Deny Dwiantoro, Riza Kurniyawan, D. V. Indrayana, Herviona Septiani
{"title":"PENGEMBANGAN JONGGOL SEBAGAI PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN BOGOR TIMUR BERBASIS SMART CITY","authors":"Deny Dwiantoro, Riza Kurniyawan, D. V. Indrayana, Herviona Septiani","doi":"10.36870/insight.v4i1.319","DOIUrl":"https://doi.org/10.36870/insight.v4i1.319","url":null,"abstract":"Kabupaten Bogor merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat dengan pusat pemerintahannya berada di wilayah Kecamatan Cibinong. Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten terpadat di Provinsi Jawa Barat karena Kabupaten Bogor merupakan daerah penyangga bagi DKI Jakarta dalam penyediaan daerah pemukiman sehingga Kabupaten Bogor harus siap menghadapi migrasi penduduk ke wilayahnya. Akibatnya saat ini Kabupaten Bogor menghadapi masalah kenaikan jumlah penduduk, penurunan luas wilayah pertanian dan ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan dan pembinaan pemerintah. Pembentukan Kabupaten Baru, Kabupaten Bogor Timur dengan Pusat Pemerintahan di wilayah Jonggol menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Melalui penelitian ini, pengembangan wilayah Kecamatan Jonggol menjadi Pusat pemerintahan DOB dibangun dengan menerapkan sebuah konsep kota pintar atau Smart City. Dengan analisa Value Engineering dan skema KPBU yang optimal, diharapkan akan ada keterlibatan pihak swasta untuk melakukan investasi di dalam proyek ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan analisa data sekunder yang ada untuk mendapatkan jawaban dari setiap Research Question. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pendekatan dan penerapan Value Engineering pada pengembangan Jonggol sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Bogor Timur telah mengubah fungsi utama sebagai pusat pemerintahan menjadi Smart City dengan fungsi yang inovatif, sehingga mampu menstimulasi pertumbuhan ekonomi daerah pusat pemerintahan","PeriodicalId":113225,"journal":{"name":"PLANNERS INSIGHT : URBAN AND REGIONAL PLANNING JOURNAL","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128239309","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENENTUAN LOKASI AGROINDUSTRI PENGOLAHAN JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK DI PROVINSI GORONTALO","authors":"Ida Hamida","doi":"10.36870/insight.v4i1.320","DOIUrl":"https://doi.org/10.36870/insight.v4i1.320","url":null,"abstract":"Provinsi Gorontalo memiliki potensi dalam bidang pertanian dan perkebunan dilihat dari data statistik tiga tahun terakhir, menurut lapangan usaha sebesar 28,72 % didominasi oleh subsektor pertanian, peternakan, perburuan dan jasa pertanian. Penggunaan lahan di Provinsi Gorontalo, menurut data BPS tahun 2021 didominasi oleh tegal/kebun dan ladang, dengan presentase sebesar 40,49 % dan 29,87%. Penggunaan lahan tegal/kebun dan ladang Provinsi Gorontalo mencapai 400 ribu hektar dan tergolong kedalam sepuluh besar produsen jagung terbesar di Indonesia dengan produksi sebesar 1.800.000 ton pada tahun 2021. Potensi ini mendukung rencana pengembangan industri pakan ruminansia dan unggas di Provinsi Gorontalo, di mana jagung menjadi bahan baku utama pakan ternak dengan penggunaan mencapai 40-60 persen. Secara existing, Provinsi Gorontalo menyuplai jagung ke berbagai pabrik di Indonesia yaitu pabrik di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Saat ini belum ada industri pengolahan pakan ternak di Provinsi Gorontalo, sehingga kebutuhan pakan didatangkan dari luar Provinsi Gorontalo.Pada penelitian ini variabel yang berpengaruh terhadap penentuan lokasi agroindustri berbasis komoditas jagung