{"title":"PENERAPAN DIGITAL MARKETING MELALUI E- COMMERCE TOBEL (TOKO BELI) DI DESA BONTOSUNGGU KECAMATAN BAJENG KABUPATEN GOWA SULAWESI SELATAN","authors":"Andi Sawe Ri Esso, M. Yahya, Khaeruni Nur","doi":"10.24198/kumawula.v7i1.50010","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/kumawula.v7i1.50010","url":null,"abstract":"Teknologi yang begitu pesat memberikan kemudahan dalam bermobilisasi pada semua aspek di kehidupan manusia, Hal ini tentunya akan menghemat waktu dan memberikan kemudahan para pelaku UMKM di Kecamatan Bajeng Desa. Bontosunggu, Kabupaten Gowa. Saat ini pengetahuan para pelaku UMKM kurang memanfaatkan teknologi yang berkembang. Kurangnya sosialisasi dan pengetahuan teknologi telah menghambat perkembangan pemasaran UMKM di daerah tersebut. Solusi yang dapat diterapkan untuk mitra binaan adalah pemanfaatan aplikasi digital marketing dalam aspek manajemen. Toko Beli dalam memasarkan Produk UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan penerapan digital marketing melalui e-commerce bagi Tobel Toko Beli di Desa Bontosunggu. Kegiatan ini mengadopsi pendekatan partisipatif. Metode pelatihan, konsultasi, dan pelaksanaan praktik lapangan telah digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan. Dengan tersebut, dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang digital marketing dan mampu mengimplementasikan dalam memasarkan produknya. The rapid advancement of technology provides convenience in various aspects of human life, which undoubtedly saves time and offers benefits to small and medium-sized enterprises (UMKM) stakeholders in the Bajeng District, Bontosunggu Village, Gowa Regency. Currently, the knowledge of UMKM stakeholders in utilizing evolving technology is limited. The lack of socialization and technological awareness has hindered the development of UMKM marketing in the area. The solution that can be applied to our partner is the utilization of digital marketing applications in the management aspect. \"Toko Beli\" in marketing UMKM products. This research aims to optimize the implementation of digital marketing through e-commerce for \"Toko Beli\" in Bontosunggu Village. This activity adopts a participatory approach. Training, consultation, and field practice methods have been used to enhance understanding and skills. Consequently, it can improve community's understanding of digital marketing and their ability to implement it in marketing their products.","PeriodicalId":170937,"journal":{"name":"Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"12 15","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140657891","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Marsha Savira Agatha Putri, Sani Rusminah, D. A. Prasidya, Elisa Ayu Mustika
{"title":"PENDAYAGUNAAN SAMPAH DIAPERS MENJADI PUPUK ORGANIK SEBAGAI PROGRAM KOLABORASI PENINGKATAN EKONOMI HIJAU BERBASIS LINGKUNGAN","authors":"Marsha Savira Agatha Putri, Sani Rusminah, D. A. Prasidya, Elisa Ayu Mustika","doi":"10.24198/kumawula.v7i1.48147","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/kumawula.v7i1.48147","url":null,"abstract":"Berawal dari permasalahan timbunan sampah yang menjadi masalah utama Desa Sekaran Lamongan, khususnya sampah popok sekali pakai (diapers) yang kuantitasnya mencapai 120 kg/hari. Sehingga perlu dilakukan program penanganan khusus untuk menanggulangi permasalahan tersebut dengan metode daur ulang (recycle). Untuk mengatasi masalah tersebut dan sebagai perwujudan komitmen menuju visi desa mandiri sampah pada tahun 2025, program ini perlu dilaksanakan. Dengan pemilahan sampah yang telah dilakukan oleh warga Desa Sekaran, sehingga program ini tinggal meneruskan untuk pengelolaan dan pengolahan sampah yang telah dipilah. Walaupun demikian, masih ada beberapa permasalahan yang dialami oleh mitra antara lain: sampah diapers pada TPS 3R yang dikelola oleh mitra memiliki kapasitas yang tinggi, dan mitra tidak mengetahui bagaimana solusi pengolahan sampah diapers dan manajemen sampah. Dengan demikian, kami tim pengusul berkolaborasi dengan mitra memberikan solusi antara lain: memberikan pengetahuan dampak lingkungan akibat pencemaran yang diakibatkan oleh sampah diapers, memberikan penyuluhan terkait manajemen pemilahan