Inovasi Fisika Indonesia最新文献

筛选
英文 中文
IDENTIFIKASI SESAR GRINDULU DENGAN MEMANFAATKAN METODE GRAVITASI 利用重力方法来识别剖面研磨
Inovasi Fisika Indonesia Pub Date : 2022-04-28 DOI: 10.26740/ifi.v11n02.p20-27
Hikmatul Maulidah, T. Prastowo, Arie Realita
{"title":"IDENTIFIKASI SESAR GRINDULU DENGAN MEMANFAATKAN METODE GRAVITASI","authors":"Hikmatul Maulidah, T. Prastowo, Arie Realita","doi":"10.26740/ifi.v11n02.p20-27","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v11n02.p20-27","url":null,"abstract":"AbstrakSesar aktif merupakan salah satu sumber potensial pemicu gempa tektonik di wilayah selatan Jawa Timur,dimana Pacitan merupakan kabupaten dengan tatanan geologi yang didominasi oleh busur pengunungan selatan.Identifikasi kehadiran dan karakteristik Sesar Grindulu di Kabupaten Pacitan adalah penting sebagai bagian dari studimitigasi bencana seismik. Proses identifikasi kehadiran dan karakteristik sesar tersebut memanfaatkan metode gravitasiuntuk menentukan posisi geografis, orientasi dan tipe Sesar Grindulu. Data penelitian berupa distribusi anomali gravitasiyang diperoleh dari satelit TOPEX dengan beberapa koreksi untuk mendapatkan Complete Bouguer Anomaly (CBA).Teknik pemfilteran kontinuitas ke atas diterapkan untuk memisahkan anomali regional dan anomali lokal sehingga bisadigunakan untuk mengetahui orientasi sesar. Teknik Second Vertical Derivative (SVD) diterapkan untuk mengetahuilokasi dan tipe sesar. Analisis semua teknik yang diterapkan dalam penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa posisiSesar Grindulu adalah 111,1o – 111,3o BT dan 8,1o – 8,2o LS dengan orientasi arah timur laut–barat daya (NE-SW).Area timur laut identik dengan wilayah utara Kabupaten Pacitan yang didominasi batuan dengan densitas rendah dandiduga memotong jalur utama Sesar Grindulu di perlintasan Sungai Grindulu. Area barat daya identik dengan wilayahselatan Kabupaten Pacitan yang didominasi oleh batuan dengan densitas relatif tinggi karena wilayah selatan Pacitandipengaruhi oleh aktivitas magmatik busur pengunungan selatan Pulau Jawa. Interpretasi hasil terapan teknik SVD pada5 slicing anomali lokal menunjukkan bahwa Sesar Grindulu merupakan sesar dengan kombinasi tipe turun dan geser.Temuan penelitian ini bermanfaat sebagai kajian potensi bencana dan upaya pengurangan risiko bencana di Pacitan. \u0000Kata Kunci: Pacitan, Sesar Grindulu, metode gravitasi, TOPEX, kontinuitas ke atas, koreksi CBA, SVD \u0000AbstractActive faults have prompted one of potential sources for tectonic earthquakes in the southern regions of East Java,where Pacitan is a region of interest with a geological setting being dominated by the Java southern mountain arc.Identification of the presence and characteristics of Grindulu Fault in Pacitan is vital for seismic hazard mitigation study.In this study, such identification involved the use of gravity method to determine geographical positions, orientation andfaulting type of the Grindulu. The data included gravity anomaly distribution obtained from TOPEX satellites with somelocal corrections towards Complete Bouguer Anomaly (CBA). A filtering technique called upward continuation was usedto separate regional anomaly from local one in order to determine fault orientation. A Second Vertical Derivative (SVD)technique was also used to determine the Grindulu locations and faulting type. Analysis of the applied techniques showedthat the Grindulu is located at 111.1o – 111.3o E and 8.1o – 8.2o S with its NE-SW direction. We found that the northeaststudy area","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44127973","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
ANALISIS SEISMISITAS DAN POTENSI BAHAYA BENCANA SEISMIK DI WILAYAH SELATAN PULAU SUMATERA 材料中世界上最好的地震潜能的委托和潜能分析
Inovasi Fisika Indonesia Pub Date : 2022-04-26 DOI: 10.26740/ifi.v11n2.p12-19
Intan Novia Sari, T. Prastowo
