{"title":"Aspek Intimacy, Passion, Commitment dalam lirik lagu “Jangan Berhenti Mencintaiku” karya Titi DJ dan “Kali Kedua” karya Raisa Andriana","authors":"Anjani Agusetyaningrum, Muhammad Suryadi","doi":"10.14710/anuva.6.3.307-316","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/anuva.6.3.307-316","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas mengenai aspek romansa dalam lirik lagu “Jangan Berhenti Mencintaku” karya Titi Dj dan “Kali Kedua” karya Raisa Andriana”. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yang memudahkan penulis untuk melihat fenomena-fenomena yang terjadi dalam lirik lagu, khususnya aspek romansa. Penelitian ini menggunakan teori cinta segitiga Robert Sternberg. Hasil pembahasan menunjukkan lirik lagu \"Jangan Berhenti Mencintaiku\" karya Titi Dj (1999) yang memiliki aspek romansa intimacy dan commitment dengan tipe cinta consummate love, sedangkan lirik lagu \"Kali Kedua\" oleh Raisa Andriana yang dirilis pada tahun 2016 memiliki aspek romance, intimacy dan passion, dengan tipe love romance love. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan aspek romance antara lagu lama “Jangan Berhenti Mencintiku” dengan lagu modern “Kali Kedua”.","PeriodicalId":158585,"journal":{"name":"Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116511300","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perilaku Pencarian Informasi Kelompok Petani Muda Dieng dalam Penerapan Sistem Pertanian Modern","authors":"Muhammad Farkhan Akbar, Joko Wasisto","doi":"10.14710/anuva.6.3.329-342","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/anuva.6.3.329-342","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku pencarian informasi yang dilakukan oleh petani muda dieng dalam menerapkan sistem pertanian modern. Teori yang digunakan adalah teori perilaku pencarian informasi menurut Wilson. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan teknik pengumpulan datanya adalah wawancara semi terstruktur, observasi, dan studi dokumen. Subjek dalam penelitian ini berjumlah lima orang petani muda dieng yang dipilih melalui purposive sampling berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Teknik yang digunakan untuk menganalisa data yang telah terkumpul adalah thematic analysis. Hasilnya menunjukan bahwa ditemukan lima tema yang berkaitan dengan perilaku pencarian informasi petani muda dieng dalam penerapan sistem pertanian modern. Tema pertama adalah Kebutuhan Pertanian yang menjelaskan berbagai kebutuhan pertanian petani berdasarkan siklus masa tanam, yaitu masa pra tanam, masa pemeliharaan tanaman, dan masa pasca panen. Tema kedua adalah kebutuhan informasi petani yang menguraikan kebutuhan petani akan berbagai informasi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pertaniannya. Tema ketiga adalah sumber informasi yang media yang digunakan petani sebagai sumber pencarian informasinya, yaitu internet, rekan dan keluarga, toko pertanian, dan dinas pertanian. Tema keempat adalah perilaku pencarian informasi petani muda yang menjabarkan mengenai cara petani melakukan pencarian informasi melalui keempat sumber tersebut. Tema terakhir adalah kendala pencarian informasi contohnya keraguan petani akan kebenaran informasi yang diperoleh dari internet, gangguan sinyal internet pada kondisi tertentu, serta kurangnya sosialisasi dan kerjasama pengembangan pertanian modern yang dilakukan oleh dinas pertanian.","PeriodicalId":158585,"journal":{"name":"Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130192260","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penyiangan Koleksi Perpustakaan Umum Sebagai Dedikasi dan Tanggungjawab Pustakawan","authors":"Rizaldi Kaharudin, S. Zulaikha","doi":"10.14710/anuva.6.3.255-268","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/anuva.6.3.255-268","url":null,"abstract":"Menghadapi keterbaruan ilmu pengetahuan, perputakaan umum hendaknya siap menyediakan koleksi yang terbaru dan berkualitas. Pembaharuan koleksi tentunya diimbangi dengan ketersediaan ruang rak, tetapi banyak ditemui perpustakaan umum dengan kondisi rak sangat padat dan beberapa usang atau kurang layak masih dilayanankan. Atas dasar itu peneliti melakukan kajian ilmiah lebih dalam untuk mengungkap akar permasalahan dan strategi yang diperlukan dalam proses penyiangan koleksi. Adapun tujuan peneliti yaitu untuk memberikan stimulus bagi pengelola perpustakaan umum dalam melaksanakan penyiangan secara tepat dan efisien. Artikel ini menggunakan metode kualitatif dan data pendukung didapatkan dari berbagai literatur seperti artikel ilmiah, buku, dan lainnya. Data dan informasi tersebut dianalisis menggunakan pendekatan studi literatur dengan mengintegrasikan beberapa temuan dokumen hasil penelitian tentang penyiangan koleksi di perpustakaan umum dengan teori-teori yang