Jurnal Ushuluddin最新文献

筛选
英文 中文
DISKURSUS MUSLIM ABAD PERTENGAHAN TENTANG AGAMA DAN SEKTE 中世纪穆斯林关于宗教和教派的课程
Jurnal Ushuluddin Pub Date : 2017-12-14 DOI: 10.24014/jush.v25i2.3923
Anjar Nugroho
{"title":"DISKURSUS MUSLIM ABAD PERTENGAHAN TENTANG AGAMA DAN SEKTE","authors":"Anjar Nugroho","doi":"10.24014/jush.v25i2.3923","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jush.v25i2.3923","url":null,"abstract":"Artikel ini mengkaji ciri-ciri risalah Muslim Abad Pertengahan tentang agama dan sekte. Sejumlah ilmuwan Muslim menulis lebih dari beberapa karya yang berkaitan dengan studi agama dan antar budaya. Namun, sebagian besar ilmuwan memiliki fokus yang sama: baik “agama Al-kitab” atau “ajaran sesat Muslim”, sementara yang lain melangkah lebih jauh dengan penjelasan mendalam tentang tradisi keagamaan Hind. Dalam membahas agamaagama alkitabiah dan ajaran sesat Muslim, kecenderungan umum, teknik, dan metode yang digunakan oleh para penulis Muslim di era abad pertengahan kebanyakan bersifat polemik dan apologetis. Selain itu, jenis informasi yang diperoleh ilmuwan abad pertengahan Muslim, menurut penulis, biasanya merupakan studi regional dan lintas budaya yang kadang-kadang mencakup diskusi mengenai gagasan keagamaan atau komunitas religius. Sejalan dengan ekspansi politik dan budaya Muslim, pengamatan para pengamat Muslim dan penulis pada saat itu tidak terbatas pada masyarakat, agama dan budaya di semenanjung Arab dan Persia, namun juga menghidupkan Hind dan bahkan China. Paling tidak, tiga kategori informasi yang berbeda dapat dilihat lebih jauh dalam karya mereka: beberapa ilmuwan Muslim menekankan apresiasi mereka terhadap studi budaya, beberapa terkonsentrasi pada laporan saksi mata mereka mengenai wilayah tertentu dan informasi geografinya, dan yang lainnya menyediakan karya ensiklopedi dan intisari","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44074521","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
MENGENAL SAHIH IBN KHUZAYMAH: Sistematika, Metodologi dan [O]Posisinya di Antara Kitab Sahih _
Jurnal Ushuluddin Pub Date : 2017-12-14 DOI: 10.24014/JUSH.V25I2.3507
Hilmy Firdausy
{"title":"MENGENAL SAHIH IBN KHUZAYMAH: Sistematika, Metodologi dan [O]Posisinya di Antara Kitab Sahih","authors":"Hilmy Firdausy","doi":"10.24014/JUSH.V25I2.3507","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JUSH.V25I2.3507","url":null,"abstract":"Sebagai salah satu kitab sahih yang ditulis di abad awal, Sahih Ibn Khuzaymah menempati satu posisi unik yang secara tidak langsung juga menggambarkan anomalitas struktur dalam internal diskursus hadis. Ia diakui bukan sebagai kitab sahih dan juga tidak digolongkan kepada kitab-kitab tidak sahih. Seluruhnya disebabkan oleh cara penyuguhan Sahih Ibn Khuzaymah akan totalitas kajian hadis; satu cara yang tidak biasa dan belum ditradisikan oleh mayoritas penulisan kitab hadis di abad III hijriyah. Ia berbeda dengan Sahih al-Bukhārī dan Sahih Muslim yang hingga kini menjadi rujukan utama perihal otoritas tertinggi kesahihan sebuah periwayatan. Paper ini akan menggambarkan keunikan internal Sahih Ibn Khuzaymah tersebut. Keunikan yang tertuang dalam logika penyusunan, sistematika penulisan dan perangkat metodologi yang digunakan dalam analisa matan serta sanad. Sebuah langkah awal untuk menjawab pertanyaan besar mengapa Sahih Ibn Khuzaymah “disingkirkan”","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41851439","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
POLITIK DALAM PEMIKIRAN K.H. ABDUL HALIM (1887-1962): IDE DAN GERAKAN 哈林王国的政策(1887-1962):伊德与伟大
Jurnal Ushuluddin Pub Date : 2017-12-14 DOI: 10.24014/JUSH.V25I2.4027
Wawan Hernawan, E. Yanti
