Jurnal Ushuluddin最新文献

筛选
英文 中文
Ritual Tolak Bala Pada Masyarakat Melayu (Kajian Pada Masyarakat Petalangan Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan) 高级社会反应减少仪式
Jurnal Ushuluddin Pub Date : 2017-06-21 DOI: 10.24014/JUSH.V25I1.2742
H. Hasbullah, Toyo Toyo, A. Pawi
{"title":"Ritual Tolak Bala Pada Masyarakat Melayu (Kajian Pada Masyarakat Petalangan Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan)","authors":"H. Hasbullah, Toyo Toyo, A. Pawi","doi":"10.24014/JUSH.V25I1.2742","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JUSH.V25I1.2742","url":null,"abstract":"Kajian ini berpijak dari adanya fenomena masih dilaksanakannya ritual tolak bala oleh masyarakat Petalangan, padahal mereka semuanya sudah beragama Islam. Ritual tolak bala merupakan salah satu bentuk sinkretisme agama, di mana dalam ritual tersebut dapat ditemukan unsur-unsur Islam, Hindu dan Budha, serta animisme dan dinamisme. Kajian ini bertujuan untuk menjelaskan tujuan dari pelaksanaan tolak bala, perpaduan Islam dalam ritual tolak bala, serta mengapa ritual ini masih tetap dipertahankan oleh masyarakat. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif. Hasil kajian ini memperlihatkan bahwa ritual tolak bala dilakukan oleh masyarakat dengan tujuan agar terhindar dari bencana, baik secara individu, masyarakat, maupun kampung. Ritual ini disebut juga dengan mengobati kampung. Unsur Islan ditambahkan sedemikian rupa dalam ritual ini yang dibungkus dengan cara kenduri tolak bala. Bertahannya ritual ini dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap ajaran Islam serta rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, serta masih kuatnya hubungan psikologis masyarakat dengan alam sekitar","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47255549","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 19
A Philological Report Of The Theologus Autodidactus Of Ibn Al-Nafis By Max Meyerhof And Joseph Schacht Max Meyerhof和Joseph Schacht的《伊本·纳菲的神学自传》文献学报告
Jurnal Ushuluddin Pub Date : 2017-06-21 DOI: 10.24014/JUSH.V25I1.2176
M. Maulana, K. Khotimah, Imron Rosidi
{"title":"A Philological Report Of The Theologus Autodidactus Of Ibn Al-Nafis By Max Meyerhof And Joseph Schacht","authors":"M. Maulana, K. Khotimah, Imron Rosidi","doi":"10.24014/JUSH.V25I1.2176","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JUSH.V25I1.2176","url":null,"abstract":"Ibn al-Nafis is a monumental figure in Islamic scholarship. He wrote a fictional novel entitled “ Al-Risalah al-Kamiliyah fi’l sira al-Nabawiyah” which is translated as “ Theologus autodidactus”. This article does not focus on the content of this book but on the philological persepctive of how this book is edited by Joseph Schacht and Max Meyerhoff. Therefore, the question is whether this book which is edited by these two scholars is based on academic standards or not. Another question is how the editors study this text , particularly their main basis of editing this text.","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48073505","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Integrasi Agama dan Sains dalam Tafsir Ilmi Kementerian Agama RI 宗教和科学的融合是RI宗教部的解释
Jurnal Ushuluddin Pub Date : 2017-06-21 DOI: 10.24014/JUSH.V25I1.2560
Faizin Faizin
{"title":"Integrasi Agama dan Sains dalam Tafsir Ilmi Kementerian Agama RI","authors":"Faizin Faizin","doi":"10.24014/JUSH.V25I1.2560","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JUSH.V25I1.2560","url":null,"abstract":"The application of religious and scientific integration in the Tafsir Ilmi of Ministry of Religious Affairs was critically analyzed in this paper. The paradigm of religious and scientific integration was used in order to expose the building framework of the integration. Three forms of the integration paradigm were highlighted, namely: [1] scientific interpretation as one of the patterns of integration of religion and science, [2] theology as the basis of the integration, and [3] Tafsir Ilmi as an effort to present ethical values. The result of the study showed that Tafsir Ilmi was the one which was deductive-confirmatively implemented in the integration of religion and science. The pattern of religious and scientific integration had included theology as its basis in the Tafsir Ilmi, in which the theological side became central fusion of the Qur’anic text and the universe through the reading of tafsir and science. Metaphysical side was presented in order to bring the majesty of Allah SWT. The values of monotheism, science, and caliphs had an integral relationship and became instruments for the birth of the ethical values. Theological aspects and ethics looked thickly decorated in the pages of the Ilmi interpretation","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48291590","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 12
