Marga Virya Sidharta, Sugi Harto, Sujiono Sujiono, S. Sudarto, Arina Afiyati Sadikah, D. Purnomo, Dwi Maryani
{"title":"MEDITASI: STUDI PERSPEKTIF DAN PENGARUHNYA TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL SISWA BUDDHIS","authors":"Marga Virya Sidharta, Sugi Harto, Sujiono Sujiono, S. Sudarto, Arina Afiyati Sadikah, D. Purnomo, Dwi Maryani","doi":"10.53565/abip.v9i2.1111","DOIUrl":"https://doi.org/10.53565/abip.v9i2.1111","url":null,"abstract":"Meditasi yang berasal dari ajaran Buddha adalah salah satu jenis meditasi yang paling populer dan banyak dipraktikkan oleh orang-orang di seluruh dunia. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur untuk mengkaji sumber-sumber yang relevan dengan topik penelitian. Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengatur emosi dengan baik, baik emosi diri sendiri maupun emosi orang lain. Untuk memiliki kecerdasan emosional, seseorang harus mampu melakukan lima hal, yaitu menyadari diri sendiri, mengatur diri sendiri, menumbuhkan motivasi diri, berempati dengan orang lain, dan mengasah keterampilan sosial. Kecerdasan emosional dapat meningkatkan kualitas hidup, prestasi, dan hubungan interpersonal. Meditasi Buddhis adalah praktik spiritual yang bertujuan untuk mencapai ketenangan, kebijaksanaan, dan pembebasan. Meditasi Buddhis dibagi menjadi dua jenis, yaitu meditasi konsentrasi dan meditasi kesadaran. Meditasi Buddhis dapat memberikan manfaat bagi kesehatan fisik, mental, dan emosional. Meditasi Buddhis juga dapat meningkatkan kecerdasan emosional dengan mengembangkan kesadaran, pengaturan, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Hubungan antara meditasi Buddhis dan kecerdasan emosional: Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa meditasi Buddhis dapat meningkatkan kecerdasan emosional melalui berbagai mekanisme. Meditasi Buddhis dapat meningkatkan kesadaran diri dengan membantu seseorang untuk mengenali dan menerima emosi yang dialami tanpa menilai atau menolaknya. Dengan demikian, meditasi Buddhis dan kecerdasan emosional saling berkaitan dan saling mendukung.","PeriodicalId":198277,"journal":{"name":"Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan","volume":"183 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140504919","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERILAKU SOSIAL MASYARAKAT BUDDHIS DI JAWA TENGAH","authors":"Novianti Novianti","doi":"10.53565/abip.v9i2.1060","DOIUrl":"https://doi.org/10.53565/abip.v9i2.1060","url":null,"abstract":"Hubungan erat antar umat Buddha sebagai kelompok minoritas seperti rasa saling memiliki karena manusia pada dasarnya hidup tidak bisa sendiri dan selalu membutuhkan orang lain. Perilaku sosial dalam masyarakat Buddhis dapat mendukung keberlangsungan kelompok umat Buddha di masyarakat terutama di Jawa Tengah. Metode penelitian deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang perilaku sosial masyarakat Buddhis di Jawa Tengah khususnya di Kabupaten Jepara dan Kabupaten Pati sebagai lokus penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah gambaran perilaku sosial masyarakat Buddhis Jawa Tengah diantaranya mengikuti kegiatan anjangsana (kunjungan ke rumah-rumah), puja bakti, Dhammadesana, kegiatan urun rembug (musyawarah) atau diskusi, saling membantu dalam kegiatan keagamaan, kepedulian terhadap sesama, toleransi antar umat beragama. Beberapa kebiasaan di masyarakat yang juga tergambar sebagai bentuk perilaku sosial masyarakat Buddhis diantaranya adalah menjabat dan mencium tangan yang dilakukan remaja Buddhis ketika bertemu dengan anggota masyarakat Buddhis yang usianya lebih tua sebagai bentuk rasa hormat, mengucap salam Namo Buddhaya jika bertemu dengan sesama umat, kebiasaan menjabat tangan sambil mencium pipi saat perempuan bertemu dengan perempuan, serta para sesama laki-laki yang bertemu sambil berpelukan dan menepuk pundak.","PeriodicalId":198277,"journal":{"name":"Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan","volume":"12 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140512815","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP KEGIATAN KEAGAMAAN DI VIHĀRA DHAMMADĪPA SURABAYA","authors":"Shehilla Diana Lawrenza","doi":"10.53565/abip.v7i2.309","DOIUrl":"https://doi.org/10.53565/abip.v7i2.309","url":null,"abstract":"The background of the research problem is the extent to which changes before and during the Covid-19 pandemic occurred in religious activities. The Covid-19 pandemic that occurred in Indonesia resulted in limited activities. The spread of the virus at the world level forced the Government of the Republic of Indonesia to carry out policies. The purpose of the study was to determine the impact of the Covid-19 pandemic on religious