didapatkan dari diskusi literatur penelitian sebelumnya, yang selanjutnya dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif pada penyusunan kriteria lokasi agroindustri. Hasil dari penelitian ini didapatkan delapan kriteria yaitu kondisi fisik dasar, aksesibilitas, tenaga kerja, bahan baku, sarana dan prasarana pendukung, aglomerasi, kelembagaan, serta kesesuaian lahan yang dapat diidentifikasi menggunakan software ArcGIS menghasilkan tipologi kesesuaian lokasi agroindustri komoditas jagung di Kabupaten Gorontalo","PeriodicalId":113225,"journal":{"name":"PLANNERS INSIGHT : URBAN AND REGIONAL PLANNING JOURNAL","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130197817","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PENAMBAHAN PELABUHAN SINGGAH KAPAL PESIAR DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUNJUNGAN PARIWISATA NASIONAL","authors":"Heru Widodo","doi":"10.36870/insight.v4i1.321","DOIUrl":"https://doi.org/10.36870/insight.v4i1.321","url":null,"abstract":"Salah satu potensi kegiatan perekonomian dalam pengembangan ekonomi lokal adalah sektor pariwisata, karena sektor pariwisata sebagian menarik pendapatan dari luar atau dari wisatawan yang datang dari luar wilayah. Untuk menarik wisatawan dari luar wilayah tentunya perlu dikembangkan dan dikenalkan potensi wisata unggulan daerah dan dalam tingkat lanjut perlu dikembangkan daya dukung khususnya dari kemudahan aksesibilitas dan mobilitas untuk wisatawan luar daerah melalui sektor transportasi. Salah satu moda transportasi yang mendatangkan potensi kunjungan wisatawan dari luar daerah adalah melalui moda transportasi angkutan kapal pesiar, karena sudah dapat dipastikan bahwa wisatawan yang menggunakan kapal pesiar bukan merupakan wisatawan lokal, dan potensi pendapatan dari wisatawan jenis ini cukup besar. Indonesia sendiri telah menetapkan prioritas pelayanan bagi kunjungan kapal pesiar ini, namun Pelabuhan yang ditetapkan sebagai Pelabuhan singgah kapal pesiar belum cukup banyak, atau hanya 10 (sepuluh) Pelabuhan berdasarkan Permenhub 4/2022. Dengan potensi wisata yang cukup besar, dan Indonesia sebagai negara kepulauan tentunya pengembangan penambahan Pelabuhan singgah ini penting dilakukan untuk meningkatkan devisa dari sektor pariwisata. Oleh karena itu dilakukan kajian terkait dengan kemungkinan penambahan Pelabuhan singgah, yang dilakukan dengan metode analisis multikriteria dengan pembobotan, dimana kriteria yang digunakan adalah keterkaitan dengan penetapan destinasi pariwisata prioritas nasional, KSPN, ketersediaan Pelabuhan, dan potensi pariwisata di sekitar Pelabuhan yang dinilai berdasarkan jarak terdekat. Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap Pelabuhan-pelabuhan yang potensial di Indonesia diluar 10 (sepuluh) Pelabuhan yang telah ditetapkan sebagai Pelabuhan singgah, maka direkomendasikan pengembangan tambahan Pelabuhan singgah di Indonesia yaitu Pelabuhan Tanjung Pandan di Belitung Provinsi Bangka Belitung, Pelabuhan Tenau di Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pelabuhan Bitung di Provinsi Sulawesi Utara, Pelabuhan Teluk Byur di Provinsi Sumatera Barat, dan Pelabuhan Batu Ampar di Provinsi Kepulauan Ria","PeriodicalId":113225,"journal":{"name":"PLANNERS INSIGHT : URBAN AND REGIONAL PLANNING JOURNAL","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131030233","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KORELASI ANTARA KESENJANGAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DENGAN KESEJAHTERAAN PENDUDUK DI INDONESIA","authors":"Lisna Rahayu","doi":"10.36870/INSIGHT.V3I1.188","DOIUrl":"https://doi.org/10.36870/INSIGHT.V3I1.188","url":null,"abstract":"Ketimpangan