Jurnal AirahaPub Date : 2022-12-01DOI: 10.15578/ja.v11i02.371
Ofan Bosman, T.E.B. Soesilo, Sinung Rahardjo
{"title":"Status Keberlanjutan Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Melalui Pendekatan Multi Dimensional Scaling (MDS)","authors":"Ofan Bosman, T.E.B. Soesilo, Sinung Rahardjo","doi":"10.15578/ja.v11i02.371","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/ja.v11i02.371","url":null,"abstract":"Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya merupakan kawasan tambak udang pertama yang dibangun di Indonesia, berlokasi di Desa Pusakajaya Utara, Kabupaten Karawang. Udang vaname merupakan produk unggulan dan merupakan salah satu spesies dengan nilai komersial yang tinggi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah peningkatan produksi udang dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan dan sosial ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi status keberlanjutan budidaya udang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga Oktober 2020. Penelitian ini dilakukan dengan observasi langsung dan wawancara dengan masyarakat dan pekerja tambak. Analisis data menggunakan metode Rapid Appraisal for Fisheries (Rapfish) melalui pendekatan Multi-Dimensional Scaling (MDS) dengan 5 (lima) dimensi, yaitu: ekologi, ekonomi, sosial, kelembagaan, dan teknologi. Hasil penelitian menunjukkan dimensi ekologi (30,11%), ekonomi (46,93%), sosial (43,47%), teknologi (63,54%), hukum dan kelembagaan (24,80%). Kesimpulan penelitian ini kurang berkelanjutan dilihat dari dimensi ekologi, ekonomi, dan sosial sedangkan hukum dan kelembagaan buruk berkelanjutan akan tetapi teknologi cukup berkelanjutan. Kegiatan budidaya udang vaname yang ramah lingkungan dan berkelanjutan membutuhkan komitmen dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya.","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123631917","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal AirahaPub Date : 2022-12-01DOI: 10.15578/ja.v11i02.390
Jaya Jaya, Muhammad Haritza Laitte, L. Daris, Irwansyah Irwansyah
{"title":"Studi Perubahan Tutupan dan Kerapatan Mangrove Menggunakan Citra Satelit","authors":"Jaya Jaya, Muhammad Haritza Laitte, L. Daris, Irwansyah Irwansyah","doi":"10.15578/ja.v11i02.390","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/ja.v11i02.390","url":null,"abstract":"Pulau Tanakeke terletak di Kecamatan Kepulauan Tanakeke Kabupaten Takalar merupakan salah satu wilayah yang memiliki keanekaragaman ekosistem mangrove yang cukup tinggi. Daerah pesisir pulau tersebut sebagian besar dikelilingi oleh ekosistem mangrove, namun dalam lima (5) tahun terakhir mengalami penurunan luasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tutupan dan kerapatan mangrove di Pulau Tanakeke antara tahun 2017 sampai tahun 2022. Pengambilan data pada penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Agustus 2022 yang berlokasi di Pulau Tanakeke Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan metode Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) dengan analisis citra satelit landsat 8 dan dioverlay dengan hasil groundchek ekosistem mangrove. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan ada 11 jenis mangrove ditemukan di Pulau Tanakeke yaitu: Rhizophora stylosa, Rhizopohora mucronata, Sonneratia alba, Excoecaria ahallocha, Bruguiera gymnorrhiza, Lumnitzera racemosa, Rhizophora apiculata, Avicennia alba, Heritiera littoralis, Gymnanthera paludosa, Pemphis acidula. Analisis GIS mendapatkan luasan hutan mangrove di Pulau Tanakeke yaitu tahun 2017 seluas 1792,76 ha, tahun 2018 seluas 1778,27 ha, tahun 2019 seluas 1768,42 ha, tahun 2020 seluas 1712,25 ha, tahun 2021 seluas 1686,43 ha dan tahun 2022 seluas 1678,66 ha.","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127196099","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal AirahaPub Date : 2022-12-01DOI: 10.15578/ja.v11i02.373