activities at Vihāra Dhammadīpa Surabaya. The research was conducted using descriptive qualitative methods. The research focused on routine religious activities carried out offline and then replaced with online. Sources of research data obtained from the results of interviews conducted with 6 informants. Supported data in the form of literature, previous research studies, library books, photos and online media sources. The data collection techniques were obtained through observation, interviews, and documentation techniques. The results of this study indicate that the activities at the Vihāra have decreased due to the Covid-19 pandemic. People's perspective on religion has undergone drastic changes such as spiritual, psychological and changes in time and place of worship.","PeriodicalId":198277,"journal":{"name":"Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan","volume":"301 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124281223","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"The PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL YOUTUBE DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA (STAB) KERTARAJASA","authors":"Eko Setya Dharma Dharma","doi":"10.53565/abip.v4i2.305","DOIUrl":"https://doi.org/10.53565/abip.v4i2.305","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pemanfaatan media sosial YouTube yang digunakan dalam meningkatkan kemandirian belajar serta membahas latar belakang, proses penggunaan, hambatan, hingga memberikan hasil yang bermanfaat bagi masyarakat. \u0000Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu peneliti secara langsung dengan mendapatkan informasi dari informan seperti keadaan, proses, kejadian atau peristiwa dan lain-lain yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dengan mahasiswa STAB Kertarajasa. Sumber data sekunder penelitian ini diperoleh melalui buku-buku pendukung dan media internet. \u0000Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media sosial YouTube sebagai bahan referensi belajar mandiri, tak hanya memberikan wawasan yang luas, tetapi juga memberikan dampak bagi keterampilan mahasiswa hingga mengasah kreativitas yang bermanfaat. Terbukti dari hasil yang diberikan seperti kemampuan komunikasi dalam menyampaikan Dhammadesana atau ceramah Dhamma, editing dalam videografi serta desain grafis dalam membuat poster, banner dan buku. \u0000Kata kunci: Pemanfaatan Media Sosial YouTube, Kemandirian Belajar \u0000 \u0000Abstract \u0000This study aims to explain the use of YouTube social media which is used to increase learning independence and discuss the background, process of use, barriers, to provide useful results for the community \u0000The method used in this study uses a qualitative descriptive approach, namely the researcher directly by obtaining information from informants such as circumstances, processes, events or events and others stated in the form of statements. Data collection techniques used are observation, interviews and documentation. The primary data source in this study was the result of interviews with STAB Kertarajasa students. The secondary data sources of this research were obtained through supporting books and internet media. \u0000The results of this study indicate that the use of YouTube social media as a reference material for self-study, not only provides broad insight, but also hones students' skills to create useful creativity. It is evident from the results provided such as communication skills in delivering Dhammadesana or Dhamma lectures, editing in videography and graphic design in making posters, banners and books. \u0000 \u0000Keywords: Utilization of YouTube Social Media, Independent Learning.","PeriodicalId":198277,"journal":{"name":"Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan","volume":"454 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116176260","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ETIKA AJARAN AGAMA BUDDHA UNTUK MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA DALAM KEBERSAMAAN","authors":"Arif Muzayin Shofwan Shofwan","doi":"10.53565/abip.v7i2.316","DOIUrl":"https://doi.org/10.53565/abip.v7i2.316","url":null,"abstract":"Penelitian ini mengkaji etika ajaran agama Buddha untuk membangun bangsa dan negara dalam kebersamaan. Metode yang digunakan adalah kajian kepustakaan dengan menggali data dari beragam buku bacaan yang sesuai dengan topik yang dikaji. Hasil dari kajian ini dapat dijelaskan sebagaimana berikut. Pertama, ada tiga etika paling urgen dalam ajaran agama Buddha untuk membangun bangsa dan negara, antara lain: etika pimpinan negara, etika politisi dan legislative, dan etika penegak hukum dan media. Apabila tiga etika tersebut sudah terealisasi, maka