{"title":"PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET KLON PB 260 ASAL STUM MATA TIDUR","authors":"Erna Wahyuni, Sopiana Sopiana, Sarwendah Ratnawati Hermanto","doi":"10.58466/jap.v2i02.1374","DOIUrl":"https://doi.org/10.58466/jap.v2i02.1374","url":null,"abstract":"Karet merupakan tanaman yang memiliki kontribusi besar dalam upaya peningkatan devisa negara Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair daun lamtoro terhadap pertumbuhan bibit karet asal stum mata tidur. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tempurukan Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat mulai September sampai Desember 2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 4 perlakuan dan diulang sebanyak 5 kali. A1: POC daun lamtoro 250 ml/polybag, A2: POC daun lamtoro 300 ml/polybag, A3: POC daun lamtoro 350 ml/polybag, A4: POC daun lamtoro 400 ml/polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa POC daun lamtoro 250 ml/polybag optimal untuk pertumbuhan bibit karet stum mata tidur.","PeriodicalId":425628,"journal":{"name":"Journal of Agro Plantation (JAP)","volume":"19 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139383688","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN POC BATANG PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea robusta L.)","authors":"Veronika Monly, Nurhayati Nurhayati, Rosmalinda Rosmalinda","doi":"10.58466/jap.v2i02.1376","DOIUrl":"https://doi.org/10.58466/jap.v2i02.1376","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000 Kopi (Coffea sp.) merupakan salah satu komuditas tanaman perkebunan unggulan di Indonesia, karena Indonesia adalah negara dengan penghasilan kopi terbesar ketiga di dunia selain Brazil dan Vietnam. Pentingnya tanaman kopi dalam perekonomian Indonesia membuat permintaan tanaman kopi meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian POC batang pisang pada pertumbuhan bibit kopi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu (P0) = POC batang pisang 0 ml L-1 air, (P1) = POC batang pisang 160 ml L-1 air, (P2) = POC batang pisang 200 ml L-1 air (P3) = POC batang pisang 240 ml L-1 air, (P4) = POC batang pisang 280 ml L-1 air. Masing-masing perlakuan di ulang 3 kali, sehingga terdapat 75 satuan percobaan. POC batang pisang dosis 280 ml L-1 air merupakan dosis terbaik yang dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman kopi pada perameter tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, panjang akar dan berat kering tanaman","PeriodicalId":425628,"journal":{"name":"Journal of Agro Plantation (JAP)","volume":"8 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139383159","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR DAUN GAMAL TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BATANG BAWAH KARET KLON PB 260 (Hevea brasiliensis Muella Arg)","authors":"Nurhayati Nurhayati, Assrorudin Assrorudin, Wina Erviana","doi":"10.58466/jap.v1i2.700","DOIUrl":"https://doi.org/10.58466/jap.v1i2.700","url":null,"abstract":"Tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) memiliki peranan yang penting bagi perekonomian Negara Indonesia, dimana luas areal perkebunan karet di Indonesia mencapai 3,6 juta hektar. Rendahnya produktivitas tanaman karet di Indonesia maka perlu melakukan peningkatan produktivitas karet melalui penyediaan bibit untuk perbanyakan tanaman karet. Penggunaan POC daun gamal dapat mendorong pertumbuhan batang bawah yang baik dengan akar optimal, karena jaringan daun gamal mengandung 3,15% N, 0,22% P, 2,65% K, 1,35% Ca dan 0,41% Mg. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian POC daun gamal pada bibit batang bawah karet klon PB 260. \u0000Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Politeknik Negeri Ketapang, Jl. Rangga Sentap Dalong, Desa sukaharja, kecamatan Delta pawan kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, mulai Oktober 2021 sampai Januari 2022 di Politeknik Negeri Ketapang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 6 perlakuan dan 4 kali ulangan dengan 3 sampel tanaman sehingga diperoleh 72 bibit. Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah payung (helai), diameter batang (mm),panjang akar (cm), berat kering tanaman (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian POC daun gamal pada bibit batang bawah karet perlakuan P5 (400 mL POC daun gamal+ 500 mL air/polybag) sudah mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, diameter batang dan panjang akar.","PeriodicalId":425628,"journal":{"name":"Journal of Agro Plantation (JAP)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128673773","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KOMBINASI HERBISIDA GLIFOSAT DAN AIR KELAPA FERMENTASI DALAM MENGENDALIKAN GULMA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT MENGHASILKAN","authors":"Venti Jatsiyah, N. Nurhayati, Yulinarti Yulinarti","doi":"10.58466/jap.v1i2.649","DOIUrl":"https://doi.org/10.58466/jap.v1i2.649","url":null,"abstract":"Air kelapa muda dapat digunakan sebagi bahan dasar dalam pembuatan formula herbisida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah konsentrasi herbisida glifosat dan air kelapa fermentasi efektif dalam mengendalikan gulma di perkebunan kelapa sawit menghasilkan dan untuk mengetahui konsentrasi yang paling efektif dalam pengendalian gulma di perkebunan kelapa sawit menghasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi kombinasi herbisida (H) terdiri dari: H1 = konsentrasi 2 ml glifosat + 200 ml fermentasi air kelapa, H2 = konsentrasi 4 ml glifosat + 100 ml fermentasi air kelapa. Faktor kedua adalah dosis yang diberikan (D) yaitu : D1 = 0,2 l/8 m2, D2 = 0,4 l/8 m2 dan D3 = 0,6 l/8 m2. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan Analysis of Variances (ANOVA). Apabila berpengaruh nyata, maka akan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. \u0000Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kombinasi herbisida glifosat dan air kelapa fermentasi efektif Konsentrasi yang paling efektif dalam pengendalian gulma di perkebunan kelapa sawit menghasilkan adalah konsentrasi 2 ml glifosat + 200 ml air kelapa muda fermentasi.","PeriodicalId":425628,"journal":{"name":"Journal of Agro Plantation (JAP)","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122243884","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"APLIKASI TEPUNG CANGKANG TELUR AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH KOPI ROBUSTA (Coffea canephora L.) PADA MEDIA GAMBUT","authors":"Rosmalinda Rosmalinda, Beny Setiawan, Apriani Lita","doi":"10.58466/jap.v1i2.740","DOIUrl":"https://doi.org/10.58466/jap.v1i2.740","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Kopi (Coffea sp.) adalah salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh pemberian tepung cangkang telur ayam terhadap benih kopi robusta pada media gambut. kandungan cangkang telur terdiri atas 97% kalsium karbonat, sisanya phosfor, magnesium, natrium dan kalium. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian pengaruh pemberian tepung cangkang telur ayam terhadap pertumbuhan bibit kopi pada media gambut. Penelitian ini dilaksanakan mulai September sampai Desember 2021 di Politeknik Negeri Ketapang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan, Adapun perlakuannya yaitu K0: tanpa tepung cangkang telur ayam, K1: 6,25 gr/Tanaman, K2: 10,0 gr/Tanaman, K3: 13,75 gr/Tanaman, K4: 17,50 gr/Tanaman. Masing-masing perlakuan diulang 6 kali, setiap ulangan terdiri dari 3 sampel tanaman hingga terdapat 90 satuan percobaan. Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Of Variance (ANOVA). Data yang berpengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Pemberian tepung cangkang telur ayam memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, panjang akar dan berat kering tanaman kopi robusta, tepung cangkang telur ayam dosis 17,50 g/tanaman merupakan dosis terbaik yang mempengaruhi pertumbuhan vegetatif tanaman kopi pada perameter tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, panjang akar dan berat kering tanaman kopi robusta. \u0000 \u0000Kata kunci: Tepung, cangkang, telur, ayam, kopi. ","PeriodicalId":425628,"journal":{"name":"Journal of Agro Plantation (JAP)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115878679","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG KOSONG KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) PADA MEDIA GAMBUT","authors":"Riki Ramanda, Beny Setiawan, A. Wijaya","doi":"10.58466/jap.v1i2.731","DOIUrl":"https://doi.org/10.58466/jap.v1i2.731","url":null,"abstract":"Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis jacq) merupakan tanaman yang menjadi prioritas utama dalam perkebunan di Indonesia. Tanah gambut sebagai media pembibitan menghadapi banyak kendala seperti sifat fisik dan kimia yang kurang mendukung untuk pertumbuhan tanaman. Abu janjang kelapa sawit (AJKKS) adalah amelioran yang dapat meningkatkan serapan hara makro P, K, Ca dan Mg