Corak dan Pengaruh Tasawuf Al-Ghazali Dalam Islam 伊斯兰教加扎利的模式与大师
Jurnal Ushuluddin Pub Date : 2017-06-21 DOI: 10.24014/JUSH.V25I1.2559
Syofrianisda Syofrianisda, M. Abduh
{"title":"Corak dan Pengaruh Tasawuf Al-Ghazali Dalam Islam","authors":"Syofrianisda Syofrianisda, M. Abduh","doi":"10.24014/JUSH.V25I1.2559","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JUSH.V25I1.2559","url":null,"abstract":"Salah seorang tokoh cendekiawan muslim yang berhasil mengkompromikan dan mengintegrasikan antara tasawuf dengan syari’at menjadi konstruksi yang sangat memuaskan kalangan syar’i dan kalangan sufi adalah Imam al-Ghazali (1058-1111), melalui karya monumentalnya Ihyā’ Ulūm al-Dīn menawarkan sufisme yang dinamis dan kreatif dengan melihat kehidupan sebagai proses untuk mencapai penyempurnaan diri yang harus dilalui melalui aktivitas yang kreatif. Kitab Ihyā’ Ulūm al-Dīn mendapat sambutan antusias dari kalangan Islam, karena al- Ghazali mengelaborasi tasawuf dalam al-Qur’an dan Sunnah, sehingga Mir Valiuddin menulis disertasinya, The Qur`anic Sufism (Sufisme dalam al-Qur`an). Ia menyuguhkan konsep cinta (mahabbah), tauhīd (monoteisme), makhafah (takut) dan ma’rifah (pengetahuan). Di antara tokoh sufi terbesar yang terpengaruh oleh al-Ghazali ialah Muhyiddin Ibn Arabi (1165-1240) tentang perwujudan Tuhan secara keseluruhan alam nyata dan alam ghaib, kemudian al- Sya’rani (w.973/1585) salah seorang pengikut tarekat Syadziliyah (didirikan oleh al-Syadzili, w.656/1258) tentang akhlak bahwa hidup yang baik terletak pada pengabdian terhadap orang lain. Di samping itu, karya-karya al-Ghazali juga mempengaruhi penulis Kristen terbesar pada abad pertengahan, yaitu St. Thomas Aquinas (1225-1274) tentang konsep Beatic Vision. Penulis generasi Kristen selanjutnya yang dapat dijumpai adanya dampak al-Ghazali adalah mistikus Perancis Pascal (1623-1662) tentang intuisi, yaitu hanya hati yang sadar akan Tuhan dan dapat memperoleh pengalaman langsung tentang Tuhan, bukan pikiran.","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48163396","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Mengkaji Nilai Salam Dalam Al-Qur'an (Kajian Tafsir Tematik) 学习《古兰经》中的萨拉姆
Jurnal Ushuluddin Pub Date : 2017-06-21 DOI: 10.24014/JUSH.V25I1.1984
Syamruddin Nasution, Khoiruddin Nasution
{"title":"Mengkaji Nilai Salam Dalam Al-Qur'an (Kajian Tafsir Tematik)","authors":"Syamruddin Nasution, Khoiruddin Nasution","doi":"10.24014/JUSH.V25I1.1984","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JUSH.V25I1.1984","url":null,"abstract":"Artikel ini mengkaji nilai salam dalam al-Qur’an melalui pendekatan tafsir tematik. Dari kajian yang dilakukan terhadap aayat-ayat salam dalam al-Qur’an dapat diketahui bahwa ucapan salam sejahtera disampaikan Allah swt. kepada para nabi-Nya, antara lain, nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Harun dan Il-Yaasin, termasuk nabi Muhammad yang mereka sudah berhasil dalam menjalankan tugas masing-masing. Sebaliknya, nabi Isa menyampaikan salam do’a kepada Allah memohon keselamatan pada tiga pergantian hidup yaitu sewaktu dilahirkan, sewaktu dimatikan dan sewaktu nanti kelak menghadap Allah di padang Mahsyar. Dengan demikian, ternyata nilai salam begitu tinggi dalam pandangan Islam. Juga terdapat salam di kalangan masyarakat Jahiliyah apabila mereka bertemu dengan sesama temannya, yaitu “Hayakallah” artinya semoga umurmu panjang. Selain itu terdapat juga salam di kalangan orang Yahudi munafiq yang didasari permusuhan kepada nabi suatu salam yang tidak diajarkan Nabi kepada mereka yaitu “Assamu’alaikum” artinya semoga engkau celaka”. Seterusnya salam perdamaian diperintahkan Nabi agar disebarluaskan di kalangan masyarakat Islam dari yang muda kepada yang tua dari yang sedikit kepada yang banyak, dari yang berjalan kepada yang duduk, dari yang berkenderaan kepada yang berjalan kaki, dari yang melihat kepada yang tidak melihat, dari murid kepada guru, dari bawahan kepada atasan dan lain sebagainya. Problematika salam saat ini adalah lebih dimasyarakatkan oleh kalangan bawah dibandingkan kalangan atas sehingga hal itu menimbulkan kesan bahwa salam dalam Islam bernilai rendah padahal yang semestinya bernilai tinggi","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48962424","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Pro Kontra I’jaz Adady Dalam Al-Qur'an Al-Quran Adady Dalam
