{"title":"Perancangan Complete Streets Di Kota Merauke Sebagai Jalan Percontohan","authors":"Eko Budianto, C. Utary, Muh. Akbar","doi":"10.35724/mjce.v4i02.4640","DOIUrl":"https://doi.org/10.35724/mjce.v4i02.4640","url":null,"abstract":"Complete Streets dapat mengakomodasi masyarakat pejalan kaki dengan jalan yang aman dan nyaman. Selain itu complete streets juga dapat menekan produktivitas yang berlebih dari sistem angkutan umum untuk meminimalisir kemacetan. Selain itu, keuntungan dari Complete Streets adalah akses kaum muda ke transportasi umum dan peningkatan penggunaan sarana prasrana transportasi. Complete Streets ramah terhadap pejalan kaki, pengguna sepeda dan penyandang disabilitas. Tujuan dari penelitian ini mendesain Complete Streets dengan pendekatan keselamatan berptransportasi dan mendorong kesehatan melalui berjalan kaki dan bersepeda. Metode yang digunakan yaitu deskriptip kuantitatif dengan mengumpulkan data dari lapangan untuk mengetahui lebar dimensi jalan, lebar trotoar, lebar rencana rth, lebar rencana jalur sepeda dan dimensi rencana public space. Peneltian ini dilakukan pada Jalan Trikora dengan dimensi jalan 10 meter. Hasil penelitian ini yaitu penyesuaian lebar jalan dengan pendekatan konsep complete street dari 10 meter menjadi 7,40 meter, dengan lebar masing-masing jalur 3,7 meter. Pengurangan lebar ini masih dalam standar suatu jalur pada jalan. Pengurangan lebar jalur ini dialih fungsikan menjadi jalur khusus sepeda dengan lebar masing-masing jalur 1 meter dan lebar pemisah berupa bak tanaman sebesar 30 centimeter. Adapun model jalur khusus sepeda digunakan adalah jalur sepeda tipe A dengan menggunakan bak tanaman (planter box). Penggunaan jalur sepeda tipe ini dinilai lebih aman dari konflik kendaraan dan lebih sustainable dengan adanya jalur hijau (vegetasi) sebab dapat mengurangi kebisingan kendaraan. Pendekatan konsep complete street juga memungkinkan adanya pelebaran jalur pedestrian dengan mengalihkan saluran terbuka ,menjadi saluran tertutup.","PeriodicalId":174605,"journal":{"name":"Musamus Journal of Civil Engineering","volume":"19 6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129027800","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pereduksi Suara Bising Lalu Lintas Kendaraan Bermotor Menggunakan Tanaman","authors":"D. S. Nababan","doi":"10.35724/mjce.v4i02.4402","DOIUrl":"https://doi.org/10.35724/mjce.v4i02.4402","url":null,"abstract":"Kebisingan diartikan sebagai suara yang melebihi batas kesehatan pendengaran manusia. Umumnya manusia tidak menyadari bahwa suara yang ada disekitarnya telah melebihi ambang batas pendengaran. Padahal dampak yang timbul bagi kesehatan cukup besar. Area pendidikan yang terletak di samping jalan arteri menjadi salah satu tempat yang perlu mendapat perhatian khusus terkait kebisingan akibat lalu lintas kendaraan. Berdasarkan pengukuran tingkat kebisingan yang dilakukan di SMKN 1, salah satu sekolah di Merauke yang berada di samping jalan arteri tingkat kebisingannya sebesar 72,21 dB melebihi ambang batas untuk kawasan pendidikan 55 dB. Tingkat bising tersebut perlu dikurangi. Salah satunya dengan media tanaman. Melihat permasalahan itu maka dilakukan pengujian terhadap beberapa jenis tanaman yang umumnya ditanam oleh masyarakat Merauke sebagai tanaman pagar. Pengujian menggunakan model terowongan dengan menempatkan tanaman pada pintu terowongan kemudian alat sound level meter ditempatkan pada jarak 1m, 2m, 3m dan 4m. Sumber suara diberikan di pintu terowongan sebesar 72,21 dB, nilai yang sama dengan tingkat bising pada SMKN 1 Merauke. Hasil pengujian didapatkan tanaman palem paling efektif untuk mereduksi suara, berikutnya tanaman anggin, tanaman pucuk merah dan tanaman glodokan, pohon sirsak.","PeriodicalId":174605,"journal":{"name":"Musamus Journal of Civil Engineering","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129496479","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
