Jurnal Kajian Islam Interdisipliner最新文献

筛选
英文 中文
Kontestasi Narasi Perempuan Dalam Website Islam: Analisis Perbandingan Mubadallah.id dan Muslimah.News 伊斯兰网站上对女性叙事的迷恋:比较穆罕默德。id和穆斯林。新闻
Jurnal Kajian Islam Interdisipliner Pub Date : 2023-06-28 DOI: 10.14421/jkii.v8i1.1342
Meri Andani, R. Romario
{"title":"Kontestasi Narasi Perempuan Dalam Website Islam: Analisis Perbandingan Mubadallah.id dan Muslimah.News","authors":"Meri Andani, R. Romario","doi":"10.14421/jkii.v8i1.1342","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/jkii.v8i1.1342","url":null,"abstract":"Artikel ini mengkaji narasi perempuan yang diproduksi oleh website Islam. Website telah menjadi sumber informasi sekaligus pengetahuan dalam memahami Islam. Salah satu isu yang menjadi sorotan dalam website Islam adalah persoalan perempuan. Penelitian ini mengambil website Mubalah.id dan Muslimahnews.com sebagai perbandingan dalam melihat narasi perempuan di website. Penelitian ini memetakan isu perempuan yang terdapat dalam website Mubadalah.id dan Muslimahnews.com. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa narasi perempuan dalam Mubadalah.id berisikan informasi dan narasi yang berupaya membuat perempuan setara, serta aktif terlibat dalam mengambil keputusan dan berisikan pesan moderat, sebaliknya dalam Muslimahnews.com, narasi perempuan seringkali menjadi subodinat dan kepatuhan, disisi lain Muslimahnews.com selalu menyampaikan bahwa Syariat Islam adalah solusi atas permasalahan perempuan. Kedua Website ini menunjukan bagaimana narasi perempuan digambarkan dalam dua sudut pandang yang berbeda, hal ini tidak lepas dari aflisiai Mubadalah.id dan Muslimahnews.com.\u0000[This article examines women’s narratives produced by Islamic websites. The website has become a source of information as well as knowledge in understanding Islam. One of the issues in the spotlight on Islamic websites is the issue of women. This study takes the websites Mubalah.id and Muslimahnews.com as a comparison in viewing women’s narratives on the website. This study maps women’s issues contained in the websites Mubdalam. id and Muslimahnews.com. The results of this study indicate that the women’s narrative in Mubidah.id contains information and narratives that seek to make women equal, and is actively involved in making decisions and contains moderate messages, on the contrary in Muslimahnews.com, women’s narratives are oftensubordinated and obedient, on the other hand, Muslimahnews. com always conveys that Islamic Shari’a is the solution to women’s problems. These two websites show how women’s narratives are described in two different perspectives, this cannot be separated from the affiliates of Mubidah.id and Muslimahnews.com.]","PeriodicalId":435834,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Islam Interdisipliner","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121542418","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Agama Dan Identitas Diri Pada Waria di Surakarta 日惹变装皇后的宗教和身份
Jurnal Kajian Islam Interdisipliner Pub Date : 2023-06-28 DOI: 10.14421/jkii.v8i1.1335
Roudhotul Jannah
{"title":"Agama Dan Identitas Diri Pada Waria di Surakarta","authors":"Roudhotul Jannah","doi":"10.14421/jkii.v8i1.1335","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/jkii.v8i1.1335","url":null,"abstract":"Artikel ini dibuat untuk melihat bagaimana fungsi agama bagi waria dan juga berbagai perjalanan yang dialami oleh waria di Surakarta. Mereka sering memperoleh stigma, cemoohan dan label negatif dari masyarakat sekitar. Hal tersebut menjadikan mereka dikucilkan dan susah untuk memperoleh pekerjaan. Alhasil, karena kebutuhan ekonomi yang semakin mencekik menjadikan mereka tidak jarang mengambil jalan menjadi pekerja seks komersial (PSK) dan mengamen untuk menyambung hidup. Padahal, dengan melakukan pekerjaan tersebut mereka sangat rentan terjangkit penyakit kelamin dan Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Meski begitu, mereka pada hakikatnya sadar pada bahwa mencari nafkah dengan menjadi PSK adalah tidak benar. Dalam kehidupan sehari-hari mereka sangat rajin beribadah, bahkan dalam berdoa mereka sangat khusyuk dan memohon ampun kepadaNya atas kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya. Sumber data yang digunakan adalah data primer yang berupa wawancara kepada para waria di Surakarta. Selama ini banyak orang yang hanya menghakimi tanpa mampu memahami dari sisi kemanusiaan bahkan banyak yang menjadikan narasi agama sebagai cara untuk mengakiminya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa waria sebagaimana manusia lainnya juga mempunyai semangat sprititualitas. Bahkan mereka bisa lebih khusyuk daripada manusia pada umumnya beribadah sebab momentum ibadah mereka gunakan sebagai tempat mengadu atas berbagai tekanan yang mereka dapatkan dari masyarakat.