Mailatul Ilal Haq, Like Efriani, Idmanurrahman Hadi
{"title":"Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Perilaku Swamedikasi Penyakit Scabies di Pondok Pesantren Modern X Kabupaten","authors":"Mailatul Ilal Haq, Like Efriani, Idmanurrahman Hadi","doi":"10.51817/bjp.v7i1.475","DOIUrl":"https://doi.org/10.51817/bjp.v7i1.475","url":null,"abstract":"Penyakit scabies merupakan penyakit kulit yang sering diabaikan (neglected disease). Penyakit scabies masih sering terjadi dan tingkat prevalensinya masih tinggi di Pondok Pesantren. Swamedikasi sendiri dilakukan untuk mengobati penyakit ringan sampai sedang tanpa saran dokter. Swamedikasi yang baik dibutuhkan pengetahuan baik juga. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi penyakit scabies di Pondok Pesantren Modern X Kabupaten Cirebon. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan crossectional, teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling. Instrumen penelitian berupa kuisioner tingkat pengetahuan dan perilaku swamedikasi yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan swamedikasi santri termasuk kategori baik dengan persentase sebesar 52% (41 orang) dan perilaku swamedikasi penyakit scabies juga memiliki termasuk kategori baik dengan persentase sebesar 76% (75 orang). Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi penyakit scabies dengan nilai korelasi 0,701 serta signifikansi 0,00.","PeriodicalId":181128,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmascientech","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135708352","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Silvi Fatika Wulandari, Agus Darwanto, Dwi Setya Ningrum
{"title":"Efektivitas Salep Ekstrak Bambu Tali (Gigantochloa Apus) untuk Mengatasi Infeksi Sarcoptes Scabiei","authors":"Silvi Fatika Wulandari, Agus Darwanto, Dwi Setya Ningrum","doi":"10.51817/bjp.v7i1.472","DOIUrl":"https://doi.org/10.51817/bjp.v7i1.472","url":null,"abstract":"Tanaman bambu tali (Gigantochloa apus) merupakan sumber flavonoid yang berguna bagi kesehatan, diantaranya untuk mereduksi tungau Sarcoptes scabiei pada patogen scabies. Tujuan penelitian ini adalah membuat salep dari ekstrak daun bambu tali dengan basis vaseline putih dan asam salisilat untuk mengatasi infeksi scabies. Metode pengumpulan data menggunakan eksperimen dengan metode prevalensi dengan menggunakan sample berupa kelinci (Oryctolagus cuniculus) yang sudah terinfeksi scabies. Analisis data menggunakan analisis deskriptif komparatif. Pembuatan salep ekstrak daun bambu tali dilakukan dengan mengkombinasikan ekstrak daun bambu tali, vaseline, asam salisilat, dan 0,05 ml gliserin. Proses ekstraksi daun bambu tali dilakukan dengan menggunakan pelarut etanol 96 %. Salep memiliki bentuk krim, warna coklat, beraroma ekstrak daun bambu dengan pH 6,5. Daya sebar salep 3,5 cm dan daya lekat 3,66 detik. Kandungan flavonoid dalam salep 0,1633% w/w QE dan fenolat 0,371% w/w GAE. Kandungan senyawa antioksidan dalam 10 ppm salep adalah 10,09%. Kandungan senyawa antioksidan dalam 10 ppm salep adalah 10,09%. Salep memiliki daya hambat terhadap bakteri gram positif 9 mm, 10 mm dan 11 mm. Hasil uji coba menunjukkan bahwa penggunaan salep ekstrak daun bambu tali lebih efektif mengobati scabies pada kelinci dibandingkan dengan wormectin, ivomec, gusanex, dan minyak goreng. Pada 72 jam dan 168 jam setelah pengobatan dengan menggunakan salep daun bambu tali diperoleh penurunan lebar luka yang cukup signifikan dengan indikator perubahan luka yang mengecil dan mengering. Sedangkan pada 240 jam, semua sample dinyatakan sembuh dari infeksi scabies. Dengan demikian salep ekstrak daun bambu tali lebih efektif mengatasi infeksi scabies pada kelinci daripada wormectin, ivomec, gusanex dan minyak goreng.","PeriodicalId":181128,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmascientech","volume":"94 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135972466","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rusdiaman Rusdiaman, A. Rufaidah Hashary, Ayu Eka Putri