Ion Tarsardo Sianturi, S. J. Juanda, Yusuf Kamlasi, M. F. Panuntun
{"title":"Inventarisasi dan Identifikasi Ektoparasit yang Menginfeksi Ikan Nila Hitam di P4S Karya Agri, Nusa Tenggara Timur","authors":"Ion Tarsardo Sianturi, S. J. Juanda, Yusuf Kamlasi, M. F. Panuntun","doi":"10.15578/ja.v11i02.373","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/ja.v11i02.373","url":null,"abstract":"Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Karya Agri merupakan salah satu tempat budidaya komoditi ikan air tawar yaitu ikan nila hitam (Oreochromis niloticus). Ikan ini banyak dibudidayakan di Kota Kupang dikarenakan kandungan gizi yang sangat tinggi sehingga permintaan pasar meningkat. Upaya dalam meningkatkan produksi ialah dengan cara menekan tingkat kegagalan yang salah satunya disebabkan oleh serangan parasit. Parasit merupakan mikroorganisme yang dapat menyerang ikan dan membuat daya tahan tubuh ikan menurun. Tujuan penelitian ini ialah untuk inventarisasi dan identifikasi ektoparasit yang menginfeksi serta melihat prevalensi dan tingkat intensitasnya. Metode deskriptif merupakan metode yang dipilih pada penelitian ini. Sampel ikan nila yang diamati memiliki panjang 14-15 cm. Pemeriksaan ektoparasit dilakukan dua cara yaitu pengamatan sirip dan insang yang dilihat dan diidentifikasi di bawah mikroskop. Pembesaran lensa mikroskop yang digunakan ialah 40x. Hasil penelitian memperlihatkan ektoparasit yang menginfeksi ikan nila hitam adalah Trichodina sp. dan Gyrodactylus sp. dengan intensitas rendah sedangkan nilai prevalensi yang didapat sebesar 5%.","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128961640","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal AirahaPub Date : 2022-12-01DOI: 10.15578/ja.v11i02.408
Z. Abidin, Bagus DH. Setyono, Muhammad Brotowijoyo Santanumurti
{"title":"Performa Budidaya Ikan Nila (Oreochromis sp.) pada Sistem Kombinasi Bioflok dan Resirkulasi","authors":"Z. Abidin, Bagus DH. Setyono, Muhammad Brotowijoyo Santanumurti","doi":"10.15578/ja.v11i02.408","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/ja.v11i02.408","url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan untuk mengetahui performa teknologi budidaya sistem resirkulasi yang dikombinasikan dengan sistem bioflok pada ikan nila (Oreochromis sp.). Performa yang dimaksud meliputi pertumbuhan, kelangsungan hidup, konversi pakan, dan kualitas air yang diperoleh selama pemeliharaan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode uji coba secara langsung yang disertai dengan pengamatan terhadap teknologi yang diterapkan. Penelitian ini diawali dengan penentuan tingkat kemiringan dasar kolam dan jumlah bak pengendapan yang dapat memberikan nilai padatan terendah. Desain kolam yang terbaik akan digunakan untuk pemeliharaan ikan nila selama 45 hari dengan berat awal 50 g dengan kepadatan 400 ekor. Selama pemeliharaan dilakukan pengukuran kualitas air, pengukuran berat, pergantian air, dan pemberian pakan. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemiringan dasar bak 20o dengan 2 bak pengendapan menghasilkan tingkat padatan yang lebih rendah pada media pemeliharaan yaitu 20 sampai 30 ml/l. Pemeliharaan ikan menghasilkan ikan dengan total berat 37,1 kg. Nilai konversi pakan yang diperoleh adalah 1,6 dengan tingkat kelangsungan hidup 92%. Kondisi kualitas air sangat berfluktuasi khususnya untuk nilai TDS kekeruhan, dan DO yaitu masing-masing dengan kisaran 382 – 538 ppm, 8 – 20 NTU, dan, 1,5 - 4,5 ppm. Meskipun telah menerapkan sistem bioflok untuk menjaga kualitas air namun pergantian air tetap harus dilakukan sebanyak 30 sampai 40 % setiap lima hari pada dua minggu pertama pemeliharaan dan selanjutnya dilakukan setiap 3 sampai 4 hari hingga panen.","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129847439","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal AirahaPub Date : 2022-12-01DOI: 10.15578/ja.v11i02.385