sampah diapers untuk disalurkan ke bank sampah, dan memberikan pengetahuan berupa pemanfaatan/pengelolaan sampah diapers menjadi pupuk cair dan pupuk padat yang bernilai ekonomis. Program-program yang direncanakan untuk mengatasi permasalahan mitra dilakukan dengan metode antara lain: melakukan rapat dan focus group discussion (FGD) dengan mitra, melakukan penyuluhan dampak sampah diapers terhadap lingkungan, melakukan penyuluhan pengolahan sampah diapers menjadi pupuk cair dan pupuk padat, setelah itu dilakukan kegiatan evaluasi program dan rencana tindak lanjut kolaborasi kedepannya, setelah itu akhir dari rangkaian program ini adalah mitra bersama warga Desa Sekaran dapat menghasilkan produk yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan sehingga tercipta sustainable environment skala desa. It begins from the landfill problem as the main problem of Sekaran Lamongan Village, especially disposable diapers whose quantity reaches 120 kg/day. Thus, it is necessary to do a special handling program to overcome these problems with the recycling method (recycle). To overcome this problem and as a manifestation of commitment towards the vision of an independent waste village in 2025, this program needs to be implemented. With the segregation of waste that has been carried out by the residents of Sekaran Village, this program only remains for the management and processing of the sorted waste. Even so, there are still some problems experienced by partners, including: diapers waste at TPS 3R which is managed by partners has a high capacity, and partners do not know how to solve diapers waste management and waste management. Thus, our proposing team collaborates with partners to provide solutions including: providing knowledge of the environmental impact due to pollution caused by waste diapers, providing counseling regarding the management of segregating","PeriodicalId":170937,"journal":{"name":"Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"35 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140657705","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
D. A. Prasidya, Nur Lathifah Syakbanah, Gading Wilda Aniriani, Sameida Sameida
{"title":"PENDAMPINGAN PEMBUATAN ECO-ENZYME SEBAGAI PROGRAM PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA WARGA KELURAHAN BANJARSARI, GRESIK","authors":"D. A. Prasidya, Nur Lathifah Syakbanah, Gading Wilda Aniriani, Sameida Sameida","doi":"10.24198/kumawula.v7i1.48483","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/kumawula.v7i1.48483","url":null,"abstract":"Permasalahan timbunan sampah yang semakin meningkat setiap hari dan kurangnya lahan pembuangan sampah menjadi masalah utama lingkungan. Selain itu, pemilahan dan pengolahan sampah yang kurang efektif sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan oleh sampah. Eco- enzyme merupakan metode inovasi yang dibuat dari sampah organik rumah tangga sehingga dapat mengurangi pembuangan sampah organik ke TPA. Wilayah RW 12 Cluster Sportivo Desa Banjarsari, Gresik belum ada pelopor penggerak warga sekitar untuk dapat melakukan pemilahan dan pengolahan sampah terutama eco- enzyme ini. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan warga agar dapat mengolah sampah organik menjadi bahan yang dapat dipergunakan kembali dan mencegah pencemaran lingkungan. Kegiatan dilakukan dalam bentuk pendidikan atau penyuluhan kesehatan lingkungan, demonstrasi pembuatan ecoenzyme, dan pendampingan. Setelah dilakukan penyuluhan, warga mendapatkan pengetahuan yang baik mengenai pengolahan sampah organik dengan eco- enzyme. Kegiatan demonstrasi pembuatan eco- enzyme dilakukan secara langsung di fasilitas umum. Kegiatan yang terakhir adalah pendampingan, yaitu dilakukan selama 2 minggu berdiskusi mengenai kesulitan selama membuat eco- enzyme ini. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon positif dari mitra. Pengetahuan serta keterampilan warga untuk mengolah sampah organic menjadi meningkat. Untuk kegiatan selanjutnya yaitu mengadakan pengolahan sampah dalam bentuk lain sehingga lingkungan terpelihara dengan baik. The problem of landfills that are increasing every day and the lack of land for waste disposal is a major environmental problem. In addition, the sorting and processing of waste is less effective, causing environmental pollution by waste. Eco-enzyme is an innovative method made from household organic waste so that it can reduce the disposal of organic waste to landfill. In the area of RW 12 Cluster Sportivo, Banjarsari Village, Gresik, there are no pioneers to mobilize local residents to conduct sorting and processing of waste, especially this eco-enzyme. This community service activities aims to increase the knowledge and skills of citizens so that they can process organic waste into materials that can be reused and prevent environmental pollution. Activities are carried out in the form of 3 activities, namely environmental health education or counseling, demonstrations for making ecoenzymes, and mentoring. After counseling, residents get good knowledge about processing organic waste with eco-enzyme. Activity demonstrations of making eco-enzymes are carried out directly in public facilities. The last activity is mentoring, which is carried out for 2 weeks using it to discuss the difficulties in making this eco-enzyme. This community service activity can run smoothly and get a positive response from partners. The knowledge and skills of residents to process organic waste increased. S","PeriodicalId":170937,"journal":{"name":"Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"65 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140659907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PENGOLAHAN IKAN LAUT DENGAN PULSED ELECTRIC FIELD KELURAHAN MUARAREJA KOTA TEGAL","authors":"Qirom Qirom, Sari Prabandari, Arry Darmawan","doi":"10.24198/kumawula.v7i1.50776","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/kumawula.v7i1.50776","url":null,"abstract":"Kelurahan Muarareja merupakan salah satu pusat aktivitas pengolahan ikan laut yang potensial di Kota Tegal dengan tiga sektor utama, yaitu industri pengolahan ikan, petani tambak, dan nelayan. Sebagian besar industri pengolahan ikan di Tegal masih termasuk dalam kategori Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) termasuk di dalamnya adalah kelompok Pengolah ikan Mina Rizqi. Pada Kelompok ini masih menggunakan peralatan sederhana dalam mengolah, tidak memperhatikan SOP dalam menunjang CPPOB (Cara Penanganan Pangan Olahan Baik) dan kurangnya kesadaran pentingnya sertifikasi kualitas produk dari cemaran bakteri yang ditunjukkan dengan COA. Pada kegiatan Pengabdian ini dilakukan pendekatan yang inovatif dan efektif untuk meningkatkan kualitas produk pengolahan ikan laut dengan teknologi pulsed electric field (PEF) yang telah berhasil mereduksi bakteri ikan laut. Peralatan industri yang kami miliki serta dukungan institusi tentang Teaching Factory, kami bekerja sama dengan Penyuluh Dinas Kelautan dan Perikanan kota Tegal serta Kelompok Pengolah ikan Mina Rizqi untuk meningkatkan kualitas produk ikan dengan teknologi PEF. Metode yang digunakan pada program ini yaitu dengan pemberian pelatihan tentang teknologi PEF dan melakukan pendampingan cara menggunakan PEF oleh mahasiswa. Melakukan pendampingan pengurusan COA (Certified of Analysis) dan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB). Hasil dari program ini yaitu diterapkannya teknologi PEF pada pengolahan ikan kelompok pengolah dan pemasar ikan Mina Rizqi. Dengan demikian, kualitas olahan ikan dapat dipertahankan dan masa simpannya dapat diperpanjang. Serta dimilikinya dokumen COA dan CPPOB untuk menunjang pemasaran lebih luas, yaitu pasar retail dan eksportir. Muarareja Village is one of the potential centers of marine fish processing activities in Tegal City with three main sectors, namely the fish processing industry, pond farmers, and fishermen. Most of the fish processing industry in Tegal is still categorized as Small Micro Medium Enterprises (MSMEs), including the Mina Rizqi fish processing group. This group still uses simple equipment in processing, does not pay attention to SOPs in supporting CPPOB (Good Processed Food Handling Methods) and lack of awareness of the importance of product quality certification from bacterial contamination indicated by COA. In this service activity, an innovative and effective approach was taken to improve the quality of marine fish processing