{"title":"Kajian Karakteristik Temperatur Permukaan Panel terhadap Performansi Instalasi Panel Surya Tipe Mono dan Polikristal","authors":"A. Asrori, Eko Yudiyanto","doi":"10.36055/FWL.V1I1.7134","DOIUrl":"https://doi.org/10.36055/FWL.V1I1.7134","url":null,"abstract":"Indonesia mempunyai potensi rata-rata energi radiasi matahari global mencapai 4,5 hingga 5,5 kWh/m 2 /hari. Sehingga pemanfaat energi matahari dengan teknologi panel surya menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi krisis energi. Penelitian ini bertujuan menganalisa pengaruh radiasi matahari dan temperatur panel terhadap performansi tipe panel surya mono dan polikristal kapasitas 100 Wp. Pengujian dilakukan selama dua hari di atas gedung Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang (7,944 o LS ; 112,613 o BT). Pengukuran data radiasi matahari, temperatur lingkungan, temperatur panel, tegangan dan arus keluaran panel dilakukan untuk mengetahui daya keluaran, efisiensi daya konversi panel dan Performance Ratio (PR) dari kedua panel tersebut. Hasilnya diketahui bahwa kenaikan temperatur permukaan panel surya berdampak pada penurunan daya keluaran panel. Untuk rata-rata radiasi matahari diatas 1000 W/m 2 dengan rata-rata temperatur lingkungan 33 o C, maka untuk permukaan panel surya monokristal temperaturnya sekitar 30,6 o C terjadi kehilangan daya sebesar 2,3 %. Sedangkan pada panel polikristal, ketika temperatur permukaannya 47,5 o C terjadi kehilangan daya sekitar 10,12 %. Efisiensi konversi daya dari tipe monokristal adalah 11,90 %, dan tipe polikristal adalah 9,18 %. Sedangkan PR monokristal dan polikristal masing-masing adalah 0,63 dan 0,61. Sehingga untuk instalasi panel surya dalam penelitian ini performansi tipe monokristal lebih bagus daripada polikristal.","PeriodicalId":118131,"journal":{"name":"FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124183354","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENINGKATAN SIFAT MEKANIK BAJA TAHAN AUS (ABRASION-RESISTANT STEEL) MELALUI PROSES PERLAKUAN PANAS UNTUK APLIKASI ALUTSISTA","authors":"Tiara Triana, B. N. H. Kambuna","doi":"10.36055/FWL.V1I1.6940","DOIUrl":"https://doi.org/10.36055/FWL.V1I1.6940","url":null,"abstract":"Armour-steel diproduksi melalui proses Thermomechanical Controlling Process (TMCP) untuk menghasilkan baja dengan sifat kekerasan yang tinggi. Proses ini memadukan teknik pemanasan baja tahan aus pada temperatur austenite , proses pencanaian, dan proses pendinginan sehingga dapat mengontrol ukuran butir dan fasa akhir dari baja. Variabel proses perlakukan panas, seperti temperatur pemanasan, holding time (waktu tahan pemanasan), dan media quenching sangat berpengaruh terhadap sifat mekanik yang dihasilkan. Selain metode perlakuan panasnya, komposisi baja yang digunakan juga berperan serta menentukan sifat mekaniknya. Variabel perlakuan panas yang menjadi fokus utama dari penelitian ini adalah pengaruh temperatur pemanasan dan waktu tahan ( holding time ) terhadap sifat mekanik baja yang dihasilkan, antara lain kekerasan dan ketangguhan, yang kemudian dihubungkan dengan pengamatan struktur mikro baja yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur tempering , kekerasan baja mengalami peningkatan dari temperatur 850 sampai 950 ˚ C, kemudian mengalami penurunan pada temperature 1000 ˚ C. Waktu tahan juga memberikan kontribusi terhadap peningkatan sifat kekerasan baja, semakin lama proses pemanasan berlangsung, maka semakin tinggi pula kekerasan baja yang dihasilkan. Kekerasan tertinggi diperoleh pada baja dengan temperatur pemanasan 950 ˚ C dan waktu tahan 45 menit. Peningkatan sifat mekanik berkaitan dengan pembentukan fase martensit karena proses tempering dan pendinginan