Juwita Suma, Bun Yamin M. Badjuka, Sulastri Pua Age, Ruslin Hasan
{"title":"EMPOWERING THE ROLE OF PMO THROUGH EDUCATION ON HOUSEHOLD TRANSMISSION AND GIVING VITAMINS IN REDUCING THE NUMBER OF SUFFERERS PULMONARY TB IN KABILA DISTRICT","authors":"Juwita Suma, Bun Yamin M. Badjuka, Sulastri Pua Age, Ruslin Hasan","doi":"10.37905/jpkm.v3i2.16426","DOIUrl":"https://doi.org/10.37905/jpkm.v3i2.16426","url":null,"abstract":"Di Indonesia Tuberkulosis masih menjadi salah satu penyakit yang menimbulkan masalah kesehatan di masyarakat. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan bakteri Mycrobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru. Salah satu factor yang menjadi penyebab utama TB paru yaitu lingkungan. TB akan lebih mudah menular pada orang dengan tempat tinggal yang berada di kawasan perumahan padat penghuni, kurang adanya pencahayaan sinar matahari yang masuk kerumah dan ventilasi serta struktur bangunan rumah yang tidak memadai. Kebaruan kegiatan ini karena melakukan pemberdayaan PMO melalui edukasi penularan serumah dan pemberian vitamin. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan solusi yang tepat kepada masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit TB paru dan pengendalian terhadap penderita TB paru untuk hidup lebih sehat. Metode kegiatan pengabdian masyarakat berupa Edukasi, pembagian vitamin, leaflet, dan pemberian masker diberikan kepada masyarakat/keluarga penderita TB paru. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini di peroleh tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi yaitu terdapat peningkatan pengetahuan PMO mengenai Peran PMO dan pengetahuan tentang TB Paru setelah diberikan edukasi dari 7% menjadi 57% memiliki pengetahuan baik. Diperoleh diagram angka kesembuhan penderita TB Paru setelah diberikan vitamin yaitu 53% mencapai angka kesembuhan. Kesimpulan Kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan peningkatan pengetahuan PMO mengenai Peran PMO dan pengetahuan tentang TB Paru.Kata Kunci : Edukasi; Vitamin; TB paru.  Abstract           In Indonesia, Tuberculosis is still one of the diseases that cause health problems in the community. Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by the bacterium Mycrobacterium tuberculosis, which can attack various organs, especially the lungs. One of the factors that are the main cause of pulmonary TB is the environment. TB will be more easily transmitted to people with residences in densely populated residential areas, lack of sunlight entering the house and inadequate ventilation and structure of house buildings. The novelty of this activity is because it empowers PMO through education on household transmission and vitamin administration. The purpose of this activity is to provide the right solution to the community in an effort to prevent pulmonary TB disease and control lung TB sufferers to live healthier lives. Methods of community service activities in the form of education, distribution of vitamins, leaflets, and giving masks are given to the community / family of people with pulmonary TB. The results of this community service activity were obtained by the level of knowledge before and after education, namely there was an increase in PMO knowledge about the Role of PMO and knowledge about Pulmonary TB after being given education from 7% to 57% having good knowledge. A diagram of the cure rate of pulmonary TB patients after being given vi","PeriodicalId":162163,"journal":{"name":"JPKM : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114117252","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HAND SANITIZER MAKING EDUCATION NATURAL INGREDIENTS AS AN EFFORT PREVENTION OF THE SPREAD OF COVID-19","authors":"Silva Flora Ninta Taringan, Nikmatisni Arsad","doi":"10.37905/jpkm.v3i2.15288","DOIUrl":"https://doi.org/10.37905/jpkm.v3i2.15288","url":null,"abstract":"Corona Virus atau yang kita kenal dengan sebutan Covid-19 menjadi topik pembahasan paling penting di Negara Indonesia. Dengan jumlah pasien positif terpapar virus ini yang semakin