products with pulsed electric field (PEF) technology which has successfully reduced marine fish bacteria. With our industrial equipment and institutional support on Teaching Factory, we worked together with the Tegal city Marine and Fisheries Extension Service and the Mina Rizqi fish processing group to improve the quality of fish products with PEF technology. The method used in this program is by providing training on PEF technology and providing assistance on how to use PEF by students. Assistance in managing COA(C","PeriodicalId":170937,"journal":{"name":"Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"67 42","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140663798","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PELATIHAN PENGOLAHAN BISKUIT DAUN KELOR SEBAGAI MAKANAN PENDAMPING PENCEGAHAN STUNTING DI DESA MANANGGU, KABUPATEN BOALEMO, GORONTALO","authors":"Nur Rasdianah, A.Takdir Makkulawu","doi":"10.24198/kumawula.v7i1.50124","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/kumawula.v7i1.50124","url":null,"abstract":"Pencegahan stunting merupakan tanggung jawab semua pihak, baik itu pemerintah, masyarakat, dan keluarga. Salah satu cara untuk pencegahan stunting adalah dengan memberikan makanan tambahan yang mengandung tinggi gizi. Kekurangan gizi yang terjadi pada periode emas tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah. Salah satu upaya dalam pencegahan stunting adalah dengan pemanfaatan tanaman lokal sebagai bahan pangan. Tanaman Kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman yang banyak tumbuh dan mudah didapatkan. Selain itu, tanaman ini memiliki sejuta manfaat untuk kesehatan dan memiliki sumber gizi tinggi. Tujuan dari kegitan ini adalah melakukan sosialisai tentang stunting termasuk pemberian makan tambahan, pemanfaatan tanaman lokal yaitu daun kelor sebagai sumber gizi, dan memberikan pelatihan kepada masyarakat desa terkait pengolahan biskuit dari bahan daun kelor sebagai makan pendamping untuk pencegahan stunting. Sebanyak 32 peserta yang hadir dalam kegiatan ini yang terdiri dari ibu yang memiliki balita, wanita hamil, dan warga sekitar. Tahapan yang dilakukan pada kegiatan ini adalah terlebih dahulu dilakukan sosialisai atau pemberian materi tentang stunting dan pemanfaatan tanaman lokal. Kemudian berikutnya dilakukan demonstrasi dan pelatihan pembutan biskuit daun kelor sebagai bahan makan tambahan penunjang gizi. Tahap akhir dilakukan evaluasi dimana sekitar 85% warga dapat menjawab dengan baik dan benar pertanyaan yang diberikan oleh tim. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman warga tentang stunting dan pemanfaatan tanaman lokal. Stunting prevention is the responsibility of all parties, including the government, community and family. One way to prevent stunting is to provide additional food that contains high nutrition. Malnutrition that occurs during the golden period can cause various problems. One effort to prevent stunting is by using local plants as food. The Moringa plant (Moringa oleifera) is a plant that grows widely and is easy to obtain. Apart from that, this plant has a million health benefits and is a source of high nutrition. The aim of this activity is to provide outreach about stunting, including providing additional food, cultivating local plants, namely Moringa leaves as a source of nutrition, and providing training to village communities regarding processing biscuits from Moringa leaves as a complementary food to prevent stunting. A total of 32 participants who attended this activity consisted of mothers with toddlers, pregnant women, and local residents. The stages carried out in this activity are first to carry out socialization or provide material about stunting and the use of local plants. Then the next step was intensification and training in making Moringa leaf biscuits as an additional food ingredient to support nutrition. The final stage was an evaluation where around 85% of residents were able to answer the questions given by the team well and correctly. This activity is expected to","PeriodicalId":170937,"journal":{"name":"Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"17 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140673683","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
