Muslim HeritagePub Date : 2021-06-30DOI: 10.21154/muslimheritage.v6i1.2847
Yuliana M.Pd.I, Aan Hasanah, Mohamad Erihadiana, Bambang Samsul Arifin
{"title":"Perencanaan Pembelajaran Thinking Skills di Pesantren Kuliyyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI)","authors":"Yuliana M.Pd.I, Aan Hasanah, Mohamad Erihadiana, Bambang Samsul Arifin","doi":"10.21154/muslimheritage.v6i1.2847","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v6i1.2847","url":null,"abstract":"AbstractCurrent learning tends to be focused a lot on developing memory for the content of information, not yet on efforts to train students' thinking skills to find solutions in solving a problem or making a decision. A learning process like this requires planning which is a form of teacher preparation before teaching. This study aims to identify learning planning at the Darussalam Kunir Subang Islamic Boarding School which combines the education system and teaching of the pesantrenan (salaf / traditional) with modern education. The qualitative approach with descriptive method was used to identify, describe, and analyze information needs regarding learning planning in the pesantren under study. Data collection was carried out by interview, observation, and documentation. Data analysis includes data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results revealed that the lesson planning at the Pondok Pesantren Darussalam Kunir Subang was in the form of i'dad tadris which is a teaching preparation prepared by Asatidz. The implementation of this educational institution is based on the Ministry of Religion for the administration of Madrasah Tsanawiyah (MTs) and Madrasah Aliyah (MA) education units. In addition, this pesantren also has a distinctive curriculum that adopts the Kuliyyatul Mu'allimin Al-Islamiyah (KMI) system from the Gontor Modern Islamic Boarding School.AbstrakPembelajaran saat ini cenderung masih banyak difokuskan pada pengembangan daya ingat terhadap isi informasi, belum sampai pada upaya melatih keterampilan berpikir peserta didik untuk mencari solusi dalam memecahkan suatu masalah atau mengambil suatu keputusan. Proses pembelajaran seperti ini memerlukan perencanaan yang merupakan bentuk persiapan pendidik sebelum mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perencanaan pembelajaran di Pondok Pesantren Darussalam Kunir Subang yang memadukan sistem metodologi pendidikan dan pengajaran kepesantrenan (salaf/tradisional) dengan pendidikan modern. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif untuk mengidentifikasi, mendeskripsikan, dan menganalisis kebutuhan informasi mengenai perencanaan pembelajaran di pesantren yang diteliti. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran di Pondok Pesantren Darussalam Kunir Subang berupa i’dad tadris yang merupakan persiapan mengajar yang disiapkan oleh asatidz. Penyelenggaraan lembaga pendidikan ini menginduk ke Kementerian Agama untuk penyelenggaran unit pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Selain menginduk kepada institusi tersebut, pesantren ini juga memiliki kurikulum khas yang mengadopsi sistem Kuliyyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) dari Pondok Pesantren Modern Gontor. ","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133616052","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muslim HeritagePub Date : 2021-06-30DOI: 10.21154/muslimheritage.v6i1.2851
Laila Afni Rambe, Mohammad Saddam Jamaluddin Ishaq, Uswatun Khasanah
{"title":"Analisis Pengaruh Spin-Off Bagi Unit Usaha Syariah di Indonesia","authors":"Laila Afni Rambe, Mohammad Saddam Jamaluddin Ishaq, Uswatun Khasanah","doi":"10.21154/muslimheritage.v6i1.2851","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v6i1.2851","url":null,"abstract":"Abstract Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah mandates that every Sharia Business Unit (UUS) which becomes a sharia unit in a Conventional Commercial Bank (BUK) separates itself (spin-off). The spin-off time is no later than 15 (fifteen) years since the law is enacted, namely in 2023. If the spin-off order is not carried out by each UUS, then Bank Indonesia as the central bank will impose sanctions in the form of revocation of operating licenses. However, the problem that arises is that in facing the spin-off period, many UUS are overwhelmed in preparing capital so that they have not been able to stand on their own after separating. The purpose of this paper is to find