{"title":"PERBANDINGAN KUAT CAHAYA RUANG KELAS-STUDIO DENGAN SNI 6197:2011","authors":"Filea Martha Budiarti, Popi Puspitasari, Khotijah Lahji","doi":"10.25105/PSIA.V2I1.8953","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PSIA.V2I1.8953","url":null,"abstract":"Sistem pencahayaan alami dalam ruangan ditentukan oleh kegiatan dan fungsi ruangan tersebut. Agar kenyamanan visual di dalam ruangan optimal maka kuat cahaya dalam ruangan tersebut harus sesuai dengan persyaratan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat cahaya alami di dalam ruangan kelas yang sekaligus berfungsi sebagai studio perancangan arsitektur, kemudian dibandingkan dengan standar kuat cahaya menurut SNI 6197:2011. Obyek penelitian adalah ruang kelas-studio arsitektur di lantai 6 Gedung C Universitas Trisakti jurusan Arsitektur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang datanya diperoleh melalui pengukuran tingkat kuat cahaya di lapangan pada saat musim hujan. Hasil pengukuran kemudian dijadikan dasar untuk membuat simulasi dengan program Dialux Evo 9 sehingga diketahui seperti apa kontur cahaya di dalam ruangan yang diteliti. Perbedaan rata-rata nilai lux hasil pengukuran di lapangan dengan pengukuran setelah rekomendasi desain melalui simulasi Dialux Evo dihitung dengan Uji Independet Sampel T Test. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa kuat cahaya di ruang kelas-studio arsitektur lantai 6 Gedung C FTSP Universitas Trisakti dibawah nilai kuat cahaya yang ditetapkan pada SNI 6197:2011. Berdasarkan hasil tersebut, direkomendasikan pola tata cahaya buatan dan dimmer sehingga kondisi pencahayaan sesuai dengan persyaratan.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115562311","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN GREEN ROOF PADA PERANCANGAN TERMINAL BANDAR UDARA NGLORAM CEPU DI BLORA JAWA TENGAH","authors":"Meisya Devi Lismawan, Dermawati Dermawati, Laksmi Utami","doi":"10.25105/PSIA.V2I1.8962","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PSIA.V2I1.8962","url":null,"abstract":"Terminal Bandar Udara Ngloram cepu merupakan fasilitas publik di Blora Jawa Tengah yang memiliki fungsi sebagai moda transportasi. Bangunan bandar udara ini terletak di iklim tropis dan harus memperhatikan lingkungan sekitarnya. Maka dari itu sangat cocok untuk diterapkannya Teknologi Green Roof agar menciptakan pengembangan suatu konsep Sustainable Design yang bertujuan untuk mewujudkan bangunan yang ramah terhadap lingkungan dan dapat memanfaatkan sumber energi serta sumber daya alam yang efisien dan optimal. Tulisan ini membahas mengenai Penerapan Green Roof yang berfokus pada konsep Sustainable Design. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui fungsi dan manfaat penerapan green roof pada bangunan dan mengetahui penggunaan tipe green roof yang sesuai dengan lingkungan dan iklim tropis. Dalam kajian ini banyak ditemukan keuntungan dan manfaat yang baik untuk bangunan yang menerapkan green roof serta untuk lingkungan sekitar, Dengan penggunaaan Extensive Green Roof sebagai tipe yang sesuai.Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan cara menganalisa studi preseden yang sesuai dengan studi pustaka.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114823200","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MANAJEMEN RISIKO K3 PADA PROYEK BENDUNGAN TEMEFNUSA TENGGARA TIMUR DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN FAULT TREE ANALYSIS ¬¬¬(FTA)","authors":"William Aldrian Imanuel Mawikere, B. Yuwono","doi":"10.25105/PSIA.V2I1.8957","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PSIA.V2I1.8957","url":null,"abstract":"Risiko adalah sesuatu kemungkinan yang dapat terjadi dalan suatu pekerjaan yang dapat memberikan kerugian dan juga keuntungan. Risiko terhadap suatu proyek konstruksi sendiri bersifat tidak bisa dihindari terutama dalam pekerjaan konstruksi besar seperti Proyek Bendungan Temef yang direncanakan akan menjadi Bendungan terbesar di Nusa Tenggara Timur. Maka dari itu dibutuhkannya manajemen risiko yang dapat meminimalisir kecelakaan terhadap kesehatan dan ,keselamatan kerja (K3). Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengetahui risiko-risiko yang berpotensial terjadi dan Fault Tree Analysis (FTA) untuk menganalisis faktor penyebab dominan terjadinya risiko tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko-risiko yang berpotensial terjadi pada Proyek Bendungan Temef dan kemungkinan penyebab terjadinya risiko sehingga dapat dihindari. Hasil dari penelitian ini menunjukan terdapat beberapa risiko yang berpotensial terjadi pada masing-masing paket pekerjaan proyek konstruksi yang pertama pada pekerjaan paket 1 diperoleh 3 risiko yang menjadi prioritas yaitu tertimbun tanah longsor disebabkan oleh 16 kombinasi kesalahan, hujan deras, sungai banjir disebabkan oleh 29 kombinasi kesalahan. Selanjutnya pada pekerjaan paket 2 diperoleh 3 risiko yang menjadi prioritas yaitu tertimbun tanah longsor disebabkan oleh 16 kombinasi kesalahan, kecelakaan alat berat disebabkan oleh 18 kombinasi kesalahan, excavator terguling disebabkan oleh 12 kombinasi kesalahan.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129346336","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN SADAWARNA PAKET II","authors":"Desy Veronika Sitepu, Darmawan Pontan","doi":"10.25105/PSIA.V2I1.8949","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PSIA.V2I1.8949","url":null,"abstract":"Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Risiko internal maksudnya adalah segala risiko yang kemungkinan terjadi di dalam internal perusahaan. Untuk mendapatkan risiko internal pada proyek Pembangunan Bendungan Sadawarna Paket II penelitian ini menggunakan metode triangulasi. Cara yang dilakukan untuk mendapatkan faktor risiko internal (non – teknik) dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi kepada para responden. Dan dilakukannya identifikasi risiko untuk mengetahui faktor risiko internal (non – teknik) pada proyek Pembangunan Bendungan Sadawarna Paket II. Dari analisis tersebut didapatkan faktor risiko interrnal (non-teknik) yaitu (1) Faktor Peralatan (kerusakan peralatan), (2) Faktor Manajemen (urutan kegiatan kerja yang kurang baik dan kesalahan dalam pemahaman dokumen kontrak), (3) Faktor Keuangan (ketersediaan keuangan selama pelaksana), (4) Faktor Lingkungan dan Masyarakat (pengaruh cuaca pada aktifitas konstruksi), (5) Faktor Perencanaan (kesalahan desain oleh perencana), (6) Faktor Tenaga Kerja (campur tangan atau intervensi owner), (7) Faktor Bahan (kekurangan bahan).","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131099073","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN KONSEP FLEKSIBILITAS RUANG PADDOCK PADA SIRKUIT SENTUL BOGOR JAWA BARAT","authors":"Nabill Reyhan, A. Prabowo, Laksmi Utami","doi":"10.25105/PSIA.V2I1.8963","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PSIA.V2I1.8963","url":null,"abstract":"Perkembangan salah satu olahraga otomotif di Indonesia yang pesat,terbukti dengan banyakevent yang diselenggarakan di Indonesia baik dalam kejuaraan balap motor maupun mobil yang bertaraf nasional maupun internasional. Hal ini didukung oleh semakin bertambah dan majunya pengembangan teknologi kendaraan dan persaingan antara pembalap yang diikuti dengan peningkatan sarana-sarana penunjang khususunya sarana fisik yang mempuni untuk melaksanakan perlombaan balap baik nasional, maupun internasional, berupa sirkuit. Dalam kawasan sirkuit terdapat beberapa bangunan yaitu salah satunya Pitbuilding (paddock). Pit Building memiliki 3 lantai dimana di lantai pertama di gunakan sebagai garasi balap, lantai dua difungsikan sebagai kantor operasional,pengurus sirkuit dan ruangan hospitality dan pada lantai 3 terdapat ruang hospitality. Interior Pit didesain fleksibel dengan menerapkan konsep fleksibilitas pada beberapa elemen pelingkup ruang. Konsep fleksibilitas yang diterapkan adalah konsep Konvertibilitas dan versalitilitas yang diterapkan pada elemen pelingkup ruang. Tujuan penelitian ini untuk memahami konsep fleksibilitas ruang pada arsitektur yang diterapkan pada bangunan Sirkuit Sentul sehingga cukup mengakomodasi kegiatan pengguna secara efisien dan tentu saja efektif.