H. Wibowo, Sahadi Humaedi, Maulana - Irfan, Meilanny Budiarti Susanto, S. T. Raharjo, N. C. Apsari
{"title":"PENGEMBANGAN KETERAMPILAN MENGHANTARKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA BAGI GURU-GURU PAUD SE-KECAMATAN PANYILEUKAN KOTA BANDUNG","authors":"H. Wibowo, Sahadi Humaedi, Maulana - Irfan, Meilanny Budiarti Susanto, S. T. Raharjo, N. C. Apsari","doi":"10.24198/kumawula.v7i1.45124","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/kumawula.v7i1.45124","url":null,"abstract":"Guru merupakan komponen pendidikan bangsa yang penting. Maka, segala upaya meningkatkan kapasitas guru, seyogyanya merupakan yang perlu diprioritaskan. Pembelajaran bermakna, dengan menggunakan skema daur belajar merupakan merupakan salah satu metode untuk menggugah peserta didik berpikir dan mampu mengungkapkan pendapatnya. Praktik pengabdian masyarakat ini berbentuk aksi memberikan pelatihan kepada para guru, yaitu pelatihan pembelajaran bermakna melalui optimasi aplikasi daur belajar. Pelatihan ini disampaikan oleh narasumber yaitu fasilitator atau guru yang ahli. Bentuk pelatihan ini melibatkan penggunaan berbagai media pembelajaran dan teknik seperti permainan, puisi, gambar, dan video. Langkah-langkah pengajaran termasuk pengalaman langsung dengan materi, pengungkapan perasaan peserta, analisis bersama, penyimpulan, dan penerapan materi dalam kehidupan sehari-hari. Melalui hal ini, guru diharapkan dapat meningkatkan luaran proses pembelajarannya. Pelatihan diikuti oleh lebih dari dua puluh guru Pendidikan Anak Usia Dini di lingkungan kecamatan Panyileukan Kota Bandung. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas guru dalam mengajar dan memberikan dampak positif pada proses belajar mengajar. Kesinambungan dalam upaya peningkatan kualitas guru diharapkan dapat terus dilakukan untuk mencapai hasil yang lebih baik secara berkelanjutan. Teachers are an important component of the nation's education. Therefore, all efforts to improve the capacity of teachers should be prioritized. Meaningful learning, using the learning cycle scheme, is one method to inspire students to think and be able to express their opinions. This community service practice takes the form of providing training to teachers, namely meaningful learning training through optimizing the learning cycle application. This training is delivered by resource persons, namely facilitators or expert teachers. This form of training involves the use of various learning media and techniques such as games, poems, pictures, and videos. Teaching steps include direct experience with the material, expression of participants' feelings, joint analysis, summarization, and application of the material in daily life. Through this, teachers are expected to improve their learning process outcomes. The training was attended by more than twenty Early Childhood Education teachers in the Panyileukan sub-district of Bandung City. This training is expected to improve the quality of teachers in teaching and have a positive impact on the teaching and learning process. Sustainability in efforts to improve the quality of teachers is expected to continue to be carried out to achieve better results sustainably.","PeriodicalId":170937,"journal":{"name":"Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"10 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140677686","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ida Nurlinda, Nadia Astriani, Yusuf Saeful Zamil, Yulinda Adharani, Fatia Kultsum, Prima Rizki Widyanto
{"title":"LITERASI PANGAN SEJAK DINI KEPADA SISWA-SISWI SD DAN SOSIALISASI LP2B DI DESA TANJUNGJAYA, KAB. KARAWANG","authors":"Ida Nurlinda, Nadia Astriani, Yusuf Saeful Zamil, Yulinda Adharani, Fatia Kultsum, Prima Rizki Widyanto","doi":"10.24198/kumawula.v7i1.45172","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/kumawula.v7i1.45172","url":null,"abstract":"Ketersediaan lahan untuk pertanian merupakan salah satu syarat untuk mewujudkan ketahanan pangan. Ketahanan pangan merupakan situasi dimana semua rumah tangga mempunyai akses baik fisik maupun ekonomi untuk memperoleh pangan bagi seluruh anggota keluarganya, dimana rumah tangga tidak beresiko mengalami