{"title":"FORMULASI SEDIAAN MOUTHWASH EKSTRAK ETANOL BUNGAMAWAR MERAH (Rosa damascena Mill) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Streptococcus mutans","authors":"Nurfitria Junita, Nielma Auliah, Wantry Diasny","doi":"10.51817/bjp.v4i2.341","DOIUrl":"https://doi.org/10.51817/bjp.v4i2.341","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan mouthwash ekstrak etanol bungamawar merah (Rosa damascena Mill) sebagai antibakteri terhadap Streptococcus mutans.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sediaan mouthwash ekstrak etanol bungamawar merah (Rosa damascena Mill) terhadap Streptococcus mutans. Pada penelitian inimenggunakan penelitian eksperimen dengan memformulasikan sediaan mouthwash ekstraketanol bunga mawar merah (Rosa damascena Mill), kemudian diujikan terhadap bakteriStreptococcus mutansmenggunakan metode difusi agar. Sediaan mouthwash ekstrak etanolbunga mawar merah (Rosa damascena Mill) dibuat dengan tiga konsentrasi yaitu 1%, 3%,5%, dan larutan kontrol. Berbagai konsentrasi tersebut diuji aktivitas antibakterinya dan dilakukan evaluasi Mouthwash dengan pengamatan organoleptis, pH dan Cycling test.Sedangkan pada uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar denganmenggunakan teknik sumuran. Hasil pengukuran rata-rata zona hambat terbesar yaitu padakonsentrasi 5% sebesar 21,4 mm. Hasil penelitian menunjukkan stabilitas fisik sediaansediaan mouthwash tersebut cenderung stabil pada penyimpanan suhu rendah (40C) danmemiliki daya hambat dengan kategori kuat dalam menghambat pertumbuhanStreptococcusmutans.","PeriodicalId":181128,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmascientech","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115537673","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KETEPATAN TERAPI DAN KEPATUHAN KONSUMSI OBAT TERHADAP GLUKOSA DARAH PUASA PADA PASIEN DM TIPE II DI PUSKESMAS PEKUNCEN","authors":"Aziez Ismunandar, Luthfi Hidayat Maulana","doi":"10.51817/bjp.v4i2.339","DOIUrl":"https://doi.org/10.51817/bjp.v4i2.339","url":null,"abstract":"Prevalensi nasional penyakit DM sebanyak 2,1% dari total penduduk sebanyak 250 jiwapada tahun 2013. Prevalensi DM pada tahun 2013 di Jawa Tengah berdasarkanRISKESDAS berada di peringkat13 yaitu sebanyak 1,9% dari total penduduk24.084.433.Di Kabupaten Banyumas sebanyak 2,2%. Sedangkan di Kota Purwokertosendiri terdapat 1992 jumlah kasus diabetes melitus pada tahun 2016. Tujuan penelitanmengetahui pengaruh kepatuhan terapi dan kepatuhan minum obat terhadap gluosa darahpuasa pada pasien DM tipe 2. Metode penelitian menggunkan survei analitik denganteknik cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 35 pasien DM tipe II. Analisisdata menggunakan uji regresi linier. Hasil menunjukan sebanyak 62,9% dan 37,1%pasien dengan kadar glukosa darah tidak tercapai dan tercapai. Pasien dengan kategoriketepatan terapi dan tidak tepat adalah 45,7% dan 54,3%. Pasien dengan kepatuhan tinggisebanyak 68,6%. Uji regresi linear berganda menunjukan adanya pengaruh ketepatanterapi obat antidiabetes oral dengan kadar gula darah puasa pada pasien DM tipe IIdengan nilai sig. sebesar 0,004. Kesimpulan Terdapat pengaruh antara ketepatan terapiobat antidiabetes oral dengan glukosa darah darah puasa di Puskesmas Pekuncen.","PeriodicalId":181128,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmascientech","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115694719","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL SEBAGAI PENGOBATAN ALTERNATIF DI DESA IMBANAGARA KABUPATEN CIAMIS","authors":"Fuzi Khoirurifa, Ilham Alifiar, Vera Nurviana","doi":"10.51817/BJP.V4I2.311","DOIUrl":"https://doi.org/10.51817/BJP.V4I2.311","url":null,"abstract":"Obat tradisional yaitu ramuan atau campuran yang bersumber darihewan,tumbuhan, sediaan sarian (galenik), dan mineral yang telah digunakan darigenerasi ke generasi untuk pengobatan dan dapat dipraktikkan kepada masyarkatberdasarkan norma-norma yang ada dilingkungan mereka. Indonesia memilikisumber daya alam yang tak terbatas dan memiliki keanekaragaman hayati ataudisebut juga negara agraris, 40% masyarakat Indonesia menggunakan obattradisional dan berada di daerah pedesaan sebanyak 70%. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obattradisional. Metode penelitian ini dilakukan secara observasional dengan rancaganpenelitian desain cross sectional dan teknik pengambilan sampel secaranonrandom sampling dengan pendekatan purposive sampling. Jumlah sampel yangdiperoleh pada penelitian ini sebanyak 103 responden yang memenuhi kriteriainklusi dan ekslusi. Hasil penelitian menunjukan, tingkat pengetahuan masyarakatDesa Imbanagara tentang obat tradisional adalah cukup (48,5%). Gambaran dimasyarakat Desa Imbanagara dalam penggunaan obat tradisionalyaitu karenamudah didapat (32%), tujuan penggunaan obat tradisional untuk menyembuhkanpenyakit mendadak atau ringan (68,9%), tempat atau cara memperoleh obattradisional yaitu di warung (54,4%), penggunaan obat tradisional rata-rata adalah2 – 3 hari (37,9%), sumber informasi yang didapat dari keluarga dan atau teman(51,5%). Kesimpulan, tingkat pengetahuan masyarakat Desa Imbanagara tentangobat tradisional adalah cukup.","PeriodicalId":181128,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmascientech","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116860685","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANTI-PAIN MEDICINE AVAILABILITY IN THE WONOASRI DISTRICT PHARMACY, MADIUN REGENCY","authors":"Endah Astuti Astuti, Risma Sakti Pambudi Astuti, Rita Septiana Astuti","doi":"10.51817/bjp.v4i2.332","DOIUrl":"https://doi.org/10.51817/bjp.v4i2.332","url":null,"abstract":"Pain is a disease experienced by all people. Analgesics are a class of drugs mostoften used for the treatment of pain. Good planning was needed as a basis for drugmanagement activities to determine drug needs to ensure the availability ofpainkillers. This study aims to provide an availability of analgesic drugs in 3(three) pharmacies in Wonoasri District, Madiun Regency.This research was adescriptive study using a retrospective survey method, which was directed atpresenting information about the availability and use of painkillers through theresearch process. The data were obtained from the Pharmacy in Wonoasri District,Madiun Regency. This research material was in the form of data on drugavailability and data on the use of painkillers for the period July to December2019. The data obtained were then processed using the formula for the number ofdrugs available divided by the number of monthly average usage. The level ofdrug availability was seen in months.Based on the results of the study, it wasfound that the value of the availability of painkillers at the Pharmacy of WonoasriDistrict, Madiun Regency for the period July-December 2019 was the Diclofenacdrug with an availability value of 7.8 months, 9.1 and 13.1 months. While thelowest is Mefenamic Acid Drug. Medicines provided for health services at thepharmacy must match the drug needs and must be at least the same as the stockduring the waiting time for drug arrival","PeriodicalId":181128,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmascientech","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122407998","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN PENGELOLAAN OBAT INSTALASI FARMASI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA RSUD XYZ","authors":"Liska Marlindasari, MGS Aritonang, Tedy Herdiana","doi":"10.51817/bjp.v4i1.284","DOIUrl":"https://doi.org/10.51817/bjp.v4i1.284","url":null,"abstract":"Penerapan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah membuatpermintaan obat semakin meningkat. Namun, kurangnya persediaan diketahuitelah menyebabkan terjadinya kekosongan obat yang berpengaruh terhadapkinerja rumah sakit. Varibel dalam penelitian ini terdiri dari variable bebas yaituPengelolaan Obat, variable penghubung yaitu kualitas pelayanan kesehatan danvaribel terikat yaitu kinerja RSUD XYZ. Pada penelitian deskriptif analitik inidilakukan pendekatan cross sectional dan diambil 100 pasien sebagai sampelsecara random. Data primer diperoleh melalui wawancara kuesioner terstrukturdan dianalisis dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Secara umum,hasil penelitian menunjukkan: 36,8% responden berpendapat bahwa kualitasPengelolaan Obat tidak baik, 36,0 % ragu terhadap kualitas pelayanan kesehatan,dan 41,0% setuju bahwa kinerja RSUD XYZ baik. Hasil uji Pearson’scorrelation menunjukkan ada hubungan antara Pengelolaan Obat dan kualitaspelayanan (p<0,05, CI 95%) dengan pengadaan sebagai indikator palingdominan (B=1,343). Selain itu, ada hubungan antara kualitas pelayanan dankinerja (p<0,05,CI 95%), dengan bukti fisik sebagai indikator paling dominan(B=1,299) serta antara Pengelolaan Obat dan kinerja (p<0,05,CI 95%), denganinternal