Fatimatuz Zuhro, Hasni Ummul Hasanah, S. Winarso, Siti Habibah
{"title":"EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK DIPERKAYA PADA PERTUMBUHAN VEGETATIF TABULAMPOT JAMBU AIR MADU DELI HIJAU (Syzygium samarangense (blume) Merr. & L.M. Perry).","authors":"Fatimatuz Zuhro, Hasni Ummul Hasanah, S. Winarso, Siti Habibah","doi":"10.32528/agritrop.v16i2.1811","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/agritrop.v16i2.1811","url":null,"abstract":"Pupuk organik diperkaya memiliki kandungan unsur hara yang lengkap, sehingga cocok diaplikasikan pada budidaya tabulampot jambu air Madu Deli Hijau (MDH). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pupuk organik diperkaya terhadap pertumbuhan vegetatif tabulampot jambu air MDH. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan mulai bulan Maret sampai Juli 2018, menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 perlakuan, yaitu: kontrol negatif (tanpa pupuk), kontrol positif (penambahan Urea dan NPK), dan penambahan pupuk organik dosis 3 kg/pot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk organik diperkaya berpengaruh nyata terhadap parameter pertambahan jumlah daun dan jumlah cabang primer, tetapi tidak berpengaruh nyata pada pertambahan tinggi dan jumlah cabang sekunder. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik diperkaya memiliki pengaruh yang sama dengan kontrol positif, sehingga aplikasi pupuk organik diperkaya pada tabulampot jambu air MDH dianggap efektif dan mampu menggantikan aplikasi pupuk anorganik.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114948341","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. C. Ichsan, Iskandar Umarie, Guruh Fani Sumantri
{"title":"EFEKTIVITAS KONSENTRASI GIBERELIN DAN KONSENTRASI PUPUK HAYATI TERHADAP PRODUKTIVITAS OKRA (Abelmoschus esculentus)","authors":"M. C. Ichsan, Iskandar Umarie, Guruh Fani Sumantri","doi":"10.32528/agritrop.v16i2.1806","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/agritrop.v16i2.1806","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian konsentrasi fitohormon Giberelin GA3 dan konsentrasi pupuk hayati dan juga kombinasi kedua variabel tersebut terhadap produksi okra ( Abelmoschus esculentus ). Penelitian ini dilaksanakan di Pedukuhan Plendu, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Dimulai tanggal 22 November 2017 sampai tanggal 12 Maret 2018. Dengan ketinggian + 89 meter di atas pemukaan laut (mdpl). Penelitian dilakukan secara faktorial dengan pola dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial terdiri dari dua faktor yaitu faktor pertama konsentrasi pemberian Giberellin GA3 yaitu : tanpa perlakuan giberelin GA3, Giberellin GA3 125 ppm, Giberellin GA3 250 ppm, dan Giberellin GA3 375 ppm. Faktor kedua konsentrasi pemberian pupuk hayati yaitu: tanpa perlakuan pupuk hayati K-Bioboost, pupuk hayati 40ml/l, pupuk hayati 80 ml/l, dan pupuk hayati 120 ml/l, setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifitas interaksi antara Giberellin GA3 pada konsentrasi 375 ppm dan pupuk hayati K-Bioboost pada konsentrasi 40 ml/l air terhadap produksi okra menghasilkan jumlah buah sebesar 33 buah per tanaman dengan peningkatan efektifitas sebesar 51% dan sebanyak 836 buah per petak dengan peningkatan efektifitas sebesar 48%. Berat buah diperoleh produksi seberat 5,21 gram per tanaman dengan peningkatan efektifitas sebesar 17% dan seberat 7343 gram per petak dengan peningktan efektifitas sebesar 45%, dengan konversi berat buah okra sebesar 22,25 ton per hektar.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115765762","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
W. Guntoro, Hadi Suhardjono, Ida Retno Moeljani, A. Sulistyono