\u0000[This study aims to examine how religion functions for waria in Surakarta, as well as the various journeys experienced by them because they often receive stigma, ridicule and negative labels from the surrounding community. This makes them isolated and difficult to get a job. As a result, due to increasingly suffocating economic needs, they often take the path of becoming commercial sex workers who are vulnerable to contracting venereal diseases and human immunodeficiency virus (HIV)/acquired immune deficiency syndrome (AIDS). Even so, in their daily life they are very diligent in worship, even in prayer they are very solemn and ask Him for forgiveness for the mistakes they have made (the green ones are too detailed! Can you just summarize them?). The data source used is primary data in the form of interviews with four waria in Surakarta. So far, many people have only judged without being able to understand from a human standpoint, and many have even used religious narratives as a way to judge waria. This research shows that waria, like other humans, also have a spirit of spirituality. In fact, they can be more solemn than humans in general in worship because they use the momentum of their worship as a place to complain about the various pressures they get from society.]","PeriodicalId":435834,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Islam Interdisipliner","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122316180","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The Minimum Age For Marriage In Law Number 16 Of 2019 Perpective Maqashid Sharia Abdul Majid Al Najjar 2019年第16号法律规定的最低结婚年龄
Jurnal Kajian Islam Interdisipliner Pub Date : 2023-06-26 DOI: 10.14421/jkii.v8i1.1346
Ahmad Bahrul Ulum, Muslihun
{"title":"The Minimum Age For Marriage In Law Number 16 Of 2019 Perpective Maqashid Sharia Abdul Majid Al Najjar","authors":"Ahmad Bahrul Ulum, Muslihun","doi":"10.14421/jkii.v8i1.1346","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/jkii.v8i1.1346","url":null,"abstract":"This research broadly wants to answer three problem formulations. First, the minimum age requirement for marriage. Second, the minimum age requirement for marriage in law number 19 of 2019. Third, the perspective of Maqasid al-Shari'ah Abdul Majid al-Najjar is the minimum age limit for marriage. By using the theory of Maqasid al-Shari'ah Abdul Majid al-Najjarr so that the right solution will be found regarding the problem within the minimum age limit of marriage. The results of this study indicate that the minimum age limit for marriage, which is 19 years for both men and women, is an appropriate and effective step in achieving universal benefit in the form of becoming an ideal individual. The ideal individual will produce an ideal family, where the ideal family can form an ideal society in the future.\u0000[Penelitian ini berangkat dari perubahan ketentuan batas minimal usia perkawinan dan realitas yang terjadi dalam masyarakat. Pada dasarnya, usia perkawinan bukan merupakah syarat dan rukun dalam perkawinan. Hanya saja, usia perkawinan membuktikan bahwa terdapat kemaslahatan yang akan tercapai dimasa depan apabila dilaksanakan dengan tepat. Adapun tujuan perkawinan sendiri, dimana seharusnya membawa kemaslahatan rupanya tidak dapat tercapai apabila ketentuan pembatasan tersebut tidak dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian supaya didapatkan solusi mengenai permasalahanpermasalahan tersebut. Penelitian ini secara garis besar hendak menjawab tiga rumusan masalah. Pertama, ketentuan usia minimal perkawinan. Kedua, ketentuan usia minimal perkawinan dalam undang-undang no.19 tahun 2019. Ketiga, perspektif Maqasid al-Shari’ah Abdul Majid al-Najjar dalam batas minimal usia perkawinan. Dengan menggunakan metodologi kualitatif dan dengan pendekatan Library Research, maka akan didapatkan datadata verbal mengenai ketentuan batas minimal usia perkawinan. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan teori Maqasid al-Shari’ah Abdul Majid al-Najjar sehingga akan ditemukan solusi yang tepat mengenai permasalahan dalam batas minimal usia perkawinan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembatasan usia minimal perkawinan yaitu 19 tahun bagi laki-laki dan perempuan, merupakan langkah yang tepat dan jitu dalam upaya mencapai kemaslahatan universal berupa menjadikan individu yang ideal. Individu yang ideal, akan menghasilkan keluarga yang ideal, dimana keluarga ideal, dapat membentu masyarakat yang ideal pada masa mendatang.]","PeriodicalId":435834,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Islam Interdisipliner","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134512871","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Penerapan Hybrid Contract dalam Aplikasi BSI Mobile Banking (Analisis Hukum Ekonomi Syariah)
Jurnal Kajian Islam Interdisipliner Pub Date : 2023-06-26 DOI: 10.14421/jkii.v8i1.1347
Hasni Hasni, Linda Amala Udzma
{"title":"Penerapan Hybrid Contract dalam Aplikasi BSI Mobile Banking (Analisis Hukum Ekonomi Syariah)","authors":"Hasni Hasni, Linda Amala Udzma","doi":"10.14421/jkii.v8i1.1347","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/jkii.v8i1.1347","url":null,"abstract":"Bank Syariah Indonesia (BSI) adalah lembaga keuangan syariah yang menawarkan kemudahan dalam bertransaksi. Berbagai inovasi produk yang ditawarkan untuk bersaing di dunia perbankan. Produk tersebut berupa media aplikasi yang terhubung dengan jaringan internet dalam menggunakannya. Salah satu produknya yaitu aplikasi BSI Mobile dengan berbagai layanan yang disediakan dari pihak Bank Syariah Indonesia dalam bertransaksi. Aplikasi BSI Mobile menyediakan berbagai fitur dengan menggunakan hybrid contrak dalam penerapannya. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hukum penggunaan hybrid contract yang digunakan oleh aplikasi BSI Mobile dalam Islam. Penelitian yang digunakan ialah jenis penelitian literatre review dengan menggunakan pendekatan normative yang dijelaskan secara deskriftif. Teknik pengumpulan data menggunakan data skunder yang diperoeh dari undang-undang, buku, jurnal, artikel ilmiah dan literatur review. Fatwa DSN-MUI telah mengatur hybrid contract yang boleh di lakukan diantaranya yaitu musyarakah mutanaqisah, al-ijarah al-muntahiyah bi al-tamlik, dan mudharabah musytarakah, musyarakah muntahiyah bi al-tamlik. akad-akad tersebut digunakan dalam transaksi aplikasi BSI Mobile. Sehingga penerapan hybrid contract dalam aplikasi BSI mobile sah untuk dilakukan dengan memenuhi rukun dan syarat akad, serta memperhatikan batasan-batasan yang telah ditetapkan oleh syariat Islam.\u0000[Bank Syariah Indonesia (BSI) is a sharia financial institution that offers convenience in transactions. Various product innovations are offered to compete in the banking world. The product is in the form of a media application that is connected to the internet network to use it. One of its products is the BSI Mobile application with various services provided by Bank Syariah Indonesia in transactions. The BSI Mobile application provides various features by implementing a hybrid contract. Therefore this research was conducted to find out the law on the use of hybrid contracts used by the BSI Mobile application in Islam. The research used is a type of literature review research using a normative approach which is explained descriptively. Data collection techniques use secondary data obtained from laws, books, journals, scientific articles, and literature reviews. The DSNMUI fatwa has regulated hybrid contracts that may be carried out, including musyarakah mutanaqisah, al-ijarah al-muntakiyah bi al-tamlik, and mudharabah musytarakah, musyarakah lumpuriyah bi al-tamlik. these contracts are used in BSI Mobile application transactions. So that the application of hybrid contracts in the BSI mobile application is valid to be carried out by fulfilling the pillars and conditions of the contract, and taking into account the limitations set by Islamic law.]","PeriodicalId":435834,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Islam Interdisipliner","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133142571","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hijab sebagai Self Control terhadap Penetrasi Korean Wave 希贾布作为自我控制的韩国浪潮渗透
Jurnal Kajian Islam Interdisipliner Pub Date : 2023-06-05 DOI: 10.14421/jkii.v8i1.1343
S. Surawan, Endah Mustika Pertiwi
