{"title":"PENGHAMBATAN OKSIDASI LEMAK BAKSO IKAN LELE (Clarias batracus) DENGAN EDIBLE COATING KARAGENAN YANG DIPERKAYA MINYAK WIJEN","authors":"Ashimatul Inats, Eko Nurcahya Dewi, Lukita Purnamayati","doi":"10.14710/jitpi.2020.8087","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jitpi.2020.8087","url":null,"abstract":"Tingginya kandungan lemak pada ikan lele menyebabkan bakso selama penyimpanan suhu ruang rentan terhadap kerusakan lemak. Edible coating merupakan salah satu alternatif yang mampu menghambat oksidasi lemak pada bakso ikan sebagai pembawa senyawa antioksidan dari minyak wijen. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah penambahan minyak wijen pada edible coating mampu memperpanjang daya simpan bakso pada suhu ruang. Bahan yang digunakan meliputi ikan lele, karagenan dan minyak wijen. Penelitian ini bersifat experimental laboratories model rancangan acak lengkap faktorial (2x5) dengan dua faktor yaitu konsentrasi minyak wijen (0% dan 0,5%) dan lama penyimpanan (0,12,24,36,48) dengan 3 kali pengulangan. Daya awet bakso ikan dilihat berdasarkan uji organoleptik, kadar air, pH, nilai TBA dan kekuatan gel. Data parametrik dianalisis dengan ANOVA, sedangkan data non-parametrik menggunakan uji Kruskal wallis. Hasil pada bakso ikan lele dengan penambahan minyak wijen 0,5% pada edible coating dapat diterima hingga penyimpanan selama 36 jam dengan nilai organoleptik 7,04< <7,70, nilai kadar air 65,91%±0,82, nilai pH 6,25±0,02, nilai TBA 0,52±0,01 mg malonaldehid/kg dan nilai kekuatan gel 1937,60±118,74 gf. Penambahan minyak wijen sebagai antioksidan pada edible coating bakso ikan lele hanya mampu memperpanjang umur simpan bakso selama penyimpanan 36 jam dibandingkan dengan kontrol.","PeriodicalId":129175,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125653278","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"AKTIVITAS ANTIBAKTERI ISOLAT BAKTERI ASAM LAKTAT DARI RUSIP IKAN TERI (Stolephorus sp.) DENGAN KONSENTRASI GULA AREN CAIR YANG BERBEDA","authors":"Frisilia Nadhira Rimadhini, Sumardianto Sumardianto, Romadhon Romadhon","doi":"10.14710/jitpi.2020.8089","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jitpi.2020.8089","url":null,"abstract":"Rusip adalah produk fermentasi ikan teri dengan gula aren dan garam yang menghasilkan. Gula aren pada rusip digunakan sebagai sumber energi untuk pertumbuhan. BAL berpotensi menghambat bakteri patogen produk perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi BAL dengan perbedaan konsentrasi gula aren cair dan aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dan E. coli. Metode penelitian yang digunakan adalah experimental laboratories dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diterapkan adalah penambahan konsentrasi gula aren cair 5%; 7,5%; 10%; 12,5% dan 15% dengan tiga kali pengulangan. Data dianalisis menggunakan uji sidik ragam (ANOVA) yang dilanjut dengan uji Beda Nyata Jujur. Pengujian yang dilakukan antara lain pH, aw, TPC BAL, uji morfologi, pewarnaan gram dan katalase serta antibakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi gula aren cair terbaik adalah 10% dengan pH 6,25, nilai aw 0,77 dan TPC BAL 2,4x105 cfu/g. Hasil uji morfologi, pewarnaan gram dan uji katalase dari 20 isolat BAL adalah 15 isolat berbentuk bulat, berwarna ungu (positif), katalase negatif sedangkan 5 isolat berbentuk bulat, berwarna ungu dan katalase positif. Hasil zona hambat yang dihasilkan dari isolat BAL asal rusip terhadap bakteri E. coli antara 2,85 mm - 3,43 mm dan S. aureus antara 2,55 mm - 4,10 mm. