{"title":"Pengaruh Media Tanam dan Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Kentang Hitam (Plectranthus rotundifolius) Selama Aklimatisasi","authors":"Tirto Wahyu Widodo, Rudi Wardana, Indra Trismayanti","doi":"10.25047/agriprima.v6i2.493","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/agriprima.v6i2.493","url":null,"abstract":"Kentang hitam merupakan pangan alternatif yang kaya karbohidrat (18,92%), toleran kekeringan, dan daya adaptasi luas, sehingga sangat berpotensi dikembangkan terutama di dataran rendah. Namun demikian, rendahnya ketersediaan benih berkualitas menjadi masalah utama dalam budidayanya. Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk menyiapkan benih kentang hitam yang berkualitas dengan skala besar melalui kultur jaringan. Melalui teknik tersebut, benih kentang hitam berupa umbi dan stek mikro yang didapatkan bebas patogen, seragam, dan tidak bergantung musim. Namun demikian, dalam kultur jaringan terdapat salah satu fase kritis yakni aklimatisasi. Media tanam yang digunakan selama aklimatisasi memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan planlet. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis media dan nutrisi terhadap pertumbuhan kentang hitam selama fase aklimatisasi. Percobaan dilaksanakan selama 4 bulan sejak April hingga Agustus 2021 di greenhouse Politeknik Negeri Jember. Percobaan disusun menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah jenis media tanam yakni cocopeat+kompos dan abu sekam+kompos, sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi nutrisi AB Mix yang terdiri atas 7 ml/l, 11 ml/l, 15 ml/l, dan 19 ml/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media abu sekam+kompos dengan nutrisi AB Mix 7 ml/l memberikan pengaruh terbaik terhadap luas daun kentang hitam (4,2 cm2). Abu sekam memiliki kandungan silika yang tinggi, serta fosfor dan kalium yang berperan dalam meningkatkan laju fotosintesis tanaman. Karakter pertumbuhan kentang hitam (tinggi tanaman, jumlah daun, laju pertumbuhan) cenderung lebih baik pada media yang ditambah abu sekam. Sedangkan aplikasi AB Mix 7 ml/l memiliki kecenderungan lebih baik terhadap pertumbuhan kentang hitam.","PeriodicalId":235652,"journal":{"name":"Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115809186","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Irfa' Yudayantho, Sri Hartatik, Sholeh Avivi, Kacung Hariyono
{"title":"Analisis Pendugaan Parameter Genetik pada Genotipe Tebu Mutan","authors":"Irfa' Yudayantho, Sri Hartatik, Sholeh Avivi, Kacung Hariyono","doi":"10.25047/agriprima.v6i2.456","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/agriprima.v6i2.456","url":null,"abstract":"Tebu merupakan sumber bahan baku gula. Tingginya konsumsi gula nasional dihadapkan oleh rendahnya produksi gula, sehingga masih terpenuhi dengan impor. Upaya perbaikan genetik melalui mutasi induksi menggunakan EMS pada tanaman tebu varietas Bululawang, diperoleh genotipe yang memiliki potensi rendemen tinggi. Penelitian mempunyai tujuan untuk mengevaluasi parameter genetik pada genotipe tebu mutan. Penelitian dilakukan bulan April 2019 hingga Agustus 2020 di tiga lokasi yaitu dua kecamatan di Kabupaten Jember (Arjasa, Sukorambi) dan satu kecamatan di Kabupaten Pasuruan (Kraton), Jawa Timur. Setiap lokasi menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan enam ulangan. Genotipe yang digunakan berasal dari hasil seleksi sebelumnya yaitu genotipe tebu mutan generasi keempat. Karakter yang diamati meliputi jumlah anakan, diameter batang, jumlah ruas, bobot dan panjang batang produktif, jumlah batang/m, produksi tebu, rendemen dan hablur gula. Data dianalisis ragam gabungan dan pendugaan parameter genetik terdiri dari nilai koefisien keragaman genetik, heritabilitas, serta kemajuan genetik. Hasil penelitian diperoleh bahwa pertumbuhan dan hasil genotipe tebu mutan akibat ekspresi dari genetik tanaman, lingkungan serta interaksi keduanya. Pendugaan parameter genetik diperoleh nilai heritabilitas tergolong tinggi pada karakter rendemen dan hablur gula. Sedangkan nilai kemajuan genetik