{"title":"The PENGARUH WAKTU PANEN TERHADAP KADAR FLAVONOID TOTAL DAN AKTIVITAS ANTI-INFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolius)","authors":"Uci Nur Rohmah, Leny Yuanita","doi":"10.26740/ujc.v11n2.p136-142","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ujc.v11n2.p136-142","url":null,"abstract":"Abstrak. Yakon (Smallanthus sonchifolius) mengandung bahan aktif berupa flavonoid. Bahan aktif flavonoid mempunyai aktivitas farmakologis seperti antimikroba, anti-inflamasi, dan antioksidan. Pembentukan flavonoid pada daun yakon dipengaruhi oleh waktu panen. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu panen terhadap kadar flavonoid dan aktivitas anti-inflamasi ekstrak etanol daun yakon pada variasi waktu panen 4, 6, dan 8 bulan. Proses ekstraksi daun yakon menggunakan metode maserasi. Penentuan total kadar flavonoid pada ekstrak etanol daun yakon menggunakan metode kolorimetri, sedangkan pengujian aktivitas anti-inflamasi menggunakan metode denaturasi protein. Hasil penelitian menunjukkan waktu panen berpengaruh terhadap kadar flavonoid dan aktivitas anti-inflamasi ekstrak etanol daun yakon. Kadar flavonoid tertinggi diperoleh pada usia panen 8 bulan, yaitu sebesar 5.366 QE/g. Aktivitas anti-inflamasi ekstrak etanol daun yakon menunjukkan hasil positif, dengan rata-rata nilai inhibisi dari masing-masing waktu panen lebih dari 20%. Nilai IC50 terbaik terdapat pada daun yakon dengan usia panen 8 bulan yaitu sebesar 29.829 ppm. \u0000Kata kunci : waktu panen, flavonoid, anti-inflamasi, daun yakon \u0000 ","PeriodicalId":53369,"journal":{"name":"UNESA Journal of Chemistry","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49145634","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Lama Fermentasi Umbi Gembili (Dioscorea esculenta L.) dengan Kultur Starter Lactobacilus plantarum B1765 Terhadap Produksi Fruktooligosakarida","authors":"nurul natasya, P. R. Wikandari","doi":"10.26740/ujc.v11n2.p88-96","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ujc.v11n2.p88-96","url":null,"abstract":"Abstract. Fructooligosaccharides (FOS) are additives that are often used and utilized in the food, pharmaceutical, and chemical industries that have functional value for health. Lactobacillus plantarum B1765 has been known to have inulinase activity. This research aimed to further explore the potential of L.plantarum B1765 in the production of FOS from lesser yam tuber inulin by looking at the total growth of lactic acid bacteria (LAB) and the degree of polymerization (DP) during a certain fermentation time. The duration of fermentation was carried out for 24, 48, and 72 hours. The testing of Total LAB using total plate count (TPC) method with MRS Agar medium. The Testing determination of total sugar and reduction sugar using the Nelson Somogyi method. Determination of the degree of polymerization (DP) of the formed FOS is based on the result of dividing the total sugar formed with the reducing sugar released during the fermentation process. The results of total LAB that grows from each fermentation time is 2,11×107; 1,55 ×108; and 3,3 ×109 CFU/mL, with degree of polymerization formed from each fermentation time are 3,470; 2,286; and 1,740. Comercial FOS has a DP value of 3-5. This study was able to produce a commercially acceptable fructooligosaccharide with a DP of 3,470, which could be used for industrial development of fermented lesser yam tuber fructooligosaccharides. \u0000 \u0000Key words: Lactobacillus plantarum B1765, lesser yam tuber, inulin, FOS, degree of Polymerization","PeriodicalId":53369,"journal":{"name":"UNESA Journal of Chemistry","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44757446","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"REVIEW