{"title":"Pengaruh Pemakaian Semen Abu Bata Merah Untuk Stabilisasi Tanah Lempung","authors":"Ju-Yen Sun, E. Budianto, C. Utary","doi":"10.35724/mjce.v5i02.5264","DOIUrl":"https://doi.org/10.35724/mjce.v5i02.5264","url":null,"abstract":"Tanah lempung merupakan tanah yang terdapat pada daerah Kabupaten Merauke tanah lempung memiliki sifat pada musim penghujan tanah menjadi lunak sehingga stabilisasi tanah sangat rendah sehingga dapat mempengaruhi kerusakan jalan sehingga perlu dilakukan perbaikan pada tanah dasar menggunakan material Semen dan Abu batu bata. Tujuan penelitian dilakukan agar melihat besar nilai CBR laboraturium terhadap penambahan semen dan abu batu bata dengan menggunakan CBR laboraturium rendaman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimental dimana proses pengujiannya dilakukan permodelan uji CBR laboraturium rendaman dengan perendaman selama 3 hari pemeraman dengan mengabungkan semen dan abu bata dengan presentase perencanaan 0%,5%,10%,15%, dan 20% dengan peningkatan nilai CBR laboraturium dinyatakan dalam (%). Hasil penelitian didapatkan nilai kadar air tanah 7,14 %, berat jenis tanah GS 2,63, gradasi butir tanah lolos saringan no.200 79,8% sehingga tanah lanau berlempung masuk pada klasifikasi tanah menurut AASTHO A-7-5, hasil nilai CBR laboraturium tanpa penambahan abu batu bata dan semen 0% memiliki nilai 2,76%, penambahan 5% abu batu bata dan 5% semen memiliki nilai 12,20%, penambahan 10% abu batu bata dan 10% semen menmiliki nilai 26,15%, penambahan 15% abu batu bata dan 15% semen memiliki nilai 42,71%, penambahan 20% abu batu bata dan 20% semen memiliki nilai 71,48% sehingga nilai CBR laboraturium sangat baik.","PeriodicalId":174605,"journal":{"name":"Musamus Journal of Civil Engineering","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134098782","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Debora Aprilia Mamoribo, D. L. Pamuttu, Yance Kakerissa
{"title":"Pengaruh Daya Dukung Tanah Yang Diperkuat Dengan Menggunakan Anyaman Karet Ban (Studi Kasus : Jalan Bokem Kelurahan Rimba Jaya Kabupaten Merauke)","authors":"Debora Aprilia Mamoribo, D. L. Pamuttu, Yance Kakerissa","doi":"10.35724/mjce.v5i02.5241","DOIUrl":"https://doi.org/10.35724/mjce.v5i02.5241","url":null,"abstract":"Salah satu jenis tanah yang ada di daerah Kabupaten Merauke yaitu tanah alluvial yang terbentuk karena endapan, daerah endapan terjadi di sungai, dan rawa-rawa yang berada di dataran rendah. Saat musim hujan kondisi tanah yang lunak sehingga daya dukung tanah sangat rendah, dan memiliki resiko terjadinya retak-retak, jalan berlubang, penurunan pondasi. Perlu dilakukan perbaikan secara fisik memakai material geosintetik, tetapi perlu biaya yang cukup mahal dipilihlah material pengganti yang memiliki cara kerja yang sama dan banyak ketersediaannya, yaitu limbah ban mobil bekas. Tujuan penelitian ini, ingin mengetahui pengaruh penggunaan anyaman karet ban dalam upaya peningkatan daya dukung tanah. Metode yang digunakan, metode eksperimental pengujiannya dalam bentuk permodelan. Untuk nilai daya dukung tanah didapat dari uji pembebanan dan grafik hubungan beban dan penurunan. Rasio daya dukung didapat dari perbandingan antara daya dukung ultimate tanah dengan perkuatan dan tanpa memakai perkuatan yang dinyatakan dalam (%). Hasil penelitian uji karakteristik tanah dua sistem klasifikasi yaitu sistem klasifikasi USCS termasuk jenis tanah lempung berpasir dan klasifikasi AASTHO masuk kelompok A-6 tanah berlempung. Dan hasil penelitian pengujian perkuatan tanah dari tanpa perkuatan dan dengan perkuatan mulai dari 24 Kpa, 52 Kpa, 62 Kpa didapat kenaikan nilai daya dukung rasio masing-masing, untuk tanah yang diberi perkuatan anyaman karet ban lapisan 1 sebesar 117%, tanah yang diberi perkuatan anyaman ban lapisan 2 sebesar 158%. Jadi lebih efektif anyaman berjarak lapisan 2 dimana mengalami peningkatan daya dukung tanah sebesar 158%.","PeriodicalId":174605,"journal":{"name":"Musamus Journal of Civil Engineering","volume":"7 5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134411073","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Arif Setiawan, Budi Doloksaribu, Abner Doloksaribu
