{"title":"TINJAUAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ULIN DI JALAN JENDERAL AHMAD YANI NO.43 BANJARMASIN","authors":"Tanjung Rahayu","doi":"10.35194/momen.v4i01.1562","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/momen.v4i01.1562","url":null,"abstract":"Rumah Sakit Umum Daerah Ulin adalah rumah sakit kelas A Pendidikan yang berada di Kota BanjarmasinKalimantan Selatan dan merupakan rumah sakit rujukan di Kalimantan Selatan. Berdasarkan kriteriakesalamatan dan layanan maka perhitungan pembebanan sesuai dengan SNI-1727-2013 serta perencanaanstruktur gedung ini mengacu dengan SNI-2847-2013 beton bertulang, yang merupakan peraturan terbaruyang disesuaikan dengan perkembangan teknologi material terkini dengan mengacu pada AISC, selain itudalam perhitungan rekayasa gempa juga mengacu pada SNI-1726-2012 dan SNI-1726-2002. Analisisstruktur menggunakan software ETABS v16. Material beton digunakan untuk balok, kolom, serta plat.Terdapat tiga tipe balok, yaitu B3 dimensi 400 x 700 mm, B2 dimensi 300 x 550 mm, dan B1 dimensi 200 x400 mm. Untuk kolom terdapat dua tipe yaitu dimensi 500 x 800 mm, dan dimensi 500 x 500 mm. Plat lantaidan plat atap setebal 120 mm. Berdasarkan perhitungan, untuk kolom, balok, dan plat menggunakantulangan yang bervariasi, tetapi antara bangunan A, B, dan C perbedaan penulangannya tidak begitu jauh.Namun untuk plat lantai dan plat atap bangunan C memerlukan tambahan balok di bagian tengahbentangnya untuk menghindari lendutan berlebih. Untuk dilatasi yaitu 130 mm dan sudah memenuhi syaratkeamanan.Kata kunci: Analisis sruktur, rekayasa gempa, beton, balok, kolom, plat, dan dilatasi","PeriodicalId":246778,"journal":{"name":"JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125246747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISA POLA PERJALANAN TRANSPORTASI PENDUDUK DAERAH PINGGIRAN (STUDI KASUS : DESA MURNISARI KECAMATAN MANDE KABUPATEN CIANJUR)","authors":"Yudi Sekaryadi, Siti Saptiani Putri, D. Setiawan","doi":"10.35194/momen.v4i01.1565","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/momen.v4i01.1565","url":null,"abstract":"Desa Murnisari adalah salah satu desa yang berada di kecamatan Mande. Daerah ini terletak di pinggirankecamatan Mande, akses menuju daerah tersebut cukup sulit dilalui kendaraan karena kondisi jalannyayang buruk. Jarak yang ditempuh untuk menuju kota cukup jauh sekitar 5-7 km, kendaraan yang dapatmasuk kedaerah ini hanya kendaraan pribadi dan kendaraan umum seperti ojeg. Penelitian tentang analisapola perjalanan ini menggunakan dua variabel yang disusun dalam sebuah kuesioner yang dijabarkandalam beberapa pertanyaan yang disebar kepada masyarakat yang ada didaerah tersebut denganmemperhatikan tiga golongan yang dianalisa diantaranya, ibu rumah tangga, pekerja, dan pelajar. Ketigagolongan tersebut diharapkan mewakili pendapat seluruh masyarakat. Metode yang digunakan dalampenelitian ini yaitu dengan uji validitas dan reabilitas yang diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS.Berdasarkan hasil analisis menggunakan aplikasi SPSS, kedua variabel yang dianalis hasilnya valid dengannilai yang berbeda. Namun hasilnya r hitung > r tabel jadi semua pertanyaan dari dua variabel itu validsehingga bisa diterapkan di daerah itu. Setelah uji validitas dilakukan selanjutnya dilakukan uji korelasidimana dalam tahap ini penulis mencari hubungan antara setiap variabel. Jeniskorelasiyang dipakai yaitukorelasi Rank Spearman dimana jenis korelasi ini sangat tepat dipakai untuk penelitian yangdilakukan.Solusi yang tepat untuk seluruh varibel yaitu dengan cara