A. Susanti, Zahra Rahmatika, Ais Istiana, Abdul Latief Arung Arafah
{"title":"PENANAMAN NILAI RELIGIUS MELALUI PROGRAM INFAQ","authors":"A. Susanti, Zahra Rahmatika, Ais Istiana, Abdul Latief Arung Arafah","doi":"10.51878/learning.v4i1.2743","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v4i1.2743","url":null,"abstract":"The acceleration of globalization has led to the emergence of traits of wanting to reveal one's identity, such as wealth and arrogance. This also happens in educational institutions, especially in schools, so it is necessary to instill religious values by the school, one of which is through infaq. This research aims to analyze the instillation of religious values and determine the supporting and inhibiting factors in instilling religious values through student donations at MA Bandar Lampung. This research uses descriptive qualitative methods, and uses source triangulation and technical triangulation in data collection. The results of the research show that in MA Bandar Lampung implements infaq using two methods: through the smart Islamic boarding school application for infaq and cash payments. The fees collected every week are 150-300 thousand rupiah and are used for social activities such as natural disasters and bereavement at school. In its implementation, the cultivation of religious values through infaq at MA Bandar Lampung is supported by students' explanations regarding infaq from the moment they enter school and continuous habituation is carried out by the school. Infaq planting is also supported by several factors, namely: reminders from the infaq committee, support from parents with financial adequacy and high awareness. The factor that hinders the process of instilling religious values through infaq is the lack of pocket money for some students so that the amount of infaq results is small.\u0000ABSTRAKPercepatan globalisasi menyebabkan munculnya sifat ingin memunculkan jati diri seperti harta dan kesombongan. Inipun terjadi di lembaga pendidikan khususnya di sekolah sehingga diperlukan penanaman nilai religius oleh pihak sekolah salah satunya melalui infaq. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penanaman nilai religius serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam penanaman nilai religius melalui infaq siswa di MA Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik dalam pengumpulan datanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di MA Bandar Lampung menerapkan infaq menggunakan dua cara : melalui aplikasi smart pesantren untuk berinfaq dan pembayaran cash. Biaya yang terkumpul setiap minggunya yakni 150-300 ribu rupiah dan digunakan untuk kegiatan sosial seperti bencana alam, dan duka di sekolah. Dalam pelaksanaannya penanaman nilai religius melalui infaq di MA Bandar Lampung didukung oleh penjelasan siswa mengenai infaq sejak awal masuk ke sekolah dan dilakukan pembiasaan terus menerus oleh pihak sekolah. Penanaman infaq juga didukung oleh beberapa faktor yaitu : adanya reminder dari panitia infaq, adanya dukungan dari orang tua dengan kecukupan finansial serta kesadaran tinggi. Adapun faktor yang menghambat proses penanaman nilai religius melalui infaq yaitu kurangnya uang jajan pada sebagian siswa sehingga jumlah hasil infaq kecil.","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"15 19","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140442754","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Beti Susilawati, Zahra Rahmatika, Abdul Latief Arung Arafah, Juni Hartiwi, A. Susanti
{"title":"KURIKULUM MERDEKA BELAJAR PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM","authors":"Beti Susilawati, Zahra Rahmatika, Abdul Latief Arung Arafah, Juni Hartiwi, A. Susanti","doi":"10.51878/learning.v4i1.2745","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v4i1.2745","url":null,"abstract":"This research departs from the phenomenon of the independent learning policy which has just been promoted by the Ministry of Education. Educational policy is a decision made by the government in the field of education as a response to educational problems that occur in society. Problems that often occur in learning are generally related to conventional learning patterns used by teachers. This pattern is enough to make students feel bored easily. Improving the quality of education will not have a significant effect without quality teachers. Therefore, it is important to implement learning in Islamic Religious Education (PAI) subjects by Islamic religious education teachers based on good concepts, in this case as developing innovation so that the expected learning objectives can be achieved. This research was conducted to determine the implementation of the Independent Learning Curriculum in Islamic Religious Education learning. This research uses a qualitative research approach. The population and sample in this study were PAI teachers. Data collection techniques were carried out by means of observation, interviews and documentation. To test the validity of the data, researchers used triangulation techniques, namely, source triangulation, technique triangulation and time triangulation. The results of this research show that the implementation of the independent learning curriculum in Islamic Religious Education learning has been carried out well. In the implementation process, it is known that there are efforts to plan, implement and evaluate schools in responding to and implementing the implementation of the Merdeka Belajar curriculum. In implementing the independent learning curriculum, there is an obstacle factor, namely the lack of understanding by teachers and students regarding what the independent learning curriculum is.