out the impact of the spin-off on UUS by analyzing the solutions that can be offered. The results of the study indicate that it is necessary to review Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah by considering the financial condition of UUS. In addition, UUS that has carried out a spin-off by becoming a new BUS can optimize the utilization of Third Party Funds in the form of financing and other services. In order to encourage the growth of BUS, support from the government is needed, such as the provision of tax incentives and simplification of regulations on equity participation. In addition, the new BUS needs to carry out various innovations by adding financing products and developing existing products. Abstrak Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah mengamanahkan bahwa setiap Unit Usaha Syariah (UUS) yang menjadi unit syariah pada Bank Umum Konvensional (BUK) memisahkan diri (spin-off). Waktu spin-off paling lambat 15 (lima belas) tahun sejak undang-undang tersebut diberlakukan yakni pada tahun 2023. Apabila perintah spin-off tidak dilaksanakan oleh setiap UUS maka Bank Indonesia sebagai bank sentral akan memberikan sanksi berupa pencabutan izin operasional. Namun permasalahan yang muncul adalah dalam menghadapi masa spin-off tidak sedikit UUS kewalahan dalam mempersiapkan modal sehingga belum mampu untuk berdiri sendiri setelah memisahkan diri. Tujuan dari penulisan untuk mengetahui dampak spin-off bagi UUS dengan menganalisis solusi yang dapat ditawarkan. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa perlu dilakukannya peninjauan kembali terhadap Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah dengan mempertimbangkan kondisi finansial UUS. Selain itu UUS yang telah melaksanakan spin-off dengan menjadi BUS baru dapat mengoptimalkan pemanfaatan Dana Pihak Ketiga dalam bentuk pembiayaan dan layanan lainnya. Dalam rangka mendorong pertumbuhan BUS maka dibutuhkan dukungan dari pemerintah seperti pemberian insentif pajak dan penyederhanaan regulasi pada penyertaan modal. Selain itu, BUS baru perlu melakukan berbagai inovasi dengan penambahan produk pembiayaan maupun pengembangan produk yang telah dijalankan.","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124079972","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muslim HeritagePub Date : 2021-06-30DOI: 10.21154/muslimheritage.v6i1.2546
Lathifah Munawaroh, S. Suryani
{"title":"Ketimpangan Pemenuhan Hak Istri pada Pernikahan Misyar dalam Pemikiran Wahbah Al-Zuhaily","authors":"Lathifah Munawaroh, S. Suryani","doi":"10.21154/muslimheritage.v6i1.2546","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v6i1.2546","url":null,"abstract":"AbstractMisyar’s marriage caused many problems from various sides. The goals of marriage: happiness dan calmness for both, husband and wife is far realized because the husband does not fulfill the responsibilities that are truly his obligation. In addition, rights and obligations do not run in a balanced manner, even though one of the principles adhered to by the Marriage Law is: The rights and position of the wife are balanced with the rights and obligations of the husband both in domestic life and in social relations. This paper discusses a problem that arises because of the permissible misyar marriage, one of which is by Wahbah al-Zuhaily. In addition, the author examined al-Zuhaily’s opinion, analyzing and criticizing the reasons used. The type of research that the author uses is a type of literature research that is research conducted by taking literature that is in accordance with the theme, by documentation methods. This paper examines al-Zuhaily’s opinion. It analyzes and criticizes the reasons used. The results of the study, that al-Zuhaily allows misyar’s marriage, because this marriage can be achieved the goal of marriage. While the author tend to reject this opinion because there are more madharat than the benefits or marital goals achieved such as that the wife were victimized, because of the her rights and children’s right was neglated by husband.AbstrakPernikahan misyār menimbulkan banyak permasalahan dari berbagai sisinya. Maqāṣid perkawinan berupa ketenangan kebahagian baik untuk suami ataupun istri jauh terealisasi karena suami tidak memenuhi tanggung jawab yang sejatinya menjadi kewajibannya. Di samping itu hak dan kewajiban tidak berjalan dengan seimbang, padahal salah satu prinsip yang dianut oleh UU Perkawinan adalah: hak dan kedudukan istri adalah seimbang dengan hak dan kewajiban suami baik dalam kehidupan rumah tangga maupun dalam pergaulan masyarakat. Tulisan ini membahas sebuah permasalahan yang muncul dikarenakan perkawinan misyar yang dibolehkan, salah satunya oleh Wahbah az-Zuhaily. Disamping itu, penulis meneliti pendapat al-Zuhaily, menganalisis dan mengkritisi alasan yang digunakan. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah jenis penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil literature yang sesuai dengan maksud penulis dengan metode dokumentasi. Hasil penelitian, bahwa al-Zuhaily membolehkan jenis perkawinan misyār , karena dengan perkawinan misyār dapat tercapai maslahat perkawinan yaitu terjaganya kehormatan baik dari sisi suami ataupun istri. Sementara penulis menolak pendapat ini dikarenakan madharat yang muncul jauh lebih banyak : perempuan menjadi korban, terlantarnya hak istri dan anak-anak karena suami tidak terikat kewajiban apapun terhadapnya, penyepelean terhadap akad nikah sehingga sisi madharat lebih banyak bila dibanding dengan sisi kemaslahatan.","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"109 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116206836","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muslim HeritagePub Date : 2021-06-30DOI: 10.21154/muslimheritage.v6i1.2767
Selamet Hartanto, Devid Frastiawan Amir Sup
{"title":"Konsep Sukuk Wakaf dalam Perspektif Fatwa DSN-MUI","authors":"Selamet Hartanto, Devid Frastiawan Amir Sup","doi":"10.21154/muslimheritage.v6i1.2767","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v6i1.2767","url":null,"abstract":"AbstractFor Muslims in Indonesia, the basic concept of waqf in Islam has been known for a long time, and more than that, in practice if it is explored further, there will be many waqf assets in Indonesia. However, there are still many waqf assets that have not been maximally managed which have the potential to be productive so that more benefits (maslahah) can be obtained. One way of developing these waqf assets is through waqf sukuk. In Indonesia, the provisions of the waqf sukuk are based on the Fatwa DSN-MUI. This study aims to describe the concept of sukuk waqf in the perspective of Fatwa DSN-MUI. This study used a qualitative-descriptive-literature method with the Fatwa DSN-MUI as the main subject of this study. The conclusion, the issuance of sukuk may only be based on the benefits of waqf assets and business activities on waqf assets, while waqf assets cannot be used as the basis for issuing sukuk. The schemes of ‘aqd used in the issuance of waqf sukuk are mudharabah, ijarah, wakalah bil al-istitsmar, musyarakah, or other ‘aqd in accordance with sharia principles. AbstrakBagi umat Muslim di Indonesia, konsep dasar wakaf di dalam Islam sudah sangat mendalam dipahami, dan lebih dari itu, dalam praktiknya jika ditelusuri lebih jauh maka akan banyak ditemukan aset-aset wakaf di Indonesia. Namun demikian, masih banyak aset wakaf yang belum maksimal pengelolaannya yang sebenarnya dapat lebih diproduktifkan lagi sehingga menghasilkan kemaslahatan yang lebih besar. Salah satu cara pengembangan aset wakaf tersebut adalah melalui sukuk wakaf. Di Indonesia ketentuan sukuk wakaf didasarkan kepada Fatwa DSN-MUI. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep sukuk wakaf dalam perspektif Fatwa DSN-MUI. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif-kepustakaan dengan Fatwa DSN-MUI sebagai bahan utama kajiannya. Kesimpulan yang didapat, penerbitan sukuk hanya boleh didasarkan kepada manfaat aset wakaf dan kegiatan usaha pada aset wakaf, sedangkan aset wakaf tidak boleh dijadikan dasar penerbitan sukuk. Skema akad yang digunakan dalam penerbitan sukuk wakaf adalah akad mudharabah, ijarah, wakalah bil al-istitsmar, musyarakah, atau akad lain yang sesuai dengan prinsip syariah. ","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130120306","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muslim HeritagePub Date : 2021-06-30DOI: 10.21154/muslimheritage.v6i1.2855
Abdul Mun’im Amaly, Nurwadjah Ahmad, Andewi Suhartini