memperbaiki akses jalan menujudaerah tersebut dengan begitu masyarakat akan lebih mudah melakukan perjalanan ke kota maupunsebaliknya. Dengan begitu segi perekonomian dan pendidikan masyarakat di daerah tersebut akan jauhlebih baik lagi.Kata kunci : Validitas, Reabilitas, Korelasi, SPSS ","PeriodicalId":246778,"journal":{"name":"JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL","volume":"155 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123069454","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 7 LANTAI","authors":"Tanjung Rahayu","doi":"10.35194/momen.v4i01.1564","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/momen.v4i01.1564","url":null,"abstract":"Gedung merupakan tempat untuk melakukan aktifitas dalam berbagai bidang, contohnya adalah gedungperkantoran. Dilihat dari fungsinya maka dibutuhkan ruang yang memadai agar kegiatan perkantorannyaman dan aman. Dalam membangun sebuah gedung diperlukan perencanaan yang matang terutamadalam perencanaan strukturnya. Hasil analisis didapatkan mutu beton sebesar 25 MPa, mutu tulangan bajauntuk diameter <12 mm sebesar 240 MPa dan diameter >13 mm sebesar 390 MPa, pelat tangga dan bordesdengan tebal 150mm (tulangan 2D13), balok bordes dengan dimensi 250x300mm (tulangan 2D13 dansengkang 010-120mm), balok penggantung lift dengan dimensi 250x300mm (tulangan 4D13 dan sengkangD13-100mm), pelat lantai dengan tebal 150mm (tulangan arah x 012-160 mm dan y 012-120 mm), balokBA1 dengan dimensi 300x450mm (tulangan tumpuan dan 2D25 dan sengkang 010-150mm), balok BA2dengan dimensi 250x350mm (tulangan tumpuan dan 2D25 dan sengkang 010-150mm), balok B1 dengandimensi 400x650mm (tulangan tumpuan 10D25, lapangan 5D25 dan sengkang D13-100mm), balok B2dengan dimensi 300x500mm (tulangan tumpuan 6D25, lapangan 3D25 dan sengkang D13-130mm), balokB3 dengan dimensi 250x300mm (tulangan tumpuan 2D25, lapangan 2D25 dan sengkang 010-110mm),kolom K1 dengan dimensi 700x700mm (tulangan 36D25 dan sengkang 012-150mm), dan kolom K2 dengandimensi 400x400mm menggunakan tulangan (tulangan 8D25 dan sengkang 012-150mm).Kata kunci : Gedung, Perencanaan, Struktur, Gempa, SPRMK","PeriodicalId":246778,"journal":{"name":"JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129404587","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TINJAUAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG C2 RAWAT INAP RSUD CIMACAN","authors":"Wiratna Tri Nugraha, Rio Diliawan Adilatama","doi":"10.35194/momen.v4i01.1566","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/momen.v4i01.1566","url":null,"abstract":"Peninjauan struktur Gedung C2 Rawat Inap RSUD Cimacan ini mengacu pada standar peraturan-peraturanperencanaan gedung Indonesia yang berlaku seperti, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton UntukBangunan Gedung (SNI 03-2847-2002), Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung (SNI 1727-1989) dan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 032847-2002).PerhitunganstrukturmenggunakansoftwareSAP2000v.16.Strukturatasmeliputikontrolkekuatanpelat,balok,dan kolom. Yang meliputi gaya aksial, gaya geser dan momen. Pembebanan yang ditinjau untukperencanaan elemen struktur adalah beban mati, beban hidup, dan beban gempa. . Gaya-gaya dalam diperoleh dari output SAP 2000 v.16. Dan untuk dimensioning Balok, Kolom, dan Pelatmenggunakan desain sendiri. Balok menggunakan dimensi 650 x 300 mm dengan tulangan negatif 8D22dan 4D22, tulangan positif 4D22 dan 8D22 dengan sengkang 30-150, untuk kolom menggunakan dimensi550 x 550 mm dengan tulangan 16D16, dan untuk pelat dengan tebal 120 mm lantai