tergolong tinggi pada karakter produksi tebu, rendemen dan hablur gula.","PeriodicalId":235652,"journal":{"name":"Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121928602","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pertumbuhan, Serapan Hara dan Hasil Kedelai (Glycine max L.) dengan Aplikasi Kompos Limbah Kayu Putih dan Pupuk Anorganik","authors":"Umi Isnatin, Parwi","doi":"10.25047/agriprima.v6i2.473","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/agriprima.v6i2.473","url":null,"abstract":"Budidaya kedelai di lahan marginal memiliki produktivitas yang rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas lahan marginal dapat dilakukan dengan pemupukan yang menggunakan kompos dan pupuk anorganik. Jumlah kompos limbah kayu putih yang melimpah dan belum dimanfaatkan untuk budidaya kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos limbah kayu putih (KLKP) dan pupuk anorganik (NPK) terhadap peningkatan pertumbuhan, hasil kedelai dan serapan hara. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok, dengan perlakuan kontrol, NPK, KLKP, KLKP + ⅓ NPK, KLKP + ⅔ NPK dan KLKP + NPK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KLKP dapat digunakan untuk mensubstitusi NPK, pada parameter hasil kedelai dan jumlah cabang. KLKP dikombinasikan dengan NPK menurunkan hasil kedelai dibandingkan KLKP dan NPK secara mandiri. Hasil kedelai berkorelasi dengan serapan N, K, jumlah polong dan berat kering brangkasan kedelai.","PeriodicalId":235652,"journal":{"name":"Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132412783","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Uji Aktivitas Antimikroba Hasil Ekstraksi dari Padi Lokal Indonesia","authors":"Lana Yunita, Mohammad Ubaidillah","doi":"10.25047/agriprima.v6i2.471","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/agriprima.v6i2.471","url":null,"abstract":"Daun padi merupakan salah satu organ tanaman padi yang mengandung senyawa bioaktif yang berguna bagi kesehatan. Senyawa bioaktif fenolik adalah salah satu turunan dari antosianin yang merupakan pigmen warna pada daun padi. Senyawa fenolik memiliki sifat antioksidan alami yang berpotensi sebagai antimikroba. Tujuan penelitian ini yaitu melakukan analisis senyawa bioaktif ekstrak daun padi berpigmen dan menganalisis pengaruhnya terhadap aktivitas penghambatan mikroba. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli – Desember 2021, di Laboraturium Agroteknologi, Laboraturium Agronomi Fakultas Pertanian dan Laboraturium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Metode penelitian yang dilakukan yaitu melakukan ekstraksi untuk analisis kandungan total fenolik, kadar antioksidan zona hambat untuk bakteri E.coli dan S. aureus. Perlakuan konsentrasi fenolik yang digunakan untuk melihat zona hambat bakteri yaitu 0,19 µg/ml; 0,095 µg/ml; 0,048 µg/ml; 0,024 µg/ml dan kontrol yaitu ampicilin 100 ppm dan air. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut DMRT 5 %. Kandungan total fenolik untuk tiap varietasnya berbeda dan total fenolik tertinggi terdapat pada varietas Gogo Niti II yaitu 0,89 µg/ml sedangkan kadar antioksidan tertinggi yaitu Merah Wangi sebesar 76,16%. Rerata zona hambat bakteri E.coli tertinggi terdapat pada perlakuan 0,19 µg/ml varietas Black Madras dan rerata zona hambat bakteri S.aureus tertinggi pada ampicilin 100 ppm pada varietas Black Madras dibandingkan dengan varietas yang lain sedangkan varietas Merah Saleman tidak membentuk zona hambat pada perlakuan manapun kecuali ampicilin 100 ppm.","PeriodicalId":235652,"journal":{"name":"Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences","volume":"38 11","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120907178","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lily Dasinta Norasary Putri, Darmawan Saptadi, B. Waluyo