{"title":"Kemampuan Manusia (Qudratul Insan) dalam Pendidikan Islam","authors":"Abdul Mun’im Amaly, Nurwadjah Ahmad, Andewi Suhartini","doi":"10.21154/muslimheritage.v6i1.2855","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v6i1.2855","url":null,"abstract":"AbstractThe current pandemic phenomenon demands further education to be able to develop and innovate one of them with educational technology, but there are still many education users, namely teachers who have not responded to educational technology, especially Islamic Education teachers, therefore researchers intend to reveal and describe Teacher Skills. PAI in Optimizing Educational Technology-Based Learning. Researchers used descriptive qualitative methods with data collection techniques interviews, observation, and documentation. The results of this study indicate that Islamic Education teachers at SMA Darul Falah Cihampelas can use and even optimize educational technology properly, seen from the learning process that can be integrated with various other technologies either with hardware such as computers/laptops or smartphones, both with software such as self-made applications. or open source applications. Optimization is also carried out among the ways, namely Understanding Learning Material Content, Adjusting the Scope of Learning Strategies, and Developing Knowledge Insights. AbstrakPerkembangan dunia pendidikan khususnya pendidikan Islam dewasa ini terlihat stagnan dan lambat berkembang terutama di masa pandemi covid-19, padahal seharusnya sebagai objek dan subjek pendidikan manusia berusaha untuk berkembang maju dalam berbagai situasi kondisi apapun, karena sejatinya manusia telah dianugerahi oleh Allah kemampuan (Qudratul) tersebut dengan berbagai potensi yang dimiliki. Tujuan dari penelitian dan pengkajian ini untuk mengungkap kemampuan manusia (Qudratul insan) dan potensi yang dimilikinya berkenaan dengan pendidikan Islam, dengan menggunakan metode metode Library Research, selanjutnya dilakukan analisis bacaan dengan menggunakan metode Contect Analyisis. Hasil dari pengkajian menunjukkan bahwa manusia diberikan kemampuan (Qudratul) oleh Allah SWT dengan berbagai potensi, yakni potensi akan untuk berpikir dengan benar, jasmani meliputi seluruh indra yang dimiliki untuk menangkap berbagai fenomena, dan potensi hati yakni intuisi yang mengarahkan mana positif dan negatif, dengan adanya potensi tersebut manusia mampu untuk berkembang dan mengembangkan pendidikan Islam agar berkembang maju yang merupakan salah satu fungsinya sebagai khalifah di muka bumi untuk memelihara, mengembangkan dan memakmurkannya. Begitu juga sebaliknya manusia perlu dikembangkan berdasarkan potensinya agar dapat menjalannya peranannya sebagai khalifah di muka bumi ","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125399305","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muslim HeritagePub Date : 2021-06-30DOI: 10.21154/muslimheritage.v6i1.2849
Omiga Chabiba, Diana Lailatus Sa'diyah
{"title":"Analisis Maqasid Syariah dan Kesadaran Hukum Masyarakat terhadap Ijtihad Muhammadiah dalam Fatwa Tentang Haram Rokok","authors":"Omiga Chabiba, Diana Lailatus Sa'diyah","doi":"10.21154/muslimheritage.v6i1.2849","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v6i1.2849","url":null,"abstract":"AbstractThe law of smoking in the view of Islamic law is still a matter of debate. This is because there is no legal basis for smoking in the Al-Qur'an and Hadith. Smoking can also endanger health both for siper smokers and those exposed to secondhand smoke (passive smoking). Thus, the Tarjih Council and the Tajdid Muhammadiyah prohibited smoking because it contradicts the elements of the objective of the Shari'a (benefit) and contains a lot of harm. The method used in this research is literature, the nature of the research is analytic descriptive (collecting research data through documents and analyzing it with current conditions). The approach used is Nortmsative-Sociological. The methods used are Deductive and Inductive. Tarjih and Tajdid Council issued a fatwa in Decision No. 6/SM/MTT/III/2010 concerning the prohibition of smoking with the intent and purpose of the Shari'a, namely, it is obligatory to immediately seek maintenance in order to realize the benefit of mankind. This fatwa is implemented gradually with ease and without complication. This is because this fatwa is binding only to the extent of being morally binding, so it still needs public awareness and understanding in order to stop smoking for the benefit of themselves and others. This fatwa is also applied to active maqasid sharia. AbstrakMerokok dalam pandangan hukum Islam masih menjadi pro dan kontra di masyarakat . Hal ini karena tidak ada landasan syariat atas permasalahan mengenai merokok dalam Al-Qur’an dan Hadis. Merokok juga dapat membahayakan kesehatan baik bagi