bertambah membuat warga masyarakat tak berhenti resah dan adanya kebijakan-kebijakan baru dari pemerintah. Tujuan kegiatan ini untuk melatih mitra dalam pembuatan produk Hand sanitizer (HS) dan memberikan produk HS sebagai bahan persediaan untuk menerapkan protokol 3M di Jurusan Kesehatan Masyarakat Univeristas Negeri Gorontalo. Kebaruan kegiatan ini adalah pembuatan Hand Sanitizer menggunakan bahan-bahan alami di kampus yang merupakan tempat yang berisiko tinggi terjadi paparan virus Covid-19 sehingga penting untuk membantu penegakan protokol kesehatan dengan terjaminnya ketersediaan produk HS. Metode pelaksanaan kegiatan ini melalui pelatihan luring pembuatan produk dan pemberian produk HS kepada Jurusan sebagai bahan persediaan. Kesimpulan cairan pembersih tangan atau Hand sanitizer bukan hanya bermanfaat untuk mencegah penyebaran atau penularan virus corona melalui tangan, tetapi ternyata juga memiliki banyak manfaat.Kata Kunci: Covid-19; Edukasi; Hand sanitizer. AbstractCorona Virus, or what we know as Covid-19, is the most crucial topic of discussion in Indonesia. With the increasing number of positive patients exposed to this virus, community residents do not stop worrying, and there are new policies from the government. The purpose of this activity is to train partners in the manufacture of Hand sanitizer (HS) products and provide HS products as inventory materials to implement the 3M protocol in the Department of Public Health, Gorontalo State University. The novelty of this activity is the manufacture of Hand Sanitizers using natural ingredients on campus which is a place at high risk of exposure to the Covid-19 virus, so it is crucial to help enforce health protocols by ensuring the availability of HS products. This activity is implemented through offline training in product manufacturing and the provision of HS products to the Department as inventory materials. In conclusion, hand sanitizer helps prevent the spread or transmission of the coronavirus through hands and has many benefits.Keywords : Covid-19; Education; Hand sanitizer.","PeriodicalId":162163,"journal":{"name":"JPKM : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114313233","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"POSTPARTUM DEPRESSION PREVENTION CONSOULING IN KUBU RAYA REGENCY, WEST KALIMANTAN","authors":"S. Sudarto, Affi Zakiyya, Revani Handrika","doi":"10.37905/jpkm.v2i2.14025","DOIUrl":"https://doi.org/10.37905/jpkm.v2i2.14025","url":null,"abstract":"Pasca melahirkan ialah periode dimana seorang ibu akan menjalani hari-hari yang melelahkan dibandingkan dengan masa kehamilan baik fisik maupun psikis yang lebih lanjut akan menimbulkan perasaan stres/depressi. Ibu mengalami stress berlebihan berdampak penurunan minat dan ketertarikan terhadap bayi serta kemampuan merawat bayinya dengan baik, tidak bersemangat menyusui sehingga kesehatan serta tumbuh kembang bayi tidak optimal. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh kader posyandu, pasangan usia subur (PUS), ibu hamil dan ibu pasca melahirkan di Desa Lingga dan Desa Jawa Tengah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Tujuan kegiatan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pencegahan depresi pasca melahirkan, terampil melakukan deteksi terhadap diri dan warganya tentang depresi pasca melahirkan. Sasaran kegiatan ini adalah sejumlah 63 orang. Metode kegiatan dilakukan dua kali dengan dengan memberikan pre test, ceramah dan dilanjutkan post test dengan mengisi kuesioner. Pada evaluasi dilakukan kepada kader dengan melakukan wawancara pemahamannya mengenai pencegahan depresi pasca melahirkan. Adapun hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah Masyarakat di Desa Lingga dan Sui Ambawang memperoleh pengetahuan tentang depresi pasca melahirkan.Kata Kunci: depresi post partum; penyuluhan.Abstract When compared to the physical and psychological stage of pregnancy, which can further induce stress/depression, the post-delivery period is when a mother will have a tiring day. Excessive stress causes