M. Faza Azmi Nasrullah, Anindrya Nastiti, Dwina Roosmini
{"title":"Risks Factors of Scabies Incidence in Islamic Boarding School in Eastern Java Faktor Risiko Insiden Skabies di Pesantren in Jawa Timur","authors":"M. Faza Azmi Nasrullah, Anindrya Nastiti, Dwina Roosmini","doi":"10.5614/j.tl.2023.29.2.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/j.tl.2023.29.2.2","url":null,"abstract":"With the highest Muslim population in the world, Indonesia has more than 26,000 Islamic boarding schools. Studies have found that scabies incidence is high in these schools. This study aims to identify factors affecting scabies incidence among 90 students in Islamic boarding schools in Eastern Java. Knowledge, personal hygiene, and residential sanitation are significantly associated with the scabies incidence. Students who have poor knowledge, have poor personal hygiene, and live in poor sanitation condition are more likely to suffer from scabies at 12.02 times, 8 times, and 4.34 times, respectively, compared to students who have good knowledge, good personal hygiene, and good sanitation. Moreover, more female students have good personal hygiene compared to male students. We suggest strengthening education and hygiene behaviour change strategies involving kyai, school administrators, and peer examples in Islamic boarding schools. Kata Kunci: skabies, pesantren, Indonesia, higiene, sanitasi","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"127 36","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135862943","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Kualitas Airtanah Berdasarkan Sifat Fisika dan Kimia serta Hidrogeokimia, Studi Kasus: Kecamatan Balikpapan Timur, Balikpapan, Kalimantan Timur","authors":"Imam Priyono","doi":"10.5614/j.tl.2023.29.2.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/j.tl.2023.29.2.5","url":null,"abstract":"Airtanah mempunyai potensial karena dari segi peran dan fungsi air tanah yang sebagai sumber air bersih yang dibutuhkan dan berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup manusia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kualitas dan status baku mutu airtanah, tipe hidrogeokimia dan pengaruh bentuk lahan terhadap tipe hidrogeokimia di area penelitian. Data yang digunakan berupa data bentuk lahan untuk mengetahui sebaran bentuk lahan area penelitian, data sampel airtanah sebanyak 10 sampel yakni 8 sampel dari sumur gali dan 2 sampel dari sumur bor untuk dianalisis kualitas airtanah dan status baku mutu berdasarkan parameter fisika dan kimia dengan standar Permenkes RI No. 32 Tahun 2017 untuk keperluan higiene sanitasi, dan penentuan tipe hirdogeokimia airtanah berdasarkan metode diagram Stiff dengan klasifikasi Stuyfzand (1993). Status baku mutu dari sampel airtanah dimana terdapat 2 sampel airtanah yang layak dan 8 kurang layak, namun jika dilakukan treatment airtanah memungkinkan 10 sampel airtanah menjadi layak. Tipe hidrogeokimia airtanah di area penelitian dari sampel airtanah menunjukkan sifat tipe yang bervariasi. Dari bentuk lahan dataran alluvial diperoleh tipe F*-NaHCO3 Ø, F0- NaHCO3 Ø, F0-CaHCO3 +, F2-CaHCO3 +, dan F4-CaHCO3 +. Selanjutnya, pada bentuk lahan perbukitan lipatan diperoleh tipe F*-MgCl Ø, F2-MgHCO3 +, dan F3-CaHCO3 +. Sedangkan pada bentuk lahan gisik pantai mempunyai tipe F4-CaHCO3 Ø dan B4-NaCl + . Akuifer airtanah dan bentuk lahan berpengaruh terhadap kualitas dan hidrogeokimia airtanah dari kondisi lingkungan, batuan penyusun akuifer dan zat-zat yang terkandung dalam mineral, aspek bentuk lahan dan aktivitas manusia di area penelitian. Kata Kunci: kualitas airtanah, baku mutu air, tipe hidrogeokimia, bentuk lahan, Balikpapan Timur","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135872228","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Etti Nurfita, Muzdalifah Muzdalifah, Sintha Soraya Santi
