{"title":"Upaya Berhenti Merokok Terhadap Peningkatan Perawatan Diri Pasien dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)","authors":"Mersi Ekaputri, Yesi Ariani","doi":"10.32734/TM.V1I2.221","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/TM.V1I2.221","url":null,"abstract":"Kebiasaan merokok adalah salah satunya penyebab kausal yang terpenting untuk penyakit PPOK. Asap rokok mempunyai prevalensi yang tinggi sebagai penyebab gejala respirasi dan gangguan fungsi paru.Prevalensi PPOK selalu mengalami peningkatan dengan makin banyaknya perokok karena 90% penderita PPOK adalah perokok atau mantan perokok. Upaya untuk membantu individu untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal adalah dengan memberikan edukasi menghindari pencetus (berhenti merokok). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi upaya edukasi untuk berhenti merokok dengan peningkatan perawatan diri pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Desain penelitian quasi eksperimen pre and post tet dengan48 responden yang diambil secara consecutive sampling.Uji statistik yang digunakan yaitu Wilcoxon Signed Rank Test terdapat perbedaan upaya berhenti merokok antara sebelum intervensi dengan sesudah intervensi edukasi, rerata self care sebelum intervensi dengan mean 6.78 dan setelah intervensi 10.38 serta p value 0.00dengan artian terdapat perubahan upaya edukasi berhenti merokok antara sebelum dan sesudah intervensi pada pasien PPOK. Diharapkan peran dan upaya aktif tenaga kesehatan untuk membantu pasien PPOK berhenti merokok","PeriodicalId":220518,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Tropical Medicine (TM)","volume":"34 11","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120914804","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. Septiani, Marianne Marianne, Marline Nainggolan
{"title":"Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Fraksi N-Heksan Serta Fraksi Etil Asetat Daun Jamblang (Syzygium Cumini L. Skeels) Dengan Metode Dpph","authors":"R. Septiani, Marianne Marianne, Marline Nainggolan","doi":"10.32734/TM.V1I2.217","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/TM.V1I2.217","url":null,"abstract":"Jamblang (Syzygium cumini L. Skeels) merupakan salah satu tumbuhan famili Myrtaceae yang telah dikenal dan dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kandungan senyawa aktif dalam tanaman cukup banyak, diantaranya senyawa golongan polifenol yang merupakan salah satu sumber antioksidan alami. Daun jamblang sebagai senyawa antioksidan dapat diperoleh melalui ekstraksi dengan etanol dan difraksinasi dengan n-heksan serta etil asetat. Ekstrak dan fraksi daun jamblang diduga memiliki aktivitas menangkal radikal bebas terhadap DPPH. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan aktivitas antioksidan ekstrak etanol, fraksi n-heksan dan fraksi etil asetat dari daun jamblang. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 80% dan difraksinasi dengan n-heksan dan etil asetat. Ekstrak dan fraksi diuji dengan metode pemerangkapan radikal bebas DPPH. Absorbansi DPPH diukur menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 516 nm pada menit ke 15 setelah penambahan pelarut metanol. Ekstrak etanol memiliki nilai IC50 13,46 µg/mL, fraksi n-heksan 52,435 µg/mL, fraksi etil asetat 5,31 µg/mL kategori sangat kuat dan untuk kuersetin memiliki IC50 sebesar 4,35 µg/mL. Fraksi n-heksan diklafikasikan kuat aktivitas antioksidannya sedangkan ekstrak etanol, fraksi etil asetat dan kuersetin diklasifikasikan sangat kuat. Hal tersebut menunjukan bahwa fraksi etil asetat memiliki aktivitas antioksidan yang paling tinggi dibanding pelarut lainnya.","PeriodicalId":220518,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Tropical Medicine (TM)","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128708744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Status Depresi Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Kota Medan","authors":"Rina Amelia, Arlinda Sari Wahyuni, J. Harahap","doi":"10.32734/tm.v1i2.198","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/tm.v1i2.198","url":null,"abstract":"Gangguan mental biasa terjadi di usia tua tetapi keadaan ini sering tidak terdeteksi dan tidak diobati. Gangguan mental memicu terjadinya cacat fungsional, gangguan rehabilitasi, dapat membebani sistem kesehatan dan merusak kualitas hidup pasien tua serta keluarga mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisisi hubungan gangguan emosional (depresi) terhadap kualitas hidup lansia di Kota Medan. Disain penelitian analitik dengan pendekataan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh lansia (>60 tahun) yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tuntungan Medan. Pengambilan sampel penelitian sebanyak 100 orang (rumus proporsi) dilakukan secara consecutive sampling (kriteria inklusi dan ekslusi). Penilaian gangguan emosional menggunakan kuesioner Geriatric Depression Scale (GDS) yang terdiri dari 30 pertanyaan merupakan instrumen yang valid untuk menilai depresi yang terjadi pada lanjut usia, sedangkan penilaian kualitas hidup menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF yang terdiri dari 26 pertanyaan dengan jawaban mengunakan Skala Likert (1-5). Analisis data menggunakan uji chi squaredengan menggunakan program komputer SPSS. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 84 orang (84%) lansia tidak mengalami depresi, 15 orang (15%) lansia yang mengalami depresi ringan dan 1 orang (1%) yang mengalami depresi berat. Kualitas hidup lansia mayoritas berada pada kategori yang cukup sebanyak 87 orang (87%). Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan antara gangguan emosional (depresi) dengan kualitas hidup lansia di kota Medan (p<0.05).","PeriodicalId":220518,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Tropical Medicine (TM)","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126424230","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lamek Marpaung, M. P. Nasution, Partomuan Simanjuntak, M. Y. Lubis
{"title":"Kulit Biji Jengkol (Archidendron jiringa (Jack) I. C Nielsen) Sebagai Sumber Obat Herbal Berdasarkan Toksisitas Ekstrak","authors":"Lamek Marpaung, M. P. Nasution, Partomuan Simanjuntak, M. Y. Lubis","doi":"10.32734/tm.v1i2.199","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/tm.v1i2.199","url":null,"abstract":"Pemanfaatan kulit biji jengkol masih sangat terbatas, bahkan sering ditemukan menjadi tumpukan sampah organik di pasar-pasar tradisional daerah Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kandungan senyawa fenolik yang terdapat pada kulit biji jengkol. Senyawa fenolik memiliki aktivitas antioksidan yang dapat mencegah beberapa jenis penyakit. Pada penelitian ini diperoleh ekstrak metanol, ekstrak etil asetat, ekstrak n-heksan dan total fenolik dari kulit biji jengkol dan dilakukan uji toksisitas menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Nilai LC50 yang diperoleh untuk ekstrak metanol, ekstrak etil asetat, ekstrak n-heksan dan total fenolik secara berturut-turut adalah 14,91; 14,19; 3419,64 dan 10,44 ppm. Nilai LC50 dipengaruhi oleh kandungan senyawa fenolik yang ada pada ekstrak. Nilai LC50 ekstrak metanol, ekstrak etil asetat dan fenolik total menunjukkan nilai toksisitas yang tinggi. Berdasarkan pada nilai LC50 yang diperoleh, disimpulkan bahwa kulit biji jengkol dapat digunakan sebagai sumber obat herbal untuk pengobatan berbagai jenis penyakit.","PeriodicalId":220518,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Tropical Medicine (TM)","volume":"2003 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125786752","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Karakteristik Dan Persepsi Pasien Rawat Jalan Terhadap Bauran Pemasaran Dengan Keputusan Membeli Obat Di Apotek","authors":"R. A. Ariga","doi":"10.32734/TM.V1I2.196","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/TM.V1I2.196","url":null,"abstract":"Hospital as a capital and labor intensive has to empower efficient use of each revenue unit which support its operation, such as pharmacy, by using effective marketing strategy to attract its consumers. The phenomena at the pharmacy of Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang (RSUDDS) Lubuk Pakam recently, is that 50% of the medicine which are prescribed by the polyclinic is not sold and prescription coming from outside. It might be influenced by the individual characteristics factor and the perception of patients about the integrated marketing. The objective of this research is to analyse the influence of individual characteristics and the perception of outpatients about the integrated marketing and decision to buy medicine. The samples is 95 patients/family who visit RSUDDS Lubuk Pakam. This research uses explanatory survey method with logistic regression