{"title":"TEMUAN TRADISI MEGALITIK DI PULAU PANDAN KENDARI","authors":"Amaluddin Sope Nurtalib, Suryanto","doi":"10.24832/papua.v13i2.307","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/papua.v13i2.307","url":null,"abstract":"Tulisan ini mengangkat topik ciri tradisi megalitik yang ada pada situs makam-makam kuno Pulau Pandan Kendari. Tulisan ini mempunyai maksud untuk mengetahui fungsi menhir dan kontinuitasnya sampai masa kini dan ciri tradisi megalitik yang terdapat di situs ini selain menhir. Penelitian ini dibangun berdasarkan kerangka penalaran induktif dengan sifat penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan dengan teknik survei dengan didukung data pustaka. Hasil analisis terhadap seluruh potensi data arkeologis yang diidentifikasi disitus ini menunjukan bahwa, 39 makam kuno yang berorientasi utara-selatan ini memiliki ciri tradisi megalitik yang pada situs makam-makam kuno tersebut; (a) menhir sebagai tanda kubur, (b) jirat dari batu alam disusun membentuk gunungan, (c) penempatan makam leluhur Kerajaan Laiwoi yang paling tinggi dan lokasinya ditengah-tengah situs. Dalam tradisi megalitik, penempatan makam kuno yang demikian berkaitan dengan tokoh yang dihormati dan memiliki status sosial tinggi. Penggunaan batu alam sebagai jirat, berkaitan dengan perwujudan simbol alam semesta. Sedangkan menhir merupakan unsur penting dalam tradisi megalitik yang bersifat simbolis dan erat kaitannya dengan kultus nenek moyang. Hal ini sesuai dengan fungsi menhir sebagai penanda kubur pada masa pra-Islam. Menhir beserta ciri tradisi megalitik yang ditemukan disitus ini, selain merupakan bentuk toleransi, juga bentuk kontinuitas tradisi megalitik dalam kehidupan masyarakat pendukungnya.","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133654590","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"BAHASA RUPA PADA RELIEF EROTIS DI PURA MEDUWE KARANG","authors":"Eldi Khairul Akbar, C. P. Titasari","doi":"10.24832/papua.v13i2.308","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/papua.v13i2.308","url":null,"abstract":"Relief erotis yang ditemukan di Pura Meduwe Karang merupakan salah satu bentuk karya seni rupa yang bersifat simbolis magis yang digunakan oleh para seniman masa lalu sebagai media komunikasi visual. Relief ini memiliki makna yang penting untuk dikaji lebih lanjut. Tujuan dari tulisan ini untuk mengetahui bentuk cerita serta makna dari penggambaran relief erotis tersebut dengan berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan. Dalam tulisan ini mengunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskripsi analisis bahasa rupa. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, survei, dan wawancara. Analisis dilakukan dengan cara mengkaji bentuk wimba, isi wimba, dan tata ungkapan dalam pada panil relief erotis. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk cerita relief erotis yang dipahatkan pada dinding pelinggih Pura Meduwe Karang menggambarkan adegan senggama dengan latar kejadian di luar ruangan (alam). Penggambaranya merupakan bentuk simbol suci yang termasuk dalam wujud kepercayaan simbolis magis yang memiliki makna sebagai bentuk permohonan pertolongan, perlindungan, dan kesuburan terutama dalam bidang pertanian dan perladangan.","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133027966","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Yung Robhoni : Tradisi Pembayaran Duka Setelah Kematian Dalam Masyarakat Sentani, Jayapura, Papua","authors":"James Modouw, Wigati Yektiningtyas","doi":"10.24832/papua.v13i2.309","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/papua.v13i2.309","url":null,"abstract":"Abstract: Sentani tribe in Jayapura, Papua is rich with cultural heritages. One of them is yung robhoni, i.e. traditional payment after somebody’s death. Commonly, in society yung robhoni is literally translated into “head payment”. This terminology raise controversion. Thus, besides as an attempt of clarification, this writing aims at exploring (1) What is yung robhoni?, (2) Why yung robhoni is needed?, dan (3) How is yung robhoni carried out?. Data were collected from some informants: tribal chiefs (ondofolo, khote, akhona) and Sentani elders in East, Central, and West Sentani via deep observations and interviews. By adopting socio-cultural approach, this writing found that yung robhoni is a medium to unite, harmonize, and improve the kinship relation as a form of love and respect based on the balance of right and obligation. Hopefully, through this writing the term of “yung robhoni” is not misunderstood and the harmony of social life by maintaining the social relation, respect and balancing the right and obligation may become the positive energy for Papuan people in general.","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121068236","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peralatan