bisa merambah pada etika berikutnya, antara lain: etika tokoh agama, para profesional, dan usahawan, etika reformasi sosial, etika menjalin kebersamaan, etika reformasi sosial, etika berhadapan dengan oposisi, etika pendidikan dan keilmuan, etika pengelolaan lingkungan hidup, dan etika bermusyawarah. Kedua, tujuan dari beragam etika berbangsa dan bernegara adalah untuk mewujudkan kehidupan harmonis dalam kebersamaan., antara lain: keharmonisan dalam disiplin moral, pandangan, berbagi keuntungan, perbuatan, ucapan, dan pikiran.","PeriodicalId":198277,"journal":{"name":"Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123214614","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERAN KEGIATAN CHILDREN DAHAMMA PROGRAM (CDP) DALAM MEMBENTUK PERILAKU SOSIAL ANAK-ANAK BUDDHIS DI DUSUN LENEK, DS. BENTEK, KEC. GANGGA, KAB. LOMBOK UTARA.","authors":"Sopiani","doi":"10.53565/abip.v7i2.307","DOIUrl":"https://doi.org/10.53565/abip.v7i2.307","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini mengkaji tentang kegiatan Children Dahamma Program (CDP) dalam membentuk perilaku sosial anak-anak Buddhis di Dusun Lenek, Ds. Bentek, Kec. Gangga, Kab. Lombok Utara. Latar belakang dari penleitian ini adalah setiap anak memiliki keingintahuan yang besar terhadap hal-hal yang baru, dengan kata lain lingkungan memiliki peran penting dalam pembentukan perilaku anak-anak. Oleh karena itu, Vihara Buddhavaṁsa mengadakan kegiatan Children Dahamma Program (CDP) untuk membentuk perilaku anak-anak Buddhis di Dusun Lenek yang dapat diterima dalam masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan tersebut cukup baik dalam membentuk perilaku sosial anak-anak Buddhis yang ada di Dusun Lenek. \u0000Kata Kunci: Children Dahamma Program (CDP), Perilaku Sosial \u0000 \u0000Abstrak \u0000 This study examines the activities of the Children Dahamma Program (CDP) in shaping the social behavior of Buddhist children in Dusun Lenek, Ds. Bentek, Kec. Gangga, Kab. Lombok Utara. The background of this research is that every child has a great curiosity about new things, in other words the environment has an important role in shaping children's behavior. Therefore, Vihara Buddhavaṁsa held a Children Dahamma Program (CDP) activity to shape the behavior of Buddhist children in Dusun Lenek that was acceptable in society. The research method used is descriptive qualitative. Data collection techniques in this study were obtained from observation, interviews and documentation. The results showed that the activity was quite good in shaping the social behavior of Buddhist children in Lenek Hamlet. \u0000Keywords: Children Dahamma Program (CDP), Social Behavior","PeriodicalId":198277,"journal":{"name":"Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132218013","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Habitus Habitus Toleransi Pendidikan Buddha di Maha Vihara Majapahit Trowulan","authors":"Audea Septiana","doi":"10.53565/abip.v7i2.313","DOIUrl":"https://doi.org/10.53565/abip.v7i2.313","url":null,"abstract":"Habitus merupakan sistem yang yang mengabungkan struktur objektif dan sejarah personal, disposisi yang berlangsung lama dan berubah-ubah yang memiliki fungsi sebagai dasar generatif bagi praktir-praktik terstruktur dan terpadu secara objekttif. Habitus tidak terbentuk secara alamiah, melainkan berdasarkan sesuatu yang dikonstruksi. Sebagai negara yang memiliki aneka ragam agama dan kepercayaan, tingkat toleransi di Indonesia menjadi tombak yang penting. Dalam membentuk sikap tolernasi setiap agama memiliki strategi tersendiri. Riset ini bertujuan untuk menelisik habitus toleransi pendidikan agama Budha di Mahavihara Majapahit. Riset ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian ditentukan melalui teknik purposive sampling. Teknik pengambilan data melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Peneliti meminjam teori habitus Pier Bourdieu sebagai pisau analisis dalam riset ini. Hasil riset menunjukkan bahwa ada empat habitus toleransi umat Buddha di Maha Vihara Majapahit, yaitu Penerimaan karyawan Non-Buddha sebagai pengelola Maha vihara Majapahit, pemberian izin kegiatan yang diadakan di Maha vira Majapahit bagi masyarakat sekitar, pemberian bantuan kepada masyarakat sekitar, kegiatan pengobatan gratis.","PeriodicalId":198277,"journal":{"name":"Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123076764","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"A JOURNAL ANALISIS PERILAKU NARSISTIK REMAJA BUDDHIS PENGGUNA APLIKASI TIKTOK DI DESA MOJOREJO, KECAMATAN JUNREJO","authors":"K. Kurniati","doi":"10.53565/abip.v4i2.306","DOIUrl":"https://doi.org/10.53565/abip.v4i2.306","url":null,"abstract":"Adolescence is a period of transition from