perokok maupun orang yang berada di sekitar pe rokok (perokok pasif). Sehingga, Muhammadiyah dalam Majelis Tarjih dan Tajdid mengharamkan rokok karena bertentangan dengan unsur-unsur tujuan syariat (kemaslahatan) dan banyak mengandung mudharat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepustakaan, sifat penelitiannya diskriptif analitik (mengumpulkan data penelitian melalui dokumen dan menganalisis dengan kondisi yang terjadi saat ini). Pendekatan yang digunakan adalah Nortmatif-Sosiologis. Metode yang digunakan adalah Deduktif dan Induktif. Majelis Tarjih dan Tajdid mengeluarkan fatwa dalam Putusan No. 6/SM/MTT/III/2010 tentang haram merokok yang bertujuan untuk mencapai syariat yaitu, hukumnya wajib untuk melakukan upaya-upaya pemeliharaan guna mewujudkan kemaslahatan umat manusia. Fatwa ini diterapkan secara berangsur, kemudahan, dan tidak mempersulit. Hal tersebut karena fatwa ini bersifat mengikat hanya sebatas mengikat secara moral, sehingga tetap butuh kesadaran dan pemahaman masyarakat agar berhenti merokok demi kemaslahatan diri dan orang lain. Fatwa ini juga diterapkan untuk mencapai maqasid syariah. ","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"214 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123026025","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muslim HeritagePub Date : 2021-06-29DOI: 10.21154/muslimheritage.v6i1.2810
Izzuddin Rijal Fahmi
{"title":"Ajaran Kepemimpinan Jawa dalam Serat Nitisruti dan Relevansinya dengan Pendidikan","authors":"Izzuddin Rijal Fahmi","doi":"10.21154/muslimheritage.v6i1.2810","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v6i1.2810","url":null,"abstract":"AbstractOne result of culture is literature. As a cultural heritage, old literature can also reveal information about past cultural outcomes through classical texts that can be read in relics in the form of writing or texts. In Java, manuscripts that are still in the form of handscript text or that have been in the form of copies are referred to as serat. The contents of the Javanese script (serat) mostly contain teachings (piwulang), so it is called a didactic literature. The teachings contained in the Javanese text range from Islamic mysticism esoterism (Sufism) to leadership ethics. One of the Javanese texts containing the teachings of leadership is Serat Nitisruti. This research’s goals are: (1) to identify the Serat Nitisruti, and (2) to analyze the Javanese leadership didactic in Serat Nitisruti and its relevance to Islamic education. Using the philological method consisting of: (1) manuscript inventory, (2) manuscript description, (3) text edits, (4) text translation, and (5) content analysis. AbstrakSalah satu hasil dari budaya adalah karya sastra. Sebagai warisan kebudayaan, sastra lama juga dapat mengungkapkan informasi tentang hasil budaya pada masa lampau melalui teks klasik yang dapat dibaca dalam peninggalan-peninggalan yang berupa tulisan atau naskah. Di Jawa, naskah yang masih berupa teks tulisan tangan atau yang sudah dalam bentuk salinan disebut sebagai serat. Isi dari naskah Jawa (serat) itu sebagian besar memuat ajaran (piwulang), sehingga disebut naskah didaktik (didactic literature). Ajaran-ajaran yang dimuat dalam naskah Jawa terentang mulai dari esoterisme mistik Islam (tasawuf) hingga etika-moralitas kepemimpinan. Salah satu naskah Jawa yang memuat ajaran kepemimpinan adalah Serat Nitisruti. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi naskah Serat Nitisruti, dan (2) menganalisis ajaran kepemimpinan Jawa dalam Serat Nitisruti dan relevansinya dengan pendidikan Islam. Menggunakan metode filologi yang terdiri dari: (1) inventarisasi naskah, (2) deskripsi naskah, (3) suntingan teks, (4) terjemahan teks, dan (5) analisis isi.","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125388906","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muslim HeritagePub Date : 2021-06-29DOI: 10.21154/muslimheritage.v6i1.2787
Agus Hermanto, Siti Nurjanah, M. Bunyamin