\u0000ABSTRAKPenelitian ini berangkat dari fenomena kebijakan merdeka belajar yang baru digaungkan oleh Kementerian Pendidikan. Kebijakan pendidikan merupakan sebuah keputusan yang dibuat oleh pemerintah dalam bidang pendidikan sebagai respon dari masalah-masalah pendidikan yang terjadi di masyarakat. Masalah yang sering terjadi dalam pembelajaran umumnya berkaitan dengan pola pembelajaran konvensional yang digunakan oleh guru. Pola tersebut cukup membuat siswa mudah merasa bosan. Meningkatkan mutu pendidikan tidak akan berpengaruh secara signifikan tanpa guru yang berkualitas. Oleh karena itu pentingnya implementasi pembelajaran pada mata pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) oleh guru pendidikan agama islam didasari dengan konsep yang baik, dalam hal ini sebagai pengembangan inovasi sehingga bisa tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi Kurikulum Merdeka Belajar pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah guru PAI. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"3 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140445143","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"INOVASI DALAM PENGELOLAAN IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH MELALUI GERAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMP NEGERI 1 LAHEI","authors":"Romiadi Romiadi","doi":"10.51878/learning.v4i1.2716","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v4i1.2716","url":null,"abstract":"Human life will always develop. Man always to always learn, because by learning man can get extensive knowledge that is useful for himself. Besides learning, humans also have noble values that guide life and behavior as well as being their characteristics. Humans always maintain the culture that has been passed down for generations to be preserved. In this case, in addition to learning, humans also try to maintain their culture and are guided by culture in life and behavior. The existence of new breakthroughs in the world of education through culture-based education strategies can make humans as humans who not only learn but also practice their cultural values, so as to produce young people who are not only smart in academics but become cultured humans. Therefore, culture-based education must be developed through various efforts that can be done by teachers, parents and the community.\u0000ABSTRAKKehidupan manusia akan selalu berkembang. Manusia senantiasa untuk selalu belajar, karena dengan belajar manusia dapat mendapat pengetahuan yang luas yang berguna bagi dirinya. Disamping belajar manusia juga memiliki nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman hidup dan bertingkah laku sekaligus menjadi ciri khas dirinya. Manusia selalu menjaga budaya yang telah turun temurun diberikan untuk di lestarikan. Dalam hal ini bahwa disamping belajar manusia juga berupaya menjaga budayanya dan berpedoman pada budaya dalam hidup serta bertingkah laku. Adanya terobosan baru dalam dunia pendidikan melalui strategi pendidikan berbasis budaya dapat membuat manusia sebagai manusia yang tidak hanya belajar tetapi juga mengamalkan nilai-nilai budayanya, sehingga dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas dalam akademik melainkan menjadi manusia yang berbudaya. Oleh sebab itu, pendidikan berbasis budaya ini harus di kembangkan melalui berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh guru, otang tua serta masyarakat.","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"54 16","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139839819","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kun Muchsinan, Tri Dyah Prastiti, Endang Wahyuningrum
{"title":"PENGARUH PROJECT BASED LEARNING DAN GAYA BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA","authors":"Kun Muchsinan, Tri Dyah Prastiti, Endang Wahyuningrum","doi":"10.51878/learning.v4i1.2717","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v4i1.2717","url":null,"abstract":"This research was conducted using a quantitative approach with the aim of analyzing the effectiveness of the Project Based Learning (PjBL) model compared to the expository model. Additionally, the study also evaluated the significance of the interaction between the learning models and learning styles on students' critical thinking abilities and learning outcomes. The research method applied was a quasi-experiment using a 2 x 3 factorial design technique. The population involved all tenth-grade students in the academic year 2022/2023. Through random sampling, two classes were selected as the