Media FarmasiPub Date : 2019-05-24DOI: 10.32382/MF.V15I1.850
Septipianus Arung Padang, Elda Tonglo
{"title":"GAMBARAN TATA KELOLA OBAT KEGAWATDARURATAN DI SELURUH PUSKESMAS RAWAT INAP KABUPATEN TORAJA UTARA PERIODE AGUSTUS 2018","authors":"Septipianus Arung Padang, Elda Tonglo","doi":"10.32382/MF.V15I1.850","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/MF.V15I1.850","url":null,"abstract":"Pengelolaan obat di puskesmas merupakan salah satu indikator mutu pelayanan kefarmasian. Sistem pengelolaan obat terdiri atas perencanaan kebutuhan permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan, pengarsipan, pemantauan dan evaluasi pengelolaan. Pengelolaan obat yang baik harus memiliki suatu system yang menjamin ketersediaan obat di unit- unit pelayanan kesehatan. Ketersediaan obat dalam jumlah dan jenis yang tepat bukan hanya akan meningkatkan akses terhadap obat tetapi juga akan mempengaruhi persepsi masyarakat tentang mutu pelayanan kesehatan yang diterimanya. Adapun Tujuan penelitian ini Untuk Mengetahui Gambaran Obat Kegawatdaruratan di Puskesmas Rawat Kabupaten Toraja Utara. penelitian ini bersifat deskriptif, sampel yang digunakan adalah seluruh puskesmas Rawat Inap yang ada dikabupaten Toraja Utara. Berdasarkan hasil penelitian mulai dari tahap perencanaan, permintaan, peyimpanan, pendistribusian, pemusnahan, pengendalian, dan pemantauan sudah sesuai dengan Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas (100%), pada tahap Penerimaan hanya Lima Puskesmas yang sesuai (45%). Kata Kunci : Tata Kelola, Obat Kegawatdaruratan, Puskesmas Rawat Inap","PeriodicalId":190256,"journal":{"name":"Media Farmasi","volume":"85 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124433783","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT INFLUENZA SECARA SWAMEDIKASI DI DESA WAEPUTE KECAMATAN TOPOYO KABUPATEN MAMUJU TENGAH PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2018","authors":"Asyhari Asyikin, andi tanri, Nurisyah Nurisyah, Wibowo Wibowo","doi":"10.32382/MF.V15I1.828","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/MF.V15I1.828","url":null,"abstract":"Sesuai dengan visi Kementerian Kesehatan Indonesia yaitu masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat, dan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat maka diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan serta diselenggarakan bersama antara pemerintah dan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, upaya kesehatan harus dilaksanakan secara integral oleh seluruh komponen, baik pemerintah, tenaga kesehatan maupun masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penggunaan Obat Influenza Secara Swamedikasi di Desa Waeputeh Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian dilaksanakan terhadap 78 responden di Desa Waeputeh dengan memberikan kuesioner yang Data penelitian akan berupa skor nilai yang kemudian dipersentasekan lalu dimasukkan ke dalam kategori yang telah dibuat yaitu rendah (0 % - 33,3 %), sedang (33,4 % - 66,7 %), dan tinggi (66,8 % - 100 %). Skor persentase yang dilihat dari Tingkat Pendidikannya yaitu SD-SMP (22,43 %), SMA (48,28 %), >SMA (76,25 %). Dimana persentase skor perolehan rata-rata adalah (48,99 %), Hasil penelitian menyatakan bahwa Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penggunaan Obat Influenza Secara Swamedikasi di Desa Waeputeh termasuk dalam kategori sedang ( 48,99 %). Kata Kunci : Pengetahuan, Swamedikasi, Influenza","PeriodicalId":190256,"journal":{"name":"Media Farmasi","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126817156","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Media FarmasiPub Date : 2019-05-24DOI: 10.32382/MF.V13I2.780
Sisilia Teresia Rosmala Dewi, Djuniasti Karim
{"title":"PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK UMBI TALAS (Colocasia esculanta L.Scoot) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT DALAM PEMBUATAN TABLET PARASETAMOL","authors":"Sisilia Teresia Rosmala Dewi, Djuniasti Karim","doi":"10.32382/MF.V13I2.780","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/MF.V13I2.780","url":null,"abstract":"Banyak tipe pati dari beberapa tanaman dapat digunakan sebagai alternative untuk bahan tambahan pada formulasi tablet. Salah satu sumber yang telah dikembangkan sebagai eksipien farmasi adalah pati umbi talas, yang relatif mudah ditemukan di daerah tropic seperti Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan serbuk umbi talas sebagai