Jurnal Ushuluddin Pub Date : 2017-06-21 DOI: 10.24014/JUSH.V25I1.2175
Syahrul Rahman
{"title":"Pro Kontra I’jaz Adady Dalam Al-Qur'an","authors":"Syahrul Rahman","doi":"10.24014/JUSH.V25I1.2175","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JUSH.V25I1.2175","url":null,"abstract":"Semenjak dikenalkan oleh Naufal, I’jaz adady telah mengalami perkembangan yang cukup luar biasa. I’jaz adady merupakan satu tawaran metoda baru dalam melihat kemukjizatan al-Qur’an, bermula dari kesesuaian penggunaan kata dalam al-Qur’an, sekarang cakupan teori ini telah meliputi kemukjizatan angka 11, angka 7, dan angka 19. Di sisi lain, ulama tradisional masih belum bisa menerima kajian ini sebagai bagian dari kajian ulum al-Qur’an. Dalam pandangan mereka, konsep teoretis i’jaz adady belum terbangun dengan kokoh dan terkesan tidak rasional. Di antara kelompok yang mengkritisi ini ada yang secara radikal menyangsikan keberadaan dan keabsahan diskursus ini dan ada juga yang mengapresiasinya dengan menyatakan ketepatan penggunaan kata dalam hitungan matematis bahagian dari ketelitian al-Qur’an bukan bagian kemukjizatan al-Qur’an.","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44179092","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
INFILTRATION of SHIA: SEGMENTATION of AL-DAKHIIL in INTREPRETATION of AL-MISHBAH 什叶派的渗透:AL-DAKHIIL在解读AL-MISHBAH中的分割
Jurnal Ushuluddin Pub Date : 2017-01-14 DOI: 10.24014/JUSH.V23I1.1076
Afrizal Nur
{"title":"INFILTRATION of SHIA: SEGMENTATION of AL-DAKHIIL in INTREPRETATION of AL-MISHBAH","authors":"Afrizal Nur","doi":"10.24014/JUSH.V23I1.1076","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JUSH.V23I1.1076","url":null,"abstract":"M.Quraish Shihab is the Indonesian contemporary Muffassir, since he is capable and too bold to convey the message of the Qur’an that’s contextualized with the current situation which makes him popular, but at the same time his popularity started dropping as his pro-Shia views and interpretation, this has caused controversy among public. Shia infiltration is a segmentation of al-Dakhiil in the interpretation of the Koran, which is about the following issues: the cult of the Prophet Muhammad’s daughter (Fatima ra), Ali bin Abi Talib ra is First People who substitute the Prophet, believer in verse 105 of al-Tawbah letter are special people and Ahlul Bait. Among criticisms, there were always directed to the professor in Qur’an Tafseer at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta is a rational interpretation in some cases above, because it is so memorable to his figures of contemporary Shi’ism. Hopefully, this article is as an effort to repair and may contribute to restore al-tafseer book of Mishbah commentary be dignified and highvalue tafseer equivalent to the works of previous commentary of Indonesian Mufassir","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49199240","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
SOCIAL APPROACH IN TAFSIR AL-QUR’AN PERSPECTIVE OF HASAN HANAFI 哈桑·哈纳菲视角下的社会方法
Jurnal Ushuluddin Pub Date : 2017-01-14 DOI: 10.24014/jush.v23i1.1074
Ade Jamaruddin