pembangunan jalan antar daerah di Indonesia diperkirakan berkorelasi dengan kesejahteraan masyarakat. Setuju atau tidak, harus kita akui bahwa salah satu indikator yang sering digunakan untuk mengukur kemakmuran adalah Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, validitas PDB sebagai satu-satunya indikator kemakmuran suatu daerah masih diperdebatkan saat ini. Studi terbaru menunjukkan bahwa kemakmuran harus mencakup “aspek material” seperti sejahtera dalam arti memiliki akses pendidikan yang tinggi, fasilitas kesehatan atau daya beli yang tinggi, serta “aspek imaterial” seperti kebahagiaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara ketimpangan pembangunan jalan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat di Indonesia, baik dari segi kesejahteraan material maupun immateril. Hasil analisis asosiasi menunjukkan bahwa infrastruktur jalan berkorelasi cukup erat dengan kemakmuran material tetapi tidak berkorelasi dengan kemakmuran immateriil.","PeriodicalId":113225,"journal":{"name":"PLANNERS INSIGHT : URBAN AND REGIONAL PLANNING JOURNAL","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129006395","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Penerapan Konsep Desain Interior Rumah Sehat Sederhana Pada Permukiman Sub-Urban","authors":"Friska Amalia","doi":"10.36870/INSIGHT.V3I1.190","DOIUrl":"https://doi.org/10.36870/INSIGHT.V3I1.190","url":null,"abstract":"Hunian yang ideal harus mampu memenuhi fungsi hunian sebagaimana mestinya. Namun demikian, beberapa kondisi perumahan di perkotaan belum memenuhi fungsi perumahan dengan baik, terutama di kawasan padat penduduk. Bentuk rumah akan menyesuaikan dengan letak geografis, iklim, dan infrastruktur lingkungan tempat tinggal penggunanya. Rumah di perkotaan cenderung memiliki tipologi yang beragam. Harga tanah yang tinggi membuat masyarakat yang tinggal di perkotaan cenderung memilih rumah mungil yang sederhana bahkan di kawasan kumuh sekaligus. Fenomena ini banyak dijumpai di perkotaan, terutama di kawasan pemukiman gang atau gang kecil. Metode yang digunakan adalah melakukan studi lapangan terhadap situasi dan kondisi eksisting hunian sederhana di kawasan permukiman gang kecil di RT 04 RW 06 Gang Entim Desa Karasak Kecamatan Astana Anyar Kabupaten Bandung. Pengamatan akan dilakukan pada observasi lapangan yang meliputi pengukuran dimensi spasial, pengukuran tingkat kelembaban udara, dan pengukuran tingkat luminansi cahaya yang menjadi tolak ukur dan standar kenyamanan pada sebuah rumah hunian. Setelah itu peneliti akan mengidentifikasi zonasi, pemblokiran, dan kedekatan ruang terkait dengan pola perilaku penghuninya. Selain itu, kuesioner akan dibagikan kepada kepala keluarga di wilayah tersebut untuk memperkuat observasi. Tujuan penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pola perkembangan masyarakat hunian sederhana di Kota Bandung khususnya kawasan hunian sub urban dari perspektif desain interior yang berkaitan dengan kenyamanan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi gaya hidup penghuni (Aspek Sosial Budaya Ruang) khususnya interaksi tata ruang antar penghuni dan furnitur untuk meningkatkan kualitas hidup penghuni.","PeriodicalId":113225,"journal":{"name":"PLANNERS INSIGHT : URBAN AND REGIONAL PLANNING JOURNAL","volume":"475 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132589522","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGUKURAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PELAYANAN ANGKUTAN BIS DI KAWASAN PERKOTAAN BINTUNI","authors":"Ricky Doddy Sianturi, Iwan