Dias Anugrah Octaviana, Ni Made Astini, B. Susanto
{"title":"Word-Of-Mouth Sebagai Sarana Pembentukan Intensi Generasi Muda dalam Berpartisipasi Pada Sektor Pertanian","authors":"Dias Anugrah Octaviana, Ni Made Astini, B. Susanto","doi":"10.33366/jkn.v4i2.96","DOIUrl":"https://doi.org/10.33366/jkn.v4i2.96","url":null,"abstract":"The agricultural sector is a vital sector for the survival of Indonesia. However, one of the problems faced is the regeneration of farmers because not all young people want to participate in this sector. One of the communities that responded to this condition is Aku Petani Indonesia. This community carries out various activities to create intention to participate in agriculture activities among the younger generation. This research is to study how these activities create word-of-mouth that can intention. The Theory of Planned Behavior is included as a theoretical framework. This research design is concurrent triangulation, which combines quantitative and qualitative data to obtain more in-depth results. The study results show that these community activities produced word-of-mouth to create intention among the young generation. The resulting word-of-mouth positively affected their interest in participating in the agricultural sector mediated by the Theory of Planned Behavior variables. The evidence lies in the number of young people who shared their farming activities voluntarily on social media and their involvement in various activities organized by the community. \u0000Abstrak \u0000Sektor pertanian merupakan sektor vital bagi kelangsungan hidup Indonesia. Namun salah satu kendala yang dihadapi adalah kaderisasi petani karena tidak semua generasi muda mau berpartisipasi di sektor ini. Salah satu komunitas yang merespons kondisi ini adalah Aku Petani Indonesia. Komunitas ini melakukan berbagai kegiatan untuk menumbuhkan niat untuk berpartisipasi dalam kegiatan pertanian di kalangan generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana kegiatan tersebut menciptakan word-of-mouth yang dapat menimbulkan niat. Theory of Planned Behavior pada penelitian digunakan sebagai kerangka teoritis. Desain penelitian ini adalah triangulasi konkuren, yaitu menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif untuk mendapatkan hasil yang lebih mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan komunitas ini menghasilkan word-of-mouth yang mampu membentuk intensi di kalangan generasi muda. Word-of-mouth yang dihasilkan berpengaruh positif terhadap intensi untuk berpartisipasi di sektor pertanian yang dimediasi oleh variabel Theory of Planned Behavior. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya anak muda yang membagikan kegiatan bertani secara sukarela di media sosial dan keterlibatan mereka dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh masyarakat.","PeriodicalId":127994,"journal":{"name":"Jurnal Komunikasi Nusantara","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124336022","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Brand Image Sebagai Strategi Komunikasi Pemasaran Iklan Kecik Harian Suara Merdeka","authors":"Meiske Nadia Damayanti, Rahmawati Zulfiningrum","doi":"10.33366/jkn.v4i1.119","DOIUrl":"https://doi.org/10.33366/jkn.v4i1.119","url":null,"abstract":"Before doing marketing activities, several marketing communication strategies are needed. Suara Merdeka, as a legendary newspaper company in Central Java, applies the STP (Segmenting, Targeting, Positioning) strategy to support the role of Suara Merdeka brand image to attract public interest in kecik advertisements. This research method is descriptive qualitative, using the interviews data. The results of this data analysis are then applied using a segmenting strategy where Suara Merdeka uses demographic, geographic, and behavioral segmentation. For the targeting strategy, Suara Merdeka uses Selective Specialization where the company determines the market segment according to its objectives and resources. Thus, two main targets of Suara Merdeka market were formed, namely the Existing Brand and the New Brand. The targeting strategy is narrowed down to several categories such as automotive; house; career; as well as sundries such as services, loss information, and building property materials. In its positioning strategy, Suara Merdeka Merdeka uses