menunjang. Hasil analisis yang disajikan secara deskriptif diharapkan dapatmemberikan insight baru lebih komprehensi untuk menyikapi problematika kegiatan penyiangan koleksi. Adapun hasil kajian ini menunjukkan bahwa kendala yang kerap ditemui yaitu berkaitan dengan sumber daya manusia, kebijakan penyiangan secara tertulis, efektivitas waktu kerja, dana pemeliharaan, dan tempat. Untuk meminimalisir kendala tersebut pustakawan memerlukan self improvement baik secara psikologis, keilmuan, keterampilan praktis komunikasi dan membangun kerjasama dengan stakeholder. Merujuk hal tersebut, keberhasilan penyiangan merupakan sebuah dedikasi dan tanggung jawab pustakawan beserta dengan pemangku kebijakan.","PeriodicalId":158585,"journal":{"name":"Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124096345","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengalaman Literasi Informasi Generasi Milenial Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten dalam Memanfaatkan Aplikasi Wattpad","authors":"Fryda Putri Sardiantari, Ika Krismayani","doi":"10.14710/anuva.6.3.343-354","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/anuva.6.3.343-354","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman literasi informasi generasi milenial Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten dalam memanfaatkan aplikasi Wattpad. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan thematic analysis. Terdapat 4 tema yang dihasilkan dari analisis data, yaitu pola penelusuran informasi generasi milenial dalam memanfaatkan aplikasi Wattpad, strategi penelusuran informasi generasi milenial dalam memanfaatkan aplikasi Wattpad, pemanfaatan informasi dalam aplikasi Wattpad sebagai sumber pengetahuan baru oleh generasi milenial, dan kesadaran generasi milenial saat memanfaatkan aplikasi Wattpad secara baik dan bijak. Hasil tema pertama yaitu generasi milenial dalam melakukan pola penelusuran informasi melalui kegiatan browsing, monitoring, accessing dan networking telah dilakukan dengan baik sesuai dengan pola perilaku pencarian informasi dalam media sosial. Tema kedua menunjukkan bahwa generasi milenial dalam melakukan penelusuran informasi memiliki cara yang sama yaitu dengan memahami topik, mengidentifikasi kata kunci yang akan dipakai, menggunakan sinonim terkait, menambahkan tagar, membaca deskripsi, mengevaluasi dan menyimpan. Tema ketiga menunjukkan penggunaan aplikasi Wattpad oleh generasi milenial untuk menambah informasi baru berkaitan dengan pengambilan keputusan berdasarkan informasi dalam aplikasi Wattpad yang telah dibaca informan, penambahan kosa kata serta istilah-istilah baru. Tema keempat menunjukkan bahwa generasi milenial mampu menciptakan pengalaman, pengetahuan dan penilaian untuk diaplikasikan saat memanfaatkan aplikasi Wattpad. Kesadaran dalam bijak memanfaatkan aplikasi Wattpad dapat diasosiasikan dengan mampu menghargai sesama pengguna sehingga hal tersebut juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.","PeriodicalId":158585,"journal":{"name":"Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126629118","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Nomor Inventaris Sebagai Sumber Informasi Jumlah Koleksi Pustaka: Studi Kasus pada Perpustakaan SD Negeri Manyaran 01 Semarang","authors":"T. Handayani","doi":"10.14710/anuva.6.2.231-244","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/anuva.6.2.231-244","url":null,"abstract":"Pencatatan nomor inventaris merupakan salah satu sub kegiatan pada inventarisasi koleksi perpustakaan. Nomor tersebut dicatat pada Buku Inventaris. Nomor inventaris merupakan nomor unik dan setiap koleksi diberikan nomor yang berbeda. Dengan demikian nomor inventaris koleksi perpustakaan memiliki peran penting untuk mengetahui jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan secara akurat. Selain itu, nomor inventaris merupakan kode utama yang diperlukan pada penerapan program otomatisasi koleksi perpustakaan. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dokumen kebijakan, partisipasi. Pendekatan Ilmu Perpustakaan digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa Buku Inventaris yang direkomendasikan peneliti kepada perpustakaan ini pada penelitian sebelumnya perlu dilengkapi dengan pencantuman nomor inventaris yang logis dan ilmiah. Visi dan Misi perpustakaan yang dimiliki perpustakaan SD Negeri Manyaran 01 Semarang sangat jelas. Keberadaan visi dan misi tersebut, serta sikap kooperatif Kepala Sekolah beserta pengelola perpustakaan sekolah merupakan unsur penting bagi keberhasilan penelitian ini. Sehubungan dengan keinginan Kepala Sekolah beserta jajarannya agar program otomatisasi perpustakaan diterapkan di perpustakaan sekolah tersebut, maka pencantuman nomor inventaris pada Buku Inventaris sangat direkomendasikan oleh