{"title":"Kualitas Pengetahuan tentang Penggunaan Kosmetik dikalangan Masyarakat Melalui Virtual Referensi","authors":"Rusdiaman Rusdiaman, A. Rufaidah Hashary, Ayu Eka Putri","doi":"10.51817/bjp.v7i1.456","DOIUrl":"https://doi.org/10.51817/bjp.v7i1.456","url":null,"abstract":"Kosmetik merupakan produk yang unik karena selain memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan mendasar wanita akan kecantikan. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pengetahuan masyarakat terhadap kosmetik secara virtual dan untuk mengetahui kualitas pengetahuan masyarakat terhadap kosmetik pemutih secara virtual. Penelitian ini menggunakan penelitian studi literatur dimana teknik pengumpulan data pustaka dari beberapa jurnal yang ada dengan menggunakan data sekunder kemudian data yang diperoleh dianalisis dan disimpulkan secara texlar tabulasi sehingga mendapatkan kesimpulan literatur. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan kosmetik.","PeriodicalId":181128,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmascientech","volume":"106 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134999065","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penentuan Parameter Nonspesifik Ekstrak Etanol Kulit Batang Tandui (Mangifera rufocostata Kosterm.)","authors":"Indah Widya Lestari, Revita Saputri, Rahmi Muthia, Eka Fitri Susiani","doi":"10.51817/bjp.v7i1.449","DOIUrl":"https://doi.org/10.51817/bjp.v7i1.449","url":null,"abstract":"Kulit batang tandui berpotensi sebagai obat tradisional. Sebagai bahan obat tradisional maka perlu dilakukannya karakterisasi pada kulit batang tandui sebagai langkah awal mengetahui kualitas mutu pada ekstrak sesuai dengan monografi ekstrak yang telah ditetapkan yaitu dengan parameter nonspesifik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil nilai karakterisasi parameter nonspesifik ekstrak etanol kulit batang tandui (Mangifera rufocostata Kosterm.). Dalam penelitian ini ekstraksi kulit batang tandui menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70% dengan perolehan rendemen sebesar 21,1%. Penetapan parameter nonspesifik meliputi bobot jenis, kadar air, kadar abu, kadar abu tidak larut asam, cemaran logam berat, cemaran kapang khamir dan cemaran mikroba. Ekstrak etanol kulit batang tandui (Mangifera rufocostata Kosterm.) memiliki hasil nilai karakterisasi parameter nonspesifik berturut turut yaitu, bobot jenis 1,11 gram, kadar air 42,73%, kadar abu 2,28%, kadar abu tidak larut asam 0,035%, cemaran logam timbal (Pb) < 0,001 mg/kg, cemaran kapang khamir 1,2 × koloni/g dan cemaran mikroba < 1,0 × koloni/g. Dari hasil diatas dapat disimpukan penetapan parameter nonspesifik ekstrak etanol kulit batang tandui (Mangifera rufocostata Kosterm.) memenuhi persyaratan yang ditetapkan kecuali pada parameter kadar air yang melebihi persyaratan.","PeriodicalId":181128,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmascientech","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134952799","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abdurrahman Abdurrahman, Menap Menap, Lalu Jupriadi
{"title":"Efektifitas Metode BC dan VEN Terhadap Perencanaan Obat di RSUD Praya Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2022","authors":"Abdurrahman Abdurrahman, Menap Menap, Lalu Jupriadi","doi":"10.51817/bjp.v7i1.444","DOIUrl":"https://doi.org/10.51817/bjp.v7i1.444","url":null,"abstract":"Rumah sakit merupakan instansi pelayanan kesehatan yang bertugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Untuk melihat keberhasilan perencanaan obat, maka perlu dilakukan evaluasi menggunakan metode ABC-VEN. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan metode ABC-VEN menggunakan data kuantitatif yang telah tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah Praya sehingga penelitian ini termasuk penelitian retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan dari 566 item obat yang direncanakan oleh Rumah Sakit diketahui bahwa obat-obat yang masuk ke dalam kategori (P) sebanyak 149 item obat atau sekitar 26,3% dari total item obat. Kategori Utama (U) sekitar 395 item obat atau 69,8% dari total item obat. Kategoti Tambahan (T) sebanyak 22 item atau sekitar 3,9% dari total item obat. selain itu, Kegiatan perencanaan obat di RSUD Praya dilakukan berdasarkan metode konsumsi yang dilakukan setiap bulan yang didukung dengan sumber dana yang dikelola secara mandiri.","PeriodicalId":181128,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmascientech","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135593928","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ersalina Nidianti, Devyana Dyah Wulandari, Chika Nur Azizah