D. L. Pamuttu, Eko Budianto, Hairulla Hairulla, Parulian Tumanggor Simbolon
{"title":"Pengujian Nilai CBR Campuran Material Lokal Dan Semen Sebagai Lapisan Pondasi Bawah","authors":"D. L. Pamuttu, Eko Budianto, Hairulla Hairulla, Parulian Tumanggor Simbolon","doi":"10.35724/mjce.v4i02.4445","DOIUrl":"https://doi.org/10.35724/mjce.v4i02.4445","url":null,"abstract":"Bandara Udara Okaba merupakan salah satu bandara yang terletak di Distrik Okaba Kabupaten Merauke. Distrik Okaba merupakan wilayah dengan kondisi tanah lunak. Bandara ini memerlukan pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar udara dalam hal perpanjangan runway, pengembangan taxiway, dan perluasan apron bandara dalam hal ini landasan pacu (runway). Dalam penelitian ini digunakan material subbase dari Distrik Okaba. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa nilai CBR pada LPB Bandar Udara Okaba dengan menggunakan material lokal. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Pengujian yang dilakukan antara lain pengujian sifat fisis dari tanah asli dan bahan campur pasir lokal dari distrik okaba antara lain pengujian berat jenis, kadar air, bobot isi, distribusi butiran. Dan pengujian sifat mekanis dari tanah asli antara lain pengujian pemadatan serta pengujian California Bearing Ratio laboratorium dengan menggunakan bahan tambah pasir lokal. Pada pengujian CBR, tanah yang sudah di campur kemudian langsung di uji tanpa pemeraman.Berdasarkan hasil pengujian sifat fisis tanah jenis tanah pada lokasi Distrik Okaba Kampung Wambi sesuai AASTHO pada hasil Hand bor adalah tanah bergolong A-3 dengan tipe material paling dominan adalah pasir halus, dan mendapatkan nilai CBR tanah asli nilai beban 0,1 in sebesar 5 % dan nilai beban 0,2 in sebesar 4 %, kemudian hasil pengujian CBR tanah asli ditambah bahan tambah 10% pasir sebesar 10 % kemudian bahan tambah pasir 10% dan 5% PC sebesar 36%, kemudian bahan tambah 10% pasir, dan 7% PC sebesar 80% kemudian bahan tambah 10% pasir dan 9% PC sebesar 85%.","PeriodicalId":174605,"journal":{"name":"Musamus Journal of Civil Engineering","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127336908","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perhitungan Rencana Anggaran Biaya dan Metode Pelaksanaan Pada Perencanaan Ulang Gedung Struktur Baja","authors":"Choirun Nawal, Budi Doloksaribu, J. Paresa","doi":"10.35724/mjce.v4i02.4410","DOIUrl":"https://doi.org/10.35724/mjce.v4i02.4410","url":null,"abstract":"Untuk mendukung penyelenggaraan PON XX Papua dibutuhkan vasilitas bangunan yang berupa rusun sebagai tempat tinggal para official serta atlet yang akan berlaga. Bangunan tersebut bertingkat 2 (dua) atau berlantai 3 (tiga) dengan struktur utamanya beton bertulang yang berlokasi di Jalan Kamizaun Merauke. Jangka waktu pembangunan yang membutuhkan waktu pelaksanaan pekerjaan yang lebih cepat digunakan bangunan konstruksi baja karena produksi material yang dilakukan secara pabrikasi. Dalam hal ini konstruksi baja, sebaiknya perlu dilakukan perhitungan terhadap penggunaan anggaran biaya serta menghitung waktu pelaksanaan agar mengetahui mana saja item pekerjaan yang mempunyai waktu normal kerja dan waktu keritis. Tujuan