{"title":"Hijab sebagai Self Control terhadap Penetrasi Korean Wave","authors":"S. Surawan, Endah Mustika Pertiwi","doi":"10.14421/jkii.v8i1.1343","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/jkii.v8i1.1343","url":null,"abstract":"Korean wave merupakan produk budaya sebagai dampak dari globalisasi yang disukai oleh masyarakat dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Korean wave hadir dengan berbagai produk budaya yang menarik, salah satunya adalah daya berpakaian. Masalah kemudian muncul akibat tren pakaian korea yang dianggapcenderung lebih modern dan mengaburkan nuansa berpakaian sesuai dengan norma. Terlebih lagi penggunaan hijab di kalangan remaja muslimah. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji persepsi penggunaan hijab sebagai bentuk self control terhadap Korean wave. Penulisan paper ini berupa kajian pustaka (library research) yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data berupa dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berupa catatan peristiwa yang sudah berlalu, gambar, tulisan, atau karya dari seseorang. Penggunaan hijab dinilai dapat menjadi self control bagi para penggemar sesuai dengan tiga aspek persepsi yaitu perilaku, kognitif, dan pengambilan keputusan.\u0000[The Korean wave is a cultural product because of globalization which is favored by the world community, and Indonesia is no exception. The Korean wave comes with a variety of interestingcultural products, one of which is the power of clothing. Problems then arise due to the trend of Korean clothing which is considered to be more modern and obscures the nuances of dressing according to the norm. Moreover, the use of hijab among Muslim youth. This article aims to examine the perception of wearing the hijab as a form of self-control towards the Korean wave. The writing of this paper is in the form of a descriptive library research. Data collection in the form of documentation referred to in this study is in the form of records of events that have passed, pictures, writings, or the workof someone. The use of the hijab is considered to be self-control for fans according to three aspects of perception, namely behavior, cognitive and decision-making.]","PeriodicalId":435834,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Islam Interdisipliner","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129479880","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Perempuan dan Radikalisme di Media Siber: Strategi Pendidikan Kontra-Radikalisme Terhadap Perempuan dalam Media Harakatuna.com 网络媒体与激进主义:哈拉卡塔努纳媒体反激进主义教育战略
Jurnal Kajian Islam Interdisipliner Pub Date : 2022-12-29 DOI: 10.14421/jkii.v7i2.1330
Muallifah, Haris Fatwa Dinal Maula
{"title":"Perempuan dan Radikalisme di Media Siber: Strategi Pendidikan Kontra-Radikalisme Terhadap Perempuan dalam Media Harakatuna.com","authors":"Muallifah, Haris Fatwa Dinal Maula","doi":"10.14421/jkii.v7i2.1330","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/jkii.v7i2.1330","url":null,"abstract":"Keterlibatan perempuan dalam radikalisme-terorisme mengalami peningkatan cukup signifikan dalam satu dekade terakhir. Era media baru menjadi satu fase tersendiri bagi peningkatan ini. Media online menjadi gudang informasi baru bagi para perempuan untuk mencari asupan kajian keagamaan yang tanpa disadari bisa memuat pemahaman radikal dan gerakan ekstremis. Hal ini diakibatkan oleh supply konten bermuatan radikal yang cukup masif ditemukan di media online. Oleh karena itu, kehadiran narasi kontra-radikalisme di ruang digital sebagai ruang edukasi online kepada perempuan menjadi sangat urgent. Tulisan ini menganalisis bagaimana strategi media online Harakatuna.com dalam mengedukasi publik melalui konten-kontennya terkait perempuan dan radikalisme. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan tiga strategi framing milik Robert D. Benford, yaitu diagnosis, prognosis, dan motivasional sebagai teknis analisis data. Harakatuna.com mendiagnosis narasi perempuan dan radikalisme sebagai sumber instabilitas bangsa dan pelanggengan budaya patriarki yang rawan terhadap diskriminasi perempuan. Harakatuna.com, dalam analisis prognosisnya, mengembangkan narasi seperti keharusan menjaga keutuhan NKRI dan dorongan perempuan untuk berpartisipasi aktif menangkal radikalisme. Dalam strategi motivasionalnya, Harakatuna.com menegaskan urgensi partisipasi aktif perempuan seperti judul “Perempuan Berperan Strategis Bentengi Warga dari Radikalisme”. Artikel-artikel yang ditampilkan melalui ketiga analisis framing tersebut merupakan strategi pendidikan Harakatuna.com terhadap para audiens khususnya perempuan tentang bahaya radikalisme-terorisme. Tidak hanya itu, penguatan terhadap identitas kebangsaan dan Islam moderat untuk perempuan ditegaskan oleh Harakatuna.com melalui produksi kontennya. Dengan demikian, berdasarkan konten yang diproduksi oleh Harakatuna.com menjadi ruang edukasi perempuan secara digital agar mampu mengidentifikasi dan mengantisipasi ancaman radikalisme-terorisme.