Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat最新文献

筛选
英文 中文
STUDI KASUS PATOLOGI GIGI: KARIES PADA RANGKA MANUSIA ST1, SONG TERUS, PACITAN, JAWA TIMUR ( Dental Pathology Case Study: Caries On ST1 Human Remains, Song Terus, Pacitan, East Java)
Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat Pub Date : 2018-11-30 DOI: 10.24832/papua.v10i2.253
Anita Tamu Ina, D. Prastiningtyas, H. Widianto, F. Détroit, F. Karwur, A. Purnomo, A. Sémah, F. Sémah
{"title":"STUDI KASUS PATOLOGI GIGI: KARIES PADA RANGKA MANUSIA ST1, SONG TERUS, PACITAN, JAWA TIMUR ( Dental Pathology Case Study: Caries On ST1 Human Remains, Song Terus, Pacitan, East Java)","authors":"Anita Tamu Ina, D. Prastiningtyas, H. Widianto, F. Détroit, F. Karwur, A. Purnomo, A. Sémah, F. Sémah","doi":"10.24832/papua.v10i2.253","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/papua.v10i2.253","url":null,"abstract":"Human remains found in Song Terus (Pacitan, East Java), known as ST1, presented an opportunity of in-depth study in reconstructing how human lived during Early Holocene period in the area. This article focuses on palaeopathological aspects by examining lesions of disease observable in bones and dentition of human remains found in archaeological context. The research done for this article focuses more on dental remains, as teeth are known to have durability and longevity as archaeological finds, and could also provide information on age-at-death, types of diet, and oral diseases which may occurred during a person’s life. Dental caries is one of the most common type of oral disease found in archaeological context. Research methods used are macroscopic observation and literature reference comparison.. Results showed there were nine dentition on this individual (from a total of 27 identified dentition) suffered from caries with various degree of severity. Other types of oral disease noted during observation and analysis were periodontal disease. ST1 might have been suffering from severe caries due to lack of oral hygiene, as well as minimum dental treatment towards emerging oral disease. Nevertheless, these diseases did not seem to be directly caused by ST1’s dietary habit during lifetime. ABSTRAK Temuan rangka manusia ST1 di Song Terus (Pacitan, Jawa Timur) memberikan peluang untuk menelusuri lebih jauh pola kehidupan manusia pada periode Holosen Awal di wilayah ini. Artikel ini berfokus pada aspek paleopatologi yang merupakan salah satu kajian ilmu dalam menelusuri jejak kehidupan manusia di masa lalu melalui penyakit pada tulang dan gigi manusia yang ditemukan dalam konteks arkeologi. Materi penelitian dalam artikel ini menitikberatkan pada gigi manusia yang merekam informasi mengenai masa hidup seseorang, termasuk aspek-aspek perkiraan usia saat mati, jenis makanan yang pernah dikonsumsi, dan penyakit yang pernah diderita. Kasus patologi berupa karies menarik untuk diteliti sebab penyakit ini merupakan salah satu kasus yang umum ditemukan pada sisa rangka manusia. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi makroskopis dan metode pustaka. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 27 gigi tersisa pada individu ST1, terdapat sembilan gigi yang terdeteksi mengalami karies dan beberapa gigi lain yang menderita penyakit periodontal. Karies pada individu ini tampak disebabkan oleh mikro-organisme yang berkembang di dalam mulut akibat minimalnya perawatan kesehatan gigi dan mulut, serta tidak berhubungan langsung dengan asupan nutrisi yang dikonsumsi oleh individu ini pada masa hidupnya.","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121467184","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
BENTUK KEHIDUPAN MANUSIA PRASEJARAH DI SITUS YOMOKHO (Prehistoric living in the Yomokho Site) YOMOKHO网站上的史前人类生命形式(史前生活在YOMOKHO网站)
Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat Pub Date : 2018-11-30 DOI: 10.24832/papua.v10i2.260
Hari Suroto, E. N. I. Djami