its image as a legendary company with a distribution in Central Java, with six regional offices in 29 districts in Central Java. The role of brand image using the STP strategy able to influence consumer interest in placing kecik advertisements at Suara Merdeka. \u0000Abstrak \u0000Sebelum melakukan kegiatan pemasaran, dibutuhkan beberapa strategi komunikasi pemasaran agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Suara Merdeka sebagai perusahaan koran legendaris di Jawa Tengah, menerapkan strategi STP (Segmenting, Targeting, Positioning) sebagai pendukung peran brand image Harian Suara Merdeka. Penelitian ini bertujuan mengetahui peran brand image Suara Merdeka menggunakan strategi segmenting, targeting, dan positioning yang dilakukan oleh Suara Merdeka untuk menarik minat masyarakat agar melakukan tindakan pemasangan iklan kecik. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan data wawancara. Hasil analisis data ini kemudian diterapkan menggunakan strategi segmenting dimana Suara Merdeka menggunakan segmenting demografis, geografis, dan perilaku. Untuk strategi targeting, Suara Merdeka menggunakan Selective Specialization dimana, perusahaan menentukan segmen pasar yang sesuai dengan tujuan serta sumber daya yang dimiliki. Sehingga terbentuk dua target utama pasar Suara Merdeka, yaitu Existing Brand dan New Brand. Strategi targeting tersebut mengerucut pada beberapa kategori seperti otomotif; griya; karir; serta serba-serbi seperti jasa, info kehilangan, dan bahan properti bangunan. Pada strategi positioning, Suara Merdeka Merdeka menggunakan citra nya sebagai perusahaan legendaris dengan persebaran di Jawa Tengah, dengan memiliki enam kantor wilayah di 29 Kabupaten di Jawa Tengah. Peran brand image menggunakan strategi STP mampu mempengaruhi minat konsumen untuk melakukan pemasangan iklan kecik di Suara Merdeka.","PeriodicalId":127994,"journal":{"name":"Jurnal Komunikasi Nusantara","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117266020","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Fauzy Emqi, Herru Prasetya Widodo, M. Ghofur
{"title":"Makna Tasamuh pada Fungsi Ganda Media Sosial bagi Pemain Sepakbola Liga Inggris","authors":"Muhammad Fauzy Emqi, Herru Prasetya Widodo, M. Ghofur","doi":"10.33366/jkn.v4i1.94","DOIUrl":"https://doi.org/10.33366/jkn.v4i1.94","url":null,"abstract":"Social media has a dual function for several parties that are involved in the world of social media in their daily lives. In its use, social media has dual functions, where it is could become the supporter system and also an obstacle to the occurrence of a social phenomenon. Including in the case of racism that has recently occurred in the English football league, which has led to a boycotting some social media platforms as an action to demand firmness from the platform regarding the racism that pervades within. Therefore, the existence of Tasamuh is needed to implement a fair game. Including in the world of football itself where there is the term Fair Play which supports the existence of tasamuh in it. Fair Play or fair play is applied thoroughly both outside and inside a match as well as in the use of social media. \u0000Abstrak \u0000Media sosial memiliki fungsi ganda bagi beberapa pihak yang di dalam kesehariannya berkecimpung dalam dunia media sosial. Dalam penggunaannya, media sosial mempunyai fungsi ganda, dimana ia adalah suatu pendukung dan juga penghambat akan terjadinya suatu gejala dalam fenomena sosial. Termasuk dalam kasus rasisme yang akhir-akhir ini terjadi didalam lingkungan sepak bola Inggris, yang mana menyebabkan terjadinya aksi boikot terhadap platform-platform media sosial sebagai aksi untuk menuntut suatu ketegasan dari pihak platform akan adanya rasisme yang menjalar didalamnya. Oleh karena itu adanya Tasamuh diperlukan untuk menerapkan suatu permainan yang adil. Termasuk pula dalam dunia sepak bola itu sendiri dimana terdapat istilah Fair Play yang mendukung adanya tasamuh didalamnya. Fair Play diterapkan secara menyeluruh baik diluar maupun didalam suatu pertandingan juga dalam penggunaan media sosial.","PeriodicalId":127994,"journal":{"name":"Jurnal Komunikasi Nusantara","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125923414","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Makna Pesan Politik pada Foto Akun Instagram