Syarifah Aini Pasaribu, N. Prasetyo, Fetrina Oktavia
{"title":"KEUNIKAN DAN KESERAGAMAN KLON KARET IRR 220 DAN IRR 429","authors":"Syarifah Aini Pasaribu, N. Prasetyo, Fetrina Oktavia","doi":"10.22302/ppk.jpk.v41i2.866","DOIUrl":"https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v41i2.866","url":null,"abstract":"Klon karet unggul baru harus diidentifikasi secara detail melalui karakter morfologi tanaman untuk mengetahui nilai keunikan dan keseragaman. Data-data tersebut akan digunakan sebagai bahan dasar dalam penilaian oleh pihak perlindungan varietas tanaman (PVT) untuk melindungi dan melepas klon karet unggul baru ini agar dapat digunakan oleh masyarakat secara luas. Klon karet unggul IRR 220 dan klon unggul harapan IRR 429 merupakan salah satu calon klon karet unggul baru yang akan dilepas dan akan dilindungi oleh negara. Sehingga perlu dilakukan suatu penilaian terhadap keunikan dan keseragaman klon tersebut dari beberapa karakter penting yang dapat membedakan antar keduanya dengan klon populer atau salah satu tetua. IRR 220 hasil persilangan PB 260 x IAN 873 dan IRR 429 hasil persilangan IRR 111 x PB 260. Penilaian dilakukan dengan metode deskriftif kuantitatif dan kualitatif dari karakter helaian daun, tangkai daun, karangan daun, dan batang tanaman di kebun entres yang berumur tujuh tahun dengan stadia cabang berumur satu tahun (terdiri atas 4-6 payung daun tua). Sebanyak 17 karakter helaian daun, 5 karakter tangkai daun, 4 karakter karangan daun, dan 4 karakter batang yang diamati. Masing-masing karakter dikarakterisasi dan diidentifikasi secara kualitatif dengan mengamati semua karakter secara visual. Sedangkan untuk karakter kuantitatif diukur dengan menggunakan penggaris. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa karakter kualitatif yang menunjukkan perbedaan di antara dua klon yang diidentifikasi yaitu warna daun, bentuk potongan memanjang dan melintang, nektar tangkai daun, jarak antar karangan, dan bentuk karangan daun.","PeriodicalId":444832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Karet","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139213200","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PRODUKSI KARET DAN KONDISI FISIOLOGIS LATEKS KLON GT 1 PADA BERBAGAI UMUR DAUN DAN CURAH HUJAN","authors":"Yayuk Purwaningrum, Yenni Asbur","doi":"10.22302/ppk.jpk.v41i2.833","DOIUrl":"https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v41i2.833","url":null,"abstract":"Faktor genotipe, lingkungan, dan interaksi genotipe dengan lingkungan memengaruhi perkembangan dan kemampuan menghasilkan lateks yang tinggi. Salah satu faktor dominan adalah kondisi lingkungan yaitu curah hujan bulanan dan sistem eksploitasi yang memengaruhi hasil lateks klon GT 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang erat antara beberapa variable fisiologi lateks, umur daun, dan hasil lateks klon GT 1. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa fisiologi lateks berfluktuasi yang dipengaruhi oleh umur daun dan kadar air tanah (curah hujan). Perkembangan daun memengaruhi kondisi fisiologis lateks. Pada kondisi daun masih berwarna coklat-hijau cenderung fisiologis lateks rendah dan diduga distribusi fotosintat lebih banyak dialokasikan untuk perkembangan daun. Aktivitas fisiologi lateks mulai meningkat kembali pada saat daun berwarna hijau muda.","PeriodicalId":444832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Karet","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139213045","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KARET GELANG SKALA HOME INDUSTRY DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN, SUMATRA SELATAN","authors":"Dwi Shinta Agustina, Iman Satra Nugraha, Aprizal Alamsyah, Lina Fatayati Syarifa","doi":"10.22302/ppk.jpk.v41i1.838","DOIUrl":"https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v41i1.838","url":null,"abstract":"Kondisi harga karet yang berfluktuasi dengan tren menurun dapat memengaruhi pendapatan yang diterima petani. Paradigma yang berkembang selama ini di tingkat petani hanya berfokus pada peningkatan produktivitas, tanpa memikirkan bagaimana upaya untuk meningkatkan nilai tambah dari bahan olahan karet. Peningkatan