{"title":"BENTUK KEHIDUPAN MANUSIA PRASEJARAH DI SITUS YOMOKHO (Prehistoric living in the Yomokho Site)","authors":"Hari Suroto, E. N. I. Djami","doi":"10.24832/papua.v10i2.260","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/papua.v10i2.260","url":null,"abstract":"Folklore that the Sentani people believe about the migration of their ancestors from Papua New Guinea who chose Yomokho Hill as an initial settlement, it is necessary to do research related to prehistoric human life forms on the Yomokho site. The purpose of this paper is to find out the prehistoric human life forms on the Yomokho Site. Methods of data collection are library studies, interviews, land surface surveys, excavations. Data analysis is artefactual analysis, contextual analysis, and XRD analysis. The prehistoric forms of human life on the Yomokho Site based on artifacts, ecophysics and the environmental context around the site indicate that they live hunting, fishing and gathering sago. ABSTRAK Cerita rakyat yang dipercaya Suku Sentani tentang migrasi nenek moyang mereka dari Papua New Guinea yang memilih Bukit Yomokho sebagai pemukiman awal, maka perlu dilakukan penelitian yang berkaitan dengan bentuk kehidupan manusia prasejarah di situs Yomokho. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui bentuk kehidupan manusia prasejarah di Situs Yomokho. Metode pengumpulan data yaitu studi pustaka, wawancara, survei permukaan tanah, ekskavasi. Analisis data yaitu analisis artefaktual, analisis kontekstual, dan analisis XRD. Bentuk kehidupan manusia prasejarah di Situs Yomokho berdasarkan artefak, ekofak serta konteks lingkungan sekitar situs menunjukkan bahwa mereka hidup berburu, mencari ikan dan meramu sagu.","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117170778","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
FUNGSI PEMBAYARAN MAS KAWIN PADA KOMUNITAS KAMPUNG SKOUW SAE, KOTA JAYAPURA (Dowry Payment Function Skouw Sae Community, Jayapura City)
Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat Pub Date : 2018-06-30 DOI: 10.24832/papua.v10i1.239
L. Usman
{"title":"FUNGSI PEMBAYARAN MAS KAWIN PADA KOMUNITAS KAMPUNG SKOUW SAE, KOTA JAYAPURA (Dowry Payment Function Skouw Sae Community, Jayapura City)","authors":"L. Usman","doi":"10.24832/papua.v10i1.239","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/papua.v10i1.239","url":null,"abstract":"Residents of the Skouw Sae village, Muara Tami District, Jayapura City often make payments for dowry within and outside the village. The question to be answered regarding the title above is what are the functions of the activity. This study uses an ethno-archeological approach using several techniques, namely: literature study, observation, interview. After all the required data collected is then described, analyzed and interpreted, and drawn a conclusion The results of the study found that there are seven payment functions of dowry. First, to fulfill family food needs. Second, to fulfill reproduction needs for the continuity of individuals, families, clans and communities. Third, to support the payment of compensation from the husband's family to the wife's family in order to meet the comfort and welfare needs of the wife's family. Fourth, for Christmas celebrations and ritual activities at traditional houses, in order to fulfill safety needs. Fifth, fulfillment of family relaxation needs. Sixth, meeting the needs of the movement to bring closer relations between women who are separated from their homes. Seventh, supporting traditional and formal education activities to meet the growth needs of individual families. \u0000Abstrak \u0000Warga Kampung Skouw Sae, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura sering melakukan pembayaran mas kawin dalam maupun luar kampung. Pertanyaan yang ingin dijawab berkaitan dengan judul di atas adalah apa saja fungsi kegiatan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnoarkeologi dengan menggunakan beberapa teknik yaitu: studi pustaka, observasi, wawancara. Setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul kemudian dideskripsikan, dianalisis dan diinterpretasikan, dan ditarik suatu kesimpulan Hasil penelitian menemukan terdapat tujuh fungsi pembayaran mas kawin. Pertama, untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga. Kedua, untuk pemenuhan kebutuhan reproduksi guna kesinambungan individu, keluarga, klan dan komunitas. Ketiga, untuk mendukung pembayaran ganti rugi dari keluarga suami terhadap