research sample. One class served as the experimental group implementing Project Based Learning, while the other class served as the control group with conventional (expository) learning. The data collection process was carried out using non-test instruments that included the variable \"learning style\" and test instruments consisting of pre-tests and post-tests. The measurement of test results was conducted utilizing a rubric to evaluate critical thinking skills and student learning outcomes. To address hypothesis 1, the Mann Whitney test was employed, obtaining a sig. (p-value) of 0.00 < 0.05, proving that PjBL is more effective than the Expository model. Similarly, for hypothesis 2, using the same test, Mann Whitney, yielded a sig. value of 0.02 < 0.05, demonstrating that PjBL is more effective in improving learning outcomes compared to the expository model. As for proving hypothesis 3, the Anova test (2 ways) was utilized, obtaining a sig. value of 0.390 > 0.05, indicating that the interaction between the learning model and learning style on critical thinking skills is not significant. Likewise, in responding to hypothesis 4, using the Anova test (2 ways) resulted in a sig. value of 0.137 > 0.05, meaning that the interaction between the learning model and learning style on learning outcomes is not significant.\u0000ABSTRAKPenelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis efektivitas model Project Based Learning (PjBL) dibandingkan dengan model ekspositori. Selain itu, penelitian ini juga mengevaluasi signifikansi interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap kemampuan berpikir kritis serta hasil belajar siswa. Metode penelitian yang diterapkan adalah kuasi eksperimen dengan menggunakan teknik factorial design 2 x 3. Populasi yang menjadi objek penelitian melibatkan seluruh siswa kelas X pada tahun pelajaran 2022/2023. Dengan menggunakan metode random sampling, terpilih dua kelas sebagai sampel penelitian. Satu kelas dijadikan kelompok eksperimen yang menerapkan Project Based Learning, sedangkan kelas lainnya menjadi kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional (ekspositori). Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen non-tes yang mencakup variabel \"gaya belajar\" dan instrumen tes yang terdiri dari soal pre-test dan post-test. Pengukuran hasil tes dilakukan dengan memanf","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"73 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139840416","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kun Muchsinan, Tri Dyah Prastiti, Endang Wahyuningrum
{"title":"PENGARUH PROJECT BASED LEARNING DAN GAYA BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA","authors":"Kun Muchsinan, Tri Dyah Prastiti, Endang Wahyuningrum","doi":"10.51878/learning.v4i1.2717","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v4i1.2717","url":null,"abstract":"This research was conducted using a quantitative approach with the aim of analyzing the effectiveness of the Project Based Learning (PjBL) model compared to the expository model. Additionally, the study also evaluated the significance of the interaction between the learning models and learning styles on students' critical thinking abilities and learning outcomes. The research method applied was a quasi-experiment using a 2 x 3 factorial design technique. The population involved all tenth-grade students in the academic year 2022/2023. Through random sampling, two classes were selected as the research sample. One class served as the experimental group implementing Project Based Learning, while the other class served as the control group with conventional (expository) learning. The data collection process was carried out using non-test instruments that included the variable \"learning style\" and test instruments consisting of pre-tests and post-tests. The measurement of test results was conducted utilizing a rubric to evaluate critical thinking skills and student learning outcomes. To address hypothesis 1, the Mann Whitney test was employed, obtaining a sig. (p-value) of 0.00 < 0.05, proving that PjBL is more effective than the Expository model. Similarly, for hypothesis 2, using the same test, Mann Whitney, yielded a sig. value of 0.02 < 0.05, demonstrating that PjBL is more effective in improving learning outcomes compared to the expository model. As for proving hypothesis 3, the Anova test (2 ways) was utilized, obtaining a sig. value of 0.390 > 0.05, indicating that the interaction between the learning model and learning style on critical thinking skills is not significant. Likewise, in responding to hypothesis 4, using the Anova test (2 ways) resulted in a sig. value of 0.137 > 0.05, meaning that the interaction between the learning model and learning style on learning outcomes is not significant.