{"title":"INTEGRASI FUNGSI PADA BANGUNAN PASAR TRADISIONAL DAN LINGKUNGANNYA DI KOTA MALANG","authors":"Qanita Jasmin, A. R. Thahir, Sri Handjajanti","doi":"10.25105/PSIA.V2I1.8966","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PSIA.V2I1.8966","url":null,"abstract":"The integration of functions in traditional market buildings is important in creating efficient functional relations. The author wants to see the criteria for market buildings that are functionally integrated with existing buildings around the market. The case study in this paper uses two subjects, namely Oro-oro Dowo Market and Malang City Big Market. The data collection in this paper uses descriptive comparative and survey methods, where this paper focuses on comparing the criteria for the integration of functions in the two markets. The analysis of the subjects in this paper shows that a market building that integrates efficiently with the surrounding buildings is a market building which has an integrated function in the form of small shop/retail, a dividing wall, a market building which has a special parking area and a barrier in the form of open space. With the existence of these matters, activities which conducted at the market area would not interfere the surrounding residential areas.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115282546","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ibnu Dwi Poernomo, A. R. Thahir, Julindiani Iskandar
{"title":"ELEMEN ATAP ARSITEKTUR TRADISIONAL MELAYURIAU PADA BANGUNAN HOTEL RESORT DI KOTA BATAM","authors":"Ibnu Dwi Poernomo, A. R. Thahir, Julindiani Iskandar","doi":"10.25105/PSIA.V2I1.8969","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PSIA.V2I1.8969","url":null,"abstract":"Kota Batam yang memiliki akar budaya Melayu dalam pelestariannya sekaligus sebagai identitas suatu kawasan arsitektur Melayu Riau memiliki peran penting, karena kota Batammempunyai letak geografis yang berbatasan dengan negara Singapura dan negara Malaysia. Pengaplikasian elemen atap arsitektur tradisional Melayu Riau pada bangunan hotel resort di kota Batam merupakan sebuah bentuk dalam pelestarian budaya Melayu Riau. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis yaitu dengan mendeskripsikan data tentangpenggunaan atap yang diterapkan pada bangunan publik di kota Batam sesuai dengan Perda Provinsi Kepulauan Riau Nomor 1 Tahun 2019,kemudian dianalisis dengan objek studi yaitu Hotel Resort di kota Batam. Elemen atap arsitektur Melayu Riau yang diteliti adalah bentuk atap, tunjuk langityang merupakan sebuah nama dari bagian elemen atap arsitektur Melayu Riau yang dibedakan bedasarkan posisi pemasangannya,dan ornamenpada lisplang.Hasil studi elemen atap arsitektur Melayu Riau yang mendominasi pada bentuk atapberupa atap limas, pada tunjuk langit yang merupakan bagian dari elemen arsitektur Melayu Riau tidak ditemukan penggunaannya, dan pada ornamen dibagian lisplang juga tidak ditemukan penggunaannya. Manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran jelas upaya pengembangan kebudayaan dari segi penggunaan atap arsitektur Melayu Riau yang diterapkan pada bangunan Hotel Resort di kota Batam.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129692158","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IDENTIFIKASI KRITERIA PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG","authors":"Ahmad Reza Novandira, B. Yuwono, Julia Damayanti","doi":"10.25105/PSIA.V2I1.8965","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PSIA.V2I1.8965","url":null,"abstract":"Berbagai macam kegiatan untuk mengantisipasi pemanasan global gencar dilakukan diseluruh dunia untuk melindungi bumi dengan menerapkan berbagai upaya efisiensi penggunaan energi dan meminimalisir kerusakan lingkungan. Upaya antisipasi pemanasan global ini juga dilakukan oleh pelaku jasa konstruksi bangunan. Dalam hal ini para pelaku konstruksi menghadirkan konsep konstruksi ramah lingkungan atau dikenal dengan Green Construction. Dalam menerapkan suatu kondisi yang ramah lingkungan tentunya perlu adanya kriteria yang dapat digunakan sebagai acuan dalam proses penerapannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kriteria yang paling penting dalam penerapan Green Construction dan untuk mendapatkan persentase pemahaman para kontraktor mengenai konsep Green Construction. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan mengajukan berupa pengajuan pertanyaan (kuesioner) dan diolah menggunakan metode Indeks Mean. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kriteria Green Construction yang paling penting untuk diterapkan adalah melakukan pemeliharaan bangunan selama proses konstruksi pada aspek manajerial dan penyediaan tempat sampah konstruksi pada aspek operasional.Pemahaman para kontraktor mengenai Green Construction sudah cukup baik dengan mengetahui definisi dari Green Construction sebesar 56,25% . Para kontraktor juga sudah pernah terlibat didalam proyek yang menerapkan Green Construction sebesar 68,75%. Namun pengetahuan para pelaku konstruksi mengenai standar kriteria Green Construction dan manfaat penerapan Green Construction masih rendahterbukti dari kurang dari 50% kontraktor yang mengetahui standar kriteria Green Construction dan manfaat penerapan Green Construction. Tetapi para kontraktor memiliki minat yang cukup tinggi untuk terlibat dalam proyek Green Construction, sebesar 90,625% kontraktor berkeinginan terlibat dalam menjalankan Green Construction.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"96 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128728565","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEBIJAKAN STRATEGI PARKIR (Studi Kasus : Ibu Kota Metropolitan Jakarta)","authors":"Canadian Fortuna Kipsty Sandra","doi":"10.25105/psia.v2i1.8960","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/psia.v2i1.8960","url":null,"abstract":"Parkir menjadi salah satu permasalahan management lalu lintas yang masih dicari solusinya. Parkir sendiri berarti kendaraan berhenti /atau dalam pengertianya keadaan tidak bergerak dari kendaraan yang berhenti sementara waktu. Parkir menjadi masalah utama karena meningkatnya lalu lintas dan volume kendaraan mengakibatkan meningkatnya permintaan terhadap permintaan ruang parkir untuk kawasan tertentu,seperti kawasan bisnis /atau kawasan yang memiliki kegiatan. Maka dari itu parkir menjadi permasalahan besar bagi DKI Jakarta yang sampai saat ini belum dapat diselesaikan. Sehingga untuk mendapat penyelesaian pada permasalahan dengan mengkaji setiap permasalahan dan mendapatkan kelebihan dan kekurangan dari setiap permasalahan parkir, maka akan didapatkan suatukebijakan yang dapat menyelesaikan permasalahan parkir di DKI Jakarta. Dalam memperoleh kebijakan maka membutuhkan metode dengan mengumpulkan setiap permasalahan parkir, lalu di analisa setiap permasalahan parkir sehingga hasil dari analisa diolah dan mendapatkan kebijakan parkir untuk setiap permasalahan parkir.Hasil dari analisa pengumpulan permasalahan parkir di dapat permasalahan yang paling utama pada parkir yaitu ketidakseimbangan antara volume dan kapasitas parkir yang dapat menimbulkan permasalahan baru, seperti kemacetan, antrian panjang, terganggunya aktifitas lalu lintas, parkir liar dan kecelakaan. Dari permasalahan parkir didapat kebijakan parkir yaitu, kebijakan tarif parkir, kebijakan pembatasan volume, kebijakan pull and push, pengahapusan parkir badan jalan, kebijakan pembatasan waktu dan kebijakan parking rate. Dalam menyelesaikan permasalahan parkir tidak hanya penyelenggara parkir atau pemerintah DKI Jakarta saja, tapi kerjasama antara keduanya dapat menyelesaikan permasalahan parkir dengan menggunakan kebijakan yang sudah ada dan diterapkan lalu ditaati dengan baik oleh semua masyarakat.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121831013","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR POSTMODERN PADAFASAD BANGUNAN MUSEUM","authors":"Anggito Ariotejo, A. R. Thahir, Sri Tundono","doi":"10.25105/PSIA.V2I1.8968","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PSIA.V2I1.8968","url":null,"abstract":"Keberadaan museum-museum di Indonesia saat ini kurang diminati oleh masyarakat. Pemanfaatan museum sebagai sarana edukasi dan rekreasi salah satunya dapat diwujudkan melalui fasad dan bentuk bangunan yang menarik dan atraktif sehingga pengunjung kembali tertarik untuk datang ke museum.Untuk kebutuhan tersebut, gaya arsitektur postmodern dianggap sebagai sebuah konsep arsitektur yang mendukung terhadap penciptaan citra bangunan modern, fleksibel, dandapat menarik perhatian masyarakat.Tulisan ini bertujuanuntuk menganalisis serta mengidentifikasi penerapan arsitektur postmodern pada kriteria perancangan fasad suatu museum.Metode penulisan dilakukan dengan cara membandingkan antara prinsip fasad gayaarsitektur postmodern yang terdapatpadabeberapa bangunan museum bertemaserupa dengan variabel yang terdapat pada elemen fasad bangunan.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125461809","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Arief Rachmat Prasetyo, Agus Saladin, Nurhikhmah Budi Hartanti