Anies Baswedan","authors":"Gagas Tri Anggoro, Suyanto, Muchid","doi":"10.33366/jkn.v4i1.100","DOIUrl":"https://doi.org/10.33366/jkn.v4i1.100","url":null,"abstract":"This study was motivated by the summons of Anies Baswedan by the authorities due to the permission of the prophet's birthday, demonstrations due to omnibus law, and the decline in Indonesia's democracy index, resulting in an Instagram photo of Anies Baswedan reading the book \"How Democracies Die\" on his Instagram account. This study aims to determine and analyze the denotation of political messages, connotations of political messages, myths of political messages, and the meaning of political messages contained in the Instagram photo of the Governor of DKI Jakarta Anies Baswedan. This research method uses qualitative methods with semiotic analysis according to Roland Barthes. The results of the study show that: (1) the denotation of political messages contained in the Instagram photo of the Governor of DKI Jakarta Anies Baswedan reading the book \"How Democracies Die\" is that Muslim leaders finish praying and take the time to read books related to democracy; (2) the connotation of the political message is a leader who wants to invite the public and the government to jointly improve Indonesia's declining democracy index, because a continuous decline in the democracy index can cause democracy to die; (3) the myth of the political message is that there are leaders who tell them there are problems related to Indonesian democracy; (4) the meaning of his political message is an invitation to improve Indonesian democracy, because democracy can die, another meaning is to improve his self-image and increase his electability as a political figure. \u0000Abstrak \u0000Kajian ini dilatarbelakangi peristiwa pemanggilan Anies Baswedan oleh pihak berwajib akibat izin maulid nabi, adanya peristiwa demonstrasi akibat omnibuslaw, dan adanya penurunan indeks demokrasi Indonesia, sehingga muncul foto InstagramAnies Baswedan membaca buku “How Democracies Die” pada akun Instagram-nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis denotasi pesan politik, konotasi pesan politik, mitos pesan politik, dan makna pesan politik yang terdapat dalam foto Instagram Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis semiotik menurut Roland Barthes. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa: (1) denotasi pesan politik yang terdapat dalam foto Instagram Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membaca buku “How Democries Die” adalah pemimpin Muslim selesai sholat dan menyempatkan diri untuk membaca buku terkait demokrasi; (2) konotasi pesan politiknya adalah pemimpin yang ingin mengajak khalayak dan pemerintah untuk bersama-sama meningkatkan indeks demokrasi Indonesia yang turun, karena penurunan indeks demokrasi secara terus menerus dapat mengakibatkan demokrasi mati; (3) mitos pesan politiknya adalah ada pemimpin yang memberitahukan ada masalah terkait demokrasi Indonesia; (4) makna pesan politiknya adalah ajakan untuk meningkatkan demokrasi Indonesia, karena demokrasi dapat mati, makna lainnya adalah untuk meningkatkan citra diri belia","PeriodicalId":127994,"journal":{"name":"Jurnal Komunikasi Nusantara","volume":"138 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129795055","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Bias Gender Pemberitaan Kasus Gisella Anastasia di Okezone.com","authors":"Stara Asrita","doi":"10.33366/jkn.v4i1.121","DOIUrl":"https://doi.org/10.33366/jkn.v4i1.121","url":null,"abstract":"Gender bias against women is still common in media coverage. The news of Gisella Anastasia's arrest because of pornographic video news was quite busy being discussed in online media. In her reporting, Gisella tends to be used as an object of discrimination. This study aims to determine the form of sexism in okezone.com's coverage of the Gisella Anastasia case. A qualitative approach is used in this study to fit Sara Mills' critical discourse analysis. Sara Mills focuses on looking at the hidden meanings of biased texts related to women's reporting. Critical discourse analysis examines how the representation of the actor's position through the text, how the position of the reader is represented in the text. Through discourse, researchers can analyze the factors of production and