Penelitian adalah untuk menghitung rencana anggaran biaya serta menghitung waktu pelaksanaan gedung wisma atlet dengan menggunakan konstruksi baja.","PeriodicalId":174605,"journal":{"name":"Musamus Journal of Civil Engineering","volume":"207 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122376097","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Penggunaan Serat Baja terhadap Kuat Tekan Beton ALWA","authors":"Fedya Diajeng Aryani","doi":"10.35724/mjce.v4i02.4302","DOIUrl":"https://doi.org/10.35724/mjce.v4i02.4302","url":null,"abstract":"Gempa bumi merupakan bencana yang dapat merusak struktur bangunan, khususnya yang terbuat dari beton. Salah satu penyebabnya yaitu berat volume struktur bangunan beton yang tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu inovasi pada material penyusun beton khususnya aggregat kasar. Pada Penelitian ini digunakan (Artificial Light Weight Aggregate) ALWA dengan bahan styrofoam untuk mensubtitusi aggregate kasar. Dalam proses pembuatannya styrofoam terlebih dahulu dilarutkan menggunakan aseton dan dibentuk menyerupai agregat kasar dengan ukuran 10mm sampai dengan 20 mm. Selalin itu untuk meningkatkan kuat tekan beton digunakan serat baja sebagai bahan tambahan. Jenis serat baja yang digunakan adalah jenis hooked dengan diameter 0.8 m, panjang 60 mm dan kuat tarik 1254 N/mm2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin besar subtitusi ALWA maka semakin kecil nilai kuat tekannya. Nilai kuat tekan beton ALWA efektif ketika penambahan serat baja dengan prosentase ALWA sebesar 15% dengan nilai 34,03 MPa. Penggunaan ALWA berbahan styrofoam dapat digunakan pada beton struktural dengan prosentase tidak lebih dari 47,48% untuk beton tanpa serat baja dan 74,48% untuk beton dengan serat baja.","PeriodicalId":174605,"journal":{"name":"Musamus Journal of Civil Engineering","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130188288","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisa Kinerja Pada Ruas Jalan Pemuda Kabupaten Merauke Dengan Adanya Median","authors":"C. Utary, D. S. Nababan, Nurmeila Umri Sholekhah","doi":"10.35724/mjce.v4i02.4449","DOIUrl":"https://doi.org/10.35724/mjce.v4i02.4449","url":null,"abstract":"Abstrak - Kinerja jalan dipengaruhi beberapa faktor, selain aktivitas pada jalan kinerja lalu lintas juga dipengaruhi oleh aktivitas pada sisi jalan. Demilikian halnya pada jalan Pemuda terletak di salah satu daerah perbelanjaan dengan aktivitas sisi jalannya, seperti aktivitas jual beli pada kios dan dagangan lainnya yang sebagian besar tidak memiliki lahan parkir. Sehingga mengakibatkan kemacetan dan ketidakteraturan kendaraan yang melintas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja jalan pada ruas jalan Pemuda setelah adanya median jalan. Metode yang digunakan yaitu kualitatif dengan mengumpulkan data dari lapangan untuk mengetahui volume lalu lintas, selain itu juga untuk mengetahui kapasitas dan derajat kejenuhan dengan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa kinerja jalan pada jalan pemuda setelah adanya median tergolong B. Didapat perhitungan analisa dua arah yaitu Brawijaya-Sultan syarir dengan volume lalu lintas harian rata-rata sebesar 550,92 smp/jam, kapasitas 2821,5 smp/jam dan derajat kejenuhan (DS) adalah 0,22. Sedangkan arah Sultan syarir-Brawijaya volume lalu lintas harian rata-rata sebesar 496,26 smp/jam, kapasitas 2970 smp/jam dan derajat kejenuhan (DS) 0,17.","PeriodicalId":174605,"journal":{"name":"Musamus Journal of Civil Engineering","volume":"194 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124313763","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hairulla Hairulla, C. Utary, Y. Kakerissa, Anita Pratiwi