\u0000ABSTRAKPenelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis efektivitas model Project Based Learning (PjBL) dibandingkan dengan model ekspositori. Selain itu, penelitian ini juga mengevaluasi signifikansi interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap kemampuan berpikir kritis serta hasil belajar siswa. Metode penelitian yang diterapkan adalah kuasi eksperimen dengan menggunakan teknik factorial design 2 x 3. Populasi yang menjadi objek penelitian melibatkan seluruh siswa kelas X pada tahun pelajaran 2022/2023. Dengan menggunakan metode random sampling, terpilih dua kelas sebagai sampel penelitian. Satu kelas dijadikan kelompok eksperimen yang menerapkan Project Based Learning, sedangkan kelas lainnya menjadi kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional (ekspositori). Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen non-tes yang mencakup variabel \"gaya belajar\" dan instrumen tes yang terdiri dari soal pre-test dan post-test. Pengukuran hasil tes dilakukan dengan memanf","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"68 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139780363","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"INOVASI DALAM PENGELOLAAN IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH MELALUI GERAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMP NEGERI 1 LAHEI","authors":"Romiadi Romiadi","doi":"10.51878/learning.v4i1.2716","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v4i1.2716","url":null,"abstract":"Human life will always develop. Man always to always learn, because by learning man can get extensive knowledge that is useful for himself. Besides learning, humans also have noble values that guide life and behavior as well as being their characteristics. Humans always maintain the culture that has been passed down for generations to be preserved. In this case, in addition to learning, humans also try to maintain their culture and are guided by culture in life and behavior. The existence of new breakthroughs in the world of education through culture-based education strategies can make humans as humans who not only learn but also practice their cultural values, so as to produce young people who are not only smart in academics but become cultured humans. Therefore, culture-based education must be developed through various efforts that can be done by teachers, parents and the community.\u0000ABSTRAKKehidupan manusia akan selalu berkembang. Manusia senantiasa untuk selalu belajar, karena dengan belajar manusia dapat mendapat pengetahuan yang luas yang berguna bagi dirinya. Disamping belajar manusia juga memiliki nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman hidup dan bertingkah laku sekaligus menjadi ciri khas dirinya. Manusia selalu menjaga budaya yang telah turun temurun diberikan untuk di lestarikan. Dalam hal ini bahwa disamping belajar manusia juga berupaya menjaga budayanya dan berpedoman pada budaya dalam hidup serta bertingkah laku. Adanya terobosan baru dalam dunia pendidikan melalui strategi pendidikan berbasis budaya dapat membuat manusia sebagai manusia yang tidak hanya belajar tetapi juga mengamalkan nilai-nilai budayanya, sehingga dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas dalam akademik melainkan menjadi manusia yang berbudaya. Oleh sebab itu, pendidikan berbasis budaya ini harus di kembangkan melalui berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh guru, otang tua serta masyarakat.","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"5 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139779722","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"LITERASI PANCASILA KAUM SARUNGAN DALAM MEWUJUDKAN CIVIL SOCIETY","authors":"M. Mahmud","doi":"10.51878/learning.v3i4.2660","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i4.2660","url":null,"abstract":"Pancasila literacy is a critical understanding of the Indonesian nation based on Pancasila values which are reflected in various forms of mindsets, perspectives, and behaviors. The development of an Indonesian society is based on the spirit of the essence of Pancasila values as a common ideal in order to realize a prosperous, harmonious, mutually respectful (tolerance), just, and peaceful life order. The role of the sarungan through the journey of educational rituals in Islamic boarding schools in the process of transforming nation building is reflected in filling the pages of the nation's history, both political, economic, educational and socio-cultural aspects. The purpose of this paper study is expected to provide an understanding of the Pancasila literacy of the sarungan in realizing civil society. This study uses library research in collecting research data which is then analyzed using technical content analysis. The results of the study illustrate that the ability of the sarungan in realizing civil society is obtained through educational rituals in pesantren to produce sarungan people with charity, and does not rule out the cultivation of national values, namely the values of Pancasila.