{"title":"POLITIK DALAM PEMIKIRAN K.H. ABDUL HALIM (1887-1962): IDE DAN GERAKAN","authors":"Wawan Hernawan, E. Yanti","doi":"10.24014/JUSH.V25I2.4027","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JUSH.V25I2.4027","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas tentang pemikiran seorang kyai dalam bidang politik. Dengan menggunakan tahapan metode sejarah, diharapkan sejumlah fakta yang ditemukan dapat disajikan sebagaimana kejadiannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran politik Abdul Halim bertolak dari pemahamannya tentang rukun Islam yang ia perluas menjadi konsep al-salam, santi asromo, dan santi lucu, yang dilanjutkan dengan intisab, dan ishlah al-samaniyyah. Basis gerakan Abdul Halim dimulai dengan mendirikan lembaga lokal Madjlisoel ‘Ilmi hingga menjadi Voorzitter Hoofdbestuur Persjarikatan Oelama, anggota BPUPKI, dan anggota Konstituante. Atas kiprah dan dedikasinya, Presiden Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor 041/TK/TH. 2008, menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional dan Bintang Mahaputera Adipradana","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68817556","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
TRANSMISI ISLAM MODERAT OLEH RAJA ALI HAJI DI KESULTANAN RIAU-LINGGA PADA ABAD KE-19 19世纪健康中的光天化日的现代化岛屿传播
Jurnal Ushuluddin Pub Date : 2017-12-14 DOI: 10.24014/JUSH.V25I2.3890
Rina Rehayati, I. Farihah
{"title":"TRANSMISI ISLAM MODERAT OLEH RAJA ALI HAJI DI KESULTANAN RIAU-LINGGA PADA ABAD KE-19","authors":"Rina Rehayati, I. Farihah","doi":"10.24014/JUSH.V25I2.3890","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JUSH.V25I2.3890","url":null,"abstract":"Islam di Nusantara dikenal sebagai Islam moderat dan terkait dengan budaya Nusantara. Adapun budaya Nusantara merupakan bagian dari nilai-nilai Islam. Sebagai ulama di Kesultanan Riau-Lingga pada masa itu, Raja Ali Haji berada pada posisi strategis, karena ia bagian dari pusaran kekuasaan. Setelah selesai menunaikan ibadah haji, sekaligus belajar Islam di Makkah dan Madinah, ia dan ayahnya bersama dengan Yang Dipertuan Muda menggerakkan kegiatan keagamaan dengan mengundang beberapa ulama yang menjadi bagian dari jaringan ulama di Nusantara. Para ulama Nusantara yang menyebarkan Islam dan menggerakkan kegiatan keagamaan di Nusantara sudah diakui kredibilitasnya. Mereka para ulama yang sangat mengerti Islam dan memahami syariat Islam dengan baik. Para Ulama Nusantara tersebut, termasuk Raja Ali Haji, tentu mampu memilah bagian-bagian mana dari prinsip-prinsip ajaran Islam yang boleh dimodifikasi dan bagian-bagian mana saja yang tidak boleh dimodifikasi","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47371157","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
DINAMIKA PEMAHAMAN ULAMA TENTANG HADIS DAJJAL (Dari Interpretasi Tekstual Ke Interpretasi Kontekstual) 被称为世界上最古老的直接解释(从文本解释到语境解释)
Jurnal Ushuluddin Pub Date : 2017-12-14 DOI: 10.24014/jush.v25i2.2398
Pipin Armita, Jani Arni
{"title":"DINAMIKA PEMAHAMAN ULAMA TENTANG HADIS DAJJAL (Dari Interpretasi Tekstual Ke Interpretasi Kontekstual)","authors":"Pipin Armita, Jani Arni","doi":"10.24014/jush.v25i2.2398","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jush.v25i2.2398","url":null,"abstract":"Artikel ini bermaksud menggambarkan figur Dajjal yang disebutkan di beberapa hadis dalam kutub al-sittah dan menjelaskan bagaimana interpretasi tekstual dan kontekstual tentang hadis-hadis yang berbicara tentang masa lalu. Dalam beberapa hadis, Dajjal itu digambarkan sebagai fitnah besar yang Allah datang pada akhir masa, tetapi dia juga merupakan simbol dari wahyu yang akan datang. Dengan demikian manusia mengetahui bagaimana ciri-ciri akhir zaman, dan mengetahui tanda-tanda kedatangannya adalah suatu hal yang penting. Pada artikel ini penulis akan menjelaskan dan melakukan pelacakan terhadap hadis yang membahas secara spesifik tentang figur Dajjal secara tematik dengan