peneliti. ","PeriodicalId":158585,"journal":{"name":"Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121995679","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Literasi Informasi Relasional Penulis Karya Fiksi dalam Proses Kepenulisan Karya Fiksinya : Sebuah Kajian Systematic Literature Review pada Database Tandofline","authors":"Yessi Trianda, Ika Krismayani","doi":"10.14710/anuva.6.2.189-204","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/anuva.6.2.189-204","url":null,"abstract":"Dalam proses kepenulisan fiksi, terdapat kegiatan yang perlu dilakukan yakni menjaga keakuratan unsur nyata yang telah dimasukkan kedalam karya fiksi. Ketidakakuratan dapat memunculkan masalah bagi censorship karya tulisnya serta image penulis karya fiksi tersendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan ragam pengalaman literasi informasi relasional para penulis karya fiksi, dipilihnya model relasional karena berfokus pada perbedaan setiap penulis mendapati pengalamannya masing-masing. Penulis karya fiksi memiliki cakupan yang ditentukan melalui metode penelitian systematic literature review. Pendekatan metode penelitian berupa meta-sintesis atau konfiguratif dengan cara meta-agregasi untuk menjawab research question yang merupakan tahap planning. Tahap conducting berupa persempitan dari 30 artikel yang diperoleh dengan kriteria inklusi dan eksklusi melalui database ilmiah tandofline. Kemudian dipersempit kembali dengan penilaian qualitas menyisakan 5 artikel. Tahap reporting menunjukan adanya pengalaman literasi informasi relasional penulis karya fiksi berupa kolaborasi dengan ilmuwan, literasi dokumen oral atau tertulis, serta pengalaman atau pengamatan pribadi.","PeriodicalId":158585,"journal":{"name":"Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124717835","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Semiotika Cerpen Karangan Bunga dari Menteri Karya Seno Gumira Ajidarma","authors":"Agriza Nur Bayu, Redyanto Noor, M. Suryadi","doi":"10.14710/anuva.6.2.99-106","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/anuva.6.2.99-106","url":null,"abstract":"Penelitian ini berjudul “Analisis Semiotika Cerpen Karangan Bunga Dari Menteri Karya Seno Gumira Ajidarma”. Cerpen ini terbit pada tanggal 3 September 2011 dalam kumpulan cerpen kompas. Latar belakang penelitian ini didasari dinamika sosial yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat. Cerpen ini mengisahkan tentang seorang wanita bernama Siti yang tiba-tiba merasa mual di hari pernikahan putrinya. Perilaku Siti ini sebetulnya merupakan gambaran dari puncak kekesalan terhadap orang-orang yang gemar mencari muka. Dalam cerpen ini banyak sekali ungkapan sindiran yang ditujukan kepada masyarakat kita yang biasa mencari muka kepada pejabat yang sebenarnya tidak kita kenal secara pribadi. Tujuan dari penelitian ini untuk menemukan makna-makna dibalik satir yang ditulis oleh pengarang. Pendekatan yang digunakan dalam analisis ini menggunakan teori semiotika perspektif Charles Sanders Peirce yang meliputi ikon, indeks dan simbol. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah studi Pustaka dan deskriptif analisis. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan cerpen ini merupakan bentuk satir untuk beberapa pihak. Pertama adalah para pemegang proyek yang telihat seperti meniilat pejabat demi mendapatkan jatah proyek. Kedua adalah terhadap masyarakat umum yang terkesan berbangga diri ketika berhasil mengundang seorang pejabat pada acara hajatan, meskipun baik orang yang mengundang maupun pejabat yang diundang sama sekali tidak mengenal satu sama lain.","PeriodicalId":158585,"journal":{"name":"Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132566245","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kontribusi Pustakawan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagai Information Specialist dalam Proses Mengatasi Infodemi","authors":"Imroatul Anisa, R. Rukiyah","doi":"10.14710/anuva.6.2.117-130","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/anuva.6.2.117-130","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas mengenai kontribusi pustakawan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagai information specialist dalam proses mengatasi infodemi pada masa pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan memahami kontribusi pustakawan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagai information specialist dalam proses mengatasi infodemi pada masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Metode analisis data menggunakan model interaktif Miles, Huberman, dan Saldana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pustakawan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagai information specialist telah berkontribusi dalam proses mengatasi infodemi sesuai