ARTIKEL : POTENSI FRUKTOOLIGOSAKARIDA DAN INULIN BAHAN PANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER PREBIOTIK","authors":"Farindya Dwi Cahyaningtyas, P. R. Wikandari","doi":"10.26740/ujc.v11n2.p97-107","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ujc.v11n2.p97-107","url":null,"abstract":"Prebiotik merupakan suatu komponen bahan pangan yang tidak dapat dicerna oleh pen-cernaan manusia, namun dapat dimanfaatkan sebagai nutrisi pertumbuhan bagi microflora usus serta mampu memberikan manfaat kesehatan. Inulin dan fruktooligosakaridan (FOS) adalah jenis prebiotic yang banyak dikembangkan untuk saat ini. Review ini bertujuan untuk mengetahui (1) potensi inulin dan FOS sebagai prebiotik, (2) bakteri asam laktat yang dapat tumbuh pada inulin dan FOS, serta 3) potensi bahan pangan lokal sebagai sumber inulin dan FOS. Inulin dan FOS bersifat prebiotik karena memiliki ikatan β(2-1) sehingga memiliki ketahanan pada hidrolisis oleh asam maupun enzim yang terdapat pada saluran pencernaan dan hanya dapat dimanfaatkan oleh microflora usus. Hasil metabolisme inulin dan FOS oleh bakteri asam laktat mampu memberikan manfaat kesehatan seperti menurunkan kolestrol dan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah dan menghambat pertumbuhan bakteri pathogen. Inulin dan FOS dapat dimanfaatkan oleh beberapa strain bakteri asam laktat seperti Lactobacillus plantarum B1765, Lactobacillus fermentum, Lactobacillus casei, Lactobacilus acidophilus, Leuconostoc mesentroides, Bifidobacterium breve, dan Bifidobacterium longum. Inulin dan FOS dapat ditemukan pada bahan pangan lokal yang mudah ditemukan seperti ubi jalar, ubi garut, gembili, bengkuang, bawang putih, umbi dahlia dan talas, dapat digunakan sebagai media pertumbuhan beberapa strain bakteri asam laktat serta memberikan beberapa efek kesehatan sehingga dapat digunakan sebagai alternatif sumber prebiotik.","PeriodicalId":53369,"journal":{"name":"UNESA Journal of Chemistry","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43664534","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ARTIKEL REVIEW: PEMANFAATAN KATALIS ABU CANGKANG PADA REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK JELANTAH MENJADI BIODIESEL","authors":"Ervina Retnaningtyas Indarwati, Samik Samik","doi":"10.26740/ujc.v11n2.p113-122","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ujc.v11n2.p113-122","url":null,"abstract":"Artikel review ini berisi menngenai pemanfaatan katalis yang berasal dari abu cangkang pada reaksi transesterifikasi minyak jelantah menjadi biodiesel. Penyusunan artikel ini dilakukan dengan menggunakan studi pustaka dengan mengkaji artikel-artikel penelitian yang ada. Bioodiesel merupakan pengganti bahan bakar yang dapat diperbaharui, ramah lingkungan, dan dapat menggantikan solar. Biodiesel umumnya diproduksi dengan menggunakaneaksi transesterifikasi antarainyak hewani maupun minyak nabati dengan alkohol. Reaksi transesterifikasi berlangsung lambat sehingga diperlukan katalis yang dapat mempercepat reaksi. Katalis CaO dapat diperoleh dari abu cangkang yang telah dikalsinasi dengan suhu tertentu yang dapat menghasilkan oksida logam. Kandungan oksida logam tertinggi pada abu cangkang yaitu CaO pada rentang 81,09 % sampai dengan 93,16% dengan menggunakan suhu kalsinasi pada rentang 700oC sampai 900oC. Minyak jelantah merupakan minyak goreng yang telah digunakan dalam proses penggorengan yang sudah rusak akibat proses hidrolisis, oksidasi dan polimerisasi . Berdasarkan hasil studi literatur dapat diketahui bahwa katalis CaO dari abu cangkang telur, cangkang siput dan cangkang kerang darah menghasilkan %hasil biodiesel yang tertinggi pada reaksi