pengikat dalam pembuatan tablet parasetamol dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% secara granulasi basah. Pada pengujian mutu fisik tablet yang digunakan menurut Farmakope Indonesia Edisi IV yaitu Uji Kekerasan dan Uji Keregasan tablet. Kedua parameter tersebut digunakan untuk mengetahui apakah daya ikat bahan pengikat serbuk umbi talas dalam menghasilkan sediaan tablet yang baik. Hasil penelitian pada pengujian keregasan tablet menunjukkan konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% tidak memenuhi syarat uji keregasan. Pada pengujian kekerasan tablet, hasil yang diperoleh pada konsentrasi 5% tidak memenuhi persyaratan karena dibawah 4 kg/cm 2 , sedangkan pada konsentrasi 10%, 15%, 20% dan 25% memenuhi syarat karena kekerasan tabletnya berkisar antara 4 kg/cm 2 – 8 kg/cm 2 . Kata kunci : Serbuk Umbi Talas, Pati, Tablet Parasetamol, Uji keregasan, dan Uji Kekerasa n","PeriodicalId":190256,"journal":{"name":"Media Farmasi","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129523982","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Media FarmasiPub Date : 2019-05-24DOI: 10.32382/MF.V15I1.858
Ida Adhayanti, Nurisyah Nurisyah, Tajuddin Abdullah
{"title":"AKTIFITAS UV PROTEKTIF EKSTRAK BUAH JAMBLANG","authors":"Ida Adhayanti, Nurisyah Nurisyah, Tajuddin Abdullah","doi":"10.32382/MF.V15I1.858","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/MF.V15I1.858","url":null,"abstract":"Buah Jamblang mengandung banyak komponen polifenol yang dapat berfungsi sebagai penangkal radikal bebas. Radikal bebas yang tidak dapat terhindarkan sehari-hari adalah radiasi sinar UV. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas UV protektif dari ekstrak buah jamblang. Ekstrak yang diuji meliputi ekstrak etil asetat, ekstrak etanol dan ekstrak air yang diperoleh melalui metode maserasi. Penentuan Aktivitas UV protektif dilakukan melalui penentuan Nilai SPF dengan menggunakan persamaan yang dikembangkan oleh Mansur. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data ekstrak etil asetat dengan nilai SPF sebesar 17,56 (kategori proteksi ultra), kemudian ekstrak air dengan nilai SPF sebesar 7,49 (kategori proteksi ekstra), dan ekstrak etanol dengan nilai SPF sebesar 3,31 (kategori proteksi minimal). Ekstrak etil asetat memiliki aktivitas yang paling baik dibandingkan dengan ekstrak etanol dan air.Kata Kunci : UV, Jamblang, Tabir Surya","PeriodicalId":190256,"journal":{"name":"Media Farmasi","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117252502","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Media FarmasiPub Date : 2019-05-24DOI: 10.32382/MF.V15I1.852
Fahmi Ali, Hendra Stevani, Dwi Rachmawaty
{"title":"FORMULASI DAN STABILITAS SEDIAAN BODY SCRUB BEDDA LOTONG DENGAN VARIASI KONSENTRASI TRIETANOLAMIN","authors":"Fahmi Ali, Hendra Stevani, Dwi Rachmawaty","doi":"10.32382/MF.V15I1.852","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/MF.V15I1.852","url":null,"abstract":"ABSTRAKBedda lotong merupakan produk alami dari suku bugis dengan bahan dasar beras putih, temulawak dan jeruk nipis yang terbukti secara preklinik berkhasiat sebagai antioksidan, namun dalam penggunaannya masih secara empiris sehingga tidak efisien dan tidak tahan lama. Penelitian ini bertujuan untuk menformulasikan sediaan body scrub bedda lotong dan untuk mengetahui stabilitas dan mutu fisik sediaan tersebut. body scrub bedda lotong diformulasikan dengan variasi konsentrasi trietanolamin 2%, 3%, dan 4%, pengujian mutu fisik dilakukan sebelum dan sesudah pengujian stabilitas dipercepat yang meliputi pengamatan organoleptis, uji homogenitas, pengukuran pH dan pengukuran daya sebar. Hasil penelitian menunjukkan bedda lotong dapat diformulasikan ke dalam bentuk sediaan cream body scrub dengan variasi konsentrasi trietanolamin dan memiliki stabilitas dan mutu fisik yang memenuhi syarat. Pada konsentrasi trietanolamin 3% sediaan body scrub bedda lotong memiliki konsistensi yang paling baik.Kata kunci : Body Scrub, Bedda Lotong, mutu fisik","PeriodicalId":190256,"journal":{"name":"Media Farmasi","volume":"144 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123274073","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Media FarmasiPub Date : 2019-05-24DOI: 10.32382/MF.V15I1.781
A. Salasa, St. Ratnah, Ismail Ibrahim