{"title":"Pembatalan Perkawinan dalam Tinjauan Sadd Al-Zari’ah","authors":"Agus Hermanto, Siti Nurjanah, M. Bunyamin","doi":"10.21154/muslimheritage.v6i1.2787","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v6i1.2787","url":null,"abstract":"AbstractCancellation of marriage is something that often happens in our society, this can be due to a violation of customary law or because of other problems such as not getting permission from parents, even though a marriage can be canceled when there is a problem that causes prohibitions such as a lineage or deception which caused the marriage to be canceled. The problem is, how is the construction of marriage annulment in normative and positive legal studies in Indonesia, while this objective is to examine more deeply the concept of normative and positive law on the cancellation of marriage in Indonesia.This research is a type of library research research with a socio-philosophical approach to the prohibition patterns that exist in society and then also reviews the laws and regulations in Indonesia. Marriage cancellation can be done if it does not meet the requirements and harmony, this can be proposed by either the prospective husband or the prospective wife, this is also in line with law number 1 of 1974 concerning marriage in article 72. Which is the legas regulation applied in Indonesia. AbstrakPembatalan perkawinan menjadi sesuatu yang kerap terjadi di masyarakat kita, hal ini bisa disebabkan karena adanya pelanggaran hukum adat atau karena adanya problem lain seperti tidak mendapatkan ijin dari orang tua, bahwan suatu perkawinan dapat dibatalkan manakala ada problem yang menyebabkan keharaman seperti adanya nasab atau adanya pembohongan yang menyebabkan perkawinan tersebut dibatalkan. Yang menjadi masalah adalah bagaimana konstruksi pembatalan perkawinan dalam kajian hukum normatif dan positif di Indonesia, adapun tujuan ini adalah menela’ah lebih mendalam terhadap konsep hukum normatif dan positif terhadap pembatalan perkawinan di Indonesia.Penelitian ini merupakan jenis penelitian library reseach dengan pendekatan sosial filosofis terhadap corak larangan yang ada di masyarakat lalu kemudian dikaji tinjau pula dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Pembatalan perkawinan dapat dilakukan apabila tidak memenuhi syarat dan rukunnya, hal ini dapat diajukan baik oleh calon suami atau calon istri, hal ini juga seirama dengan undang undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan pada pasal 72. Yang merupakan peraturan legas yang diterapkan di Indonesia.","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132369865","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muslim HeritagePub Date : 2020-12-26DOI: 10.21154/muslimheritage.v5i2.2365
Silvina Choirotul Fahmi, Luhur Prasetiyo
{"title":"PEMBERDAYAAN EKONOMI KOMUNITAS MUSLIM (STUDI PADA MAJELIS TA’LIM AL-MUTHMAINNAH DI KABUPATEN PONOROGO)","authors":"Silvina Choirotul Fahmi, Luhur Prasetiyo","doi":"10.21154/muslimheritage.v5i2.2365","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v5i2.2365","url":null,"abstract":"AbstractThe objective of thisstudy is to describe the patterns and strategies of society economic empowerment that are used by the management of the Islamic Board of Trustees and empowerment is ongoing before and after conducting empowerment. Besides, it describes the factors that influenced the empowerment activity.These three problem formulations were examined with the theory of society empowerment and social change because it related to changes that occur in society. The study was conducted in Pohijo, Sampung, Ponorogo. This study adopts a qualitative approach through field research on productive activities for a society based on data collected by interviews, observation, and document analysis.This study describes the results of this empowerment activity in terms of culinary, society can make pentol and meatballs with good taste. In terms of animal husbandry, society can breed goats properly so that the number of goats is increasing every year. In terms of agriculture, society can grow shallots with a good method, so that the harvest never fails. A Changing in attitudes and habits of the society from the results achieved from society empowerment activities have more helped the economy of the Talim Assembly congregation, especially empowerers. AbstrakTulisan bertujuan mengungkap pola dan strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat yang digunakan oleh pengurus Majelis Ta’lim Al-Muthmainnah di Desa Pohijo Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogodan pemberdaya sebelum, sedang berlangsung dan sesudah melakukan pemberdayaan serta mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi dalam kegiatan pemberdayaan ini.Sesuai dengan tujuan tersebut,data dikaji menggunakan teori pemberdayaan masyarakat dan perubahan sosial karena berhubungan dengan perubahan yang terjadi di masyarakat. Studi dilakukan