cepat.","PeriodicalId":118131,"journal":{"name":"FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122732565","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"USULAN PENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN ELECTROLITIC TINNING LINE MENGGUNAKNA METODE RELIABILITY BLOCK DIAGRAM DI PT LATINUSA Tbk.","authors":"A. Irman, Yusraini Muharni, Arliannur Arliannur","doi":"10.36055/FWL.V1I1.6558","DOIUrl":"https://doi.org/10.36055/FWL.V1I1.6558","url":null,"abstract":"Proses produksi dalam sebuah perusahaan seringkali mengalami terjadi gangguan salah satunya adalah kerusakan mesin. Gangguan ini dapat teratasi jika perusahaan melakukan kegiatan perawatan yang optimal. Perawatan yang optimal dilakukan guna menjamin agar mesin dapat beroperasi dengan baik. Salah satu upaya yang dilakukan agar kegiatan perawatan menjadi optimal yaitu dengan membuat kegiatan preventive maintenance . Penelitian ini dilakukan pada salah satu perusahaan yang memproduksi tinplate. Perusahaan ini mengalami downtime sebesar 144 jam pada salah satu mesinnya. Penelitian ini menggunakan metode reliability block diagram untuk menentukan keandalan mesin Electrolitic Tinning Line (ETL) lalu dibuatkan penjadwalan preventive maintenance untuk setiap komponen kritis menggunakan simulasi monte carlo . Pada pengolahan data dihasilkan periode waktu perawatan diantaranya circulation – piping setiap 31 hari , roll – bearing/sol plate setiap 31 hari , roll – timming belt setiap 23 hari , roll – seal setiap 23 hari , circulation – nozzle setiap 2 hari , polisher setiap 23 hari , roll – universal joint setiap 33 hari , circulation – filter setiap 21 hari , roll – rotaty joint setiap 25 hari , roll – leveling setiap 48 hari , hydraulic – valve setiap 86 hari , pneumatic – piping setiap 42 hari , circulation – seal setiap 140 hari , dan circulation – valve setiap 14 hari . Dari hasil preventive maintenance yang dibuat, availability preventive maintenance lebih besar dari availability corrective maintenance maka dengan demikian penerapan preventive maintenance yang diusulkan tidak mengurangi availability dari mesin Electrolitic Tinning Line (ETL) .","PeriodicalId":118131,"journal":{"name":"FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125338933","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mutaufiq Mutaufiq, Hendri Sulistyo, E. T. Berman, Apri Wiyono
{"title":"INVESTIGASI EKSPERIMENTAL RETROFIT REFRIGERAN PADA ALAT PRAKTIK REFRIGERATOR DENGAN REFRIGERAN PRODUK DOMESTIK YANG RAMAH LINGKUNGAN","authors":"Mutaufiq Mutaufiq, Hendri Sulistyo, E. T. Berman, Apri Wiyono","doi":"10.36055/FWL.V1I1.6454","DOIUrl":"https://doi.org/10.36055/FWL.V1I1.6454","url":null,"abstract":"Isu tentang kerusakan ozon dan pemanasan global permukaan bumi akibat refrigeran sintetik, mendorong laboratorium Pendidikan yang menggunakan mesin pendingin, mencari alternatif jenis refrigeran yang ramah lingkungan. Retrofit merupakan penggantian refrigeran (bahan habis sebagai fluida kerja) dengan jenis refrigeran yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan eksperimen retrofit refrigeran R-134a pada alat praktikum mesin pendingin jenis refrigerator/kulkas dengan refrigeran natural yang diproduksi oleh perusaan domestik sebagai refrigeran ramah lingkungan. Penelitian dirancang secara eksperimen dengan metode retrofit drop in subtitude . Jenis refrigeran natural yang digunakan adalah Musicool-22 (MC-22). Pengujian diawali dengan mengukur performa mesin pendingin refrigerator yang masih menggunakan refrigeran R-134a, untuk mendapatkan performa awal refrigerator. Kemudian dilakukan reftrofit dengan MC-22 dengan jumlah massa 15% sampai 65% dari massa R-134a . Selanjutnya kinerja refrigerator yang sudah diretrofit menggunakan MC-22 diukur sebagaimana