metode deskriptif-analitis; dengan melakukan pelacakan tentang tradisi, takhrij al-hadis, analisis sanad, analisis muru’ah, syarah hadis secara tekstual dan kontekstual sebagai objek dari analisis yang dilakukan oleh penulis. Berdasarkan analisa penulis ada beberapa periwayat dari jalur Bukhari, terdapat wahyu dari Allah yang mengatakan Dajjal adalah seseorang yang gemuk bertubuh kemerahan, rambut keriting, salah satu matanya buta dan matanya seperti buah anggur yang matang (tidak bercahaya). Pemahaman secara tekstual tentang figur Dajjal itu adalah sesuai dengan apa yang digambarkan oleh hadis. Secara kontekstual, para ulama memahami kharakteristik seperti mata yang disebut dalam hadis merupakan sebuah simbol/metafora untuk menjelaskan kontrol terhadap apa yang terjadi hari ini, dan sebagai sebuah konspirasi untuk menguasai dunia, dan sebagai sebuah yang terkait dengan budaya Barat dan Yahudi yang penuh tipu daya, pemimpin yang salah, dan pemikiran yang cenderung duniawi","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45727436","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
EKSISTENSI KAUM DIFABEL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN 从量子力学的角度看存在是失败的
Jurnal Ushuluddin Pub Date : 2017-12-14 DOI: 10.24014/jush.v25i2.3916
Khairunnas Jamal, Nasrul Fatah, Wilaela Wilaela
{"title":"EKSISTENSI KAUM DIFABEL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN","authors":"Khairunnas Jamal, Nasrul Fatah, Wilaela Wilaela","doi":"10.24014/jush.v25i2.3916","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jush.v25i2.3916","url":null,"abstract":"Keberadaan kaum penyandang cacat tidak dapat dinafikan dan merupakan bagian dari kehidupan menusia. Berdasarkan teori ilmu sosial secara umum penyandang cacat dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu fisik, non fisik, dan ganda. Semua kelompok penyandang cacat ini bermuara kepada ketidakmampuan dan tidak berfungsinya organ-organ fisik (panca indra) maupun non fisik. Pada tataran realita para penyandang cacat masih sering mendapatkan perlakuan diskriminasi dan stigma negatif dari beberapa pihak. Tulisan ini berusaha untuk melihat bagaimana al-Qur’an berbicara mengenai penyandang cacat serta eksistensinya dalam tatanan hukum dan sosial. Terminologi yang digunakan al-Qur’an untuk menunjukkan keberadaan penyandang cacat adalah adalah a’ma, akmah, bukm, dan shum. Terdapat 38 ayat yang tersebar dalam 26 surat dalam al Qur’an. Dari jumlah yang cukup banyak tersebut hanya ada lima ayat yang berbicara mengenai cacat fisik dan selebihnya berbicara mengetani cacat non fisik. Dari tulisan ini dapat diketahui bahwa penyandang cacat menurut al-Qur’an orang yang memiliki kecacatan fisik dan teologis. Dari segi keberadaannya, mereka adalah sama dengan individu normal lainnya, baik dalam aspek hukum maupun sosial. Meskipun dalam beberapa hal dan kondisi memiliki kekhususan sebagai bentuk perlindungan.","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43377121","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
MENGKRITISI KONSEP ISLAMISASI ILMU ISMAIL RAJI AL-FARUQI: Telaah Pemikiran Ziauddin Sardar 水务伊斯兰化委员会
Jurnal Ushuluddin Pub Date : 2017-12-14 DOI: 10.24014/jush.v25i2.3830
M. Taufik, Muhammad Yasir
{"title":"MENGKRITISI KONSEP ISLAMISASI ILMU ISMAIL RAJI AL-FARUQI: Telaah Pemikiran Ziauddin Sardar","authors":"M. Taufik, Muhammad Yasir","doi":"10.24014/jush.v25i2.3830","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jush.v25i2.3830","url":null,"abstract":"This study has background because of the flourishing is islamic thought, i.e. the Islamization of \u0000science’s issue that is are issue that interesting to be thought is recent decades. In the treasury of \u0000Islamic thought, the issue of Islamization of science is one of the most interesting issues discussed