\u0000ABSTRAKLiterasi Pancasila merupakan pemahaman kritis bangsa Indonesia berlandaskan nilai-nilai Pancasila yang tercermin dalam berbagai bentuk pola pikir, perspektif, dan perilaku. Pembangunan masyarakat berkeindonesiaan berlandaskan semangat intisari nilai-nilai Pancasila sebagai cita-cita bersama demi mewujudkan sebuah tatanan kehidupan yang sejahtera, rukun, saling menghargai (toleransi), adil, dan damai. Peran kaum sarungan melalui perjalanan ritual pendidikan di pondok pesantren dalam proses transformasi pembangunan bangsa tercermin dalam mengisi lembaran sejarah bangsa, baik aspek politik, ekonomi, pendidikan maupun sosial budaya. Tujuan kajian tulisan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang literasi Pancasila kaum sarungan dalam mewujudkan civil society. Kajian ini menggunakan método riset kepustakaan (library research) dalam menghimpun data-data penelitian yang kemudian dianalisis menggunakan teknis analisis konten. Hasil telaah menggambarkan bahwa kemampuan kaum sarungan dalam mewujudkan civil society diperoleh melalui ritual pendidikan di pesantren untuk mencetak kaum sarungan yang berakhlakul karimah, dan tidak mengesampingkan penanaman nilai-nilai kebangsaan yakni nilai-nilai Pancasila.","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140503095","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PENAKSIRAN DAN PEMBULATAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMEN (TGT) DI MI DARUL HIDAYAH SUDIMORO","authors":"Ani Zanuarifah","doi":"10.51878/learning.v3i4.2603","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i4.2603","url":null,"abstract":"This research aims to improve student learning outcomes on assessment and rounding material through the Teams Games Tournament (TGT) type cooperative learning model at MI Darul Hidayah Sudimoro. In this research, researchers used the classroom action research (PTK) method. The subjects in this research were students in class IV-1 MI Darul Hidayah Sudimorro Tulangan Sidoarjo for the 2021/2022 academic year with a total of 30 students, consisting of 16 men and 14 women. The types of data collection techniques used by researchers in this research are tests, observation and documentation. Data analysis uses quantitative techniques. From the research results, it can be concluded as follows: The implementation of the teams games tournament type cooperative learning model aims to improve student learning outcomes regarding assessment and rounding material in class IV-1 MI Darul Hidayah Sudimoro Tulangan Sidoarjo has been implemented well. This can be proven by data obtained from observations of teacher and student activities obtained by researchers. In cycle I, the results obtained from observing teacher activities were 88 (high), then improvements were made in cycle II to obtain an increase of 95 (very high). The results of observing student activities in cycle I obtained a figure of 81 (high) and experienced an increase in cycle II of 89 (high). \u0000ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi penaksiran dan pembulatan melalui model pembelajaran kooperatif Tipe Teams Games Tournamen (TGT) di MI Darul Hidayah Sudimoro. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV-1 MI Darul Hidayah Sudimorro Tulangan Sidoarjo tahun ajaran 2021/2022 dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang, yang terdiri dari 16 laki-laki dan 14 perempuan. Jenis teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah tes, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik kuantitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament ini bertujuan untuk peningkatan hasil belajar siswa materi penaksiran dan pembulatan di kelas IV-1 MI Darul Hidayah Sudimoro Tulangan Sidoarjo telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan data hasil observasi aktivitas guru dan siswa yang diperoleh peneliti. Pada siklus I diperoleh hasil dari observasi aktivitas guru sebesar 88 (tinggi), kemudian dilakukan perbaikan pada siklus II hingga memperoleh peningkatan sebesar 95 (sangat tinggi). Perolehan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I memperoleh angka 81 (tinggi) dan mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 89 (tinggi).","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"21 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138949289","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MENINGKATKAN KOMPETENSI KETRAMPILAN PENGOLAHAN BAHAN PANGAN HASIL PERTERNAKAN DAN PERIKANAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA KELOMPOK BELAJAR SMPN 10 MALANG","authors":"Reny Setyowati Prodjo","doi":"10.51878/learning.v3i4.2602","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i4.2602","url":null,"abstract":"This research is Classroom Action Research (PTK) aimed at increasing Skill Competency in Processing Food Products from Animal Husbandry and Fisheries Through Project Based Learning in Craft subjects at SMP Negeri 10 Malang for the 2021-2022 academic year which is carried out in two cycles and each cycle consists of planning, implementation, observation, and reflection. The research subjects were study group students who chose the Class 9C-D Processing aspect of SMP Negeri 10 Malang with a total of 28 students in this study consisting of 16 class 9C students and 12 class 9D students who were members of one study group, namely class PROCESSING PRACTICE where this class is a study group that chooses the processing aspect in the Craft subject. The results of