menggunakan tulangan010-150. Mutu beton yang digunakan pada pelat adalah 30 Mpa, dan mutu baja yang digunakan pada pelatadalah 240Mpa. Untuk mutu beton pada balok dan kolom adalah sama yaitu 30Mpa, dan mutu baja390Mpa. Seluruh desain balok, kolom, dan pelat dinyatakan aman dari Gaya Axial (Normal), Gaya Geser,dan Momen.Kata kunci : Struktur bertulang, Balok, Kolom, Pelat, SAP v.16. ","PeriodicalId":246778,"journal":{"name":"JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124901292","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERENCANAAN APARTEMEN 10 LANTAI DENGAN SISTEM GANDA SRPMK DAN SHEARWALL UNTUK KOTA CIANJUR","authors":"Tanjung Rahayu","doi":"10.35194/momen.v4i01.1567","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/momen.v4i01.1567","url":null,"abstract":"Apartemen pada perencanaan kali ini terletak dikota Cianjur dengan luas bangunan 824m yang memilikijumlah lantai 10 lantai yang memiliki tinggi total bangunan 40,5m diasumsikan bahwa apartemen inidibangun diatas tanah keras (kelas situs SC), bangunan ini menggunakan metode sistem ganda gabunganantara sistem rangka pemikul momen khusus dan dinding geser yang mengacu pada SNI-1726-2012 tatacara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan nongedung, pembebanannongempa mengacu pada SNI-1727-2013 beban minimum untuk perencanaan bangunan gedung danstruktur lain. Struktur sekunder berupa tangga dan struktur primer berupa kolom, balok, pelat, dindinggeser. Keseluruhan struktur adalah beton dengan mengacu pada SNI-2847-2013 tata cara perhitunganstruktur beton untuk bangunan gedung, setelah dianalisis menggunakan gempa dinamik respon spectrumdan dicek terhadap jumlah ragam, simpangan antar lantai, p-delta, redundansi, ketidakberaturan horisontaldan vertikal didapat ukuran kolom 55x55, 45x90 cm, ukuran dinding geser 35cm, ukuran balok 30x70,30x50, 25x35 cm, dan ukuran pelat 14, 15 cmKata Kunci : Perencanaan, struktur beton bertulang, sistem ganda, SRPMK dan dinding geser ","PeriodicalId":246778,"journal":{"name":"JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123958696","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI PERANCANGAN TRASE JALAN JALUR PUNCAK 2 ALTERNATIF I (DESA SUKANAGALIH PACET CIANJUR PERBATASAN KABUPATEN BOGOR)","authors":"Zihan Fitriyani, Yudi Sekaryadi","doi":"10.35194/momen.v3i2.1203","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/momen.v3i2.1203","url":null,"abstract":"Perencanaan Trase Jalan Jalur Puncak 2 Alternatif 1 (Desa Sukanagalih Pacet Cianjur Perbatasan Kabupaten Bogor) merupakan salah satu jalan dengan type jalan 1 jalur, 2 arah yang berstatus jalan nasional. Pembangunan Jalur Puncak 2 berfungsi untuk mengurangi kemacetan di jalan jalur puncak 1. Jalur puncak 2 nantinya akan menjadi jalur utama. Tujuan penelitian adalah merencanakan bentuk geometrik jalan sesuai kelas dan fungsinya, yaitu jalan arteri kelas I, guna menghasilkan geometrik jalan yang memberikan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan bagi pemakai jalan. Metode yang di gunakan adalah metode Bina Marga No. 038 T/BM/1997. Untuk menunjang studi ini diperlukan beberapa data seperti : data volume lalu lintas, data curah hujan, data CBR, dan juga data analisa harga satuan. Dari hasil data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisa pada perhitungan perkerasan lentur jalan baru dengan standar Bina Marga, analisa perkerasan jalan ini menggunakan Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen (SKBI-2.3.26.1989). Dari hasil dari perencanaan geometrik jalan dengan panjang 8,06 km, klasifikasi medan yang ada pada