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126900416","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FASAD BANGUNAN BERBASIS DESAIN PASIF (KONTEKS: NONGSA BATAM )","authors":"Trianti Chandra Weni, Popi Puspitasari, Khotijah Lahji","doi":"10.25105/PSIA.V2I1.8955","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PSIA.V2I1.8955","url":null,"abstract":"Pemanasan global yang semakin meningkat berpengaruh pada meningkatnyakebutuhan kenyamanan thermal terutama pada wilayahberiklim tropis. Fasad bangunan memiliki kontribusi besar pada pengaturan thermal di dalam bangunan . Tulisan ini bertujuan untuk merumuskan kriteria perancangan pasif pada fasad bangunan melalui studi teoritik dan analisis konteks. NongsaBatamdi pilih sebagai kasus dengan pertimbangan wilayah tersebut sedang berkembangpembangunannya. Studi ini menggunakan analisis induktif yang mengintegrasikan konsep teoritis dan konteks sehingga mengerucut menjadi sebuah rumusan kriteria perancangan pasif pada bangunan di Nongsa, Batam. Teori dipilih secara purposive yang terkait dengan perancangan pasif, dengan penekanan pada variabel kenyamanan thermal, orientasi bangunan terhadap matahari, orientasi angin terhadap bangunan , bentuk bangunan desain atap, pemilihan material, dan vegetasi .","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121172379","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN ELEMEN AKUSTIKA RUANG PADA PERANCANGAN GEDUNG WAYANG ORANG SRIWEDARISURAKARTA","authors":"Adhistana Bagoes Wicaksana Andaru, Dermawati Djoko Santoso, Laksmi Utami","doi":"10.25105/PSIA.V2I1.8943","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PSIA.V2I1.8943","url":null,"abstract":"Wayang Orang merupakan teater tradisional jawa, cerita berasal dari wayang seperti rahmayana dan mahabarata wayang orang merupakan gabungan dari seni pertunjukkanbarat dengan adat jawa sehingga komposisi ruang mengikuti teater secara umum Penggunaan ruang pertunjukkan yang tidak hanya digunakan untuk pertunjukkan kegiatan wayang orang, tetapi digunakan untuk pertunjukkan lainnya. Dengan adanya penambahan fungsiruang pertunjukkan dibutuhkan desain ruang akustik pertunjukkan yang secara umum dapat memenuhi segala jenis pertunjukkan. Ruang harus didesain sedemikian rupa sehingga baik secara audio dan visual dari ruangan dapat menyesuaikan dengan kondisiyang ada dalam ruang pertunjukkan, elemen-elemen pembentuk ruang yang sesuai dengan kriteria ruang akustik dari penggunaan kedap suara dinding hingga penggunaan plafon yang tepat. Berdasarkan Analisa Metode PenelitianTerapanruang akustik dipengaruhi oleh Bentuk Ruang, Ketinggian Langit pada ruang, Bentuk Plafon ruang,Material Plafon, Dinding, dan Lantai ruang. Analisa Elemen ditemukan bahwa bentukan ruang yang paling baik adalah bentuk persegi panjang karena pemantulan bunyi yang baik. Dan berdasarkan perhitungan material akustik pada ruang ditemukan sebesar 0,91 waktu dengung tanpa audiens, dan 0,79dengan audiens sehingga masih dalam batas wajar untuk ruang auditorium.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"262 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115953777","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Octaviani, Dedes Nur Gandarum, Rita Wlaretina Wlaretina
{"title":"KRITERIA PERANCANGAN RUANG LUAR PADA PUSAT SENI DAN KEBUDAYAAN DI JIMBARAN DENGAN PENDEKATAN PLACEMAKING EDUKATIF","authors":"A. Octaviani, Dedes Nur Gandarum, Rita Wlaretina Wlaretina","doi":"10.25105/PSIA.V2I1.8970","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PSIA.V2I1.8970","url":null,"abstract":"Pusat seni dan kebudayaan Jimbaran merupakan suatu kawasan yang menampung berbagai kegiatan seni rupa guna melestarikan budaya dan mengedukasi masyarakat akan seni dan kebudayaan itu sendiri. Maka dari itu penting adanya penggunaan pendekatan placemaking edukatif pada perancangan suatu pusat seni kebudayaan agar dapat menciptakan rancangan yang dapat mengedukasi masyarakat tidak hanya melalui kegiatannya namun juga secara pasif melalui pola rancangannya.Untuk mencapai itu maka perlu ada perancangan ruang luar sebagai fasilitas pendamping yang dapat menambahkan daya tarik dan keguanaan pada pusat seni dan kebudayaan ini. Tulisan ini bertujuan untuk merumuskan kriteria perancangan ruang luar yang baik pada pusat seni dan kebudayaan Jimbaran dengan pendekatan placemaking edukatif yang menggunakan metode studi literatur,yang kemudian menghasilkan suatu