mothers to lose interest in their babies, as well as their capacity to properly care for them. They are also less passionate about nursing, resulting in poor baby health, growth, and development. Posyandu cadres, couples of childbearing age (PUS), and postpartum mothers participated in this activity in Lingga Village and Central Java Village, Kubu Raya Regency, West Kalimantan. The goal of the activity is to raise public awareness about postpartum depression prevention, self-detection skills, and citizen awareness about postpartum depression. This activity aims to reach a total of 64 people. The activity was repeated twice, with a pre-test, lecture, and a post-test involving the completion of a questionnaire. The evaluation was conducted on cadres by asking them about their understanding of postpartum depression prevention. The inhabitants of Lingga and Sui Ambawang villages got knowledge about postpartum depression as a consequence of this exercise.Keywords : postpartum depression; consouling.","PeriodicalId":162163,"journal":{"name":"JPKM : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122994477","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"COMMUNITY EMPOWERMENT IN BUILDING CLEAN, HEALTHY AND INDEPENDENT VILLAGES TO REALIZE A VILLAGE THAT CARES FOR THE ENVIRONMENT","authors":"A. Nurfadillah, Nur Ayini S. Lalu","doi":"10.37905/jpkm.v2i2.13593","DOIUrl":"https://doi.org/10.37905/jpkm.v2i2.13593","url":null,"abstract":"Abstrak Dewasa ini kondisi masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan terutama mengenai kepedulian lingkungan. Salah satu bentuk kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yakni pengelolaan sampah yang baik dan benar. Permasalahan pengelolaan sampah di Kabupaten Banggai disebabkan oleh beberapa factor, antara lain: volume sampah yang semakin meningkat setiap tahunnya dan partisipasi masyarakat yang masih rendah dalam hal pengelolaan sampah. Hal ini menjadi perhatian besar baik bagi dosen dan mahasiswa KKN Tematik Desa Membangun Periode II Universitas Negeri Gorontalo Tahun 2021 untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dalam rangka membangun desa sehat, bersih dan mandiri sebagai upaya mewujudkan desa peduli lingkungan. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilaksanakan selama 30 hari dimulai tanggal 20 September 2021-31 Oktober 2021 di Desa Tintingan , Kecamatan Pagimana dengan jumlah peserta KKN sebanyak 10 orang. Adapun tahapan kegiatan yang dilaksanakan antara lain, observasi lapangan, survey, diskusi dan wawancara untuk mengkaji keadaan/ kondisi desa, pelaksanaan sosialisasi dan FGD bersama masyarakat untuk menetapkan program pengabdian masyarakat yang akan dilaksanakan, Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yakni pembuatan 6 Tong Sampah Sampah, pelatihan pengolahan sampah menggunakan metode Ecobrick serta pengadaan pamphlet “Peduli Sampah” dan monitoring evaluasi. Target program ini yaitu meningkatnya partisipasi masyarakat dalam melakukan pengolahan sampah, dimana masyarakat sudah mampu/berdaya dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat dan mandiri di Kecamatan Pagimana. Hasil evaluasi program menunjukkan sebanyak 80% masyarakat ikut berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini. Kata Kunci : Lingkungan; Sampah; Ecobrick Abstrack Today, the condition of the Indonesian people is very concerning, especially regarding environmental concerns. One form of community concern for the environment is proper and proper waste management. The problem of waste management in Banggai Regency is caused by several factors, including: the volume of waste is increasing every year and community participation is still low in terms of waste management. This is a big concern for both lecturers and students of the Village Thematic KKN Building Period II Gorontalo State University in 2021 to empower the community in order to build a healthy, clean and independent village as an effort to realize an environmentally friendly village. Community Service Activities are carried out