Hidup Masyarakat Sarmi","authors":"Rini Maryone","doi":"10.24832/papua.v13i2.313","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/papua.v13i2.313","url":null,"abstract":"Di wilayah Kabupaten Sarmi khususnya daerah pedesaan masih ada yang menggunakan peralatan hidup tradisional. Berdasarkan hal tersebut, penulis mengajukan beberapa masalah, yaitu ; apa saja nama, bentuk, fungsi cara pembuatanannya dan peratan hidup apa saja yang masih bertahan dalam kehidupan masyarakat Sarmi. Tujuan penulisan ini adalah mengetahui bentuk, fungsi cara pembuatan dan juga mengetahui peralatan hidup apa saja masih bertahan dalam kehidupan masyarakat Sarmi. Untuk mengungkapkan permasalahan maka metode yang digunakan adalah metode penelitian deskritif, dengan pendekatan etnoarkeologi dilakukan dengan beberapa tahap, pengolahan data, dilakukan dengan cara mendeskripsikan data mengenai peralatan hidup, kemudian dianalisis dan diinterpretasikan. Hasil yang diperoleh berupa ; Noken, Jaring tangan, Busur Panah,Tifa, Alat tusuk, Sangkur, Wadah Dawa, Alat putar papeda, Alat berbentuk seperti garpu, Jenis wadah yang mirip seperti dawan namun berukuran lebih kecil, Gelang tanganpemukul, Sendok, Daun pembungkus rokok, Menokok sagu.Peralatan hidup suku-suku yang berada di Kabupaten Sarmi, mulai dari peralatan makan, peralatan menangkap ikan, peralatan berburu, peralatan menokok sagu dan perlengkapan busana tradisional. Peralatan-peralatan hidup pada masa kini, ada yang masih dipergunakan, tetapi ada yang sudah beralih fungsi.. \u0000 ","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125565508","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEBERLANJUTAN TRADISI PRA-ISLAM PADA PENATAAN KOTA DI CIANJUR ABAD KE-17 - 19 MASEHI","authors":"Muhamad Alnoza, Bagus Dimas Bramantio","doi":"10.24832/papua.v13i2.312","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/papua.v13i2.312","url":null,"abstract":"This study discusses the application of a Sundanese cosmology called tritangtu in the arrangement of the city of Cianjur. Tritangtu is a concept of the existence of a universal triple pattern in all aspects of human life, where the focus of this discussion is tritangtu in the world or \"three patterns in the world\". Research on the continuation of urban planning from the Hindu-Buddhist period to the Islamic-Colonial period has basically never been done, so that is the novelty aspect of this research. The research steps used in answering the formulation of the research problem include data collection, analysis, interpretation. Based on the research conducted in this study, the city of Cianjur has applied two cosmological concepts at two levels, namely micro and macro. At the micro level, which includes the city center, it is arranged according to the cosmological rules of Islamic cities in Java. The spatial arrangement seen in the city of Cianjur at the macro level is known to follow the rules of the tritangtu concept.","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125011081","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SITUS-SITUS BERSEJARAH DI KECAMATAN SAROLANGUN","authors":"Nainunis Aulia Izza, Arito Wardoyo, Nugrahadi Mahanani","doi":"10.24832/PAPUA.V13I1.286","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/PAPUA.V13I1.286","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk membahas situs-situs dari masa Klasik, Islam, dan Kolonial yang ada di Kecamatan Sarolangun. Hasil penelitian menunjukkan wilayah Kecamatan Sarolangun sebagai tempat berlangsungnya aktivitas manusia sejak masa Klasik yang terus berlanjut masa Islam-Kolonial hingga sekarang menjadi ibukota Kabupaten Sarolangun. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, situs-situs klasik di Kecamatan Sarolangun dimanfaatkan kembali sebagai situs sakral (langgar dan makam) pada masa Islam. Pada masa kolonial Belanda, Kecamatan Sarolangun adalah wilayah yang dianggap strategis. Posisi strategis ini ditandai dengan pembangunan berbagai sarana dan prasarana untuk kepentingan kolonial. \u0000 ","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124283172","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TIPOLOGI MOTIF TELAPAK TANGAN DI SITUS GUA ANAWAI, KABUPATEN KONAWE UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA","authors":"Syahrun, M. Sabri, Sandy Suseno","doi":"10.24832/PAPUA.V13I1.302","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/PAPUA.V13I1.302","url":null,"abstract":"This research was conducted at Anawai Cave Site, located in Bendewuta Village, Oheo District, North Konawe Regency, Southeast Sulawesi Province. This study aims to determine the typology of handprint motifs in the Anawai Cave Site. The primary data collection method was carried out by field observations by making a site location