{"title":"PERBANDINGAN KARAKTERISTIK BIOBRIKET ARANG AMPAS TEBU DAN BOILER ASH DEGAN PEREKAT VINASE","authors":"Etti Nurfita, Muzdalifah Muzdalifah, Sintha Soraya Santi","doi":"10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4126","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4126","url":null,"abstract":"Zero waste merupakan aktivitas meniadakan limbah industri dengan memanfaatkannya kedalam suatu bentuk baru. Arang ampas tebu dan boiler ash merupakan limbah dari industri gula yang dapat dimanfaatkan sebagai biobriket. Untuk menjaga ketahanan biobriket selama pembakaran diperlukan perekat. Perekat yang digunakan dalam penelitian ini adalah vinase yaitu limbah dari produksi etanol. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan karakteristik biobriket arang ampas tebu dan boiler ash pabrik gula tebu dengan perekat vinase dan untuk mengkaji komposisi biobriket terbaik yang dihasilkan pada penelitian sesuai SNI 01-6235-2000. Proses pembuatan biobriket arang diawali dengan pirolisis ampas tebu pada suhu 300℃ selama 15 menit. Kemudian mengayak arang ampas tebu dan boiler ash dengan variasi ukuran bahan (20, 40, 60, 80, dan 100) mesh. Arang ampas tebu dan boiler ash dicampurkan dengan perbandingan antara arang ampas tebu dan boiler ash 100%:0% ; 70%:30% ; 50%:50% ; 30%:70% ; 0%:100%, serta menggunakan perekat vinase sebanyak 11 gram. Campuran yang homogen dicetak menggunakan pencetak briket berbentuk silinder berdiameter 3,5 cm. Briket arang dikeringkan dibawah sinar matahari selama 24 jam. Biobriket terbaik diperoleh pada variasi ukuran bahan 20 mesh komposisi 100% arang ampas tebu menghasilkan nilai kalor 5.553 kal/g, kadar air 3,58%, kadar abu 11,33%, dan kerapatan 0,47 g/cm3 . DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4126","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"611 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135929895","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Metode Efektif Pembuatan Pupuk AHA (Aplikatif, Hemat, dan Anti Polusi) Dalam Meningkatkan Kualitas Hasil Pertanian","authors":"Sekar Putri Mahardika","doi":"10.5614/j.tl.2023.29.2.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/j.tl.2023.29.2.1","url":null,"abstract":"Fertilizer is the main ingredient for plant growth, one of which is organic fertilizer. Organic fertilizers are fertilizers derived from animal parts, livestock waste, dead plants or other organic wastes. Materials for making compost generally use cow dung. This study uses the method of literature study. Literature study aims to support and increase a clear understanding of research objects and ideas so that they can analyze research results properly. Secondary data was collected to determine the scope of information in terms of research that has also developed recently, generalizations based on previous research were carried out to achieve the desired citation. The results of the research show that organic fertilizers are very beneficial for the community and can increase the economic efficiency of the community. The fertilizer processing process becomes more effective with the addition of EM4 as a bioactivator. Organic fertilizers have the advantage of being able to improve the chemical and physical properties of the soil, although they require a larger amount than inorganic fertilizers for the same area. Livestock manure in the form of manure contains nutrients or nutrients which are very beneficial to the soil. The organic fertilizer results obtained are expected to be applied to agricultural land to reduce the use of chemical fertilizers. Keywords: Organic fertilizer, livestock waste, organic fertilizer, agricultural land","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"5 5","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135862953","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAKSI KULIT PISANG SERTA APLIKASINYA PADA PRODUKSI TAHU","authors":"Hida Arliani Nur Anisa, Myra Wardati Sari","doi":"10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4120","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4120","url":null,"abstract":"Kulit pisang mengandung senyawa kimia yang bersifat antioksdian diantaranya flavonoid, alkaloid, tannin, steroid, dan triterpenoid. Adanya kandungan