for 30 days starting on September 20, 2021-October 31, 2021 in Tintingan Village, Pagimana District with a total of 10 KKN participants. The stages of the activities carried out include, field observations, surveys, discussions and interviews to assess village conditions/conditions, implementation of socialization and FGDs with the community to determine community service programs to be implemented, Implementation of community empowerment namely the manufacture of 6 Trash Cans, training on ","PeriodicalId":162163,"journal":{"name":"JPKM : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122250579","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. A. Rahman, I. K. A. Utamayasa, T. Ontoseno, Taufiq Hidayat, H. Wicaksono
{"title":"WEBINAR TRAINING OF EARLY DETECTION OF CONGENITAL HEART DISEASE FOLLOWED BY ECHOCARDIOGRAPHY AND PULSE OXIMETRY SCREENING IN LUMAJANG, EAST JAVA, INDONESIA","authors":"M. A. Rahman, I. K. A. Utamayasa, T. Ontoseno, Taufiq Hidayat, H. Wicaksono","doi":"10.37905/jpkm.v2i2.13923","DOIUrl":"https://doi.org/10.37905/jpkm.v2i2.13923","url":null,"abstract":"Penyakit jantung bawaan (PJB) mempengaruhi sekitar 0,8% sampai 1,2% dengan angka kejadian kematian adalah 81 kasus per 100.000 kelahiran hidup. Umumnya, PJK adalah kelainan struktural jantung dan (atau) pembuluh darah besar yang muncul saat lahir. Keterbatasan pengetahuan petugas kesehatan tentang etiologi, faktor risiko, dan tingginya heterogenitas PJK merupakan hambatan utama untuk pencegahan dan skrining dini. Metode:Pelatihan dilaksanakan melalui webinar dengan peserta tenaga kesehatan di Lumajang. Materi yang diberikan meliputi cara deteksi dini, diagnosis dan terapi, serta simulasi kasus PJK. Pre dan Post-test digunakan untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan. Kunjungan pemeriksaan ekokardiografi dan oksimetri nadi oleh dokter spesialis jantung anak dilaksanakan dua minggu kemudian di Lumajang.Hasil: Ada 140 peserta yang mengikuti pelatihan webinar. Nilai rata-rata pre-test adalah 11,13/15 dengan hanya 5 peserta yang mendapat nilai sempurna. Di akhir webinar, nilai rata-rata post-test adalah 14,34/15 dengan 115 peserta yang akhirnya mendapat nilai sempurna. Sebanyak 28 anak diperiksa dengan pemeriksaan ekokardiografi. Didapatkan 20 anak terdiagnosis PJK sianotik, 6 anak terdiagnosis PJK sianotik, dan 2 anak normal. Pada pemeriksaan oksimetri nadi, semua bayi memiliki saturasi oksigen 95% atau lebih dan tidak ada perbedaan lebih dari 3% antara situs pra dan pasca duktus.Kesimpulan:Pelatihan webinar dapat meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan tentang deteksi dini PJK dan ada 93% anak yang didiagnosis PJK di antara peserta skrining di Lumajang.Kata kunci : Penyakit Jantung Bawaan; Penyaringan; Ekokardiografi; Anak-anak; webinar; Oksimetri nadi.Abstract Congenital heart disease (CHD) affects approximately 0.8% to 1.2% with incidence rate of mortality was 81 cases per 100,000 live births. Generally, CHD is a structural abnormality of the heart and (or) great vessels that is present at birth. Limited knowledge among health workers for the etiologist, risk factors, and the high heterogeneity in CHD constitutes the major obstacles for prevention and early screening. Method:The training was implemented through webinar with health workers participants in Lumajang. The topics contained how to early detect, diagnosis and therapy, and cases simulation of CHD. Pre and Post-test were used to evaluate knowledge level. The visitation of echocardiographic and pulse oximetry screening by Pediatric cardiologist was held two weeks later in Lumajang.Results:There were 140 participants during the webinar training. The mean score of pre-test was 11.13/15 with only 5 participants who got the perfect score. At the end of the webinar, the mean score of post-test was 14.34/15 with 115 participants who finally got the perfect score. Total 28 children were screened by echocardiography examination. There were 20 children diagnosed with acyanotic CHD, 6 children with cyanotic CHD, and 2 children were normal. At the pulse oximetry screening, all baby had an oxygen s","PeriodicalId":162163,"journal":{"name":"JPKM : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131079792","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Febru Akhmad Aldy, Salsabila Aulia Fauzi, Fifi Nur Alfiyah, Rifqi Akmal Zaky, Dian Agustin, S. Sulistiyani, Wafiq Hana’ Alhafidz, Ahmad Ihyar Rifai, Ainun Khabib
