{"title":"Gambaran Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Di Desa Padang Timur Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar","authors":"Arfiah Arfiah, P. Patmawati, Afriani Afriani","doi":"10.35329/JKESMAS.V4I2.253","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/JKESMAS.V4I2.253","url":null,"abstract":"STBM adalah pendekatan dengan proses fasilitasi yang sederhana yang dapat merubah sikap lama, kewajiban sanitasi menjadi tanggung jawab masyarakat. Dengan satu kepercayaan bahwa kondisi bersih, nyaman dan sehat adalah kebutuhan alami manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pelaksanaan di Desa Padang Timur Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain kuantitatif. Populasi adalah semua kepala keluarga di Desa Padang Timur Kecamatan Campalagian sejumlah 385 kepala keluarga, pengambilan sampel dengan purposive sampling dengan jumlah sampel 80 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data sekunder dan data primer. Analisis data adalah analisis statistik deskriptif untuk melihat gambaran besaran persentase pelaksanaan terhadap STBM. Hasil penelitian menunjukkan gambaran pelaksanaan STBM pada pilar pertama stop buang air besar sembarangan yang terlaksana cukup 51 responden (63,8%), pilar kedua cuci tangan pakai sabun yang terlaksana cukup baik 46 responden (57,5%), pilar ketiga pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga yang terlaksana cukup baik 47 responden (58,8%), pilar keempat pengamanan sampah rumah tangga yang terlaksana cukup baik 21 responden (26,2%), dan pilar kelima pengamanan limbah cair rumah tangga kurang baik yang terlaksana 51 responden (63,8%).Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan STBM di Desa Padang Timur Kecamatan Campalagian masih kurang optimal dalam menjalankan program STBM.","PeriodicalId":108881,"journal":{"name":"J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127862750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efektivitas Senam Hamil Dan Yoga Hamil Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas Pekkabata","authors":"Lina Fitriani","doi":"10.35329/JKESMAS.V4I2.246","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/JKESMAS.V4I2.246","url":null,"abstract":"Nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III terjadi karena perubahan hormonal yang menimbulkan perubahan pada jaringan lunak penyangga dan penghubung sehingga menurunnya elastisitas dan fleksibilitas otot. Prevalensi nyeri punggung bawah pada kehamilan dilaporkan bervariasi dari 50% di Inggris dan Skandinavia serta 70% di Australia. Berdasarkan laporan Profil Data Kesehatan Indonesia tahun 2015 terdapat 5.298.285 orang ibu hamil di Indonesia, di wilayah Provinsi Jawa Tengah jumlahnya ada 314.492 orang, di wilayah kota Semarang 53.734 orang ibu hamil mengalami nyeri punggung bawah. Dari 50 ibu hamil trimester III yang ada di Puskesmas Pekkabata, ada 30 orang ibu hamil yang mengalami nyeri punggung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas senam hamil dan yoga hamil dalam menurunkan keluhan nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III serta untuk mengetahui perbandingan efektivitas dari keduanya. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian Quasi eksperimen dengan rancangan penelitian two grup pre test - post test yang berupaya untuk menganalisis efektivitas senam hamil dan yoga hamil terhadap penurunan nyeri punggung bawah. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Pekkabata pada bulan Januari - Desember. Penilaian dilakukan dengan cara mengkaji tingkat nyeri punggung bawah ibu hamil sebelum dan sesudah dilakukan senam hamil atau yoga hamil. Banyaknya sampel dalam penelitian ini adalah 20 responden.","PeriodicalId":108881,"journal":{"name":"J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130923399","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Faktor Determinan Yang Mempengaruhi Terjadinya Gizi Kurang Pada Balita Di Kabupaten Polewali Mandar","authors":"K FredyAkbar","doi":"10.35329/JKESMAS.V4I2.251","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/JKESMAS.V4I2.251","url":null,"abstract":"Status gizi kurang dan gizi buruk memberi konstribusi terhadap angka kematian balita, dimana angka kematian balita (AKABA) yang tertinggi di Indonesia adalah Sulawesi Barat yaitu 96 per 1.000 kelahiran hidup (Kemenkes 2014). Dinas kesehatan Kabupaten Polewali Mandar melaporkan selama tahun 2015 balita yang mengalami gizi kurang sebanyak 1.186 balita kasus pada laki-laki sebanyak 590 balita dan kasus pada perempuan sebanyak 596 balita dan Puskesmas yang paling tinggi angka gizi kurangnya yaitu Puskesmas Pambusuang sebesar 143 balita. Gizi menjadi bagian yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, Apabila seorang anak terkena difisiensi gizi maka kemungkinan besar anak akan mudah terkena infeksi Oleh karena itu diperlukan suatu identifikasi melalui penelitian dengan tujuan untuk mengetahui apakah pendidikan, pemberian makan, dan pendapatan mempengaruhi terjadinya gizi kurang pada balita agar kita dapat keluar dari masalah gizi. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 80 orang. Hasil penelitian menunjukkan pendidikan rendah berpengaruh terhadap terjadinya gizi kurang dimana nilai X2 hitung > X2 tabel (4,406 > 3,841), Pemberian makan Ibu yang kurang berpengaruh terhadap terjadinya gizi kurang pada balita hal ini dibuktikan dengan hasil uji statistik nilai X2 hitung > X2 tabel (21,607 > 3,841), Sedangkan berdasarkan hasil penelitian Pendapatan keluarga tidak berpengaruh terhadap terjadinya gizi kurang pada balita hal ini terlihat dari hasil uji statistik nilai X2 hitung < X2 tabel (1,667 < 3,841).","PeriodicalId":108881,"journal":{"name":"J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132230691","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gambaran Pengetehuan Sikap Dan Dukungan Keluarga Oleh Ibu Hamil Terhadap Pelayanan Kebidanan Di Wilayah Kerja Puskesmas","authors":"Andi Syarkawi, M. Anwar","doi":"10.35329/JKESMAS.V3I2.249","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/JKESMAS.V3I2.249","url":null,"abstract":"Tujuan penelitia ini adalah untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Sikap dan Dukungan Keluarga Terhadap Pelayanan Kebidanan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mehalaan Kabupaten Mamasa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriftif dengan desain penelitian dimana waktu pengukuran variabel independen dan dependen hanya satukali disaat di lakukan penelitian dengan cara membagikan kusionar. Dari hasil penelitian diperoleh lebidari (59,2%) yang memiliki tingkat pengetahuan kurang terhadap pelayanan Kebidanan. Sedangkan Sikap diperoleh lebih dari (55,1%) yang memiliki sikap kurang terhadap pelayanan Kebidanan. Dan Dukungan keluarga diperole kurang dari ( 24,5%) yang memiliki dukungan Keluarga kurang terhadap pelayanan Kebidanan. Melihat dari hasil tersebut maka dapat di tarik kesimpulan bahwa pelayanan kebidanan di Kecamatan Mehalaan belum sesuai yang diharapkan ibu hamil yang di tentukan maka disarankan sebaiknya ibu hamil untuk lebih memanfaatkan pelayanan kebidanan untuk menghindari tejadinya gejala pada janin yang dikandung oleh ibu hamil.","PeriodicalId":108881,"journal":{"name":"J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122355579","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi Tentang Motivasi Kunjungan Ibu Hamil Ke Posyandu Desa Batupanga Daala Kec. Luyo Kabupaten Polewali Mandar","authors":"Rina Sam Sam, Yuliani Soerachmad","doi":"10.35329/JKESMAS.V3I2.248","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/JKESMAS.V3I2.248","url":null,"abstract":"Kunjungan ke Posyandu bagi ibu hamil sangat diperlukan mengingat pemeriksaan dan pemberian tablet Fe juga yang dilaksanakan di Posyandu oleh bidan. Banyak kendala yang dihadapi petugas untuk meningkatkan kunjungan ke Posyandu antara lain, pengetahuan ibu, jarak Posyandu yang relative