transesterifikasi dari minyak jelantah yaitu sebesar 99,738% yang berasal dari abu cangkang telur. Hasil tersebut dipengaruhi antara rasio alkohol dan minyak sebesar 12 : 1, jumlah katalis CaO sebesar 7% dengan suhu reaksi transesterifikasi sebesar 70oC.","PeriodicalId":53369,"journal":{"name":"UNESA Journal of Chemistry","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49156642","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH JUMLAH POROGEN PADA SINTESIS MIP (MOLECULARLY IMPRINTED POLYMER) TERHADAP ADSORPSI MIP-KLORAMFENIKOL","authors":"Maria Monica Sianita, Trifena Meysia Yusuf","doi":"10.26740/ujc.v11n1.p53-60","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ujc.v11n1.p53-60","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari jumlah volume porogen asetonitril saat sintesis Molecularly Imprinted Polymer (MIP) terhadap kemampuan adsorpsi kloramfenikol dan mengetahui karakteristik gugus fungsional yang terkandung dalam Non Imprinted Polymer (NIP) dan MIP. Variasi porogen yang digunakan adalah 30 mL, 45 mL, dan 60 mL. Pengaruh jumlah volume porogen terhadap kemampuan adsorpsi akan diukur dengan menggunakan instrumen High Performance Liquid Chromatography (HPLC), sedangkan untuk mengetahui gugus fungsional dalam NIP dan MIP akan dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Sintesis MIP menggunakan metode presipitasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi porogen 60 mL memberikan nilai kemampuan adsorpsi paling tinggi dibandingkan dengan variasi yang lain yaitu sebesar 7,32 mg/g. Karakterisasi dengan FTIR menunjukkan adanya gugus NO2 pada NIP yang ditunjukkan pada bilangan gelombang 1517,56 cm-1 dan 1549,08 cm-1 sedangkan pada MIP gugus NO2 terdeteksi pada bilangan gelombang 1553,07 cm-1 dengan intensitas yang lebih rendah. \u0000 \u0000Kata kunci : MIP, kloramfenikol, asetonitril, kemampuan adsorpsi.","PeriodicalId":53369,"journal":{"name":"UNESA Journal of Chemistry","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49441235","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Karakterisasi dan Uji Efektivitas Sediaan Gel Aloe vera Kombinasi Kitosan sebagai Antibakteri Staphylococcus aureus","authors":"Sari Edi Cahyaningrum, Perintis Gita Susanti","doi":"10.26740/ujc.v11n1.p26-33","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ujc.v11n1.p26-33","url":null,"abstract":"Penelitian mengenai pengembangan sintesis sediaan gel Aloe vera kombinasi kitosan sebagai antibakteri Staphylococcus aureus telah dilakukan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan komposisi Aloe vera dengan kitosan terhadap karakterisasi dan efektivitas antibakteri Staphylococcus aureus sebagai kandidat obat luka sayat. Sintesis sediaan gel Aloe vera kombinasi kitosan dilakukan dengan cara mencampurkan Aloe vera dan larutan kitosan menggunakan perbandingan berat 2:1; 1:1; dan 1:2 (AvK1, AvK2, dan AvK3), serta penambahan Na-CMC, gliserin, dan propilen glikol, yang mana hasil sediaan gel dinetralkan hingga mencapai pH 6,5–7,0. Hasil sediaan gel dikarakterisasi secara organoleptik, pengukuran viskositas, identifikasi gugus fungsional, serta uji efektivitas antibakteri Staphylococcus aureus dengan metode difusi. Hasil penelitian menunjukkan dari pengamatan organoleptik yaitu warna, aroma, dan tekstur. Karakterisasi pengukuran viskositas terendah dihasilkan oleh gel AvK3 yakni sebesar 13,0412 mPa.s. Hasil identifikasi gugus fungsional dari semua sediaan gel menunjukkan adanya vibrasi ulur O–H dan N–H, vibrasi ulur C=O, dan vibrasi tekuk C–H, serta vibrasi ulur C–O. Serta uji antibakteri Staphylococcus aureus dari sediaan gel Aloe vera kombinasi kitosan dengan berbagai variasi menunjukkan hasil yang efektif yakni yang terkuat