{"title":"POLICY IMPLEMENTATION AND COMMUNITY EMPOWERMENT IN THE EFFORT TO HANDLE STUNTING IN TIENG VILLAGE WONOSOBO REGENCY","authors":"Febru Akhmad Aldy, Salsabila Aulia Fauzi, Fifi Nur Alfiyah, Rifqi Akmal Zaky, Dian Agustin, S. Sulistiyani, Wafiq Hana’ Alhafidz, Ahmad Ihyar Rifai, Ainun Khabib","doi":"10.37905/jpkm.v2i2.13999","DOIUrl":"https://doi.org/10.37905/jpkm.v2i2.13999","url":null,"abstract":"Abstrak Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh anak-anak. Kondisi ini dapat dilihat dari ciri fisik anak, seperti tinggi badan yang jauh di bawah rata-rata anak seusianya. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu metode pengumpulan data melalui wawancara secara langsung dengan narasumber terkait dan melakukan monitoring serta mengevaluasi kultur kondisi yang ada di desa Tieng. Metode observasi dan pengumpulan data adalah melalui metode dokumentasi yaitu melakukan wawancara langsung dengan kader PKK, bidan desa, beberapa warga yang memiliki balita dan melakukan monitoring serta evaluasi kultur desa untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh warga desa Tieng. Masalah yang dihadapi oleh warga Tieng adalah tingginya angka penderita stunting yaitu sebanyak 30% balita dari total anak-anak yang terdata di desa Tieng, kasus-kasus stunting tersebut disebabkan oleh beberapa hal seperti KTD (kehamilan yang tidak diinginkan), tidak rutinnya melakukan pemeriksaan kehamilan, kelahiran premature, dan lain-lain. Pelaku kegiatan pengabdian masyarakat di desa Tieng ini adalah mahasiswa Universitas Sains Al-Qur’an yang melakukan kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) berjumlah delapan orang dengan didampingi satu dosen pembimbing lapangan. Penulis melakukan intervensi permasalahan dengan terjun langsung mendampingi kegiatan imunisasi posyandu balita, pembagian makanan tambahan balita, dan kelas stunting di desa Tieng, serta memberikan intervensi tambahan berupa sosialisasi kepada masyarakat yaitu pemasangan banner pemahaman dan pencegahan stunting. Kata Kunci: Stunting; Imunisasi; Posyandu; PKK Abstract Stunting is a growth and development disorder experienced by children. This condition can be seen from the child's physical characteristics, such as a height that is far below the average child of his age. The research method used by the author is the method of collecting data through direct interviews with relevant informants and monitoring and evaluating the cultural conditions that exist in Tieng village. The method of observation and data collection is through the documentation method, namely conducting direct interviews with PKK cadres, village midwives, several residents who have toddlers and monitoring and evaluating village culture to find out the problems faced by Tieng villagers. The problem faced by Tieng residents is the high number of stunting sufferers, namely 30% of children under five from the total children recorded in Tieng village, stunting cases are caused by several things such as KTD (unwanted pregnancy), not routinely carrying out pregnancy checks, premature birth, and others. The perpetrators of community service activities in Tieng village are students of the Al-Qur'an Science University who carry out Community Service Lectures (KPM) totaling eight people accompanied by one field sup","PeriodicalId":162163,"journal":{"name":"JPKM : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129789651","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PROVIDING INFORMATION ON MEDICINES RELATED TO DIARRHEA TREATMENT TO THE COMMUNITY IN MEKAR JAYA VILLAGE SUB-DISTRICT OF DUHIADAA, DISTRICT OF POHUWATO","authors":"M. Madania","doi":"10.37905/jpkm.v2i2.13425","DOIUrl":"https://doi.org/10.37905/jpkm.v2i2.13425","url":null,"abstract":"AbstrakPenyakit diare masih merupakan masalah global dengan derajat kesakitan dan kematian yang tinggi di berbagai negara terutama negara berkembang dan sebagai salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian anak di dunia. Secara umum diperkirakan lebih dari 10 juta anak berusia dibawah 5 tahun di dunia meninggal setiap tahun, 20% diantaranya meninggal karena infeksi diare. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh peserta dari kalangan ibu rumah tangga di Desa Mekar Jaya. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan informasi obat tentang pengobatan diare di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato. Sasaran dari kegiatan pengabdian ini adalah masyarakat/ ibu-ibu di Desa Mekar Jaya. Metode kegiatan dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan (ceramah) kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. Adapun hasil yang dicapai pada kegiatan ini yaitu sebanyak 30 ibu rumah tangga di Desa Mekar Jaya memperoleh pengetahuan tentang penyakit diare, faktor penyebab diare dan faktor resiko terjadinya diare dan penatalaksaan pengobatan diare akut baik dari bahan alam maupun dari sintetik, sehingga angka kesakitan dan kematian akibat diare dapat diminimalkan. Kesimpulan Masyarakat Di Desa Mekar Jaya Kecamatan Duhiadaa sangat menbutuhkan Informasi Obat Tentang Pengobatan Diare. Kata Kunci: Diare, Anak, obat Abstract Diarrhea is still a global problem with high morbidity and mortality rates in many countries, especially developing countries. This disease is still one of the main causes of high morbidity and mortality in children in the world. It is generally estimated that of the more than 10 million children under the age of 5 years who die every year worldwide, 20% of the causing are by diarrheal infections. This community service activity was attended by participants from among housewives in Mekar Java Village, the sub-district of Duhiadaa, district of Pohuwato. The purpose of this activity was to provide information on medicines that could be used as a treatment for diarrhea to the participants in the village. The target of this activity was the community or housewives in the village. The method used in the implementation was in the form of counseling (providing education about medicines) followed by discussion. The results achieved was that the community, especially housewives in Mekar Jaya Village, gained knowledge about diarrheal diseases, the factors that cause diarrhea, risk factors for diarrhea, and the management of acute diarrhea treatment both from natural and synthetic ingredients as an effort to minimize morbidity and mortality due to this disease.","PeriodicalId":162163,"journal":{"name":"JPKM : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130487000","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"INCREASING KNOWLEDGE REGARDING CHILDREN'S COUNSELING OF HANDS WASHING WITH SOAP IN SUNGAI BARU VILLAGE, BANGKA BARAT, BANGKA BELITUNG ISLANDS","authors":"Mahartira Ademelia Putri, Khoiriyah Isni","doi":"10.37905/jpkm.v2i2.12483","DOIUrl":"https://doi.org/10.37905/jpkm.v2i2.12483","url":null,"abstract":"One of the indicators of Clean and Healthy Living Behavior is Hand Washing with Soap (CTPS) which is a way of washing hands with soap to prevent various diseases. CTPS is done to break the chain of disease transmission. People think that CTPS is not important, they wash their hands with soap when their hands are smelly, oily and dirty. Seeing this problem, a health intervention is needed. The purpose of this activity is to increase children's knowledge about CTPS. The method used in this activity is a one group pretest-posttest design. The subjects of this study were children aged 6-12 years as many as 21 people who were conducted on November 9, 2021 in Muntok. Based on the results obtained in the pre-implementation, namely finding the results of situation analysis and licensing then making media