{"title":"Tinjauan Tanah Dasar Jalan Payum Merauke Terhadap Nilai Kembang Susut Dan Bearing Capacity","authors":"Hairulla Hairulla, C. Utary, Y. Kakerissa, Anita Pratiwi","doi":"10.35724/mjce.v4i01.3999","DOIUrl":"https://doi.org/10.35724/mjce.v4i01.3999","url":null,"abstract":"Salah satu kekuatan suatu konstruksi ditentukan oleh kualitas tanah sebagai struktur dasar yang digunakan. Tanah yang memiliki kembang susut tinggi akan mengalami retak pada saat kering dan akan mengembang saat hujan karena banyak menyerap air. Jika suatu bangunan didirikan di permukaan tanah yang mengembang maka akan menyebabkan kerusakan pada bangunan tersebut. Seperti halnya yang terjadi pada Jalan Payum Merauke yang mengalami kerusakan berupa retakan dan penurunan perkerasan. Retakan yang terjadi kemungkinan dikarenakan besarnya tingkat pengembangan tanah dasar pada Jalan Payum Merauke, juga rendahnya nilai daya dukung tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kembang susut dan bearing capacity pada Jalan Payum Merauke. Metode yang digunakan yaitu pengujian sifat fisis tanah, kepadatan tanah, pengembangan tanah, dan CBR di laboratorium pada STA 0+050, STA 0+635, STA 0+677, STA 0+900, dan STA 1+070. Berdasarkan hasil pengujian, menurut klasifikasi USCS tanah dikategorikan pasir halus berlanau. Besarnya nilai kembang susut untuk STA 0+050, STA 0+635, STA 0+677, STA 0+900, dan STA 1+070 diperoleh rata-rata pengembangan sebesar 1,38% maka dapat dikategorikan sebagai tanah dengan potensi pengembangan sedang. Besarnya nilai bearing capacity pada STA 0+050, STA 0+635, STA 0+677, STA 0+900, dan STA 1+070 diperoleh rata-rata CBR sebesar 1,09% maka dapat dikategorikan sebagai tanah dengan tingkat daya dukung yang rendah.","PeriodicalId":174605,"journal":{"name":"Musamus Journal of Civil Engineering","volume":"9 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122734385","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Richard Leonard RichardLeonard, Hairulla Hairulla, Dina Limbong Pamuttu
{"title":"Analisis Pengujian Tanah Lempung Dengan Penggunaan Semen Dan Mineral Sulfat (Tepung Gypsun) Terhadap Nilai CBR","authors":"Richard Leonard RichardLeonard, Hairulla Hairulla, Dina Limbong Pamuttu","doi":"10.35724/mjce.v4i01.4006","DOIUrl":"https://doi.org/10.35724/mjce.v4i01.4006","url":null,"abstract":"Daerah Cikombong yang bertempat di kabupaten Merauke merupakan kawasan yang memliki jenis tanah yang kurang begitu baik, dikarenakan sebagian besar tanah di kawasan tersebut adalah jenis tanah lempung yang memiliki sifat tanah dengan ukuran lebih kecil dari 0,002 mm, permeabilitas rendah, kenaikan air kapiler tinggi, bersifat sangat kohesif, kadar kembang susut yang tinggi dan proses konsolidasi lambat, Sehingga perlu ditinjau sifat fisis dan mekanis lempung agar dapat diketahui perilaku dan besar beban yang dapat di terima. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa besar pengaruh tanah lempung dengan penggunaan perbandingan antara tanah, semen dan mineral sulfat (tepung gypsun) terhadap nilai CBR. Metode yang dilakukan yaitu pengujian fisat fisis tanah lempung dan di lanjutkan dengan pengujian CBR (California Bearing Ratio). Hasil yang diperoleh dari pengujian laboratorium adalah kenaikan nilai CBR terjadi pada perbandingan antara tanah lempung, tepung gypsun 2,4,6%, dan semen 4%, gypsun 2% dan semen 4% didapat nilai CBR sebesar 45,46, gypsun 4% dan semen 4% nilai CBR sebesar 54,54 