{"title":"Analisis Daya Gabung dan Aksi Gen Jagung (Zea mays L) menggunakan Rancangan Perkawinan Line x Tester","authors":"Lily Dasinta Norasary Putri, Darmawan Saptadi, B. Waluyo","doi":"10.25047/agriprima.v6i2.492","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/agriprima.v6i2.492","url":null,"abstract":"Nilai daya gabung digunakan untuk pemilihan tetua dan mendapatkan informasi yang diperlukan tentang aksi gen untuk mengendalikan sifat tanaman. Daya gabung umum (DGU) berhubungan dengan aksi gen aditif. Daya gabung khusus (DGK) berhubungan dengan aksi gen non aditif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui DGU dan DGK serta aksi gen hasil persilangan jagung menggunakan rancangan perkawinan line x tester. Informasi yang diperoleh sebagai acuan dalam pengembangan perbaikan populasi jagung yang berdaya hasil tinggi. Penelitian dilakukan di Desa Bendo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Bahan genetik yang digunakan yaitu 4 tetua line (A, B, C, D), 4 tetua tester (E, F, G, H) koleksi genetik Universitas Brawijaya dan 16 hasil kombinasi persilangan. Disusun berdasarkan rancangan acak kelompok, diulang 3 kali. Karakter yang diamati meliputi umur silking (HST), umur tasselling (HST), umur panen (HST), bobot tongkol perplot (kg), potensi hasil (ton ha-1), tinggi tanaman (cm), tinggi letak tongkol (cm), panjang tongkol (cm), (cm), diameter tongkol (cm), jumlah baris biji, bobot tongkol tanpa klobot (g), bobot biji pertongkol (g), bobot 100 biji (g), rendemen (%), kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa line A, B dan tester F memiliki nilai DGU baik pada karakter komponen hasil dan hasil. Galur tersebut bisa digunakan sebagai tetua penyusun dalam perakitan varietas sintetik. Kombinasi persilangan AxG, DXG, BxG, BxE, CxH., AxE, AxH menghasilkan nilai DGK baik pada karakter hasil dan komponen hasil. Dari data tersebut varian DGK secara umum lebih tinggi dibandingkan varian DGU yang mengindikasikan bahwa aksi gen non-aditif lebih mendominasi pewarisan sebagian besar karakter komponen hasil dan hasil.","PeriodicalId":235652,"journal":{"name":"Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences","volume":"527 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132578168","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bambang Sugiharto, Zaiyin Rizky Ageng Maulidia, Tris Handoyo, Ahdatu Uli Khikamil Maulidiya
{"title":"Transformasi Gen SoSPS1 dengan Menggunakan enhancer OsADH dan Eksplan Kalus Somatik Embriogenis pada Tanaman Tebu","authors":"Bambang Sugiharto, Zaiyin Rizky Ageng Maulidia, Tris Handoyo, Ahdatu Uli Khikamil Maulidiya","doi":"10.25047/agriprima.v6i2.477","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/agriprima.v6i2.477","url":null,"abstract":"Transformasi genetik adalah metode alternatif untuk mendapatkan bibit unggul tanaman tebu dengan kandungan sukrosa tinggi. Kandungan sukrosa dalam tanaman tebu dipengaruhi oleh keberadaan enzim SPS yang dikode oleh gen SoSPS1. Enzim SPS berperan penting dalam proses pembentukan dan akumulasi sukrosa pada tanaman. Transformasi genetik SoSPS1 diharapkan dapat meningkatkan konsentrasi dan aktivitas enzim SPS pada tanaman. Konstruk plasmid untuk gen SoSPS1 ditambahkan enhancer OsADH yang berperan saat proses translasi protein. Adanya OsADH membantu proses penerjemahan asam amino ketika proses translasi sehingga kemampuan tanaman mengekspresikan gen tidak terganggu oleh cekaman abiotik. Konstrak gen target disispkan ke dalam T-plasmid Agrobacterium tumefaciens strain GV 3103 kemudian diinfeksikan pada kalus somatik embriogenik (SE) tanaman tebu varietas Buluh Lawang. Setelah proses transformasi, kalus diseleksi secara invitro menggunakan kanamisin 50 ppm. Media dasar setiap tahap menggunakan formulasi Murashige and Skoog. Calon tunas yang lolos hingga seleksi kelima kemudian diaklimatisasi dan dilakukan analisis PCR untuk mendeteksi adanya gen target. Hasil penelitian menunjukkan dengan eksplan kalus SE mampu menghasilkan tanaman transgenik dengan tingkat efisiensi transformasi sebesar 2,4% dan memiliki kemampuan regenerasi menjadi tanaman dengan organel lengkap.","PeriodicalId":235652,"journal":{"name":"Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125838140","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Riska Desi Aryani, Indah Fitriana Basuki, Iman Budisantoso, A. Widyastuti
