Nida Qolbi Salma Rochani, S. Sarjito, Desrina Desrina
{"title":"Pengaruh Kombinasi Ekstrak Daun Binahong dan Temulawak dalam Pakan Terhadap total Eritrosit dan Gejala Klinis Ikan Lele (Clarias sp.) yang Diinfeksi Aeromonas hydrophila","authors":"Nida Qolbi Salma Rochani, S. Sarjito, Desrina Desrina","doi":"10.14710/sat.v5i1.7131","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/sat.v5i1.7131","url":null,"abstract":"Permasalahan yang ditemukan pada budidaya ikan air tawar, salah satunya adalah penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS) yang disebakan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Upaya pencegahan MAS dengan memanfaatkan ekstrak tumbuhan herbal karena tidak menimbulkan efek resisten terhadap ikan sehingga cocok untuk akuakultur berkelanjutan. Ekstrak daun binahong dan temulawak terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri A. hydrophila. Diduga penggunaan kombinasi ekstrak lebih efektif dibandingkan dengan ekstrak tunggal untuk mencegah infeksi bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kombinasi ekstrak daun binahong dan temulawak pada pakan terhadap total eritrrosit dan gejala klinis ikan lele yang diinfeksi bakteri A. hydrophila. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 6 perlakuan dan 3 ulangan. Ikan lele uji yang digunakan memiliki panjang 7-9 cm dengan kepadatan 1 ekor/L dan dipelihara pada akuarium berisi air 10 L. Dosis ektrak daun binahong dan temulawak yang digunakan, yaitu 2500 ppm dan 900 ppm dengan perbandingan A (0%:0%), B (100%:0%), C (75%:25%), D (50%:50%), E (25%:75%) dan F (0%:100%). Pakan uji diberikan selama 14 hari, kemudin pada hari berikutnya dilakukan infeksi bakteri A. hydrophila secara intramuscular sebanyak 106 CFU/mL. Variabel pengamatan meliputi total eritrosit, gejala klinis dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total eritrosit berbeda nyata setelah ikan diberi pakan uji dan setelah dilakukan infeksi. Gejala klinis yang ditunjukkan ikan yang terinfeksi bakteri A. hydrophila, yaitu menurun nafsu makannya, terdapat bercak merah, luka dan hemoragi serta warna tubuh memucat. Kata kunci: Ikan lele, Aeromonas hydrophila, Daun Binahong, Temulawak","PeriodicalId":21499,"journal":{"name":"Sains Akuakultur Tropis","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89820862","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh kombinasi Acartia tonsa dan Brachionus rotundiformis terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan nila salin (Oreochromis niloticus) stadia larva D3-D19","authors":"Diah Utari Fibriyanti, Suminto Suminto, Subandiyono Subandiyono","doi":"10.14710/sat.v5i2.9298","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/sat.v5i2.9298","url":null,"abstract":"Ikan nila salin merupakan komoditas perikanan yang dibudidayakan di perairan air payau. Ikan nila salin banyak dibudidayakan karena memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan bersalinitas diatas 10 ppt. Permintaan benih ikan nila salin meningkat tiap tahun, namun pada proses pembenihan ditemukan masalah yaitu pertumbuhan ikan nila salin yang lambat. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan pertumbuhan ikan nila salin yaitu dengan pemberian pakan yang sesuai. Pemberian kombinasi pakan dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ikan nila salin. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kombinasi Acartia tonsa dan Brachionus rotundiformis terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan nila salin (Oreochromis niloticus). Ikan nila salin yang diujikan berukuran 0,02-0,05 g dengan padat tebar yaitu 2 ekor/l. Penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan, A (100% A. tonsa), B (75% A. tonsa: 25% B. rotundiformis), C (50% A. tonsa: 50% B. rotundiformis), D (25% A. tonsa: 75% B. rotundiformis) dan E (100% B. rotundiformis). Hasil penelitian menunjukan bahwa kombinasi pakan alami memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap variabel TKP, EPP, PER, RGR dan SR. Pemberian pakan dengan kombinasi 25% A. tonsa dan 75% B. rotundiformis. telah menghasilkan pengaruh yang terbaik (P<0,05) terhadap EPP, RGR, dan SR yang masing-masing nilainya adalah 018±0,04%; 8,36±0,50%/ hari; dan 90,00±5,00%. Pemberian pakan alami pada larva ikan nila D3 – D19, disarankan untuk menggunakan kombinasi 25% A. tonsa dan 75% B. rotundiformis.","PeriodicalId":21499,"journal":{"name":"Sains Akuakultur Tropis","volume":"443 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81041077","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pendekatan kualitatif efektivitas pemanfaatan media sosial whatsapp group pada kelompok pembudidaya Asa Mina Mulia di Kel. Polaman, Kec. Mijen, Kota Semarang.","authors":"Farah Maulia Anjani, Istiyanto Samidjan, Tita Elfitasari","doi":"10.14710/sat.v5i2.11537","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/sat.v5i2.11537","url":null,"abstract":"AbstrakTeknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kebutuhan, contohnya sosial media. Sosial media dimanfaatkan penyuluh dan pembudidaya untuk konsultasi secara online mengenai permasalahan dilapangan yang membutuhkan tindakan cepat dengan menggunakan aplikasi WhatsApp. Aplikasi ini memudahkan penyuluh untuk membantu responden yang membutuhkan informasi budidaya atau suatu permasalahan yang terjadi di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keefektivan WhatsApp terhadap permasalahan yang terjadi pada pembudidaya Asa Mina Mulia di Kel. Polaman, Kec. Mijen, Kota Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, penelitian ilmiah deskriptif dengan menganalisis data secara mendalam berdasarkan permasalahan yang ada sesuai fakta di lapangan. Responden pada penelitian ini sebanyak 7 pembudidaya dan seorang informan. Responden pembudidaya dipilih karena melakukan kegiatan budidaya, masuk dalam WhatsApp Group Asa Mina Mulia dan bersedia menjadi responden. Responden informan dipilih karena seorang penyuluh pembudidaya, masuk di WhatsApp Group Asa Mina Mulia dan bersedia menjadi informan. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara serta direkap dalam bentuk verbatim wawancara dan observasi dengan mengamati responden di WhatsApp Group. Data verbatim dilakukan dengan uji keabsahan data dan analisis. Hasil penelitian yang dilakukan pada indikator Performance Expectancy cukup efektif karena WhatsApp Group terkonfirmasi 100% dapat mempermudah dan mempercepat informasi budidaya semua responden. Produktivitas budidaya semua responden meningkat karena pemanfaatan WhatsApp Group. Hasil pada indikator Effort Expectancy terkonfimasi WhatsApp Group 100% memberikan kemudahan berkomunikasi dan kebanyakan semua responden cukup aktif berdiskusi menggunakan WhatsApp Group. Hasil pada indikator Social Influence terkonfirmasi mendapatkan 100% dukungan dari lingkungan sekitar responden seperti keluarga, antar responden dan penyuluh. Hasil pada indikator Facilitating Condition terkonfirmasi 100% dapat menfasilitasi semua responden dalam berdiskusi untuk permasalahan budidaya.Kata kunci: Efektivitas, indikator, responden, sosial media, WhatsApp.AbstrackInformation and communication technology can facilitate needs, for example social media. Social media is used by extension workers and cultivators for online consultation regarding problems in the field that require quick action using the WhatsApp application. This application makes it easier for extension workers to help respondents who need cultivation information or a problem that occurs in the field. This study aims to determine the effect of WhatsApp's effectiveness on the problems that occur in Asa Mina Mulia cultivators in Polaman Village, Mijen District, Semarang City. The