acceptance. The results of the study show that the position of news-producing actors are male and female journalists, while Gisella Anastasia is a woman who is used as a sexual object. News writers tend to provide news to satisfy men's sexual desires by raising the issue of sexism. The gender bias in the reporting of the Gisella Anastasia case is related to sexist language, images that are considered lustful, and the point of view of journalists who have a patriarchal ideology. \u0000Abstrak \u0000Bias gender terhadap perempuan adalah hal yang masih sering terjadi dalam liputan media. Pemberitaan penangkapan Gisella Anastasia karena berita video porno cukup ramai diperbincangkan di media daring. Dalam pemberitaannya, Gisella cenderung dijadikan sebagai objek yang mengalami diskriminasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk seksisme dalam liputan okezone.com atas kasus Gisella Anastasia. Pendekatan penelitian kualitatif digunakan dsecara deskriptif agar sesuai model Sara Mills. Sara Mills berfokus untuk melihat makna tersembunyi pada teks bias yang berhubungan dengan pemberitaan perempuan. Analisis wacana kritis mengkaji bagaimana representasi posisi aktor melalui teks, bagaimana posisi pembaca direpresentasikan dalam teks. Melalui wacana, peneliti dapat menganalisis faktor produksi dan penerimaannya. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa posisi aktor penghasil berita adalah jurnalis laki-laki dan perempuan, sedangkan Gisella Anastasia adalah perempuan yang dijadikan sebagai objek seksual. Penulis berita cenderung memberikan berita untuk memuaskan hasrat seksual laki-laki dengan mengangkat isu seksisme. Bias gender dalam kasus pemberitaan kasus Gisella Anastasia terkait dengan bahasa yang seksis, gambar yang dianggap mengundang nafsu, serta sudut pandang jurnalis yang memiliki ideologi patriarki.","PeriodicalId":127994,"journal":{"name":"Jurnal Komunikasi Nusantara","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134091569","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Komodifikasi Agama dan Kepentingan Ekonomi Politik Media dalam Sinetron Para Pencari Tuhan","authors":"Latif Fianto, Fathul Qorib","doi":"10.33366/jkn.v4i1.148","DOIUrl":"https://doi.org/10.33366/jkn.v4i1.148","url":null,"abstract":"Commodification is a process of transforming use value into exchange value. The soap opera The Search for God Volume 12 is the result of efforts to change the use value of religiosity into an exchange rate that can bring financial benefits. This study uses a critical perspective with an approach to the theory of media political economy. The concept of commodification of content offered by Mosco become the scalpel of this study. The data of this study is obtained from the main data source, namely the soap opera series of God Seekers Volume 12 which aired on SCTV. As for secondary data obtained from library studies or literature and internet. The result of the research shows that the soap opera of Para Pencari Tuhan (PPT) is nothing more than a commodification of aspects of spirituality or religion. Religious values that were originally viewed and used on the principle of use value were transformed into exchange values. Religion becomes a commodity in the midst of the industrialization of capitalist society. Media institutions have the power to determine a program will be used as new commodity on television screen. Every program produced by media institutions is a representative between the economic system and the political system. \u0000Abstrak \u0000Komodifikasi diartikan sebagai proses transformasi nilai guna menjadi nilai tukar. Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 12 adalah hasil upaya perubahan dari nilai guna relegiusitas ke dalam nilai tukar yang bisa mendatangkan keuntungan finansial. Nilai-nilai keagamaan dan ketuhanan dikomodifikasi menjadi tontontan yang layak jual. Kajian ini menggunakan perspektif kritis dengan pendekatan teori ekonomi politik media. Konsep komodifikasi isi yang ditawarkan Mosco menjadi pisau bedah kajian ini. Data kajian ini diperoleh dari sumber data utama, yaitu tayangan sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 12 yang tayang di SCTV. Sedangkan untuk data sekundernya diperoleh dari studi kepustakaan atau literatur dan penelusuran internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sinetron