Rendi Rondonuwu, Victoria E. N. Manoppo, Grace O. Tambani
{"title":"KONTRIBUSI PEKERJAAN SAMBILAN TERHADAP KESEJAHTERAAN NELAYAN PANCING ULUR DI DESA TATELI WERU KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA","authors":"Rendi Rondonuwu, Victoria E. N. Manoppo, Grace O. Tambani","doi":"10.35800/AKULTURASI.7.1.2019.24407","DOIUrl":"https://doi.org/10.35800/AKULTURASI.7.1.2019.24407","url":null,"abstract":"AbstrakTujuan penelitian ini adalah 1) untuk menganalisis bagaimana kontribusi pekerjaan sambilan terhadap pendapatan nelayan pancing ulur dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga; 2) untuk mengkaji berapa besar kontribusi pekerjaan sambilan terhadap pendapatan nelayan pancing ulur dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga di Desa Tateli Weru Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian dengan menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Populasi dalam penelitian ini dalah nelayan pancing ulur yang berada di Desa Tateli Weru yang terdiri atas nelayan penuh, nelayan sambilan utama dan nelayan sambilan tambahan. Hasil penelitian terhadap responden di Desa Tateli Weru menunjukkan alat tangkap yang digunakan adalah jaring, pancing dan bagan serta perahu pelang dan motor tempel. Diversifikasi pekerjaan nelayan antara lain tukang ojek sebanyak 10 orang, petani sebanyak 3 orang, buruh bangunan sebanyak 16 orang dan usaha warung sebanyak 1 orang. Pendapatan per kapita sebagai buruh tani Rp.6.525.555 per tahun, buruh bangunan, Rp.3.205.062, tukang ojek Rp.4.400.000, dan usaha warung Rp.13.200.000.","PeriodicalId":433418,"journal":{"name":"AKULTURASI (Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115719018","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KARAKTERISTIK PENGELOLAAN EKOWISATA DI KELURAHAN KASAWARI KECAMATAN AERTEMBAGA KOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA","authors":"K. A. Pontoan, S. V. Rantung, Nurdin Jusuf","doi":"10.35800/AKULTURASI.7.1.2019.24411","DOIUrl":"https://doi.org/10.35800/AKULTURASI.7.1.2019.24411","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pengelolaan ekowisata pantai dan bahari di Kelurahan Kasawari Kecamatan Aertembaga Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara. Metode yang digunakan adalah metode survei. Survei merupakan salah satu jenis studi deskriptif yang melibatkan observasi secara langsung oleh peneliti. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling yaitu teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Karakteritik Pengelolaan Ekowisata di Taman Wisata Alam Batuangus memenuhi prinsip konservasi karena memiliki sumberdaya alam yang masih terjaga dan alami. Konservasi lingkungan dilakukan oleh wisatawan dan masyarakat Kelurahan Kasawari di awasi oleh Balai Konservasi Sumberdaya Alam sedangkan Pantai Kasawari dilihat dari konservasi lingkungan dilakukan oleh pengelola dan masyarakat sekitar dan sudah memenuhi prinsip konservasi. Faktor edukasi di TWA Batuangus berupa papan informasi dan ada petugas yang memberi penjelasan bagi wisatawan yang berkunjung, sedangkan faktor edukasi di Pantai Kasawari masih berupa Papan informasi. Faktor peran serta masyarakat di TWA Batuangus melibatkan masyarakat Kelurahan Kasawari untuk membuka usaha warung, dan dijadikan sebagai petugas, sedangkan Pantai Kasawari sepenuhnya melibatkan masyarakat didalam pengelolaan.","PeriodicalId":433418,"journal":{"name":"AKULTURASI (Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan)","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129370677","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA NELAYAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA BULAWAN INDUK KECAMATAN KOTABUNAN KABUPATEN BOLAANG MOGONDOW TIMUR","authors":"Indra Moha, S. J. Sondakh, Olvie V. Kotambunan","doi":"10.35800/AKULTURASI.7.1.2019.24397","DOIUrl":"https://doi.org/10.35800/AKULTURASI.7.1.2019.24397","url":null,"abstract":"AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan keadaan sosial ekonomi keluarga nelayan di Desa Bulawan Induk terhadap tingkat pendidikan anak. Metode digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah orang tua dari keluarga nelayan yang memiliki anak sedang sekolah. Pengambilan sampel menggunakan teknik puroposive sampling, yaitu mengambil 25 orang atau 20% dari 121 populasi yang ada di lokasi penelitian. Desa Bulawan Induk Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur memiliki jumlah penduduk kurang lebih 1.167 jiwa, laki-laki 613 jiwa dan perempuan 554 jiwa dengan 309 Kepala Keluarga. Desa Bulawan Induk terdapat beragam suku antara lain: suku Mongondow, Gorontalo, Sanger dan Minahasa. Kondisi sosial nelayan di Desa Bulawan Induk sangat berpengaruh dilihat dari segi pendidikan paling banyak berpendidikan SD, terdapat 2 agama responden yaitu Islam dan Kristen