P. Panjaitan, Catur Pramono Adi, Nurlaila Esti Melliyana, Andreas Pujianto
{"title":"Pembuatan Alat Pengisi Adonan Tahu Bakso Ikan Dengan Penggerak Manual Berskala Industri Rumah Tangga","authors":"P. Panjaitan, Catur Pramono Adi, Nurlaila Esti Melliyana, Andreas Pujianto","doi":"10.15578/ja.v11i02.385","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/ja.v11i02.385","url":null,"abstract":"Tahu bakso ikan merupakan salah satu jenis makanan ringan yang dibuat dengan bahan dasar tahu dan adonan ikan sebagai isian. Proses pencetakan isian bakso menggunakan tangan secara langsung membutuhkan tenaga dan waktu yang lebih banyak dan beresiko terhadap mutu produk tahu bakso ikan. Tujuan penelitian ini untuk membuat alat bantu pengisi adonan bakso tahu ikan yang mudah digunakan dan aman terhadap produk adonan. Alat pengisi adonan tahu bakso ikan didesain dengan mempertimbangkan segi tenaga penggerak, ukuran, kemudahan pengoperasian, kemudahan perawatan, dan keamanan bahan yang digunakan. Alat diuji menggunakan pengukuran performance rate, pengujian sensori, dan Analisa uji ANOVA dari uji sensori. Komponen alat terdiri dari kerangka penekan, tabung adonan, dan corong pengisi adonan yang terbuat dari bahan stainless steel. Alat berukuran panjang 30 cm, lebar 20 cm, dan tinggi 40 cm. Hasil pengujian performance rate alat adalah 81,8% yang nilainya lebih baik jika dibandingkan tanpa alat.. Parameter uji sensori aroma, rasa, dan tekstur memiliki skor yang sama. Perbedaan uji sensori terlihat pada parameter kenampakan, dimana tahu bakso yang dicetak dengan alat lebih tinggi skornya dibandingkan pencetakan manual. Hasil analisis uji ANOVA tidak terdapat perbedaan yang nyata terhadap sensori dari tahu bakso ikan yang dicetak manual maupun dengan menggunakan alat.","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134533038","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal AirahaPub Date : 2022-12-01DOI: 10.15578/ja.v11i02.401
Haruna Haruna, Agustinus Tupamahu, R. Tawari, S. R. Siahainenia, Ari Trisnadhi, Muhammad Ikhsan Wamnebo
{"title":"Eksplorasi Penangkapan Ikan dengan Pancing Ulur Tuna Madidihang Skala Kecil","authors":"Haruna Haruna, Agustinus Tupamahu, R. Tawari, S. R. Siahainenia, Ari Trisnadhi, Muhammad Ikhsan Wamnebo","doi":"10.15578/ja.v11i02.401","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/ja.v11i02.401","url":null,"abstract":"Informasi tentang kondisi perikanan tuna skala kecil di beberapa lokasi di Maluku, termasuk di Buru Utara adalah sangat terbatas sehingga perlu untuk dieksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi armada penangkapan, komposisi ukuran hasil tangkapan, CPUE, dan musim penangkapan. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli sampai September 2019. Data yang dikumpulkan meliputi jumlah armada penangkapan, hasil tangkapan, posisi daerah penangkapan ikan, dan panjang berat ikan. Data sekunder diperoleh dari Yayasan MDPI berupa data Produksi dan hasil tangkapan 5 tahun terakhir di Perairan Buru Utara. Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk gambar dan grafik histogram. Kapal dikonstruksikan dari bahan FPR dan menggunakan mesin motor tempel 15 PK berbahan bakar bensin. Dimensi rata-rata adalah panjang 8,04 m, lebar 1,29 m, tinggi 0.6 m. Daerah operasi penangkapan tuna diperkirakan 5-30 mil dari pangkalan pendaratan, hasil tangkapan didominasi tuna madidihang (71,86%), dan mempunyai ukuran panjang total berkisar antara 21-160 cm. Rata-rata hasil tangkapan adalah 6.782 kg/unit kapal/tahun atau CPUE 56 kg/unit kapal/trip. Musim penangkapan terjadi pada bulan Januari, Mei, Juli, November dan Desember.","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115624900","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal AirahaPub Date : 2022-12-01DOI: 10.15578/ja.v11i02.383
M. Sayuti, Randi Bokhy Syuliana Salampessy, Rahmattullah Tio Buana Putra