pengukuran kinerja mesin pendingin menggunakan refrigeran R-134a. Hasil pengujian menunjukkan bahwa, performa mesin pendingin refrigerator meningkat pada saat diretrofit MC-22 dengan jumlah massa refrigeran 25% sampai 35% dari massa refrigeran R-134a. Performa terbaik refrigerator diperoleh saat menggunakan MC-22 (m=25g) dengan nilai COP meningkat sampai 10,3% dan suhu evaporator lebih rendah 6 0 C dari mesin pendingin refrigerator yang menggunakan refrigeran asalnya (R-134a, m=100g).","PeriodicalId":118131,"journal":{"name":"FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta","volume":"140 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131523524","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERANCANGAN TATA LETAK LABORATORIUM MESIN UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL","authors":"Priyoko Prayitnoadi","doi":"10.36055/FWL.V1I1.4832","DOIUrl":"https://doi.org/10.36055/FWL.V1I1.4832","url":null,"abstract":"Perancangan tata letak fasilitas Teknik Mesin Universitas Bangka Belitung (UBB) menggunakan pendekatan konvensional untuk menyederhanakan kompleksitas permasalahan diantaranya bahwa laboratorium ini direncanakan untuk kegiatan praktikum, penelitian dan sekaligus kegiatan produksi yang masing-masing kegiatan memiliki karakteristik fungsi dan operasionalnya. Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi aktivitas yang terdefinisi sebagai fasilitas, menyiapkan Activity Relationship Chart (ARC), merumuskan alasan bagi dasar penempatan fasilitas, memberikan penilaian, merangkum ARC ke dalam work sheet , menyiapkan Block Template sejumlah fasilitas yang akan dirancang tata letaknya, menyiapkan Activity Relationship Diagram (ARD), menyiapkan Area Template berdasarkan kebutuhan luas lantai fasilitas, serta membuat Area Allocating Diagram (AAD) sebagai proses akhir perancangan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan metodologi pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara dan studi dokumentasi. Tujuan jangka pendek, hasil rancangan tata letak fasilitas dijadikan masukan bagi pengelola jurusan Teknik Mesin UBB untuk merencanakan tata letak Laboratorium Mesin UBB. Sementara itu untuk jangka panjangnya, hasil penelitian ini dikontribusikan bagi pengayaan ilmu, khususnya pada mata kuliah Tata Letak Pabrik yang diajarkan kepada mahasiswa jurusan Teknik Mesin.","PeriodicalId":118131,"journal":{"name":"FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129811125","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"USULAN PENJADWALAN PRODUKSI PIPA ERW MENGGUNAKAN METODE NAWAZ ENSCORE HAM DAN GENETIC ALGORITHM","authors":"Yusraini Muharni, K. Kulsum, Devara Aulia Utami","doi":"10.36055/FWL.V1I1.6385","DOIUrl":"https://doi.org/10.36055/FWL.V1I1.6385","url":null,"abstract":"Penjadwalan merupakan suatu kegiatan pengalokasian sumber daya yang terbatas untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan. Proses penjadwalan timbul jika terdapat keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Permasalahan penjadwalan biasanya berkaitan dengan pengurutan pembuatan atau pengerjaan produk secara menyeluruh terhadap sejumlah mesin yang tersedia. Penelitian ini fokus pada penjadwalan produksi pipa ERW pada perusahaan produsen pipa spiral. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menerapkan metode heuristic dan metaheuristic. Hasil dari kedua metode akan dibandingkan untuk mendapatkan makespan terbaik. Penjadwalan eksisting perusahaan dengan metode First Come First Served (FCFS) dan penjadwalan usulan dengan Metode Nawaz Enscore Ham(NEH) dan Genetic Algorithm (GA). Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu metode usulan lebih baik dan memiliki efisiensi sebesar 5.77%.","PeriodicalId":118131,"journal":{"name":"FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117218684","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Penurunan Tekanan Aliran Udara Pada Pipa Bertekanan","authors":"E. Pane, I. Ismail, F. Yudhanto, B. Suyitno","doi":"10.36055/FWL.V1I1.3111","DOIUrl":"https://doi.org/10.36055/FWL.V1I1.3111","url":null,"abstract":"Penurunan tekanan pada sistem pemipaan bertekanan merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap pengaturan unit operasional kompresor dan air dryer pada area power house dalam mensuplai aliran udara ke dalam area welding dan area dieshop dikarenakan kerugian yang ditimbulkan, akibat tidak termanfaatkannya tekanan aliran udara secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang menjadi penyebab kerugian penurunan tekanan pada sistem pipa bertekanan di unit area welding, power house, dan dieshop dengan menggunakan metode analisis besaran nilai kerugian yang terbagi menjadi dua sub bagian yaitu kerugian mayor (Mayor Pressure Loses) dan kerugian minor (Minor Pressure Losses) berdasarkan metode French dengan mengacu pada studi lapangan komponen pipa bertekan. Hasil dari penelitian dapat diketahui bahwa penurunan tekanan mayor pipa bertekan (hgs) sebesar 525.21 Pa atau memiliki persentase sebesar 51.61 %, sedangkan penurunan tekanan minor pipa (hL) sebesar 471.9 Pa atau persentase sebesar 46.37%. Persentase penurunan tekanan udara total maksimum berdasarkan lokasi ketiga area yaitu area welding, powerhouse, dan dieshop secara berurutan dapat diketahui yaitu 0.025%, 0.055%, dan 0.061%. Kondisi penurunan tekanan pipa tertinggi terdapat di area dieshop dengan nilai sebesar 719558.9 Pa, dimana ukuran tersebut kurang dari ukuran suplai laju aliran udara dari pipa bertekanan yang berasal dari kompresor dengan tekanan standar sebesar 720000 Pa, hal ini disebabkan sistem instalasi pipa bertekanan yang tidak mengikuti kondisi standar dan ukuran dimensi pipa yang kurang tepat.","PeriodicalId":118131,"journal":{"name":"FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125398673","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaplikasian FMEA untuk Mendukung Pemilihan Strategi Pemeliharaan pada Paper Machine","authors":"Dejoi Irfian Situngkir","doi":"10.36055/FWL.V1I1.5489","DOIUrl":"https://doi.org/10.36055/FWL.V1I1.5489","url":null,"abstract":"Paper machine merupakan mesin produksi utama untuk menghasilkan kertas. Kegagalan pada paper machine akan memberikan dampak signifikan terhadap hasil produksi. Jumlah downtime yang disebabkan oleh kegagalan mesin akan menurunkan kuantitas maupun kualitas dari produk, sehingga berpengaruh buruk terhadap persaingan antara perusahaan sejenis. Bagian lantai produksi selalu berupaya untuk mengurangi kegagalan mesin, agar dapat menjaga kuantitas maupun kualitas sesuai dengan target. Pemilihan strategi pemeliharaan yang tepat merupakan solusi yang dapat diusulkan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pemilihan strategi pemeliharaan yang tepat pada paper machine. Metode yang digunakan adalah Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Metode ini mampu mengidentifikasi kemungkinan penyebab dan dampak yang diakibatkan oleh suatu mode kegagalan potensial pada Paper Machine , sehingga dapat dilakukan pencegahan/perbaikan yang tepat. Metode FMEA menunjukkan Nilai Risk Priority Number (RPN) sebagai acuan dalam menentukan pemilihan strategi pemeliharaan yaitu, pemeliharaan prediktif, pemeliharaan preventif atau pemeliharaan korektif. Hasil pengaplikasian metode FMEA ini menunjukkan bahwa nilai RPN yang paling tinggi terdapat pada komponen bearing bush sebesar 210, antifriction bearing sebesar 200 , dan press capter sebesar 252. Strategi pemeliharaan yang sesuai dilakukan perusahaan