Para Pencari Tuhan (PPT) tidak lebih dari komodifikasi aspek spiritualitas atau agama. Nilai-nilai agama yang pada mulanya dipandang dan digunakan atas prinsip nilai guna ditransformasi menjadi nilai tukar. Agama menjadi komoditas di tengah industrialisasi masyarakat kapitalis. Lembaga media memiliki kekuatan (power) menentukan program apa saja yang akan dijadikan komoditas baru di layar kaca televisi. Setiap program yang diproduksi lembaga media adalah perwakinan antara sistem ekonomi dengan sistem politik.","PeriodicalId":127994,"journal":{"name":"Jurnal Komunikasi Nusantara","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126936255","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fasya Al Rahmah, Hanny Hafiar, Heru Ryanto Budiana
{"title":"Pengelolaan Aktivitas Media Sosial Instagram @cimahikota oleh Pemerintah Kota Cimahi","authors":"Fasya Al Rahmah, Hanny Hafiar, Heru Ryanto Budiana","doi":"10.33366/jkn.v4i1.145","DOIUrl":"https://doi.org/10.33366/jkn.v4i1.145","url":null,"abstract":"The low engagement of social media accounts and the absence of real-time interaction with the closing of the Instagram comment column made the authors conduct a study entitled \"Managing Instagram @cimahikota Social Media Activities by the Cimahi City Government\". Through descriptive research methods with qualitative data types, researchers focused on finding out how the cimahikota Instagram social media management is by the Cimahi City Government. This study aims to determine the sharing stage, the optimize stage, the managed stage, and the engagement stage in the management of Instagram @cimahikota social media by the Cimahi City government. This study uses data collection techniques using interviews, observations, literature studies and source triangulation as a data validity technique. The results found in this study are that the Cimahi City government participates in social media due to changes in public information consumption trends. Instagram is chosen for its popularity, and it builds public trust through informative content and captions. There are three types of uploaded content: Mayor and SKPD activities, big days, and tips and tricks. However, cimahikota has not optimally utilized influencers in managing its social media; the stage of managing with media monitoring is not optimal, participating in conversations by uploading additional information and clarifying hoax issues, reaching the target audience by adjusting the appearance of content and utilizing city assets as content. \u0000Abstrak \u0000Engagement akun media sosial yang rendah, serta belum adanya interaksi real-time dengan ditutupnya kolom komentar Instagram menjadikan penulis melakukan peelitian dengan judul “Pengelolaan Aktivitas Media Sosial Instagram @cimahikota Oleh Pemerintah Kota Cimahi”, melalui metode penelitian deskriptif dengan jenis data kualitatif, peneliti fokus untuk mengetahui bagaimana pengelolaan media sosial Instagram @cimahikota oleh Pemerintah Kota Cimahi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahap share, tahap optimize, tahap manage, tahap engage pada pengelolaan media sosial instagram @cimahikota oleh pemerintah Kota Cimahi. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan studi pustak serta menggunakan triangulasi sumber sebagai teknik validitas data. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah pemerintah Kota Cimahi berpartisipasi di media sosial akibat adanya perubahan trend konsumsi informasi masyarakat, instagram dipilih dari kepopulerannya, serta membangun kepercayaan publik melalui konten informatif dan caption. Terdapat tiga jenis konten yang diunggah yaitu kegiatan Walikota dan SKPD, hari besar, lalu tips dan trik. Hanya saja, cimahikota belum optimal memanfaatkan influencer dalam pengelolaan media sosialnya,Tahap manage dengan media monitoring namun belum optimal, berpartisipasi dalam percakapan dengan mengunggah informasi tambahan dan melakukan klarifikasi isu hoax, meraih target audiens dengan meny","PeriodicalId":127994,"journal":{"name":"Jurnal Komunikasi Nusantara","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128993284","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aditya Eka Putra, Lian Agustina Setiyaningsih, Fitria Setyaningrum, S. Widayati