{"title":"Penilaian Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) Pada Unit Pengolahan Abon Ikan Tuna (Thunnus sp.)","authors":"M. Sayuti, Randi Bokhy Syuliana Salampessy, Rahmattullah Tio Buana Putra","doi":"10.15578/ja.v11i02.383","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/ja.v11i02.383","url":null,"abstract":"Ikan tuna secara nasional merupakan komoditas ekspor terbesar kedua setelah udang. Salah satu pengolahan ikan tuna yang banyak dilakukan oleh kelompok masyarakat, baik industri rumah tangga maupun UMKM adalah industri abon. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan dasar penerapan GMP dan SSOP unit pengolahan abon ikan tuna dan mutunya pada UMKM Mamabon Kota Bukittinggi. Pengamatan proses pengolahan abon ikan dilakukan secara langsung di unit pengolahan menggunakan metode observasi dan wawancara dengan narasumber. Pengujian sensori bahan baku daging tetelan ikan tuna beku mengacu SNI 8919:2020 sedangkan sensori abon tuna mengacu pada SNI 7690:2013 yang dilakukan oleh 6 panelis dengan 8 kali pengamatan dan 3 kali pengulangan. Pengujian proksimat dan mikrobiologi dilakukan pada UPTD. Pengujian dan Penerapan Mutu Hasil Perikanan (PPMHP) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat dengan dilakukan tiga kali pengulangan yang mengacu pada SNI. Perhitungan rendemen dilakukan pada tahap penyiangan, pengukusan, pencabikan dan produk akhir yang dilakukan sebanyak 5 kali pengamatan dengan 3 kali pengulangan. Penilaian Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) mengacu PermenKP No. 17 tahun 2019. Hasil uji sensori bahan baku dan produk abon tuna sudah memenuhi standar SNI. Abon ikan tuna memiliki nilai kadar protein 17,02%, kadar lemak 28,68%, kadar abu 4,92% dan kadar air 7,63%. Hasil pengujian mikrobiologi produk abon tuna sudah memenuhi standar SNI. Rendemen akhir abon ikan tuna sebesar 67%. Hasil penilaian SKP UMKM Mamabon mendapat predikat C (cukup). UMKM Mamabon telah menerapkan GMP dan SSOP walaupun dengan kategori cukup.","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132332548","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal AirahaPub Date : 2022-12-01DOI: 10.15578/ja.v11i02.392
Elmy Hidayah, B. J. Pattiasina, J. W. Loupatty
{"title":"Potensi Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus) Sebagai Suplemen Pakan Induk Kepiting Bakau untuk Meningkatkan Performa Telur dan Larva","authors":"Elmy Hidayah, B. J. Pattiasina, J. W. Loupatty","doi":"10.15578/ja.v11i02.392","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/ja.v11i02.392","url":null,"abstract":"The effort to provide the seeds of mud crabs should be increased. The problem faced is the survival rate of larvae to reach megalopa stages are still low. Research has shown that nutrients contain antioxidants in the brood feed can keep the quality of reproduction. The red fruit Pandanus conoideus endemic plant of Papua Province in Indonesia, contain antioxidant nutrients are assumed be served to prevent oxidation of the egg so that it can improve the quality of the ovaries and subsequent larval survival. Experiment with feed delivered to mud crab Scylla serrata weighing 400-500g / ind. The experiments conducted using a completely randomized design with three composisitin of feed and three individual as replication. The feed A (control): flesh fish of Decapterus sp. 100g; Feed B: fish of Decapterus sp. 23g, squid 40g, and 37g RFO; Feed C: fish of Decapterus sp 41g, squid 24g, and 35g RFO. The measured parameters are achievement of a mature ovary, the egg incubation period, the diameter of the eggs, and protein and fat content of larvae. Data were analyzed by ANOVA. The results showed that brood crabs fed with supplementation RFO has the quality of the eggs and larvae are higher than brood crabs that fed without RFO.","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121691711","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal AirahaPub Date : 2022-11-24DOI: 10.15578/ja.v11i02.368