in the form of posters on how to properly wash hands with soap. Then in the implementation, the pretest questionnaire was filled out, then provided education in the form of washing hands with soap properly. And the results of the evaluation through the results of the pretest and post-test questionnaires showed that there was a difference between the knowledge of the counseling respondents about CTPS before counseling and the knowledge of the respondents about the CTPS after counseling. Keywords: CTPS; Health promotion; health education. AbstrakSalah satu indikator dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang merupakan cara cuci tangan dengan sabun untuk mencegah berbagai penyakit. CTPS dilakukan untuk memutus mata rantai penularan penyakit. Masyarakat menganggap CTPS tidak penting, mereka cuci tangan pakai sabun ketika tangan berbau, berminyak dan kotor. Melihat masalah tersebut maka diperlukannya suatu intervensi kesehatan. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak mengenai CTPS. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah rancangan one group pretest-posttest design. Subjek penelitian ini adalah anak-anak usia 6-12 tahun sebanyak 21 orang yang dilakukan pada tanggal 9 November 2021 di Muntok. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada pra pelaksanaanya yaitu mendapati hasil analisis situasi dan perizinan kemudian membuat media berupa poster langkah cuci tangan pakai sabun dengan benar. Kemudian di pelaksanaannya dilakukan pengisian kuesioner pretest, lalu memberikan edukasi berupa tata cara cuci tangan pakai sabun dengan benar. Dan hasil evaluasinya melalui hasil kuesioner pretest dan post-test menunjukkan bahwa ada perbedaan antara pengetahuan responden penyuluhan tentang CTPS sebelum penyuluhan dengan pengetahuan responden tentang punyuluhan CTPS setelah penyuluhan. Kata Kunci: CTPS; Promosi kesehatan; edukasi kesehatan","PeriodicalId":162163,"journal":{"name":"JPKM : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129624400","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TRAINING TECHNICAL CADRES TO CARE FOR DRUGS","authors":"I. Irwan, Putri Ayuningtias Mahdang","doi":"10.37905/jpkm.v2i2.12473","DOIUrl":"https://doi.org/10.37905/jpkm.v2i2.12473","url":null,"abstract":"The problem of abuse of Narcotics, Psychotropics and Other Addictive Substances (NAPZA) or a term that is popularly known to the public as Narcotics (Narcotics and. Dangerous Materials/Drugs) is a very complex problem, which requires comprehensive efforts to overcome it by involving multidisciplinary, multi-sectoral and multi-sectoral cooperation. active community participation which is carried out continuously, consistently and consistently. Efforts made in Katialada village are collaborating with the authorities or BNN to conduct counseling about the dangers of drugs and to collaborate with BNN to form an anti-drug volunteer team. The purpose of implementing this thematic KKN is to form a team of anti-drug volunteers and develop village potential against the dangers of drugs through outreach to the community. The results of the implementation of thematic KKN activities are the formation of an anti-drug volunteer cadre which is legalized by a Village Head Decree, the implementation of a workshop by the North Gorontalo BNNK, the implementation of BIMTEK activities, socialization about the dangers of drug abuse in the educational environment, making observations in every hamlet of Katialada village regarding the notification that the formation of a cadre of anti-drug volunteer team in Katialada village, making mapping, recovery agents (AP) conducting outreach activities, mapping and outreach services for victims of drug abuse. AbstrakMasalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya (NAPZA) atau istilah yang populer dikenal masyarakat sebagai NARKOBA (Narkotika dan. Bahan/ Obat berbahaya) merupakan masalah yang sangat kompleks, yang memerlukan upaya penanggulangan secara komprehensif dengan melibatkan kerja sama