antioksidan ini memungkinkan kulit pisang diekstrak untuk dijadikan sumber antioksidan tambahan bagi bahan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kekuatan antioksidan ekstrak kulit pisang sebagai antioksidan alami hasil maserasi dari berbagai jenis pelarut (air, metanol, dan etanol) yang ditambahkan pada produksi tahu. Tahap pertama penelitian dengan pembuatan ekstrak kulit pisang menggunakan pelarut air, etanol, dan metanol. Tahap kedua dilakukan pengujian antioksidan ekstrak kulit pisang. Tahap ketiga produksi tahu dengan kombinasi ekstrak kulit pisang pisang pelarut etanol dan metanol dengan variasi konsentrasi 0%, 2%, dan 4%. Tahap kelima pengujian aktivitas antioksidan tahu terfortifikasi ekstrak kulit pisang. Metode yang digunakan untuk mengetahui aktivitas antioksidan melalui metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-picryl Hidrazil). Hasil analisis aktivitas antioksidan kemudian digunakan untuk menentukan kekuatan antioksidan (IC50). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai aktivitas antioksidan tertinggi diperoleh pada ekstrak kulit pisang hasil maserasi menggunakan pelarut etanol yakni 70,24% dengan nilai IC50 72,99 dan termasuk ke dalam golongan antioksidan kuat, sedangkan nilai antioksidan tertinggi pada tahu yakni dengan penambahan ekstrak kulit pisang pelarut metanol konsentrasi 4% pada masa simpan 0 hari pada suhu ruang. Penggunaan ekstrak kulit pisang dapat meningkatkan nilai aktivitas antioksidan, meskipun terjadi penurunan dari hari ke hari. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4120","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"253 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135929900","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Puguh Setyopratomo, Endang Srihari, Rudy Agustriyanto, Restu Kartiko Widi
{"title":"STUDI PENGARUH pH PADA ADSORPSI ACID BLUE 29 MENGGUNAKAN MULTI-WALLED CARBON NANOTUBES","authors":"Puguh Setyopratomo, Endang Srihari, Rudy Agustriyanto, Restu Kartiko Widi","doi":"10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4128","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4128","url":null,"abstract":"Pencemaran oleh zat warna di limbah cair masih merupakan masalah yang serius hingga saat ini. Adsorpsi dipandang sebagai salah satu alternatif metode penghilangan zat warna yang prospektif karena secara teknis layak, mudah dioperasikan dan fleksibel. Pada penelitian ini multi-walled carbon nanotubes yang disintesa dengan metode chemical vapor deposition diuji kinerjanya sebagai adsorben untuk menghilangkan zat warna acid blue 29 yang terlarut dalam air . Tujuan penelitian adalah untuk mengobservasi pengaruh pH terhadap kapasitas adsorpsi multi-walled carbon nanotubes terhadap zat warna acid blue 29 dan menguji kesesuaian kinetika adsorpsinya terhadap model kinetika pseudo first order dan pseudo second order. Percobaan adsorpsi dilakukan secara batch dalam gelas kimia dengan menggunakan pengaduk magnetic yang diputar dengan kecepatan putar konstan sebesar 120 rpm. Konsentrasi zat warna acid blue 29 diukur dengan medode spektrofotometri pada panjang gelombang 600 – 605 nm. Adsorpsi dilakukan pada empat nilai pH yaitu 2, 3, 5 dan 9. Kapasitas adsorpsi tertinggi yang dicapai adalah sebesar 60,4 mg/g dengan persen removal sebesar 85,1% yang dicapai pada pH 2. Kinetika adsorpsi acid blue 29 pada pH tinggi, yaitu pada pH 9, mengikuti model kinetika pseudo second order sedangkan pada pH yang rendah, yaitu pada pH 2, mengikuti model kinetika pseudo first order. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas adsorpsi maupun persen penghilangan zat warna dipengaruhi oleh pH. Nilai pH yang rendah akan meningkatkan muatan positif pada permukaan adsorben sehingga akan meningkatkan atraksi elektrostatik terhadap senyawa anionik. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4128","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135930057","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sri Redjeki, Achyar Abdullah, Santa Kristi Dwitama