Nurhayati, Nanda Diniarti, Bagus Dwi Hari Setyono
{"title":"Pengaruh Kombinasi Estrak Labu Kuning (Cucubrbita mochata D.) dan Estrak Bunga Marigold (Tagetes sp.) pada Pakan terhadap Kecerahan Ikan Komet (Carassius auratus)","authors":"Nurhayati, Nanda Diniarti, Bagus Dwi Hari Setyono","doi":"10.15578/ja.v11i02.368","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/ja.v11i02.368","url":null,"abstract":"Ikan Komet (Carrasius auratus) merupakan ikan hias air tawar dengan ciri khas keindahahan perpaduan warna oranye, putih dan merah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh kombinasi ekstrak labu kuning (Cucurbita moscahata D.) dan ekstrak bunga marigold (Tagetes sp.) pada pakan serta menyimpulkan dosis estrak terbaik untuk meningkatkan kecerahan warna ikan komet (Carrasius auratus). Metode yang digunakan adalah metode eksperimental terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan tersebut terdiri atas A 0% (Kontrol), perlakuan B 50 ppm, perlakuan C 100 ppm, dan perlakuan D, 150 ppm% kombinasi ekstrak bunga marigold dan labu kuning. Hasil penelitian menunjukkan nilai kecerahan ikan komet berkisar 4,28-9,09, kandungan karotenoid sisik ikan 6,50 µmol/g- 9,44 µmol/g, karotenoid pakan 0,97µmol/g-1,2µmol/g, pertumbuhan berat mutlak 5,26 g-6,07g, pertumbuhan panjang mutlak 2,43-2,85 cm, pertumbuhan spesifik 2,46-2,72 %/hari, feed convertion ratio (FCR) 1,55-1,73, survival rate 97,8-100. Kisaran kualitas, suhu 27,1-29,6, DO 5,0-6,7 mg/L dan pH 7,1-8,0. Pemberian pakan dengan kombinasi ekstrak labu kuning dan ekstrak bunga marigold mampu memberikan warna pada ikan komet namun, tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan yang optimum.","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115988322","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal AirahaPub Date : 2022-11-23DOI: 10.15578/ja.v11i02.366
Paduartama Tandipuang, Asia Asia, Nurwahidin Nurwahidin
{"title":"Pengaruh Perbedaan Letak Muatan Secara Longitudinal Terhadap Gerak Oleng Model Kapal Pancing Ulur","authors":"Paduartama Tandipuang, Asia Asia, Nurwahidin Nurwahidin","doi":"10.15578/ja.v11i02.366","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/ja.v11i02.366","url":null,"abstract":"Setiap nelayan memiliki kebiasaan dan pertimbangan yang berbeda dalam hal menempatkan muatan di kapal ikan. Penempatan muatan yang tidak tepat sangat berbahaya karena dapat mengurangi stabilitas kapal. Diperlukan penelitian menggunakan skala model kapal untuk mengetahui letak muatan yang baik dan yang dapat membahayakan. Perlakuan yang diberikan meliputi M0 (kontrol, tanpa muatan), M1 (muatan di buritan), M2 (muatan di midship), dan M3 (muatan di haluan). Penelitian dilakukan untuk membandingkan jumlah frekuensi oleng, periode oleng, dan waktu henti oleng model kapal pada seluruh perlakuan. Percobaan dilakukan eksperimental di kolam terkontrol. Data dianalisa menggunakan ANOVA one way. Hasil analisa menunjukkan bahwa perlakuan letak muatan yang berbeda secara membujur memberikan pengaruh yang signifikan terhadap gerak oleng model kapal. Urutan rata-rata frekuensi oleng paling sedikit hingga paling banyak yaitu perlakuan M1 dan M2 (7,67 x), M3 (8 x), dan M0 (10 x). Urutan rata-rata periode oleng yang tercepat hingga yang terlama yaitu paerlakuan M2 (0,952 s), M0 (0,956 s), M1 (1,034 s), M3 (1,675 s). Urutan rata-rata waktu henti oleng tercepat hingga terlama yaitu perlakuan M2 (7,193 s), M1 (8,713 s), M0 (9,928 s), M3 (14,486 s). Perlakuan M3 memiliki periode oleng dan waktu henti oleng paling lama, sedangkan perlakuan M2 memiliki periode oleng dan waktu henti oleng paling cepat.","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"110 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133997599","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}