childhood to adulthood, has a sense of curiosity and a search for identity by displaying narcissistic behavior to be recognized in society. Narcissism is displayed through social media, one of which is the TikTok application. The purpose of this study is to find out the causes and effects of the use and impact of the TikTok application and the relationship between the use of the TikTok application and the narcissistic behavior of Buddhist adolescents. The method in this study is descriptive qualitative and primary data sources obtained through observation, interviews and documentation. The results of this study indicate that the use of the TikTok application by Buddhist youth in Mojorejo Village is caused; entertainment, seeking information and keeping up with the times. The positive impact of the TikTok application is being confident, active, increasing knowledge. In addition, the negative impacts that arise are difficulty managing time, the emergence of a sense of laziness, and difficulty controlling emotions. Narcissistic behavior is shown by Buddhist adolescents from the desire to have many followers, and aggression as a response when getting reprimanded.","PeriodicalId":198277,"journal":{"name":"Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133072742","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS EKONOMI SYARIAH MENURUT SUDUT PANDANG AGAMA BUDDHA","authors":"Tulas Maitriya","doi":"10.53565/abip.v7i2.308","DOIUrl":"https://doi.org/10.53565/abip.v7i2.308","url":null,"abstract":"Sharia economics is a teaching that puts forward religious and ethical values in muamalah, which provides a fair value of benefits to both parties concerned and distributes existing losses so that they are not burdened with only one party. On this basis, this study was made to find out the correlation between Islamic economics and economics in Buddhism. The research method is based on literature review and uses methods that are relevant to existing theories. Sources of data used in this study took primary and secondary sources. Primary sources are Al-Quran and Hadith, Tipitaka. Secondary sources are popular books and other supporting sources that are relevant to the problem being discussed. The data analysis technique used in the preparation of the thesis mostly uses a deductive way of drawing conclusions. Deductively, namely the collection of data from things that are general to things that are specific, as well as correlatives that have a reciprocal relationship with one another. In this research, it was found that there was a correlation between Economics in Islam and Buddhism, which was carried out with effort without harming oneself, others or other creatures. From the point of view of Buddhism, it shows that the economy that is carried out must go through the right and legitimate path, according to what is taught, namely by being guided by the noble eightfold path, namely right livelihood. Buddhist economics not only considers one's own happiness, but also considers others.","PeriodicalId":198277,"journal":{"name":"Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126469701","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MEDIA PHOTOVOICE UNTUK MENGGAMBARKAN PEMBINAAN KEAGAMAAN SĂMAŅERA DAN AṬṬHASĪLANĪ PADEPOKAN DHAMMADĪPA ĂRĂMA","authors":"Riawati Riawati","doi":"10.53565/abip.v4i2.304","DOIUrl":"https://doi.org/10.53565/abip.v4i2.304","url":null,"abstract":"This study aims to find out how Photovoice media can provide an overview of the religious formation carried out by sāmaṇera and aṭṭhasīlanī Padepokan Dhammadīpa rāma. This research is a qualitative research using the Photovoice method. The data collection techniques in this study were observation, documentation, interviews, and the use of individual experience data. The results of the research of sāmaṇera and aṭṭhasīlanī Padepokan Dhammadīpa rāma when they have semester breaks not only stay at the monastery, but they also provide guidance to people in various cities in Indonesia. Examples of coaching the people, coaching anjangsana, fostering Buddhist Sunday Schools, coaching sports, filling out the Dhammadesana, and being a religious tour guide at the Dhammadīpa Rāma Padepokan Vihara. In addition, the coaching that is carried out alone is carrying out worship services, activities carried out through training, training activities to convey Dhammadesa and participating in interfaith activities. This can be known or proven through pictures or photos.","PeriodicalId":198277,"journal":{"name":"Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan","volume":"33 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120870489","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}