dengan kualifikasi kompetensi information specialist dan sifatnya menyesuaikan kondisi masyarakat pada masa pandemi Covid-19. Wujud nyata dari kontribusi pustakawan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dalam mengatasi infodemi pada masa pandemi Covid-19 dapat diketahui dari 4 (empat) kualifikasi kompetensi information specialist, yaitu pemikiran analitis dan pengambil keputusan, mengolah sumber informasi secara fisik dan meningkatkan serta mendukung kualitas data dan informasi, merancang dan mengembangkan program dan layanan baru, mengadvokasi dan mempromosikan program & layanan informasi, serta membangun hubungan baik dengan mitra internal dan eksternal. Bentuk kontribusi pustakawan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dalam proses mengatasi infodemi berupa layanan atau produk informasi yang dapat diakses secara terbuka oleh pemustaka. ","PeriodicalId":158585,"journal":{"name":"Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127452350","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perbandingan Kosa Kata Bahasa Melayu Patani (Thailand) antara Dialek Yala dan Menara dalam Ranah Masyarakat","authors":"Nur Laila Kengmalaphi, Muallimin Muallimin","doi":"10.14710/anuva.6.2.173-178","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/anuva.6.2.173-178","url":null,"abstract":"Pada bahasa Melayu Patani (Thailand) terdapat dialek Yala dan Menara. Kedua dialek tersebut digunakan dalam ranah masyarakat Patani. Penelitian ini mengkaji perbedaan antara kedua dialek tersebut, khususnya dalam hal kosakata dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa percakapan yang digunakan oleh masyarakat Patani, baik dialek Yala maupun dialek Menara. Ada terdapat 45 kosa kata yang dibandingkan antara dialek Yala dan Menara. Selain kata, ada 8 frasa yang dibandingkan antara Dialek Yala dan Dialek Menara. Berdasarkan temuan penelitian masyarakat patani merupakan masyarakat yang memiliki bahasa yang unik dalam komunikasi, yaitu pertama, bahasa Melayu Patani dialeknya berbeda dengan bahasa Melayu lainnya. Ciri kedua yaitu bahwa dalam bahasa Melayu Patani banyak menyingkatkan kalimat seperti \"Nak gi mana\" untuk pertanyaan 'Hendak pergi kemana ?\". Yang ketiga, Bahasa Melayu merupakan linguafranca, bahasa yang diguankan oleh masyarakat Melayu dan Thai, berupa campur kode antara bahasa Melayu dengan bahsa Thai.Wilayah Yala dan Pattani masih tergolong dalam dialek yang sama karena kedua wilayah tersebut mempunyai jarak yang sangat dekat dan memiliki variasi dan latar belakang yang sama. Sementara itu, Dialek Menara lebih dekat dengan bahasa Melayu standar karena secara geografis lebih dekat bahasa yang digunakan di Malaysia.","PeriodicalId":158585,"journal":{"name":"Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131269256","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penguatan Eksistensi Pustakawan Dalam Era Disrupsi Melalui Falsafah Kepustakawanan Blasius Sudarsono","authors":"Rizaldi Kaharudin, Mecca Arfa","doi":"10.14710/anuva.6.2.205-216","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/anuva.6.2.205-216","url":null,"abstract":"Penguatan Eksistensi Pustakawan Dalam Era Disrupsi Melalui Falsafah Kepustakawanan Blasius Sudarsono. Berawal dari keterpaksaan dan kecintaan menjalani profesi pustakawan, Blasius Sudarsono berkeinginan mengembangkan profesi pustakawan. Pengembangan tersebut dilakukan dengan mencari makna kepustakawanan dengan cara menelaah dari aspek kebahasaan dan filosofi. Namun makna kepustakawanan yang digagas memiliki berbedaan dengan makna kepustakawanan dari Peraturan Menteri dan tokoh perpustakaan lainnya. Bertepatan dengan munculnya era disrupsi, pemikiran kepustakawanan diperlukan kajian mendalam untuk mengetahui besaran pengaruhnya menghadapi era tersebut. Artikel ini akan membahas makna kepustakawanan Blasius Sudarsono sebagai dasar menghadapi perubahan era disrupsi. Untuk mengungkap hubungan makna kepustakawanan dan rea disrupsi, artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Peneliti melakukan pembahasan kajian dalam artikel ini dengan melakukan analisis terhadap sejumlah literatur yang didatapkan dan hasilnya disajikan secara deskriptif. Hasil pembahasan yang diperoleh bahwa secara kebahasaan dan filosofis makna kepustakawanan merupakan hakikat atau perihal tentang pustakawan sebagai bagian dari pengembangan individu dengan menghayati profesi pustakawan baik dari aspek keilmuan maupun naluri jiwa sebagai manusia sosial. Kontribusinya dalam era disrupsi, konsep kepustakawanan menjadi sebuah upaya untuk menguatkan eksistensi pustakawan untuk dapat diterima dalam lingkungan masyarakat. ","PeriodicalId":158585,"journal":{"name":"Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131246276","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}