{"title":"Efek Pemberian Ekstrak Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Terhadap Kadar Gula Darah pada Mencit (Mus musculus L)","authors":"Ersalina Nidianti, Devyana Dyah Wulandari, Chika Nur Azizah","doi":"10.51817/bjp.v7i1.433","DOIUrl":"https://doi.org/10.51817/bjp.v7i1.433","url":null,"abstract":"Diabetes mellitus merupakan kelompok penyakit terkait metabolik dengan ciri hiperglikemia kronis yang terjadi karena kelainan sekresi insulin. Prevalensi diabetes diperkirakan meningkat seiring penambahan umur penduduk dari 111,2 juta orang pada umur 65-79 tahun. Angka tersebut diprediksi terus meningkat hingga mencapai 578 juta di tahun 2030 dan 700 juta di tahun 2045. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efek pemberian ekstrak kacang tanah (Arachise hypogaea L) terhadap kadar gula darah pada mencit (Mus musculus L). Metode penelitian adalah eksperimental, dengan desain Pre-post test only control group. Sampel yang digunakan darah mencit.Hasil penelitian menunjukan rata-rata jumlah kadar gula darah kelompok tanpa perlakuan yaitu (69,91 mg/dL), aquades (189,60 mg/dL), ekstrak kacang tanah dosis 25% (156,93 mg/dL), ekstrak kacang tanah dosis 50% (88,25 mg/dL) dan ekstrak kacang tanah dosis 75% (80,07 mg/dL). Kesimpulan diperoleh bahwa terdapat efek Pemberian Ekstrak Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Terhadap Kadar Gula Darah Pada Mencit (Mus musculus L).","PeriodicalId":181128,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmascientech","volume":"125 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136048472","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Swamedikasi Penyakit Neurodermatitis pada Pekerja Proyek di PT. Boyang Purbalingga","authors":"Anggestia Zakina, Peppy Octaviani, Rani Prabandari","doi":"10.51817/bjp.v7i1.437","DOIUrl":"https://doi.org/10.51817/bjp.v7i1.437","url":null,"abstract":"Neurodermatitis atau lichen simpleks kronikus didefinisikan sebagai bentuk umum dari neurodermatitis kronis yang muncul sebagai area kulit yang kering dan tidak merata yang bersisik dan tebal. Swamedikasi merupakan usaha seseorang dalam menolong dirinya sendiri berupa mengobati dirinya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan swamedikasi penyakit neurodermatitis pada pekerja proyek di PT. Boyang Purbalingga. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan waktu cross sectional. Penelitian berdasarkan SPSS dengan uji spearman-rank tingkat pengetahuan neurodermatitis pada pekerja proyek PT. Boyang Purbalingga didapatkan sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (21.8%) dan pengetahuan baik sebanyak 86 responden (78.2%). Berdasarkan SPSS dengan uji spearman-rank Tingkat swamedikasi penyakit neurodermismatitis pada pekerja proyek PT. Boyang Purbalingga sebanyak 7 responden (6.4%) memiliki pengetahuan cukup dan 103 responden (93.6%) yang memiliki pengetahuan baik. Hasil analisis berdasarkan uji spearman-rank diperoleh nilai p-value sebesar 0.167 dengan derajat kemaknaan 5% (0,05). Dapat disimpulkan bahwa secara statistik terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan swamedikasi penyakit neurodermatitis pada pekerja proyek di PT. Boyang Purbalingga.","PeriodicalId":181128,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmascientech","volume":"128 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136048473","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Kualitas Hidup Terhadap Self Care Management pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Cangkol Kota Cirebon Tahun 2022","authors":"Like Efriani, Ismanurahman Hadi, Nur Aisyah","doi":"10.51817/bjp.v7i1.423","DOIUrl":"https://doi.org/10.51817/bjp.v7i1.423","url":null,"abstract":"Self Care Management adalah aktivitas perawatan diri pasien untuk meningkatkan kualitas hidup. Pengetahuan hipertensi sangat penting untuk mengontrol pengobatan dan menghindari komplikasi. Semakin banyak tahu tentang hipertensi, semakin baik dalam mengontrol penyakitnya. Hipertensi dapat mempengaruhi kualitas hidup karena memerlukan pengobatan jangka panjang dan menyebabkan penyakit penyerta yang berujung pada kualitas hidup yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan kualitas hidup terhadap self care management pada pasien hipertensi. Metode penelitian