test. The result of this research finds out that there is a significant influence between the income p.value (0,006), staff service (0,015), medicine price (0,024), medicine product (0,026), service process (0,046) with the decision of buying medicine. To increase the medicine purchases, it is suggested that the pharmacy management should by attention on the availability of medicine, the competitive price the skillful staffs and the service.","PeriodicalId":220518,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Tropical Medicine (TM)","volume":"607 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123948093","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Mucinous Carcinoma, Gastric Type of The Cervix","authors":"Betty Betty, A. Leo","doi":"10.32734/TM.V1I1.37","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/TM.V1I1.37","url":null,"abstract":"Introduction: Mucinous carcinoma, gastric type is an uncommon variant of cervical adenocarcinoma. This variant is different with most of cervical cancers due to gastric differentiation and unrelated with HPV infection. Well differentiated form of mucinous carcinoma, gastric type sometimes is called minimal deviation adenocarcinoma or adenoma malignum. The incidence is found in almost all groups of age (25- 72 years old) with mean 42 years old. Objective: To present a new and uncommon variant case in Indonesia primarily in Medan. Case description: We reported a case of 47-year- old woman, Mrs. M, who was clinically diagnosed with suspected carcinoma of cervix. A whitish, poorly demarcated mass in cervix was found in hysterectomy specimens. Microscopic examination showed that the cervix was lined by atypical and pleomorphic columnar cells, partially forming papillary pattern. The glands were proliferated with variable sized, some of which dilated and filled with mucin, and also the glands formed back to back appearance. In some foci were found disorganized glands. Glandular epithelium lining consisted of atypical and pleomorphic columnar cells with coarse chromatin and partially prominent nucleoli. Abnormal mitoses were easily found. In some foci, tumor cells also formed solid pattern. Discussion and Conclusion: According to these histological features, a diagnosis of mucinous carcinoma, gastric type of cervix was made (ICD-0 8482/3). Despite well differentiated form of mucinous carcinoma, gastric type, this variant has aggressive behavior and worse prognosis than other cervical carcinoma variants (usual type endocervical adenocarcinoma). \u0000Mucinous carcinoma, gastric type is an uncommon variant of cervical adenocarcinoma. This type is different from most of cervical cancers due to gastric differentiation and unrelated with HPV infection. Well differentiated form of mucinous carcinoma, gastric type sometimes is called minimal deviation adenocarcinoma or adenoma malignum. The incidence was found in almost all groups of age (25-72 years old). The average age was around 42 years old. This study objective is to present a new and uncommon variant case in Indonesia primarily in Medan. This study reported a case of 47-year- old woman, Mrs. M, who was clinically diagnosed with suspected carcinoma of cervix. A whitish, poorly demarcated mass in cervix was found in hysterectomy specimens. Microscopic examination revealed that the cervix was lined by atypical and pleomorphic columnar cells, partially forming papillary pattern. The glands were proliferated with variable sized, some of which dilated and covered with mucin, and also the glands formed back to back appearance. Disorganized glands were found in some foci. Glandular epithelium lining consisted of atypical and pleomorphic columnar cells with coarse chromatin and partially prominent nucleoli. Abnormal mitoses were easily found. In some foci, tumor cells also formed solid pattern. According to these his","PeriodicalId":220518,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Tropical Medicine (TM)","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129879183","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Tingkat Stres Dengan Strategi Koping Mahasiswa Reguler Profesi Ners Di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara","authors":"Indah Permata Sari Lombu, Setiawan Setiawan","doi":"10.32734/TM.V1I1.55","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/TM.V1I1.55","url":null,"abstract":"Pendidikan profesi