{"title":"ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANCE VIDEO STREAMING DENGAN METODE ROUTING PROTOCOL OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF), ROUTING INFORMATION PROTOCOL (RIP), INTERMEDIATE SYSTEM-INTERMEDIATE SYSTEM (IS-IS)","authors":"Kukuh Aris Santoso","doi":"10.52447/jkte.v6i1.5727","DOIUrl":"https://doi.org/10.52447/jkte.v6i1.5727","url":null,"abstract":"Teknologi informasi dan telekomunikasi berkembang cepat, dengan demikian kebutuhan untuk mewujudkan jaringan informasi yang menyediakan layanan yang berfariasi, kecepatan transimsi tinggi dan mudah diakses oleh semua orang pada waktu kapan saja dan lokasi dimana saja. Salah satu perkembangan pengiriman data melalui IP Address yaitu TCP/IP menggunkan routing protocol. Metode routing protocol ada 2 jenis yaitu Static dan Dynamic (OSPF, RIP, IS-IS, EIGRP, BGP). Dalam penelitian ini lebih menekankan pada analisis perbandingan performance layanan video streaming menggunakan 3 metode routing protocol OSPF, RIP, dan IS-IS menggunakan GNS3, performance perbandingan Quality of Service (QoS) yaitu throughput, jitter, packet loss, dan delay pada jaringan Local Area Network (LAN) dengan 2 PC client dengan aplikasi iperf. Hasil penelitian dari perbandingan yaitu pada PC1 dengan nilai troughput (OSPF 489 kbps, RIP 489 kbps, IS-IS 493 kbps), nilai jitter ( OSPF 12 ms, RIP 13 ms, IS-IS 12 ms), nilai packet loss (OSPF 0%, RIP 4,7%, IS-IS 0%), nilai delay (OSPF 14 sec, RIP 14 sec, IS-IS 14,4 sec) dan Hasil dari penelitian pada PC2 yaitu dengan nilai troughput (OSPF 619 kbps, RIP 489 kbps, IS-IS 538 kbps), nilai jitter ( OSPF 14 ms, RIP 11 ms, IS-IS 18 ms), nilai packet loss (OSPF 0%, RIP 1,6%, IS-IS 0%), nilai delay (OSPF 14 sec, RIP 14 sec, IS-IS 13,9 sec).Kata kunci— Pembаngkіt Lіstrіk Tenаgа Аngіn, Generаtor Mаgnet Permаnen, Tegаngаn, Аrus, Dаyа","PeriodicalId":239277,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Teknik Elektro","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116960581","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING TANAMAN LIDAH BUAYA BERBASIS IOT","authors":"Awalina Sari W.A, Rajes Khana","doi":"10.52447/jkte.v6i1.5732","DOIUrl":"https://doi.org/10.52447/jkte.v6i1.5732","url":null,"abstract":"Metode bercocok tanam dengan mengoptimalkan nutrisi tanaman dan tidak banyak memanfaatkan area tanah luas atau biasa disebut dengan hidroponik merupakan solusi untuk berkebun didaerah perkotaan, yang mana lahan pertanian jarang dijumpai juga keinginan masyarakat yang serba cepat dan praktis. Sehingga dibuatkan sistem rancang bangun otomatis untuk monitoring perawatan tanaman dengan berbasis internet of things. Dengan adanya pandemi seperti sekarang kegiatan bercocok tanan secara indoor yang tidak banyak memerlukan tanah yang luas metode ini sangat cocok untuk mengisi waktu luang. Ada pula beberapa tanaman yang dimanfaatkan seperti halnya tanaman lidah buaya. Langkah awal untuk merancang bangun sistem monitoring tanaman lidah buaya berbasis internet of things yaitu menentukan komponen yang akan digunakan, mendesign skema dengan memanfaatkan software Fritzing, membuat design perangkat sebelum diaplikasikan, pengetesan sensor suhu dan kelembaban udara ( DHT11) dan sensor kelembaban tanah ( soil moisture ) dengan mikrokontroler NodeMCU ESP8266, menghitung perbandingan penyinaran menggunakan lampu halogen dan LED sebagai proses fotesintesis buatan serta penghubungan aplikasi blynk pada android agar dapat membaca sistem yang telah dirancang. Pada hasil akhir penelitian monitoring tanaman lidah buya berbasis internet of things sensor suhu udara dapat mendeteksi