research method used is qualitative, descriptive scientific research by analyzing data in depth based on existing problems according to facts in the field. Respondents in this study were 7 cultivators and an in","PeriodicalId":21499,"journal":{"name":"Sains Akuakultur Tropis","volume":"30 6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76340489","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh penggunaan Hydrilla verticillate sebagai fitoremediator terhadap kualitas air dan pertumbuhan ikan manfish (Pterophyllum scalare) pada sistem resirkulasi","authors":"Bagas Pandu Dwiputra, Dicky Harwanto, Istiyanto Samidjan","doi":"10.14710/sat.v5i2.11603","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/sat.v5i2.11603","url":null,"abstract":"Salah satu faktor yang menjadi pembatas pada kegiatan budidaya ikan hias adalah faktor kualitas air. Penurunan kualitas air disebabkan oleh sisa pakan yang tidak dikonsumsi oleh ikan dan feses yang dikeluarkan oleh ikan. Fitoremediasi merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki kualitas air dengan menggunakan filter biologi yaitu tanaman, oleh karena itu diperlukan filter biologi adalah tanaman Hydrilla atau Ganggang air (Hydrilla verticillate). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dalam penambahan Hydrilla terhadap kualitas air dan bobot yang optimal yang dapat mempengaruhi kualitas air media, kelulushidupan dan pertumbuhan ikan maanvis. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yang terdiri dari perlakuan A (H. verticillate 100 g), B (H.verticillata 75 g), C (H.verticillata 50 g) dan D (tanpa H.verticillata). Ikan yang digunakan berukuran 2,5 cm dengan berat rata-rata 0,654±0,48 g. Pemberian dengan metode ad libitum dan pengamatan kualitas air dilakukan 3 kali sehari (08.00, 12.00, 16.00). Parameter yang diamati yaitu kualitas air, Efisiensi Penurunan kadar TAN, VTR (Volumetric Tan Removal), laju pertumbuhan spesifik dan kelulushidupan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tanaman hydrilla dengan bobot yang berbeda berpengaruh nyata pada efisiensi penurunan kadar TAN, VTR, dan kelulushidupan (P<0.01) tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap SGR(Spesific Growth Rate) Perlakuan B (H.verticillata 75 g) memberikan hasil tertinggi pada penurunan kadar TAN dalam media pemeliharaan yaitu 87.02±6.22 %. Perlakuan D (tanpa Hydrilla. verticillata) memberikan hasil kelulushidupan yang terendah yaitu 42.22±7.70% Kata kunci : Fitoremediasi, Hydrilla verticillata, kualitas air, maanvis, Pterophyllum scalare","PeriodicalId":21499,"journal":{"name":"Sains Akuakultur Tropis","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79293317","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Use of fermentation with animal and vegetable materials as silk wood media materials (Tubifex sp)","authors":"Umidayati Umidayati","doi":"10.14710/sat.v5i2.10862","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/sat.v5i2.10862","url":null,"abstract":" AbstractSilk worms are the initial feed larvae that have high protein content and have a size in accordance with the opening of the larva's mouth. This study aimed to determine the best fermented media with animal and vegetable ingredients with different dosage differences for the cultivation of silk worm as substitute for chicken manure. This study used a completely randomized design (CRD) with 5 treatments in triplicates: Treatment A (100% fish silage + 10 ml molasses + 1 ml probiotics + 100 ml water), Treatment B (75% fish silage + 25% vegetable waste + molasses 10 ml + 1 ml probiotics + 100 ml water), Treatment C (50% fish silage + 15% vegetable waste + 10% bran + 25% tofu waste + 10 ml molasses + 1 ml probiotics + 100 ml water), Treatment D ( 25% fish silage + 25% vegetable waste + 10% bran + 40% tofu waste + 10 ml molasses + 1 ml probiotics + 