jauh, persepsi masyarakat/ibu tentang Posyandu itu sendiri. Masyarakat masih perlu dibina dan di ajak utuk selalu berkunjung ke Posyandu, agar kesehatan bayi, balita dan ibu hamil lebih terjaga sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat lebih terjamin untuk generasi berikutnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan subjek penelitiannya adalah informan biasa sebanyak tujuh orang, informan kunci sebanyak dua orang penentuan sampel dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian dari 9 informan menunjukkan bahwa kunjungan ibu hamil ke Posyandu Desa Batupanga Daala, sebagian besar keluarga mendukung untuk melakukan pemeriksaan kehamilan namun ibu hamil yang bermasa bodoh dan kurang bersosialisasi. Selain itu ada juga ibu hamil yang merasa nyaman melakukan pemeriksaan di dukun. Hal ini disebabkan petugas kesehatan kadang-kadang tidak hadir akibat akses jalan yang sulit dijangkau dan fasilitas yang ada di Posyandu memiliki fasilitas yang lengkap kecuali di Posyandu Salujerre. Disimpulkan bahwa keluarga mendukung untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Dan kehadiran petugas kesehatan yang kadang-kadang tidak hadir di karenakan akses jalan yang tidak terjangkau, walaupun fasilitas di Posyandu sebagian besar lengkap. Disarankan kepada ibu hamil rutin dalam memeriksakan kandungannya agar setiap masalah kehamilan yang dialalmi terdeteksi secara cepat oleh petugas kesehatan serta sering mensosialisasikan fungsi program pelayanan Antenatal Care yang ada dan melakukan pendekatan terhadap keluarga yang masih sulit melakukan kunjungan ANC.","PeriodicalId":108881,"journal":{"name":"J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117204537","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Otot Dan Tulang Pada Pekerja Pemintalan Tali Di Dusun Lambe Desa Karama Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar","authors":"Nur Indah Fajriany, Maarifah Dahlan","doi":"10.35329/JKESMAS.V4I2.250","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/JKESMAS.V4I2.250","url":null,"abstract":"Industri pemintalan tali di Dusun Lambe Desa Karama Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar merupakan industri rumah tangga yang dijalankan masyarakat di daerah tersebut sejak tahun 1969 dan bersifat informal. Dalam seharinya satu kelompok menghasilkan 10 rol tali. Dari hasil identifikasi awal dari 15 pekerja yang diwawancarai diketahui 10 pekerja yang mengalami keluhan otot dan tulang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keluhan otot dan tulang pada pekerja pemintalan tali di Dusun Lambe Desa Karama Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan desain cross sectional terhadap 40 pekerja sebagai sampel yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Analisis data dengan univariat untuk mendeskripsikan karakteristik responden dan bivariat dengan cross tabulasi kemudian diuji menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pekerja dengan umur ≥ 35 tahun lebih banyak mengalami keluhan otot dan tulang yaitu 47,5 % dengan nilai p value = 0,049, pekerja dengan lama kerja sehari yang tidak memenuhi syarat lebih banyak mengalami keluhan otot dan tulang yaitu 77,5 % dengan nilai p value = 0,003, dan pekerja dengan sikap tubuh duduk dalam bekerja lebih banyak mengalami keluhan otot dan tulang yaitu 65,0 % dengan nilai p value = 0,149.","PeriodicalId":108881,"journal":{"name":"J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130886792","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi Mutu Pelayanan Kesehatan Pasien JKN Rawat Inap Kelas III Di RSUD Polewali Kabupaten Polewali Mandar","authors":"Nurmalasari Nurmalasari, Faisal Nursid","doi":"10.35329/JKESMAS.V3I2.247","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/JKESMAS.V3I2.247","url":null,"abstract":"Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan maka fungsi pelayanan perlu diitingkatkan untuk memberi kepuasan pasien. Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat dipenuhinya kebutuhan masyarakat atau perorangan terhadap asuhan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi yang baik dengan pemanfaatan sumber daya secara wajar, efisien, efektif dalam keterbatasan kemampuan pemerintah dan masyarakat, serta diselenggarakan secara aman dan memuaskan pelanggan sesuai dengan norma dan etika yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu pelayanan kesehatan pasien JKN rawat inap kelas III di RSUD Polewali Kabupaten Polewali Mandar berdasarkan dimensi kehandalan, jaminan, bukti fisik, perhatian dan daya tanggap. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 82 responden dengan teknik pengambilan sampel yaitu random sampling. Hasil penelitian menyebutkan bahwa mutu pelayanan kesehatan berdasarkan variabel kehandalan tergolong dalam kategori puas yaitu sebanyak 58 responden (70,73 %), variabel jaminan tergolong dalam kategori puas yaitu sebanyak 75 responden (91,47 %), variabel bukti fisik tergolong dalam kategori puas sebanyak 51 responden (62,2 %), variabel perhatian tergolong dalam kategori puas yaitu sebanyak 59 responden (71,95 %) dan variabel daya tanggap tergolong dalam kategori puas yaitu sebanyak 63 responden (76,83 %).","PeriodicalId":108881,"journal":{"name":"J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116763474","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gambaran Penggunaan Alat Pelindung Diri Tenaga Outsourcing Distribusi Di PT PLN (Persero) Rayon Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar","authors":"I. Indrayani, S. Sukmawati","doi":"10.35329/JKESMAS.V4I1.236","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/JKESMAS.V4I1.236","url":null,"abstract":"Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu cara untuk menghindari bahaya kecelakaan. APD adalah seperangkat alat kerja yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari adanya kemungkinan potensi bahaya untuk kecelakaan kerja. APD tidaklah secara sempurna dapat melindungi tubuh tetapi akan mengurangi tingkat keparahan kecelakaan yang terjadi. Meskipun telah menggunakan alat pelindung diri usaha pencegahan secara teknis adalah yang paling utama oleh karena itu manfaat yang pokok pada penggunaan APD yaitu untuk menghindari dan mengurangi terjadinya kecelakaan atau gangguan kesehatan tenaga kerja yang membawa implikasi yang positif bagi karyawan dan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan APD Tenaga Outsourcing Distribusi di PT.PLN (Persero) Rayon Wonomulyo Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar.Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan desain penelitian kuantitatif.Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 32 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data primer dan data sekunder. Analisis data dilakukan dalam bentuk distribusi frekuensi persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 93,8% memiliki pengetahuan cukup dan yang memiliki pengetahuan yang kurang sebesar 6,2% pada tenaga outsourcing distribusi di PT.PLN (Persero) Rayon Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar dan yang memiliki sikap negatif dalam penggunaan APD pada tenaga distribusi sebesar 15,6%, yang memiliki sikap positif sebesar 84,4% dan yang melakukan tindakan kurang baik sebesar 9,4%, yang melakukan tindakan yang baik sebesar 90,6%Sebaiknya tetap meningkatkan aplikasi pengetahuan yang telah ada melalui pelatihan APD pada tenaga kerja dan tetap menanamkan kesadaran untuk selalu menggunakan APD.","PeriodicalId":108881,"journal":{"name":"J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124917147","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Faktor Risiko Kejadian Kanker Serviks Di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar","authors":"Musfirah Musfirah","doi":"10.35329/JKESMAS.V4I1.231","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/JKESMAS.V4I1.231","url":null,"abstract":"Kanker serviks masih menjadi problem kesehatan bagi masyarakat