over \u0000the decades. This happens because there are various views and interpretations about the Islamization \u0000of science. The concept of ilm imposes Muslims to understand reality in its entirety. This has been \u0000done by scholars and classical Muslim intellectuals, such as al-Kindi, al-Farabi, al-Ghazali, Ibn \u0000Rusyd and other classical scholars. However, contemporary Muslim scholars seem to rule out this \u0000epistemological. Therefore, what happens then is precisely Islam losing its identity as a power that \u0000has an epistemological orientation that is already established in the classical era. The concept of \u0000islamization of science is popular in the hand of al-Faruqi and Naquib al-Attas. For al-Faruqi, \u0000Islamization of science is Islamize the disciplines or precisely produces the handbook in college, by \u0000re-pouring the discipline of modern science into the insight of Islam, after done a critical assessment \u0000of both Islamic and Western knowledge systems. In addition, al-Faruqi also provides procedural \u0000steps for the implementation of the Islamization program of science. The thought of Islamization of \u0000the science of al-Faruqi is criticized by Sardar, according to which the formulation of contemporary \u0000Islamic epistemology cannot begin by emphasizing on the existing disciplines. Sardar reveals that \u0000contemporary Islamic epistemology can be formulated by developing paradigms within the external \u0000expressions of Muslim civilization encompassing science and technology, politics and international \u0000relations, social structures and economic activities, rural and urban development. All aspects of the \u0000external expansion of Muslim civilization can be studied and developed in relation to contemporary \u0000needs and realities. From here Sardar once again rejects the Islamization of science at the start \u0000of the existing disciplines. This is because these disciplines are incompatible with Islamic values. \u0000Keywords: Islamization of Science, Islamic Science. \u0000Abstrak \u0000Kajian ini dilatarbelakangi oleh karena adanya khazanah pemikiran keislaman, yaitu isu \u0000Islamisasi ilmu yang merupakan salah satu isu yang selalu menarik diperbincangkan beberapa \u0000dekade ini. Hal ini terjadi karena ada berbagai pandangan dan penafsiran tentang Islamisasi \u0000ilmu. Konsep ilm meniscayakan umat Islam untuk memahami realitas secara utuh. Hal ini telah dilakukan oleh sarjana dan intelektual Muslim klasik, seperti al-Kindi, al-Farabi, al-Ghazali, Ibnu Rusyd dan sarjana klasik lainnya. Akan tetapi, sarjana Muslim kontemporer tampak mengesampingkan peranan epistemologi ini. Sehingga yang terjadi kemudian adalah justru Islam kehilangan jati diri sebagai kekuatan yang punya orientasi epistemologis yang sebe","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42673465","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 9
SYARI’AH DAN TASAWUF: Pergulatan Integratif Kebenaran dalam Mencapai Tuhan
Jurnal Ushuluddin Pub Date : 2017-12-14 DOI: 10.24014/JUSH.V25I2.3931
S. Rijal, Umiarso Umiarso
{"title":"SYARI’AH DAN TASAWUF: Pergulatan Integratif Kebenaran dalam Mencapai Tuhan","authors":"S. Rijal, Umiarso Umiarso","doi":"10.24014/JUSH.V25I2.3931","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JUSH.V25I2.3931","url":null,"abstract":"Hukum Islam (syari’ah) dan tasawuf adalah dua entitas yang sampai saat ini masih terpancang sebagai varian yang berdiri sendiri, bahkan dua entitas ini sering dihadapkan secara vis a vis. Syari’ah yang berdiri secara konsisten pada dimensi eksoteris (lahiriah) mengklaim bahwa sufi secara keseluruhan mengabaikan ketentuan lahiriah hukum agama dan menggantikan praktik mendasar dengan inovasi desain mereka sendiri, sehingga menghapus diri