di Desa Pohijo Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo. Studi ini mengadopsi pendekatan kualitatif melalui penelitian lapangan tentang kegiatan yang produktif bagi masyarakat berdasarkan data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan analisis dokumen.Studi ini mengungkapkan hasil dari kegiatan pemberdayaan ini yakni dari segi kuliner, masyarakat mampu membuat pentol dan bakso dengan citarasa yang enak. Dari segi peternakan, masyarakat mampu berternak kambing dengan baik hingga kian tahun kian bertambah jumlah kambingnya. Dari segi pertanian, masyarakat mampu bertanam bawang merah dengan metode yang baik sehingga setiap kali panennya tidak pernah gagal. Perubahan sikap serta kebiasaan masyarakat dari hasil yang sudah dicapai dari kegiatan pemberdayaan masyarakat ini sedikit banyak sudah membantu perekonomian jama’ah Majelis Ta’lim khususnya pemberdaya.","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129294986","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muslim HeritagePub Date : 2020-12-26DOI: 10.21154/muslimheritage.v5i2.2302
Mardhiah Mardhiah, Idah Suaidah, St.Ibrah Mustafa Kamal
{"title":"INOVASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN MELALUI MODEL HYPNOTEACHINGDALAM MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN BAGI ANAK PEMULUNG DI KOTA MAKASSAR","authors":"Mardhiah Mardhiah, Idah Suaidah, St.Ibrah Mustafa Kamal","doi":"10.21154/muslimheritage.v5i2.2302","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v5i2.2302","url":null,"abstract":"AbstractThis study aims to determine the description of the implementation of the Hypnoteaching model in learning to read the Qur'an for scavenger children in Makassar City, as well as to determine the increased interest and ability to read the Al-Qur'an part of the scavenger in Makassar City through the Hipnoteaching learning model. This is a classroom action research. The research subjects are 43 TK / TPA / TB Ar-Rasyid students in Tamangapa Village, Manggala District, Makassar City. This study consisted of three cycles. One cycle of this research is given two actions in two face-to-face. Then in each cycle consists of four stages, namely: planning, implementation, observation and reflection. Data were collected through observations and questionnaires. The results showed that the Hypnoteaching Method could increase the students' interest and ability to read the Koran at TK / TPA / TB Ar-Rasyid, Tamangapa village, Manggala sub-district, Makassar city. The implication of this research is the realization of an increase in interest and ability to read the Koran for scavenger children after they experience the learning process with the hynoteaching model which is very useful for them in order to continue the learning process of the Qur'an at a further stage as well as the process of education and spiritual guidance for scavenger children in Makassar city. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui gambaran pelaksanaan modelHypnoteaching dalam pembelajaran membaca al-Qur;an bagi anak pemulung di Kota Makassar, serta untuk mengetahui peningkatan minat dan kemampuan membaca Al-Qur’an bagianakpemulung di Kota Makassar melalui model pembelajaran Hypnoteaching.Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian adalah siswa TK/TPA/TB Ar-Rasyid sejumlah 43 orang di Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala Kota Makassar. Penelitian ini terdiri dari tiga siklus. Satu siklus penelitian ini diberikan dua kali tindakan dalam dua kali tatap muka. Kemudian dalam setiap siklus terdiri atas empat tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Data dikumpulkan melalui hasil pengamatan dan pemberian angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Metode Hypnoteaching dapat meningkatkan minat dan kemampuan membaca Al-Qur’an siswaTK/TPA/TB Ar-Rasyid kelurahan Tamangapa kecamatan Manggala kota Makassar.Adapun Implikasi penelitian ini adalah terwujudnya peningkatan minat dan kemampuan membaca al-Quran bagi anak pemulung setelah mereka mengalami proses pembelajaran dengan model hynoteaching sangat bermanfaat bagi mereka dalam rangka kelanjutan proses belajar Al-Qur’an pada tahap lebih lanjut serta proses pendidikan dan pembinaan spiritual bagi anak pemulung di KotaMakassar.","PeriodicalId":160585,"journal":{"name":"Muslim Heritage","volume":"162 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127395904","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}