P. Kusumantoro","doi":"10.36870/INSIGHT.V3I1.193","DOIUrl":"https://doi.org/10.36870/INSIGHT.V3I1.193","url":null,"abstract":"Angkutan umum, khususnya pelayanan angkutan umum merupakan fasilitas dan pelayanan esensial yang disediakan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Kegagalan persaingan pasar dalam penyediaan layanan angkutan umum di daerah yang tidak memberikan keuntungan finansial menuntut pemerintah daerah mengisi ketiadaan dengan motif-motif yang kurang menguntungkan. Pemerintah Bintuni menerapkan konsep angkutan berbasis bus dengan mengoperasikan Angkutan Masyarakat Bintunu (AMB) di wilayah perkotaan kecil dengan tingkat isolasi dan ketimpangan yang tinggi, karakteristik pedesaan yang kuat, jumlah penduduk yang rendah, dan kondisi ekonomi subsisten. Analisis kinerja melalui pengukuran efektivitas dan ketimpangan Efisiensi pelayanan angkutan umum merupakan sarana yang sangat berguna untuk menjamin kelangsungan dan peningkatan kualitas pelayanan secara berkala. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja ekonomi pelayanan AMB dari sudut pandang pemerintah. Pengukuran kinerja dilakukan untuk menilai seberapa efektif dan efisien sumber daya keuangan digunakan untuk menghasilkan layanan, bagaimana produksi layanan digunakan oleh pengguna, dan bagaimana pengaruhnya terhadap pemerintah. Melalui metode pengukuran rasio antara komponen kinerja, benchmarking, dan pembentukan indeks komposit dapat diukur tingkat efisiensi biaya, efektivitas pelayanan, dan efektivitas biaya saat ini, gap kinerja dari standar pelayanan yang optimal, dan variabel yang harus diintervensi. meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan AMB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi dan efektivitas pelayanan AMB masih dibawah standar pelayanan yang optimal. Rendahnya kelayakan finansial layanan AMB disebabkan mahalnya biaya pembuatan jasa transportasi yang tidak dapat diimbangi dengan pendapatan dari konsumsi jasa oleh pengguna dan tarif yang dikenakan sehingga layanan AMB sangat bergantung pada subsidi pemerintah.","PeriodicalId":113225,"journal":{"name":"PLANNERS INSIGHT : URBAN AND REGIONAL PLANNING JOURNAL","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116604035","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengelolaan Penyediaan Parkir sebagai Upaya Mendukung Pariwisata Berkelanjutan di Taman Wisata Alam Kawah Ijen, Kabupaten Banyuwangi","authors":"Achmad Fauzan Iscahyono","doi":"10.36870/INSIGHT.V3I1.192","DOIUrl":"https://doi.org/10.36870/INSIGHT.V3I1.192","url":null,"abstract":"Di Kabupaten Banyuwangi, terdapat objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen di mana jumlah wisatawan yang mengunjungi lokasi tersebut selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya sehingga dikhawatirkan akan melebihi daya dukung wisata alam tersebut. Oleh karena itu, diperlukan strategi berupa pengelolaan pembatasan penyediaan parkir di TWA Kawah Ijen untuk menjaga kelestasian kawasan konservasi alam tersebut agar jumlah wisatawan yang mengunjungi destinasi wisata tersebut tidak melebihi daya dukung lahan wisatanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyediaan parkir sebagai upaya mendukung pariwisata keberlanjutan di TWA Kawah Ijen melalui melakukan perhitungan kebutuhan penyediaan parkir dan yang kemudian dibandingkan dengan hasil perhitungan batasan daya dukung fisik TWA Kawah Ijen diharapkan mampu mengetahui batasan jumlah wisatawan yang dapat ditampung di TWA Kawah Ijen.","PeriodicalId":113225,"journal":{"name":"PLANNERS INSIGHT : URBAN AND REGIONAL PLANNING JOURNAL","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131923170","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Sensitivitas