\u0000[The involvement of women in radicalism-terrorism has increased quite significantly in the last decade. Online media has become a new repository of information for women to seek intake of religious studies which unknowingly have the potential to contain radical understanding. Accordingly, the presence of counter-radicalism narratives in the digital space as a space for online education for women is important. This paper analyzes Harakatuna.com’s online media strategy in educating the public through its content related to women and radicalism. This research is qualitative with three framing strategies belonging to Robert D. Benford, namely diagnosis, prognosis, and motivation as data analysis techniques. Harakatuna.com diagnoses the narrative of women and radicalism as a source of national instability and perpetuation of patriarchy. Through prognosis analysis, Harakatuna.com develops a narrative of the necessity of protecting the integrity of Indonesia and encouraging women to participate in coun","PeriodicalId":435834,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Islam Interdisipliner","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121738836","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Tradisi Penulisan Dan Pengajaran Kitab Pesantren: Proses Membangun Otoritas Dalam Kitab Kuning 写作与学习《寄宿学校》的传统:在黄书中建立权威的过程
Jurnal Kajian Islam Interdisipliner Pub Date : 2022-12-29 DOI: 10.14421/jkii.v7i2.1331
Puput Lestari
{"title":"Tradisi Penulisan Dan Pengajaran Kitab Pesantren: Proses Membangun Otoritas Dalam Kitab Kuning","authors":"Puput Lestari","doi":"10.14421/jkii.v7i2.1331","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/jkii.v7i2.1331","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas tentang bagaimana tradisi penulisan dan pengajaran kitab kuning di lingkungan pesantren Indonesia secara umum. Ada beberapa rumusan masalah di antaranya, bagaimana otoritas dalam kitab kuning itu dibangun dan bagaimana karakteristik dari kitab pesantren tersebut. penelitian ini berfokus pada studi pustaka. Hasilnya, ada beberapa karakteristik yang penulis temukan antara lain, dilihat dari sudut pandang penggunaan bahasa Arab yakni sebagai bahasa penulisan kitab dan format penulisan kitab kuning berbentuk syarah, matan, hasyiyah, dan nukilan. Selain itu, para ulama pesantren mencoba membangun otoritas melalui penulisan kitab kuning. Otoritas tersebut tampak dengan masifnya penggunaan pedagogik dan literatur berbahasa Arab, serta kurikulum pengajarannya. Selain merujuk pada kitab-kitab yang berbahasa Arab, kitab kuning mengandung makna simbolis untuk membedakan Muslim tradisionalis dari Muslim reformis yang wawasan keislamannya berdasarkan pada pembacaan buku-buku keislaman dengan tulisan latin dan dalam bahasa Indonesia (buku putih).\u0000[This study discusses how the tradition of writing and teaching the yellow book in Indonesian Islamic boarding schools in general. There are several formulations of the problem, including how the authority in the yellow book is built and what are the characteristics of the pesantren book. This research focuses on literature study. As a result, there are several characteristics that the writer found, among others, seen from the point of view of the use of Arabic, namely as the language of writing books and the format for writing the yellow book in the form of syarah, matan, hasyiyah, and excerpts. In addition, Islamic boarding school scholars try to build authority through writing the yellow book. This authority is seen in the massive use of Arabic pedagogic and literature, as well as the teaching curriculum. In addition to referring to books in Arabic, the yellow book contains a symbolic meaning to distinguis traditionalist Muslims from reformist Muslims whose Islamic insights are based on reading Islamic books written in Latin and in Indonesian (white books).]","PeriodicalId":435834,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Islam Interdisipliner","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126306314","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kenduri Sko : Women As Leadership Heritages In The Tradition Of The Pengasi Lama Village Bukit Kerman District, Kerinci Regency 肯杜里·斯科:妇女作为领导遗产在彭格西喇嘛村的传统,武吉克尔曼区,克里奇摄政