kehilangan kedua akses tersebut. Akan tetapi, lahan pertanian di Indonesia setiap tahunnya mengalami pengurangan akibat dari alih fungsi lahan. Kabupaten Karawang merupakan wilayah yang berkembang dengan pesat dan menjadi produsen beras tertinggi kedua yang lahannya merupakan kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Oleh karena itu, kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa Tanjungjaya terutama mengenai ketahanan pangan dirasa tepat di lokasi ini untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka KKN-PPM. Ada pun kegiatannya berupa “Literasi Pangan Melalui Pengenalan Pangan Sejak Dini kepada Siswa-Siswi SD” dan “Sosialisasi LP2B di Desa Tanjungjaya, Kabupaten Karawang”. Metode yang digunakan pada kedua kegiatan tersebut adalah Pendidikan masyarakat dan advokasi. Hasil dari kegiatan tersebut adalah bertambahnya pemahaman dan pengetahuan siswa-siswi SDN 1 Tanjungjaya mengenai jenis-jenis pangan, dan bertambahnya pengetahuan dan pemahaman aparat pemerintah desa dan masyarakat terutama petani terkait pengelolaan dan perlindungan lahan pangan (sawah).The availability of land for agriculture is one of the conditions for realizing food security. Food security is a situation where all households have both physical and economic access to food for all family members, where households are not at risk of losing both accesses. However, agricultural land in Indonesia is reduced every year due to land use change. Karawang Regency is a rapidly growing area and is the second-highest rice producer whose land is a Sustainable Food Agricultural Land (LP2B) area. Therefore, community empowerment activities in Tanjungjaya Village, especially regarding food security, are considered appropriate in this location to carry out activities in the framework of KKN-PPM. There are also activities in the form of \"Food Literacy through Early Food Introduction to Elementary School Students\" and \"LP2B Socialization in Tanjungjaya Village, Karawang Regency\". The methods used in both activities are community education and advocacy. The result of this activity was an increase in the understanding and knowledge of SDN 1 Tanjungjaya students about the types of food, and an increase in knowledge and understanding of village government officials and communities, especially farmers related to the management and protection of food land (rice fields).","PeriodicalId":170937,"journal":{"name":"Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"100 46","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140676571","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGUATAN KAPASITAS MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN PAKAN DOMBA BERBASIS TEKNOLOGI PAKAN TERNAK DI DESA CIPADA, KECAMATAN CIKALONG WETAN, KABUPATEN BANDUNG BARAT","authors":"Mahaldi Unanda, Asep Dahliyana, Fajar Nugraha Asyahidda","doi":"10.24198/kumawula.v7i1.47243","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/kumawula.v7i1.47243","url":null,"abstract":"Masyarakat Desa Cipada memiliki potensi di berbagai bidang salah satunya di bidang peternakan dan perkebunan. Kondisi wilayah pedesaan sangat mendukung untuk memelihara hewan ternak seperti domba dan membudidayakan tanaman rumput odot yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Namun, masyarakat belum memiliki keterampilan untuk berinovasi dan mengembangkan potensi yang sudah mereka miliki. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya fasilitas yang mendukung kegiatan peternakan seperti mesin yang berteknologi canggih, sehingga menghambat langkah masyarakat untuk berkarya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan memfasilitasi masyarakat Desa Cipada dalam pengembangan usaha peternakan dan budidaya rumput odot. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Participatory Rapid Appraisal (PRA) atau penilaian desa secara partisipatif dengan mengidentifikasi masalah pada situasi dan kondisi yang ada di desa dengan melakukan survey bersama perangkat desa dan masyarakat desa. Hasil dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pengolahan rumput odot menjadi pakan ternak terfermentasi melalui teknologi silase, memberikan fasilitas kepada masyarakat Desa Cipada berupa mesin pencacah rumput tipe AGR-CH65 yang memudahkan masyarakat untuk memproduksi pakan ternak terfermentasi, ilmu tentang pemasaran produk di era digital, serta meningkatkan solidaritas antar masyarakat di Desa Cipada. Dengan demikian, kegiatan ini nantinya dapat berkelanjutan hingga kebermanfaatannya dapat dirasakan oleh masyarakat terutama terhadap perekonomian masyarakat Desa Cipada. The Cipada Village community has potential in various fields, one of which is agriculture and plantations. Conditions in rural areas are very supportive for raising livestock such as sheep and cultivating odot grass which is used as animal feed. However, people do not yet have the skills to innovate and develop the potential they already have. This is caused by the limited facilities that support livestock activities, such as sophisticated technological machines, thus hindering people's ability to work. This research aims to increase the capacity and facilitate the Cipada Village community in developing livestock businesses and cultivating odot grass. The method used in this research is Participatory Rapid Appraisal (PRA) or participatory village assessment by identifying problems in the situation and conditions in the village by conducting surveys with village and village officials. The results of this activity are providing knowledge to the community about processing odot grass into fermented animal feed through silage technology, providing facilities to the Cipada Village community in the form of an AGR-CH65 type grass chopper machine which makes it easier for the community to produce fermented animal feed, knowledge about product marketing in this era. digital, as well as increasing solidarity between communities in Cipada Village. In this way, this activity ca","PeriodicalId":170937,"journal":{"name":"Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"113 31","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140678396","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IMPLEMENTASI SEA RANCHING TERIPANG BERBASIS KEARIFAN LOKAL SISTIM SASI DI DESA WARBAL, MALUKU TENGGARA","authors":"Pitjont Tomatala","doi":"10.24198/kumawula.v7i1.53171","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/kumawula.v7i1.53171","url":null,"abstract":"Teripang merupakan komuditi laut yang bernilai ekonomis laut namun populasinya semakin berkurang di alam. Tahun 2009, desa Warbal membangun tempat agama dari hasil penerapan kearifan lokal sistem SASI teripang selama 5 tahun. Tahun 2017, desa Warbal menerapkan kearifan lokal sistem SASI teripang selama 2 tahun namun hasilnya tidak sebanyak tahun 2009. Masyarkat berkerinduan menerapkan kearifan lokal sistem SASI teripang dengan waktu 2 – 3 tahun namun berharap hasilnya melimpah. Keterbatasan pengetahuan mengenai Sea Ranching teripang merupakan permasalahan yang dihadapi masyarakat desa Warbal. Kegiatan ini bertujuan mengimplementasi Sea Ranching berbasis kearifan lokal sistem SASI untuk membantu masyarakat desa Warbal menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu Sosalisasi, penetapan aturan kearifan lokal sistem SASI, pelatihan dan pembutan wadah budidaya, penerapan kearifan lokal sistem SASI dan penebaran benih serta monitoring evaluasi. Dari hasil kegiatan diketahui bahwa masyarakat desa Warbal telah menginplementasi Sea Ranching berbasis kearifan lokal sistem SASI dan menyakini bahwa melalui Sea Ranching dapat mempercepat waktu pelaksanaan kearifan lokal sistem SASI dan hasil panen teripang yang melimpah. Selain itu, pengetahuan mengenai pembuatan wadah pembesaran dan biologi reproduksi teripang telah diketahui masyarakat desa Warbal dengan baik. Sea cucumbers are a marine commodity that has marine economic value but their population is decreasing in nature. In 2009, Warbal village built a religious place from the results of implementing local wisdom SASI system of the sea cucumber during five years. In 2017, Warbal village implemented the local wisdom SASI system of the sea cucumbers during two years but the results were not as good as in 2009. The community hopes to implement local wisdom SASI system of the sea cucumbers within two to three years but hopes that the results will be abundant. Limited knowledge about Sea Ranching of sea