Volume Lalulintas Terhadap Perubahan Tarif Berbasis Willingness to Pay (WTP) Jalan Tol Semarang-Solo","authors":"L. B. B. Prasetyo, Siswanti Zuraida","doi":"10.36870/INSIGHT.V3I1.189","DOIUrl":"https://doi.org/10.36870/INSIGHT.V3I1.189","url":null,"abstract":"Perubahan tarif pada tol Semarang-Solo memunculkan isu strategis pada evaluasi tarif jalan tol yang berpengaruh terhadap potensi volume lalulintas dengan perubahan perilaku dan nilai Willingness to Pay. Evaluasi tarif yang dimaksud, secara lebih teknis, dialamatkan pada estimasi dan proyeksi lalulintas dengan tarif jalan tol ditetapkan sesuai dengan PPJT serta fungsi biaya arus lalulintas sesuai dengan (perilaku) WTP. Artikel ini memaparkan estimasi analisis proyeksi lalulintas dengan tarif jalan tol ditetapkan sesuai dengan PPJT serta fungsi biaya arus lalulintas sesuai dengan (perilaku) WTP pada koridor ruas jalan tol Semarang-Solo. Sedangkan tujuannya adalah untuk dipergunakan sebagai masukan pengembangan usaha (Bussines Plan) Jalan Tol Semarang-Solo. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa secara rata-rata, grafik sensitivitas tersebut mengindikasikan penurunan potensi lalulintas sebesar 1,65% setiap penambahan tarif Rp. 5.000,-","PeriodicalId":113225,"journal":{"name":"PLANNERS INSIGHT : URBAN AND REGIONAL PLANNING JOURNAL","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124017442","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Identifikasi Prioritas Anak terhadap Indikator Kinerja Taman Bermain Layak Anak di Kota Surakarta","authors":"N. Sari, Desiree Marlyn Kipuw","doi":"10.36870/insight.v2i2.137","DOIUrl":"https://doi.org/10.36870/insight.v2i2.137","url":null,"abstract":"Melalui kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak, pemenuhan hak bermain anak diharapkan dapat terwujud, salah satunya dengan menyediakan taman bermain yang layak anak. Kota Surakarta terpilih sebagai salah satu model pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak di Indonesia pada tahun 2006. Dukungan pemerintah Kota Surakarta dalam pemenuhan hak bermain anak dibuktikan dengan membangun Taman Anak Cerdas sebagai tempat bermain, belajar, dan berkreativitas. Selain dukungan pemerintah, dalam mewujudkan Taman Anak Cerdas sebagai tempat bermain anak, juga membutuhkan dukungan masyarakat, termasuk anak-anak, sebagai pengguna fasilitas Taman Bermain. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prioritas indikator kinerja taman bermain layak anak berdasarkan persepsi anak di Kota Surakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi, wawancara, observasi, dan kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling. Adapun teknik analisis data dilakukan dengan metode statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa taman bermain dengan fasilitas beragam; lingkungan aman, bersih, dan sehat; serta lokasi taman yang terjangkau menjadi prioritas teratas bagi anak.","PeriodicalId":113225,"journal":{"name":"PLANNERS INSIGHT : URBAN AND REGIONAL PLANNING JOURNAL","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129155524","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penyusunan Kriteria Perancangan Kawasan Permukiman Kota Baru Tepi Air : Penerapan Konsep Kota Cerdas Berdasarkan Karakter Fisik","authors":"Syahyudes Rina","doi":"10.36870/insight.v1i2.16","DOIUrl":"https://doi.org/10.36870/insight.v1i2.16","url":null,"abstract":"<jats:p>Abstrak</jats:p>","PeriodicalId":113225,"journal":{"name":"PLANNERS INSIGHT : URBAN AND REGIONAL PLANNING JOURNAL","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130791639","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}