keluarga istri guna memenuhi kebutuhan kenyamanan dan kesejahteraan keluarga istri. Keempat, untuk perayaan Natal serta kegiatan ritual pada rumah adat, guna pemenuhan kebutuhan keselamatan. Kelima, pemenuhan kebutuhan relaks keluarga. Keenam, memenuhi kebutuhan gerakan mendekatkan hubungan antara perempuan yang terpisah tempat tinggalnya. Ketujuh, mendukung kegiatan pendidikan tradisional dan formal guna pemenuhan kebutuhan pertumbuhan individu keluarga.","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"134 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123410287","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
BUDAYA MARITIM DI PESISIR UTARA PAPUA (Maritime Culture in the Papua North Coast) 巴布亚北海岸的海洋文化
Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat Pub Date : 2018-06-30 DOI: 10.24832/papua.v10i1.244
H. Suroto, E. N. I. Djami
{"title":"BUDAYA MARITIM DI PESISIR UTARA PAPUA (Maritime Culture in the Papua North Coast)","authors":"H. Suroto, E. N. I. Djami","doi":"10.24832/papua.v10i1.244","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/papua.v10i1.244","url":null,"abstract":"The sea has been instrumental in the life of coastal communities of northern Papua since prehistoric times to historical times. The sea becomes a source of food and a means of liaison with the outside through a series of voyages. It is interesting to do maritime archeological research on the northern coast of Papua. The purpose of this research is about the shape of maritime culture on the north coast of Papua as well as the maritime tradition on the northern coast of Papua. This research was conducted with data collection, data analysis and data interpretation. The forms of maritime culture on the north coast of Papua include livelihoods, traditional knowledge related to maritime, living equipment, and local wisdom in the preservation of maritime resources. The maritime tradition on the northern coast of Papua recognizes local wisdom in organizing, managing, utilizing and participating in conserving marine and coastal resources. \u0000ABSTRAK \u0000Laut sangat berperan dalam kehidupan masyarakat pesisir utara Papua sejak masa prasejarah hingga masa sejarah. Laut menjadi sumber dalam mendapatkan makanan serta menjadi sarana penghubung dengan luar melalui serangkaian pelayaran. Sangat menarik untuk melakukan penelitian arkeologi maritim di pantai utara Papua. Tujuan penelitian ini adalah mengenai bentuk kebudayaan maritim di pantai utara Papua serta tradisi maritim di pantai utara Papua. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data, analisis data dan interpretasi data. Bentuk kebudayaan maritim di pantai utara Papua meliputi mata pencaharian hidup, pengetahuan tradisional terkait dengan maritim, peralatan hidup, dan kearifan lokal dalam pelestarian sumberdaya maritim. Tradisi maritim di pantai utara Papua mengenal kearifan lokal dalam mengatur, mengelola, memanfaatkan serta ikut melestarikan sumber daya laut dan pesisir.","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129832746","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PERPINDAHAN PEMUKIMAN MASYARAKAT BAJO DARI PULAU MASUDU SULAWESI TENGGARA (Moving of Bajo Community Settlement From Masudu Island, South East Sulawesi)
Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat Pub Date : 2018-06-30 DOI: 10.24832/papua.v10i1.241
Simon Sirua Sarapang
{"title":"PERPINDAHAN PEMUKIMAN MASYARAKAT BAJO DARI PULAU MASUDU SULAWESI TENGGARA (Moving of Bajo Community Settlement From Masudu Island, South East Sulawesi)","authors":"Simon Sirua Sarapang","doi":"10.24832/papua.v10i1.241","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/papua.v10i1.241","url":null,"abstract":"The movement of people from one area to another can improve the structure of community settlements and socio-economic structures. This paper aims to determine the background of the settlement of the Bajo people from Masudu Island to the coast of Liano Village, the process of relocating the Bajo Community from Masudu Island to the coast of Liano Village, the settlement pattern of the Bajo Community, the socio-economic life of the Bajo community. Data collection consists of three types of study