cucumbers is a problem faced by the Warbal village community. This activity aims to implement Sea Ranching based on the local wisdom of the SASI system to help the Warbal village community solve the problems they face. The methods used in this activity are socialization, establishing local wisdom SASI system rules, training and making Pen-culture, implementing local wisdom SASI system, spreading seeds, as well as monitoring evaluation. From the results of the activity, it is known that the Warbal village community has implemented Sea Ranching based on the local wisdom SASI system and believes that Sea Ranching can speed up the closing time for local wisdom SASI system and produce abundant sea cucumber harvests. Besides that, knowledge about making Pen-culture and the reproductive biology of sea cucumbers is well known to the people of Warbal village.","PeriodicalId":170937,"journal":{"name":"Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"114 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140678503","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Deri Susanto, Liliyantie Liliyantie, Eva Inriani, Kurniawan Netanyahu, Daido Tri Sampurna Raja, Nasa Garuda, Diren Nisapingka, Arisna Ariyani
{"title":"PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA LAWANG URU DALAM MENGHADAPI ERA INDUSTRIALISASI","authors":"Deri Susanto, Liliyantie Liliyantie, Eva Inriani, Kurniawan Netanyahu, Daido Tri Sampurna Raja, Nasa Garuda, Diren Nisapingka, Arisna Ariyani","doi":"10.24198/kumawula.v7i1.52915","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/kumawula.v7i1.52915","url":null,"abstract":"Era industrialisasi telah mengubah pola ekonomi di banyak daerah, mempengaruhi kehidupan masyarakat lokal. Meskipun membawa dampak positif seperti peningkatan kesejahteraan, industrialisasi juga membawa risiko bagi pembangunan berkelanjutan dan lingkungan. Pengabdian Kepada Masyakat ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan memperoleh sumber dari wawancara kepada aparatur pemerintahan desa dan masyarakat desa baik secara internal ataupun melalui kegiatan forum group discussion (fgd). Pengabdian Kepada Masyakat tersebut menunjukkan pentingnya pemberdayaan masyarakat desa dalam menghadapi industrialisasi. Namun, dengan berdasarkan temuan dilapangan bahwa diperlukan adanya pembentukan modal sosial di Desa Lawang Uru. Oleh karena itu langkah pertama yang harus dilaksanakan adanya dengan membentuk modal sosial di Desa Lawang Uru. Kesimpulan dari Pengabdian Kepada Masyakat ini adalah program pemberdayaan di desa ini diharapkan dapat mengoptimalkan potensi sumber daya alam dan manusia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan terutama di era industrialisasi. Namun, keberadaan modal sosial menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan program pemberdayaan masyarakat dalam sebuah daerah termasuk di Desa Lawang Uru. The era of industrialization has transformed economic dynamics in numerous regions, impacting local communities. While it brings about positive outcomes like increased welfare, industrialization also poses risks to sustainable development and the environment. This study adopts a qualitative approach, drawing from interviews with village government officials and community members, as well as through forum group discussions (FGDs). It underscores the significance of empowering village communities to confront industrialization. However, field findings highlight the imperative need for building social capital in Lawang Uru Village. Therefore, the initial step to undertake is the establishment of social capital in Lawang Uru Village. The research concludes that the empowerment program in this village aims to harness the potential of natural and human resources to enhance community welfare sustainably, particularly in the industrialization era. Nonetheless, the presence of social capital stands as a pivotal determinant for the success of community empowerment initiatives in any locale, including Lawang Uru Village.","PeriodicalId":170937,"journal":{"name":"Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"107 38","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140678578","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}