{"title":"Analisis Frekuensi Struktur Menara Masjid Raya Al-Aqsa Kabupaten Merauke","authors":"Arif Setiawan, Budi Doloksaribu, Abner Doloksaribu","doi":"10.35724/mjce.v5i02.5105","DOIUrl":"https://doi.org/10.35724/mjce.v5i02.5105","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara yang berada pada daerah pertemuan batas lempeng yang mengakibatkan rawan akan terjadinya gempa. Hal ini akan berpengaruh pada konstruksi bangunan berupa beban gempa yang mengakibatkan bangunan akan bergetar lebih besar daripada getaran aslinya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis frekuensi struktur yang terjadi pada menara Masjid Raya Al-Aqsa Kabupaten Merauke. Metode yang digunakan dalam analisis frekuensi struktur adalah analitik dan menggunakan software SAP 2000. Perencanaan mengacu pada SNI 1729:2020 tentang bangunan baja, SNI 2847:2019 tentang bangunan beton, SNI 1726:2019 tentang ketahanan gempa untuk struktur, dan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG 1983). Hasil dari penelitian ini didapatkan frekuensi struktur menara Masjid Raya secara analitik adalah sebesar 4,3681 rad/detik atau 0,6955 putaran/detik, sedangkan pada analisis menggunakan software SAP2000 didapat hasil sebesar 4,3700 rad/detik atau 0,6955 putaran/detik. Hasil dari perhitungan analitik maupun menggunakan software dinyatakan aman atau tidak melebihi dari batas izin waktu getar alami yaitu sebesar 2,06 detik.","PeriodicalId":174605,"journal":{"name":"Musamus Journal of Civil Engineering","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130734499","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Perbandingan RAB Bangunan Gedung dengan AHSP 2016 dan AHSP 2022","authors":"Grenfiki Yongki Nugraha, Lendra Lendra, Veronika Happy Puspasari, Theresia Widi Asih Cahyanti","doi":"10.35724/mjce.v5i02.5222","DOIUrl":"https://doi.org/10.35724/mjce.v5i02.5222","url":null,"abstract":"Konstruksi di berbagai negara adalah industri yang sangat kompetitif dengan keuntungan rata-rata sektor konstruksi bangunan sebesar 7%. Untuk mendapatkan kontrak konstruksi dan mencapai keuntungan optimal, penyedia jasa perlu menawarkan harga yang optimal yang disusun dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB). Dalam proyek konstruksi, terdapat banyak dan beragam item pekerjaan yang dihitung dan dianalisis, tergantung pada skala proyek tersebut. Analisis Harga Satuan digunakan untuk perhitungan harga pekerjaan berdasarkan rincian komponen tenaga kerja, bahan, dan peralatan yang dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan menyusun RAB dengan AHSP 2016 dan AHSP 2022 untuk rehabilitasi gedung BP3K Mihing Raya di Kabupaten Gunung Mas, serta menganalisis perbedaannya. Metode penelitian melibatkan penyusunan rencana anggaran berdasarkan kuantitas pekerjaan dengan menggunakan Analisis Harga Satuan Pekerjaan dari Kementerian PUPR, yaitu AHSP 2016 dan AHSP 2022. Dari hasil penelitian diperoleh rencana anggaran biaya berdasarkan AHSP 2016 sebesar Rp. 525.618.977,74, dan jika perhitungan penerapan SMKK pada AHSP 2016 masuk biaya umum atau overhead diperoleh sebesar Rp. 516.006.477,74 dan berdasarkan AHSP 2022 sebesar Rp. 531.895.916,11. Selisih RAB antara AHSP 2016 dan AHSP 2022 sebesar Rp. 6.276.938,37. Selisih antara AHSP 2016 dengan biaya penerapan SMKK masuk biaya umum dan overhead dan AHSP 2022 sebesar Rp. 15.889.438,37.","PeriodicalId":174605,"journal":{"name":"Musamus Journal of Civil Engineering","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124902288","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Kebutuhan Frekuensi Kapal Ro-Ro Dalam Melayani Penyeberangan","authors":"M. Yazid, Husni Mubarak, Hariyati