ditunjukkan oleh gel AvK1 dengan zona hambat sebesar 26 mm. \u0000 \u0000Kata kunci : kitosan, Aloe vera, antibakteri, Staphylococcus aureus","PeriodicalId":53369,"journal":{"name":"UNESA Journal of Chemistry","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45845301","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN SIRUP PREBIOTIK UMBI YAKON TERHADAP AKTIVITAS ENZIM PENCERNAAN PADA DUODENUM Rattus norvegicus","authors":"Leny Yuanita, Eka Yulia Maulidah","doi":"10.26740/ujc.v11n1.p1-8","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ujc.v11n1.p1-8","url":null,"abstract":"Prebiotik adalah senyawa yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan dan dapat menstimulus pertumbuhan probiotik. Fruktooligosakarida merupakan prebiotik yang paling umum digunakan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian sirup prebiotik umbi yakon terhadap aktivitas enzim amilase, protease, lipase pada duodenum Rattus norvegicus. Sampel penelitian adalah umbi yakon dari daerah Wonosobo dan hewan coba Rattus norvegicus. Hewan coba dibagi 4 kelompok. Kelompok yang diberi pakan sumplemen air (P0 = kontrol negatif), sirup prebiotik umbi yakon S0 (P1), sirup prebiotik umbi yakon S1 (P2), dan FOS komersial (P3). Penentuan aktivitas enzim amilase, lipase, dan protease menggunakan instrumen spektrofotometer UV-Vis. Analisis statistik yang digunakan yaitu ANOVA dan PostHoc = LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian sirup prebiotik umbi yakon S1 dapat meningkatkan aktivitas enzim amilase, lipase dan protease secara signifikan (P < 0.05). Pada pemberian sirup prebiotik umbi yakon S0 dapat meningkatkan aktivitas enzim amilase dan protease, sedangkan pada enzim lipase tidak ada pengaruh secara signifikan. \u0000 \u0000Kata kunci: sirup prebiotik umbi yakon, amilase, protease, lipase","PeriodicalId":53369,"journal":{"name":"UNESA Journal of Chemistry","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49629501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Preparasi dan Karakterisasi Komposit Kitosan-ZnO sebagai Agen Hidrofobik pada Kain Katun","authors":"D. Maharani, Kayla Naulia Fadhila","doi":"10.26740/ujc.v11n1.p69-76","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ujc.v11n1.p69-76","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk membuat material komposit dari kitosan dan ZnO juga pengaplikasiannya sebagai agen hirofobik kain katun melalui proses pelapisan komposit kitosan-ZnO pada kain katun. Pembuatan komposit kitosan-ZnO menggunakan metode sol-gel dengan variasi perbandingan volume kitosan terhadap ZnO yaitu 7:3, 6:4, 5:5, 4:6 dan 3:7. Kain katun terlapisi komposit kitosan-ZnO diukur hidrofobisitasnya menggunakan metode water contact angle (WCA) dan dihasilkan sudut kontak air tertinggi 131º pada variasi kitosan: ZnO sebesar 7:3. Karakterisasi komposit kitosan-ZnO menggunakan instrument FTIR dan XRD. Hasil FTIR menunjukkan adanya interaksi kitosan dengan ZnO, hal ini didukung adanya gugus C=O yang teramati pada bilangan gelombang 1556 cm-1, gugus C-N tampak pada 1397 cm-1 dan 1338 cm-1, gugus –OH dan –NH terdeteksi pada 3242 cm-1, ikatan O-Zn-O teridentifikasi pada 425 cm-1 dan juga ikatan -C-O-C- antara gugus kitosan dengan ZnO terlihat pada 1019 cm-1 dan 1052 cm-1. Hasil XRD menunjukkan puncak pada 2θ 37,1º, 246,82º dan 68,31º enunjukkan adanya fasa kristalin nanopartikel ZnO serta puncak karakteristik kitosan pada 2θ 10,6º dan 21,8º. Hasil karakterisasi FTIR dan XRD menunjukkan bahwa komposit kitosan-ZnO telah berhasil disintesis. \u0000 \u0000Kata kunci : Hidrofobik, Komposit Kitosan-ZnO","PeriodicalId":53369,"journal":{"name":"UNESA Journal of