An-Nida'Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.24014/an-nida.v45i1.16530
Sherly Dwi Agustin
{"title":"Nilai Kebenaran (Truth Value) Dalam Tafsir Salman: Telaah Interpretasi Q.S. Al-Alaq [96] :15-16 Perspektif Jorge J.E. Gracia","authors":"Sherly Dwi Agustin","doi":"10.24014/an-nida.v45i1.16530","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/an-nida.v45i1.16530","url":null,"abstract":"Sejak disusun pertama kali sekitar tahun 2010 hingga terbit pada 2014, Tafsir Salman telah merepresentasikan integrasi antara Al-Qur’an dan sains dengan menjawab polemik penafsiran ilmiah dalam diskursus sarjana Al-Qur’an. Akan tetapi, masih jarang studi tentang nilai kebenaran naskah tafsir bercorak ilmiah, yang merupakan salah satu tolok ukur objektivitas dalam kajian tafsir ditengah pro kontra keabsahannya. Studi ini berusaha menggambarkan analisis sistematik terhadap penafsiran Q.S Al-Alaq [96]: 15-16 tentang kedurhakaan dan kaitannya dengan ilmu neuropsikologi modern dalam Tafsir Salman, melalui teori fungsi interpretasi Jorge J.E Gracia. Dianggap sebagai salah satu naskah penafsiran komprehensif, Tafsir Salman tampaknya tidak mengesampingkan unsur-unsur Ulum Al-Qur’an dalam dialektika interpretasinya. Kenyataan tersebut menjadi kekuatan tersendiri dalam analisis tiga fungsi interpretasi, yaitu; Asbab Nuzul sebagai basis fungsi historis, telaah linguistik yang merepresentasikan fungsi makna, dan integrasi keilmuan menggambarkan fungsi implikatif. Sehingga, nilai kebenarannya terletak pada bagaimana ketiga fungsi tersebut dapat berperan dalam dialektika penafsiran ilmiah Tafsir Salman menunjukkan pada tingginya objektivitas penafsiran di satu sisi dan mengurangi subjektivitasnya di sisi lain.","PeriodicalId":137889,"journal":{"name":"An-Nida'","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128395784","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Al-Qur’an dan Praktik Penggunaan Jimat Dalam Tradisi Masyarakat Kecamatan Kampa","authors":"Safira Malia Hayati, Khotimah Khotimah, Dasman Yahya Maali, Masyhuri Putra, A. Wahid","doi":"10.24014/an-nida.v45i1.16531","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/an-nida.v45i1.16531","url":null,"abstract":"Artikel ini menjawab tentang bagaimana praktik penggunaan jimat dalam tradisi masyarakat Kecamatan Kampa serta korelasinya dalam Tafsir al-Azhar Karya Hamka. Dalam artikel ini, penulis menggunakan metode observasi, wawancara (interview), serta dokumentasi sebagai data-data dalam menunjang penelitian ini. Penelitian ini memfokuskan observasi untuk memperluas dan memperjelas makna yang terkandung dalam domain tertentu dengan menggunakan taxonomic analysis melalui tiga alur kegiatan yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan simpulan, serta pengecekan keabsahan data penelitian. Adapun yang menjadi data primer dalam penelitian ini adalah praktik penggunaan jimat dalam tradisi masyarakat Kecamatan Kampa sekaligus sebagai populasi atau objek penelitian ini. Sedangkan sampel dari penelitian ini yaitu dengan cara mengumpulkan informasi dari orang-orang yang berkaitan langsung dengan pemakai jimat (tamimah dan halqah) tersebut, yaitu orang-orang yang telah menggunakan maupun yang sedang menggunakan jimat (tamimah dan halqah). Informasi itu juga bisa diambil dari tokoh agama di Kecamatan Kampa. Adapun yang menjadi data sekunder dalam penelitian ini adalah interpretasi Buya Hamka dalam QS. Al-‘Arāf[7] Ayat 196 serta korelasinya dengan praktik penggunaan jimat (tamimah dan halqah) dalam tradisi masyarakat Kecamatan Kampa","PeriodicalId":137889,"journal":{"name":"An-Nida'","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121429706","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
An-Nida'Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.24014/an-nida.v45i1.16532
Abu Bakar, Abd. Ghofur, Afrizal M, Saidul Amin, Saleh Nur