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa perbedaan konsentrasi gula aren cair pada pembuatan rusip tidak berpengaruh nyata terhadap hasil zona hambat bakteri E. coli dan S. aureus.","PeriodicalId":129175,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130126174","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENAMBAHAN GUM ARAB DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN SENYAWA VOLATIL BUBUK RUSIP IKAN TERI (Stolephorus sp.)","authors":"S. Susianti, Ulfa Amalia, Laras Rianingsih","doi":"10.14710/jitpi.2020.8083","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jitpi.2020.8083","url":null,"abstract":"Rusip merupakan produk fermentasi ikan dengan menggunakan bahan baku ikan yang berukuran kecil seperti ikan teri dan memiliki aroma manis khas yang berfungsi sebagai bumbu masakan. Pengolahan rusip menjadi bubuk mengakibatkan komponen senyawa volatil dapat hilang sehingga diperlukan bahan untuk melindunginya salah satunya gum arab. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan gum arab terhadap senyawa volatil bubuk rusip dan mengetahui kandungan senyawa volatil yang terdapat pada bubuk rusip. Penelitian ini bersifat experimental laboratories model Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan konsentrasi gum arab yang berbeda yaitu 0%, 2,5%, 5% dan 7,5% dengan 3 kali pengulangan. Data parametrik (kadar asam glutamat, kadar protein dan kadar air) dianalisa menggunakan Anova BNJ, sedangkan data non parametrik (hedonik) menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil Anova BNJ menunjukkan gum arab berpengaruh terhadap bubuk rusip (P<5%) terhadap kadar asam glutamat, kadar protein dan kadar air. Penambahan gum arab terhadap senyawa volatil bubuk rusip berpengaruh terhadap kemunculan puncak dan area terbesar yaitu 62,51%. Senyawa volatil bubuk rusip dengan penambahan gum arab memberikan hasil yang lebih tinggi dengan kandungan senyawa volatil yang berasal dari golongan hidrokarbon, ester dan beberapa golongan lain seperti nitrogen. Hasil pada bubuk rusip dengan penambahan gum arab 5% merupakan perlakuan terbaik dengan kadar asam glutamat 13,44±0,06 mg, kadar protein 27,29±0,28% dan kadar air 8,24±0,03%. Tingkat penerimaan panelis terhadap bubuk rusip paling disukai pada konsentrasi 5% dengan rata-rata 8,10±0,48.","PeriodicalId":129175,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121635251","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KARAKTERISTIK PERMEN JELLY DENGAN PENAMBAHAN GELATIN SISIK IKAN YANG BERBEDA","authors":"Rahma Tika Mufida, Y. S. Darmanto, S. Suharto","doi":"10.14710/jitpi.2020.8086","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jitpi.2020.8086","url":null,"abstract":"Permen jelly adalah produk makanan yang memiliki tekstur kenyal. Tekstur ini terbentuk karena adanya pembentuk gel yaitu gelatin. Limbah sisik ikan dapat dimanfaatkan menjadi gelatin dan diaplikasikan pada produk pangan sebagai pembentuk tekstur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan gelatin sisik ikan terhadap karakteristik permen jelly. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah metode experimental laboratories menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan pada penelitian adalah penambahan gelatin sisik ikan yang berbeda (ikan tawes, bandeng, dan ikan kurisi) sebanyak 14 % dengan tiga kali pengulangan. Data parametrik dianalisis dengan uji Analysis of Varians (ANOVA) dan data non-parametrik dianalisis dengan Uji Beda Nyata Jujur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan gelatin sisik ikan yang berbeda memiliki perbedaan yang signifikan (P <0,05) dengan nilai kekuatan gel tertinggi adalah 350 ± 5,50 g.cm2, kadar air terendah 15,81 ± 0,17%, kadar abu tertinggi adalah 2,12 ± 0,10 %,, nilai Aw terendah adalah 0,72 ± 0,11, nilai pH terendah adalah 4,40 ± 0,08, dan nilai hedonik dengan interval 8,0","PeriodicalId":129175,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131347609","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH SURIMI DARI IKAN SWANGGI (Priacanthus sp.), IKAN KURISI (Nemipterus sp.), DAN IKAN KUNIRAN (Upeneus sp.) TERHADAP KARAKTERISTIK CUMI-CUMI ANALOG","authors":"Rizka Tania