Chemistry","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45652010","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN SIRUP UMBI YAKON TERHADAP KADAR KALSIUM TULANG FEMUR TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus)","authors":"Leny Yuanita, Kelvin Rio K","doi":"10.26740/ujc.v11n1.p9-17","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ujc.v11n1.p9-17","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian untuk mengetahui: 1) pengaruh suplementasi sirup umbi yakon terhadap kadar kalsium tulang tikus 2) korelasi jumlah total asam lemak rantai pendek (ALRP) terhadap kadar kalsium tulang tikus. Hewan coba yang digunakan adalah 36 ekor Rattus norvegicus, terbagi 3 kelompok perlakuan suplemen: 1) perlakuan air, 2) sirup umbi yakon, 3) FOS komersial. Perlakuan selama 48 hari, tulang femur digunakan sebagai sampel yang dianalisis kadar kalsium dengan metode destruksi. Instrumen yang digunakan adalah HPLC untuk uji kadar ALRP, GC uji kadar FOS, dan AAS uji kadar kalsium.. Analisis data melalui uji Anova satu jalur (α=0,05), Post Hoc LSD, dan korelasi product moment (α=0,05). Hasil analisis menunjukkan 1) Kenaikan hasil rata-rata kadar kalsium dari kelompok K(-) terhadap P1 sebesar 1,211 mg/mL dan uji statistik post hoc antara kelompok K(-) dan P1 (p>0,05) menunjukkan tidak adanya perbedaan secara signifikan suplementasi sirup umbi yakon terhadap kadar kalsium tulang tikus. 2) Analisis korelasi menunjukkan hasil koefisien korelasi sebesar r = 0,394 sehingga terdapat hubungan yang rendah antara jumlah total ALRP dengan kadar kalsium pada tulang femur hewan coba. \u0000Kata kunci: umbi yakon, FOS, kalsium, absorpsi","PeriodicalId":53369,"journal":{"name":"UNESA Journal of Chemistry","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43706667","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KARAKTERISASI FILM PVA/KITOSAN/ZEOLIT TERSUBTITUSI ION Ag+ BERPOTENSI SEBAGAI KEMASAN AKTIF","authors":"D. Maharani, Rizka Dwi Safitri","doi":"10.26740/ujc.v11n1.p46-52","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ujc.v11n1.p46-52","url":null,"abstract":"Kebutuhan makanan segar terus mengalami peningkatan. Makanan segar memiliki umur simpan yang pendek. Hal tersebut dapat diatasi dengan kemasan aktif yang mengandung zat antimikroba. Zeolit dimodifikasi dengan pertukaran ion dengan perak, dimana perak berperan sebagai bahan antimikroba. Penelitian ini bertujuan mempelajari perubahan sifat mekanik campuran PVA/kitosan dengan penambahan zeolit-Ag dibandingkan dengan tanpa penambahan zeolit-Ag. Variasi pada penelitian ini ialah penambahan zeolit-Ag pada komposit PVA/CS yaitu (0,025; 0,05; 0,1; 0,2)%. Film yang telah dibuat dianalisis dalam hal sifat mekanik, FTIR, dan mikrostruktur morfologi permukaan. Film komposit yang memiliki kandungan zeolit-Ag menunjukkan terjadinya peningkatan kekuatan tarik serta elastisitas, dimana zeolit terkonfirmasi dapat digunakan sebagai bahan penguat dalam matriks polimer. Film komposit dengan kandungan zeolit-Ag 0,025% memiliki nilai kekuatan tarik sebesar 46,534 MPa, karena zeolit-Ag dapat terdispersi secara homogen dalam matriks polimer. Analisis FTIR menunjukan hasil bahwa campuran PVA dan kitosan terbukti tercampur secara seragam. Analisis mikrostruktur morfologi menunjukkan hasil permukaan yang homogen, tidak terlihat munculnya agregat zeolit-Ag pada film PVA/CS, sedangkan pada film yang mengandung 0,025% zeolit-Ag terdapat permukaan heterogen dan munculnya bulatan hitam yang menunjukan adanya zeolit-Ag. \u0000 \u0000Kata kunci: karakterisasi, film komposit, zeolit, perak","PeriodicalId":53369,"journal":{"name":"UNESA Journal of Chemistry","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45639339","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}