nilai tambah merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan agar petani menerima pendapatan yang memadai pada saat harga karet rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pasar pengembangan industri pengolahan karet gelang. Penelitian dilakukan dengan metode survei di beberapa pasar di Kabupaten Musi Banyuasin. Pasar yang menjadi objek penelitian dianggap dapat menggambarkan potensi penyerapan karet gelang di kabupaten Musi Banyuasin, yaitu pasar Sekayu, pasar Sungei Lilin, pasar Babat Toman, dan pasar Bayung Lincir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditinjau dari potensi pasar, peluang pengembangan industri pengolahan karet gelang skala kecil di tingkat petani sangat memungkinkan. Saat ini, kebutuhan karet gelang di Kabupaten Musi Banyuasin masih dipenuhi oleh produsen dari kota Palembang.","PeriodicalId":444832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Karet","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124860359","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"APLIKASI TEKNIK PLASMA SOLUSI PADA PRODUKSI KARET ALAM TERDEPROTEINASI (DPNR)","authors":"N. A. Kinasih, Rathanawan Magaraphan","doi":"10.22302/ppk.jpk.v41i1.836","DOIUrl":"https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v41i1.836","url":null,"abstract":"Karet alam terdeproteinasi (DPNR) diproduksi untuk memenuhi kebutuhan persyaratan produk untuk gangguan alergi protein dan proses modifikasi partikel karet alam. DPNR dibuat dengan teknik plasma solusi dengan pengaplikasian beberapa nilai voltase yaitu 1, 5, dan 10 kV untuk mengamati degradasi tertinggi bagian non-karet di DPNR. DPNR yang dihasilkan melalui plasma solusi dengan voltase tegangan 1, 5, dan 10 kV selanjutnya disebut DPNR 1 kV, DPNR 5 kV, dan DPNR 10 kV. Degradasi bagian non-karet ditentukan menggunakan Fourier Transform Infra-Red (FT-IR), pengujian kadar nitrogen, kandungan gel, dan viskositas. DPNR 10 kV memiliki nilai rasio puncak protein dan kadar nitrogen terendah sebesar 65,9% protein karet terdegradasi. Hasil ini menunjukkan bahwa voltase 10 kV merupakan kondisi optimum untuk mendegradasi protein dengan teknik plasma solusi.","PeriodicalId":444832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Karet","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131853870","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SELEKSI CALON KLON KARET UNGGUL TAHAN PENYAKIT GUGUR DAUN","authors":"Alchemi Putri Juliantika Kusdiana, Intan Berlian, Fetrina Oktavia","doi":"10.22302/ppk.jpk.v41i1.843","DOIUrl":"https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v41i1.843","url":null,"abstract":"Keberhasilan budidaya tanaman karet dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya manajemen penyakit tanaman. Penyakit gugur daun merupakan salah satu penyakit penting tanaman karet karena dapat menurunkan produksi lateks. Penyakit gugur daun pada tanaman karet di lapangan cukup sulit diatasi. Pengendalian penyakit yang dianggap lebih efisien adalah dengan pencegahan melalui penggunaan klon yang memiliki sifat ketahanan tinggi terhadap patogen. Hal ini mendorong para pemulia karet untuk terus melakukan seleksi dan menghasilkan klon unggul baru yang berproduksi tinggi juga tahan terhadap penyakit daun. Penelitian ini dilakukan untuk menseleksi sifat sekunder tahan penyakit gugur daun pada progeni F1 hasil persilangan klon PB 260 x RRIC 100 dan RRIC 100 x PB 260 pada tahapan seedling evaluation trials (SET). Pengamatan dilakukan terhadap 290 tanaman progeni F1 tahun tanam 2012 dan 2014 di kebun F1 (SET) Pusat Penelitian Karet Sembawa, Sumatra Selatan. Pengamatan keparahan penyakit dilakukan pada empat jenis penyakit gugur daun yaitu penyakit gugur daun Pestalotiopsis, Corynespora, Colletotrichum, dan Oidium. Pengamatan penyakit dilakukan secara visual dengan melihat persentase keparahan penyakit berdasarkan gejala penyakit dan luasan kanopi tanaman yang terserang, serta daun yang gugur akibat penyakit tersebut. Evaluasi ketahanan 290 progeni F1 menunjukkan variasi ketahanan setiap progeni terhadap setiap jenis penyakit gugur daun. Sebanyak 62 progeni memiliki tingkat ketahanan yang tinggi terhadap empat jenis penyakit