jalan rencana merupakan daerah bukit, kecepatan rencana 60 km/jam dan lebar jalan yang direncanakan adalah 2x3,5 meter, direncanahan tikungan full circle dan tikungan Spiral-Circle-Spiral, sedangkan hasil perhitungan diperoleh tebal lapisan perkerasan lentur jalan baru dengan nilai lapisan permukaan LASTON (MS 744 kg)= 10 cm, lapisan pondasi atas batu pecah kelas B (CBR 80%) = 20 cm, lapisan pondasi bawah sirtu kelas B (CBR 50%) = 10 cm, total biaya yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 138.982.761.000, diharapakn pada perencanaan ini bisa mendapatkan hasil analisa yang baik.Kata Kunci : Geometrik Jalan, Perkerasan Lentur Jalan, Rencana Anggaran Biaya","PeriodicalId":246778,"journal":{"name":"JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122507272","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI PERANCANGAN TRASE JALAN JALUR PUNCAK 2 ALTERNATIF III DESA SUKANAGALIH PACET-PERBATASAN KABUPATEN BOGOR","authors":"Suci Pratiwi, Yudi Sekaryadi","doi":"10.35194/momen.v3i2.1205","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/momen.v3i2.1205","url":null,"abstract":"Ruas jalan raya puncak merupakan akses jalan yang sering dilewati kendaraan baik itu dari arah Jakarta, Bogor, menuju Cianjur maupun dari arah sebaliknya, namun dengan bertambahnya volume kendaraan yang begitu pesat serta banyaknya wisatawan yang menuju kawasan puncak menyebabkan jalur puncak selalu mengalami kepadatan dan kemacetan kendaraan terutama pada akhir pekan maupun pada setiap momen tertentu. Pembuatan jalan alternatif puncak 2 bertujuan untuk mengatasi kemacetan arus lalu lintas di jalur puncak, serta bisa memacu kunjungan wisatawan dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Cianjur dan Bogor. Dalam perencanaan geometrik jalan raya pada penulisan ini mengacu pada Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota tahun 1997 dan untuk perencanaan tebal perkerasan lentur mengacu pada Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Analisa Komponen tahun 1989 yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga. Klasifikasi jalan jalur puncak 2 alternatif III merupakan jalan Arteri ( Kelas I ) dengan panjang jalan 10 km, lebar perkerasan 7 m, kecepatan rencana 60 km/jam, direncanakan jenis tikungan (Spiral-Circle-Spiral). Perkerasan Jalan jalur puncak 2 alternatif III menggunakan jenis perkerasan lentur berdasarkan volume LHR yang telah didapat, yaitu: Lapis Permukaan = 10 cm, Lapis Pondasi Atas = 20 cm, Lapis Pondasi Bawah = 10 cm. Anggaran Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan Jalan Jalur Puncak 2 alternatif III sebesar Rp.150.978.359.000 .Kata kunci: Jembatan, Komposit, Beton, Baja","PeriodicalId":246778,"journal":{"name":"JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129359922","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KAJIAN KAPASITAS DAN TEBAL PERKERASAN PADA RUAS JALAN SUKANAGARA – TANGGEUNG KM BDG 136+000 – KM BDG 141+300 KABUPATEN CIANJUR","authors":"Edi Suryadi, Yudi Sekaryadi","doi":"10.35194/momen.v3i2.1206","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/momen.v3i2.1206","url":null,"abstract":"Seiring perkembangan jalan sebagai jaringan transportasi dan sebagai jaringan penghubung antar wilayah Cianjur Kota – Cianjur Selatan. Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk di kota – kota dan semakin banyak kendaraan telah berdampak kepada masalah lalu lintas sehingga di tuntut lebih dalam mengenai perkembangan jalan dan semakin kesini banyak menimbulkan masalah lalu lintas yaitu kerusakan jalan, seperti kondisi jalan yang retak – retak dan jalan berlubang pada ruas jalan di sekitar jalur Cianjur Selatan tepatnya jalan ruas Sukanagara sampai Tanggeung Km Bdg 136+000 – Km Bdg 141+300 Kabupaten Cianjur dengan kondisi jalan seperti itu, maka tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan kecelakaan lalu lintas.metode penyelesaian masalah pada laporan penelitian ini adalah mengumpulkan data primer dan data sekunder, yaitu berupa data perencanaan jalan dari proyek jalan Cianjur Kota – Cianjur Selatan (sesuai lokasi objek penelitian), data lalu lintas harian rata – rata (LHR), data CBR tanah dan buku – buku perkuliahan. Mencari penyebab permasalahan pada ruas jalan Sukanagara – Tanggeung KM BDG 136+000 – KM BDG 141+300.Mencari data yang di butuhkan untuk merencanakan tebal perkerasan pada ruas jalan Sukanagara – Tanggeung KM BDG 136+000 – KM BDG 141+300 seperti data CBR tanah dan LHR jalan. Kemudian merencanakan dan menghitung tebal perkerasan pada ruas jalan Sukanagara – Tanggeung KM BDG 136+000 – KM BDG 141+300 dengan menggunakan metode analisa komponen SNI 1732 – 1989 – F.Dengan nilai derajat kejenuhan DS = 0.54 (DS ≤ 0.6) seharusnya kecepatan perjalanan rata – rata ≥ 80 km/jam. Karena FVLV = 33.81 km/jam, maka pada ruas jalan tersebut perlu diperlebar..Tebal perkerasan lentur yang dihitung dengan metode SNI 1732–1989–F adalah untuk lapis permukaan (Laston MS 744 = 5 cm), untuk lapis pondasi (Laston MS 590 = 10 cm) dan untuk lapis pondasi bawah (Batu Pecah Kelas B CBR 80 % = 10 cm) untuk masing – masing arah distribusi jalan Sukanagara – Tanggeung. Kata kunci : Kapasitas jalan, perkerasan jalan, tebal perkerasasn","PeriodicalId":246778,"journal":{"name":"JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127052698","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI PERANCANGAN TRASE JALAN JALUR PUNCAK 2 ALTERNATIF II (DESA SUKANAGALIH PACET CIANJUR PERBATASAN KABUPATEN BOGOR)","authors":"Siti Khoerunnisa, Yudi Sekaryadi","doi":"10.35194/momen.v3i2.1204","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/momen.v3i2.1204","url":null,"abstract":"Pembuatan jalan Jalur Puncak 2 Alternatif 2 yang menghubungan Desa Sukanalagih Pacet Cianjur-Perbatasan Kabupaten Bogor bertujuan untuk memperlancar arus transfortasi, menghubungan serta membuka kawasan wisata di sepanjang Jalur Puncak 2 Alternatif 2 tersebut demi kemajuan suatu daerah serta pemerataan ekonomi. Dalam perencanaan geometrik jalan pada penulisan ini mengacu pada Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Tahun 1997. Sedangkan untuk perencanaan perkerasan lentur mengacu pada Tata Cara Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Moetode Analisa Komponen Bina Marga SNI 1732-1989-F dan Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor 02/SE/Db/2018 tentang Spesifikasi Umum 2018 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan. Jenis jalan Jalur Puncak 2 Alternatif 2 direncanakan sebagai jalan Nasional dengan kelas jalan I (satu), panjang jalan 7,97 km, lebar perkerasan 2 x 3,5 m, lebar bahu jalan 2 x 1,5 m, dengan kecepatan rencana 60 km/jam dan direncanakan semua tikungan jenis Spiral-Circle-Spiral (S-C-S). Perkerasan lentur yang digunakan berdasarkan hasil perhitungan dari data-data yang ada, diperoleh: AC-WC = 4,0 cm, AC-BC = 6,0 cm, Base Course = 20 cm, Sub Base Course = 10 cm. Rencana anggaran biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan Jalur Puncak 2 Alternatif 2 yaitu senilai Rp. 134.665.673.000,-.Kata Kunci : Geometrik Jalan, Perkerasan Lentur Jalan, Rencana Anggaran Biaya","PeriodicalId":246778,"journal":{"name":"JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL","volume":"209-211 