Hamid","doi":"10.35724/mjce.v5i02.5174","DOIUrl":"https://doi.org/10.35724/mjce.v5i02.5174","url":null,"abstract":"Air Putih - Sei Selari crossing of Bengkalis regency has a distance of 5 miles. The total number of Ro-Ro vessels operating at the parallel crossing of Air Putih – Sei Selari is 6 vessels with a rolling system where 4 vessels operate and 2 vessels are off / standby. The number of trips served per day is an average of 20 trips. However, the overall number of ships operating on a fairly close trajectory is not balanced with optimal ship operating time service. As a result there is a queue of ships to dock. In this study used several methods of analysis to solve the problems that occur, including load factor analysis, frequency analysis required and analysis of the needs of the number of ships. From the results of the analysis it was found that the ideal number of ship frequencies under normal and congested conditions were 21 trips/day and 24 trips/day respectively. Scheduling is based on ship service time during normal and busy times, both of that condition have Sailing Time 35 minutes, headways 90 minutes at normal condition and 103 minutes at congested, Layover time 20 minutes at normal times and 25 minutes at congested, so as to minimize the length of waiting time for ships to dock on the wharf. With a total of 6 ships, the ship operating schedule per day uses a ship rolling system with the division of 3 ships in operation and 3 ships off / standby.","PeriodicalId":174605,"journal":{"name":"Musamus Journal of Civil Engineering","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121868787","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Karakteristik Bata Ringan Dengan Menggunakan Campuran Limbah Styrofoam Dan Serabut Kelapa","authors":"Yoga Charol Vincenthius Tethool, Indra Birawaputra","doi":"10.35724/mjce.v5i02.5179","DOIUrl":"https://doi.org/10.35724/mjce.v5i02.5179","url":null,"abstract":"Bata ringan tipe Cellular Lightweight Concrete (CLC) merupakan bata ringan yang dibuat dengan proses menambahkan buih udara dalam bentuk busa ke dalam campuran mortar yang telah diaduk sebelumnya. Busa tersebut dihasilkan dari foam agent yang menyebabkan ongkos produksi bata ringan tersebut menjadi mahal. Pada sektor perkebunan, komoditas kelapa menempati posisi hasil produksi terbesar sejumlah 56.469 ton di Kabupaten Manokwari. Hal ini menyebabkan tanaman kelapa menjadi salah satu penyumbang limbah yang besar. Pemanfaatan limbah serabut kelapa, pada campuran beton normal dapat meningkatan nilai kuat tekan hingga 29%. Penelitian ini memanfaatkan limbah styrofoam dan limbah serabut kelapa sebagai bahan campuran bata ringan tipe CLC. Limbah styrofoam digunakan untuk menggantikan foam agent dan limbah serabut kelapa diharapkan mampu meningkatkan nilai kuat tekan dari bata ringan. Tahapan pelaksanaan penelitian ini diawali dengan melakukan uji karakteristik material penyusun bata ringan, selanjutnya dilakukan perhitungan komposisi campuran dan dilanjutkan dengan mencetak benda uji pada silinder ukuran 15x30. Hasil pengujian menunjukan bahwa material styrofoam dapat digunakan sebagai pengganti foam agent pada bata ringan tipe CLC. Berat jenis bata ringan adalah BT1: 1177.36 kg/m3, BT2: 1172.92 kg/m3, BT3: 1209.60 kg/m3, BT4: 1196.68 kg/m3, dan BT5: 1182.99 kg/m3. Penggunaan styrofoam mampu menurunkan tingkat penyerapan air pada bata ringan sebesar 50%. Nilai kuat tekan bata ringan adalah BT1: 1.24 MPa, BT2: 1.32 MPa, BT3: 1.62 MPa, BT4: 1.69 MPa dan BT5: 1.65 MPa. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan serabut kelapa dalam campuran bata ringan mampu meningkatkan nilai kuat tekan sebesar 28%. Penggunaan material limbah styrofoam mampu menurunkan biaya produksi hingga 20%.","PeriodicalId":174605,"journal":{"name":"Musamus Journal of Civil Engineering","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114738646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemanfaatan Teknologi Drone Dalam Pemetaan Digital (Fotogrametri) Menggunakan Kerangka Ground Control Point (GCP) di Daerah Irigasi Waibu Distrik Salawati Tengah","authors":"Slamet Widodo, Anif Farida, Alfina Maysyurah, Anang Widianto","doi":"10.35724/mjce.v5i02.5078","DOIUrl":"https://doi.org/10.35724/mjce.v5i02.5078","url":null,"abstract":"Daerah irigasi di Indonesia dengan perencanaan pengembangan lahan pertanian, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian di daerah irigasi tersebut serta dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Mobilitas penduduk dengan peningkatan kebutuhan transportasi, dan kompleksitas lahan berdampak pada penurunan kualitas lingkungan dan pencemaran kualitas udara. Studi ini bertujuan untuk menganalisis tahapan metode fotogrametri menggunakan teknologi drone dengan kerangka Ground Control Point (GCP) di D.I Waibu dan untuk mengetahui hasil akurasi pemetaan dengan GCP dan tanpa GCP. Metode yang digunakan dalam pengukuran GCP yaitu metode Real Time Kinematic (RTK) dan metode static. Pada tahapan metode fotogrametri menggunakan teknologi drone dengan kerangka GCP di D.I Waibu dilakukan pengamatan titik awal dengan metode statik, perencanaan jalur terbang drone, pemasangan premark GCP, pemotretan foto udara dan persebaran pengukuran GCP. Hasil penelitian pada report control points RMSE pada pengolahan data dengan GCP mendapatkan nilai eror horizontal sebesar 0,144387 cm dan nilai eror vertikal sebesar 1,07199 cm dan hasil pada report control points RMSE pengolahan data tanpa GCP mendapatkan nilai eror horizontal sebesar 4,99225 m dan nilai eror vertikal sebesar 1,31386 m. Temuan penelitian menunjukkan bahwa dengan Point GCP nilai akurasi termasuk dalam skala peta 1: 1.000 sedangkan tanpa menggunakan GCP sesuai dengan tabel ketelitian geometri peta RBI maka nilai akurasi geometri termasuk dapat digunakan sebagai pembuatan peta pada skala 1 : 25.000.","PeriodicalId":174605,"journal":{"name":"Musamus Journal of Civil Engineering","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124570225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peranan Transportasi Laut Dalam Mendukung Pergerakan Orang Di Pulau Dum Distrik Kepulauan Kota Sorong","authors":"M. Rusmin, D. Sukowati, Priskila Tehupeiory","doi":"10.35724/mjce.v5i01.5025","DOIUrl":"https://doi.org/10.35724/mjce.v5i01.5025","url":null,"abstract":"Transportasi laut merupakan alat alternatif utama dan efektif untuk Pulau Dum Distrik Kepulauan Kota Sorong. Perjalanan dari Kota Sorong menuju Pulau Dum Distrik Kepulauan Kota Sorong dengan mengunakan Transportasi laut seperti Perahu.Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui kinerja pelayanan, tingkat keamanan, keselamatan dan kepuasan penumpang transportasi laut di Pulau Dum. Penelitian ini menggunakan metode Analisis Deskriptif untuk menggambarkan masing-masing variabel secara mandiri. Data yang telah dikumpulkan, diolah dan dianalisis sesuai tujuan pertanyaan penelitian. Tingkat Capaian Responden (TCR). Untuk mengetahui tingkat pencapaian responden (TCR) dan kriteria hubungan. Hasil analisis deskriptif untuk transportasi laut tentang kinerja, keamanan, kenyamanan dan kepuasan yaitu cukup baik. Untuk keseluruhan pertanyaan yang direspon oleh responden maka disimpulkan bahwa kinerja transportasi laut (perahu) di Pulau Dum Baik dengan rata-rata keseluruhan sebesar 3,44 dan juga nilai keselurhan dari tingkat capaian responden sebesar 68,8% masuk dalam katagori cukup baik, keamanan dan kenyamanan transportasi laut di Pulau Dum Baik dengan rata-rata keseluruhan sebesar 3,92 dan juga nilai keseluruhan dari tingkat capaian responden sebesar 78,5% masuk dalam katagori cukup baik, kepuasan responden terhadap transportasi laut di Pulau Dum cukup baik dengan rata-rata keseluruhan sebesar 3,26 dan juga nilai keseluruhan dari tingkat capaian responden sebesar 65,3% masuk dalam katagori cukup baik.","PeriodicalId":174605,"journal":{"name":"Musamus