bisnis (B=1,239) dan pelanggan (B=1,012) sebagai faktor palingdominan.","PeriodicalId":181128,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmascientech","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117230066","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KONSUMSI OBAT TRADISIONAL MADURA SEBAGAI ALTERNATIF PREVENSI DINI DISTRIBUSI COVID-19","authors":"Syaifiyatul H.","doi":"10.51817/bjp.v4i1.277","DOIUrl":"https://doi.org/10.51817/bjp.v4i1.277","url":null,"abstract":"Corona Virus Disease-2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular akibat virus corona golongan dari Coronaviridae yang menginfeksi sel epitel di saluran pernafasan. Efek berupa demam, batuk hingga sesak nafas. Namun beberapa tanpa gejala juga berpotensi menularkannya ke orang lain. COVID-19 dapat diantisipasi dengan imunitas yang bagus dengan mengkonsumsi ramuan OT Madura. Oleh sebab itu, OTMadura yang dipercaya mampu meningkatkan imun perlu dilakukan observasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui konsumsi OT Madura sebagai alternatif prevensi dini distribusi COVID-19 di Madura. Metode studi observasi – deskriptif kualitatif bulan Januari – Maret 2020 di 4 Kabupaten Madura: Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Sampel sebanyak 200 konsumen OT. Hasil data menunjukkan bahwa ramuan OT Madura mengandung racikan bahan dasar temulawak, kunyit, dan daun sirih paling tinggi dikonsumsi oleh Masyarakat Sumenep dan paling rendah adalah Masyarakat Bangkalan. Tingkat kepuasan Masyarakat Madura pasca mengkonsumsi ramuan OT Madura menunjukkan kepuasan. Kesimpulan bahwa jenis OT Madura yang dikonsumsi dipercaya dapat menekan pertumbuhan virus corona di dalam tubuh, meliputi: temulawak, kunyit, daun sirih; Masyarakat Madura menyatakan “puas” pasca mengkonsumsi OT Madura pada saat situasi pandemi COVID-19; Ketersediaan bahan dasar racikan OT Madura tersedia melimpah di Pasar Tradisional; Harga bahan dasar OT Madura naik dari bulan Februari – Maret 2020.","PeriodicalId":181128,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmascientech","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133344136","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"OPTIMASI FORMULA SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL 95% DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.)","authors":"Dyera Forestryana, Yuliani, A. Putri","doi":"10.51817/bjp.v4i1.274","DOIUrl":"https://doi.org/10.51817/bjp.v4i1.274","url":null,"abstract":"Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb) mengandung senyawa kimia flavonoid, alkaloid, polifenol, saponin dan minyak atsiri yang berkhasiat sebagai obat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas formula yang terbaik dari sediaan krim ekstrak etanol 95% daun pandan wangi dengan karakteristik fisik yang meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, viskositas dan tipe krim. Daun pandan wangi diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 95%, lalu dibuat 5 formula dengan perbandingan basis asam stearat dan cera alba yaitu F1 (5%:15%), F2 (10%:10%), F3 (10%:20%), F4 (15%:5%), dan F5 (20%:10%). Uji homogenitas menunjukkan semua formula memiliki homogenitas yang baik, hasil uji pH yaitu 5,5-6,4, daya sebar berkisar 1,32-28,21 cm g/det, daya lekat sediaan berkisar 3,21-45,92 detik, hasil uji viskositas sediaan yaitu 4280-19366 Cps dan tipe krim yang dihasilkan yaitu tipe M/A. Hasil karakteristik fisik kelima formula sediaan krim menunjukkan bahwa sediaan krim daun pandan wangi memenuhi persyaratan sediaan topikal yang baik. Hasil penelitian berdasarkan uji daya lekat, daya sebar dan viskositas menunjukkan bahwa formula optimum diperoleh pada F3 dengan konsentrasi 10%:20% yang memenuhi uji mutu fisik.","PeriodicalId":181128,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmascientech","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131929166","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG MALARIA DENGAN PEMILIHAN TERAPI DAUN SUBANG-SUBANG DI KEPULAUAN ENGGANO","authors":"K. FathnurSani, A. Samudra, N. Aji","doi":"10.51817/bjp.v4i1.275","DOIUrl":"https://doi.org/10.51817/bjp.v4i1.275","url":null,"abstract":"Malaria merupakan penyakit terbesar di dunia dimana dari data di peroleh telah menginfeksi manusia selama lebih dari 50.000 tahun. Saat ini, sekitar 2 juta kematian per tahun di seluruh dunia karena infeksi Plasmodium. Dari hasil penelitian menunjukkan sebagian besar penduduk indonesia di 20 provinsi di Indonesia terjangkit penyakit malaria. Di kepulauan Enggano sendiri wabah malaria masih menjadi penyakit yang cukup besar di masyarakat. Penelitian ini dilakukan di tiga desa di Enggano yaitu: Desa Malakoni, Desa Meok dan Desa Apoho. Responden di ambil secara acak yang berjumlah 40 KK, dimana data yang diambil adalah data primer yaitu data yang diambil langsung dari masyarakat melalui kuesioner dan wawancara. Data menggunakan analisa bivariat yaitu chi square. Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat di tarik kesimpulan ada hubungan yang signifikan (P < 0,05) antara tingkat pengetahuan masyarakat terhadap malaria dan penggunaan daun subang-subang sebagai obat anti malaria.Semakin baik pengetahuan masyarakat maka semakin banyak masyarakat yang paham tentang malaria dan pemilihan terapi yang harus di pilih. Hasil juga menunjukkan bahwa 25% masyarakat kepulauan Enggano menggunakan terapi daun subang-subang (Scaevola taccada) untuk mengatasi penyakit malaria.","PeriodicalId":181128,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmascientech","volume":"258 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122670685","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"GAMBARAN KEJADIAN EFEK SAMPING PADA PENGGUNAAN OBAT OFF LABEL PASIEN LUPUS","authors":"Iwan Yuwindry, Noval","doi":"10.51817/bjp.v4i1.273","DOIUrl":"https://doi.org/10.51817/bjp.v4i1.273","url":null,"abstract":"Lupus Eritematosus Sistemik merupakan penyakit inflamasi autoimun kronis yang belum jelas penyebabnya, memiliki variasi gambaran klinis yang luas dan tampilan perjalanan penyakit yang beragam. Penggunaan obat-obatan off label seperti kortikosteroid untuk pengobatan SLE dapat mengakibatkan potensi efek samping yang besar terhadap pasien Lupus. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui gambarankejadian efek samping pada penggunaan obat-obatan off label pasien lupus. Penelitian ini dilakukan menggunakan desain penelitian observasional deskriptif dengan carasurveymenggunakan intrumen Algoritma Naranjodengan responden pada penelitian ini berjumlah 28 responden. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkanhasil bahwaefek samping penggunaan obat-obatan off label menunjukkan sebanyak 12 responden atau 43% mengalami klasifikasi Probable (kemungkinanbesarterjadi ROM. IO). Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan obat-obatan off label pada terapi lupus dapat memunculkan resiko kemungkinan besar terjadinya reaksi obat merugikan (ROM).","PeriodicalId":181128,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmascientech","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126738992","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 70% BIJI KALANGKALA (Litsea angulata Bl.) TERHADAP BAKTERI PENYEBAB JERAWATPropionibacterium acnes","authors":"H. Ramadhan, M. Arsyad, Putri Indah Sayakti","doi":"10.51817/bjp.v4i1.283","DOIUrl":"https://doi.org/10.51817/bjp.v4i1.283","url":null,"abstract":"Acne vulgaris atau jerawat merupakan suatu penyakit inflamasi kronik pada unitpolisebaseus yang sering terjadi khususnya pada remaja dan dewasa yang salahsatunya disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes.Bahan alam yang punyapotensi sebagai antibakteri adalah Kalangkala (Litsea angulata Bl.) yang manasebagian masyarakat Kalimantan Selatan menggunakan bijinya untuk mengobatibisul.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunderekstrak etanol 70% biji Kalangkala dan aktivitasnya sebagai antibakteri terhadapP.acnes.Uji skrining fitokimia meliputi flavonoid, alkaloid, saponin, steroid-terpenoiddan tanin. Metode uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi sumuranmenggunakan konsentrasi ekstrak 100%; 50%; 25%; 12,5%; 6,25%; dan 3,125%.Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol 70% biji Kalangkala mengandungsenyawa flavonoid, alkaloid, saponin dan tanin. Aktivitas antibakteri ekstrak etanol70% biji Kalangkala (Litsea angulata Bl.) terhadap bakteri Propionibacterium acnesdengan metode difusi sumuran didapatkan MIC yaitu 25% dengan rata-rata diameterzona hambat sebesar 8,667 mm yang termasuk kategori sedang sebagai zatantibakteri.","PeriodicalId":181128,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmascientech","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128628362","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}