{"title":"SOCIAL APPROACH IN TAFSIR AL-QUR’AN PERSPECTIVE OF HASAN HANAFI","authors":"Ade Jamaruddin","doi":"10.24014/jush.v23i1.1074","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jush.v23i1.1074","url":null,"abstract":"Hasan Hanafi states that a thorough revival in religious reforms affects social revolution and Muslims’ politics, interpretation methodologies are needed go beyond the textual and historical interpretations, which do not take al-Qur’an in a narrow space and time in Rasulullah period, Hasan Hanafi gave a social approach in interpreting the Qur’an (almanhaj al-ijtima’i Fi at-Tafsir). With this interpretation, according to Hanafi, an exegete who want to find the meaning of al-Qur’an do not only deduce the meaning of the text, but on the contrary, can induce the real meaning into the text. Interpret according to Hasan Hanafi means looking for something, object focus. Interpreting is to find something new among language text. It uses thematic method that is characteristic of interpretation by the scientific paradigm, which expresses the subjectivity emphasis of commitment interests and interpreter objective socially","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48280165","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
URGENSI AL-NÂR DALAM PERSPEKTIF TASHAWUF IBN ‘ARABÎ DALAM KEHIDUPAN INSAN
Jurnal Ushuluddin Pub Date : 2017-01-14 DOI: 10.24014/JUSH.V23I1.1087
M. Yasir, Iskandar Arnel
{"title":"URGENSI AL-NÂR DALAM PERSPEKTIF TASHAWUF IBN ‘ARABÎ DALAM KEHIDUPAN INSAN","authors":"M. Yasir, Iskandar Arnel","doi":"10.24014/JUSH.V23I1.1087","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JUSH.V23I1.1087","url":null,"abstract":"Keberadaan neraka dan azab yang bakal dialami penghuninya merupakan salah satu doktrin yang membentuk keutuhan ajaran agama Islam. Didasarkan pada berbagai ayat Qur’an dan hadis Rasulullah s.a.w, bisa dipastikan bahwa tidak seorang pun dari kalangan umat Islam yang menolak keberadaan doktrin neraka. Akan tetapi apakah kenyataan ini juga bermakna bahwa seluruh kaum muslimin memiliki perspektif yang sama tentang ajaran yang satu ini? Ada dua pandangan yang mengemuka tentang topik ini. Secara sederhana bisa digambarkan bahwa pandangan yang pertama berprinsip bahwa neraka beserta azab yang dimilikinya bersifat abadi, kekal selama-lamanya. Namun demikian, sesuai dengan dalil-dalil naqli, pandangan ini memberikan dua prinsip utama tentang nasib para penghuni neraka. Bagi orang-orang mukmin yang berdosa, mereka akan dipindahkan ke surga setelah masa azab berakhir. Sebaliknya, bagi orangorang kafir, musyrik dan munafik, mereka akan kekal di neraka dan akan diazab buat selama-lamanya (al. QS.Al-Bayyinah: 6). Pandangan yang kedua datang dari perspektif yang dibentangkan oleh advokat mazhab Hanafi, yaitu Ibn Taymiyyah (661-728 H/1263- 1328 M) dan muridnya, Ibn al-Qayyim al-Jawziyyah. Berbeda dari yang pertama, mereka berpendapat bahwa neraka beserta azab yang terdapat di dalamnya bersifat fana, tidak kekal","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44172787","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
UNDERSTANDING LEVEL OF TABLIGH JAMAAT MEMBERS AT AN-NAHL Verse 125 (Case Study at Mosque of al-Falah II Jl. Sumatra Pekanbaru) tabighjamaat成员对AN-NAHL第125节的理解水平(以al-Falah II jr .清真寺为例)。苏门答腊岛北)
Jurnal Ushuluddin Pub Date : 2017-01-14 DOI: 10.24014/JUSH.V23I1.1102
Jani Arni
{"title":"UNDERSTANDING LEVEL OF TABLIGH JAMAAT MEMBERS AT AN-NAHL Verse 125 (Case Study at Mosque of al-Falah II Jl. Sumatra Pekanbaru)","authors":"Jani Arni","doi":"10.24014/JUSH.V23I1.1102","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JUSH.V23I1.1102","url":null,"abstract":"This study studied the level of understanding of the Tabligh congregation members about the letter of al-Nahl verse 125 which contains about methods in preaching. Tabligh Jamaat is one group of Muslims who could be called active in proselytizing. They were proselytizing door to door or directly into the homes of Muslims to invite to goodness. Da’wah in the congregation sermons made by all members, because they think that the task of the mission is not only clerical duties. Al-Qur’an as a book of guidance has explained how the procedures or methods in carrying out da’wah. In Surat al-Nahl verse 125 explained that there are three methods of da’wah; bil hikmah, al-mau’izhah al-hasanah, and jadilhum billati hiya ahsan.From research conducted found that the level of understanding and practice of members of Tabligh congregation was very varied; some have a good understanding and practice, there are less in understanding the verses about methods of da’wah but its practices is good, as well as small part that have a poor understanding and its practice","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47785366","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信