{"title":"MODEL MATEMATIKA ISOTHERMAL BIOSORBEN KULIT LABU KUNING SEBAGAI PENGOLAHAN LIMBAH Pb ARTIFISIAL","authors":"Jainnul Setiawan, Bagus Ibnu Hiban Rabani, Retno Dewati","doi":"10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4124","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4124","url":null,"abstract":"Kulit labu kuning adalah bahan yang berpotensi untuk dijadikan biosorben karena mempunyai kandungan pektin 24,97% - 47,99%. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan model matematika yang sesuai pada proses adsorpsi limbah Pb artifisial dengan biosorben kulit labu kuning serta mempelajari pengaruh waktu adsorpsi dan massa biosorben terhadap daya adsorpsi biosorben kulit labu kuning dalam penyerapan limbah Pb artifisial. Proses pembuatan biosorben kulit labu kuning meliputi tahap dehidrasi, karbonisasi serta aktivasi. Biosorben yang telah terbentuk kemudian ditambahkan kedalam limbah Pb airtifisial dengan konsentrasi 100 ppm dan diaduk dengan magnetic stirrer selama 15 menit dengan kecepatan 150 rpm dengan variabel massa biosrben 3, 6, 9, 12, 15 gram dengan waktu pengontakan selama 30, 60, 90, 120, 150 menit. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh hasil terbaik pada waktu 150 menit dengan massa 15 gram diperoleh presentase penurunan Pb sebesar 98,07%. Model matematika yang sesuai pada adsorpsi limbah Pb artifisial dengan biosorben kulit labu kuning adalah model Isoterm Langmuir. Persamaan yang dihasilkan yaitu 0,8415x + 4,4676 dengan nilai R2 = 0,9777. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4124","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"254 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135929896","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maja Pranata Marbun, Kufana Dewi, Rensi Dwi Cahyasani, Yosita Dyah Anindita, Muhammad Al Muttaqii, Ahmad Roesyadi
{"title":"KATALIS Cu-Zn/𝜸-Al2O3 TERHADAP PROSES DEHIDRASI ETANOL","authors":"Maja Pranata Marbun, Kufana Dewi, Rensi Dwi Cahyasani, Yosita Dyah Anindita, Muhammad Al Muttaqii, Ahmad Roesyadi","doi":"10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4129","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4129","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh katalis Cu-Zn/γ-Al2O3 granul dan uji aktifitas katalis pada proses produksi dietil eter. Variabel yang dipelajari yaitu pengaruh loading logam Cu-Zn dan suhu reaksi terhadap konversietanol dan yield dietil eter. Pembuatan katalis Cu-Zn/γ-Al2O3 granul dilakukan dengan metode impregnasi kering. Perbandingan logam Cu:Zn yang digunakan sebesar 1:1 dan loading logam 5%, 10% dan 15% dengan ukuran granul kurang lebih 3 mm. Proses dehidrasi etanol dilakukan pada reaktor fixed bed secara kontinyu dengan fase reaktan berupa gas dan suhu reaksi 100 °C, 125 °C, 150 °C, dan 200 °C. Produk yang terbentuk dikondensasi dan dilakukan analisa Gas Chromatography (GC) untuk mengetahui konsentrasi dietil eter. Karakterisasi katalis dilakukan pada katalis terbaik dari hasil produksi dietil eter. Dalam penelitian ini, didapatkan bahwa loading logam Cu-Zn dan suhu reaksi dapat mempengaruhi konversi etanol, dimana semakin besar loading logam Cu-Zn dan suhu reaksi, maka konversi semakin besar pula. Sedangkan untuk yield dietil eter mengalami peningkatan pada suhu 100 °C hingga 150 °C dan mengalami penurunan pada suhu 200 °C. Katalis terbaik yaitu CuZn/ γ-Al2O3 loading 10% menghasilkan nilai konversi sebesar 64,287% dan yield dietil eter sebesar 0,843% DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4129","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135930054","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengolahan Air Payau Menjadi Air Bersih dengan Kombinasi Metode Desalinasi Menggunakan Tanaman Mangrove Dan Elektrokoagulasi","authors":"Ica Friskia, Nurlinda Ayu Triwuri, Ilma Fadlilah","doi":"10.5614/j.tl.2023.29.2.