{"title":"Hubungan Pola Makan Anak dan Status Gizi Anak Usia Sekolah","authors":"I. Permatasari, Ritanti Ritanti, Tatiana Siregar","doi":"10.46815/jk.v12i1.114","DOIUrl":"https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.114","url":null,"abstract":"Status gizi adalah keadaan seimbang antara asupan zat gizi dalam makanan dengan kebutuhan tubuh. Status gizi ini dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya pola makan anak. Anak usia sekolah merupakan salah satu kelompok anak yang rentan terhadap terjadinya masalah gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik responden, dan hubungan antara pola makan anak dengan status gizi anak usia sekolah di MI Sa’adatudarain Limo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional dengan sampel sebanyak 79 responden melalui teknik Stratified Random Sampling. Data dikumpulkan secara langsung oleh enumerator (mahasiswa dan guru kelas, serta tim peneliti) melalui kuesioner Food Frequency Questionnaire (FFQ) dan pengukuran antropometri. Penelitian ini menggunakan analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dan rata-rata sedangkan analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola makan anak (p-value 0,007) dengan status gizi anak usia sekolah di MI Sa’adatudarain Limo. Penelitian selanjutnya dapat menganalisis mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi status gizi dengan menggunakan metode yang lebih lengkap yaitu Mix Method, agar memperkuat temuan penelitian.","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49664369","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efektivitas Massage untuk Meningkatkan Produksi Air Susu Ibu (ASI) pada Ibu Postpartum","authors":"M. Kartini, Berlian Nurtyashesti Kusumadewi","doi":"10.46815/jk.v12i1.146","DOIUrl":"https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.146","url":null,"abstract":"Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada dua tahun pertama kehidupan bayi meningkatkan kesehatan, pertumbuhan, perkembangan dan kecerdasan anak, serta memberi perlindungan terhadap berbagai penyakit. Namun demikian, seringkali dijumpai berbagai hambatan, baik dari sisi ibu maupun kurang optimalnya peran tenaga kesehatan dalam memberikan perawatan untuk ibu postpartum, sehingga target pemberian ASI secara dini dan eksklusif untuk bayi belum tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mensintesis literatur mengenai metode-metode massage dan pengaruhnya terhadap produksi ASI dan depresi ibu postpartum. Dengan menggunakan metode literature review, artikel-artikel penelitian ditelusur di database Pubmed dan GARUDA untuk artikel yang terbit tahun 2013-2023 dengan menggunakan kata kunci: massage, milk production, breast milk, breastfeeding, postpartum. Hasil penelusuran awal ditemukan 122 artikel, dan setelah dilakukan pengecekan dan appraisal, terdapat 22 artikel yang relevan untuk diakukan review. Terdapat berbagai jenis metode massage pada ibu postpartum efektif untuk meningkatkan produksi ASI, dan yang paling banyak dilakukan adalah pijat oksitosin, baik hanya pijat oksitosin saja maupun dikombinasikan dengan teknik lain seperti acupressure, pijat marmet, pijat oketani, terapi music maupun pemijatan dengan menggunakan lavender essential oil. Massage yang dilakukan pada ibu postpartum akan membuat ibu merasa nyaman, mengurangi depresi dan sensasi nyeri, membuat tubuh lebih rileks, menurunkan hormone stress, meningkatkan hormone prolactin dan oksitosin, serta meningkatkan produksi ASI. Pemijatan yang dilakukan sebanyak dua kali sehari (pagi dan sore) dengan durasi 10-15 menit atau 30-60 menit selama 3-14 hari efektif untuk meningkatkan produksi ASI ibu postpartum dan menurunkan depresi.","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49153709","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gambaran Strategi Koping dan Tingkat Stres pada Ibu Postpartum","authors":"I. Wulandari, Made Dian Shanti Kusuma, Wulan Sari","doi":"10.46815/jk.v12i1.136","DOIUrl":"https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.136","url":null,"abstract":"Masa postpartum merupakan masa transisi yang dialami seorang ibu pasca melahirkan. Pada masa ini, ibu postpartum rentan mengalami stress. Mekanisme koping merupakan kemampuan atau cara yang digunakan seseorang dalam mengatasi stressor atau sumber stress yang muncul, dimana hal tersebut berkaitan dengan jenis strategi koping yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran jenis strategi koping dan tingkat stress pada ibu postpartum. Penelitian menggunakan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan jenis purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 120 ibu postpartum. Kuisioner yang digunakan terdiri dari dua kuisioner, yaitu: Ways of Coping Scale (WOC) dan Depression Anxiety Stress Scale (DASS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi koping yang paling sering digunakan adalah jenis Accepting