Jurnal Kajian Islam Interdisipliner Pub Date : 2022-12-21 DOI: 10.14421/jkii.v7i2.1315
M. Putra
{"title":"Kenduri Sko : Women As Leadership Heritages In The Tradition Of The Pengasi Lama Village Bukit Kerman District, Kerinci Regency","authors":"M. Putra","doi":"10.14421/jkii.v7i2.1315","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/jkii.v7i2.1315","url":null,"abstract":"Kenduri Sko can make women take the highest throne to become heirs to the traditional leadership of Pengasi Lama Village, This research uses a qualitative approach, with data collection techniques in the form of writing, or field observations. and various other data that are transformed or made in text form. The results showed that in the custom of Pengasi Lama Village, women who have been given the trust by the customary institution, women are very firm in maintaining the heirlooms that have been given, so this tradition is still preserved and sustainable until now. Historically, women can hold the highest throne in holding heirlooms, this is the result of the agreement of the previous ancestors. So that based on the analysis of local wisdom, the tradition of the transition of customary leadership in Pengasi Lama Village can be said to be a form of tradition from culture, which was left by the ancestors.\u0000[Fokus permasalahan dalam artikel ini adalah bagaimana ritual adat dalam Kenduri Sko yang dapat menjadikan perempuan mengambil tahta tertinggi menjadi pewaris kepemimpinan adat Desa Pengasi Lama, Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa tulisan, atau pengamatan lapangan. dan berbagai data lainnya yang ditransformasikan atau dibuat dalam bentuk teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam adat Desa Pengasi Lama, perempuan yang telah diberi kepercayaan oleh lembaga adat maka perempuan sangat tegas menjaga dan merawat pusaka yang telah diberikan, Maka tradisi ini tetap dilestarikan dan berkelanjutan hingga sekarang. Secara historis perempuan dapat memegang tahta tertinggi dalam memegang benda pusaka hal ini hasil dari kesepakatan para leluhur. Berdasarkan analisis kearifan lokal tradisi peralihan kepemimpinan adat Desa Pengasi Lama dapat dikatakan sebagai bentuk tradisi dari kebudayaan, yang ditinggalkan oleh para leluhur.]","PeriodicalId":435834,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Islam Interdisipliner","volume":"180 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121409592","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Etika Terhadap Penyandang Disabilitas Perspektif Tafsir Maqashidi 解释性身心障碍伦理
Jurnal Kajian Islam Interdisipliner Pub Date : 2022-12-20 DOI: 10.14421/jkii.v7i2.1329
W. Wahyuni, Mukhammad Hubbab Nauval, Nanda Saputra, Panji Isa Bangsawan
{"title":"Etika Terhadap Penyandang Disabilitas Perspektif Tafsir Maqashidi","authors":"W. Wahyuni, Mukhammad Hubbab Nauval, Nanda Saputra, Panji Isa Bangsawan","doi":"10.14421/jkii.v7i2.1329","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/jkii.v7i2.1329","url":null,"abstract":"Penyandang disabilitas masih seringkali mendapatkan perlakuan yang diskriminatif. Tidak sedikit dari mereka juga mengalami hambatan dalam mengakses layanan publik seperti akses pendidikan, kesehatan dan ketenagakerjaan. Kaitannya dengan hal ini, kekurangberpihakan terhadap penyandang disabilitas juga perlu menjadi perhatian agama. Ketidakmampuan untuk menjangkau pesan fundamental dari al-Qur’an kaitannya dengan isu etika ini membuat sebagian orang cenderung bersikap apatis terhadap penyandang disabilitas. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap maqashid di balik ayat-ayat yang berkaitan dengan etika terhadap penyandang disabilitas. Menggunakan pendekatan tafsir maqashidi penulis menemukan bahwa al-Qur’an sebenarnya telah berusaha menghilangkan sekat-sekat sosial yang muncul akibat fenomena ini. Beberapa maqashid dan nilai fundamental al-Qur’an yang penulis dapat refleksikan dan temukan dalam penelitian ini diantaranya adalah aspek hifdz ad-din, hifdz an-nafs, hifdz, al-‘aql, nilai kemanusiaan, kesetaraan, keadilan dan tanggung jawab. Dari penafsiran ayat-ayat berkaitan dengan disabilitas serta dengan mempertimbangkan maqashid-maqashid yang telah ditemukan, penulis menyimpulkan ada tiga aspek etis yang perlu diperhatikan, yakni pengakuan dan penerimaan terhadap eksistensi penyandang disabilitas, komitmen inklusif disabilitas dan penyediaan layanan aksesiblitas bagi penyandang disabilitas.