{"title":"RESPON TANAMAN KEDELAI (Glycine max Merr) TERHADAP JUMLAH AIR YANG DIBERIKAN","authors":"W. Guntoro, Hadi Suhardjono, Ida Retno Moeljani, A. Sulistyono","doi":"10.32528/agritrop.v16i2.1804","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/agritrop.v16i2.1804","url":null,"abstract":"Kekurangan air merupakan masalah yang sering dijumpai pada pertanaman kedelai. Umumnya tanaman kedelai ditanam pada musim kemarau dan atau pada lahan kering beriklim kering. Tanaman kedelai produksinya sangat ditentukan oleh jumlah dan distribusi curah hujan yang tidak merata dalam musim tanam. Kemampuan tanaman untuk hidup pada kondisi kekurangan air merupakan keberhasilan suatu tanaman untuk menyesuaiakan diri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jumlah air yang diberikan terhadap pertumbuhan tanaman kedelai. Penelitian dilakukan di Balai Benih Induk Palawija Malang. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok yang diulang tiga kali, dan terdiri dari tiga macam perlakuan yakni : Jumlah air yang diberikan setaraf kapasitas lapang (A1), setengah kapasitas lapang (A2), dan seperempat kapasitas lapang (A3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada variabel pertumbuhan yakni tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang akar dan berat kering akar. Perlakuan terbaik adalah perlakuan A1 atau jumlah air yang diberikan setaraf dengan kapasitas lapang untuk masing-masing variabel tinggi tanaman (83,50 cm), jumlah daun (19,00), luas daun (835 cm 2 ), panjang akar (592,86 mm) dan berat kering akar (0,24 g).","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128041328","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH AMMONIUM (NH4+) DAN NITRAT (NO3-) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN MINYAK ATSIRI TANAMAN KEMANGI (Ocimum basilicum) DENGAN SISTEM HIDROPONIK","authors":"D. Damayanti, Triyogo Handoyo, S. Slameto","doi":"10.32528/AGR.V16I1.1560","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/AGR.V16I1.1560","url":null,"abstract":"Kemangi ( Ocimum basilicum ) merupakan salah satu sayuran dan menjadi bagian dari bahan pangan yang cukup disukai masyarakat. Tanaman kemangi di dalamnya juga mengandung minyak atsiri. Mengingat peran penting kemangi terhadap kehidupan manusia, maka diperlukan optimalisasi budidaya kemangi dengan hidroponik. Kandungan atsiri sendiri diketahui dapat diperoleh dari ekstrak daun kemangi, sehingga diperlukan daun kemangi yang berukuran lebar agar mampu menghasilkan minyak atsiri yang banyak. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, oleh karena itu diperlukan penambahan NH 4 + dan NO 3 - untuk merangsang pertumbuhan tanaman dan pembesaran sel. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse dan Laboratorium CDAST Universitas Jember pada Mei hingga Agustus 2017. Metode penelitian yang digunakan ialah metode rancangan acak lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan. Faktor pertama ialah beberapa konsentrasi nutrisi ammonium (NH 4 + ) yang terdiri dari kontrol, 3 x 10 -3 mol/l, 6 x 10 -3 mol/l .Faktor kedua yakni faktor konsentrasi nutrisi nitrat (NO 3 - ) yang terdiri dari kontrol, 3 x 10 -3 mol/l, dan 6 x 10 -3 mol/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan NH 4 + dan NO 3 - berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kandungan minyak atsiri kemangi. Konsentrasi NH 4 + (3 x 10 -3 mol/l) dan NO 3 - + (3 x 10 -3 mol/l) menghasilkan minyak atsiri terbanyak yakni 0,050 ml","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126896008","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EFEKTIVITAS NUTRISI AB MIX TERHADAP HASIL DUA VARIETAS MELON","authors":"Nanik Furoidah","doi":"10.32528/agr.v16i1.1562","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/agr.v16i1.1562","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi yang efisien dari larutan nutrisi AB Mix siap pakai untuk pertumbuhan dan kualitas hasil dari dua varietas melon. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap. (RCD) dengan pola faktorial 2x2 diulang 4 kali. Faktor I perlakuan konsentrasi nutrisi AB Mix (N) yang terdiri dari N1 = 1600 ppm, N2 = 1800 ppm sedangkan perlakuan Faktor II varietas melon (V) terdiri dari V1 = Alexandro, dan V2 = Melani. Data yang diamati dianalisis dengan ANOVA dan perlakuan secara signifikan berbeda dalam uji F 5% oleh Duncan 5% tes tindak lanjut. Indikator keberhasilan pertumbuhan dan kualitas hasil melon dengan memberikan larutan nutrisi Mix AB pada konsentrasi tertentu dapat dilihat dari parameter yang diamati meliputi: jumlah bunga, berat buah, volume buah, ketebalan daging buah dan kandungan gula melon (brix) yang ditunjukkan oleh kuantitatif data. Dari hasil penelitian didapat kesimpulan bahwa konsentrasi AB Mix 1800 ppm memberikan hasil terbaik pada melon var. Alexandro pada parameter jumlah bunga, berat buah, volume buah, dan ketebalan daging buah, sebaliknya untuk hasil terbaik varietas Melani pada parameter di atas diperoleh pada konsentrasi 1600 ppm. , tetapi untuk kandungan gula tertinggi (brix) di Alexandro diperoleh pada konsentrasi 1600 ppm, tetapi varietas Melani pada 1800 ppm.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133062851","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Iskandar Umarie, Wiwit Widiarti, Desi Fitriyah Mustofa
{"title":"PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays sacharataStrurt)","authors":"Iskandar Umarie, Wiwit Widiarti, Desi Fitriyah Mustofa","doi":"10.32528/AGR.V16I1.1555","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/AGR.V16I1.1555","url":null,"abstract":"Ampas tahu cair merupakan hasil sampingan industri pembuatan tahu yang belum banyak dimanfaatkan,dengan kandungan protein, kalori, lemak, dan karbohidrat. Tujuan penelitian adalah Mengetahui pengaruh aplikasi fermentasi berbagai konsentrasi limbah air tahu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis ( Zea mays sacharata Strurt ).Penelitian dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K), Desa Demung Kecamatan Besuki Situbondo. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei -September 2017. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RancanganAcakKelompok (RAK) dengan 8 perlakuan, masing – masing diulang 4 kali.Perlakuan macam Fermentasi limbah air tahu:T0 : TanpaFermentasi, T1 : Fermentasi 5 %, T2 : Fermentasi 10%, T3 : Fermentasi 15%, T4 : Fermentasi 20%, T5 : Fermentasi 25%, T6 : Fermentasi 30%, T7 : Fermentasi 35 %. Parameter yang diamati 1). Tinggitanaman, 2) Diameter Batang, 3).Diameter tongkol, 4).Berat per tongkol, 5).Berattongkol per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan Pemberian Fermentasi limbah air tahutidakperbedaan nyata pada tinggi tanaman, diamter batang, dan diameter tongkol, tetapi berbeda nyata pada berat per tongkol dan berat tongkol per tanaman Jagung Manis. Kesimpulan :Aplikasi berbagai konsentrasi fermentasi limbah tahumemberikanpertumbuhandanhasil yang optimum ditunjukanpada berat per tongkol dan berat tongkol per tanaman. Aplikasiberbagaikonsentrasi fermentasi limbah tahu pada tinggi tanaman, diameter batang, dan diameter tongkol belum menunjukkan pengaruh nyata. Pendugaanregresikuadratik, dosis optimum untuk mendapat berat per tongkol maksimum adalah19,502 ml/l dan dosis optimum untuk mendapat berat tongkol per tanaman maksimum adalah 28,066 ml/l.