multidispliner, multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara berkesinambungan, konsekuen dan konsisten.Meskipun dalam Kedokteran, sebagian besar golongan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) masih bermanfaat bagi pengobatan, namun bila disalahgunakan atau digunakan tidak menurut indikasi medis atau standar pengobatan terlebih lagi bila disertai peredaran dijalur ilegal, akan berakibat sangat merugikan bagi individu maupun masyarakat luas khususnya generasi muda. Maraknya penyalahgunaan NAPZA tidak hanya dikota-kota besar saja, tapi sudah sampai ke kota-kota kecil diseluruh wilayah Republik Indonesia, mulai dari tingkat social ekonomi menengah bawah sampai tingkat sosial ekonomi atas. Dari data yang ada, penyalahgunaan NAPZA paling banyak berumur antara 15–24 tahun (Badan KBPMPP, 2016).Tampaknya generasi muda adalah sasaran strategis perdagangan gelap NAPZA. Oleh karena itu kita semua perlu mewaspadai bahaya dan pengaruhnya terhadap ancaman kelangsungan pembinaan generasi muda.","PeriodicalId":162163,"journal":{"name":"JPKM : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122623067","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUNTING PREVENTION IN CHILDREN IN ACHIEVING THE OBJECTIVES OF THE SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGS) IN JAYA BAKTI VILLAGE AND LAMBANGAN VILLAGE PAGIMANA DISTRICT","authors":"Hartono Hadjarati, S. Kadir, Yoyanda Bait","doi":"10.37905/jpkm.v2i2.12257","DOIUrl":"https://doi.org/10.37905/jpkm.v2i2.12257","url":null,"abstract":"All health issues in the Sustainable Development Goals (SDGs) are integrated into one goal, goal number 3, which is to ensure a healthy life and encourage well-being for everyone at all ages. One of the important problems in the field of health is stunting in children. Stunting is a major threat to human quality, as well as a threat to the nation's competitiveness. Extension activities are integrated with the activities of KKN Thematic Building Village in Lambangan Village and Jaya Bakti Pagimana Subdistrict for 40 days. Stunting prevention extension activities are carried out in 4 stages, namely licensing, socialization, extension and evaluation. The licensing stage is done by contacting the village head and other village officials. Furthermore, socialization is carried out to the target of counseling, namely posyandu cadres and the general public. The extension stage is carried out 2 stages, namely counseling to posyandu cadres located in Posyandu Desa Lambangan and door-to-door in Jaya Bakti village. The evaluation stage of the program is to look enthusiastically at the extension participants, namely with many questions. In addition, the success of this program is published in the mass media in Pagimana Subdistrict. AbstrakSeluruh isu kesehatan dalam Sustainable Development Goals (SDGs) diintegrasikan dalam satu tujuan yakni tujuan nomor 3, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Salah satu masalah penting dalam bidang kesehatan yaitu stunting pada anak. Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Kegiatan penyuluhan diintegrasikan dengan kegiatan KKN Tematik Desa Membangun di Desa Lambangan dan Jaya Bakti Kecamatan Pagimana selama 40 hari. Kegiatan penyuluhan pencegahan stunting ini dilakukan dalam 4 tahap, yaitu perizinan, sosialisasi, pelaksanaan penyuluhan dan evaluasi. Tahap perizinan dilakukan dengan menghubungi kepala desa dan aparat desa lainnya. Selanjutnya dilakukan sosialisasi kepada sasaran penyuluhan yaitu kader posyandu dan masyarakat umum. Tahap penyuluhan dilaksanakan 2 tahap yaitu penyuluhan kepada kader posyandu yang bertempat di Posyandu desa Lambangan dan penyluhan dari rumah ke rumah di desa Jaya Bakti. Tahap evaluasi program yaitu dengan melihat antusias peserta penyuluhan yaitu dengan banyaknya pertanyaan. Selain itu keberhasilan program ini dimuat di media massa yang ada di Kecamatan Pagimana.","PeriodicalId":162163,"journal":{"name":"JPKM : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131950671","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}