Journal of Civil Engineering","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125742502","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perbandingan Tingkat Kebisingan Akibat Aktivitas Transportasi","authors":"Husni Mubarak, M. Yazid, Febri Wahyudi","doi":"10.35724/mjce.v5i01.5057","DOIUrl":"https://doi.org/10.35724/mjce.v5i01.5057","url":null,"abstract":"Mesjid Agung Ar-Rahman dan Rumah Sakit Syafira yang berada dilingkungan jalur lalu lintas yang terkena kebisingan perlu melakukan pengendalian kebisingan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat kebisingan akibat aktivitas transportasi pada jalan Jendral Sudirman lokasi Mesjid Agung Ar-Rahman dan lokasi Rumah Sakit Syafira Kota Pekanbaru, Metode penelitian ini merupakan studi kasus dimana fokus permasalahannya hanya pada tingkat perhitungan prediksi akibat lalu lintas dengan formula Calculation of Road Traffic Noise (CoRTN) dan pengukuran kebisingan dengan Sound Level Meter (SLM) serta pengumpulan data menggunakan kuisioner. Analisa data yang digunakan adalah uji normalitas, univariat dan independent sampel test. Berdasarkan hasil survei kebisingan dan perhitungan CoRTN didapat tingkat kebisingan lalu lintas di jalan Jendral Sudirman, pada hari kamis dan senin diperoleh tingkat kebisingan rerata terendah dengan SLM adalah 71.30 dB yaitu terletak dilokasi Mesjid AgungAr-Rahman pada hari kamis pukul 16.30 – 17.30. Tingkat kebisingan rerata tertinggi adalah 75.02 dB yaitu terletak dilokasi RS Syafira pada hari senin pukul 16.30 – 17.30. Untuk Basic Noise Level yang terendah dihasilkan dihasilkan dilokasi RS Syafira pada hari senin pukul 07.00 – 08.00 sebesar 72.90 dB. Sedangkan yang tertinggi dihasilkan dilokasi Mesjid Agung Ar-Rahman pada hari kamis pukul 07.00 – 08.00 sebesar 75.52 dB. Berdasarkan hasil dari kuisioner dengan pengujian Idependent Sampel Test diperoleh tingkat kebisingan lalu lintas rata-rata dilokasi Mesjid Agung Ar-Rahman sebesar 51.45 dB dan dilokasi RS Syafira sebesar 50.25 dB. Secara umum pengukuran dengan alat ukur maupun persamaan emperik, telah melebihi baku tingkat yang diizinkan.","PeriodicalId":174605,"journal":{"name":"Musamus Journal of Civil Engineering","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130146462","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Pemilihan Desain Jembatan Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)","authors":"Wirdha Ningsih, S. Wahyudi, Henny Pratiwi Adi","doi":"10.35724/mjce.v4i02.4405","DOIUrl":"https://doi.org/10.35724/mjce.v4i02.4405","url":null,"abstract":"Perencanaan desain jembatan dalam pembangunan infrastruktur jalan sangat berperan dalam menentukan bentuk konstruksi dan fungsinya, yang meliputi: aspek lalu lintas, aspek hidrologi, aspek teknis, dan aspek estetika dimana hal ini menjadikan sebagai faktor dalam menata kota guna dijadikan sebagai pusat pemekaran kota setempat. Dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pemilihan desain jembatan yang sesuai. berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Hasil analisis penentuan pemilihan Desain Jembatan Sungai Takondeang, dari ke 8 responden yaitu. Jembatan Kabel (cable stayed) adalah prioritas utama dengan nilai bobot sebanyak 0.340 atau 34%, kemudian proritas kedua adalah Jembatan Pelengkung Mengikat (tied arch bridge) dengan nilai bobot 0.277 atau 28%, pilihan ketiga yaitu Jembatan Pelengkung Dek (deck arch bridge), dan yang terakhir adalah Jembatan Gantung (suspension bridge) dengan nilai bobot terendah 0.166 atau 17%. Maka disimpulkan bahwa jembatan kabel memiliki perolehan nilai aspek lalu lintas 0.073, aspek hidrologi 0.106, aspek teknis 0.211 dan untuk evaluasi terakhir aspek estetika yang memperoleh nilai bobot tetinggi sebesar 0.609.","PeriodicalId":174605,"journal":{"name":"Musamus Journal of Civil Engineering","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122225018","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}