Putranti, A. D. Anggo, A. S. Fahmi","doi":"10.14710/jitpi.2020.8088","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jitpi.2020.8088","url":null,"abstract":"Cumi-cumi analog merupakan salah satu produk olahan dari surimi yang diciptakan untuk meniru cumi-cumi yang memiliki tekstur dan rasa yang khas. Penggunaan jenis ikan laut sebagai bahan baku surimi perlu diperhatikan untuk memperoleh cumi-cumi analog yang diminati masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik surimi dan cumi-cumi analog dari jenis ikan laut yang berbeda serta mengetahui jenis ikan laut terbaik yang digunakan terhadap karakteristik cumi-cumi analog. Metode penelitian yang digunakan yaitu experimental laboratories menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan jenis ikan laut yang berbeda yaitu (A) ikan swanggi, (B) ikan kurisi, dan (C) ikan kuniran dengan tiga kali ulangan. Data parametrik dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut Tukey HSD. Data nonparametrik dianalisis dengan Kruskal-Wallis dan uji lanjut Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis ikan laut terbaik berdasarkan karakteristik fisik dan kimia cumi-cumi analog diperoleh dari ikan swanggi dengan nilai gel strength surimi dan pH surimi 2.591,13±45,54 g/cm2 dan 7,12±0,08 serta cumi-cumi analog dengan nilai cohesiveness 0,44±0,01, elasticity 8,81±0,17 mm, derajat putih 77,89±0,87%, Water Holding Capacity 53,33±2,31%, kadar air 67,16±0,75%, kadar abu 15,00±0,95%, kadar protein 57,90±1,22%, kadar lemak 1,48±0,51%, pH 6,92±0,01. Jenis ikan laut terbaik berdasarkan uji hedonik diperoleh dari ikan kurisi dengan nilai selang kepercayaan tertinggi sebesar 4,46 ˂ µ < 4,70 pada tingkat kepercayaan 95%.","PeriodicalId":129175,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan","volume":"2013 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122920891","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sindi Clarista Efendi, Apri Dwi Anggo, Ima Wijayanti
{"title":"PENGARUH SUHU EKSTRAKSI PADA METODE DRY RENDERING TERHADAP KUALITAS MINYAK KASAR HATI IKAN MANYUNG (Arius thalassinus)","authors":"Sindi Clarista Efendi, Apri Dwi Anggo, Ima Wijayanti","doi":"10.14710/jitpi.2020.8090","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jitpi.2020.8090","url":null,"abstract":"Suhu ekstraksi pada pengolahan minyak hati ikan manyung akan mempengaruhi kualitas minyak yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan suhu ekstraksi terhadap kualitas minyak hati ikan manyung yang dihasilkan. Penelitian bersifat experimental laboratories dengan model rancangan acak lengkap (RAL). Faktor perlakuan yaitu perbedaan suhu ekstraksi (60˚C, 70˚C dan 80˚C) dengan lama pemanasan 20 menit dan ulangan sebanyak tiga kali. Metode ekstraksi minyak menggunakan metode dry rendering dengan parameter yang diamati berupa rendemen, angka iod, bilangan penyabunan, kadar lemak dan sensori. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan perbedaan suhu ektraksi telah memberikan pengaruh nyata terhadap parameter rendemen minyak yang dihasilkan, angka iod, bilangan penyabunan, kadar lemak dan nilai sensorinya. Suhu ekstraksi terbaik bagi minyak hati ikan manyung adalah 70oC selama 20 menit dengan kriteria rendemen sebanyak 3,27±0,57%, angka iodine sebesar 113,13±0,59 mg/g, bilangan penyabunan sebesar 135,21±0,61 mg.KOH/g, kadar lemak 93,03±0,74% dan rata-rata nilai sensori sebesar 56±0,3. Semakin naik suhu ekstraksi maka parameter angka iod, bilangan penyabunan dan sensori semakin menurun, sedangkan kadar lemak dan rendemennya meningkat.","PeriodicalId":129175,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125712938","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KINERJA SEDIMENT MICROBIAL FUEL CELL PENGHASIL LISTRIK DENGAN NUTRIEN LIMBAH INDUSTRI FILET IKAN","authors":"U. Safitri, Apri Dwi