{"title":"ANALISIS SEISMISITAS DAN POTENSI BAHAYA BENCANA SEISMIK DI WILAYAH SELATAN PULAU SUMATERA","authors":"Intan Novia Sari, T. Prastowo","doi":"10.26740/ifi.v11n2.p12-19","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v11n2.p12-19","url":null,"abstract":"AbstrakPotensi bencana gempa di wilayah selatan Sumatera dapat dipelajari melalui studi seismisitas wilayah denganmenghitung 𝑎-value untuk mendiskripsikan level seismisitas dan 𝑏-value untuk mediskripsikan stres batuan geologibawah permukaan. Data penelitian ini adalah statistik magnitudo antara 3,5 ≤ 𝑀w ≤ 8,4 selama tahun 1970-2021 dengankedalaman gempa mencapai 640 km yang bisa diakses melalui laman https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/.Perhitungan 𝑎-value dan 𝑏-value dilakukan dengan membagi wilayah selatan Sumatera menjadi Zona 1, Zona 2, danZona 3 dengan hasil-hasil untuk Zona 1: 𝑎 = 6,40 dan 𝑏 = 0,83; Zona 2: 𝑎 = 6,78 dan 𝑏 = 0,91; dan Zona 3: 𝑎 = 6,15dan 𝑏 = 1,05. Berbeda dengan nilai 𝑎 dan 𝑏, anomali 𝑏 tidak dinyatakan sebagai angka melainkan dalam bentuk petavariasi spasial 𝑏-value. Analisis hasil-hasil perhitungan 𝑎 dan 𝑏 untuk ketiga zona seismik menunjukkan bahwaseismisitas Zona 2 paling tinggi karena aktivitas seismo-tektonik sepanjang transisi zona subduksi Sumatera menujuzona subduksi Jawa. Seismisitas Zona 1 juga relatif tinggi dipicu oleh aktivitas serupa sepanjang zona subduksi dekatPalung Sumatera dan Sesar Besar Sumatera. Hal ini berarti wilayah barat Sumatera bagian selatan lebih rentan terhadappotensi bencana gempa tektonik. Analisis variasi spasial 𝑏-value menemukan wilayah selatan Sumatera dengan 𝑏-valueyang rendah bertepatan dengan saat gempa besar yang memicu gelombang tsunami pada tanggal 12 September 2007.Hasil-hasil penelitian ini sama dengan temuan terdahulu yang relevan dengan studi seismisitas Pulau Sumatera.Kata Kunci: seismisitas wilayah selatan Sumatera, 𝑎-value, 𝑏-value, anomali 𝑏-value \u0000AbstractThe potency for eartquakes hazards in southern Sumatera can be examined by calculating 𝑎-value used todescribe seismicity and 𝑏-value used to describe subsurface rock stress. The data for this study are earthquake momentmagnitudes between 3,5 ≤ 𝑀w ≤ 8,4 during the years of 1970-2021 with depths reaching to 640 km accessed athttps://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/. Calculation was performed by dividing the southern Sumatera intoZone 1, Zone 2, and Zone 3 with the results were for Zone 1: 𝑎 = 6.40 and 𝑏 = 0.83; Zona 2: 𝑎 = 6.78 and 𝑏 = 0.91; andZona 3: 𝑎 = 6.15 and 𝑏 = 1.05. Different from 𝑎-value and 𝑏-value, the 𝑏 anomaly was not represented in numbers butit was given in the spatial variation of 𝑏-value. Analysis showed that seismicity in Zone 2 is the highest due to seismotectonic activity along transition from Sumatera to Java subduction zone. Seismicity in Zone 1 is also relatively hightriggered by similar activity along the subduction zone near the Sumatran Trench and the Great Sumatran Fault. Itmeans that the western part of the southern Sumatera is more vulnerable to tectonic earthquake potential. The analysisof spatial variations of the 𝑏-value found that regions of low 𝑏-value corresponded to a large earthquake that generatedtsunami on September 12, 2007. Th","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45268714","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
ANALISIS SEISMISITAS DAN POTENSI BAHAYA BENCANA SEISMIK PULAU SUMATERA BERDASARKAN DATA GEMPA 1970-2020
Inovasi Fisika Indonesia Pub Date : 2022-04-08 DOI: 10.26740/ifi.v11n02.p1-11
M. Madlazim, Nurul Dwi Lestari
{"title":"ANALISIS SEISMISITAS DAN POTENSI BAHAYA BENCANA SEISMIK PULAU SUMATERA BERDASARKAN DATA GEMPA 1970-2020","authors":"M. Madlazim, Nurul Dwi Lestari","doi":"10.26740/ifi.v11n02.p1-11","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v11n02.p1-11","url":null,"abstract":"Abstrak  \u0000Seismisitas Sumatera dan potensi bencana gempa tektonik dapat dipelajari melalui analisis parameter -value, -value, dan anomali -value. Nilai  merefleksikan level seismisitas, nilai  menunjukkan level stres batuan geologi bawah permukaan, dan anomali nilai  bisa menjadi prekursor gempa besar. Ketiga parameter tersebut secara akurat diperoleh dengan memanfaatkan statistik frekuensi-magnitudo (FMD) gempa dari katalog USGS antara 1970-2020 dengan magnitudo antara 4,0  9,5 dan kedalaman mencapai 640 km. Kurva FMD menjadi basis penerapan hukum Gutenberg-Richter melalui pendekatan maximum likelihood. Perhitungan ketiga parameter dilakukan dengan membagi wilayah Sumatera menjadi Zona 1, Zona 2, dan Zona 3. Hasil-hasil perhitungan untuk Zona 1:  = 6,02 dan  = 0,76; Zona 2:  = 6,50 dan  = 0,84; dan Zona 3:  = 6,86 dan  = 0,88. Anomali nilai  untuk ketiga zona seismik dinyatakan sebagai peta variasi spasio-temporal -value. Berdasarkan definisi -value dan -value, maka seismisitas Zona 3 (selatan Sumatera) paling tinggi dibandingkan dengan zona lain sedangkan struktur batuan bawah permukaan Zona 1 (utara Sumatera) memiliki stres paling tinggi yang relevan dengan peristiwa gempa besar yang sering terjadi. Analisis variasi spasio-temporal -value menemukan kesesuaian lokasi episenter gempa besar dengan daerah-daerah yang memiliki nilai  yang rendah baik pada Zona 1, Zona 2 maupun Zona 3. Hal ini menunjukkan bahwa -drop dapat digunakan sebagai indikator gempa besar, sama seperti temuan terdahulu yang relevan dengan seismisitas Sumatera. Analisis histogram kedalaman sumber menunjukkan bahwa mayoritas gempa Sumatera adalah gempa dangkal dengan kedaaman rata-rata dalam rentang 30-40 km. Dengan demikian, seluruh wilayah Pulau Sumatera adalah rentan terhadap potensi bahaya bencana gempa tektonik. \u0000Kata Kunci: seismisitas Sumatera, -value, -value, anomali -value, hukum Gutenberg-Richter \u0000Abstract \u0000Seismicity in Sumatera and the potency for tectonic earthquakes can be examined using seismic parameters: -value, -value, and -value anomaly. Parameter -value reflects seismicity level, -value indicates the level of stress on subsurface structure, and -value anomaly is a precursor for a large event. The parameters were accurately calculated from USGS earthquake catalogue for frequency-magnitude distribution (FMD) in Sumatera between 1970-2020 with magnitudes 4.0  9.5 and the depths reaching 640 km beneath the surface. The FMD is a basis for the application of Gutenberg-Richter law through a maximum likelihood approach. Parameter calculation was performed by dividing Sumatera into Zone 1, Zone 2, and Zone 3. The results were for Zone 1:  = 6.02 and  = 0.76; Zone 2:  = 6.50 and  = 0.84; and Zone 3:  = 6.86 and  = 0.88. The  anomaly was given as maps of spatio-temporal -value variations. Based on -value and -value definitions, seismicity in Zone 3 is the highest while subsurface structure in Zone 1 shows the highest stress, relevant to frequent large occurrences in th","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43597722","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU DAN MADU TERHADAP SIFAT ANTIBAKTERI PLESTER LUKA HIDROGEL PVA/KITOSAN 绿色槟榔和蜂蜜提取物的浓度对PVA/KITOSAN凝胶抗菌特性的影响
Inovasi Fisika Indonesia Pub Date : 2022-04-01 DOI: 10.26740/ifi.v11n1.p48-55
Nurul Chamidah, L. Rohmawati
{"title":"PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU DAN MADU TERHADAP SIFAT ANTIBAKTERI PLESTER LUKA HIDROGEL PVA/KITOSAN","authors":"Nurul Chamidah, L. Rohmawati","doi":"10.26740/ifi.v11n1.p48-55","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v11n1.p48-55","url":null,"abstract":"Plester luka yang ada di pasaran pada umumnya masih menggunakan bahan sintetis, sehingga dapat menimbulkan reaksi hipersensitif pada luka. Oleh karena itu, dibutuhkan plester luka berbahan dasar alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas daun sirih dan madu sebagai plester luka hidrogel PVA (Polivinil Alkohol)/kitosan yang alami dalam menghambat bakteri S. aureus dan E. coli, dan mengetahui tingkat elastisitasnya. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan 3 perlakuan. Ekstraksi daun sirih hijau dan madu menggunakan metode maserasi dengan variasi konsentrasi yakni 5wt%, 15wt%, dan 25wt%. Setiap konsentrasi ditambahkan dengan PVA dan kitosan lalu dipanaskan pada suhu 85ºC selama 5 jam hingga terbentuk membran. Membran tersebut diuji antibakteri, kuat tarik, dan SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan konsentrasi 15 wt% ekstrak daun sirih hijau memiliki aktivitas antibakteri yang paling efektif pada bakteri S. aureus dan E. coli adalah (16,8 0,47) mm dan (18,4 0,35) mm. Sedangkan pada konsentrasi 25 wt%  hidrogel memiliki nilai kuat tarik paling baik sebesar 0.219 MPa, modulus elastisitas 0.09 MPa, dan memiliki struktur morfologi berpori dan halus namun masih terdapat aglomerasi.","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42356737","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
MEKANIKA PERAMBATAN GELOMBANG TSUNAMI: STUDI KASUS TSUNAMI TELUK PALU DAN SELAT SUNDA TAHUN 2018 海啸波浏览器力学:2018年锤湾和巽他海峡海啸病例研究
Inovasi Fisika Indonesia Pub Date : 2022-04-01 DOI: 10.26740/ifi.v11n1.p35-47
Roifatu Diana Zain, T. Prastowo
