Beti Susilawati, Zahra Rahmatika, Abdul Latief Arung Arafah, Juni Hartiwi, A. Susanti
{"title":"伊斯兰宗教教育学习中的自主学习课程","authors":"Beti Susilawati, Zahra Rahmatika, Abdul Latief Arung Arafah, Juni Hartiwi, A. Susanti","doi":"10.51878/learning.v4i1.2745","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This research departs from the phenomenon of the independent learning policy which has just been promoted by the Ministry of Education. Educational policy is a decision made by the government in the field of education as a response to educational problems that occur in society. Problems that often occur in learning are generally related to conventional learning patterns used by teachers. This pattern is enough to make students feel bored easily. Improving the quality of education will not have a significant effect without quality teachers. Therefore, it is important to implement learning in Islamic Religious Education (PAI) subjects by Islamic religious education teachers based on good concepts, in this case as developing innovation so that the expected learning objectives can be achieved. This research was conducted to determine the implementation of the Independent Learning Curriculum in Islamic Religious Education learning. This research uses a qualitative research approach. The population and sample in this study were PAI teachers. Data collection techniques were carried out by means of observation, interviews and documentation. To test the validity of the data, researchers used triangulation techniques, namely, source triangulation, technique triangulation and time triangulation. The results of this research show that the implementation of the independent learning curriculum in Islamic Religious Education learning has been carried out well. In the implementation process, it is known that there are efforts to plan, implement and evaluate schools in responding to and implementing the implementation of the Merdeka Belajar curriculum. In implementing the independent learning curriculum, there is an obstacle factor, namely the lack of understanding by teachers and students regarding what the independent learning curriculum is.\nABSTRAKPenelitian ini berangkat dari fenomena kebijakan merdeka belajar yang baru digaungkan oleh Kementerian Pendidikan. Kebijakan pendidikan merupakan sebuah keputusan yang dibuat oleh pemerintah dalam bidang pendidikan sebagai respon dari masalah-masalah pendidikan yang terjadi di masyarakat. Masalah yang sering terjadi dalam pembelajaran umumnya berkaitan dengan pola pembelajaran konvensional yang digunakan oleh guru. Pola tersebut cukup membuat siswa mudah merasa bosan. Meningkatkan mutu pendidikan tidak akan berpengaruh secara signifikan tanpa guru yang berkualitas. Oleh karena itu pentingnya implementasi pembelajaran pada mata pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) oleh guru pendidikan agama islam didasari dengan konsep yang baik, dalam hal ini sebagai pengembangan inovasi sehingga bisa tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi Kurikulum Merdeka Belajar pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah guru PAI. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi yaitu, triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu. Hasil penelitian ini didapat implementasi kurikulum merdeka belajar pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam sudah dijalankan dengan baik. Dalam proses implementasinya diketahui bahwa, terdapat upaya perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sekolah dalam menyikapi dan melaksanakan implementasi kurikulum Merdeka Belajar. Dalam implementasi kurikulum merdeka belajar terdapat faktor kendala yaitu kurangnya pemahaman guru dan siswa terkait apa itu kurikulum merdeka belajar.","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"3 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KURIKULUM MERDEKA BELAJAR PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM\",\"authors\":\"Beti Susilawati, Zahra Rahmatika, Abdul Latief Arung Arafah, Juni Hartiwi, A. Susanti\",\"doi\":\"10.51878/learning.v4i1.2745\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This research departs from the phenomenon of the independent learning policy which has just been promoted by the Ministry of Education. Educational policy is a decision made by the government in the field of education as a response to educational problems that occur in society. Problems that often occur in learning are generally related to conventional learning patterns used by teachers. This pattern is enough to make students feel bored easily. Improving the quality of education will not have a significant effect without quality teachers. Therefore, it is important to implement learning in Islamic Religious Education (PAI) subjects by Islamic religious education teachers based on good concepts, in this case as developing innovation so that the expected learning objectives can be achieved. This research was conducted to determine the implementation of the Independent Learning Curriculum in Islamic Religious Education learning. This research uses a qualitative research approach. The population and sample in this study were PAI teachers. Data collection techniques were carried out by means of observation, interviews and documentation. To test the validity of the data, researchers used triangulation techniques, namely, source triangulation, technique triangulation and time triangulation. The results of this research show that the implementation of the independent learning curriculum in Islamic Religious Education learning has been carried out well. In the implementation process, it is known that there are efforts to plan, implement and evaluate schools in responding to and implementing the implementation of the Merdeka Belajar curriculum. In implementing the independent learning curriculum, there is an obstacle factor, namely the lack of understanding by teachers and students regarding what the independent learning curriculum is.