gugur daun pada tanaman karet.","PeriodicalId":444832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Karet","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127351745","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"OUTLOOK KOMODITAS KARET ALAM INDONESIA 2023","authors":"Lina Fatayati Syarifa, Dwi Shinta Agustina, Aprizal Alamsyah, Iman Satra Nugraha, Hajar Asywadi","doi":"10.22302/ppk.jpk.v41i1.841","DOIUrl":"https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v41i1.841","url":null,"abstract":"Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan strategis yang telah memberi kontribusi sangat berarti bagi perekonomian Indonesia. Selama kurun waktu 2017-2021, perkebunan karet Indonesia menghadapi banyak permasalahan eksternal, seperti rendahnya harga karet, serangan penyakit gugur daun Pestalotiopsis, serta adanya dampak pandemi Covid-19. Kajian kinerja dan prospek karet diperlukan untuk menentukan kebijakan yang bisa diambil dalam mempertahankan keberlangsungan industri karet di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan metode desk study, menggunakan data sekunder statistik karet. Data yang digunakan berupa data time series tahunan dan triwulanan dalam 5-12 tahun terakhir. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis forecasting. Hasil analisis menunjukkan bahwa selama periode 2017-2021, produksi dan produktivitas karet menunjukkan tren penurunan dengan masing-masing sebesar 4,03% per tahun dan 3,61% per tahun. Hal yang sama juga terjadi pada kinerja ekspor karet yang mengalami penurunan sebesar 7,33% per tahun. Hasil analisis forecasting menunjukkan harga karet alam TSR 20 dari bulan Oktober 2022 sampai dengan September 2023 diproyeksikan rata-rata sebesar US$ 1,23 seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang mulai memasuki resesi di semester II tahun 2022 sampai 2023. Selanjutnya pada proyeksi jangka panjang di tahun 2025 harga karet alam TSR 20, diproyeksikan akan kembali meningkat mencapai sebesar US$ 1,5 per kg karet kering, dan diproyeksikan akan terus meningkat di tahun 2027 menjadi US$ 2,5 per kg karet kering. Hasil analisis menunjukkan masih perlunya upaya-upaya untuk kembali meningkatkan produksi dan produktivitas karet melalui dukungan pemangku kebijakan dalam penyediaan dana untuk mengakselerasi penggunaan klon-klon karet berproduksi tinggi dan tahan penyakit tanaman karet. Upaya tersebut dapat dilaksanakan melalui program peremajaan karet rakyat serta perlunya peningkatan serapan konsumsi karet baik di dalam maupun luar negeri.","PeriodicalId":444832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Karet","volume":"115 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117090752","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TINGKAT PRODUKSI DAN PROFITABILITAS PENERAPAN SISTEM SADAP FREKUENSI RENDAH DI PERUSAHAAN PERKEBUNAN KARET SUMATRA UTARA","authors":"Iif Rahmat Fauzi, L. Lindawati","doi":"10.22302/ppk.jpk.v41i1.854","DOIUrl":"https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v41i1.854","url":null,"abstract":"Melemahnya harga karet alam dan kelangkaan penyadap merupakan masalah utama yang dihadapi perusahaan perkebunan karet dalam satu dasawarsa terakhir. Merebaknya penyakit gugur daun Pestalotiopsis membuat langkah-langkah peningkatan produktivitas menjadi sulit dicapai. Upaya efisiensi biaya adalah strategi yang harus dilakukan untuk mempertahankan performa perusahaan perkebunan karet saat ini. Sistem sadap frekuensi rendah atau low frequency tapping (LFT) systems adalah salah satu langkah yang ditempuh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (Persero) sebagai barometer perusahaan perkebunan nasional untuk merespon situasi tersebut. Penelitian bertujuan menganalisis keragaan penerapan sistem sadap LFT di PTPN III (Persero), menganalisis profitabilitas penerapan sistem sadap LFT, serta membandingkan performanya dengan sistem sadap konvensional. Unit Kebun Tanah Raja dan Gunung Para merupakan lokasi yang dipilih secara sengaja dalam penelitian ini karena dianggap unit percobaan yang mewakili kebun-kebun lingkup PTPN III (Persero). Analisis dilakukan melalui metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan analisis anggaran parsial berupa revenue and cost ratio (R/C ratio). Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas penerapan sistem sadap LFT d4, d5, dan d6 masing-masing dengan nilai sebesar 1,20; 1,08; dan 0,90 belum mampu menandingi profitabilitas penerapan sistem sadap konvensional d3 dengan nilai sebesar 1,39. Sistem sadap LFT d4, d5, dan d6 memiliki keunggulan dalam merespon langkah efisiensi dengan kemampuan menurunkan biaya sebesar 22%, 35%, hingga 43% dibandingkan sistem sadap konvensional d3. Rendahnya kebutuhan hari sadap efektif dalam penerapan sistem sadap LFT juga mengindikasikan kemampuannya dalam menanggulangi masalah kelangkaan tenaga kerja penyadap.","PeriodicalId":444832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Karet","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114415614","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI PENGARUH PENGGUNAAN PLASTICIZER DARI MINYAK JELANTAH EPOKSI TERHADAP KINETIKA VULKANISASI KARET","authors":"Pani Satwikanitya, Andri Saputra, Muh. Wahyu Sya'bani, Wisnu Pambudi, Mertza Fitra Agustian","doi":"10.22302/ppk.jpk.v41i1.855","DOIUrl":"https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v41i1.855","url":null,"abstract":"Limbah minyak jelantah yang tidak dikelola dengan baik berdampak negatif terhadap lingkungan. Minyak jelantah yang mengandung asam lemak tak jenuh dapat dijadikan bahan baku pembuatan minyak epoksi dan berpotensi sebagai plasticizer kompon karet. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kinetika vulkanisasi karet menggunakan plasticizer minyak jelantah epoksi. Sintesis minyak epoksi dilakukan dengan metode refluks skala batch pada suhu 60°C dan variasi waktu 4, 6, dan 8 jam. Minyak epoksi yang terbentuk digunakan sebagai plasticizier pada kompon karet. Kinetika vulkanisasi karet dipelajari menggunakan pendekatan model reaksi orde 1, orde 2, dan Deng-Isayev. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Deng-Isayev dapat memberikan pendekatan yang paling baik terhadap kinetika vulkanisasi karet menggunakan minyak jelantah epoksi, dibandingkan dengan kedua model yang lain. Energi aktivasi karet dengan plasticizer minyak jelantah epoksi (158-200 kJ/mol) lebih tinggi dibanding menggunakan plasticizer komersial (63–87 kJ/mol), seperti epoxidized soybean oil (ESO) dan paraffinic oil (PO). Namun, kompon dengan plasticizer minyak jelantah yang diepoksidasi selama 6 jam (MJE 6) menghasilkan nilai torsi dan k tertinggi (MH = 18,39 kg.cm dan k = 1,51 x 10-5 s-1) dibandingkan formulasi lainnya. Bahan pemvulkanisasi dapat terdistribusi di dalam kompon karet dengan lebih baik, ikatan silang yang terbentuk cukup banyak dan kecepatan vulkanisasi tinggi karena memiliki bilangan oksiran yang lebih besar, sehingga kompon lebih reaktif.","PeriodicalId":444832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Karet","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128155271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
J. Junaidi, Iif Rahmat Fauzi, Panji Giwanda Santosa, Dita Aisyah Putri, Haniam Mariya Ginting, Nora Patima Rambe, Shalla Bil Ismi
{"title":"PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK DAN VIABILITAS BENIH KARET KLON PB 260 DARI DUA UMUR TANAMAN BERBEDA YANG MENGALAMI GUGUR DAUN BERKEPANJANGAN","authors":"J. Junaidi, Iif Rahmat Fauzi, Panji Giwanda Santosa, Dita Aisyah Putri, Haniam Mariya Ginting, Nora Patima Rambe, Shalla Bil Ismi","doi":"10.22302/ppk.jpk.v41i1.873","DOIUrl":"https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v41i1.873","url":null,"abstract":"Tanaman karet di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan pada beberapa tahun terakhir mengalami gugur daun berkepanjangan. Kesulitan mencari benih untuk batang bawah memunculkan pertanyaan apakah benih dari tanaman muda layak digunakan untuk batang bawah dimana pada kondisi normal tidak dianjurkan. Penelitian ini membandingkan karakteristik fisik, tingkat kesegaran benih, dan daya kecambah dari tanaman muda berumur sembilan tahun dan tanaman dewasa berumur 17 tahun dari klon PB 260 yang mengalami gugur daun berkepanjangan. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Unit Riset Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet, Deli Serdang, Sumatra Utara pada bulan Februari sampai Maret 2023. Parameter fisik yang diamati meliputi panjang, lebar, rasio panjang/lebar, dan bobot benih. Uji kesegaran menggunakan 25 sampel benih. Daya kecambah diamati sampai dengan tiga minggu setelah semai. Hasil pengamatan menunjukkan perbedaan nyata antara benih tanaman muda dan dewasa untuk parameter panjang (24,07 + 2,31 mm berbanding 25,58 + 1,74 mm), lebar (22,16 + 2,32 mm berbanding 23,05 + 1,82 mm), dan bobot benih (3,83 + 0,58 g berbanding 4,16 + 0,59 g), sedangkan rasio panjang/lebar tidak berbeda antara kedua umur tanaman (masing-masing 1,09 + 0,06 dan 1,09 + 0,07). Kesegaran benih tidak berbeda nyata antara tanaman muda (33,3 + 7,54%) dan dewasa (41,3 + 4,99%). Perlakuan perendaman satu malam tidak meningkatkan kesegaran benih secara nyata. Daya kecambah tidak berbeda nyata antara benih dari tanaman muda (7,23 + 2,96%) dan tanaman dewasa (21,96 + 13,51%). Penelitian ini menunjukkan bahwa pada tanaman yang mengalami gugur daun berkepanjangan, bentuk benih relatif sama namun ukuran benih tanaman muda lebih kecil. Nilai kesegaran benih dan daya kecambah tidak berbeda nyata antara tanaman muda dan dewasa, keduanya menunjukkan nilai di bawah standar benih normal. Namun demikian, rata-rata daya kecambah benih dari tanaman muda tidak sampai setengah dari nilai daya kecambah benih tanaman dewasa, sehingga penelitian ini mendukung rekomendasi bahwa benih tanaman muda (< 10 tahun) tidak dianjurkan digunakan untuk batang bawah.","PeriodicalId":444832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Karet","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132551428","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mochlisin Andriyanto, Iwandani Sinurat, J. jun, Arief Rachmawan, Radite Tistama
{"title":"PENGARUH KONSENTRASI STIMULAN ETEFON TERHADAP PRODUKSI DAN FISIOLOGI LATEKS TANAMAN KARET PADA AWAL BUKA SADAP DI AREAL YANG MENGALAMI SERANGAN PENYAKIT GUGUR DAUN SEKUNDER","authors":"Mochlisin Andriyanto, Iwandani Sinurat, J. jun, Arief Rachmawan, Radite Tistama","doi":"10.22302/ppk.jpk.v40i2.819","DOIUrl":"https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v40i2.819","url":null,"abstract":"Penggunaan stimulan pada tanaman karet saat awal buka sadap umumnya digunakan untuk memaksimalkan produksi lateks saat penyadapan. Adanya serangan penyakit gugur daun sekunder mengakibatkan kondisi daun gugur dan produksi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi stimulan saat awal buka sadap pada kondisi gugur daun sekunder. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Unit Riset Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet, Galang, Deli Serdang, Sumatra Utara pada bulan November 2021 sampai Februari 2022. Tanaman karet yang digunakan berumur tujuh tahun pada panel B0-1 (konsumsi kulit terpakai 9,60 cm) dan multiklon (PB 260, PB 340, PB 330, IRR 104, IRR 5, IRR 112, IRR 118, dan BPM 1) dengan interval sadap D3. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak kelompok non faktorial dengan perlakuan 1) tidak diaplikasikan stimulan atau kontrol, 2) aplikasi stimulan konsentrasi 1%, 3) aplikasi stimulan konsentrasi 2%, dan 4) aplikasi stimulan konsentrasi 2,5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi konsentrasi stimulan 1% selama empat bulan pada saat awal buka sadap signifikan berbeda nyata terhadap parameter pengamatan produksi, laju aliran lateks, indeks penyumbatan, dan kadar fosfat anorganik. Produksi perlakuan konsentrasi stimulan 1% lebih tinggi 44,11% dibandingkan konsentrasi stimulan 2% dan 48,10% lebih tinggi dibandingkan konsentrasi stimulan 2,5% pada kondisi gugur daun sekunder. Nilai rataan persentase panjang alur sadap yang kering pada perlakuan konsentrasi stimulan 1% sebesar 5,51%. Secara fisiologis, aplikasi konsentrasi stimulan 1% masih aman digunakan pada tanaman dan tidak membuat tanaman tertekan saat terjadi serangan penyakit gugur daun sekunder.","PeriodicalId":444832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Karet","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123868993","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}