ners adalah proses pendidikan yang sepenuhnya dilaksanakan di lahan praktik seperti rumah sakit, puskesmas, klinik bersalin, panti wherda, dan keluarga serta masyarakat atau komunitas. Mahasiswa yang menjalani pendidikan profesi ners rentan terhadap stres karena adanya transisi dari kehidupan kampus ke kehidupan lapangan, oleh karena itu mahasiswa menggunakan sejumlah strategi koping untuk mengatasi stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat stres, strategi koping, dan hubungan tingkat stres dengan strategi koping mahasiswa reguler profesi ners di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan metode tabel power analisys. Besar sampel yang digunakan sebanyak 62 orang. Proses pemilihan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner data demografi, kuesioner clinical stress, dan kuesioner coping strategy. Pengumpulan data berlangsung dari bulan Februari-April 2016. Data dianalisis menggunakan uji korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa mengalami stres ringan 8.1%, stres sedang 79.0%, dan stres berat 12.9%. Area klinik yang paling banyak menyebakan stres mahasiswa adalah interaksi dengan anggota tim kesehatan (μ=118.6). Mahasiswa yang kadang-kadang melakukan strategi koping 25.8%, dan selalu melakukan strategi koping 74.2%. Strategi koping yang paling banyak dilakukan mahasiswa adalah koping yang diantisipasi (μ=86). Berdasarkan hasil penelitian maka mahasiswa diharapkan mampu mempersiapkan diri dengan dengan baik sebelum dan selama menjalani praktek klinis dengan cara mempelajari pengetahuan asuhan keperawatan kepada klien melalui studi literatur, studi lapangan, diskusi dengan senior, diskusi dengan staf perawat, dan diskusi dengan pembimbing. \u0000Profession Program in Nusing is a process of education fully implemented in clinical practice, such as hospitals, public health centers, maternity clinics, nursing homes, families and communities. Students of of this programme are sensitive to stress because of their life transition from campus to field work. Therefore, students use a number of coping strategies to deal with this stress. This study aimed to identify stress level, coping strategies, and the correlation between stress level and coping strategies among regular students of Nurses Profession Program at Faculty of Nursing, University of North Sumatra. This study employed a correlational design. . The sample was composed of 62 people selected using simple random sampling technique. The research instruments were questionnaires on demographic data , clinical stress and coping strategy . Data were collected from February to April 2016 and analyzed by using Pearson correlation test. The results showed that students who experienced mild stress is 8.1%, 79.0% with moderate stress, and 12.9% with severe stress. Interaction among other health team members cau","PeriodicalId":220518,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Tropical Medicine (TM)","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128328143","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Perilaku Perawatan Kaki dengan Terjadinya Komplikasi Luka Kaki Diabetes pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Tuntungan Kota Medan","authors":"Rina Amelia","doi":"10.32734/TM.V1I1.56","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/TM.V1I1.56","url":null,"abstract":"Diabetes merupakan peyakit kronis yang disebabkan karena kekurangan atau tidak efektifnya insulin yang dihasilkan. WHO memperkirakan jumlah penduduk dunia yang menderita diabetes pada tahun 2030 akan meningkat paling sedikit menjadi 366 juta. Indonesia menempati urutan keempat terbanyak dengan prevalensi 8,6% dari seluruh penduduk. Diabetes akan menjadi masalah yang serius apabila telah terjadi komplikasi, salah satu komplikasi adalah luka kaki diabetes (diabetic foot). Komplikasi luka kaki diabetes menjadi penyebab lamanya hospitalisasi dan amputasi lebih dari 90% ekstremitas bawah pada penderita diabetes. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis hubungan perilakuperawatan kaki dengan terjadinya komplikasi luka kaki diabetes pada pasienDM tipe 2di Puskesmas Tuntungan Medan. Disain penelitian adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh penderita DM tipe 2 yang datang ke Puskesmas Tuntungan Medan dengan sampel sebanyak 83 orang (consecutive sampling). Instrumen penilaian perilaku perawatan kaki yang digunakan adalah Questions determining the knowledge and practice about foot careyang terdiri dari 15 item pertanyaan. Analisis data menggunakan uji statistik chi square. Hasil penelitian menunjukkansebanyak 48 orang pasien diabetes (57,8%) memiliki perilaku yang buruk terhadap perawatan kaki, sebanyak 29 orang (349%) mempunyai riwayat komplikasi luka kaki dibetes (ulkus). Hasil analisis chi square menunjukkan terdapat hubungan antara perilaku perawatan kaki diabetes dengan kejadian komplikasi luka kaki diabetes pada pasien DM tipe 2 di Puskesmas Tuntungan Medan (p<0.05). Perilaku perawatan kaki sangat berperan terhadap terjadinya luka kaki diabetes. Untuk membentuk perilaku yang baik dibutuhkan edukasi oleh dokter maupun oleh petugas kesehatan kepada pasien diabetes. \u0000Diabetes is a chronic disease caused by lack or ineffectiveness of insulin. WHO estimates that the world population with diabetes in 2030 will increase to at least 366 million people. Indonesia is the world’s fourth most populated country and its prevalence of diabetes is 8.6% of the entire population. Diabetes will be a serious problem once complications occurrs. One of the complications is diabetic foot. diabetic foot caused a longer length of hospital stay and more than 90% leads to the amputation of the lower limb . The objective of this study was to analyze the relationship between diabetic foot care behaviors and the diabetic foot complications in patients with type 2 diabetes mellitus at Tuntungan Public Health Center in Medan. This study employed an analytic study with cross sectional approach. The population of this study was all patients with type 2 diabetes mellitus who came to Tuntungan Public Health Center in Medan and 83 patients were recruited as samples (consecutive sampling). The research used a questionnaires with 15 questions to collect data of knowledge and foot care behaviour. Data were analyzed using chi square test","PeriodicalId":220518,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Tropical Medicine (TM)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130374812","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masita Ruth Irene Lumbantoruan, Dewi Elizadiaani Suza
{"title":"Pengalaman Anak Usia Sekolah Dengan Leukemia Yang Dirawat di Rumah Sakit Kota Medan: Studi Fenomenologi","authors":"Masita Ruth Irene Lumbantoruan, Dewi Elizadiaani Suza","doi":"10.32734/TM.V1I1.41","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/TM.V1I1.41","url":null,"abstract":"Salah satu jenis kanker yang paling banyak didiagnosa pada anak dan remaja adalah leukemia dimana pengobatannya membutuhkan waktu yang lama dan berulang di rumah sakit. Penderita leukemia semasa anak-anak banyak terdiagnosa pada usia 0-14 tahun yang diantaranya adalah anak usia sekolah yaitu 612 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali pengalaman anak usia sekolah dengan leukemia yang dirawat di rumah sakit kota Medan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan wawancara mendalam kepada anak usia sekolah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah partisipan sebanyak tujuh orang partisipan yang memiliki kriteria inklusi sebagai berikut: 1) anak usia sekolah 7-12 tahun, 2) dirawat di rumah sakit dengan diagnosa leukemia yang sedang menjalani minimal 3 hari perawatan, 3) komunikatif, 4) bersedia menjadi partisipan yang dinyatakan secara verbal atau dengan menandatangani surat perjanjian penelitian. Hasil wawancara dianalisis dengan metode Giorgi. Data yang sudah dianalisis memunculkan 5 tema, yaitu: 1) anak mengalami penderitaan fisik, 2) anak mengalami penderitaan psikis, 3) anak kehilangan waktu aktivitas, 4) anak mengalami perubahan lingkungan sosial, 5) anak mendapatkan dukungan keluarga. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa seluruh partisipan yang merupakan anak usia sekolah dengan leukemia yang dirawat di rumah sakit kota Medan mengalami stresor hospitalisasi yang disebabkan oleh tindakan pengobatan, kondisi penyakit, serta perawatan yang membutuhkan waktu lama dan berulang. Diharapkan bagi pelayanan rumah sakit agar memperhatikan tahap tumbuh kembang anak selama masa perawatan, khususnya dalam menciptakan lingkungan yang nyaman, pemberian terapi psikologis dan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan anak. \u0000One type of cancer which is most diagnosed in children and adolescents is leukemia. The treatment of leukemia