{"title":"MEKANIKA PERAMBATAN GELOMBANG TSUNAMI: STUDI KASUS TSUNAMI TELUK PALU DAN SELAT SUNDA TAHUN 2018","authors":"Roifatu Diana Zain, T. Prastowo","doi":"10.26740/ifi.v11n1.p35-47","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v11n1.p35-47","url":null,"abstract":"Pemahaman mekanika perambatan gelombang tsunami adalah penting dalam studi mitigasi bencana tsunami. Aspek kinematik menjelaskan fenomena tsunami time delay dan aspek dinamik menjelaskan fenomena tsunami run-up. Time delay dihitung sebagai selisih waktu antara kedatangan gelombang tsunami dan estimasi waktu tiba berdasarkan aproksimasi shallow water dimana tsunami bergerak dengan kecepatan yang hanya bergantung pada kedalaman lokal. Estimasi run-up diuji menggunakan Hukum Green dengan hanya mempertimbangkan efek pendangkalan pantai dan Hukum Green yang telah dimodifikasi dengan menyertakan efek refraksi gelombang tsunami saat mendekati pantai. Tujuan penelitian adalah menguji apakah aspek kinematik dan dinamik perambatan gelombang tsunami berlaku untuk kasus tsunami Teluk Palu dan Selat Sunda pada tahun 2018. Data penelitian diperoleh dari NOAA (lembaga kredibel yang dikelola oleh pemerintah US) dan beberapa publikasi yang relevan. Hasil-hasil penelitian berupa grafik time delay yang menunjukkan bahwa observed travel times lebih besar dibandingkan dengan estimated travel times. Hal ini berarti tsunami datang terlambat ke tepi pantai akibat deformasi fisis dasar laut. Selain itu, juga diperoleh grafik time delay terhadap travel distance, dimana untuk Teluk Palu diperoleh  0,61 sedangkan untuk Selat Sunda,  0,82. Faktor geometri Teluk Palu dan Selat Sunda yang relatif sempit dibandingkan dengan Samudera Pasifik menjadi alasan mengapa  tidak sebesar kasus trans-Pasifik seperti temuan penelitian terdahulu. Estimasi run-up berbasis modifikasi Hukum Green memberikan hasil perhitungan yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan Hukum Green yang hanya mempertimbangkan efek pendangkalan, dimana ada peningkatan akurasi estimasi run-up sebesar 2-3 kali lipat. Kesimpulan penting adalah aspek kinematik dan dinamik perambatan gelombang tsunami masih berlaku untuk tsunami Teluk Palu dan Selat Sunda dengan penyimpangan terbatas karena faktor geometri lokasi kejadian.Pemahaman mekanika perambatan gelombang tsunami adalah penting dalam studi mitigasi bencana tsunami. Aspek kinematik menjelaskan fenomena tsunami time delay dan aspek dinamik menjelaskan fenomena tsunami run-up. Time delay dihitung sebagai selisih waktu antara kedatangan gelombang tsunami dan estimasi waktu tiba berdasarkan aproksimasi shallow water dimana tsunami bergerak dengan kecepatan yang hanya bergantung pada kedalaman lokal. Estimasi run-up diuji menggunakan Hukum Green dengan hanya mempertimbangkan efek pendangkalan pantai dan Hukum Green yang telah dimodifikasi dengan menyertakan efek refraksi gelombang tsunami saat mendekati pantai. Tujuan penelitian adalah menguji apakah aspek kinematik dan dinamik perambatan gelombang tsunami berlaku untuk kasus tsunami Teluk Palu dan Selat Sunda pada tahun 2018. Data penelitian diperoleh dari NOAA (lembaga kredibel yang dikelola oleh pemerintah US) dan beberapa publikasi yang relevan. Hasil-hasil penelitian berupa grafik time delay yang menunjukkan ","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44422516","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
ANALISIS RELASI MOMEN SEISMIK DAN MAGNITUDO MOMEN UNTUK VARIASI KEDALAMAN SUMBER GEMPA TEKTONIK (SHALLOW, INTERMEDIATE, AND DEEP SOURCES) 地震妈妈与震级妈妈与变异KEDALAMAN SUMBER GEMPA构造的关系分析(浅源、中源和深源)
Inovasi Fisika Indonesia Pub Date : 2022-02-10 DOI: 10.26740/ifi.v11n1.p8-16
Qonitah Salsabillah, T. Prastowo
{"title":"ANALISIS RELASI MOMEN SEISMIK DAN MAGNITUDO MOMEN UNTUK VARIASI KEDALAMAN SUMBER GEMPA TEKTONIK (SHALLOW, INTERMEDIATE, AND DEEP SOURCES)","authors":"Qonitah Salsabillah, T. Prastowo","doi":"10.26740/ifi.v11n1.p8-16","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v11n1.p8-16","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Karakteristik gempa dapat dipelajari melalui relasi antara parameter-parameter sumber. Dua parameter sumber yang berfungsi sebagai ukuran kekuatan gempa adalah magnitudo momen  dan momen seismik . Penelitian ini fokus pada analisis relasi empiris    untuk variasi kedalaman: shallow (0-100 km), intermediate (100-300 km), dan deep (  300 km) sources. Data penelitian adalah 242 gempa tektonik