{"title":"PENENTUAN NILAI MIC (MINIMUM INHIBITORY CONCENTRATION) DAN MKC (MINIMUM KILLING CONCENTRATION) EKSTRAK DAUN KECOMBRANG (Etlingera elatior) TERHADAP Candida albicans PENYEBAB KEPUTIHAN","authors":"A. Salasa, St. Ratnah, Ismail Ibrahim","doi":"10.32382/MF.V15I1.781","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/MF.V15I1.781","url":null,"abstract":"Tanaman Kecombrang memiliki kandungan kimia seperti alkaloid, flavonoid, polifenol,steroid, saponin, dan minyak atsiri. Kandungan senyawa fitokimia pada tanaman diketahui mempunyai peranan yang sangat penting bagi kesehatan termasuk fungsinya dalam pencegahan terhadap penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai MIC (Minimum Inhibitory Concentration) dan MKC (Minimum Killing Concentration) dari Ekstrak Daun Kecombrang (Etlingera elatior) terhadap pertumbuhan Candida albicans dengan metode dilusi cair. Penelitian ini merupakan eksperimen murni menggunakan ekstrak daun kecombrang lalu ditentukan nilai MIC dan MKC dengan menggunakan metode dilusi cair. Konsentrasi yang digunakan adalah 1,25 %; 2,5%; 3,75%; 5%; 6,25%; 7,5%; 8,75%; 10%; 12,5%; 15%; 17,5%; 20%; 22,5%; 25% b/v. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai MIC (Minimum Inhibitory Concentration) ekstrak Daun Kecombrang terdapat pada konsentrasi 6,25% b/v dan nilai MKC (Minimum Killing Concentration) terdapat pada konsentrasi 8,75% b/v. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak Daun Kecombrang (Etlingera elatior) efektif untuk menghambat dan membunuh jamur Candida albicans.","PeriodicalId":190256,"journal":{"name":"Media Farmasi","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132086746","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Media FarmasiPub Date : 2019-05-24DOI: 10.32382/MF.V15I1.901
Tajuddin Abdullah, Ratnasari Dewi
{"title":"KADAR CEMARAN LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM MADU YANG BEREDAR DI KOTA MAKASSAR","authors":"Tajuddin Abdullah, Ratnasari Dewi","doi":"10.32382/MF.V15I1.901","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/MF.V15I1.901","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar cemaran logam timbal (Pb) dalam madu yang beredar di kota Makassar dan menentukan kesesuaian kadar cemaran logam timbal (Pb) dalam madu tersebut dengan persyaratan yang ditentukan (maksimal 1.0 mg/kg). Madu mengandung banyak vitamin yang diperlukan oleh tubuh dan juga mengandung klorin untuk aktivitas tubuh. Madu juga dapat dijadikan sebagai antibiotik, dan berbagai obat dalam kesehatan. Dua sampel madu tidak bermerek yang dibeli dari beberapa pedagang di Kota Makassar dan madu yang bermerek yang dibeli di swalayan di Kota Makassar. Sampel di timbang sebanyak 1 gram lalu di tambahkan 15 ml HNO3, kemudian di panaskan di atas hot plate dengan suhu 100 0C hingga larutan berubah warna menjadi bening. Kemudian tiga sampel madu ini di uji kualitatif di tentukan berdasarkan serapan sampel yang dibandingkan dengan serapan kontrol dan menggunakan larutan Pb(NO3)2. Kemudian dilakukan uji kuantitatif menggunakan alat Spektrofotometri serapan atom. Dari ketiga sampel madu yang digunakan, berdasarkan hasil pengujian di atas yang telah dilakukan, ketiga sampel madu negatif tercemar logam timbal (Pb) Kata kunci : madu, timbal(Pb), spektrofotometri serapan atom, uji kualitatif, uji kuantitatif","PeriodicalId":190256,"journal":{"name":"Media Farmasi","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132112044","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Media FarmasiPub Date : 2019-05-24DOI: 10.32382/MF.V15I1.779
Sesilia Rante Pakadang, Hiany Salim
{"title":"Kombinasi Daun Miana (Coleus scutellarioides (L.) Benth) dan Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) sebagai antibakteri Streptococcus pneumonia, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Klebsiella pneumonia Penyebab Batuk","authors":"Sesilia Rante Pakadang, Hiany Salim","doi":"10.32382/MF.V15I1.779","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/MF.V15I1.779","url":null,"abstract":"Batuk merupakan mekanisme imunitas untuk mengeluarkan dahak. Sputum penderita batuk terinfeksi berbagai jenis bakteri yang menyebabkan infeksi saluran napas. Tujuan penelitian menentukan aktivitas antibakteri kombinasi sari daun miana dan sari rimpang jahe terhadap bakteri penyebab batuk. Metode pengujian disc diffusion agar menggunakan media nutrient agar. Penyiapan bahan menggunakan juicer extractor . Bakteri uji merupakan isolate dari sputum penderita batuk di RS Ibnu Sina. Hasil penelitian menunjukkan pemberian kombinasi daun miana dan rimpang jahe efektif menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus , Streptococcus pneumonia, Staphylococcus epidermidis , dan Klebsiella pneumonia . Analisis univariate menunjukkan pengaruh factor bakteri; factor kombinasi; factor interaksi bakteri dan kombinasi bahan uji terhadap daya hambat diperoleh nilai p=0,000; p=0,000; p=0,084 Analisis LSD menunjukkan tidak ada perbedaan daya hambat pertumbuhan antara Staphylococcus aureus dengan Streptococcus pneumoniae (p=0,293). Demikian pula antara kombinasi 1:2 dengan 2:1 tidak berbeda nyata (p=0,191). Kesimpulan kombinasi daun miana dan rimpang jahe memberikan aktivitas antibakteri Streptococcus pneumonia, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Klebsiella pneumonia penyebab batuk. Kombinasi 2:1 paling efektif terutama untuk bakteri Staphylococcus aureus Kata kunci : daun miana, rimpang jahe, Streptococcus pneumonia, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Klebsiella pneumonia","PeriodicalId":190256,"journal":{"name":"Media Farmasi","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127935324","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Media FarmasiPub Date : 2019-05-24DOI: 10.32382/MF.V15I1.859
Rusdiaman Rusdiaman, S. Dewi
{"title":"UJI EFEKTIVITAS INFUSA DAUN SAWO (Manilkara zapota L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Salmonella thypiUJI EFEKTIVITAS INFUSA DAUN SAWO (Manilkara zapota L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Salmonella thypi","authors":"Rusdiaman Rusdiaman, S. Dewi","doi":"10.32382/MF.V15I1.859","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/MF.V15I1.859","url":null,"abstract":"Uji Efektivitas Infus Daun Sawo (Manilkara zapota L.) Terhadap Pertumbuhan Salmonella thypi. Telah dilakukan penelitian tentang Uji Efektivitas Infus Daun Sawo (Manilkara zapota L.) Terhadap Pertumbuhan Salmonella thypi yang bertujuan untuk menentukan nilai MIC (Minimum Inhibitory Concentration) dan MKC (Minimum Killing Concentration) dari infus Daun Sawo terhadap Salmonella thypi. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metode infus untuk menyari zat aktif dan dibuat dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, 35%, 40%, 45% dan 50%b/v. Penentuan MIC dilakukan dengan metode dilusi cair setelah 1×24 jam diinkubasi sedangkan penentuan MKC dilakukan setelah inkubasi selama 2×24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai MIC dari infus Daun Sawo terhadap Salmonella thypi adalah konsentrasi 30% dan nilai MKC dari infus Daun Sawo terhadap Salmonella thypi adalah konsentrasi 50%. Kata kunci : Daun Sawo, Salmonella thypi, Dilusi Cair, MIC dan MKC","PeriodicalId":190256,"journal":{"name":"Media Farmasi","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132612382","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Media FarmasiPub Date : 2019-05-24DOI: 10.32382/MF.V15I1.794
Dwi Rachmawati, Arisanty Arisanty
{"title":"INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN SEBAGAI OBAT SAKIT GIGI PADA IBU HAMIL DI DESA GANTARANG KECAMATAN SINJAI TENGAH KABUPATEN SINJAI","authors":"Dwi Rachmawati, Arisanty Arisanty","doi":"10.32382/MF.V15I1.794","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/MF.V15I1.794","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian di Desa Gantarang Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai pada bulan Mei-oktober 2017 tentang inventarisasi tanaman obat yang di gunakan sebagai obat sakit gigi pada ibu hamil yang bertujuan untuk mengetahui Jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan sebagai obat sakit gigi pada ibu hamil di desa Gantarang Kec. Sinjai tengah Kab. Sinjai dan bagian tumbuhan obat dan cara pengolahannya .Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan melakukan pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner dengan 33 orang responden yang dipilih berdasarkan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 11 jenis tanaman obat yang terdiri dalam 11 famili yang digunakan masyarakat Desa Gantarang sebagai obat sakit gigi pada ibu hamil.Tanaman obat yang paling banyak di gunakan adalah jarak pagar,daun cocor bebek dan daun patah tulang,sedangkan metode pengolahan yang paling banyak di gunakan adalah di getah yang dioleskan dan rebusan. Kata Kunci : Inventarisasi tanaman, ibu hamil, obat sakit gigi","PeriodicalId":190256,"journal":{"name":"Media Farmasi","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122213745","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}