untuk komponen tersebut berdasarkan kriteria pemilihan program pemeliharaan adalah melakukan pemeliharaan preventif (nilai RPN berada diantara 200 s.d 300).","PeriodicalId":118131,"journal":{"name":"FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129528873","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"RANCANGAN PENILAIAN RISIKO LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DENGAN PENDEKATAN HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT (HIRA)","authors":"Fatah Sulaiman, Asep Ridwan, Putro Ferro Ferdinant, Bima Rofi","doi":"10.36055/FWL.V1I1.6446","DOIUrl":"https://doi.org/10.36055/FWL.V1I1.6446","url":null,"abstract":"Kota Cilegon selain dikenal sebagai Kota Baja, juga dikenal menjadi pusat industri petrokimia terbesar di Indonesia. Sebagian besar industri baja dan petrokimia di Kota Cilegon menghasilkan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). PT CK merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang produksi baja. Dengan adanya penambahan kapasitas produksi baja per tahun-nya berdampak juga dengan jumlah limbah B3 yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang penilaian risiko limbah B3 dengan pendekatan Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA) . Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi limbah B3, menentukan jenis limbah B3 berkategori tinggi, mengidentifikasi permasalahan limbah B3, dan merancang mitigasi risiko untuk perbaikan. Hasil analisis risiko menunjukkan bahwa jenis limbah B3 dengan kategori tinggi adalah limbah slag dengan hasil penilaian risiko sebesar 44; limbah sludge sebesar 44; dan pelumas bekas dengan hasil penilaian risiko sebesar 40. Rancangan mitigasi yang diusulkan adalah pemilihan scrap pada proses peleburan logam, penggantian jenis oli untuk mesin hidrolik, pembuatan jadwal maintenance mesin, pelatihan operator produksi terkait limbah B3, dan pelapisan permukan baja untuk menghindari gesekan.","PeriodicalId":118131,"journal":{"name":"FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121248297","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemanfataan Abu Ampas Tebu dan Polimer Alam Lateks sebagai Bahan Subtitusi Pembuatan Beton Polimer Ramah Lingkungan","authors":"Fatah Sulaiman","doi":"10.36055/FWL.V1I1.6419","DOIUrl":"https://doi.org/10.36055/FWL.V1I1.6419","url":null,"abstract":"Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil atau agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air membentuk suatu massa mirip batuan. Selama ini, bahan baku pembuatan beton yang didapat dari alam semakin menurun yang disebabkan adanya ekploitasi sehingga diperlukan sumber alternatif sebagai substitusi yang diperoleh dari banyaknya percobaan yang dilakukan, seperti abu ampas tebu untuk subtitusi semen dan lateks untuk subtitusi air. Tujuan penelitian ini adalah untuk memanfaatkan limbah abu ampas tebu, serta mengetahui komposisi optimum abu ampas tebu dan lateks untuk pembentukan beton. Prosedur awal dari penelitian ini dimulai dari preparasi abu ampas tebu dengan cara dibakar untuk mendapatkan kandungan SiO2, melakukan uji lengket abu ampas tebu dengan semen, pelaksanaan pembuatan beton dengan mencampurkan bahan – bahan berupa pasir, semen, batu kerikil, air, abu ampas tebu dan lateks, beton yang didapat diuji kuat tekannya. Kondisi optimum terdapat pada campuran lateks 10% dan abu ampas tebu 10% dengan nilai kuat tekan 23,00 Mpa. Nilai kuat tekan tersebut mengacu pada SNI 03-1974-1990 kualitas K-277 dimana beton termasuk dalam beton normal struktural untuk aplikasi pembangunan dua lantai.","PeriodicalId":118131,"journal":{"name":"FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123075824","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}