100 ml water), and Treatment E (100% vegetable waste + 1 ml probiotics + 10 ml molasses + 100 ml water ). Research results showed the highest growth was obtained by Treatment D with an average absolute biomass of 39,496 ± 1,080 g/container while the productivity value was 454.14 ± 9,001 g/m2/cycle. The ANOVA test with reliance of 95% showed that the average growth of the four treatments are significantly different.","PeriodicalId":21499,"journal":{"name":"Sains Akuakultur Tropis","volume":"36 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81271397","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efektivitas Larutan Daun Mengkudu (Morinda citrifolia) dalam Pengendalian Infestasi Parasit Trichodina sp. pada Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus)","authors":"Yutika Ayu Wardani, Slamet Budi Prayitno, Sarjito Sarjito","doi":"10.14710/sat.v5i2.12089","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/sat.v5i2.12089","url":null,"abstract":"Salah satu permasalahan dalam budidaya perikanan adalah adanya infeksi parasit. Bahan kimia secara umum telah digunakan dan cukup efektif untuk mengendalikan parasit. Namun, pendekatan penggunaan bahan alam telah mulai banyak digunakan, karena lebih ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan larutan daun mengkudu (Morinda citrifolia) dalam mengendalikan infestasi parasit Trichodina sp. Benih ikan Nila (Oreochromis niloticus) ukuran 4,99±1,05 cm yang terinfeksi Trichodina (29 ekor/ikan) digunakan sebagai ikan uji. Rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan digunakan dalam penelitian ini. Hewan uji (5 ekor/akuarium) di rendam dalam larutan mengkudu selama 5 menit dalam konsentrasi (A) 0 g/l; (B) 0,25 g/l; (C) 0,5 g/l; (D) 0,75 g/l dan perlakuan (E) 1 g/l. Uji pendahuluan dilakukan untuk mengetahui range finding test (RFT) dan toksisitas daun mengkudu. Hewan uji dipelihara selama 7 hari untuk mengetahui jumlah Trichodina sp. dan kelulushidupan sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan hingga akhir pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa range finding test berkisar antara 3-12 g/l. Sedangkan toksisitas LC50-48 jam terjadi pada konsentrasi 7,52 g/l. Perendaman larutan daun mengkudu dibawah nilai LC50 menunjukkan bahwa larutan daun mengkudu mampu mengendalikan infestasi parasit Trichodina sp. Konsentrasi terbaik adalah 0,75 g/l dengan jumlah parasit hanya 4,02±0,23 individu/ekor dan kelulushidupan mencapai 73,3%+11,55. Selama pemeliharaan, kualitas air seperti suhu (27-27,8oC); pH (7,26-7,69) dan DO (3,44-4,2 mg/l) masih dalam kisaran yang baik untuk budidaya ikan.Kata kunci: Trichodina sp.; daun mengkudu; ikan nila; kelulushidupan","PeriodicalId":21499,"journal":{"name":"Sains Akuakultur Tropis","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85131434","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EFEKTIVITAS PERENDAMAN PERASAN BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) UNTUK MENGENDALIKAN INFESTASI Argulus sp. PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio L.)","authors":"Desi Wulan Sari","doi":"10.14710/sat.v5i1.10469","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/sat.v5i1.10469","url":null,"abstract":"Berkembangnya usaha budidaya ikan mas tidak terlepas dari permasalahan berupa munculnya serangan penyakit. Penyakit yang sering menyerang ikan mas (Cyprinus carpio L.) adalah dari golongan ektoparasit seperti Argulus sp. yang dapat menyebabakan penyakit Argulosis. Salah satu upaya untuk mengendalikan serangan Argulus sp. yaitu dengan menggunakan bahan alami seperti biji pepaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perendaman perasan biji pepaya terhadap (1) kelulushidupan ikan mas (C. carpio L.) yang diinfeksi Argulus sp.; (2) mortalitas Argulus sp.; (3) mengetahui dosis terbaik perasan biji pepaya sebagai pengendali infestasi Argulus sp. pada ikan mas (C. carpio L.). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan perasan biji pepaya dengan dosis A (10 ml/l), B (20 ml/l), C (30 ml/l), D (40 ml/l) dan K (dimilin 1,5 g/l). Ikan mas (C. carpio L.) yang digunakan berjumlah 75 ekor dengan panjang 5,71±0,60 cm dan bobot 3,53±1,23 g, kemudian Argulus sp. sebanyak 225 ekor. Analisis data meliputi gejala klinis ikan, kelulushidupan ikan, mortalitas Argulus sp. serta kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman perasan biji pepaya berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kelulushidupan ikan mas (C. carpio L.) dan mortalitas Argulus sp. Hasil penelitian diperoleh bahwa perendaman pada perlakuan C (30 ml/l) merupakan dosis terbaik yang dapat menyebabkan mortalitas pada Argulus sp. dan meningkatkan kelulushidupan ikan mas (C. carpio L.) sebesar 86,67±11,5% dan mortalitas Argulus sp. sebesar 75,56±7,70%.","PeriodicalId":21499,"journal":{"name":"Sains Akuakultur Tropis","volume":"C-27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84433797","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN BENIH KERAPU CANTANG (Epinephelus fuscoguttatus >< lanceolatus)","authors":"Yuftahul Azis, Subandiyono Subandiyono, Suminto Suminto","doi":"10.14710/sat.v5i1.9284","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/sat.v5i1.9284","url":null,"abstract":"Cantang grouper juveniles are fish that have a habit of being cannibalistic if the feed needs are not met, this tends to occur at the juveniles stage. So that in the maintenance of cantang grouper juveniles, it is necessary to provide the right frequency of feeding, because with the right frequency of feeding it will be able to meet the nutritional needs of the cantang grouper juveniles which are expected to increase the growth and survival of the grouper juveniles. The aim of this study was to examine the effect of feeding frequency on the growth and survival of Cantang grouper juveniles (Epinephelus fuscoguttatus> <lanceolatus). This study consisted of four treatments, namely treatment A (3 times a day), B (4 times a day), C (5 times a day) and D (6 times a day). Each treatment had three replications. The method used in this research is experimental research with a completely randomized design (CRD). Some of the variables measured were the level of feed consumption (TKP), feed utilization efficiency (EPP), protein efficiency ratio (PER), and relative growth rate (RGR), survival rate (SR). The results showed that feeding had a significant effect on the variable rate of feed consumption (TKP), feed utilization efficiency (EPP), protein efficiency ratio (PER), and relative growth rate (RGR), survival rate (SR), which was known as treatment. D (6 times a day) is the best treatment with TKP results of 58.37 ± 1.89 grams, EPP of 87.57 ± 2.46%, PER of 1.75 ± 0.05%, RGR of 5.14 ± 0.20%, and the highest SR was 96.67 ± 2.89%. Based on the results of this study, it can be concluded that treatment D in the form of feeding with a frequency of 6 times a day is the best treatment in increasing the growth and survival rate of Cantang grouper juveniles.","PeriodicalId":21499,"journal":{"name":"Sains Akuakultur Tropis","volume":"50 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87380835","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERFORMA PERTUMBUHAN, KELULUSHIDUPAN DAN KONVERSI PAKAN BENIH LELE (Clarias var.) HASIL HIBRIDISASI RESIPROKAL STRAIN DUMBO DAN MUTIARA UKURAN 1-2 CM","authors":"Ristiawan Agung Nugroho","doi":"10.14710/sat.v5i1.10728","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/sat.v5i1.10728","url":null,"abstract":"Pertumbuhan ikan lele (Clarias var.) semakin menurun, sehingga perlu dilakukan upaya pemuliaan melalui hibridisasi strain Dumbo dan Mutiara untuk memperbaiki performa pertumbuhan, kelulushidupan dan konversi pakan. Lele strain mutiara memiliki keunggulan komparatif pada karakter pertumbuhan, efisiensi pakan, keseragaman ukuran, dan ketahanan terhadap penyakit. Lele strain dumbo memiliki keunggulan relatif yaitu telah mampu beradaptasi dengan baik pada perairan umum. Hibridisasi resiprokal dilakukan untuk mencari peluang menghasilkan keturunan terbaik yang berasal dari penggabungan genotipe umum, khusus dan silang balik dari strain lele mutiara dan dumbo. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji performa karakter pertumbuhan, kelulushidupan dan konversi pakan benih lele sebar ukuran 1 - 2 cm. Metode eksperimental digunakan dengan rancangan acak lengkap terdiri dari 4 perlakuan dan 5 kali ulangan dengan perlakuan A: ♂dumbo x ♀dumbo, B: ♂mutiara x ♀dumbo, C: ♂dumbo x ♀mutiara, dan D: ♂mutiara x ♀mutiara. Hasil penelitian menunjukkan hasil terbaik pada hibrid hasil persilangan ♂dumbo x ♀mutiara, yaitu pada variabel pengamatan Total Konsumsi Pakan 33,12±0,80g, Rasio Efisiensi Protein 0,88±0,20%, pertumbuhan panjang 4,25±0,25cm, pertumbuhan bobot 2,34±0,25g. Namun untuk variabel kelulushidupan, inbrid ♂mutiara x ♀mutiara menunjukkan hasil terbaik yaitu 78±16,81 %, sedangkan pada FCR tidak berbeda nyata untuk semua hibrid dan inbrid. Berdasarkan hasil tersebut, persilangan antara ♂dumbo x ♀mutiara menghasilkan keturunan dengan performa terbaik.Kata kunci: Konversi pakan, Hibridisasi, Resiprokal, Lele Dumbo, Lele Mutiara","PeriodicalId":21499,"journal":{"name":"Sains Akuakultur Tropis","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75071896","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
D. Saputro, Titik Susilowati, Restianan Wisnu Ariyati
{"title":"PENGARUH KEDALAMAN DAN JARAK TANAM BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN AGAR Gracilaria verrucosa DENGAN METODE LONGLINE DI TAMBAK","authors":"D. Saputro, Titik Susilowati, Restianan Wisnu Ariyati","doi":"10.14710/sat.v5i1.5766","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/sat.v5i1.5766","url":null,"abstract":"Gracilaria verrucosa termasuk dalam Rhodophyta yang memiliki nilai ekonomis dan merupakan komoditas utama budidaya di Indonesia yang produksinya meningkat antara tahun 2010 hingga 2014. Agar adalah salah satu ekstrak hidrokoloid dari Gracilaria, yang kualitasnya tergantung pada jenis, metode budidaya dan kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedalaman dan jarak tanam berbeda terhadap pertumbuhan dan kandungan agar rumput laut dengan metode longline. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-April 2019 di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Faktorial, dimana faktor D (kedalaman 20 cm, 40 cm dan 60 cm) dan faktor J (jarak tanam 30 cm, 40 cm, dan 50 cm). Nilai laju pertumbuhan spesifik (SGR), kandungan agar dan laju penyerapan nitrat dan fosfat ditentukan setelah 45 hari pemeliharaan. Nilai SGR dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan Uji Duncan. Berdasarkan hasil penelitian, laju pertumbuhan spesifik (SGR) tertinggi adalah perlakuan dengan kedalaman 20 cm dan jarak tanam 40 cm (D1J2) sebesar 2,15±0,20%/hari, kandungan agar rumput laut memperoleh hasil tertinggi pada kombinasi perlakuan kedalaman 20 cm dan jarak tanam 30 cm (D1J1) serta kedalaman 20 cm dan jarak tanam 40 cm (D1J2) sebesar 14,29%, puncak laju penyerapan nitrat dan fosfat tertinggi saat 9 hari awal masa pemeliharaan rumput laut berturut-turut sebesar 190,15 mg/g G. verrucosa/hari dan 75,26 mg/g G. verrucosa/hari. Hasil pengukuran kualitas air yang diperoleh menunjukkan bahwa kualitas air pada lokasi penelitian berada dalam kisaran yang masih dapat ditoleransi oleh rumput laut.","PeriodicalId":21499,"journal":{"name":"Sains Akuakultur Tropis","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84718224","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}