documents, interviews, and observations. The collected data is verified by two stages, namely: verification of internal data, and verification of external data. The next stage is the stage of interpretation which consists of analysis and synthesis. The results showed that the background of the movement of the Bajo people in Liano Village was a factor in the damage to houses due to strong winds and tides, the government policy of inadequate Bajo community income. The process of moving the Bajo community was carried out in stages, starting with the people who lived in the western part of Masudu Island in 1999, by crossing the sea and some people carrying home tools on Masudu Island. The pattern of settlement of Bajo people in the neighborhood Liano village is linearly following the highway with the distance between houses close together. The socio-economic life of the Bajo community in Liano Village is the creation of interactions with other communities on the land and the availability of infrastructure for the Bajo people so that they facilitate activities. \u0000ABSTRAK \u0000Perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lainnya dapat memperbaiki struktur pemukiman masyarakat dan struktur sosial ekonomi. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui latarbelakang perpindahan pemukiman Masyarakat Bajo dari Pulau Masudu ke pesisir pantai Desa Liano, proses perpindahan pemukiman Masyarakat Bajo dari Pulau Masudu ke pesisir pantai Desa Liano, pola pemukiman Masyarakat Bajo, kehidupan sosial ekonomi masyarakat Bajo. Pengumpulan data terdiri dari tiga jenis yaitustudi dokumen, wawancara, dan observasi. Data yang telah dikumpulkan tersebut dilakukan verifikasi yang terdiri dari dua tahap yakni: verifikasi data internal, dan verifikasi data eksternal. Tahapan selanjutnya adalah tahap interpretasi yang terdiri dari analisis dan sintesis. Hasil penelitian menunjukan bahwa latar belakang perpindahan masyarakat Bajo di Desa Liano adalah faktor kerusakan rumah akibat angin kencang dan pasang air laut, kebijakan pemerintah penghasilan masyarakat bajo yang kurang mencukupi. Proses perpindahan masyarakat Bajo dilakukan secara bertahap yang diawali masyarakat yang tinggal di bagian Barat Pulau Masudu pada tahun 1999, dengan menyebrangi laut dan sebagian masyarakat membawa perkakas rumah yang ada di Pulau Masudu. Pola pemukiman masyarakat Bajo di Lingkungan Desa Liano berbentuk linear mengikuti jalan raya dengan jarak antara rumah saling berdekatan. Kehidupan sosial ekonomi masyarakat Bajo ","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130709119","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ENAMEL HIPOPLASIA PADA TENGKORAK MANUSIA PRASEJARAH DARI SITUS MELOLO, SUMBA, NUSA TENGGARA TIMUR (Hypoplasia Enamels in Human Skull Preparation from Melolo Site, Sumba, East Nusa Tenggara)
Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat Pub Date : 2018-06-30 DOI: 10.24832/papua.v10i1.238
Desytri Ayu Herina, Toetik Koesbardiati
{"title":"ENAMEL HIPOPLASIA PADA TENGKORAK MANUSIA PRASEJARAH DARI SITUS MELOLO, SUMBA, NUSA TENGGARA TIMUR (Hypoplasia Enamels in Human Skull Preparation from Melolo Site, Sumba, East Nusa Tenggara)","authors":"Desytri Ayu Herina, Toetik Koesbardiati","doi":"10.24832/papua.v10i1.238","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/papua.v10i1.238","url":null,"abstract":"Cultural changes that occur during the Neolithic final transition to the beginning of the metal age are slowly providing consequences for the health problems of a population. Lifestyle changes that occurred during the transition resulted in the emergence of growth stress that must be faced by the population living in transition. Causes of developmental stress are unequal living conditions, nutritional stress, illness, dietary changes, and increased population density. Stress of growth period experienced by individuals can be recorded on bones and teeth as a pathology. Therefore, bones and teeth are part of the body that has plastic and dynamic characteristic. The pathology that can be recorded on the teeth as an indicator of stress is Enamel Hipoplasia (EH). The purpose of this study is to describe the emergence of EH on the