yang diperoleh dari berbagai sumber reliabel (publikasi internasional) baik intraplate maupun interplate events yang terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia antara 1905-2016 dengan magnitudo antara 4,45  9,20. Hasil penelitian berupa persamaan empiris untuk setiap kedalaman sumber,  = 0,287 ln  + 5,952 (shallow sources),  = 0,290 ln  + 6,047 (intermediate sources) dan  = 0,285 ln  + 5,816 (deep sources). Ketiga persamaan tersebut bersifat self-consistent karena merepresentasikan relasi empiris    dengan bentuk grafik yang sama. Nilai koefisien ln  untuk ketiga persamaan tidak berbeda sampai dengan desimal kedua sedangkan variasi kecil nilai konstanta tidak memberikan informasi yang jelas tentang perbedaan antara ketiga sumber gempa. Relasi empiris    yang diperoleh dari penelitian ini konsisten dengan temuan penelitian terdahulu, yaitu  merupakan fungsi logaritmik . Selain temuan tersebut, penelitian ini juga menemukan distribusi mayor kedalaman sumber adalah kurang dari 20 km (shallow sources), antara 100-200 km (intermediate sources), dan 550-600 km (deep sources). Temuan ini konsisten dengan karakteristik seismisitas global. Hasil-hasil penelitian ini memberikan pemahaman tentang relasi    yang bersifat universal (tidak bergantung pada kedalaman sumber gempa) dan global (tidak bergantung pada lokasi kejadian gempa). \u0000  \u0000Kata Kunci: magnitudo momen, momen seismik, relasi empiris   , variasi kedalaman sumber \u0000Abstract \u0000Characteristics of earthquakes can be examined using analysis of source parameters. Two source parameters used as a measure of earthquake strength are momen magnitude  and seismic moment . This study focuses on analysis of a    empirical relation for varying depths: shallow (0-100 km), intermediate (100-300 km), dan deep (  300 km). The data were 242 occurrences (intraplate and interplate events worldwide between 1905-2016) obtained from reliable published studies with varying magnitudes of 4.45  9.20. The results were in the form of an empirical equation for each source depth,  = 0.287 ln  + 5.952 (shallow sources),  = 0.290 ln  + 6.047 (intermediate sources) dan  = 0.285 ln  + 5.816 (deep sources). These equations are self-consistent as they represent the    relation in the same form of graphs. Coefficients of ln  are similar for all the three equations to two decimal places while small variations of constants give no clear information on differences in the source depth. The    relation obtained is consistent with previous work in the sense that  is a logarithmic function of . In addition, the current study found major earthquake","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43122382","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
SEISMISITAS JAWA TIMUR DAN POTENSI BAHAYA BENCANA SEISMIK TERKAIT 东爪哇地震和相关地震灾害的潜在危险
Inovasi Fisika Indonesia Pub Date : 2022-02-10 DOI: 10.26740/ifi.v11n1.p17-27
Muslimatul Fitria, T. Prastowo
{"title":"SEISMISITAS JAWA TIMUR DAN POTENSI BAHAYA BENCANA SEISMIK TERKAIT","authors":"Muslimatul Fitria, T. Prastowo","doi":"10.26740/ifi.v11n1.p17-27","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v11n1.p17-27","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000 Seismisitas Jawa Timur dan potensi bencana gempa tektonik terkait dapat dipelajari melalui analisis parameter seismik: -value, -value, dan anomali -value. Nilai  merefleksikan level seismisitas, nilai  menunjukkan level stres batuan bawah permukaan, dan anomali nilai  menjadi prekursor gempa besar. Ketiga parameter tersebut secara akurat diperoleh dengan memanfaatkan data frekuensi-magnitudo (FMD) dari katalog USGS antara 1973-2020. Kurva FMD menjadi basis penerapan hukum Gutenberg-Richter melalui pendekatan maximum likelihood untuk data gempa tektonik dengan magnitudo antara 3,1  7,8 dan kedalaman mencapai 574 km di bawah permukaan. Perhitungan ketiga parameter dilakukan dengan membagi wilayah Jawa Timur menjadi Zona Utara, Zona Selatan, dan Zona Utuh dengan hasil-hasil untuk Zona Utara:  = 5,77 dan  = 0,96; Zona Selatan:  = 6,49 dan  = 0,81; dan Zona Utuh:  = 6,80 dan  = 0,87. Berbeda dengan nilai  dan , anomali nilai  tidak dinyatakan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk peta variasi spasio-temporal -value. Analisis hasil-hasil perhitungan  dan  untuk ketiga zona seismik menunjukkan bahwa seismisitas