{"title":"Konflik Sosial Dalam Masyarakat Akibat Ibadah-Ibadah Sunnah","authors":"Abu Bakar, Abd. Ghofur, Afrizal M, Saidul Amin, Saleh Nur","doi":"10.24014/an-nida.v45i1.16532","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/an-nida.v45i1.16532","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas tentang konflik sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat akibat ibadah-ibadah sunnah. Konflik sosial ini sudah terjadi semenjak lama, dalam bahasa agama dikenal istilah khilafiyah. Konflik antar masyarakat Islam tentang masalah ibadah sudah pernahterjadi pada masa Rasulullah Saw. Namun pertikan yang terjadi dapat ditanyakan langsung kepada Rasulullah Saw, dengan demikian masalahnya selesai. Akan tetapi setelah Rasulullah wafat. Pertikan tersebut berlanjut pada masa khulafaurrosidin dan pada masa tabi’ tabi’in kemudian sampai pada masa imam-imam mazhab. Bahkan berlanjut sampai saat ini dan bahkan dimungkinkan sampai akhir zaman. Adapun masalah perselisihkan dikalangan sebahagian masyarakat islam adalah, masalah membaca basmalah pada awal surah al-fatihah dalam Sholat. Masalah Qunut pada sholat Subuh, Zikir setelah sholat fardhu, dilakukan secara berjama’ah atau secara individu, berdo’a secara berjamaah atau individu setelah Shalat Fardhu dan membaca yasin di rumah orang meninggal. Masalah yang ibdah Wajib boleh dikatakan mereka sepakat atau tidak bertentangan, karena ada petujuk yang jelas menurut mereka. Kemudian yang diperselisihkan masalah sunah yang sifatnya furu’iyah.","PeriodicalId":137889,"journal":{"name":"An-Nida'","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130051810","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
An-Nida'Pub Date : 2021-05-25DOI: 10.24014/AN-NIDA.V44I2.12927
J. Johari
{"title":"Moderasi Agama dalam Perspektif Fiqih (Analisis Konsep Al-Tsawabit dan Al-Mutaghayyirat dalam Fiqih serta Penerapannya pada Masa Pandemi Covid-19)","authors":"J. Johari","doi":"10.24014/AN-NIDA.V44I2.12927","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/AN-NIDA.V44I2.12927","url":null,"abstract":"Artikel ini mengetengahkan moderasi agama menurut perspektif fiqh dengan menganalisis konsep al-tsawabit (bersifat konstan/tetap) dan al-mutaghayyirat (mengalami perubahan) serta penerapannya pada masa pandemi covid-19. Al-tsawabit adalah hal-hal yang bersifat tetap/permanen dan memiliki landasan dalil yang qath'i (pasti) dan tidak diperdebatkan oleh para ulama. Sementara al-mutaghayyirat adalah sesuatu yang tergolong kepada masalah-masalah furu' (cabang) yang berdalil zhanni dan banyak diperdebatkan oleh para ulama. Artikel ini menyimpulkan bahwa moderasi agama adalah bagian dari ajaran Islam yang memiliki karakteristik universal seperti adil, seimbang, toleran, terbuka, egaliter serta dinamis dan dialogis. Moderasi agama mendapatkan legalitas yang sangat kokoh dari Al-Qur’an, hadis, ijma’, dan qiyas. Ruang lingkupnya mencakup semua bagian ajaran Islam, baik akidah, akhlak, syariah (hukum), terutama dapat diimplementasikan pada konsep al-tsawabit dan al-mutaghayyirat.","PeriodicalId":137889,"journal":{"name":"An-Nida'","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134327405","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
An-Nida'Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.24014/AN-NIDA.V44I2.12947
Damsir Damsir, M. Yasir
{"title":"Pemikiran Pendidikan Islam Zakiah Daradjat dan Konstribusinya terhadap Pendidikan Islam di Indonesia","authors":"Damsir Damsir, M. Yasir","doi":"10.24014/AN-NIDA.V44I2.12947","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/AN-NIDA.V44I2.12947","url":null,"abstract":"Artikel ini menganalisa tentang pemikiran pendidikan Islam Zakiah Daradjat dan konstribusinya terhadap pendidikan Islam di Indonesia. Zakiah Daradjat merupakan salah satu tokoh yang menaruh perhatian yang sangat besar pada pendidikan Islam baik sebagai pendidik maupun sebagai birokrat. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan teknik pengumpulan data dari buku-buku, makalah, artikel, majalah, jurnal, web (internet) yang berkaitan dengan gagasan dan pemikiran Zakiyah Daradjat di bidang pendidikan Islam. Pertanyaan yang hendak dijawab dalam artikel ini yaitu, bagaimana pemikiran pendidikan Islam serta apa konstribusi Zakiah Daradjat terhadap pendidikan Islam di Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah, pemikiran pendidikan Islam Zakiah Daradjat terlihat ketika ia merumuskan dan memetakan tentang hakikat dan tujuan pendidikan Islam, dasar pendidikan Islam serta lingkungan dan tanggungjawab pendidikan Islam. Konstribusi Zakiah Daradjat terhadap pendidikan Islam di Indonesia dapat dilihat pada dua hal yaitu, Pertama, seorang pendidik-psikolog. Zakiah Daradjat merupakan seorang yang “multi talent”, sebagai seorang psikolog ia menfokuskan pemikirannya tentang kesehatan mental yang berkaitan dengan persoalan remaja. Kedua, birokrat-pembaharu pendidikan Islam Indonesia. Semasa menjabat direktur di Kementerian Agama dan jabatan lain, beliau memanfaatkan sebaik-baiknya untuk pengembangan dan pembaharuan dalam bidang Pendidikan Islam.","PeriodicalId":137889,"journal":{"name":"An-Nida'","volume":"112 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126775811","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