map, recording rock image data. The map of this site location was processed with the Geographic Information System (GIS) method and using of ArcMap 10.7. Besides, The rock art images are processed using the Image J and Adobe Illustrator software to sharpen the colors of the mages that have been damaged. Data were classified using taxonomic methods to produce a typology of handprint motifs. The results showed that the most dominant form of hand stamp motifs was the hand stamp without wrist or arm.","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133908348","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"POTENSI ARKEOLOGI DI GUA-GUA SEKITAR SONG PEDANG, KABUPATEN GUNUNG KIDUL","authors":"Rizka Purnamasari","doi":"10.24832/PAPUA.V13I1.301","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/PAPUA.V13I1.301","url":null,"abstract":"Song Pedang merupakan sebuah ceruk yang secara administratif terletak di Dusun Karang, Desa Girikarto, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul. Penelitian yang dilakukan oleh Balar Provinsi DIY di Song Pedang menunjukkan bahwa Song Pedang merupakan hunian pada Masa Prasejarah. Hasil temuan ekskavasi di Song Pedang diantaranya adalah alat tulang, serpih batu, gerabah, sisa-sisa tulang vertebrata, fragmen-fragmen cangkang kerang dan fragmen-fragmen tulang manusia. Kondisi geografisnya menunjukkan bahwa di terdapat gua-gua kecil yang terletak pada bukit-bukit di sekitar Song Pedang. Selain dari temuan ekskavasi, untuk menentukan fungsi dari Song Pedang juga diperlukan penelitian lebih lanjut pada gua-gua di sekitarnya. Artikel ini akan membahas hasil survei dari gua-gua di sekitar Song Pedang yang memiliki potensi arkeologis.","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"2016 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122419146","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"BATU TETERUGA DAN CERITA RAKYAT SUKU SOBEY","authors":"Rini Maryone","doi":"10.24832/PAPUA.V13I1.304","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/PAPUA.V13I1.304","url":null,"abstract":"Megalithic dwellings in Papua related to folktale are very much traced from each region. These folktale are not only told by the community but there is historical evidence in the form of natural stone buildings. Which according to archaeology is called megalithic buildings. The stone is believed to be a deformed turtle. This research was conducted in Kampung Bagaiserwar Sarmi Kota district, Sarmi Regency, Papua Province. In this paper the author uses the method of ethnoarkeological approach. This research is also conducted in two stages, namely data collection and data processing. Data collection is done in several ways, namely: surveys, interviews and conducting library studies. The final stage is data processing, after all the collected data is then described, analyzed and interpreted. By using this method, you can also find out the megalithic remains of the suspect stone /turtle and folktale of the Sobey tribe in Sarmi Regency and can know what cultural values are contained in the megalithic dwellings and folktale of teteruga/ turtles / in the Sobey tribe in Sarmi Regency. \u0000 ","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123634029","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"NASKAH ULU PUYANG BANG MANGU’: SEBUAH BATAS WILAYAH","authors":"Wahyu Rizky Andhifani, Nuzulur Rahmadhona","doi":"10.24832/PAPUA.V13I1.298","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/PAPUA.V13I1.298","url":null,"abstract":"Indonesia yang memiliki ragam peninggalan kebudayaan termasuk salah satunya yaitu naskah kuno. Naskah kuno tersebut menjadi sumber penting kesusastraan klasik melayu nusantara. Salah satu daerah yang sampai saat ini masih banyak menyimpan naskah kuno adalah Sumatera Selatan. Di Sumatera Selatan tradisi tulis menulis telah ada sejak abad ke VII, dengan menggunakan aksara Pallawa, Arab Melayu, Ulu, Jawa, dan Latin. Naskah ini juga tersimpan di masyarakat, lembaga adat dan beberapa tersimpan di lembaga pemerintah seperti museum. Masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana suntingan teks dan analisis isi pada naskah Ulu Puyang Bang Mangu’. Penelitian ini bertujuan untuk menyunting dan mengetahui isi naskah tersebut. Menggunakan metode filologi dengan menyajikan edisi teks dengan mendeskripsikan fisik naskah yang diteliti. Naskah Ulu Puyang Bang Mangu’ tersimpan di kantor balai Desa Ujanmas Lama. Naskah berjumlah 26 halaman, berwarna coklat, dan berisikan tentang batas-batas wilayah kekuasaan puyang Bang Mangu’. Awal naskah diawali dengan kalimat basmallah, sehingga ajaran Islam sudah masuk dan mempengaruhi kehidupan masyarakat di daerah tersebut.","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130210301","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}