{"title":"SITUS-SITUS BERSEJARAH DI KECAMATAN SAROLANGUN","authors":"Nainunis Aulia Izza, Arito Wardoyo, Nugrahadi Mahanani","doi":"10.24832/PAPUA.V13I1.286","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk membahas situs-situs dari masa Klasik, Islam, dan Kolonial yang ada di Kecamatan Sarolangun. Hasil penelitian menunjukkan wilayah Kecamatan Sarolangun sebagai tempat berlangsungnya aktivitas manusia sejak masa Klasik yang terus berlanjut masa Islam-Kolonial hingga sekarang menjadi ibukota Kabupaten Sarolangun. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, situs-situs klasik di Kecamatan Sarolangun dimanfaatkan kembali sebagai situs sakral (langgar dan makam) pada masa Islam. Pada masa kolonial Belanda, Kecamatan Sarolangun adalah wilayah yang dianggap strategis. Posisi strategis ini ditandai dengan pembangunan berbagai sarana dan prasarana untuk kepentingan kolonial. \n ","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/PAPUA.V13I1.286","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk membahas situs-situs dari masa Klasik, Islam, dan Kolonial yang ada di Kecamatan Sarolangun. Hasil penelitian menunjukkan wilayah Kecamatan Sarolangun sebagai tempat berlangsungnya aktivitas manusia sejak masa Klasik yang terus berlanjut masa Islam-Kolonial hingga sekarang menjadi ibukota Kabupaten Sarolangun. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, situs-situs klasik di Kecamatan Sarolangun dimanfaatkan kembali sebagai situs sakral (langgar dan makam) pada masa Islam. Pada masa kolonial Belanda, Kecamatan Sarolangun adalah wilayah yang dianggap strategis. Posisi strategis ini ditandai dengan pembangunan berbagai sarana dan prasarana untuk kepentingan kolonial.