wilayah selatan Jawa Timur lebih tinggi daripada seismisitas wilayah utara karena stres tinggi batuan yang dipicu aktivitas seismo-tektonik sepanjang zona subduksi dekat Palung Jawa. Dengan demikian, wilayah selatan Jawa Timur lebih rentan terhadap potensi bencana gempa seismik. Analisis variasi spasio-temporal -value menemukan wilayah selatan Jawa Timur dengan nilai  yang rendah, bertepatan dengan saat gempa besar (tsunami earthquake) terjadi pada bulan Juni 1994. Hasil-hasil penelitian ini sama dengan temuan penelitian terdahulu yang relevan dengan studi seismisitas Pulau Jawa. \u0000  \u0000Kata Kunci: seismisitas Jawa Timur, -value, -value, anomali -value, hukum Gutenberg-Richter \u0000Abstract \u0000Seismicity in East Java and its potency for earthquakes can be examined using parameters: -value, -value, and -value anomaly. Parameter -value reflects seismicity level, -value indicates stress level of subsurface structure, and -value anomaly is a precursor for a large event. The parameters were accurately obtained from frequency-magnitude distribution (FMD) in the region of interest between 1973-2020 based on USGS catalogue. The FMD serves as a basis for the Gutenberg-Richter (GR) law through maximum likelihood for data with varying magnitudes of 3.1  7.8 and depths reaching 574 km below the surface. Determination of the parameters was performed by dividing East Java into Northern Zone, Southern Zone, the whole Zone. The results were for Northern Zone:  = 5,77 and  = 0,96; Southern Zone:  = 6,49 and  = 0,81; and the whole Zone:  = 6,80 and  = 0,87, respectively. Different from -value and -value, the anomaly in -value was not represented in numbers but it was given in the spasio-temporal -value. Analysis of the results for each zone showed that seismicity in the southern region of East Java is relatively higher than in the north, due to a high-stress ","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44376005","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENCITRAAN RUPTURE GEMPABUMI SUMATERA BARAT 2 MARET 2016, MW 7,9 MENGGUNAKAN METODE MUSICBP PENCITRAAN破裂GEMPABUMI SUMATERA BARAT 2三月2016,mw7.9方法批准MUSICBP
Inovasi Fisika Indonesia Pub Date : 2022-02-10 DOI: 10.26740/ifi.v11n1.p28-34
Daffa Galuh Ramadhan, Madlazim .
{"title":"PENCITRAAN RUPTURE GEMPABUMI SUMATERA BARAT 2 MARET 2016, MW 7,9 MENGGUNAKAN METODE MUSICBP","authors":"Daffa Galuh Ramadhan, Madlazim .","doi":"10.26740/ifi.v11n1.p28-34","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v11n1.p28-34","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Sumatera Barat merupakan daerah yang memiliki tingkat seismisitas sangat tinggi. Gempabumi berkekuatan besar sering melanda daerah ini baik di wilayah daratan maupun lautan. Amplitudo dari gempabumi berkekuatan besar selalu memicu terbentuknya zona segmentasi rupture. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik rupture dari gempabumi Mw 7,9 yang terjadi di daerah Sumatera Barat pada tanggal 2 Maret 2016. Karakteristik dari rupture yang dihasilkan berupa nilai durasi, panjang, kecepatan, dan arah rupture. Metode yang digunakan ialah Multiple Signal Back-Projection (MUSICBP) menggunakan filter band pass dengan rentang 0,25 – 1 Hz. Data yang digunakan didapatkan dari website IRIS Wilber 3 dengan pengaturan event gempa teleseismik. Data gempabumi dengan format SAC yang digunakan direkam oleh stasiun Array Ausralia sebanyak 60 stasiun. Data SAC dari gempabumi tersebut diolah menggunakan cross correlation sehingga diperoleh sinyal yang koheren dan sefase. Hasil dari pemrosesan data berupa arah rambat rupture yang memiliki arah utara-selatan (north-south ) secara bilateral dengan panjang rupture 90 km dan berdurasi 40 detik. Gempabumi ini berjenis intraplate earthquake dengan mekanisme gempa strike slip. Selain itu, Gempabumi ini juga memiliki episenter gempa yang berada di Cekungan Wharton Samudera Hinda. Berdasarkan hasil regresi linier dari durasi dan panjang rupture maka dapat diketahui nilai kecepatan rambat rupture yaitu 2,3 km/s. Hasil pencitraan rupture gempabumi ini divalidasi menggunakan lokasi gempa susulan – gempa susulan dan didapatkan bahwa lokasi gempa susulan – gempa susulan terletak di zona segmentasi rupture gempabumi tersebut. \u0000  \u0000Kata Kunci: Gempabumi Sumatera, Karakteristik Rupture, Multiple Signal Back-Projection.     \u0000  \u0000Abstract \u0000West Sumatra is an area that has a very high level of seismicity. Large earthquakes often hit this area both on land and sea. The amplitude of a large earthquake always triggers the formation of segmentation zone rupture. This study aims to analyze the characteristics rupture of the earthquake Mw 7.9 that occurred in West Sumatra on March 2, 2016. The characteristics of rupture the resulting are the duration, length, velocity, and direction of the rupture. The method used is Multiple Signal Back-Projection (MUSICBP) using a band pass filter with a range of 0.25 – 1 Hz. The data used is obtained from the IRIS Wilber 3 website with settings event teleseismic earthquake. Earthquake data in the SAC format used was recorded by Array 60 stations from Australia. The SAC data from the earthquake was processed using cross correlation to obtain a coherent and in-phase signal. The result of data processing is the direction of propagation rupture which has a north-south  direction bilaterally with a length of rupture 90 km and a duration of 40 seconds. This earthquake is an intraplate earthquake with an earthquake mechanism strike slip. In addition, this earthquake also has an epicenter in the","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47724055","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
SINTESIS NANOFIBER KITOSAN/PVA SEBAGAI WOUND DRESSING DENGAN METODE ELEKTROSPINNING 静电拉伸法纳米纤维壳聚糖/PVA的伤口敷料烧结
Inovasi Fisika Indonesia Pub Date : 2022-02-10 DOI: 10.26740/ifi.v11n1.p1-7
Kholli Vatul Nur Istiqomah, D. Kusumawati
{"title":"SINTESIS NANOFIBER KITOSAN/PVA SEBAGAI WOUND DRESSING DENGAN METODE ELEKTROSPINNING","authors":"Kholli Vatul Nur Istiqomah, D. Kusumawati","doi":"10.26740/ifi.v11n1.p1-7","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v11n1.p1-7","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Nanofiber kitosan/PVA dapat digunakan sebagai wound dressing karena memiliki sifat bioaktif dan biokompatibel. Pembuatan nanofiber dilakukan dengan menggunakan metode elektrospinning. Penelitian ini menggunakan larutan kitosan dengan konsentrasi 3% dan larutan PVA dengan konsentrasi 10%. Pencampuran larutan kitosan dengan larutan PVA mengunakan perbandingan volume:volume yaitu 1:4, 2:4 dan 3:4. Selanjutnya dilakukan proses elektrospinning dengan parameter meliputi tegangan 20 kV, jarak jarum ke kollektor 15 cm, serta laju alir 5 ml/jam. Nanofiber yang dihasilkan dari proses elektrospinning kemudian dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform Infrared (FTIR) yang berfungsi untuk melihat gugus fungsi yang terdapat pada sampel, Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX) yang berfungsi untuk melihat morfologi dan material penyusun, dan X-Ray Diffraction (XRD) berfungsi untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam material. Nanofiber yang dihasilkan  menunjukkan nanofiber mengandung gugus kitosan dan PVA yang dibuktikan adanya kemiripan spektrum antara nanofiber kitosan/PVA dengan senyawa kitosan dan PVA. Nanofiber kitosan/PVA 1:4 dapat digunakan sebagai wound dressing karena membentuk nanofiber lebih baik dibanding lainnya, dimana fibers yang dihasilkan homogen dengan ukuran fiber yang hampir sama yaitu 177,1 nm, rapat, dan permukaannya halus tanpa adanya beads yang dibuktikan dengan karakterisasi SEM. \u0000  \u0000Kata Kunci: kitosan, elektrospinning, nanofiber, wound dressing \u0000  \u0000Abstract \u0000The manufacture of nanofibers was carried out using the electrospinning method. This study used a chitosan solution with a concentration of 3% and a PVA solution with a concentration of 10%. Mixing the chitosan solution with the PVA solution used a volume: volume ratio of 1:4, 2:4 and 3:4. Furthermore, the electrospinning process was carried out with parameters including a voltage of 20 kV, a needle to the collector of 15 cm, and a flow rate of 5 ml/hour. The nanofibers produced from the electrospinning process were then characterized using Fourier Transform Infrared (FTIR) which serves to see the functional groups contained in the sample, Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX) which functions to see the morphology and constituent materials, and X-Ray Diffraction (XRD) serves to identify the crystalline phase in the material The spectrum of similarities between nanofiber chitosan/PVA with