gabungan kriteria khusus akan perancangnan ruang luar pusat seni dan kebudayaan di Bali dengan pendekatan placemaking edukatif. ","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129940905","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI INTEGRASI FUNGSI PADA KAWASAN MIXED USE BENDUNGAN HILIR, JAKARTA PUSAT","authors":"Roykhan Abdullah Bawazir, I. Pribadi, E. Purnomo","doi":"10.25105/PSIA.V2I1.8944","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PSIA.V2I1.8944","url":null,"abstract":"ABSTRAKMixed-use adalah salah satu solusi terhadap masalah kemacetan dan kepadatan penduduk di kota besar. Tipologi seperti ini mampu menampung berbagai fungsi dan kebutuhan hidup manusia di dalam satu kawasan. Mulai dari bermukim, bekerja, hingga berekreasi dengan harapan dapat mengurangi mobilitas masyarakat dan juga mampu meningkatkan nilai suatu kawasan. Oleh karna itu penting untuk menciptakan sebuah solusi sistem yang terintegrasi agar tiap fungsinya dapat berjalan dengan baik danmenjadi saling melengkapi satu sama lain. Dengan latar belakang kondisi tersebut, pendekatan integrasi fungsi dapat diterapkan untuk mendorong lahirnya potensi-potensi pada mixed use. Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisa dan mengimplementasikan pendekatan integrasi fungsi untuk diterapkan pada Mixed-Use Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptifkomparatif berupa tabel yang membandingkan tiga bangunan mixed-use di Jakarta yang serupa, denganmenggunakan parameter dari sembilan aspek perancangan yang dikemukakan oleh Kathryn H. Anthony. Analisa studi keseluruhan aspek tersebut menunjukkan bahwa penting untuk diterapkan sistem integrasi yang sesuai dengan karakter komponen-komponen fungsi di dalamnya, sehingga mampu melahirkan mixed-use yang efektif, efisien, dan berkelanjutan.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128936037","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IDENTIFIKASI FAKTOR DOMINAN REWORKPADA PELAKSANAANPEKERJAAN STRUKTUR KONSTRUKSI BAJA PROYEK ALUMKA AP-AC","authors":"Nelco Andreti Novari, B. Yuwono","doi":"10.25105/PSIA.V2I1.8946","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PSIA.V2I1.8946","url":null,"abstract":"Proyek konstruksi merupakan serangkaian aktivitas yang saling berkaitan dan dilaksanakan melalui sistem manajemen proyek tertentu yang pada umumnya setiap proyek konstruksi mempunyai rencana dan jadwal pelaksanaan. Namun masalah dapat timbul apabila terdapat ketidaksesuaian antara rencana yang telah dibuat dengan kenyataan sebenarnya. Hal tersebut dikarenakan adanya aktivitas rework(pekerjaan lebih dari dua kali ) pada satu atau beberapa item pekerjaan konstruksi. reworksangat sulit untuk dihindari bahkansangat tidak mungkin untuk tidak terdapat adanya reworkpada proyek konstruksi namun dapat diminimalisir dengan usaha pencegahan dengan mengetahui faktor penyebabnya. Dari penelitian ini dapat diketahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya reworkpada pelaksanaan pekerjaan struktur konstruksi baja proyek ALUMKA AP-AC. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner yang melibatkan kontraktor khususnya bagian teknik dan konsultan pengawas/pengawas internal.dan untuk mengetahui faktor dominan reworkdilakukan identifikasi menggunakan AHP (Analytical Hierarchy process) untuk mencari bobot faktor pada setiap sub faktor yang dapat menjadi penyebab reworkdan mengetahui faktor dominannya. berdasarkan bobot tertinggi dari perhitungan AHP hasil faktor dominan reworkpada faktor sumber daya manusiayaitu kurangnya pemahaman mengenai gambar tender , gambar pelaksanaan dan gambar detail baja (A4) dengan bobot faktor 0,2705. Pada faktor metode kerja yaitu kesalahan pada pengukuran titik koordinat (base plate) dengan bobot 0,3792 (A6), kesalahan proses penyambungan baut / penyambungan dengan pengelasan dengan bobot 0,4736 (A9), posisi lubang , diameter dan bentuk lubang yang menyimpang dari toleransi standar (A13) dengan bobot faktor 0,3848 danpada faktor lingkungan yaitucuaca buruk / hujan yang menghalangi proses pengelasan baja (A15) dengan bobot faktor 0,3458.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120948599","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}