Protestan, umur nelayan berada pada kisaran umur produktif sebanyak 8 orang, sebagian besar responden tanggungan keluarga rata – rata 1 – 5 orang per kepala keluarga dan kodisi rumah sebagian besar (44%) responden memiliki jenis rumah dari papan/triplex.","PeriodicalId":433418,"journal":{"name":"AKULTURASI (Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan)","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128507536","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE DI DESA TIWOHO KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA","authors":"Vina S. Sondakh, S. Suhaeni, Vonne Lumenta","doi":"10.35800/AKULTURASI.7.1.2019.24395","DOIUrl":"https://doi.org/10.35800/AKULTURASI.7.1.2019.24395","url":null,"abstract":"AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji apakah masyarakat mengetahui, mengerti tentang fungsi dan manfaat hutan mangrove serta untuk mengetahui persepsi masyarakat Desa Tiwoho terhadap pengelolaan hutan mangrove. Metode dasar penelitian ini adalah survey. Jumlah populasi sebanyak 691 orang, sampel yang diambil sebanyak 35 orang atau 5% dari jumlah populasi dengan menggunakan metode purposive sampling. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan skala Gutman, sedangkan untuk mengetahui persepsi masyarakat menggunakan skala Likert. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa pengetahuan masyarakat terhadap fungsi dan manfaat hutan mangrove yang ada di Desa Tiwoho 95% sangat baik, hanya 5% masyarakat yang kurang mengetahui fungsi dan manfaat hutan mangrove. Pengetahuan masyarakat yang sangat baik tentang fungsi dan manfaat hutan mangrove, ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah setempat dan tokoh masyarakat dalam mensosialisasikan fungsi dan manfaat hutan mangrove. Persepsi masyarakat Desa Tiwoho terhadap pengelolaan hutan mangrove yang dinilai berdasarkan 10 kriteria hampir semua masyarakat mempunyai persepsi baik dan termasuk dalam rentang yang positif. Ada salah satu kriteria yang mempunyai persepsi sangat baik dan sangat positif dari masyarakat, mereka sangat setuju kalau pengelolaan hutan mangrove bukan saja merupakan tanggung jawab pemerintah melainkan tanggung jawab bersama, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat.","PeriodicalId":433418,"journal":{"name":"AKULTURASI (Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan)","volume":"162 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121408049","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wandris G.F. Bilangua, L. K. Rarung, Otniel Pontoh
{"title":"RANTAI NILAI PRODUK BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA BUKU UTARA KECAMATAN BELANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA","authors":"Wandris G.F. Bilangua, L. K. Rarung, Otniel Pontoh","doi":"10.35800/AKULTURASI.7.1.2019.24393","DOIUrl":"https://doi.org/10.35800/AKULTURASI.7.1.2019.24393","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui rantai nilai produk budidaya rumput laut mulai dari penjual pertama atau pembudidaya rumput laut sampai pada pembeli terakhir dan mengidentifikasi rantai nilai produk budidaya rumput laut di Desa Buku Utara Kecamatan Belang Kabupaten Minahasa Tenggara. Berdasarkan hasil penelitian rantai nilai produk budidaya rumput laut yang ada di Desa Buku Utara Kecamatan Belang Kabupaten Minahasa Tenggara, mulai dari petani rumput yang membudidaya rumput laut tersebut, kemuadian Dinas Perikanan Provinsi membeli rumput laut sebanyak 2 ton per musim (rumput laut basah) dengan harga Rp 7500,-/kg, jadi total 2.000 kg x Rp 7500,- = Rp 15.000.000,-. Sedangkan untuk rumput laut kering dijual ke toko Mahau dengan harga Rp 20.000,-/kg sebanyak 200 kg rumput laut per musim, jadi totalnya untuk rumput laut kering Rp 4.000,-.","PeriodicalId":433418,"journal":{"name":"AKULTURASI (Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan)","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131140609","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KONDISI SOSIAL EKONOMI NELAYAN DI DESA BULAWAN II, KECAMATAN KOTABUNAN, KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR","authors":"Djirhan Mokoagow, S. J. Sondakh, M. P. Wasak","doi":"10.35800/AKULTURASI.7.1.2019.24396","DOIUrl":"https://doi.org/10.35800/AKULTURASI.7.1.2019.24396","url":null,"abstract":"AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi sosial dan ekonomi nelayan di Desa Bulawan II Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dimana penelitian bersifat deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan suatu kenyataan sosial dengan jalan mendeskripsikan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala, kelompok tertentu berkenaan dengan masalah unit yang diteliti dalam masyarakat. Populasi dalam penelitian ini adalah nelayan penangkap ikan di Desa Bulawan II, Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Berdasarkan pengamatan awal jumlah populasi nelayan yang ada di Desa Bulawan II sebanyak 23 orang. Sampel yang diambil sebesar 20% atau sebanyak 20 orang dengan menggunakan metode pengambilan secara acak sederhana atau simple random sampling. Keberadaan nelayan di Desa Bulawan II sampai saat ini belum banyak diberitakan baik berupa tulisan-tulisan ilmiah maupun penelitian-penelitian, bacaan-bacaan berbentuk artikel dan lain sebagainya, sehingga perlu adanya penelitian yang mengungkapkan tentang keadaan kondisi sosial ekonomi nelayan.","PeriodicalId":433418,"journal":{"name":"AKULTURASI (Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan)","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132486714","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gloria M.S. Doelelia, Jardie A. Andaki, Djuwita R. R. Aling
{"title":"KARAKTERISTIK PEREMPUAN DAN KONTRIBUSI PADA PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN TRADISIONAL DI KELURAHAN BATULUBANG KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA","authors":"Gloria M.S. Doelelia, Jardie A. Andaki, Djuwita R. R. Aling","doi":"10.35800/AKULTURASI.7.1.2019.24419","DOIUrl":"https://doi.org/10.35800/AKULTURASI.7.1.2019.24419","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik pekerja perempuan dan kontribusi pada pendapatan rumah tangga nelayan tradisional di Kelurahan Batulubang Kecamatan Lembeh Selatan Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara.Pengumpulan data dilakukan pada pekerja perempuan dan kontribusinya pendapatan keluarga nelayan tradisional di Kelurahan Batulubang Kecamatan Lembeh Selatan Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara, dengan cara observasi, wawancara, dan kuisioner. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis secara deskriptif. Analisis deskriptif dimaksud untuk memberikan bahasan atau penafsiran terhadap data-data untuk memperoleh kesimpulan. Analisis data deskriptif akan memberikan gambaran keterangan dengan kalimat-kalimat yang dihubungkan dengan teori yang ada, melalui perhitungan sederhana seperti; penjumlahan, rata-rata dan persentase.Penelitian dan pembahsan dapat disimpulkan, sebagai berikut : 1) katekteristik pekerja perempuan dalam hal ini istri nelayan, memilih bekerja karena untuk membantu menopang perekonomian keluarga. Pekerja perempuan atau istri nelayan kebanyakan bekerja pada kisaran umur 41-50 karena pada umur dewasa ini responden istri nelayan lebih bijak dalam mengambil inisiatif untuk melakukan suatu pekerjaan. Namun pendidikan tidak menjadi faktor utama untuk bekerja karena dalam pekerjaan yang dilakukan oleh responden hanya diperlukan sikap dan keterampilan dalam melakukan pekerjaan responden istri nelayan; 2) kontribusi dapat dilihat dari berbagai jenis pekerjann yang dilakukan istri nelayan yaitu sebesar 36,89% dari total pendapatan keluarga nelayan.","PeriodicalId":433418,"journal":{"name":"AKULTURASI (Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan)","volume":"311 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132083162","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fahmi Fokatea, Jardie A. Andaki, Djuwita R. R. Aling
{"title":"MODAL SOSIAL PADA USAHA BAGAN DI DESA TATELI WERU KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA","authors":"Fahmi Fokatea, Jardie A. Andaki, Djuwita R. R. Aling","doi":"10.35800/AKULTURASI.7.1.2019.24399","DOIUrl":"https://doi.org/10.35800/AKULTURASI.7.1.2019.24399","url":null,"abstract":"AbstrakTujuan penelitian ini, yaitu mengidentifikasi modal sosial yang berperan pada pengembangan usaha bagan di Desa Tateli Weru Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Metode yang digunakan adalah survei untuk data primer atau pengamatan secara langsung. Responden dalam penelitian ini ialah nelayan yang memiliki alat tangkap bagan, yaitu berjumlah 12 responden. Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisis deskriptif. Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan: 1) modal sosial yang ada pada kelompok nelayan bagan di Desa Tateli Weru, yaitu kepercayaan (trust), norma (norm), jaringan (network) dan kerjasama (coorperative), dan 2) kepercayaan (trust), norma (norm), jaringan (network) dan kerjasama (coorperative) bersinergi satu dengan lainnya dalam kelompok nelayan, membentuk suatu interaksi sosial simbiosis mutualis dalam pengembangan usaha perikanan tangkap bagan terkait akses sumberdaya modal, sumberdaya manusia dan penjualan hasil tangkapan.","PeriodicalId":433418,"journal":{"name":"AKULTURASI (Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan)","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132625056","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dian M. Faradizza, Jardie A. Andaki, Jeannette F. Pangemanan