{"title":"PENERAPAN MATERIAL BETON EKPOS PADA FASAD BANGUNAN PLANETARIUM JAKARTA","authors":"Arief Rachmat Prasetyo, Agus Saladin, Nurhikhmah Budi Hartanti","doi":"10.25105/PSIA.V2I1.8948","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PSIA.V2I1.8948","url":null,"abstract":"Material beton sudah umum digunakan pada berbagai macam bangunan. Material beton pada bangunan dapat berupa struktur ataupun sebagai partisi dinding. Penerapan material beton pada bangunan Planetarium terletak pada strukur, dinding, terutama kubah pada bangunan teater bintang dan kubah bangunan menara observatorium. Banyaknya penggunaan material beton pada bangunan Planetarium tentu mempengaruhi fasad dari bangunan tersebut. Fasad merupakan bagian terluar dari bangunan yang merupakan hal pertama yang dilihat langsung oleh pengunjung dan merupakan bagian pertama yang merepresentasikan bangunan. Maka dari itu perlu adanya pemanfaatan material beton pada bangunan. Salah satu pemanfaatannya adalah dengan mengekspos material beton pada fasad bangunan Planetarium. Metode yang dipilih pada penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan melihat pada dua variable. Pemanfaatan material beton ekspos sangat sesuai diterapkan di bangunan Planetarium Jakarta, karena bangunan Planetarium Jakarta dominan dengan material beton yang cocok untuk diekspos seperti pada bagian kubah dan dinding-dinding sheerwall.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"346 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124267705","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Penilaian Kriteria Green Building Pada BanguanGedung Masjid(StudiKasus:MasjidAz ZikraSentul)","authors":"D. Pontan","doi":"10.25105/PSIA.V2I1.8959","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PSIA.V2I1.8959","url":null,"abstract":"Untuk mengurangi konsumsi berbagai material dan emisi yang dihasilkan, maka konsepgreen building sudah mulai diterapkan. Tidak hanya bangunan perkantoran dan perumahan,namun fasilitas umum juga harus menggunakan konsep green building. Salah satu fasilitasumumyangsudahmenerapkankonsepgreenbuildingadalahMasjidAzZikrayangberlokasidi Sentul. Konsep green building yang diterapkan didasarkan pada Green Building CouncilIndonesiadenganratingtools GreenshipHomesVer.1.Penilaian kriteria green building dilakukan untuk membuktikan seberapa besar konsepgreen building yang sudah diterapkan pada masjid Az Zikra Sentul. Kemudian dari hasilpenialain tersebut dilakukan analisis untuk membantu mengoptimalkan hasil yang didapatdaripenilaiankriteriayangsudahdilakukan.MasjidAzZikraSentulsudahmemenuhisemuakriteria prasyarat. Kemudian hasil penilaian untuk kriteria menunjukan poin yang didapatpadaketegoriASDsebesar9poindari14poinmaksimal,padakategoriEECsebesar12poindari 18 poin maksimal, pada kategori WAC sebesar 8 poin dari 13 poin maksimal, padakategori MRC sebesar 6 poin dari 12 poin maksimal, pada kategori IHC sebesar 6 poin dari14poinmaksimal,danpadakategoriBEMsebesar11poindari14poinmaksimal.Sehinggamendapat total poin sebesar 52 poin dan termasuk kedalam peringkat gold. Berdasarkanpenilaian tersebut dilakukan analisis dan rekomendasi sehingga menghasilkan total poinsetelahrekomendasisebesar57poin.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125056252","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN FASAD KONTEMPORER PADA BANGUNAN STADION PACUAN KUDA BERKONSEP ARSITEKTUR HIGH-TECH DI JAWA BARAT","authors":"Muhammad Roeliano Akbar, I. Pribadi, Dwi Rosnarti","doi":"10.25105/PSIA.V2I1.8967","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PSIA.V2I1.8967","url":null,"abstract":"Stadion pacuan kuda merupakan bangunan yang memiliki tipologi yang unik dan dapat menjadi identitas kawasan atau landmark kawasan. Penerapan fasad kontemporer pada bangunan stadion terbilang jarang, pada umumnya stadion hanya memiliki satu pendekatan dan berfokus pada pendekatan tersebut. Penelitian ini membahas bagaimana pengaplikasian atau penerapan fasad kontemporer kedalam bangunan stadion high-tech dari segi fasad, material dan bentuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem pengaplikasian fasad kontemporer terhadap bangunan stadion pacuan kuda yang memiliki pendekatan high-tech. Metode yang digunakan ialah metode kualitatif dengan membandingkan 2 sample desain bangunan high-tech dan kontemporer pada fasad yang ditampilkan bangunan, dari segi fasad bangunan kontemporer dan juga material yang digunakan.Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaplikasian fasad kontemporer terhadap bangunan high-tech.Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penerapan fasad kontemporer pada bangunan stadion high tech sangat memungkinkan untuk diterapkan, karena penerapan 2 konsep ini memiliki kesinambungan antara satu sama lain. ","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115141946","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI KOMBINASI PENGGUNAAN SOIL NAILING DAN GROUND ANCHOR","authors":"Mukhammad Adam Balansi","doi":"10.25105/PSIA.V2I1.8947","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PSIA.V2I1.8947","url":null,"abstract":"Perkuatan lereng adalah suatu struktur untuk menahan tanah pada suatu lereng dengan ketinggian dan kemiringan tertentu. Banyak metode perkuatan yang dapat digunakan dalam mendesain perkuatan pada lereng, namun yang umum digunakan adalah soil nailingdan ground anchor. Pada umumnya, hanya digunakan satu metode perkuatan untuk satu lereng, soil nailingsaja atau ground anchorsaja. Proyek X yang merupakan proyek kawasan hunian sementara diPulau Bali mengkombinasikan perkuatan soil nailingdengan ground anchorpada satu perkuatan lereng. Sementara metode kombinasi perkuatan tersebut belum ada peraturannya. Evaluasi terhadap kombinasi perkuatan lereng tersebut dilakukan dengan menggunakan SNI dan FHWA untuk mengetahui kesesuaian data proyek dengan peraturan yang berlaku. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan data proyek dari masing-masing metode yakni data proyek soil nailingdievaluasi dengan ketentuan soil nailingdan data proyek ground anchordievaluasi dengan ketentuan ground anchor. Dari hasil evaluasi terdapat beberapa dataperkuatan lereng pada Proyek X yang tidak sesuai dengan ketentuan. Dengan adanya ketidaksesuaian tersebut, penulis melakukan tiga pemodelan perkuatan baru untuk Proyek X yakni soil nailing, ground anchordan kombinasi soil nailingdengan ground anchoryang telah sesuai dengan SNI 8460 : 2017 ataupun FHWA dengan Metode Bishop dalam program Geostudio 2018. Ketiga pemodelan perkuatan baru tersebut dapat dijadikan sebagai alternatif perkuatan lereng pada Proyek X karena telah memenuhi faktor keamanan yang sesuai dengan SNI 8460 : 2017 yaitu sebesar 1,5, artinya diperoleh perkuatan lereng baru yang aman dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126337973","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KAPASITAS APRON PADA YOGYAKARTAINTERNATIONAL AIRPORT (Studi Kasus: YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT )","authors":"Andrie Juniarto Putra, Luky Surachman","doi":"10.25105/PSIA.V2I1.8954","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PSIA.V2I1.8954","url":null,"abstract":"Yogyakarta International Airport terbilang baru dan masih sepi penumpang dan penerbangannya, sehingga dalam penelitian ini peneliti mengunakan data pergerakan pesawat udara dari Bandar Udara Internasional Adisutjipto yang telah berhenti beroperasi dan semua aktivitas penerbangan dipindahkan ke bandara Yogyakarta International Airport. maka diperlukan adanya analisis terhadap kapasitas apron di Yogyakarta International Airport mengakibatkan perlunya analisis khususnya pada sisi udara untuk mengetahui berapa kapasitas maksimum apron dan kapan apron akan mengalami kejenuhan atau kapasitas apron tidak dapat menampung pergerakan pesawat udara yang beroperasi. Untuk perhitungan kapasitas maksimum apron digunakan metode perhitungan menurut Federal Aviation Administration (FAA) yang menggunakan data Gate Hourly Base Capacity, Gate Size Factor dan Number of Gate. Untuk mengetahui kejenuhan kapasitas pada apron digunakan metode regresi eksponensial menggunakan Microsoft Excel. Penelitian yang dilakukan menghasilkan Yogyakarta International Airport mempunyai kapasitas 44 operasi per jam, dan kejenuhan bandar udara tersebut akan mengalami kejenuhan pada tahun 2058.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115158902","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}