An-Nida'Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.24014/AN-NIDA.V44I2.12929
Zalisman Zalisman
{"title":"Integrasi Pendidikan Bahasa Inggris Berbasis Pendekatan Islami terhadap Santri Pondok Pesantren","authors":"Zalisman Zalisman","doi":"10.24014/AN-NIDA.V44I2.12929","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/AN-NIDA.V44I2.12929","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas tentang penggunaan pembelajaran Bahasa Inggris berbasis Nilai-Nilai Islam di Pondok Pesantren. Guru mengajarkan para santri dengan berintegrasi dengan ilmu keislaman yang terlibat dalam cara mengajar bahasa Inggris. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Daarun Nahdhah Thawalib Bangkinang. Yang meliputi santri di jurusan IPA, IPS dan Agama. Metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif research dengan pendekatan deskriptif yang berdasarkan data dari analisa data yaitu: observasi, dokumentasi dan wawancara beserta skor santri dalam mata pelajaran bahasa Inggris. Peneliti menganalisis bahwa penelitian ini mengambil banyak manfaat bagi santri dan guru. Mereka sangat tertarik dalam proses belajar bahasa Inggris tanpa mengabaikan budaya Islam. Dan mereka juga menikmati kelas dengan menerapkan nilai-nilai budaya Islam dalam kehidupan sehari-hari. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa guru telah mengajar bahasa Inggris dalam konteks Islam. Pengajaran Bahasa inggris diberikan masih dalam ruang lingkup yang sederhana dan terbatas. Namun, santri sudah bisa menguasai bahasa inggris dengan baik dan lancar yang di intergrasikan dengan nilai-nilai keislaman.","PeriodicalId":137889,"journal":{"name":"An-Nida'","volume":"156 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132424677","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
An-Nida'Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.24014/AN-NIDA.V44I2.12931
Aini Latifa Zanil, Ali Akbar, A. Chandra, Laila Sari Masyhur
{"title":"Filantropi dalam Perspektif Al-Qur’an serta Relevansinya terhadap Kesejahteraan Sosial","authors":"Aini Latifa Zanil, Ali Akbar, A. Chandra, Laila Sari Masyhur","doi":"10.24014/AN-NIDA.V44I2.12931","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/AN-NIDA.V44I2.12931","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas mengenai filantropi dalam perspektif Al-Qur’an dan relevansinya terhadap kesejahteraan sosial. Permasalahan kesejahteraan seperti kemiskinan, pengangguran, kesenjangan dan konflik sosial merupakan masalah-masalah yang selalu muncul dan perlu adanya penanganan untuk mengatasi masalah ini. Sebagian di antaranya dilakukan melalui gerakan filantropi untuk membantu kaum yang membutuhkan. Konfigurasi filantropi dalam Al-Qur’an di antaranya perintah untuk zakat, berinfak, sedekah dan wakaf yang dikenal dengan singkatan ZISWAF. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana penafsiran ayat-ayat mengenai filantropi menurut mufasir, serta relevansinya terhadap kesejahteraan sosial. Penelitian ini bersifat penelitian kepustakaan (library research) dengan metode tematik. Adapun praktik filantropi yang ditafsirkan oleh Sayyid Quthb, Wahbah az-Zuhaili, M. Quraish Shihab, dan Buya Hamka yaitu keimanan seseorang akan sempurna jika diiringi dengan amal shaleh yang mendidik jiwa, anjuran untuk menolong sesama serta menyadari bahwa harta hanyalah titipan dari Allah yang harus disalurkan untuk hal-hal yang diridai-Nya. Filantropi yang dibicarkan dalam Al-Qur’an tidak hanya dilihat sebagai gerakan amal yang bermotif agama, tetapi hal itu merupakan wujud dari rasa kemanusiaan untuk saling peduli satu sama lain.","PeriodicalId":137889,"journal":{"name":"An-Nida'","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133664449","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
An-Nida'Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.24014/AN-NIDA.V44I2.12930
Yunika Aprilia, A. Nur, U. Usman, Nixson Husin