dan gypsun 6% dan semen 4% didapat nilai CBR sebesar 72,68. Namun penurunan nilai CBR terjadi pada perbandingan antara tanah lempung dan tepung gypsun pada persenan 4% dan 6%, perbandingan 4% didapat nilai CBR sebesar 0,00 dan perbandingan 6% didapat nilai CBR sebesar -36,39.","PeriodicalId":174605,"journal":{"name":"Musamus Journal of Civil Engineering","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126917767","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Penggunaan Asbuton Sebagai Bahan Subtitusi Asphalt Cement","authors":"Zainal Arifin Halim","doi":"10.35724/mjce.v4i01.3912","DOIUrl":"https://doi.org/10.35724/mjce.v4i01.3912","url":null,"abstract":"Pada penggunaan produk aspal Buton dipastikan akan menekan biaya pembangunan jalan raya di Indonesia dikarenan harganya lebih murah dibandingkan harga aspal minyak. Kandungan Aspal Buton terdiri dari air,mineral, bitumen yang sangat bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis Penggunaan Asbuton Sebagai bahan Subtitusi Asphalt Cement. Campuran AC BC mempunyai Stabilitas 1045 kg, flow 3.13 mm, VIM 3.03 %, VFB 81.72 %, VMA 14.5 %. Pada AC BC Asb mempunyai Nilai Stabilitas 1359 Kg, Flow 4.00 mm, VIM 3,75 %. VFB 7.39 %. VMA 14.17 %. Untuk AC WC mempunyai Nilai Stabilitas 1045 Kg, Flow 3.45 mm, VIM 3,01 %. VFB 81.07 %. VMA 15.92 %. AC WC Asb mempunyai Nilai Stabilitas 1380 Kg, Flow 4.60 mm, VIM 3,18 %. VFB 78.40 %. VMA 14.71 %. Hasil tersebut menunjukan bahwa Penambahan Asbuton pada campuran Asphalt Cement AC BC Asb,dan AC WC Asb menghasilkan nilai stabilitas yang tinggi disbanding dengan AC BC dan AC WC minyak murni, akan tetapi Campuran AC BC Asb,AC WC Asb yang disubtitusi dengan Asbuton memiliki angka pori yang besar dibanding dengan Campuran AC BC, dan AC WC minyak murni.","PeriodicalId":174605,"journal":{"name":"Musamus Journal of Civil Engineering","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134154964","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kajian Pengaruh Tinggi Bukaan Pintu Air Terhadap Bilangan Froude Dibagian Hilir Saluran Primer","authors":"Abner Doloksaribu, J. Paresa, Irianto Para'pak","doi":"10.35724/mjce.v4i01.4009","DOIUrl":"https://doi.org/10.35724/mjce.v4i01.4009","url":null,"abstract":"Untuk meningkatkan kesejahteraan dalam pertanian diperlukan penyediaan sarana dan prasarana meliputi saluran dan pintu air. Kondisi saat ini adalah kurangnya pengawasan dan perawatan terhadap bangunan pintu air sehingga pintu air menjadi rusak. Tujuan dalam penulisan ini adalah mengetahui apakah tinggi bukaan pintu air memiliki pengaruh terhadap debit air dan mengetahui berapa bilangan Froude yang terjadi bila pintu air utama dibuka sesuai dengan tinggi tertentu. Metode yang di gunakan yaitu metode pengamatan, rumus manning dan rumus bilangan Froude. Hasil dari perhitungan didapatkan tinggi bukaan pintu air (ap) berpengaruh terhadap besarnya debit air. Debit air melalui pintu (Qp) yaitu 0,477 m3/s (ap = 30 cm) dan 0,197 m3/s (ap = 15 cm), sedangkan debit air pada hilir (Qt) yaitu 0,434 m3/s (ap = 30 cm) dan 0.170 m3/s (ap = 15 cm). Hal ini mempengaruhi kecepatan aliran, untuk bilangan froude melalui pintu (Frp) yaitu 0,037 (ap = 30 cm) dan 0,017 (ap = 15 cm) atau Frp<1, aliran subkritis, sedangkan bilangan froude pada bagian hilir (Frt) yaitu 0,030 (ap = 30 cm) dan 0,013 (ap = 15 cm) atau Frt < 1 , aliran subkritis.","PeriodicalId":174605,"journal":{"name":"Musamus Journal of Civil Engineering","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127735484","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}