{"title":"Aplikasi Trichoderma sp. dan Lama Penyimpanan Terhadap Dormansi Benih Oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb.)","authors":"D. Rahmawati, R. Wijayanti","doi":"10.25047/agriprima.v2i2.98","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/agriprima.v2i2.98","url":null,"abstract":"Benih Oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb.) memiliki dormansi fisik, serta berkulit keras dan tebal. Salah satu upaya untuk mematahkan dormansi fisik adalah menggunakan mikroorganisme Trichoderma sp dan penyimpanan. Penelitian dilakukan selama 3 bulan, pada bulan Agustus hingga November 2017, bertempat di Laboratorium PT. Benih Citra Asia, Jl. Akmaludin No. 26 Jember Jawa Timur 64117. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama yaitu lama perendaman yang terdiri dari 4 taraf, Tanpa Perendaman, direndam dengan larutan spora Trichoderma sp. selama 1 Hari, 2 Hari, dan 3 Hari. Faktor kedua adalah lama penyimpanan yang terdiri dari 2 taraf, yaitu disimpan selama 0 Minggu, dan 2 Minggu. Penelitian lama perendaman Trichoderma sp. memberikan hasil pengaruh nyata pada parameter Indeks Dormansi (ID) dan pengaruh sangat nyata pada parameter Kecepatan Tumbuh. Perlakuan perendaman selama 2 hari memberikan hasil. Sedangkan pengaruh penyimpanan (S) memberikan pengaruh berbeda sangat nyata pada parameter kecepatan tumbuh. Perlakuan penyimpanan setelah aplikasi memberikan hasil meningkatkan nilai KcT sampai 17,58%/etmal. Interaksi antara perlakuan Lama Perendaman Tichoderma sp dan penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata pada parameter kecepatan tumbuh dan pada parameter Indeks Dormansi serta benih abnormal. Benih Oyong yang yang direndam menggunakan larutan Trichoderma sp. selama 2 hari tanpa disimpan memiliki Kecepatan Tumbuh diatas 17%/ etmal, yaitu 17,65%/ etmal, dengan Indeks Dormansi paling rendah yaitu 13,33%.","PeriodicalId":235652,"journal":{"name":"Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117256072","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efikasi Agensia Hayati Trichoderma sp. Terhadap Karat Daun (Puccinia arachidis) Pada Kacang Tanah","authors":"M. Syarief, Elvirlya Prahitasari, Rudi Wardana","doi":"10.25047/AGRIPRIMA.V2I2.104","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/AGRIPRIMA.V2I2.104","url":null,"abstract":"Kacang tanah (Arachis hypogeae) merupakan bahan pangan yang diminati oleh masyarakat. Kontribusi produksi kacang tanah dari Provinsi Jawa Timur terhadap produksi Nasional mengalami penurunan pada tahun 2016. Faktor penyebab rendahnya hasil panen kacang tanah di Indonesia yaitu penyakit karat daun (Puccinia arachidis). Dalam penelitian ini, pengendalian karat daun pada tanaman kacang tanah dengan jamur antagonis Trichoderma sp. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh agensia hayati Trichoderma sp. terhadap intensitas serangan penyakit karat daun, jumlah polong dan berat basah polong kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2017 hingga Maret 2018 di Laboratorium Perlindungan Tanaman Politeknik Negeri Jember dan lahan di Desa Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok non faktorial terdiri dari 4 perlakuan di antaranya A0 (Tebukonazol 0,3 ml/l), A1 (Trichoderma sp. 105cfu/ml), A2 (Trichoderma sp. 106cfu/ml), A3 (Trichoderma sp. 107 cfu/ml) dengan 6 ulangan. Uji data menggunakan ANOVA (Analyze of Varians) dan uji lanjut dengan BNT 5%. Hasil dari penelitian adalah bahwa dari 4 perlakuan tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat intensitas serangan karat daun, jumlah polong serta berat polong kacang tanah. Intensitas serangan Puccinia arachidis berkorelasi negatif terhadap jumlah polong dan berat basah polong.","PeriodicalId":235652,"journal":{"name":"Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123647948","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Aplikasi Jenis Pupuk Organik Padat dan MOL (Mikro Organisme Lokal) Bonggol Pisang Terhadap Produksi Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Varietas Vima-1","authors":"L. Soelaksini, Vivin Apria Yesi, Fnu Herlinawati","doi":"10.25047/agriprima.v2i2.65","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/agriprima.v2i2.65","url":null,"abstract":"Penelitian aplikasi jenis pupuk organik padat dan MOL (Mikro Organisme Lokal) bonggol pisang bertujuan mengetahui respon produksi tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) varietas Vima-1. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan, mulai dari bulan oktober 2016 sampai febuari 2017 di lahan percobaan Politeknik Negeri Jember, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktorial. Faktor pertama pemberian jenis pupuk organik padat (J) : tanpa pupuk kandang (J0), pupuk kandang ayam 2 kg/plot (J1), pupuk kandang kambing 2 kg/plot (J2). Faktor kedua pemberian konsentrasi MOL bonggol pisang : tanpa pemberian mol (M0), 100 ml/l air (M1), 200 ml/l air (M2), 300 ml/l air (M3), yang terdiri dari 12 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk organik padat terutama pupuk kandang ayam berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman 15 HST, 30 HST dan berat kering polong per sampel dan berpengaruh sangat nyata terhadap berat biji per sampel dan berat 100 biji. Perlakuan konsentrasi MOL bonggol pisang memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap parameter jumlah cabang produktif. Interaksi jenis pupuk organik padat dan MOL bonggol pisang tidak memberikan pengaruh (non significant) terhadap semua parameter","PeriodicalId":235652,"journal":{"name":"Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122168389","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nantil Bambang Eko Sulistiyono, Irfa' Yudayantho, S. Rahayu
{"title":"Pengaruh Blotong Sebagai Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit Tebu (Saccharum officinarum L.) Tiga Varietas Sistem Bud Chips","authors":"Nantil Bambang Eko Sulistiyono, Irfa' Yudayantho, S. Rahayu","doi":"10.25047/agriprima.v2i2.64","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/agriprima.v2i2.64","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui interaksi antara komposisi media tanam dan tiga varietas tebu sistem bud chips. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 02 Januari - 31 Mei 2017 bertempat di Lahan Politeknik Negeri Jember. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor dan diulang tiga kali. Faktor pertama adalah komposisi media tanam (M) yaitu M1 = tanah : blotong (50% : 50%), M2 = tanah : blotong (30% : 70%), M3 = tanah : blotong : pasir (10% : 70% : 20%) dan M4 = blotong (100%). Faktor ke-dua adalah varietas tebu (V) yaitu V1 = Varietas PS 881, V2 = Varietas PS 862 dan V3 = Varietas PS 864. Hasil sidik ragam signifikan, diuji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan hasil analisa bahwa perlakuan komposisi media tanam menunjukkan berbeda nyata pada berat basah akar. Perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah anakan, panjang akar, berat basah akar dan berat kering akar. Perlakuan interaksi berpengaruh nyata terhadap diameter batang, jumlah anakan, berat basah akar dan berat kering akar. Sedangkan jumlah daun dan berat basah brangkasan menunjukkan berpengaruh tidak nyata dari semua perlakuan yang diujikan terhadap pertumbuhan bibit tebu sistem bud chips.","PeriodicalId":235652,"journal":{"name":"Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences","volume":"31 5 Pt 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134190290","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efektivitas Jenis Asam Amino dan Variasi Konsentrasi Sukrosa terhadap Pertumbuhan Planlet Kentang (Solanum tuberosum L.)","authors":"Qurrota A'yun Maysyaroh, Netty Ermawati","doi":"10.25047/agriprima.v2i2.114","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/agriprima.v2i2.114","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan planlet kentang dengan penambahan asam amino dan variasi konsentrasi sukrosa serta untuk mengetahui jenis asam amino dan konsentrasi sukrosa terbaik untuk pertumbuhan planlet kentang. Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Biosain Politeknik Negeri Jember pada Agustus 2017 sampai Januari 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah jenis Asam amino (A), terdiri atas: Kasein Hidrolisat 100 ppm (A1), Kasein Hidrolisat 200 ppm (A2), Glutamin 100 ppm (A3), Glutamin 200 ppm (A4), Glisin 100 ppm (A5), Glisin 200 ppm (A6).Faktor kedua konsentrasi sukrosa, terdiri atas: 20 g/L (S1), 30 g/L (S2), dan 40 g/L (S3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa glutamin 100 ppmmenghasilkan tanaman tertinggi. Perlakuan sukrosa terbaik adalah 30 g/L yang menghasilkan jumlah daun, jumlah ruas, bobot planlet dan tinggi tanaman tertinggi. Interaksi perlakuan terbaik pada glutamin 100 ppm dengan sukrosa 30 g/L yang memberikan bobot planlet dan tinggi optimal.","PeriodicalId":235652,"journal":{"name":"Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127926116","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemanfaatan Tanaman Bunga Marigold dan Kacang Hias Terhadap Populasi Arthropoda pada Tanaman Padi Sawah","authors":"Iqbal Erdiansyah, Dwi Kusuma Ningrum, Fnu Damanhuri","doi":"10.25047/agriprima.v2i2.91","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/agriprima.v2i2.91","url":null,"abstract":"Penelitian tentang Pemanfaatan tanaman bunga marigold dan kacang hias terhadap populasi arthropoda pada tanaman padi sawah untuk mengetahui populasi arthropoda pada tanaman padi sawah dengan memanfaatkan tanaman refugia sebagai tempat singgah musuh alami dan sebagai sumber pakan musuh alami. Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan refugia yaitu bunga marigold (Tagetes erecta L.), dan kacang hias (Arachis pintoi) sebagai mikrohabitat musuh alami, dalam upaya Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) dalam budidaya padi. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan, yaitu mulai bulan November 2017 sampai bulan Maret 2018, bertempat di lahan Desa Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tiga petak lahan penelitian berukuran 50 m2. Tiga petak lahan yaitu petak pertama perlakuan refugia bunga Marigold, petak kedua perlakuan refugia Kacang Hias, dan petak ketiga tanpa refugia. Data hasil penelitian dianalisis secara statistik menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan tanaman bunga Marigold dan Kacang Hias terhadap populasi arthropoda pada tanamana padi sawah diketahui populasi tertinggi musuh alami terdapat pada petak tanaman padi dengan refugia kacang hias sebanyak 217, dengan refugia Marigold populasi musuh alami sebanyak 156 sedangkan populasi terendah musuh alami terdapat pada petak tanaman padi tanpa refugia sebanyak 140. Penggunaan bunga marigold dan kacang hias berpengaruh terhadap populasi musuh alami.","PeriodicalId":235652,"journal":{"name":"Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129630658","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penggunaan Tiga Ukuran Umbi dan Zat Pengatur Tumbuh (Atonik) Pada Tanaman Sedap Malam (Polianthes tuberosa L.)","authors":"D. Rahayu, Fnu Marveldani, Siti Novridha Andini","doi":"10.25047/agriprima.v2i2.110","DOIUrl":"https://doi.org/10.25047/agriprima.v2i2.110","url":null,"abstract":"Tanaman sedap malam diperbanyak menggunakan umbi yang merupakan batang semu yang berubah bentuk dan fungsi sebagai penyimpanan cadangan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Penelitian dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung pada bulan Mei 2017 sampai Maret 2018. Penilitian ini menggunakan Rancangan Kelompok Teracak Sempurna dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama terdiri dari diameter ukuran yaitu besar (1,6 - 2 cm), sedang (1,4 - 1,5 cm) dan kecil (1,3 - 1 cm). Faktor kedua terdiri dari perlakuan zat pengatur tumbuh Atonik yaitu 0 (tanpa perlakuan), 1 ml.l-1 dan 3 ml.l-1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran umbi besar (1,6 cm - 2 cm) menghasilkan panjang tanaman (38,9 cm), jumlah daun (16,1 helai), lebar daun (1,9 cm) dan jumlah anakan (9,8 tunas) yang tertinggi serta menghasilkan umur tanaman mengeluarkan malai bunga (24,9 MST) dan umur mekar bunga (28,3 MST) yang lebih cepat. Ukuran umbi sedang (1,4 cm - 1,5 cm) dan kecil (1 cm - 1,3 cm) menghasilkan panjang tangkai bunga terpanjang (79,8 cm dan 86,6 cm).","PeriodicalId":235652,"journal":{"name":"Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122952522","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}