the research show an increase in competency in processing skills for food products from livestock and fisheries through Project Based Learning in the class 9C-D study group at SMP Negeri 10 Malang. Judging from the beginning of the research at the Pre-cycle stage, the skills competency learning outcomes of students who completed the KKM were 13 students (46.4%), and 15 students (53.6%) who had not completed it. In cycle I there were 22 students (78.6%) who completed and 6 students (21.4%) who had not yet completed, and in cycle II there were 26 students (92.9%) who completed and there were 2 students (7.1%) which have not been completed. From the increase in learning outcomes, this classroom action research was only carried out up to the second cycle stage because it had reached the classical completeness criteria, namely ? 85% of the total number of students had completed the study and was declared successful in increasing the Skills Competency of Processing Animal Husbandry and Fishery Products Through Project Based Learning. for students in study group class 9C-D, Even Semester, SMP Negeri 10 Malang, Academic Year 2021/2022. \u0000ABSTRAKPenelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan meningkatkan Kompetensi Ketrampilan Pengolahan Bahan Pangan Hasil Perternakan dan Perikanan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek pada mata pelajaran Prakarya di SMP Negeri 10 Malang tahun pelajaran 2021-2022 yang dilaksanakan dengan dua siklus dan setiap siklus tediri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian pada peserta didik kelompok belajar yang memilih aspek Pengolahan kelas 9C-D SMP Negeri 10 Malang dengan jumlah peserta didik dalam penelitian ini 28 peserta didik terdiri dari 16 peserta didik kelas 9C dan 12 peserta didik kelas 9D yang tergabung dalam satu kelompok belajar yakni kelas PRAKARYA PENGOLAHAN dimana satu kelas ini merupakan satu kelompok belajar yang memilih aspek pengolahan dalam mata pelajaran Prakarya.Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kompetensi ketrampilan pengolahan bahan pangan hasil perternakan dan perikanan melalui Pembelajaran Berbasis Proyek pada kelompok belajar kelas 9C-D SMP Negeri 10 Malang. Dilihat dari awal ","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"6 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138951959","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA","authors":"Kingkin Nurul Hayati","doi":"10.51878/learning.v3i4.2600","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i4.2600","url":null,"abstract":"This research aims to determine the effectiveness of the Discovery Learning learning model in improving student learning outcomes in Mathematics for class This research is classroom action research. The object of this action research is the learning process using the Discovery Learning learning model and Mathematics learning outcomes, while the research subjects are class man. In this study, data was taken from test results, this data was analyzed descriptively qualitatively. Through the implementation of learning using the Discovery Learning learning model, student activity and learning outcomes in Mathematics class XII MIPA1 SMA Negeri 1 Lendah even semester 2022/2023 academic year can increase as expected. This is shown by the student learning evaluation data which has increased from pre-cycle, cycle 1 and cycle 2. In the pre-test results in the pre-cycle students were able to achieve the Minimum Completeness Criteria of 34.3%, in cycle 1 they achieved the Minimum Completeness Criteria of 62. 9% and in cycle 2 reached the Minimum Completion Criteria of 91.4\u0000ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran model pembelajaran Discovery Learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika pada siswa kelas XII MIPA1 SMA Negeri 1 Lendah semester gasal tahun pelajaran 2022/2023. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Obyek penelitian tindakan ini adalah proses pembelajaran dengan model pembelajaran Discovery Learning dan hasil belajar Matematika, sedangkan subyek penelitiannya adalah siswa kelas XII MIPA1 SMA Negeri 1 Lendah semester genap tahun pelajaran 2022/2023 dengan jumlah siswa 35 orang, terdiri dari 26 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki. Dalam penelitian ini data diambil dari, hasil tes, data ini dianalisis secara diskriptif kualitatif. Melalui penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas XII MIPA1 SMA Negeri 1 Lendah semester genap tahun pelajaran 2022/2023 dapat meningkat seperti yang diharapkan. Hal ini ditunjukkan dengan data evaluasi belajar siswa yang mengalami peningkatan dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Pada hasil pre test di pra siklus siswa mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 34,3 %, pada siklus 1 mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 62,9 % dan pada siklus 2 mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 91,4","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"2 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138952053","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}