suhu normal tanaman pada suhu 31.5℃ − 31.9℃ , dan untuk kelembaban tanah pendeteksian kondisi normal dengan nilai 40 – 75 % dan notifikasi tersebut akan tertampil pada aplikasi blynk pada android yang telah terkoneksi memanfaatkan modul wifi mikrokontroler ESP8266. Dan untuk proses pembibitan tanaman lidah buaya nilai keuntungan yang diperoleh lebih besar apabila memanfaatkan lampu halogen karena nilai panasnya lebih tinggi daripada lampu LED serta lebih mempercepat pertumbuhan tanaman.","PeriodicalId":239277,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Teknik Elektro","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130387671","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"LAMPU LED SEBAGAI PILIHAN YANG LEBIH EFISIEN UNTUK LAMPU UTAMA SEPEDA MOTOR","authors":"Joni Welman Simatupang, Fajar Heru Santoso, Ria Bramasto, Sasfitra Decky Afristanto, Harun Maya Baheli","doi":"10.52447/jkte.v6i1.4434","DOIUrl":"https://doi.org/10.52447/jkte.v6i1.4434","url":null,"abstract":"Pada awalnya, LED hanya untuk peralatan elektronik. Namun, seiring berjalannya waktu LED menjadi pilihan utama lampu otomotif masa depan karena bentuknya yang kecil, konsumsi dayanya yang rendah dan radiasi panas yang rendah. Terkait regulasi pemerintah yang mewajibkan penggunaan lampu siang hari untuk kendaraan roda dua, maka teknologi pencahayaan lampu LED sangat tepat mengingat beban lampu yang tinggi perlu konsumsi daya yang rendah. Terbukti sekarang pabrikan maupun suku cadang non-pabrikan mulai menggeliat dalam memproduksi lampu LED untuk otomotif karena prospek yang tinggi.Teknologi ini telah diterapkan pada kendaraan bermotor maupun mobil keluaran terbaru. Regulasi yang memungkinkan pada siang hari menggunakan lampu (DRL/Daily Running Light) sebagai syarat keamanan diawali dari Eropa dan Amerika untuk kendaraan roda empat dan sekarang di Indonesia wajib menyalakan lampu pada siang hari untuk kendaraan roda dua. Kondisi seperti ini sangat prospektif bagi pelaku industri otomotif untuk menggunakan teknologi terbaru lampu LED dan meninggalkan penggunaan lampu Halogen maupun HID (High Intensity Discharge) yang kurang efisien karena konsumsi daya dan radiasi panas yang tinggi serta masa atau ketahanan lampu yang rendah dan tidak ramah lingkungan.Metode yang digunakan dalam jurnal ilmiah ini adalah pengujian intensitas cahaya dengan menggunakan contoh pembanding antara motor pabrikan yang menggunakan lampu LED dan non LED, serta survei dan pengambilan data ke bengkel sepeda motor.Keuntungan dari pemakaian LED sebagai lampu utama adalah konsumsi daya yang rendah tetapi intensitas yang tinggi dibandingkan dengan halogen yang mengeluarkan daya yang tinggi tetapi kuat intensitas cahaya rendah, jika dibandingkan HID meski intensitas cahaya hampir sama tetapi panas lampu yang ditimbulkan cukup tinggi. LED juga memperpanjang usia pakai komponen elektrik aki (accumulator), alternator, serta konsumsi bahan bakar yang lebih irit. Harga pasaran lampu LED untuk komponen pengganti lampu halogen masih tinggi, tetapi sebanding dengan kualitas pencahayaan dan pengaruh positif terhadap komponen lainnya.","PeriodicalId":239277,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Teknik Elektro","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123974464","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISA SISTEM SINKRONISASI ( SUPPLY PLN DAN GENERATOR SINKRON TIGA FASE) DALAM BENTUK ALAT TRAINER LABORATORIUM","authors":"Setia Gunawan, Eko Pramuwignyo","doi":"10.52447/jkte.v6i1.5193","DOIUrl":"https://doi.org/10.52447/jkte.v6i1.5193","url":null,"abstract":"Semakin berkembangnya