{"title":"The Impact of Social Media Campaign on Green Coffee Image at Instagram @BLACKPASSION.ID","authors":"Aditya Eka Putra, Lian Agustina Setiyaningsih, Fitria Setyaningrum, S. Widayati","doi":"10.33366/jkn.v4i1.109","DOIUrl":"https://doi.org/10.33366/jkn.v4i1.109","url":null,"abstract":"In recent years, the research on social media especially Instagram becomes gradually popular along with the upsurge of the developing number of users. This is an opportunity for companies to use social media as a campaign tool, specifically to build the image of a product through campaigns on social media. In this research, an evaluation of the impact of social media campaigns on the green coffee image is conducted on Instagram @blackpassion.id. In the study, researchers use a quantitative approach as a research methodology. There are two variables used in this study, the independent variable \"the impact of social media campaign\" (X), and the dependent variable \"green coffee image\" (Y). The studied population are followers of Instagram @blackpassion.id, 920 followers. In this study, researchers obtained a sample of 90 followers. Further the researchers use a simple linear regression analysis to analyze the data. The result shows that campaign messages delivered on Instagram @blackpassion.id can be well received by respondents. So that there is an impact of the campaign through social media. \u0000Abstrak \u0000Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian tentang media sosial khususnya Instagram menjadi populer secara bertahap seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna yang berkembang. Hal ini menjadi peluang bagi perusahaan untuk menggunakan media sosial sebagai alat kampanye, khususnya untuk membangun citra suatu produk melalui kampanye di media sosial. Dalam penelitian ini, evaluasi dampak kampanye media sosial terhadap citra kopi hijau dilakukan di Instagram @blackpassion.id. Dalam penelitian, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif sebagai metodologi penelitian. Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas “dampak kampanye media sosial” (X), dan variabel terikat “citra kopi hijau” (Y). Populasi yang diteliti adalah followers Instagram @blackpassion.id sebanyak 920 followers. Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh sampel sebanyak 90 follower. Selanjutnya peneliti menggunakan analisis regresi linier sederhana untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesan kampanye yang disampaikan di Instagram @blackpassion.id dapat diterima dengan baik oleh responden. Sehingga ada dampak dari kampanye melalui media sosial.","PeriodicalId":127994,"journal":{"name":"Jurnal Komunikasi Nusantara","volume":"85 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130451520","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Shared Experienced of ‘Love Myself’ Tagline Among BTS Fans","authors":"Evelyn Eugenia Vetrix, C. Bangun","doi":"10.33366/jkn.v4i1.89","DOIUrl":"https://doi.org/10.33366/jkn.v4i1.89","url":null,"abstract":"‘Love Myself’ word is a campaign organized by BTS and in collaboration with UNICEF to voice the anti-violence movement to children and young adults worldwide to feel safe, happy, and get the attention they deserve. The Love Myself campaign is done so that more people can love themselves and share the love with others. This research aims to find out the experience and meaning of BTS fans about the word love myself. This type of research is qualitative research with descriptive research properties and interpretive paradigms. The method used is Husserl’s phenomenological method to find out the experience and meaning felt by BTS fans. The data analysis technique used is a phenomenological data analysis technique. In this study, data were obtained from in-depth interviews with six participants. This study showed that BTS fans interpreted the word love myself as a way to respect yourself and become a person who understands oneself better. In addition, the underlying experience of the meaning of the word love myself is the sense of insecurity that BTS fans have because of their physical appearance. \u0000Abstrak \u0000‘Love Myself’(mencintai diri sendiri) adalah kampanye yang diselenggarakan oleh BTS dan bekerja sama dengan UNICEF untuk menyuarakan gerakan anti-kekerasan kepada anak-anak dan dewasa muda di seluruh dunia, sehingga mereka dapat merasa aman, bahagia, dan mendapatkan perhatian yang layak mereka dapatkan. Kampanye Love Myself dilakukan agar semakin banyak orang yang bisa mencintai diri sendiri dan berbagi cinta dengan sesama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman dan makna dari penggemar BTS tentang kata love yourself. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan sifat penelitian deskriptif dan paradigma interpretif. Metode yang digunakan adalah metode fenomenologis Husserl untuk dapat mengetahui pengalaman dan makna yang dirasakan oleh penggemar BTS. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data fenomenologis. Dalam penelitian ini, data diperoleh dari hasil wawancara mendalam pada enam partisipan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggemar BTS memaknai kata mencintai diri sendiri sebagai cara untuk menghargai diri sendiri dan menjadi orang yang lebih memahami diri sendiri. Selain itu, pengalaman yang mendasari makna kata Love Yourself adalah rasa tidak aman yang dimiliki para penggemar BTS karena penampilan fisik mereka.","PeriodicalId":127994,"journal":{"name":"Jurnal Komunikasi Nusantara","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132024562","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perilaku Komunikasi Komunitas Kpopers Palangka Raya dalam Loyalitas pada Idola","authors":"Tirra Nugrahani Dewi, Nurudin","doi":"10.33366/jkn.v4i1.97","DOIUrl":"https://doi.org/10.33366/jkn.v4i1.97","url":null,"abstract":"The Kpopers community is a separate communication behavior for young people in the midst of social life, because its unique lifestyle makes this community exist and be known in Palangka Raya City. Some of the ways that this community does to exist is by imitating the way they dress and covering dance movements of their idol boy groups and girl groups, as well as K-Pop music fans who experience technological advances that can facilitate the spread of popular culture, causing consumptive behavior on matters related to his idol. This study aims to determine the motives of members to join the Kpopers community in Palangka Raya, the meaning of Korean Pop (Kpop) for members of the Palangka Raya Kpopers community and the communication experiences of members of the Kpopers community in Palangka Raya. A qualitative approach is used in this research. Data collection is carried out through in-depth interviews, observation and study of documentation and literature. Communication is carried out through various activities, including festival events and publications. The message, which is designed in such a way as to be channeled through various media, is a strategic step to introduce and share the latest information on their idols so that they are widely known by the public so that efforts to increase their idol branding and promotion can take place continuously. \u0000Abstrak \u0000Komunitas Kpopers merupakan perilaku komunikasi tersendiri bagi kaum muda di tengah kehidupan sosial, karena gaya hidupnya yang unik membuat komunitas ini eksis dan dikenal di Kota Palangka Raya. Beberapa cara yang dilakukan komunitas ini untuk tetap eksis adalah dengan meniru cara mereka berpakaian dan meliput gerakan dance boy group idola dan girl group mereka, serta para penggemar musik K-Pop yang mengalami kemajuan teknologi yang dapat memfasilitasi penyebaran budaya populer, menyebabkan perilaku konsumtif pada hal-hal yang berhubungan dengan idolanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi anggota bergabung dalam komunitas Kpopers Palangkaraya, apa makna musik K-pop (Kpop) bagi anggota komunitas Kpopers Palangkaraya, dan pengalaman komunikasi anggota komunitas Kpopers Palangkaraya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, penelitian kepustakaan, dan penelitian kepustakaan. Komunikasi dilakukan melalui berbagai acara, termasuk festival dan publikasi. Informasi yang dirancang untuk disebarluaskan melalui berbagai media merupakan langkah strategis untuk menyajikan dan berbagi informasi terbaru tentang idola agar publik dapat mengetahuinya secara luas, guna berupaya meningkatkan brand mereka. Promosi dapat dilakukan secara berkelanjutan.","PeriodicalId":127994,"journal":{"name":"Jurnal Komunikasi Nusantara","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115355015","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}