{"title":"KAJIAN KELAYAKAN EKONOMI PADA RUAS JALAN CIANJUR – SUKANAGARA KABUPATEN CIANJUR KM.BDG 68+440 s/d KM.BDG 174+180","authors":"Yudi Sekaryadi","doi":"10.35194/momen.v1i01.509","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/momen.v1i01.509","url":null,"abstract":"Jalan merupakan salah satu prasarana transportasi yang sering digunakan, jalan mempunyai peranan penting dalam kehidupan khususnya untuk kelancaran transportasi. Tentunya diharapkan jalan yang aman, nyaman dan lancar menjadi kebutuhan yang harus terpenuhi demi mencapai cita-cita bersama.Salah satu yang menimbulkan dampak negatif diruas jalan dikota Cianjur tersebut adalah diruas jalan Cianjur – Sukanagara yang ditinjau dari segi ekonomi berupa kehilangan waktu karena waktu perjalanan yang lama serta bertambahnya biaya operasi kendaraan. Selain itu, timbul pula dampak negatif terhadap lingkungan yang berupa peningkatan polusi udara karena gas racun CO serta peningkatan gangguan suara kendaraan (kebisingan). Jaringan jalan diruas Cianjur – Sukanagara tersebut harus mampu meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas penduduk antar simpul wilayah yang lebih luas dari pada jaringan jalan kabupaten. Tujuan penataan dan pengembangan di bidang transportasi jalan raya adalah untuk penyediaan prasarana jalan raya yang handal untuk mengimbangi pertumbuhan jenis dan jumlah kendaraan yang sedemikian pesat sehingga tercipta sistem transportasi yang efisien dan efektif. Ruas jalan Cianjur - Sukanagara sudah mencapai tingkat maksimal dalam pemanfaatan nya secara ekonomi dengan adanya produksi pertanian dan perkebunan. Pemanfaatan jalan yang didapat dari analisis kelayakan ekonomi pembangunan jalan dengan menghitung menggunakan beberapa parameter yaitu NPV (Net Present Value), BCR (Benefit Cost Ratio) dan IRR Intertal Rate of Return.Perbandingan antara biaya yang dibutuhkan dengan manfaat ekonomi yang diperoleh yaitu dengan jumlah biaya jalan sebesar Rp 67.788.484.260,00 dan pendaptan ekonomi tersebut sebesar Rp 13.189.000,00.Kata kunci : ekonomi, biaya, jalan, transportasi.","PeriodicalId":246778,"journal":{"name":"JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128176496","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ALTERNATIF STRUKTUR ATAS JEMBATAN DENGAN GELAGAR BETON BERTULANG (Studi kasus: Peningkatan Jembatan Leuwi Putat, Kec. Pagelaran, Kab.Cianjur)","authors":"Yudi Sekaryadi","doi":"10.35194/momen.v1i02.517","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/momen.v1i02.517","url":null,"abstract":"Jembatan merupakan bangunan pelengkap jalan untuk memperlancar system transportasi darat dan sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai penghubung antara satu daerah dengan daerah lainnya. Jembatan Leuwi Putat merupakan jembatan yang terletak di kecamatan Pagelaran, kabupaten Cianjur dan termasuk jembatan yang menunjang kelancaran perekonomian wilayah sekitar. Kondisi jembatan tersebut sudah tidak layak untuk dipakai jauh dari kata keamanan dan kenyamanan, untuk itu perlu diperbaiki dengan mendesain ulang struktur atas jembatan. Pada tugas akhir ini dicoba mendesain struktur atas jembatan Leuwi Putatdengan jenis jembatan beton bertulang balok T yaitu jembatan dengan jenis gelagar nya berbentuk huruf “T” dengan bahan dasarnya dari beton dan baja. Panjang bentang jembatan 2 x 22 meter dengan lebar 5 meter. Peraturan untuk perancangan pembebanan struktur atas jembatan Leuwi Putat menggunakan peraturan Departemen Pekerjaan Umum. RSNI T-02-2005, untuk perancangan struktur beton menggunakan peraturanDepartemenPekerjaan Umum.RSNI T-04-2005, dan untuk rencana anggaran biaya menggunakan harga provinsi jawab barat tahun 2015. Hasil dari perhitungan konstruksi struktur atas jembatan didapat bahwa gelagar balok T didesain dengan tinggi 1,4 meter dan lebar 7 meter di butuhkan tulangan lentur 17 D32 dan sengkang D16 – 250, jembatan mampu menahan beban yang bekerja sepanjang 22 meter.Selain itu, dari hasil perhitungan trotoar, plat lantai jembatan dan balok diafragma yang dirancang untuk jembatan tersebut aman terhadap beban yang bekerja. Biaya yang dibutuhkan untuk mendasain ulang struktur atas jembatan leuwi putat yaitu sebesar Rp. 821,152,600.00 Kata kunci :Jembatan, gelagar balok T, beton bertulang","PeriodicalId":246778,"journal":{"name":"JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122900466","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}