Responsibility dengan persentase tertinggi diantara yang lainnya, yaitu sebesar 68,3%. Sedangkan untuk tingkat stress yang dialami ibu postpartum pada penelitian ini dalam rentang normal, ringan dan sedang, dimana yang paling banyak dialami adalah stress ringan dengan persentase sebesar 46,7%. Strategi koping yang digunakan sangat beragam, dimana baik stategi koping yang berfokus pada tugas dan emosi, serta tingkat stress yang tergambar berada dalam rentang normal, rendah, dan sedang.","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44994122","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi Analisis Perdarahan di Luar Siklus Menstruasi pada Wanita Usia Subur","authors":"Andri nur Sholihah, Nurul Mahmudah","doi":"10.46815/jk.v12i1.123","DOIUrl":"https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.123","url":null,"abstract":"Perdarahan di luar siklus haid sering menimbulkan banyak pertanyaan pada wanita usia subur dan biasanya tidak terjadi sehingga menjadi perhatian bagi wanita yang menderitanya. Dalam situasi seperti itu, banyak wanita mencari solusi dalam perawatan kesehatan. Penyebab perdarahan ini bervariasi terutama tergantung pada usia dan tahap kehidupan wanita tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik wanita usia subur yang mengalami perdarahan di luar siklus menstruasi, antara lain: Usia, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan dan lama perdarahan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah wanita usia subur yang mengalami perdarahan di luar siklus menstruasi di RSUD Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta yang pengambilan sampelnya menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok umur 36 sampai dengan 49 tahun, karakteristik umur paling dominan sebanyak 96 responden (93,2%), dan karakteristik pendidikan paling dominan adalah SMA sebanyak 75 responden (72,8%) dan sebagian besar bekerja Karakteristik termasuk ibu rumah tangga, yaitu 56 responden (54,4%). Selain itu, dari hasil karakteristik perkawinan didapatkan jumlah responden terbanyak yang menikah yaitu sebanyak 99 responden (96,1%), dan berdasarkan karakteristik lama perdarahan didapatkan perdarahan paling banyak 2 hari adalah 59 responden (57,3%). Masukan untuk peneliti selanjutnya untuk mengembangkan variabel yang lebih luas. ","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46144238","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Faktor yang Menyebabkan Kecemasan Ibu Hamil Trimester III dalam Menghadapi Persalinan di Puskesmas Depok 2","authors":"Asni Halil, Elika Puspitasari","doi":"10.46815/jk.v12i1.126","DOIUrl":"https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.126","url":null,"abstract":"Masa kehamilan dimulai saat terjadi pembuahan yaitu dimana bertemunya sel telur yang dihasilkan induk telur dan sel sperma. Kecemasan pada kehamilan adalah keadaan emosional negatif yang terkait dengan kekhawatiran tentang kehamilan, seperti kondisi diri sendiri, kondisi janin, proses kelahiran yang akan datang, atau masalah dalam mempersiapkan ibu. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan usia, paritas, pendidikan dan pekerjaan dengan tingkat kecemasan. Jenis penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian hanya terdiri dari ibu hamil trimester III dengan sampel 50 ibu. Alat survei menggunakan kuesioner HARS. Uji statistik chi-square digunakan untuk analisis bivariat. Hasil temuan penelitian ini mayoritas 31 responden (62%) mengalami kecemasan sedang. 33 orang (66%) adalah ibu rumah tangga. Sebagian besar pendidikan terakhir adalah SMA, dengan 39 responden (78%). Mayoritas responden masuk kategori primigravida sebanyak 28 responden (56%). Terdapat 43 responden (86%) responden dengan kategori usia <20 dan >35 tahun. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pekerjaan dengan tingkat kecemasan ibu hamil (p-value 0,041), dan tidak ada hubungan antara tingkat kecemasan ibu hamil dengan usia (p-value 0,340,) paritas (p-value 0,288), dan pendidikan (p-value 0,553).","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44479699","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PIJAT OKSITOSIN UNTUK MENGOPTIMALKAN PEMBERIAN ASI PADA IBU NIFAS","authors":"Nabila Dwi Marsella, S. Rini, Arlyana Hikmati","doi":"10.38165/jk.v14i1.335","DOIUrl":"https://doi.org/10.38165/jk.v14i1.335","url":null,"abstract":"Asuhan masa nifas merupakan masa krisis baik ibu dan bayi. Hal ini dikarenakan adanya perubahan fisik dan psikologis pada ibu yang menimbulkan masalah pada masa nifas. Salah satu masalah yang biasa terjadi adalah pemberian ASI yang kurang maksimal. Upaya untuk menanggulangi permasalahan ini dilaksanakan melalui cara dalam pemberian pijat oksitosin. Sebagai salah satu alternatif mengatasi ketidaklancaran ASI yang merangsan hormon oksitosin serta prolaktin pasca proses persalinan. studi kasus ini bertujuan dalam memberikan gambaran pengaruh pemberian pijat oksitosin dalam peningkatan produksi dari ASI. Metode yang dipakai untuk penelitian berupa studi kasus, jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 9 ibu nifas dengan sampel 1 orang ibu nifas dengan kriteria tidak mengalami komplikasi. Instrumen pada penelitian ini adalah lembar wawancara dan lembar observasi. Proses penghimpunan atas data dilakukan melalui wawancara, pengobservasian, pemeriksaan atas fisik dan studi dokumentasi. Data yang terkumpul dilakukan editing dan cleaning, selanjutnya dianalisis setiap tahapan manajemen varney. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan produksi ASI setelah dilakukan asuhan komplementer pijat oksitosin dibanding sebelum pijat okitosin. Hasil penelitian ini diharapkan bidan dapat menerapkan pijat oksitosin pada ibu nifas, sedangkan bagi ibu nifas diharapkan terus melakukan pijat oksitosin secara mandiri agar pengeluaran ASI lebih maksimal. Kesimpulan penelitian ini adalah pijat oksitosin efektif meningkatkan ASI.Kata kunci: Asuhan Kebidanan; Ibu Nifas; Pijat OksitosinAbstractThe postpartum period poses challenges for both the mother and the infant. These difficulties arise during the postpartum period as a result of physical and psychological changes experienced by the mother. One of the common problems is breastfeeding that is less than optimal. Efforts to overcome this problem can be done by giving oxytocin massage. As an alternative to overcome the non-fluency of breast milk which stimulates the hormones oxytocin and prolactin after giving birth. The objective of this case study is to outline the impact of providing oxytocin massage as a means to enhance lactation output. The approach employed in this research was a case study, the population in this study was 9 postpartum mothers with a sample of 1 postpartum mother with the criteria of not experiencing complications. The tools utilized in this study consisted of interview questionnaires and observation sheets. The process of gathering information through the utilization of interviews, observation, physical examination and documentation study. The data collected was edited and cleaned, then analyzed at each stage of varney management. The findings indicated a rise in breast milk production after oxytocin massage complementary care compared to before oxytocin massage. The anticipated outcomes of this study suggest that midwives have the potential to apply oxytocin massage to postpartum mothers, whi","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45996815","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Desak Putu Kristian Purnamiasih, Ganjar Unggul Pamenang
{"title":"Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Penurunan Kadar Bilirubin","authors":"Desak Putu Kristian Purnamiasih, Ganjar Unggul Pamenang","doi":"10.46815/jk.v12i1.145","DOIUrl":"https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.145","url":null,"abstract":"Hiperbilirubinemia merupakan peningkatan kadar bilirubin pada bayi baru lahir, terutama pada minggu pertama kehidupan. Hiperbilirubinemia banyak terjadi pada bayi berat lahir < 2500 gram atau bayi yang lahir dari ibu dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Penanganan hiperbilirubinemia menggunakan beberapa terapi standar yaitu foto terapi, transfusi tukar atau kombinasi foto terapi dan transfusi tukar. Pijatan yang diberikan pada bayi dapat meningkatkan fungsi pencernaan melalui peningkatan intake nutrisi dan eliminasi yang secara langsung akan membantu mengurangi kadar bilirubin serum bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap kadar bilirubin pada bayi yang mengalami hiperbilirubinemia. Metode yang digunakan adalah literature review yang didapatkan dari 11 artikel publikasi diantaranya melalui google scholar, PubMed, dan Science Direct dalam rentang tahun 2019-2021. Hasil dari literature review menunjukkan bahwa pijatan pada seluruh tubuh bayi mempengaruhi motilitas saluran cerna, meningkatkan sirkulasi darah dan aliran limfe serta sirkulasi enterohepatik, meningkatkan jumlah urine sebagai media untuk mengeluarkan bilirubin. Kenyamanan yang diperoleh bayi selama proses pijatan sangat mempengaruhi kadar serotonin pada bayi dan secara tidak langsung mempengaruhi fungsi saluran pencernaan. Peningkatan fungsi saluran pencernaan akan meningkatkan intake nutrisi dan eliminasi dari saluran pencernaan dan perkemihan. Peningkatan fungsi saluran pencernaan yang dibuktikan dengan peningkatan intake nutrisi akan membantu proses konjugasi bilirubin, sedangkan peningkatan defekasi dan eliminasi urine akan membantu mengeluarkan bilirubin terkonjugasi.","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46421509","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Implementasi Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit","authors":"Andreas Kurnianto","doi":"10.46815/jk.v12i1.110","DOIUrl":"https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.110","url":null,"abstract":"Keselamatan pasien adalah suatu hal yang muthlak dalam pelayanan di sebuah rumah sakit. Pelayanan yang mengedepankan rasa aman dan nyaman adalah harapan dari setiap pasien ketika mendapatkan layanan kesehatan. Namun, tingginya kejadian tidak diharapkan di dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit menjadi indikasi bahwa pelaksanaan manajemen keselamatan pasien khususnya tujuh langkah menuju keselamatan pasien belum berjalan dengan baik. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah dengan diskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan study dokumentasi. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa pelaksanaan manajemen keselamatan pasien pada tujuh langkah menuju keselamatan pasien telah dilaksanakan di rumah sakit, namun masih terdapat kendala kendala yang mengakibatkan pelaksanaan tersebut belum maksimal. Upaya – upaya perbaikan terus dilaksanakan untuk memaksimalkan program tujuh langkah menuju keselamatan pasien.","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48668131","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EDMONS (Edukasi & Demonstrasi) terhadap Pengetahuan Masyarakat tentang Tas Siaga Bencana Erupsi","authors":"Didit Damayanti, Pria Wahyu Romadhon Girianto, Widiya Kurniati","doi":"10.46815/jk.v12i1.120","DOIUrl":"https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.120","url":null,"abstract":"Erupsi gunung api merupakan permasalahan yang serius bagi Indonesia karena berada pada lingkaran cincin api Ring of Fire. Kurangnya pengetahuan kebencanaan menjadikan masyarakat belum mengetahui cara mencegah dampak bencana yang lebih besar. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh EDMONS (edukasi dan demonstrasi) terhadap pengetahuan masyarakat tentang tas siaga bencana erupsi di Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Desain penelitian menggunakan pre-Eksperimental Design pendekatan one group pretest-posttest design. Teknik cluster sampling didapatkan 46 responden dari 210 populasi, responden adalah kepala keluarga. Instrument menggunakan kuesioner pengetahuan tas siaga bencana, uji statistic menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test dengan 0,05). Hasil penelitian sebelum diberikan intervensi EDMONS seluruhnya (100%) responden memiliki pengetahuan kurang. Setelah diberikan intervensi hampir keseluruhan (91,3%) responden memiliki pengetahuan baik. Hasil analisis didapatkan p-value = 0,000 0,05), artinya terdapat pengaruh EDMONS terhadap pengetahuan masyarakat tentang tas siaga bencana erupsi di Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Metode EDMONS adalah gabungan metode yang sangat menarik, interaktif, dan efektif, sehingga responden mendapatkan pengetahuan yang lebih tentang tas siaga bencana erupsi. Sebaiknya metode ini dapat disosialisasikan keseluruh masyarakat sebagai upaya kesiapsiagaan bencana erupsi.","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41531753","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maria Yulita Meo, Yohanes Paulus Pati Rangga, Fransiska Ovi
{"title":"Dukungan Keluarga dan Penerapan Self Care Management Lansia Penderita Hipertensi","authors":"Maria Yulita Meo, Yohanes Paulus Pati Rangga, Fransiska Ovi","doi":"10.46815/jk.v12i1.127","DOIUrl":"https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.127","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan penyebab kematian pertama di dunia. Penanganan hipertensi meliputi terapi farmakologis dan non farmakologis seperti self-care management. Self-care management didefinisikan sebagai kegiatan seseorang dalam mengendalikan gejala, melakukan perawatan fisik dan psikologi ataupun menyesuaikan gaya hidup dengan penyakit yang dialami agar bisa menjaga kesehatan dan kesejahteraan. Tujuan penelitian untuk menganalisis korelasi antara dukungan keluarga dengan penerapan self-care manajemen lansia penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Nita. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain analitik korelasi. Teknik sampling yang digunakan Accidental sampling dengan besar sampel sebanyak 65 orang. Angket dipakai sebagai instrumen penelitian. Analisis bivariat menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukan bahwa dukungan keluarga cukup sejumlah 40 orang (61,5%), dukungan keluarga kurang sejumlah 13 orang (20,1%), dan dukungan keluarga baik sejumlah 12 orang (18,4%). Self management baik sejumlah 12 orang (18%), self management cukup sejumlah 7 orang (11%) dan self management kurang sebanyak 46 orang (71%). Hasil uji statistik Spearman Rank menunjukan nilai signifikan p=0,257, sehingga H0 diterima Ha ditolak. Hal ini berarti dukungan keluarga tidak mempunyai hubungan dengan self-care management lansia penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Nita.","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45543286","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}