{"title":"确定执行钢结构工作的主要因素——在后冈- ac项目","authors":"Nelco Andreti Novari, B. Yuwono","doi":"10.25105/PSIA.V2I1.8946","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Proyek konstruksi merupakan serangkaian aktivitas yang saling berkaitan dan dilaksanakan melalui sistem manajemen proyek tertentu yang pada umumnya setiap proyek konstruksi mempunyai rencana dan jadwal pelaksanaan. Namun masalah dapat timbul apabila terdapat ketidaksesuaian antara rencana yang telah dibuat dengan kenyataan sebenarnya. Hal tersebut dikarenakan adanya aktivitas rework(pekerjaan lebih dari dua kali ) pada satu atau beberapa item pekerjaan konstruksi. reworksangat sulit untuk dihindari bahkansangat tidak mungkin untuk tidak terdapat adanya reworkpada proyek konstruksi namun dapat diminimalisir dengan usaha pencegahan dengan mengetahui faktor penyebabnya. Dari penelitian ini dapat diketahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya reworkpada pelaksanaan pekerjaan struktur konstruksi baja proyek ALUMKA AP-AC. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner yang melibatkan kontraktor khususnya bagian teknik dan konsultan pengawas/pengawas internal.dan untuk mengetahui faktor dominan reworkdilakukan identifikasi menggunakan AHP (Analytical Hierarchy process) untuk mencari bobot faktor pada setiap sub faktor yang dapat menjadi penyebab reworkdan mengetahui faktor dominannya. berdasarkan bobot tertinggi dari perhitungan AHP hasil faktor dominan reworkpada faktor sumber daya manusiayaitu kurangnya pemahaman mengenai gambar tender , gambar pelaksanaan dan gambar detail baja (A4) dengan bobot faktor 0,2705. Pada faktor metode kerja yaitu kesalahan pada pengukuran titik koordinat (base plate) dengan bobot 0,3792 (A6), kesalahan proses penyambungan baut / penyambungan dengan pengelasan dengan bobot 0,4736 (A9), posisi lubang , diameter dan bentuk lubang yang menyimpang dari toleransi standar (A13) dengan bobot faktor 0,3848 danpada faktor lingkungan yaitucuaca buruk / hujan yang menghalangi proses pengelasan baja (A15) dengan bobot faktor 0,3458.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"IDENTIFIKASI FAKTOR DOMINAN REWORKPADA PELAKSANAANPEKERJAAN STRUKTUR KONSTRUKSI BAJA PROYEK ALUMKA AP-AC\",\"authors\":\"Nelco Andreti Novari, B. Yuwono\",\"doi\":\"10.25105/PSIA.V2I1.8946\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Proyek konstruksi merupakan serangkaian aktivitas yang saling berkaitan dan dilaksanakan melalui sistem manajemen proyek tertentu yang pada umumnya setiap proyek konstruksi mempunyai rencana dan jadwal pelaksanaan. Namun masalah dapat timbul apabila terdapat ketidaksesuaian antara rencana yang telah dibuat dengan kenyataan sebenarnya. Hal tersebut dikarenakan adanya aktivitas rework(pekerjaan lebih dari dua kali ) pada satu atau beberapa item pekerjaan konstruksi. reworksangat sulit untuk dihindari bahkansangat tidak mungkin untuk tidak terdapat adanya reworkpada proyek konstruksi namun dapat diminimalisir dengan usaha pencegahan dengan mengetahui faktor penyebabnya. Dari penelitian ini dapat diketahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya reworkpada pelaksanaan pekerjaan struktur konstruksi baja proyek ALUMKA AP-AC. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner yang melibatkan kontraktor khususnya bagian teknik dan konsultan pengawas/pengawas internal.dan untuk mengetahui faktor dominan reworkdilakukan identifikasi menggunakan AHP (Analytical Hierarchy process) untuk mencari bobot faktor pada setiap sub faktor yang dapat menjadi penyebab reworkdan mengetahui faktor dominannya. berdasarkan bobot tertinggi dari perhitungan AHP hasil faktor dominan reworkpada faktor sumber daya manusiayaitu kurangnya pemahaman mengenai gambar tender , gambar pelaksanaan dan gambar detail baja (A4) dengan bobot faktor 0,2705. Pada faktor metode kerja yaitu kesalahan pada pengukuran titik koordinat (base plate) dengan bobot 0,3792 (A6), kesalahan proses penyambungan baut / penyambungan dengan pengelasan dengan bobot 0,4736 (A9), posisi lubang , diameter dan bentuk lubang yang menyimpang dari toleransi standar (A13) dengan bobot faktor 0,3848 danpada faktor lingkungan yaitucuaca buruk / hujan yang menghalangi proses pengelasan baja (A15) dengan bobot faktor 0,3458.\",\"PeriodicalId\":178748,\"journal\":{\"name\":\"Prosiding Seminar Intelektual Muda\",\"volume\":\"12 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-03-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Prosiding Seminar Intelektual Muda\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.25105/PSIA.V2I1.8946\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25105/PSIA.V2I1.8946","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Proyek konstruksi merupakan serangkaian aktivitas yang saling berkaitan dan dilaksanakan melalui sistem manajemen proyek tertentu yang pada umumnya setiap proyek konstruksi mempunyai rencana dan jadwal pelaksanaan. Namun masalah dapat timbul apabila terdapat ketidaksesuaian antara rencana yang telah dibuat dengan kenyataan sebenarnya. Hal tersebut dikarenakan adanya aktivitas rework(pekerjaan lebih dari dua kali ) pada satu atau beberapa item pekerjaan konstruksi. reworksangat sulit untuk dihindari bahkansangat tidak mungkin untuk tidak terdapat adanya reworkpada proyek konstruksi namun dapat diminimalisir dengan usaha pencegahan dengan mengetahui faktor penyebabnya. Dari penelitian ini dapat diketahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya reworkpada pelaksanaan pekerjaan struktur konstruksi baja proyek ALUMKA AP-AC. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner yang melibatkan kontraktor khususnya bagian teknik dan konsultan pengawas/pengawas internal.dan untuk mengetahui faktor dominan reworkdilakukan identifikasi menggunakan AHP (Analytical Hierarchy process) untuk mencari bobot faktor pada setiap sub faktor yang dapat menjadi penyebab reworkdan mengetahui faktor dominannya. berdasarkan bobot tertinggi dari perhitungan AHP hasil faktor dominan reworkpada faktor sumber daya manusiayaitu kurangnya pemahaman mengenai gambar tender , gambar pelaksanaan dan gambar detail baja (A4) dengan bobot faktor 0,2705. Pada faktor metode kerja yaitu kesalahan pada pengukuran titik koordinat (base plate) dengan bobot 0,3792 (A6), kesalahan proses penyambungan baut / penyambungan dengan pengelasan dengan bobot 0,4736 (A9), posisi lubang , diameter dan bentuk lubang yang menyimpang dari toleransi standar (A13) dengan bobot faktor 0,3848 danpada faktor lingkungan yaitucuaca buruk / hujan yang menghalangi proses pengelasan baja (A15) dengan bobot faktor 0,3458.