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"212 1-2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121029599","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN TEKNIK BUDIDAYA TERHADAP PRODUKSI PADI DAN IKAN PADA SISTEM MINA PADI","authors":"Elmy Mahmudiyah, R. Soedradjad","doi":"10.32528/agr.v16i1.1552","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/agr.v16i1.1552","url":null,"abstract":"Jajar legowo merupakan teknik budidaya yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan populasi tanaman dengan cara mengatur jarak tanam. Penggunaan teknik budidaya jajar legowo cocok dikombinasikan dengan sistem mina padi. Sistem mina padi merupakan cara pemeliharaan ikan disekeliling tanaman padi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk organik dan teknik budidaya terhadap produksi padi dan ikan pada sistem mina padi. Penelitian dilaksanakan di Desa Dahanrejo Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik pada bulan 05 Mei sampai dengan 20 September 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi ( split plot design ) dengan rancangan dasar RAK. Sebagai petak utama ( main plot ) adalah teknik budidaya terdiri dari 3 taraf yaitu teknik budidaya konvensional (V1), teknik budiaya jajar legowo 2:1 (V2) dan teknik budidaya jajar legowo 3:1 (V3). Sebagai anak petak ( sub plot ) adalah dosis pupuk organik yang terdiri dari 3 taraf yaitu dosis pupuk organik 0 ton/ha (P0), 10 ton/ha (P1), 15 ton/ha (P2), dan 20 ton/ha (P3). Data penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam dan apabila terdapat hasil yang berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan (1) Hubungan antara teknik budidaya konvensional atau jajar legowo dengan dosis pupuk organik tidak berpengaruh terhadap produksi padi dan ikan pada sistem mina padi. (2) Dosis pupuk organik 20 ton/ha berpengaruh terhadap produktivitas padi sebanyak 6,88 ton/ha. (3) Teknik budidaya tidak berpengaruh terhadap produksi padi dan ikan pada sistem mina padi.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"191 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116521151","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TANAM LINGKAR BERJAJAR UNTUK MENINGKATKAN POPULASI DAN PRODUKSI PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays - Saccharata)","authors":"Use Etica, Mahmudah Hamawi","doi":"10.32528/AGR.V16I1.1556","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/AGR.V16I1.1556","url":null,"abstract":"Produksi jagung manis dapat ditingkatkan melalui perbaikan genetik dan pengaturan ruang (tumbuh melalui pengaturan populasi tanaman dan ketersediaan unsurhara dan air yang cukup). Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh tanam lingkar berjajar terhadap populasi dan produksi tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli – Oktober 2017 di Ponorogo, Jawa Timur dengan ketinggian 140 m dpl dan jenis tanah adalah grumosol. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan dengan enam kali ulangan. Faktor yang diteliti adalah metode tanam, meliputi : tanam tunggal dengan jarak tanam 20x60 cm; tanam lingkar berjajar dengan jarak tanam 50x70 cm; tanam lingkar berjajar dengan jarak tanam 60x80 cm; tanam lingkar berjajar dengan jarak tanam 70x80 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Perlakuan tanam lingkar berjajar meningkatkan populasi tanaman jagung manis sebesar 239 – 274 % dari tanam tunggal. 2). Tanam Lingkar berjajar dengan jarak tanam 70x80 cm dengan jumlah populasi 75.382 per Ha menghasilkan berat tongkol segar sebesar 26,06 ton/Ha.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127969242","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERTUMBUHAN BIBIT KOPI (Coffea sp.) HASIL SAMBUNG HIPOKOTIL SEBAGAI RESPON PEMBERIAN MACAM DAN KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH","authors":"R. Hidayati, G. Subroto","doi":"10.32528/AGR.V16I1.1559","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/AGR.V16I1.1559","url":null,"abstract":"Pertumbuhan bibit kopi hasil sambung hipokotil sebagai respon pemberian macam dan konsentrasi zat pengatur tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh Konsentrasi dan macam Zat Pengatur Tumbuh terhadap pertumbuhan bibit kopi hasil sambung hipokotil , Mengetahui pengaruh Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh terhadap pertumbuhan bibit kopi hasil sambung hipokotil, Mengetahui pengaruh macam Zat Pengatur Tumbuh pertumbuhan terhadap pertumbuhan bibit kopi hasil sambung hipokotil. Penelitian ini dilaksanakan di PTPN XII Kebun Renteng, Afdeling Rayap, pada bulan Oktober 2015 – April 2016. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor 1 : Macam Zat Pengatur Tumbuh yang terdiri atas 3 taraf yaitu: (H1) : Zat Pengatur Tumbuh Auksin, (H2) : Zat Pengatur Tumbuh Sitokinin, (H3) : Kombinasi Zat Pengatur Tumbuh auksin dan sitokinin. Faktor 2 : Macam konsentrasi terdisi 4 taraf yaitu: (K0) : Konsentrasi ZPT 0 ppm, (K1) : Konsentrasi ZPT 1 ppm, (K2) : Konsentrasi ZPT 2 ppm, (K3) : Konsentrasi ZPT 3 ppm.Parameter yang diamati meliputi: tinggi tanaman,, Jumlah daun, diameter batang, laju pertumbuhan, jumlah akar,Panjang akar, Berat Basah, Rasio pucuk akar, Kandungan Klorofil, Kekokohan bibit dan Persentase Sambungan. Hasil Pada perlakuan H1K2 (Hormon Auksin, Konsentrasi 2ppm) pada parameter tinggi tanaman terjadi interaksi dengan tinggi tanaman yaitu 15,83 dan pada parameter diameter batang H1K2 (Hormon Auksin, Konsentrasi 2ppm) juga terjadi interaksi yaitu 0,26. Pada perlakuan Konsentrasi tidak berpengaruh terhadap Hormon yang diberikan pada bibit tanaman kopi yang diaplikasikan, Bibit kopi berpengaruh dalam pemberian Hormon terhadap bibit kopi hasil sambung hipokitil dari pada tanpa diberikan hormone pertumbuhan","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129411747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH JUMLAH BARIS KEDELAI DAN DOSIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR PADA SISTEM TUMPANGSARI UBI JALAR-KEDELAI","authors":"Wahyu Sulistyorini, Setiyono S","doi":"10.32528/AGR.V16I1.1553","DOIUrl":"https://doi.org/10.32528/AGR.V16I1.1553","url":null,"abstract":"Salah satu alternatif yang dapat diterapkan untuk meningkatkan potensi produksi tanaman dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan akibat semakin sempitnya luas lahan pertanian yaitu dengan pemanfaatan lahan kering. Kendala utama dalam pemanfaatan lahan kering yaitu bahan organik dan kesehatan tanah rendah. Solusi yang dapat diberikan yaitu dengan pemberian bahan organik. Pemanfaatan lahan kering dapat dilakukan secara berkelanjutan. Adapun Inovasi yang dapat diberikan yaitu dengan menerapkan sistem tanam tumpangsari antara kedelai dan ubi jalar dengan mengatur baris tanaman. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Mei – 2 September 2017 di Daerah Antirogo Kabupaten Jember, menggunakan split plot dengan main plot (jumlah 1 baris (B1) dan 2 baris (B2)) dan sub plot (Dosis pupuk organik D0 0 kg/petak, D1 3,2 kg/petak D2 4,8 kg/petak, D3 6,4 kg/petak, dan D4 8 kg/petak). Data penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam dan apabila terdapat hasil yang berbeda nyata, maka dilakukan uji lanjut menggunakan Duncan pada taraf 5%. Untuk mengetahui adanya keuntungan ataupun kerugian dalam tanaman tumpangsari dapat dilakukan dengan menggunakan NKL. Hasil penelitian menunjukkan interaksi baris tanam kedelai dengan dosis pupuk organik berpengaruh terhadap produksi pada variabel berat umbi >150 g. Perlakuan pemberian dosis pupuk organik berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil pada variabel panjang sulur, berat segar tanaman, berat kering tanaman, jumlah umbi per tanaman, berat segar umbi per tanaman, dan berat segar umbi perpetak pada ubi jalar dan tinggi tanaman, jumlah polong hampa, berat biji kering per tanaman dan berat kering biji per petak pada kedelai. Faktor baris tanam berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan hasil ubi jalar-kedelai pada sistem tumpangsari.","PeriodicalId":138151,"journal":{"name":"Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)","volume":"11 suppl_1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115699436","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}