takes a long time and recurs in the hospital. Most Leukemia sufferers are diagnosed at ages of 0-14. Some of them are school-age children, 6-12 years. The objective of this study was to explore the experiences of hospitalized school-age children with leukemia in hospitals in Medan. This study used a phenomenological qualitative method with in-depth interviews. The sampling technique used was purposive sampling. The participant composed of 7 children who had the following inclusion criterias: 1) school-aged children, 7-12 years, 2) hospitalized for at least 3 days of care with a diagnosis of leukemia, 3 ) communicative, 4) willing to become participants verbally stated or by signing a research agreement letter. The data was analyzed using Giorgi method. There were 5 themes rising, i.e. 1) children suffered physically, 2) children sufferred psychologically, 3) children lost time for activities, 4) children experienced changes in social environment, 5) children got family support. The results showed that all participants with leukemia in hospitals in Medan experie","PeriodicalId":220518,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Tropical Medicine (TM)","volume":"123 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114349752","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gambaran Tingkat Stres, Ansietas Dan Depresi Pada Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan","authors":"Yenni Epriyanta Br. Sitepu, S. Wahyuni","doi":"10.32734/TM.V1I1.50","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/TM.V1I1.50","url":null,"abstract":"Breast cancer attacks a lot of women with the rate of the incidence increases each year and it is very dangerous since it causes death. It can be handled by carrying out chemotherapy treatment although it takes a long time with a lot of its side effects plus the side effect of the cancer itself so that patients will undergo psychological problem which causes them to stop the treatment. The objective of the research was to find out the description of the level of stress, anxiety, and depression in breast cancer patients who were under chemotherapy treatment. The research was descriptive. The population was 41 breast cancer patients who were under chemotherapy treatment in the inpatient wards of RSUP H. Adam Malik, Medan, and all of them were used as the samples (total sampling). The data were gathered from May 20 until June 20, 2016 by using DASS 42. The result of the research showed that 73.2% of the respondents did not have any stress, 58.5% of the respondents did not have any anxiety, and 80.5% of the respondents did not have any depression. It is recommended that the health service team involve patients’ families in providing correct intervention for the breast cancer patients who undergo stress, anxiety, and depression so that the length of treatment can be reduced, cost can be saved, and productivity can be increased. \u0000Incidence of Breast cancer in women is increasing every year. This cancer is very dangerous because it leads to death. However, breast cancer cells can be killed by chemotherapy. chemotherapy is a long term treatment and causes side effects, most patients suffered psychological problems. This sometimes leads to unwillingness of patients to continue their treatment. The objective of this study was to determine the level of stress, anxiety, and depression of breast cancer patients who underwent chemotherapy. This study employed a descriptive study . The population was 41 breast cancer patients who underwent chemotherapy in inpatient wards in H. Adam Malik Hopital Medan, and all of them were used as samples (total sampling). The data were collected from May 20 to June 20, 2016 by using DASS 42. The results showed that 73.2% of the respondents did not have any stress, 58.5% of the respondents did not have any anxiety, and 80.5% of the respondents did not have any depression. It is recommended that the health service team involve patients’ families in providing correct intervention for the breast cancer patients who got stress, anxiety, and depression so that the length of treatment can be reduced, cost can be saved, and productivity can be increased.","PeriodicalId":220518,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Tropical Medicine (TM)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124363331","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}