{"title":"面向印尼天然橡胶商品2023","authors":"Lina Fatayati Syarifa, Dwi Shinta Agustina, Aprizal Alamsyah, Iman Satra Nugraha, Hajar Asywadi","doi":"10.22302/ppk.jpk.v41i1.841","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan strategis yang telah memberi kontribusi sangat berarti bagi perekonomian Indonesia. Selama kurun waktu 2017-2021, perkebunan karet Indonesia menghadapi banyak permasalahan eksternal, seperti rendahnya harga karet, serangan penyakit gugur daun Pestalotiopsis, serta adanya dampak pandemi Covid-19. Kajian kinerja dan prospek karet diperlukan untuk menentukan kebijakan yang bisa diambil dalam mempertahankan keberlangsungan industri karet di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan metode desk study, menggunakan data sekunder statistik karet. Data yang digunakan berupa data time series tahunan dan triwulanan dalam 5-12 tahun terakhir. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis forecasting. Hasil analisis menunjukkan bahwa selama periode 2017-2021, produksi dan produktivitas karet menunjukkan tren penurunan dengan masing-masing sebesar 4,03% per tahun dan 3,61% per tahun. Hal yang sama juga terjadi pada kinerja ekspor karet yang mengalami penurunan sebesar 7,33% per tahun. Hasil analisis forecasting menunjukkan harga karet alam TSR 20 dari bulan Oktober 2022 sampai dengan September 2023 diproyeksikan rata-rata sebesar US$ 1,23 seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang mulai memasuki resesi di semester II tahun 2022 sampai 2023. Selanjutnya pada proyeksi jangka panjang di tahun 2025 harga karet alam TSR 20, diproyeksikan akan kembali meningkat mencapai sebesar US$ 1,5 per kg karet kering, dan diproyeksikan akan terus meningkat di tahun 2027 menjadi US$ 2,5 per kg karet kering. Hasil analisis menunjukkan masih perlunya upaya-upaya untuk kembali meningkatkan produksi dan produktivitas karet melalui dukungan pemangku kebijakan dalam penyediaan dana untuk mengakselerasi penggunaan klon-klon karet berproduksi tinggi dan tahan penyakit tanaman karet. Upaya tersebut dapat dilaksanakan melalui program peremajaan karet rakyat serta perlunya peningkatan serapan konsumsi karet baik di dalam maupun luar negeri.","PeriodicalId":444832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Karet","volume":"115 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"OUTLOOK KOMODITAS KARET ALAM INDONESIA 2023\",\"authors\":\"Lina Fatayati Syarifa, Dwi Shinta Agustina, Aprizal Alamsyah, Iman Satra Nugraha, Hajar Asywadi\",\"doi\":\"10.22302/ppk.jpk.v41i1.841\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan strategis yang telah memberi kontribusi sangat berarti bagi perekonomian Indonesia. Selama kurun waktu 2017-2021, perkebunan karet Indonesia menghadapi banyak permasalahan eksternal, seperti rendahnya harga karet, serangan penyakit gugur daun Pestalotiopsis, serta adanya dampak pandemi Covid-19. Kajian kinerja dan prospek karet diperlukan untuk menentukan kebijakan yang bisa diambil dalam mempertahankan keberlangsungan industri karet di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan metode desk study, menggunakan data sekunder statistik karet. Data yang digunakan berupa data time series tahunan dan triwulanan dalam 5-12 tahun terakhir. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis forecasting. Hasil analisis menunjukkan bahwa selama periode 2017-2021, produksi dan produktivitas karet menunjukkan tren penurunan dengan masing-masing sebesar 4,03% per tahun dan 3,61% per tahun. Hal yang sama juga terjadi pada kinerja ekspor karet yang mengalami penurunan sebesar 7,33% per tahun. Hasil analisis forecasting menunjukkan harga karet alam TSR 20 dari bulan Oktober 2022 sampai dengan September 2023 diproyeksikan rata-rata sebesar US$ 1,23 seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang mulai memasuki resesi di semester II tahun 2022 sampai 2023. Selanjutnya pada proyeksi jangka panjang di tahun 2025 harga karet alam TSR 20, diproyeksikan akan kembali meningkat mencapai sebesar US$ 1,5 per kg karet kering, dan diproyeksikan akan terus meningkat di tahun 2027 menjadi US$ 2,5 per kg karet kering. Hasil analisis menunjukkan masih perlunya upaya-upaya untuk kembali meningkatkan produksi dan produktivitas karet melalui dukungan pemangku kebijakan dalam penyediaan dana untuk mengakselerasi penggunaan klon-klon karet berproduksi tinggi dan tahan penyakit tanaman karet. Upaya tersebut dapat dilaksanakan melalui program peremajaan karet rakyat serta perlunya peningkatan serapan konsumsi karet baik di dalam maupun luar negeri.\",\"PeriodicalId\":444832,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Penelitian Karet\",\"volume\":\"115 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Penelitian Karet\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v41i1.841\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Karet","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v41i1.841","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan strategis yang telah memberi kontribusi sangat berarti bagi perekonomian Indonesia. Selama kurun waktu 2017-2021, perkebunan karet Indonesia menghadapi banyak permasalahan eksternal, seperti rendahnya harga karet, serangan penyakit gugur daun Pestalotiopsis, serta adanya dampak pandemi Covid-19. Kajian kinerja dan prospek karet diperlukan untuk menentukan kebijakan yang bisa diambil dalam mempertahankan keberlangsungan industri karet di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan metode desk study, menggunakan data sekunder statistik karet. Data yang digunakan berupa data time series tahunan dan triwulanan dalam 5-12 tahun terakhir. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis forecasting. Hasil analisis menunjukkan bahwa selama periode 2017-2021, produksi dan produktivitas karet menunjukkan tren penurunan dengan masing-masing sebesar 4,03% per tahun dan 3,61% per tahun. Hal yang sama juga terjadi pada kinerja ekspor karet yang mengalami penurunan sebesar 7,33% per tahun. Hasil analisis forecasting menunjukkan harga karet alam TSR 20 dari bulan Oktober 2022 sampai dengan September 2023 diproyeksikan rata-rata sebesar US$ 1,23 seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang mulai memasuki resesi di semester II tahun 2022 sampai 2023. Selanjutnya pada proyeksi jangka panjang di tahun 2025 harga karet alam TSR 20, diproyeksikan akan kembali meningkat mencapai sebesar US$ 1,5 per kg karet kering, dan diproyeksikan akan terus meningkat di tahun 2027 menjadi US$ 2,5 per kg karet kering. Hasil analisis menunjukkan masih perlunya upaya-upaya untuk kembali meningkatkan produksi dan produktivitas karet melalui dukungan pemangku kebijakan dalam penyediaan dana untuk mengakselerasi penggunaan klon-klon karet berproduksi tinggi dan tahan penyakit tanaman karet. Upaya tersebut dapat dilaksanakan melalui program peremajaan karet rakyat serta perlunya peningkatan serapan konsumsi karet baik di dalam maupun luar negeri.