teknologi di era sekarang khususnya dunia ketenagalistrikan, semakin besar juga kebutuhan akan tenaga listrik. Setiap manusia selalu mempergunakan tenaga listrik dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam penggunaan perangkat-perangkat elektronik, mesin-mesin industri dan masih banyak lagi. Untuk mengatasinya perlu adanya inovasi-inovasi dalam bidang tenaga listrik. Yang bisa menopang penggunaan beban yang besar. Salah satu langkah mengatasi hal tersebut adalah dengan menggabungkan beberapa sumber tenaga listrik dengan alat sinkronisasi. Alat sinkronisasi merupakan alat yang dapat mendeteksi tegangan, frekuensi, sudut fasa dan urutan fasa. Dalam pembuatan alat penelitian ini, memerlukan kontaktor dengan coil 110 volt sebagai kontak tegangan, relay frekuensi untuk membaca nilai frekuensi dan sistem lampu terang redup sebagai urutan fasanya. Untuk penelitian ini, dilakukan metodologi penelitian dengan pengujian alat sinkronisasi di laboratorium dan dengan simulasi menggunakan software proteus 8 serta perhitungan data dari rumus yang ada. Hasil alat sinkronisasi dan analisa alat tersebut dapat bekerja dengan baik pada nilai tegangan 55 volt dari generator sinkron, dan tegangan 55 volt dari jaringan PLN. Generator sinkron ini diberi penguatan sebesar 31,3 Va.s dari power supply sanfix dengan arus yang mengalir sebesar 0,25 A. Penguatan arus pada generator sinkron sangatlah diperlukan dalam pembangkitan listrik dari generator. Pada nominal tegangan sinkronisasi sebesar 55 V hanya dapat menanggung beban diatas 1 H. Pada beban resistif nilai tegangan tidak berkurang karena memiliki faktor daya yang baik yaitu bernilai 1. Sedangkan pada beban induktif nilai tegangan dapat berkurang diakibatkan faktor daya yang >1.","PeriodicalId":239277,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Teknik Elektro","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131463233","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"RANCANG BANGUN SISTEM ALARM KEBAKARAN TERINTEGRASI BERBASIS ARDUINO","authors":"Herwin Hutapea, Yano Roy Setiawan","doi":"10.52447/jkte.v6i1.5195","DOIUrl":"https://doi.org/10.52447/jkte.v6i1.5195","url":null,"abstract":"Dalam memenuhi kebutuhan keamanan untuk mendeteksi dini kebakaran diperlukan sebuah sistem keamanan yang dapat dimonitoring dan terintegrasi untuk memberikan informasi secara tepat dan cepat agar kebakaran yang terjadi tidak berkembang menjadi lebih besar. Dengan terdeteksinya cikal bakal kebakaran maka intervensi untuk mematikan api dapat segera dilakukan, sehingga dapat meminimalisasi kerugian sejak awal. Rancang bangun sistem alarm kebakaran terintegrasi berbasis arduino ini menggunakan arduino sebagai pengontrol utama dan kemudian menggunakan komponen penunjang seperti sensor asap dan sensor panas yang dipasang dibeberapa tempat yang berfungsi sebagai deteksi kebakaran, exhaust fan yang akan menyala pada saat sensor asap aktif untuk membuang asap dari dalam ruangan, buzzer yang berfungsi sebagai alarm peringatan pada saat sensor aktif, LCD Display yang berfungsi sebagai monitoring pada saat kondisi normal dan pada saat sensor aktif akan menampilkan alamat dimana letak sumber kebakaran terjadi. Tujuannya untuk mepermudah dan bertindak lebih cepat kelokasi terjadinya deteksi kebakaran sehingga proses pemadaman dan evakuasi dapat dilakukan langsung pada titik yang mengalami kebakaran","PeriodicalId":239277,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Teknik Elektro","volume":"119 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115405357","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}