\\nABSTRAKPenelitian ini berangkat dari fenomena kebijakan merdeka belajar yang baru digaungkan oleh Kementerian Pendidikan. Kebijakan pendidikan merupakan sebuah keputusan yang dibuat oleh pemerintah dalam bidang pendidikan sebagai respon dari masalah-masalah pendidikan yang terjadi di masyarakat. Masalah yang sering terjadi dalam pembelajaran umumnya berkaitan dengan pola pembelajaran konvensional yang digunakan oleh guru. Pola tersebut cukup membuat siswa mudah merasa bosan. Meningkatkan mutu pendidikan tidak akan berpengaruh secara signifikan tanpa guru yang berkualitas. Oleh karena itu pentingnya implementasi pembelajaran pada mata pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) oleh guru pendidikan agama islam didasari dengan konsep yang baik, dalam hal ini sebagai pengembangan inovasi sehingga bisa tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi Kurikulum Merdeka Belajar pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah guru PAI. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi yaitu, triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu. Hasil penelitian ini didapat implementasi kurikulum merdeka belajar pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam sudah dijalankan dengan baik. Dalam proses implementasinya diketahui bahwa, terdapat upaya perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sekolah dalam menyikapi dan melaksanakan implementasi kurikulum Merdeka Belajar. Dalam implementasi kurikulum merdeka belajar terdapat faktor kendala yaitu kurangnya pemahaman guru dan siswa terkait apa itu kurikulum merdeka belajar.\",\"PeriodicalId\":436214,\"journal\":{\"name\":\"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran\",\"volume\":\"3 2\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-02-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.51878/learning.v4i1.2745\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51878/learning.v4i1.2745","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究从教育部刚刚推行的自主学习政策现象出发。教育政策是政府针对社会上出现的教育问题在教育领域做出的决策。学习中经常出现的问题一般都与教师采用的传统学习模式有关。这种模式足以让学生容易感到厌倦。没有高素质的教师,提高教育质量就不会有明显的效果。因此,伊斯兰宗教教育教师在伊斯兰宗教教育(PAI)科目中实施学习时,必须基于良好的理念,在这种情况下,作为发展创新,从而实现预期的学习目标。本研究旨在确定自主学习课程在伊斯兰宗教教育学习中的实施情况。本研究采用定性研究方法。研究对象和样本为 PAI 教师。数据收集技术通过观察、访谈和文件记录的方式进行。为了检验数据的有效性,研究人员使用了三角测量技术,即来源三角测量、技术三角测量和时间三角测量。研究结果表明,伊斯兰宗教教育学习中自主学习课程的实施情况良好。据了解,在实施过程中,学校在响应和实施 "默迪卡-贝拉贾尔 "课程的过程中,在计划、实施和评估方面都做出了努力。在实施自主学习课程的过程中,有一个障碍因素,即教师和学生对自主学习课程缺乏了解。教师培训是教师培训管理者的一项重要任务,也是对在农村地区开展的教师培训活动的回应。目前,在全球范围内的学习活动中,都是由大师来指导学习活动。这将使你的生活更加丰富多彩。如果没有大师的指导,学习的效果可能会大打折扣。因此,我们希望在伊斯兰教教师的指导下,在伊斯兰教项目(PAI)中实施项目管理,并将其作为一项创新项目,同时也是一项长期的项目管理项目。该计划的目的是在伊斯兰教育项目中实施 "世界人权宣言"。该计划旨在促进可持续发展。PAI 的用户和样本都是 PAI 大师。数据收集技术通过观察、分析和记录来实现。为了收集数据,我们需要使用三角测量技术,包括总和三角测量、技术三角测量和时间三角测量。在伊斯兰教育项目中,该项目实施了 "伊斯兰教的未来 "计划。在实施计划的过程中,我们会对学校的教育、课程和评估进行评估,以帮助学校更好地实施 "母亲节 "活动。在学校实施 "学校发展 "计划的过程中,学校的领导者和教师都会参与其中,以确保 "学校发展 "计划的实施。
KURIKULUM MERDEKA BELAJAR PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
This research departs from the phenomenon of the independent learning policy which has just been promoted by the Ministry of Education. Educational policy is a decision made by the government in the field of education as a response to educational problems that occur in society. Problems that often occur in learning are generally related to conventional learning patterns used by teachers. This pattern is enough to make students feel bored easily. Improving the quality of education will not have a significant effect without quality teachers. Therefore, it is important to implement learning in Islamic Religious Education (PAI) subjects by Islamic religious education teachers based on good concepts, in this case as developing innovation so that the expected learning objectives can be achieved. This research was conducted to determine the implementation of the Independent Learning Curriculum in Islamic Religious Education learning. This research uses a qualitative research approach. The population and sample in this study were PAI teachers. Data collection techniques were carried out by means of observation, interviews and documentation. To test the validity of the data, researchers used triangulation techniques, namely, source triangulation, technique triangulation and time triangulation. The results of this research show that the implementation of the independent learning curriculum in Islamic Religious Education learning has been carried out well. In the implementation process, it is known that there are efforts to plan, implement and evaluate schools in responding to and implementing the implementation of the Merdeka Belajar curriculum. In implementing the independent learning curriculum, there is an obstacle factor, namely the lack of understanding by teachers and students regarding what the independent learning curriculum is.
ABSTRAKPenelitian ini berangkat dari fenomena kebijakan merdeka belajar yang baru digaungkan oleh Kementerian Pendidikan. Kebijakan pendidikan merupakan sebuah keputusan yang dibuat oleh pemerintah dalam bidang pendidikan sebagai respon dari masalah-masalah pendidikan yang terjadi di masyarakat. Masalah yang sering terjadi dalam pembelajaran umumnya berkaitan dengan pola pembelajaran konvensional yang digunakan oleh guru. Pola tersebut cukup membuat siswa mudah merasa bosan. Meningkatkan mutu pendidikan tidak akan berpengaruh secara signifikan tanpa guru yang berkualitas. Oleh karena itu pentingnya implementasi pembelajaran pada mata pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) oleh guru pendidikan agama islam didasari dengan konsep yang baik, dalam hal ini sebagai pengembangan inovasi sehingga bisa tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi Kurikulum Merdeka Belajar pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah guru PAI. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi yaitu, triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu. Hasil penelitian ini didapat implementasi kurikulum merdeka belajar pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam sudah dijalankan dengan baik. Dalam proses implementasinya diketahui bahwa, terdapat upaya perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sekolah dalam menyikapi dan melaksanakan implementasi kurikulum Merdeka Belajar. Dalam implementasi kurikulum merdeka belajar terdapat faktor kendala yaitu kurangnya pemahaman guru dan siswa terkait apa itu kurikulum merdeka belajar.