remaining order of human prehistori from Melolo site. The emergence of EH is identified macroscopically and uses photography methods with Alternative Light Source UV light tehnologi for documentation. EH on the remaining human skeletal order of Melolo has a pattern of horizontal or horizontal grooves called Linier Enamel Hipoplasia (LEH). EH with the LEH pattern is owned by 3 individuals from Melolo as a response from the development of transitional life from the late Neolithic era to the beginning of the metal age with the pattern of agriculture. \u0000Abstrak \u0000Perubahan budaya yang terjadi pada masa transisi akhir neolitik menuju awal zaman logam secara perlahan memberikan konsekwensi terhadap munculnya masalah kesehatan suatu populasi. Perubahan gaya hidup yang terjadi pada masa transisi mengakibatkan munculnya stres masa pertumbuhan yang harus dihadapi oleh populasi yang hidup pada masa itu. Penyebab munculnya stres masa pertumbuhan adalah ketidakseimbangan kondisi lingkungan tempat tinggal, tekanan gizi, kemunculan penyakit, perubahan pola diet, dan peningkatan jumlah kepadatan populasi. Stres masa pertumbuhan yang dialami oleh individu dapat terekam pada tulang dan gigi sebagai suatu patologi karena tulang dan gigi merupakan bagian tubuh yang plastis dan dinamis. Patologi yang dapat terekam pada gigi sebagai indikator terjadinya stres adalah Enamel Hipoplasia (EH). Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemunculan EH pada sisa rangka manusia prehistori dari situs Melolo. Kemunculan EH diidentifikasi secara makroskopis menggunakan metode fotografi dengan tehnik Alternative Light Source sinar UV untuk dokumentasi. EH pada sisa rangka manusia prehistori dari Melolo berjenis lekuk mendatar atau horizontal yang disebut Linier Enamel Hipoplasia (LEH). EH berjenis LEH yang ditemukan pada tiga individu dari Melolo timbul sebagai respon terhadap perkembangan kehidupan pada masa transisi dari zaman akhir neolitik menuju awal zaman logam yang bercorak agrikultur.","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117124038","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANJING DALAM BUDAYA PAPUA (Dog in the Papua Culture) 巴布亚文化中的狗
Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat Pub Date : 2018-06-30 DOI: 10.24832/papua.v10i1.243
Rini Maryone
{"title":"ANJING DALAM BUDAYA PAPUA (Dog in the Papua Culture)","authors":"Rini Maryone","doi":"10.24832/papua.v10i1.243","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/papua.v10i1.243","url":null,"abstract":"Tribes in Papua consider dogs to be animals that have important values for their lives. This paper aims to determine the function of dogs for the lives of tribes in Papua and to determine the value of these dogs for the lives of tribes in Papua. The method used in this study is an ethno-archaeological approach. The function of dogs in the lives of several tribes in Papua is as friends for hunting and also as their dema and totem. The Momuna and Korowai tribes use dog tooth fangs as payment for dowry, custom fines, and also used as body jewelry in the form of necklaces and bracelets. The sacred value of a dog for the lives of these tribes is the belief that a dog can expel subtle creatures (demons, dead spirits, evil magic, suanggi) by barking and also as dema / totems that can provide abundant hunting blessings. \u0000ABSTRAK \u0000Suku-suku di Papua menganggap anjing merupakan binatang yang mempunyai nilai penting bagi kehidupan mereka. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui fungsi anjing bagi kehidupan suku-suku yang berada di Papua serta untuk mengetahui nilai anjing tersebut bagi kehidupan suku-suku di Papua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan etnoarkeologi. Fungsi anjing dalam kehidupan beberapa suku-suku yang berada di Papua adalah sebagai sahabat untuk berburu dan juga sebagai dema dan totem mereka. Suku Momuna dan Suku Korowai menggunakan taring gigi anjing sebagai pembayaran mas kawin, denda adat, dan juga dijadikan perhiasan tubuh berupa kalung dan gelang. Nilai sakral seekor anjing bagi kehidupan suku-suku ini adalah kepercayaan bahwa seekor anjing dapat mengusir makluk halus (setan, roh-roh orang mati, sihir jahat, suanggi) dengan cara menggonggong dan juga sebagai dema/totem yang dapat memberikan berkat berburuan yang melimpah.","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129211542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