dari komunitas muslim sejati. Sedangkan para sufi sendiri yang berkecipung di dunia esoteris menyatakan bahwa para fuqaha hanya melihat sisi eksplisit yang ada pada lembar-lembar al-Qur’an dan hanya bersikap formalitas belaka tanpa menangkap esensi atau substansi ajaran Islam. Syari’at, tarekat, hakekat, dan makrifat adalah langkah integratif dalam sufisme. Oleh karena itu, dua dimensi tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak saling menegasikan (integratif-monokhotomik) antara satu dimensi dengan dimensi lainnya. Antara dua dimensi ini terbuka ruang untuk menemukan “kebenaran hakiki” menuju satu Tuhan","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43393258","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
The Hermeneutic Thoughts of Ashgar Ali Engineer in The Interpretation of Feminism 阿什加尔·阿里·工程师在《女权主义的阐释》中的解释学思想
Jurnal Ushuluddin Pub Date : 2017-06-21 DOI: 10.24014/JUSH.V25I1.2120
Irsyadunnas Irsyadunnas
{"title":"The Hermeneutic Thoughts of Ashgar Ali Engineer in The Interpretation of Feminism","authors":"Irsyadunnas Irsyadunnas","doi":"10.24014/JUSH.V25I1.2120","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/JUSH.V25I1.2120","url":null,"abstract":"Using hermeneutic as a method and approach in systematic interpretation of Al-Qur'an had begun during contemporary period. The reality and fulfillment of the academic standard had pushed contemporary Muslim scholars used the method. Asghar Ali Engineer was one of the Muslim scholars who supported hermeneutic in the study of Qur'anic exegesis on feminism. This article examined the impacts on how feminism in Engineer's hermeneutic exegesis of the Qur'an played significant role in the Qur'anic exegesis studies. He was placed at the same position with other contemporary Muslim scholars. His popularity as a Muslim feminist had been well-known mainly on his interpretation of the Qur'an about feminism. According to Engineer, the interpretation of the Qur'an had to consider three concepts, “the freedom of Al-Qur'an,” “the spirit of the Qur'an against Patriarchy,” and “the classified Qur'anic verses and sociological normative.” Engineer offered three sources when interpreting al- Qur'an; namely, text, context, and perspective. The Engineer interpreted Qur'anic verses about gender at QS. An-Nisa: 1; 3, and 34 by applying these concept, method and sources","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43148212","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Penerjemahan Al-Qur’an: Proses Penerjemahan al-Qur’an di Indonesia 伊斯兰教的翻译:印尼的翻译过程
Jurnal Ushuluddin Pub Date : 2017-06-21 DOI: 10.24014/jush.v25i1.2339
Egi Sukma Baihaki
{"title":"Penerjemahan Al-Qur’an: Proses Penerjemahan al-Qur’an di Indonesia","authors":"Egi Sukma Baihaki","doi":"10.24014/jush.v25i1.2339","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jush.v25i1.2339","url":null,"abstract":"Penerjemahan al-Qur’an dalam sejarahnya mengalami proses yang cukup panjang, misalnya dari persoalan kewenangan atau legitimasi penerjemah, hukum menerjemahkan, ditambah lagi dengan kehadiran terjemahan yang dibuat oleh para Orientalis membuat banyak perbedaan di antara para ulama dalam menyikapi penerjemahan al-Qur’an di berbagai wilayah. Penolakan terhadap penerjemahan al-Qur’an juga sempat ada di Indonesia. Tapi, meskipun sempat ditolak, pada akhirnya penerjemahan al-Qur’an di Indonesia tetap berlangsung hingga sekarang. Proses penerjemahan itu sendiri memiliki berbagai dimensi mulai dari keterlibatan sastra dan penggunaan bahasa daerah dalam menerjemahkan al-Qur’an","PeriodicalId":17770,"journal":{"name":"Jurnal Ushuluddin","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48439161","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 9
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信