indonesia,karena kanker ini masih merupakan keganasan yang paling banyak pada wanita. Di Indonesia terjadi peningkatan penyakit kanker serviks dan menjadi salah satu penyebab kematian pada usia produktif. Untuk mengetahui faktor terjadinya peningkatan penyakit kanker serviks telah dilakukan penelitian dengan rancangan Case Control Study terhadap penderita kanker serviks. Sampel diambil pada penderita yang datang berobat dan rawat inap bulan Maret-April di RSUP.Dr.Wahidin Sudirohusodo yang berjumlah 174 pasien.Data primer dikumpulkan dengan teknik menggunakan koesioner. Data dianalisis secara Univariat, Bivariat dan Multivariat.Hasil uji statistik meunjukkan bahwa usia pertama kawin (OR=2,473), paritas (OR=1,971), hygiene rendah (OR=0,665), penggunaan kontrasepsi oral (OR=2,161). Terdapat hubungan yang signifikan anatara 2 faktor yang menentukan kejadian kanker serviks yaitu usia pertama kawin (OR=2,473) dan penggunaan kontrasepsi oral (OR = 2,161) dan status suami merokok (OR=1,243). Berdasarkan variabel multivariat melalui uji Regresi Logistik Ganda menunjukkan adanya penggunaan kontrasepsi oral merupakan faktor yang paling berisiko terjadinya serviks. Berdasarkan hasil penelitian ini maka usia pertama kawin perlu mendapatkan perhatian dengan memberikan standar umur >20 tahun sebelum melangsungkan perkawinan dan penggunaan kontrasepsi oral yang melalui pengawasan dan pengontrolan yang baik seperti tidak terlalu lama menggunakan alat kontrasepsi dan mencari yang aman seperti melakukan tutup kandungan.","PeriodicalId":108881,"journal":{"name":"J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124865877","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gambaran Perilaku Masyarakat Adat Karampuang Dalam Mencari Pengobatan Dukun (Ma’sanro)","authors":"Dian Mirza Togobu","doi":"10.35329/JKESMAS.V4I1.232","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/JKESMAS.V4I1.232","url":null,"abstract":"Metode pengobatan berkembang sesuai dengan perkembangan dunia pemikiran dan kebudayaan manusia. Pemahaman masyarakat terhadap hal-hal yang dipercayai secara turun-temurun merupakan bagian dari kearifan lokal yang sulit untuk dilepaskan. Hingga pemahaman magis yang irasional terhadap pengobatan melalui dukun sangat dipercayai oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi tentang gambaran perilaku masyarakat adat Karampuang mengenai pengobatan dukun (ma’sanro) Desa Tompobulu Kecamatan Bulupoddo Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan. Jenis penelitian digunakan Kualitatif agar bisa mendapatkan data yang lengkap dan mendalam dimana informasi diperoleh dengan pendekatan Fenomenologi. Hasil penelitan diperoleh bahwa dalam lingkup faktor predisposisi yaitu pengetahuan informan tentang pengobatan sanro masih dalam tingkat tahu dan sedikitnya hanya sampai memahami dimana informan hanya mampu menyebutkan apa saja yang pernah mereka dengar, lihat, dan rasakan tanpa mampu menjelaskan secara mendalam tentang pengobatan tersebut. Sikap informan tentang pengobatan ma’sanro menunjukkkan sikap menerima dengan adanya pengobatan sanro (dukun) karena sikap positif yang dilakukan dukun kepada masyarakatnya, sikap menerima dengan rasa senang dan puas akan pelayanan sanro (dukun) yang terbilang murah meriah, terjangkau dan lebih cepat memberikan pertolongan. Nilai dan adat istiadat yang mengeratkan tradisi warisan nenek moyang mereka. Faktor pendukung yang berupa sarana dan prasarana harus lebih ditingkatkan lagi alat dan pelayanannya, sedangkan dari faktor pendorong yang merupakan tokoh masyarakat, tokoh agama dan petugas kesehatan agar lebih memperhatikan masyarakatnya dan sering memberikan pengawasan dan penyuluhan masalah bahaya bagi kesehatan, karena mereka merupakan contoh nyata untuk masyarakat jadikan refrensi dalam berperilaku sehat.","PeriodicalId":108881,"journal":{"name":"J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126421808","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}