TATA RUANG PEMUKIMAN DI PULAU SELU TANIMBAR BARAT [Settlement Layout in Selu Island West Tanimbar]
Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat Pub Date : 2018-05-30 DOI: 10.24832/papua.v9i2.213
Lucas Wattimena
{"title":"TATA RUANG PEMUKIMAN DI PULAU SELU TANIMBAR BARAT [Settlement Layout in Selu Island West Tanimbar]","authors":"Lucas Wattimena","doi":"10.24832/papua.v9i2.213","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/papua.v9i2.213","url":null,"abstract":"Selu Island is one of the small islands within the Tanimbar Archipelago. Geographically the location of Selu Island is strategic enough to connect between the great mainland of Yamdena Island and the surrounding islands. This paper provides an overview of how the characteristics of ancient settlement layout based on the folklore of the local community. The objectives o f the study may be to provide 1) information about ancient settlement forms based on the folklore community. 2) as an information material for archaeological research in Moluccas especially and Indonesia generally. Why Selu Island is so interesting to be studied, because folklore spatial local community settlement is closely related to megalithic tradition. Research method using ethnoarchaeology approach. Technique of collecting data using survey, literature study and interview. The results showed that the characteristics of ancient settlement layout forms on Selu Island, West Tanimbar based on the level of public knowledge. This can be seen in the distribution layout of settlements based on folklore and archaeological evidence oriented to religious elements and ancient burial systems.  ABSTRAKPulau Selu adalah salah satu pulau kecil dalam gugusan Kepulauan Tanimbar. Secara geografis letak Pulau Selu cukup strategis menghubungkan antara daratan besar Pulau Yamdena dan pulaupulau sekitarnya. Tulisan ini memberikan gambaran tentang bagaimana karakteristik tata ruang pemukiman kuno berdasarkan folklore masyarakat setempat. Tujuan penelitian kiranya dapat memberikan 1) informasi tentang bentuk-bentuk pemukiman kuno berdasarkan folklore masyarakat. 2) sebagai bahan informasi bagi penelitian arkeologi di Maluku khususnya dan Indonesia umumnya. Kenapa Pulau Selu begitu menarik untuk diteliti, karena folklore tata ruang pemukiman masyarakat setempat berkaitan erat dengan tradisi megalitik. Metode penelitian menggunakan pendekatan etnoarkeologi. Teknik pengumpulan data menggunakan survei, studi pustaka dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik bentuk-bentuk tataruang pemukiman kuno di Pulau Selu, Tanimbar Barat berdasarkan tingkat pengetahuan masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dalam pembagian tataruang pemukiman berdasarkan folklore dan bukti arkeologi yang berorientasi pada unsur religi dan sistem penguburan kuno.","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114597871","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
SITUS NEOLITIK MALLAWA MAROS, SULAWESI SELATAN (Suatu Hasil Analisis Keterkaitan antara Artefak dengan Sumber Daya Lingkungan) Neolithic Site at Mallawa Maros of South Sulawesi [A Result of Relevancy Analysis Between The Artefacts and The Environment Resources]
Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat Pub Date : 2018-05-30 DOI: 10.24832/papua.v9i1.205
nfn Hasanuddin