{"title":"KARAKTERISTIK KUALITAS BIOCHAR DARI LIMBAH BATANG UBI KAYU DENGAN PROSES PIROLISIS","authors":"Sri Redjeki, Achyar Abdullah, Santa Kristi Dwitama","doi":"10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4121","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4121","url":null,"abstract":"Ubi kayu biasanya diolah menjadi tepung atau bahan pangan setelah dipanen, namun bagian batang dari ubi kayu ini hanya termanfaatkan sebanyak 10% dari tinggi total batang yang dapat ditanam kembali, sisanya menjadi limbah. Limbah batang ubi kayu berpotensi untuk dapat dimanfaatkan sebagai biochar karena memiliki kadar C yang tinggi sehingga dapat menyediakan lingkungan yang baik bagi mikroba tanah dan banyak manfaat lainnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk membuat biochar dari limbah batang ubi kayu sesuai dengan SNI dan juga sesuai sebagai syarat pembenah tanah. Kualitas biochar ini dapat diketahui berdasarkan karakteristiknya, yakni kadar air, abu, zat mudah menguap, dan karbon. Pada penelitian ini digunakan proses pirolisis dengan hasil yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari variasi kondisi operasi terhadap karakteristik kualitas biochar. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah waktu dan suhu pirolisis sebesar 30;45;60;75;90 menit serta 250;300;400;450˚C dan diperoleh kondisi yang relatif baik pada suhu 400˚C selama 75 menit yaitu: kadar karbon sebesar 72,43%; kadar abu 8,85%; kadar air 1,64%; dan kadar volatile matter 17,07%. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4121","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"242 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135929901","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nafisa Tera Lintang Adji, Silvia Dyah Lucytasari, Suprihatin Suprihatin
{"title":"SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOKALSIUM OKSIDA DARI CANGKANG KERANG HIJAU DENGAN METODE PRESIPITASI","authors":"Nafisa Tera Lintang Adji, Silvia Dyah Lucytasari, Suprihatin Suprihatin","doi":"10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4127","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4127","url":null,"abstract":"Kerang hijau merupakan jenis kerang yang cukup diminati dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Pemanfaatan kerang sebagai bahan konsumsi masyarakat ini yang menyebabkan adanya limbah cangkang yang belum dimanfaatkan secara efektif. Kandungan tertinggi pada cangkang kerang hijau adalah CaCO3 yaitu sebesar 95,67%. Hal tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber kalsium dalam pembuatan nanokalsium oksida. Teknologi nano dapat digunakan untuk memperkecil ukuran kalsium sehingga memiliki ukuran sebesar (10-100nm) atau yang disebut dengan nanokalsium. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mensintesis nanokalsium oksida dari limbah cangkang kerang hijau dan mengetahui karakteristinya dengan menggunakan metode presipitasi. Sintesis nanokalsium oksida dilakukan dengan mereaksikan serbuk cangkang kerang hijau dengan HCl konsentrasi 1N,2N,3N,4N dan 5N selama waktu ekstraksi 0,5 jam,1 jam,1,5 jam,2 jam, dan 2,5 jam. Hasil reaksi kemudian dipresipitasi menggunakan KOH 3N, endapan yang diperoleh dilakukan proses furnace selama 1 jam pada suhu 600°C. Hasil analisa SSA diperoleh %kadar Ca tertinggi pada konsentrasi HCl 3N dengan waktu ekstraksi 2,5jam yaitu sebesar 93,93% Ca. Hasil analisa SEM-EDX diperoleh bahwa nanokalsium oskida pada konsentrasi 3N 2,5jam memiliki ukuran partikel dengan range 314-380nm. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4127","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"245 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135930055","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Paparan Personal PM 2,5 pada Breathing Zone Siswa SMP Negeri di Kota Jambi (Studi Kasus: SMP Negeri 1, 2, 11, dan 18 Kota Jambi)","authors":"Salwa Khansa Salsabil, Febri Juita Anggraini, Zuli Rodhiyah, Rizki Andre Handika","doi":"10.5614/j.tl.2023.29.2.