Anggo, A. S. Fahmi","doi":"10.14710/jitpi.2020.8084","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jitpi.2020.8084","url":null,"abstract":"Sediment Microbial Fuel Cell (SMFC) merupakan teknologi yang mampu merubah energi kimia menjadi energi listrik melalui proses degradasi nutrien oleh mikroba. Sedimen yang diambil dari dasar tambak ikan ditambahkan sebagai sumber mikroba, sedangkan limbah padat industri filet ikan berupa kepala; sisa daging; jeroan dan tulang ikan digunakan sebagai sumber nutrien bagi mikroba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji potensi limbah industri filet ikan sebagai nutrien SMFC. Metode penelitian bersifat experimental laboratories. Perlakuan yang diberikan adalah perbedaan komposisi nutrien dan waktu pengamatan. Nutrien dibuat dari hasil perebusan 100 gram (A), 200 gram (B), dan 300 gram (C) limbah padat industri filet ikan dengan tambahan air hingga volume 600 ml. Pembuatan alat SMFC dilakukan dengan mengisi bejana dengan 400 ml sedimen serta 600 ml nutrien, anoda diletakkan di bawah permukaan sedimen sedangkan katoda diletakkan pada fase nutrien untuk dilakukan pengukuran listrik. Eksperimen dilakukan selama 30 hari dengan mengukur BOD, COD dan TPC pada hari ke-0 dan hari ke-30; serta pengukuran tegangan dan kuat arus listrik setiap 24 jam sekali. Nilai BOD, COD dan TPC dilakukan uji ANOVA dan BNJ; sedangkan nilai tegangan dan kuat arus ditampilkan dalam bentuk grafik time series. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perbedaan komposisi limbah cair memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kinerja SMFC. Pengaruh terbesar terjadi pada perlakuan C dengan penurunan BOD sebesar 69,02 %; penurunan COD sebesar 77,92 %, serta produksi listrik terbesar yaitu 0,55 V dan 0,2 mA. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi komponen limbah padat maka kinerja SMFC akan semakin meningkat.","PeriodicalId":129175,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115345609","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. Fadhli, Romadhon Romadhon, Sumardianto Sumardianto
{"title":"KARAKTERISTIK SENSORI PINDANG IKAN KEMBUNG (Rastrelliger sp.) DENGAN PENAMBAHAN GARAM BLEDUG KUWU","authors":"M. Fadhli, Romadhon Romadhon, Sumardianto Sumardianto","doi":"10.14710/jitpi.2020.8082","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jitpi.2020.8082","url":null,"abstract":"Ikan pindang merupakan ikan yang direbus dengan penambahan garam. Garam yang biasanya digunakan untuk pembuatan ikan pindang adalah garam krosok. Pemindangan menggunakan garam krosok kurang higienes, karena masih terdapat kotoran. Pemberian garam bledug kuwu selain sebagai bahan pengawet, juga merupakan sumber mineral sulfur dan iodium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan karakteristik ikan pindang kembung (Rastrelliger sp.) terhadap penambahan garam bledug kuwu dan mengetahui konsentrasi garam bledug kuwu terbaik berdasarkan karakteristik kimia dan sensori. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah experimental laboratories menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 kali ulangan. Perlakuan pada penelitian ini adalah perbedaan konsentrasi garam bledug kuwu (5%, 10% dan 15%) pada ikan pindang kembung. Pembanding yang digunakan adalah ikan pindang kembung dengan penambahan garam krosok 10%. Parameter pengujian yang dilakukan adalah kadar protein, kadar lemak, kadar air, kadar abu, kadar mg, kadar garam dan hedonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan pindang kembung dengan penambahan garam bledug kuwu 10% berpengaruh nyata terhadap kadar protein (18,73±0,15), kadar lemak (0,74±0,04), kadar air (69,89±0,21), kadar abu (7,08±0,35), kadar Mg (2,66±0,43), kadar garam (4,72±0,05) dan nilai hedonik (8,09","PeriodicalId":129175,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127346233","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG KARAGENAN PADA KARAKTERISTIK BAKSO