\u0000[Persons with disabilities still often receive discriminatory treatment. Not a few of them also experience obstacles in accessing public services such as access to education, health and employment. In relation to this, the lack of partiality towards persons with disabilities also needs to be a concern of religion. The inability to reach the fundamental messages of the Koran in relation to ethical issues makes some people tend to be apathetic towards persons with disabilities. This article aims to reveal the maqashid behind the verses related to ethics towards persons with disabilities. Using the maqashidi interpretation approach, the author finds that the Qur'an has actually tried to remove the social barriers that arise as a result of this phenomenon. Some of the maqashid and fundamental values of the Qur'an that the author can reflect on and find in this research include aspects of hifdz ad-din, hifdz an-nafs, hifdz, al-'aql, human values, equality, justice and responsibility. From the interpretation of verses related to disability and by considering the maqashid that have been found, the authors conclude that there are three ethical aspects that need attention, namely recognition and acceptance of the existence of persons with disabilities, commitment to disability inclusion and provision of accessibility services for persons with disabilities.]","PeriodicalId":435834,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Islam Interdisipliner","volume":"181 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115549328","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kampanye Poligami Coach Hafidin dalam Perspektif Feminisme 哈菲丁教练对女权主义的一夫多妻运动
Jurnal Kajian Islam Interdisipliner Pub Date : 2022-12-18 DOI: 10.14421/jkii.v7i2.1316
Qorir Yunia Sari Qorir Yunia Sari
{"title":"Kampanye Poligami Coach Hafidin dalam Perspektif Feminisme","authors":"Qorir Yunia Sari Qorir Yunia Sari","doi":"10.14421/jkii.v7i2.1316","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/jkii.v7i2.1316","url":null,"abstract":"Poligami menjadi salah satu bentuk perkawinan dalam Islam yang masih diperdebatkan. Terdapat coach Hafidin yang berpendapat bahwa poligami merupakan syari’at Islam yang harus dilakukan. Coach Hafidin ini melakukan kampanye poligami melalui media-media digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih lanjut tentang kampanye poligami coach Hafidin melalui Hermeneutika Amina Wadud. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teori hermeneutika feminis Amina Wadud. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) coach Hafidin melakukan kampanye poligami melalui media-media digital dan seminar poligami berbayar 2) coach Hafidin menggunakan Qs. An-Nisa’:129 dan Qs. Al-Baqarah: 208 sebagai dasar pemikiran kampanye poligami, 3) pengkajian pemikiran poligami coach Hafidin melalui hermeneutika feminis Amina Wadud menunjukkan bahwa penafsiran ayat hanya sepotong melalui pandangan patriarki, kampanye poligami ini mengarah pada dominasi budaya patriarki dan kapitalisme.\u0000[Poligamy is a form of marriage Islam which is still being debated. There is coach Hafidin who believes that polygamy is an Islamic law that must be practiced. Coach Hafidin is conducting a polygamy campaign through digital media. This study aims to study further about coach Hafidin’s polygamy campaign through Amina Wadud’s Hermeneutics. This research uses descriptive qualitative method and feminist hermeneutic theory Amina Wadud. The results of this study indicate that 1) coach Hafidin conducts polygamy campaigns through digital media and paid polygamy seminars, 2) coach Hafidin uses Qs. An-Nisa’: 129 and Qs. Al-Baqarah: 208 as the rationale for the polygamy campaign, 3) the study of coach Hafidin’s polygamy thoughts through feminist hermeneutics Amina Wadud shows that the interpretation of the verse is only a piece through a patriarchal view, this polygamy campaign leads to the dominance of patriarchal culture and capitalism.]\u0000 ","PeriodicalId":435834,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Islam Interdisipliner","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125700703","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信