ini menggunakan observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel pada penelitian ini sejumlah 80 orang dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data diambil di Puskesmas Cangkol Kota Cirebon dengan menggunakan kuisioner pengetahuan (Hypertension Knowledge-Level Scale {HK-LS}), kuisioner kualitas hidup (WHOQOL-BREF) dan kuisioner self care management (HSMBQ) kemudian dianalisis menggunakan SPSS 25 dengan uji korelasi Spearman. Hasil analisis menunjukkan pasien terbanyak adalah memiliki tingkat pengetahuan rendah (53%), kualitas hidup sangat baik (59%), self care management cukup (63%). Hasil uji korelasi spearman menunjukkan tidak adanya hubungan tingkat pengetahuan dengan self care management pada pasien hipertensi di Puskesmas Cangkol Kota Cirebon dengan p value = 0,108 (p>0,005) dan terdapat hubungan antara kualitas hidup dengan self care management pada pasien hipertensi di Puskesmas Cangkol Kota Cirebon Tahun 2022 p value= 0, 009 (p<0,005).","PeriodicalId":181128,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmascientech","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135772467","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FORMULASI GEL ANTI LUKA BERBAHAN BAKU PUTIH TELUR AYAM RAS TERHADAP LUKA SAYATAN PADA MENCIT (MUS MUSCULUS)","authors":"A. R. Hashary","doi":"10.51817/bjp.v6i1.385","DOIUrl":"https://doi.org/10.51817/bjp.v6i1.385","url":null,"abstract":"Putih telur secara tradisional dapat digunakan untuk pengobatan luka. Putih telur diformulasikan dalam bentuk gel untuk memudahkan pemakaian dan menutupi bau khas putih telur. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah putih telur dapat dibuat dalam bentuk gel ati luka dan untuk mengetahui pada konsentrasi berapakah putih telur yang lebih baik dalam menyembuhkan luka. Metode penelitiann dilakukan secara eksperimental. Formula gel putih telur dibuat dua konsentrasi yaitu 50% dan 60%, selain itu kontrol positif yang digunakan yaitu Bioplacenton sedangkan kontrol negatif tanpa perlakuan. Hasil Penyembuhan luka sayat pada perlakuan kontrol positif dan perlakuan gel putih telur konsentrasi 60% memiliki tingkat penyembuhan luka yang hampir sama sedangkan gel yang memberikan efek penyembuhan yang lebih baik yaitu gel putih telur perlakuan konsentrasi 50%. \u0000Kata Kunci : Gel anti luka, Putih telur, Luka sayatan, Mencit","PeriodicalId":181128,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmascientech","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131280901","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Evaluasi Kesesuaian Penyimpanan Obat Di Salah Satu Apotek Kota Cimahi","authors":"Elis Susilawati Elis Susilawati","doi":"10.51817/bjp.v6i1.386","DOIUrl":"https://doi.org/10.51817/bjp.v6i1.386","url":null,"abstract":"Penyimpanan merupakan salah satu faktor utama dalam pemeliharaan mutu obat dengan menyimpan secara tepat dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, jika hal tersebut tidak dilakukan akan menyebabkan mutu obat tidak terjamin selama penyimpanan di apotek. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penyimpanan obat dan seberapa besar persentase kesesuaian sistem penyimpanan obat di salah satu Apotek Kota Cimahi Berdasarkan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek Tahun 2019. Penelitian menggunakan metode observasional yang bersifat deskriptif dan evaluasi menggunakan lembar tabel checklist. Penyimpanan obat di salah satu Apotek Kota Cimahi disimpan berdasarkan bentuk sediaan, kelas terapi, stabilitas serta ditata secara alfabetis dengan sistem pengeluaran menggunakan sistem FEFO. Sistem penyimpanan obat di apotek yang sesuai dengan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian yaitu sebesar 86,36 % sedangkan yang tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian yaitu sebesar 13,64% diantaranya penyimpanan LASA atau NORUM yang berdekatan, pencatatan pada kartu stok yang kurang optimal dan tidak adanya listrik cadangan. Sistem penyimpanan di salah satu Apotek Kota Cimahi belum sepenuhnya sesuai dengan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian.","PeriodicalId":181128,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmascientech","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133408009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}