KERANG DARAH (Anadara granosa)","authors":"Aryandi Faddilah Nurwin, Eko Nurcahya Dewi, Romadhon Romadhon","doi":"10.14710/jitpi.2019.6745","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jitpi.2019.6745","url":null,"abstract":"Kerang darah merupakan salah satu hasil perikanan yang banyak diminati oleh masyarakat. Pemanfaatan kerang darah dengan menggunakannya sebagai bahan pembuatan bakso merupakan salah satu solusi dan meningkatkan value dari produk ini sendiri. Karagenan adalah polimer polisakarida bersifat hidrofilik yang dapat di ekstrak dari rumput laut merah (Rhodophyceae) dengan jenis Euchema cottonii. Rumput laut dengan jenis E. cottonii banyak ditemukan di Indonesia. Penelitian Penambahan karagenan sebagai bahan pembuat gel untuk di aplikasikan ke pembuatan bakso berbahan yang bukan berasal dari ikan dengan metode penelitian menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan 3 konsentrasi karagenan yang berbeda (4%, 6%, dan 8%) dan 3 kali pengulangan. Data parametrik dianalisis menggunakan uji analisa sidik ragam (ANOVA) dan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Data non parametrik dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi garam menyebabkan perbedaan nyata (p<0,05) terhadap nilai kekuatan gel, kadar air, dan uji lipat, Konsentrasi karagenan yang semakin tinggi menjadikan nilai kadar air dan kekuatan gel semakin tinggi. Perlakuan konsentrasi terbaik terdapat pada bakso kerang darah dengan konsentrasi garam 8% yang menunjukkan nilai kekuatan gel yang rendah yaitu sebesar 802,55 gf.cm dan kadar airsebesar 64,75% Berdasarkan hasil uji dapat disimpulkan bahwa perbedaan konsentrasi karagean mempengaruhi proses pembentukan geldan konsentrasi garam terbaik ialah sebesar 8% berdasarkan nilai kekuatan gel pada bakso kerang darah.","PeriodicalId":129175,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123360171","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENAMBAHAN NANOKALSIUM DARI JENIS TULANG IKAN YANG BERBEDA TERHADAP KARAKTERISTIK BERAS ANALOG DARI TEPUNG UMBI GARUT (Maranta arundinacea) DAN TEPUNG Gracilaria verrucosa","authors":"Saela Rohmah, Y. S. Darmanto, Laras Rianingsih","doi":"10.14710/jitpi.2019.6741","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jitpi.2019.6741","url":null,"abstract":"Tulang ikan merupakan limbah perikanan dengan jumlah yang mencapai 15% dari berat tubuh ikan. Tulang ikan mengandung unsur penyusun tulang berupa kalsium, dan fosfor. Kalsium hanya dapat terabsorpsi dengan baik apabila diubah dalam bentuk mikro. Tulang ikan sebagai sumber kalsium dapat diubah menjadi nanokalsium agar penyerapan pada tubuh menjadi maksimal. Penambahan nanokalsium dapat dilakukan pada beras analog sebagai salah satu pangan fungsional. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penambahan nanokalsium dari jenis tulang ikan yang berbeda terhadap kandungan kalsium pada beras analog. Proses pembuatan beras analog dilakukan dengan penambahan nanokalsium dari tulang ikan swanggi, bawal, mujair, kemudian ditambahkan tepung umbi garut dan tepung Gracilaria verrucosa yang dapat menambah kadar serat pada beras analog. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beras analog dengan penambahan nanokalsium tulang ikan bawal (5%) mempunyai kadar kalsium tertinggi sebesar 1,68 ± 0.03 %, kadar air terendah, 9,73 ± 0.01%, kadar protein tertinggi 1,64 ± 0.01 %, kadar lemak terendah 0,26 ± 0.03 %, dan kandungan asam amino terbanyak pada asam glutamat dan asam aspartat. Uji hedonik yang diperoleh dengan selang kepercayaan 95% adalah 4.36 < μ < 4.61 sehingga dapat disimpulkan bahwa nasi analog yang dihasilkan disukai panelis dengan karakteristik warna nasi cokelat, bau spesifik, tekstur pulen, dan rasanya hambar.","PeriodicalId":129175,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134106547","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}