{"title":"Pengaruh Ketinggian Tempat terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanam Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)","authors":"Riska Desi Aryani, Indah Fitriana Basuki, Iman Budisantoso, A. Widyastuti","doi":"10.25047/agriprima.v6i2.485","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/agriprima.v6i2.485","url":null,"abstract":"Cabai rawit merupakan salah satu tanaman holtikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Penanaman cabai rawit harus memperhatikan kondisi lingkungan. Perbedaan ketinggian tempat tanam dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi cabai rawit karena menyebabkan perbedaan kondisi iklim seperti temperatur, kelembaban, dan intensitas cahaya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan ketinggian tempat tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanam cabai rawit, serta untuk menentukan ketinggian tempat yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil cabai rawit. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), pada tiga lokasi ketinggian tempat yang berbeda yaitu Sumampir, Kabupaten Banyumas (±100 mdpl), Sumbang, Kabupaten Banyumas (±500 mdpl), dan Serang, Kabupaten Purbalingga (±1.000 mdpl). Parameter yang diamati dalam peneitian ini yaitu pertumbuhan dan produktivitas hasil tanam cabai rawit pada ketiga lokasi. Data penelitian selanjutnya dianalisis menggunakan ANOVA pada taraf uji 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketinggian tempat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanam. Ketinggian tempat terbaik untuk pertumbuhan tanaman yaitu pada ketinggian 100 mdpl dan 500 mdpl. Ketinggian tempat untuk memperoleh hasil tanam yang terbaik pada ketinggian 500 mdpl. Hubungan ketinggian tempat dengan pertumbuhan dan hasil tanam menunjukkan bahwa semakin tinggi ketinggian tempat, akan menurunkan pertumbuhan dan hasil tanam cabai rawit. \u0000 ","PeriodicalId":235652,"journal":{"name":"Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences","volume":"106 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115754186","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Induksi Somatic Embriogenesis dan Kultur Suspensi Sel Pada Tanaman Porang (Amorphophallus muelleri Blume)","authors":"Didik Pujdi Restanto, Veronenci Yuliarbi Farlisa, Parawita Dewanti, Kacung Hariyono, Triyogo Handoyo","doi":"10.25047/agriprima.v6i2.448","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/agriprima.v6i2.448","url":null,"abstract":"Porang adalah tanaman yang tumbuh di daerah tropis dibawah tegakan hutan. Porang termasuk tanaman komersial banyak diminati oleh masyarakat karena mengandung glukomanan yang cukup tinggi. Kebutuhan bibit melalui katak dan umbi relative mahal dalam budidaya porang sehingga dengan pendekatan kultur jaringan melalui Somatic Embryogenesis (SE) dan suspensi sel untuk perbanyakan masal bibit porang sangat memungkinkan. Hasil SE digunakan untuk kultur suspensi sel agar menghasilkan bibit dalam jumlah banyak. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan SE dalam jumlah banyak sebagai bahan kultur suspensi sel. Perbanyakan SE menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) factorial, factor pertama konsentrasi NAA dengan konsentrasi 0,5 ppm, 1 ppm, dan 1,5 ppm. Factor kedua konsentrasi 2,4-D konsentrasi 1 ppm dan 2 ppm sehingga terdapat 6 kombinasi perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil SE terbaik selanjutnya dikultur suspensi sel menggunakan hormon NAA 0,25 ml di-shaker selama 8 minggu diinkubasi pada kondisi gelap. Parameter pengamatan terdiri dari kedinian munculnya kalus, persentase kalus, struktur, warna kalus, proliferasi kalus, histologi kalus, respon hasil suspensi, proliferasi kalus hasil kultur suspensi. Data dianalisis menggunakan DMRT pada taraf 5%, sedangkan parameter suspensi sel dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian SE terbaik pada perlakuan kombinasi 1 ppm NAA + 2 ppm 2,4-D menghasilkan persentase kalus tertinggi yaitu 90%, warna kalus dengan skoring 5Y 8/6 berwarna putih susu yang remah. Hasil