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/j.tl.2023.29.2.3","url":null,"abstract":"Human activities increase from time to time in accordance with the needs of life. This causes a surge in the need for clean water while reducing the quality of clean water. This condition has led to the development of water treatment from various sources. One of the abundant and unusable water sources is brackish water. Brackish water has a high salt content or salinity of more than 0.5 ppt. Thus, in order to be utilized as clean water, processing is required. The methods used are desalination and electrocoagulation. Desalination is a water treatment method to reduce salt content and various minerals. In this study, the desalination method used was desalination using mangrove plants (Avicennia alba) and combined with the electrocoagulation method using stainless steel electrodes. From the results of the study it can be concluded that the combination of desalination methods using mangrove plants (Avicennia alba) and electrocoagulation using stainless steel electrodes can reduce TDS, turbidity, pH and salinity parameters. Keywords: Brackish water, desalination, electrocoagulation","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135872407","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERUBAHAN KADAR AIR BAHAN DAUN JERUK PURUT TERHADAP EKSTRAK DAUN","authors":"Aji Hendra Sarosa, Luthfi Kurnia Dewi, Devia Ellya Asyikaputri, Hilmy Rayhan, Vivi Nurhadianty, Wa Ode Cakra Nirwan, Safrina Hapsari, Ardian Indra Bayu","doi":"10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4118","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4118","url":null,"abstract":"Perlakuan awal tanaman, terutama kadar air mempengaruhi hasil ekstrak minyak atsiri, salah satunya pada minyak daun jeuk purut. Metode vacuum drying pada pengeringan daun jeruk purut dengan kadar air 15% menghasilkan rendemen tertinggi yaitu 1,222% dan kadar sitronelal 64,31%. Pengeringan daun pedada dengan oven pada suhu 50℃ menghasilkan rendemen tertinggi yaitu 28,79%. Penelitian ini menggunakan daun jeruk purut yang divariasi kadar air (60-70%; 30-40%; 10-20%) menggunakan oven vacuum pada suhu 50℃; tekanan ±12,3 Kpa. Proses ekstraksi secara soxhletasi dengan solven methanol, n-heksan, dan etil asetat, serta menggunakan metode destilasi dengan uap air. Hasil ekstrak diukur rendemen dan pengujian GC-MS. Hasil perhitungan diuji ANOVA untuk mengetahui perbedaan hasil perlakuan. Rendemen tertinggi ekstrak daun jeruk purut pada kadar air 60-70% dengan pelarut metanol yaitu 58,63%. Rendemen tertinggi pada kadar air 30-40% dengan pelarut etil-asetat sebanyak 30,99%, dan kadar air 10-20% dengan pelarut nheksana sebanyak 27,41%. Rendemen tertinggi pada distilasi uap yaitu pada kadar air 10-20% sebanyak 1,1833%. Hasil analisis ANOVA yaitu terdapat perbedaan yang nyata antar variabel kadar air dan pada interaksi antara jenis pelarut dan kadar air, tetapi tidak terdapat perbedaan yang nyata antar variabel jenis pelarut. ANOVA untuk metode distilasi uap yaitu terdapat perbedaan yang nyata antar variabel kadar air. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4118","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"244 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135930059","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dyah Suci Perwitasari, Erwan Adi Saputro, Izal Daffa Rizquallah, Dimas Ilham Akbar
{"title":"KAJIAN PENAMBAHAN ION KALSIUM PADA KRISTALISASI STRUVITE DARI URINE MANUSIA","authors":"Dyah Suci Perwitasari, Erwan Adi Saputro, Izal Daffa Rizquallah, Dimas Ilham Akbar","doi":"10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4123","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4123","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ion kalsium pada pembentukan Kristal struvite yang dapat digunakan sebagai pupuk dengan pengaruh suhu dan perbandingan molar Struvite adalah kristal putih secara kimia dikenal sebagai magnesium amonium phosphat hexahydrate (MgNH4PO4.6H2O). Pupuk struvite dari limbah urine mempunyai keunggulan dari segi ekonomi, karena biaya produksi pupuk struvite ini jauh lebih murah dan mudah dibandingkan dengan pembuatan pupuk lainnya, bahkan pertumbuhan, biomassa, dan kandungan klorida tanaman sedikit lebih tinggi jika menggunakan pupuk urine. Pembuatan struvite ini menggunakan magnetic strirrer dengan perbandingan molar Mg:PO4:Ca dan suhu sebesar 30°C, 35°C, dan 40°C. Hasil terbaik dari penelitian ini yaitu dengan perbandingan molar Mg:PO4:Ca 1:1:0 pada suhu 40°C dengan kadar P2O5 sebesar 46,2%. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4123","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"243 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135929897","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ADSORPSI LOGAM TIMBAL PADA LIMBAH CAIR ARTIFISIAL MENGGUNAKAN ARANG AKTIF ECENG GONDOK","authors":"Fanny Feby Andarista, Mukhammad Miftakhul Huda, Retno Dewati","doi":"10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4122","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4122","url":null,"abstract":"Meningkatnya pembangunan di bidang industri menyebabkan peningkatan jumlah limbah cair yang dihasilkan. Salah satu polutan berbahaya yang terkandung dalam limbah cair adalah logam berat Timbal (Pb). Mengingat bahaya yang diakibatkan oleh logam timbal, maka dilakukan upaya untuk menurunkan kadar logam timbal dengan proses adsorpsi. Eceng gondok merupakan tumbuhan yang sering dianggap sebagai gulma, namun memiliki kandungan selulosa yang tinggi yaitu sebesar 60%. Dalam penelitian ini, eceng gondok dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan arang-aktif, dimana arang aktif tersebut digunakan sebagai adsorben dalam proses-adsorpsi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan arang aktif eceng gondok dalam mengadsorpsi logam berat timbal pada limbah cair artifisial. Pada proses pembuatan arang aktif, eceng gondok dikarbonisasi pada suhu 300°C selama 30 menit. Arang kemudian diaktivasi dengan Zink Klorida guna meningkatkan kemampuan penyerapan. Proses adsorpsi dilakukan dengan menambahkan arang aktif ke dalam limbah cair artifisial dengan variabel massa adsorben 1, 2, 3, 4, 5 gram dan waktu pengontakan 30, 60, 90, 120, 150 menit. Hasil analisis metode Spektrofotometri Serapan Atom (AAS) diperoleh persentase penyerapan timbal terbaik yaitu sebesar 99,99% pada penambahan massa adsorben 4 gram dengan waktu pengontakan 150 menit. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar massa adsorben dan waktu pengontakan maka semakin tinggi persentaseppenyerapan timbal. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4122","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"246 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135930051","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Isni Utami, Nur Moh Faiz Asrori, Kenangkana Natania
{"title":"KINERJA ANODA TUMBAL Al DAN Zn DALAM MENGENDALIKAN LAJU KOROSI BAJA ASTM A36 DI LINGKUNGAN NaCl 3,5%","authors":"Isni Utami, Nur Moh Faiz Asrori, Kenangkana Natania","doi":"10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4117","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4117","url":null,"abstract":"Baja merupakan salah satu bahan utama yang banyak digunakan dalam industri. Ketahanan dan umur pakai baja sangat dipengaruhi oleh lingkungannya, salah satunya adalah lingkungan aqeous yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan baja karena peristiwa korosi. Penanggulangan korosi dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya yaitu metode proteksi katodik, dengan cara memperlakukan struktur baja yang diproteksi sebagai katoda. Aplikasi dari metode proteksi katodik yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh temperatur terhadap kinerja anoda tumbal Al dan Zn dalam mengendalikan laju korosi baja ASTM A36 di lingkungan NaCl 3,5%. Penelitian dilakukan dengan variabel temperatur pada rentang 30℃ sampai dengan 70℃, menggunakan anoda tumbal Al dan Zn di lingkungan NaCl 3,5%. Analisa hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan metode potensio dinamik. Hasil analisa diperoleh anoda tumbal terbaik dalam mengendalikan laju korosi adalah alumunium yaitu dengan nilai ratarata efisiensi penurunan laju korosi anoda sebesar 99,99754 %, sedangkan anoda tumbal zinc sebesar 99,993%. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4117","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"610 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135929899","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KONDISI PROSES DELIGNIFIKASI TERHADAP SIFAT FISIS TISU DARI JERAMI PADI","authors":"Natalia Suseno, Tokok Adiarto, Vincentius Haryanto, Raditya Farandi, Gloria Tifany Masui, Felia Azzahra Ivony","doi":"10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4119","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4119","url":null,"abstract":"Pembuatan tisu pada penelitian ini menggunakan serat dari jerami padi sebagai sumber selulosa, dimana dilakukan proses penghilangan lignin dua tahap dengan cara melakukan pemasakan serat jerami padi dengan proses soda menggunakan konsentrasi larutan NaOH 4%-10%, pada suhu 60°C-90°C selama waktu (1-1,5) jam. Tisu hasil delignifikasi dianalisa untuk mendapatkan pengaruh variabel kondisi proses delignifikasi terhadap komposisi kimia (selulosa dan lignin) dan sifat fisik tisu yang dihasilkan, antara lain meliputi kekuatan tarik, daya serap air, dan kemudahan hancur. Selain itu, tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan kondisi optimum proses delignifikasi terhadap komposisi kimia dan sifat fisik tisu yang dihasilkan. Hasil percobaan menunjukkan semakin tinggi konsentrasi dan suhu delignifikasi akan meningkatkan kandungan selulosa dan menurunkan kandungan lignin. Kandungan selulosa tertinggi adalah 76,20%, kandungan lignin terendah adalah 0,39%, ketahanan tarik tertinggi adalah 3,034 N/mm2 , daya serap air tertinggi adalah 118 mm. Semua tisu hasil percobaan mudah hancur oleh air. Kondisi proses terbaik adalah delignifikasi dengan konsentrasi NaOH 8% dan suhu 80°C DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v18i1.4119","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"19 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135930056","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Potential of Citronella Oil and Gum Rosin as Antimicrobial Agents in Floor Cleaner Liquid Against Salmonella thypi","authors":"None Wa Ode Cakra Nirwana, None Chandrawati Cahyani, None Vivi Nurhadianty","doi":"10.33795/jtkl.v7i2.3737","DOIUrl":"https://doi.org/10.33795/jtkl.v7i2.3737","url":null,"abstract":"Some floor cleaner products on the market contain antimicrobial agents that are harmful to humans and the environment, such as benzalkonium chloride. Therefore, searching for a new antimicrobial agent that is relatively safe is a significant challenge. In this study, we investigated the best formula for making floor cleaner using citronella oil and gum rosin as antimicrobial agents. Its antimicrobial activity against Salmonella thypi was investigated and compared with that of a commercial floor cleaner containing benzalkonium chloride. Five concentrations and ratios of citronella oil and gum rosin were investigated. The quality of floor cleaner in terms of pH range and the stability of the emulsion in hard water was assessed according to SNI 06-1842-1995. The results showed that all formulas met the pH range required by SNI, except for formulas containing citronella oil alone. The emulsion in hard water was stable for all formulas. The antimicrobial activity increased with increasing concentrations of antimicrobial agents. Citronella oil exhibited higher antimicrobial activity than gum rosin. Benzalkonium chloride showed higher microbial activity than gum rosin but lower than citronella oil. The combination of citronella oil and gum rosin showed higher microbial activity by 1.1–2.4 times than formulas containing benzalkonium chloride. The optimum floor cleaner formula (a concentration of citronella oil and gum rosin of 2% with a ratio of 1:1) has an inhibition zone diameter of 22.2 mm.","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"111 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136134554","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Vini Ivania Pardeny, Alvanissa Nurfadiya, Irwan Hidayatulloh, Muhammad Umair Ul Haq, Ayu Ratna Permanasari
{"title":"Reducing Sugar Production by Cellulose Immobilized Enzyme from the Oil Palm Empty Fruit Brunch (OPEFB) Treated by Organosolv Pretreatment","authors":"Vini Ivania Pardeny, Alvanissa Nurfadiya, Irwan Hidayatulloh, Muhammad Umair Ul Haq, Ayu Ratna Permanasari","doi":"10.33795/jtkl.v7i2.2437","DOIUrl":"https://doi.org/10.33795/jtkl.v7i2.2437","url":null,"abstract":"Oil Palm Empty Fruit Bunches (OPEFB) is lignocellulosic that consists of 13.20-25.31% lignin, 42.70-65.00% cellulose, and 17.10-33.50% hemicellulose. Cellulose can be used as a material for a new renewable energy source in the term of reducing sugar through a combination of organosolv pretreatment and hydrolysis process using immobilized enzymes. Organosolv pretreatment was used for lignin degradation, by using ethanol as solvent, which are environmentally friendly and easy to recover, with a concentration S/L 10%(w/w), in 160°C for 90-150 min. The following process is to produce crude enzyme from Aspergillus niger and Trichoderma viride. The resulting crude enzyme cellulase activity of 0.774 U/mL. Then, the crude enzyme is immobilized by Chitosan-GDA. OPEFB hydrolysis process with immobilized cellulase was carried out for 5, 7 and 9 days at 37°C. The best result of lignin degradation reaches out 56.68% lignin removal at 160°C for 150 min, while the hydrolysis of cellulose gives the highest yield, 47.59%, in the 9 days processing time.","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"49 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136134414","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}