{"title":"Conduct Disorder Perspektif Al-Qur’an dan Psikologi (Kajian Integrasi)","authors":"Yunika Aprilia, A. Nur, U. Usman, Nixson Husin","doi":"10.24014/AN-NIDA.V44I2.12930","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/AN-NIDA.V44I2.12930","url":null,"abstract":"Conduct disorder ataupun gangguan perilaku merupakan pola pikir yang kacau ditunjukkan dengan perilaku yang tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, gejala dari conduct disorder ini diantaranya sering mengintimidasi orang lain, memulai perkelahian yang mengakibatkan cedera fisik, menyakiti orang lain maupun hewan, serta tindakan yang melanggar aturan baik di institusi pendidikan, sosial, maupun hukum. Ada beberapa faktor penyebab conduct disorder ini yakni pengaruh lingkungan, pola asuh orang tua, pergaulan, faktor biologis dan lain-lain. Conduct disorder terbagi menjadi mild, moderate dan severe namun tentu saja seseorang tidak bisa langsung dikatakan mengalami conduct disorder ketika melakukan hal tersebut. Penelitian ini hendak menjawab pertanyaan bagaimana pandangan Al-Qur’an dan psikologi terhadap conduct disorder. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku ini berpotensi semakin memburuk seiring berjalannya waktu dan jika ditambah dengan agresi serta disfungsi keluarga maka keadaan ini menjadi peluang timbulnya kenakalan remaja. Di dalam Al-Qur’an, term conduct disorder mengarah kepada beberapa perilaku seperti berbuat keji dan jahat, perbuatan buruk, dan berbuat zalim.","PeriodicalId":137889,"journal":{"name":"An-Nida'","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128218026","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
An-Nida'Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.24014/AN-NIDA.V44I2.12928
Hidayatullah Ismail, Jani Arni, Ihfasni Arham, Edi Hermanto
{"title":"Pemikiran Sayyid Quthb tentang Makna Qital dalam Kitab Tafsir Fi Zhilal Al-Qur’an","authors":"Hidayatullah Ismail, Jani Arni, Ihfasni Arham, Edi Hermanto","doi":"10.24014/AN-NIDA.V44I2.12928","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/AN-NIDA.V44I2.12928","url":null,"abstract":"Tulisan ini merupakan kajian tafsir tematik dengan fokus pembahasan seputar makna ayat-ayat perang (qital) dalam Al-Qur’an perspektif Sayyid Quthb. Secara umum qital dalam Al-Qur’an dimaknai oleh sebagian mufassir dengan perang melawan kelompok kâfirîn yang menyerang terlebih dahulu, atau dengan kata lain bersifat defensif (dhifâ’iyah) dan melarang perang yang bersifat menyerang atau ofensif (thalabah). Berbeda Sayyid Quthb yang kental dengan basic pergerakan (haraki), bahwa qital dalam Al-Qur’an tidak hanya bermakna defensif, namun juga ofensif, dan itu bukan merupakan sebagai bentuk ekstremisme dan radikalisme, sebab Islam memiliki batasan dan kode etik dalam berperang, sehingga perang menjadi tidak serampangan. Selain itu tujuan utamanya adalah menegakkan kalimat Allah dan melepaskan manusia dari penghambaan kepada selain Allah.","PeriodicalId":137889,"journal":{"name":"An-Nida'","volume":"55 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134547327","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
An-Nida'Pub Date : 2020-12-30DOI: 10.24014/AN-NIDA.V43I2.12332
Yusuf Pandam Bawono
{"title":"Djohan Effendi, Ahmadiyah dan Pluralisme dalam Buku Pesan-pesan Al-Qur'an","authors":"Yusuf Pandam Bawono","doi":"10.24014/AN-NIDA.V43I2.12332","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/AN-NIDA.V43I2.12332","url":null,"abstract":"Penafsiran Djohan Effendi tidak lepas dari keyakinan yang selama ini ia perjuangkan dan konteks lingkungan di mana ia hidup. Penafsirannya berpihak kepada minoritas, khususnya Ahmadiyah. Pluralisme Djohan Effendi sesungguhnya dapat dibagi kepada beberapa poin penting, di antaranya; (1) Keragaman merupakan hal niscaya; (2) Berlomba dalam amal kebaikan; (3) Prioritaskan perdamaian. (4) Pembelaan terhadap kaum minoritas. (5) Kecaman ekslusivisme dan kebebasan beragama. (6) Dialog dengan antar umat beragama. Khusus dalam poin keempat terlihat indikasi kecenderungan penafsiran Djohan dalam Pesan-Pesan Al-Qur’an yang berpihak terhadap kaum minoritas, khususnya Ahmadiyah. Ungkapan tidak tertipu dengan keyakinan yang dianut mayoritas. Tidak mudah menuding sesat. Tidak merusak tempat ibadah. Berbuat adil kepada makhluk. Bahkan Djohan tak segan mengkritik pemerintah yang dianggapnya kerap tidak melindungi hak minoritas.","PeriodicalId":137889,"journal":{"name":"An-Nida'","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122132501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}