{"title":"ANALISIS USAHA PERIKANAN TANGKAP CUMI-CUMI PADA NALAYAN TRADISIONAL DI KELURAHAN MOTTO KECAMATAN LEMBEH UTARA KOTA BITUNG","authors":"Dian M. Faradizza, Jardie A. Andaki, Jeannette F. Pangemanan","doi":"10.35800/AKULTURASI.7.1.2019.24409","DOIUrl":"https://doi.org/10.35800/AKULTURASI.7.1.2019.24409","url":null,"abstract":"AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana karakteristik responden nelayan cumi-cumi di Kelurahan Motto, Kecamatan Lembeh Utara, Kota Bitung dan mengetahui bagaimana kelayakan usaha perikanan tangkap cumi-cumi di Kelurahan Motto, Kecamatan Lembeh Utara, Kota Bitung. Metode penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Data yang dikumpulkan melalui 2 sumber yaitu data primer dan data sekunder. Semua data yang dikumpulkan secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif berdasarkan aspek yang di peroleh dari hasil observasi dan wawancara oleh responden. Dalam menganalisa data yang telah dikumpulkan digunakan metode deskriptif yang sifatnya kualitatif, yaitu analisis yang diperoleh dari berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara dengan memberikan gambaran serta keterangan dengan menggunakan kalimat penulis sendiri. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: 1) Kisaran umur responden nelayan perikanan tangkap cumi-cumi berkisar 20-50 tahun, agama yang dianut 100% beragama Kristen, tanggungan keluarga berjumlah 2-5 orang, sedangkan kondisi rumah umumnya sudah permanen; 2) Usaha perikanan tangkap cumi-cumi di Kelurahan Motto layak dijalankan berdasarkan kriteria kelayakan finansial.","PeriodicalId":433418,"journal":{"name":"AKULTURASI (Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128443998","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gabrila Konore, Victoria E. N. Manoppo, Vonne Lumenta
{"title":"PERBANDINGAN KEADAAN SOSIAL EKONOMI NELAYAN KELOMPOKDAN MANDIRI DI DESA TATELI WERU KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA","authors":"Gabrila Konore, Victoria E. N. Manoppo, Vonne Lumenta","doi":"10.35800/akulturasi.6.12.2018.22608","DOIUrl":"https://doi.org/10.35800/akulturasi.6.12.2018.22608","url":null,"abstract":"AbstractThe aims of this research to explain and compared the socioeconomic condition of fishermen group and independently in Tateli Weru Village, Mandolang District.This research to add the information and knowledge about socio economic as well as the issue of fisheries developing.Method to be usedis survey method by using questioner sampling uses is purposive sampling namely fisheries group and independently.Fishermen in Tateli Weru Village were 105 because all of them lived and activities in coastal closed to mooring boat and fishing equipment. If the fisherman not makes activity, they usually do such as farming, repairing a boat or helpinghis wife. The comparison of two groups were the fisheries group do not go fishing togetheraccordance who needs of each member because the equipment are given by the government but the independly group they fishing depended on climate.Keywords: Socioeconomic, fishermen group, independently group AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan membandingkan keadaan sosial ekonomi nelayan kelompok dan mandiri di Desa Tateli Weru Kecamatan Mandolang, menambah informasi dan pengetahuan mengenai keadaan sosial ekonomi nelayan kelompok dan mandiri selain itu sebagai hal-hal yang dapat menjadi bahan untuk membangun perikanan melalui pekerjaan peneliti di kemudian hari.Metode Penelitian menggunakan metode survei, yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan terstruktur berupa kuisioner.Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu nelayan yang tergabung dalam kelompok dan mandiri.Nelayan yang ada di Desa Tateli Weru berjumlah 105 orang nelayan karena suatu kelompok masyarakat yang kehidupannya berada di pesisir pantai dan mata pencahariannya tergantung pada aktivitas penangkapan ikan di laut, serta pemukiman berada di pesisir pantai yang dekat dengan tambatan perahu dan peralatan tangkap. Peralatan kelengkapan yang dibawa responden untuk melaut berupa jerigen bensin, dayung, jangkar, serok.Jika responden tidak melakukan aktivitas melaut, mereka biasanya melakukan aktivitas lain, seperti bertani, memperbaiki perahu, dan ada yang membantu istri.Jika dilihat dari kelompok nelayan, mereka tidak pergi menangkap ikan secara bersama-sama, hanya peralatan yang diberikan pemerintah digunakan sesuai dengan keperluan dari setiap anggota, jadi para anggota bergantian menggunakan alat tersebut.Kata kunci: Sosial ekonomi, nelayan kelompok, nelayan mandiri","PeriodicalId":433418,"journal":{"name":"AKULTURASI (Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan)","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125166398","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}