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133865400","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN KOLOM DI PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PEMDA KABUPATEN SUKABUMI","authors":"Nia Kartika, Siti Muawanah Robial, A. Pratama","doi":"10.35194/momen.v3i2.1207","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/momen.v3i2.1207","url":null,"abstract":"Construction management is an effort in managing projects in the construction sector that goes according to planning, one of which is resource management which is included in the scope of construction management. To regulate the use of labor, the contractor must know the level of worker productivity. The productivity of workers will greatly affect the profit or loss of a project, this is because the level of worker productivity is related to the cost of wages for the realization of the labor required. To analyze this productivity, several methods can be used, including the Work sampling method. This method is used to determine how much labor productivity in the Sukabumi District Government Building Construction project on column work consisting of reinforcement work, formwork, and casting in this study. Research procedures carried out are starting with a literature study. This activity is carried out both before and after the researcher has successfully identified the problem. Then the field study (direct observation) by measuring the productivity of the workers doing the work, and taking the necessary data. In researching the field, the number of workers observed in this project was workers who worked from the beginning of the process until the completion of work in each area that was worked on. There are 5 workers with a duration of 10 days. From the calculation results, it is obtained that the standard time which also shows the amount of labor productivity in column work with concrete structures for reinforcement work is 3.907 kg/minute, then for formwork work is 11,951 / m2 and for casting work is 17,727 / m3. Then the labor coefficient is obtained for 0.065 OH for reinforcement work, 0.199 OH for formwork work, and 0.295 OH for casting work.Keywords: Labor, productivity, work samplingAbstrak : Manajemen konstruksi adalah upaya dalam mengatur proyek dalam bidang konstruksi bisa berjalan sesuai dengan perencanaan, salah satunya adalah manajemen sumber daya yang termasuk dalam cakupan dari manajemen konstruksi. Dalam upaya mengatur penggunaan tenaga kerja, maka kontraktor harus mengetahui tingkat produktivitas pekerja. Produktivitas pekerja akan sangat berpengaruh terhadap keuntungan atau kerugian suatu proyek, hal ini dikarenakan tingkat produktivitas pekerja berhubungan dengan biaya upah realisasi tenaga kerja yang diperlukan. Untuk menganalisis produktivitas ini ada beberapa metode yang bisa digunakan, antara lain metode Work sampling. Metode ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar produktivitas tenaga kerja di proyek Pembangunan Gedung Pemda Kabupaten Sukabumi pada pekerjaan kolom yang terdiri dari pekerjaan pembesian, bekisting dan pengecoran pada penelitian ini. Prosedur Penelitian yang dilakukan adalah dimulai dengan studi literatur. Kegiatan ini dilakukan baik sebelum maupun sesudah peneliti berhasil mengindentifikasi masalah. Kemudian studi lapangan (pengamatan langsung) dengan melakukan pengukuran produktivitas terhadap pekerja ","PeriodicalId":246778,"journal":{"name":"JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129927990","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}