chitosan and PVA compounds proves that the produced nanofiber contains the chitosan and PVA group. Chitosan/PVA 1:4 nanofibers can be used as wound dressings because they form nanofibers better than others, where the resulting fibers are homogeneous with almost the same fiber size, namely 177.1 nm, tight, and smooth surface without any beads as evidenced by SEM characterization. \u0000  \u0000Keywords: chitosan, electrospinning, nanofiber , wound dressing","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43712520","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENCITRAAN RUPTURE GEMPABUMI DI LOMBOK TIMUR MW 6,9 PADA 19 AGUSTUS 2018 DENGAN METODE BACK PROJECTION pencitran破裂GEMPABUMI DI LOMBOK时间MW 6.9 PADA 2018年8月19日当方法反向投影
Inovasi Fisika Indonesia Pub Date : 2021-12-10 DOI: 10.26740/ifi.v10n3.p24-32
Ria Ambarsari, Madlazim ., U. A. Deta
{"title":"PENCITRAAN RUPTURE GEMPABUMI DI LOMBOK TIMUR MW 6,9 PADA 19 AGUSTUS 2018 DENGAN METODE BACK PROJECTION","authors":"Ria Ambarsari, Madlazim ., U. A. Deta","doi":"10.26740/ifi.v10n3.p24-32","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v10n3.p24-32","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Gempabumi yang terjadi di Lombok pada 19 Agustus 2018 berkekuatan Mw 6,9 merupakan gempa mainshock kedua sebagai akibat dari rangkaian gempabumi Lombok pada Juli – Agustus 2018. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti karakteristik rupture gempabumi di Lombok Timur Mw 6,9 yang terjadi pada tanggal 19 Agustus 2018 dari hasil pencitraan arah, kecepatan, durasi, dan panjang rupture gempabumi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan teknik pemrosesan array teleseismik menggunakan metode Multiple Signal Back-Projection (MUSICBP) dalam software MATLAB. Data yang digunakan adalah data sekunder dari data seismogram teleseismik dengan 54 stasiun-stasiun seismik array AU (Australia) berformat .SAC dari repositori IRIS Wilber 3. Data tersebut diolah dengan menggunakan program MUSICBP serta dilakukan filter bandpass dengan rentang frekuensi 0,05 – 0,25 Hz melalui proses cross correlation. Hasil keluaran yang diperoleh berupa plot durasi, arah, dan panjang rupture gempa dari MUSICBP serta nilai kemiringan grafik untuk menentukan kecepatan dari rupture gempa dari hasil regresi linear. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pencitraan rupture menggunakan metode MUSICBP adalah sesuai yang divalidasi dengan lokasi gempa susulan-gempa susulan (aftershock) yang terjadi di zona segmentasi rupture tersebut. Berdasarkan hasil dan pembahasan, pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa karakteristik rupture yang terjadi pada gempabumi di Lombok Timur Mw 6,9 tanggal 19 Agustus 2018 adalah arah rupture merambat ke arah Timur secara unilateral sepanjang ~25 km berdurasi 25 s dengan kecepatan rupture 1,74 km/s yang termasuk dalam rentang kecepatan rendah. Hasil dari pencitraan rupture menunjukkan gempabumi yang terjadi di Lombok Timur pada 19 Agustus 2018 tersebut disebabkan oleh aktivitas Flores back arc thrust di wilayah Pulau Lombok bagian Utara dengan arah rupture merambat menuju ke arah Timur (eastward) dengan mekanisme tipe sesar naik (thrust fault). \u0000  \u0000Kata Kunci: Rupture Gempa, Back Projection, Gempa Teleseismik, Sesar Flores Back-Arc. \u0000  \u0000  \u0000Abstract \u0000The earthquake that occurred in Lombok on August 19, 2018, with a magnitude of Mw 6.9 was the second mainshock earthquake as a result of the Lombok earthquake series in July – August 2018. This study aims to examine the characteristics of the earthquake rupture in East Lombok Mw 6.9 which occurred on 19 August 2018 from the results of imaging the direction, speed, duration, and length of earthquake rupture. The method used in this research is a teleseismic array processing technique using the Multiple Signal Back-Projection (MUSICBP) method in MATLAB software. The data used is secondary data from teleseismic seismogram data with 54 AU (Australia) seismic array stations in .SAC format from the IRIS Wilber 3 repository. The data was processed using the MUSICBP program and a bandpass filter was performed with a frequency range of 0.05 – 0.25 Hz through the cross-correlation process. The outputs ","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43596274","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信