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/j.tl.2023.29.2.4","url":null,"abstract":"The increase in the number of vehicles in a city has an impact on the occurrence of Particulate Matter 2.5 (PM 2.5). Junior high school students aged 12 to 15 years old are a vulnerable population to the negative impacts of PM 2.5. Public Junior High Schools 1, 2, 11, and 18 in Jambi City are four Public Junior High Schools located on main roads and in proximity to public places. The exposure of PM 2.5 to individual students can be determined by calculating the exposure in the students' breathing zones. This study aims to determine the concentration of personal exposure to PM 2.5 in the breathing zones of students using the Personal Nanoparticle Sampler (PNS) device and to examine the relationship between PM 2.5 concentration and students' activities. Based on the calculation results of the concentration of personal exposure to PM 2.5 in students from the four Public Junior High Schools in Jambi City, concentrations ranging from 18 – 222 μg/m3 were obtained, with the highest personal exposure concentration of PM 2.5 found in participant 1, with a concentration of 222.56 μg/m3. The lowest concentration of personal exposure to PM 2.5 in students from the public junior high schools in Jambi City was found in participant 22 with a PM 2,5 concentration of 18.26 μg/m3. The high concentration value in participant 1 can be attributed to their activities in proximity to pollution sources, such as cooking. Based on the correlation test results, the correlation coefficient between PM 2.5 concentration and participant activities was found to be 0.198, indicating a very weak relationship between the variables of PM 2.5 concentration and participant activities. Keywords : Personal Exposure, Air Pollution, PM 2.5, Breathing Zone, Junior High Schools","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"201 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135870398","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TEKNOLOGI NOZZLE SPRAY UNTUK MEMPERCEPAT EVAPORASI AIR LAUT DALAM PRODUKSI GARAM KONVENSIONAL","authors":"Erza Anggara Verbiawan, Mochamad Rafli Ramadhan, Ketut Sumada, Srie Muljani, Caecilia Pujiastuti","doi":"10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4125","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4125","url":null,"abstract":"Garam merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa terhindarkan. Salah satunya di Indonesia yang kebutuhan akan garam rakyat/krosok terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Dalam pemenuhan kebutuhan garam nasional, kapasitas produksi garam tahunan di Indonesia sangat jauh dibawah kebutuhan garam nasional tiap tahunnya, sehingga Indonesia melakukan impor garam untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal tersebut tentunya menjadi permasalahan baik dari segi ekonomi maupun proses produksi yang selama ini dilakukan di Indonesia dimana masih menggunakan metode konvensional /tradisional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan inovasi baru terkait teknologi proses produksi garam yakni dengan menggunakan nozzle spray untuk mempercepat evaporasi air laut untuk produksi garam, serta mengetahui pengaruh ukuran diameter nozzle dan faktor lain terhadap laju evaporasi air laut. Metode yang digunakan adalah melakukan pengukuran terhadap temperatur, humidity, kecepatan angin, dan volume air laut yang teruapkan untuk penentuan laju evaporasi. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa diameter nozzle ataupun penggunaan teknologi nozzle spray ini berpengaruh pada kecepatan evaporasi air laut dimana didapatkan peningkatan laju evaporasi rata-rata sebesar 4.8 x 10-5 m3/m2/detik dengan penggunaan nozzle berdiameter 1 mm. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknologi nozzle spray mempercepat laju evaporasi air laut dalam produksi garam. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4125","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"19 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135929898","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}