{"title":"SITUS NEOLITIK MALLAWA MAROS, SULAWESI SELATAN (Suatu Hasil Analisis Keterkaitan antara Artefak dengan Sumber Daya Lingkungan) Neolithic Site at Mallawa Maros of South Sulawesi [A Result of Relevancy Analysis Between The Artefacts and The Environment Resources]","authors":"nfn Hasanuddin","doi":"10.24832/papua.v9i1.205","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/papua.v9i1.205","url":null,"abstract":"The Mallawa is an open site located in the eastern part of Maros, South Sulawesi. The topography of Mallawa site is wavy and took place in a hilly area. Dating of the site using C14 Analysis showed that the site is about 3550 ±130 BP and 2710 ±170 BP and 2281± 46 BP. The point of this site, besides of its plenty artifacts that signifying occupied-densely site of some hills, the site is also located nearby caves of Maros. From the perspective of periodization, Mallawa site relatively younger compared to occupancy period in Maros caves. It is likely to say that the occupancy of Mallawa cave is the further stage in development of past life that characterized by its material culture remains. Several pottery findings possesses various of interesting forms and ornaments. In this research has also found several interesting findings such as pottery fragments, beads and stone artifacts. The excavation brings out more findings then the surficial findings. Through XRD analysis, SEM and also, XRF of the pottery and soil sample shows that Mallawa pottery were made and produced by the Mallawa themselves and the people surrounding based on the fact that the pottery contains the same mineral with the soil that surrounding this site.  ABSTRAKMallawa adalah situs terbuka yang terletak di bagian timur Maros, Sulawesi Selatan. Topografi situs Mallawa bergelombang dan terletak di daerah perbukitan. Pertanggalan situs dengan menggunakan Analisis C14 menunjukkan bahwa situs ini berumur sekitar 3550 ± 130 BP dan 2710 ± 170 BP dan 2281 ± 46 BP. Bagian penting dari situs ini, selain dari temuan artefak yang menandakan tempat berpenduduk padat di beberapa bukit, situs ini juga terletak di dekat gua-gua Maros. Dari segi periodisasi, situs Mallawa relatif lebih muda dibandingkan dengan masa hunian di gua Maros. Kemungkinan besar dikatakan bahwa hunian situs Mallawa merupakan tahap lanjutan dalam pengembangan kehidupan lampau yang ditandai oleh budaya materialnya. Beberapa temuan gerabah memiliki berbagai bentuk dan ornamen yang menarik. Dalam penelitian ini juga ditemukan beberapa temuan menarik seperti fragmen gerabah, manik-manik dan artefak batu. Penggalian tersebut menghasilkan lebih banyak temuan. Melalui analisis XRD, SEM dan juga, XRF dari gerabah dan sampel tanah menunjukkan bahwa gerabah Mallawa dibuat dan diproduksi di Mallawa sendiri berdasarkan fakta bahwa gerabah mengandung mineral yang sama dengan tanah di sekitar lokasi ini.","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121425371","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
TINJAUAN ARKEOLOGI RELIGI PADA MAKAM RAJA SAOSAO DAN RAJA LAKIDENDE DI KEN DARI SULAWESI TENGGARA [Review of Archaeology Religy in Saosao Tomb and Lakidende Tomb in South East Sulawesi]
Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat Pub Date : 2018-05-30 DOI: 10.24832/papua.v9i2.212
Muhammad Subair
{"title":"TINJAUAN ARKEOLOGI RELIGI PADA MAKAM RAJA SAOSAO DAN RAJA LAKIDENDE DI KEN DARI SULAWESI TENGGARA [Review of Archaeology Religy in Saosao Tomb and Lakidende Tomb in South East Sulawesi]","authors":"Muhammad Subair","doi":"10.24832/papua.v9i2.212","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/papua.v9i2.212","url":null,"abstract":"Civilization of a city can be seen from archaeological remains. Kendari city is known as a city whose society is religious. The purpose of this paper is to know the history of the entry of Islam in Kendari and archaeological remains of the evidence of the entry of Islam in Kendari. The method used is literature study, interview and survey. Islam in Kendari was brought by Islamic religious teachers, Muslim traders and ulama, this is known from the existence of tombs of religious figures o f Islam in the past Kendari.  ABSTRAKPeradaban suatu kota dapat dilihat dari tinggalan-tinggalan arkeologi. Kota Kendari dikenal sebagai kota yang masyarakatnya religius. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui sejarah masuknya Islam di Kendari dan tinggalan-tinggalan arkeologi yang menjadi bukti masuknya Islam di Kendari. Metode yang digunakan adalah studi pustaka, wawancara dan survei. Islam di Kendari dibawa oleh guru agama Islam, pedagang muslim dan ulama, hal ini diketahui dari keberadaan makam tokoh-tokoh agama Islam Kendari pada masa lalu.","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129638473","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信