{"title":"ANJING DALAM BUDAYA PAPUA (Dog in the Papua Culture)","authors":"Rini Maryone","doi":"10.24832/papua.v10i1.243","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tribes in Papua consider dogs to be animals that have important values for their lives. This paper aims to determine the function of dogs for the lives of tribes in Papua and to determine the value of these dogs for the lives of tribes in Papua. The method used in this study is an ethno-archaeological approach. The function of dogs in the lives of several tribes in Papua is as friends for hunting and also as their dema and totem. The Momuna and Korowai tribes use dog tooth fangs as payment for dowry, custom fines, and also used as body jewelry in the form of necklaces and bracelets. The sacred value of a dog for the lives of these tribes is the belief that a dog can expel subtle creatures (demons, dead spirits, evil magic, suanggi) by barking and also as dema / totems that can provide abundant hunting blessings. \nABSTRAK \nSuku-suku di Papua menganggap anjing merupakan binatang yang mempunyai nilai penting bagi kehidupan mereka. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui fungsi anjing bagi kehidupan suku-suku yang berada di Papua serta untuk mengetahui nilai anjing tersebut bagi kehidupan suku-suku di Papua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan etnoarkeologi. Fungsi anjing dalam kehidupan beberapa suku-suku yang berada di Papua adalah sebagai sahabat untuk berburu dan juga sebagai dema dan totem mereka. Suku Momuna dan Suku Korowai menggunakan taring gigi anjing sebagai pembayaran mas kawin, denda adat, dan juga dijadikan perhiasan tubuh berupa kalung dan gelang. Nilai sakral seekor anjing bagi kehidupan suku-suku ini adalah kepercayaan bahwa seekor anjing dapat mengusir makluk halus (setan, roh-roh orang mati, sihir jahat, suanggi) dengan cara menggonggong dan juga sebagai dema/totem yang dapat memberikan berkat berburuan yang melimpah.","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/papua.v10i1.243","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tribes in Papua consider dogs to be animals that have important values for their lives. This paper aims to determine the function of dogs for the lives of tribes in Papua and to determine the value of these dogs for the lives of tribes in Papua. The method used in this study is an ethno-archaeological approach. The function of dogs in the lives of several tribes in Papua is as friends for hunting and also as their dema and totem. The Momuna and Korowai tribes use dog tooth fangs as payment for dowry, custom fines, and also used as body jewelry in the form of necklaces and bracelets. The sacred value of a dog for the lives of these tribes is the belief that a dog can expel subtle creatures (demons, dead spirits, evil magic, suanggi) by barking and also as dema / totems that can provide abundant hunting blessings.
ABSTRAK
Suku-suku di Papua menganggap anjing merupakan binatang yang mempunyai nilai penting bagi kehidupan mereka. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui fungsi anjing bagi kehidupan suku-suku yang berada di Papua serta untuk mengetahui nilai anjing tersebut bagi kehidupan suku-suku di Papua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan etnoarkeologi. Fungsi anjing dalam kehidupan beberapa suku-suku yang berada di Papua adalah sebagai sahabat untuk berburu dan juga sebagai dema dan totem mereka. Suku Momuna dan Suku Korowai menggunakan taring gigi anjing sebagai pembayaran mas kawin, denda adat, dan juga dijadikan perhiasan tubuh berupa kalung dan gelang. Nilai sakral seekor anjing bagi kehidupan suku-suku ini adalah kepercayaan bahwa seekor anjing dapat mengusir makluk halus (setan, roh-roh orang mati, sihir jahat, suanggi) dengan cara menggonggong dan juga sebagai dema/totem yang dapat memberikan berkat berburuan yang melimpah.
巴布亚的部落认为狗是一种对他们的生命有重要价值的动物。本文旨在确定狗对巴布亚部落生活的作用,并确定这些狗对巴布亚部落生活的价值。本研究使用的方法是一种民族考古学方法。在巴布亚几个部落的生活中,狗的作用是作为狩猎的朋友,也是他们的dema和图腾。Momuna和Korowai部落使用狗牙作为嫁妆和罚款的支付,也被用作项链和手镯的身体饰品。对于这些部落来说,狗的神圣价值在于,他们相信狗可以通过吠叫来驱逐微妙的生物(恶魔、亡灵、邪恶的魔法、双怪),而且狗也是可以提供丰富的狩猎祝福的图腾。【摘要】苏库-苏库迪巴布亚,孟刚盖,南京,梅普帕坎,比纳唐,孟普帕伊,尼罗,巴吉,克希帕潘,梅雷卡。我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。[m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m]。梵净语,梵净语,梵净语,梵净语,梵净语,梵净语,梵净语,梵净语,梵净语,梵净语Suku Momuna dan Suku Korowai menggunakan tartari gigi anjing sebagai pembayaran mas kawin, denda adat, dan juga dijadikan perhiasan tubuh berupa kalung dan gelang。Nilai sakral seekor anjing bagi kehidupan suku-suku ini adalah keperayaan bahwa seekor anjing dapat mengusir makluk halus (setan, roh-roh orang mati, sihir jahat, suanggi) dengan cara menggonggong dan juga sebagai dema/图腾yang dapat memberkan berkat berburuan yang melimpah。