kultur suspensi menggunakan hormon NAA dengan konsesntrasi 0,25 ppm menunjukkan pertumbuhan kalus tertinggi yaitu dengan menghitung volume endapan kalus terjadi pada fase eksponensial (7 minggu inkubasi) mencapai 3,67 ml. ","PeriodicalId":235652,"journal":{"name":"Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130380146","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kajian Pertumbuhan Ubi Kayu (Manihot utillisima) Pada Komposisi Berbagai Pupuk Cair","authors":"Muzayyanah Rahmiyah, Historiawati, Murti Astiningrum, Siti Nurul Iftitah, Yulia Eko Susilowati, Reva Irvanusi Cahyana","doi":"10.25047/agriprima.v6i2.476","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/agriprima.v6i2.476","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan stek dilihat dari komposisi pupuk cair terutama kandungan hara kalium, kandungan non hara berupa zat pengatur tumbuh dan mikro organisme. Unsur kalium sangat penting terhadap pertumbuhan tanaman dari awal sampai panen, terutama untuk pertumbuhan stek dan tanaman penghasil karbohidrat. Unsur kalium akan mempengaruhi penyerapan unsur hara nitrogen dan fospor. Tiga unsur ini merupakan faktor pembatas pertumbuhan tanaman. Penelitian disusun secara non faktorial menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan lima ulangan. Satu faktor perlakuan,berupa lima macam pupuk cair yang sudah dan akan beredar di pasaran yaitu AB mix, Nasa, Jimmi Hantu, Super kebon, limbah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan satu perlakuan tanpa pupuk sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair berbahan baku limbah sapi potong dari RPH paling banyak menumbuhkan akar pada stek ubi kayu, panjang akar terpanjang ,serta berat brangkasan tajuk dan brangkasan akar tertinggi baik basah maupun kering. Sedangkan kadar kalium pada daun ,jumlah klorofil dan laju fotosintesa tidak berbeda nyata untuk semua jenis pupuk yang digunakan. Indeks luas daun tertinggi diperoleh pada penggunaan pupuk cair AB mix.","PeriodicalId":235652,"journal":{"name":"Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121235126","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Dosis Pupuk KCl dan Berbagai Level Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Pre-Nursery","authors":"M. Munir, Sholeh Avivi, Sigit Soeparjono","doi":"10.25047/agriprima.v6i1.467","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/agriprima.v6i1.467","url":null,"abstract":"Saat ini faktor iklim yang semakin tidak menentu mengakibatkan berkurannya ketersediaan air yang berdampak negatif bagi pertumbuhan tanaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk KCl dan berbagai kadar air media tanah dipembibitan kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur mulai April hingga September 2021 menggunakan rancangan acak kelompok faktorial. Percobaan dilakukan untuk meneliti pengaruh dosis KCl dan kadar air media terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit, dosis pupuk KCl terdiri dari 4 level yaitu 0 g, 0,4 g, 0,6 g dan 0,8 g setiap tanaman, kadar air media tanah terdiri dari 3 level yaitu 100%, 70% dan 50% dari kapasitas lapang dengan 3 ulangan. Hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan interaksi dua faktor antara kadar air media dan dosis KCl didapatkan hasil tidak berbeda nyata, demikian juga faktor tunggal dosis KCl tidak berbeda nyata, sedangkan faktor tunggal kadar air media menunjukkan pengaruh berbeda nyata. Level perlakuan kadar air 70% didapatkan hasil berbeda nyata pada parameter tinggi tanaman sebesar 18,44 cm, parameter jumlah daun sebesar 3,67 helai, parameter diameter bonggol sebesar 5,63 mm dan leaf area index sebesar 1,72. Hasil analisis lebar pori stomata (μm) pada berbagai kondisi kadar air media menunjukkan nilai rata-rata tertinggi pada kadar air media 70% sebesar 11,88 ± 4,96 dan pada berbagai dosis KCl menunjukkan nilai rata-rata tertinggi pada dosis KCl 0,6 g sebesar 10,83 ± 7,90.\u0000 ","PeriodicalId":235652,"journal":{"name":"Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114844670","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}