sehingga dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah gambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh abu tandan kosong kelapa sawit bagi pertumbuhan bibit kelapa sawit pada media gambut. Penellitian akan dilaksanakan di Politeknik Negeri Ketapang, mulai Januari sampai Maret 2022. Penelitian ini dilakukan secara rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri dari 5 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan D0 (AJKKS 0 g/polybag), D1 (AJKKS 150 g/polybag) , D2 (AJKKS 250 g/polybag) D3 (AJKKS 350 g/polybag) D4 (AJKKS 450 g/polybag). Parameter yang diamati adalah persentase tumbuh(%), tinggi bibit (cm), jumblah daun (helai), diameter batang (mm), panjang akar (cm), pH tanah gambut. Pemberian 450 g/polybag AJKKS memberikan pengaruh nyata bagi pertumbuhan bibit kelapa sawit terhadap pertumbuhan tinggi bibit, jumlah daun, diameter batang, jumlah helai daun, volume akar, berat kering tanaman, dan pH tanah. \u0000 ","PeriodicalId":425628,"journal":{"name":"Journal of Agro Plantation (JAP)","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132748149","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sopiana Sopiana, Sarwendah Ratnawati Hermanto, Elan Adiat Nur
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN WALET TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KOPI LIBERIKA (Coffea liberica) DI MEDIA GAMBUT","authors":"Sopiana Sopiana, Sarwendah Ratnawati Hermanto, Elan Adiat Nur","doi":"10.58466/jap.v1i2.752","DOIUrl":"https://doi.org/10.58466/jap.v1i2.752","url":null,"abstract":"Kopi (Coffea sp) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan berperan penting sebagai sumber penghasil devisa negara. Pentingnya tanaman kopi dalam perekonomian Indonesia membuat produksi tanaman kopi meningkat. Kotoran walet merupakan pupuk organik yang mengandung C-Organik 50,46%, N/total 11,24%, dan C/N Rasio 4,49 dengan pH 7,97%, Fosfor 1,59%, Kalium 2,17%, Kalsium 0,30%, Magnesium 0,01%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kotoran walet terhadap pertumbuhan bibit kopi liberika pada media gambut. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga terdapat 25 unit percobaan, setiap unit percobaan terdiri dari 3 sampel sehingga jumlah keseluruhannya 75 sampel. Adapun perlakuannya yaitu W0: 0 g/polybag, W1: 40 g/polybag, W2: 60 g/polybag, W3: 80 g/polybag, W4: 100 g/polybag. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, diameter batang, panjang daun, lebar daun, panjang akar, dan berat kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kotoran walet memberikan pengaruh nyata terhadap parameter tinggi tananaman, diameter batang, panjang daun, lebar daun, panjang akar, dan berat kering tanaman kopi liberika. Dosis 100 g/polybag pupuk kotoran walet merupakan dosis terbaik yang mempengaruhi pertumbuhan vegetatif tanaman kopi liberika.","PeriodicalId":425628,"journal":{"name":"Journal of Agro Plantation (JAP)","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132925092","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN BIOCHAR TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN STEK LADA PADA LAPISAN TANAH SUBSOIL ULTISOL","authors":"Beny Setiawan, Rosmalinda Rosmalinda, Wafiq choirul Jannah","doi":"10.58466/jap.v1i2.762","DOIUrl":"https://doi.org/10.58466/jap.v1i2.762","url":null,"abstract":"Biochar tandan kosong kelapa sawit (TKKS) berpotensi untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan tanaman yaitu N, P, K, Ca dan Mg, yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan pada stek lada (Piper nigrum L) dengan media lapisan tanah subsoil ultisol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi terbaik biochar tandan kosong kelapa sawit untuk pertumbuhan stek lada. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai Mei sampai Agustus 2022 di Jl. Brigjen Katamso No.02, Sukaharja Kecamatan Delta Pawan Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Setiap perlakuan terdiri dari 3 tanaman sehingga diperoleh 60 satuan percobaan. Parameter pengamatan meliputi tinggi tunas (cm), jumlah daun (helai), diameter tunas (cm), bobot kering tunas (gram), dan bobot kering akar (gram). Berdasarkan analisis sidik ragam menunjukkan pemberian biochar tandan kosong kelapa sawit dengan komposisi 15% biochar tandan kosong kelapa sawit (150 g) + 80 % tanah subsoil ultisol (850 g) merupakan komposisi yang optimal terhadap semua parameter yaitu tinggi tunas, jumlah daun, diameter tunas, volume akar, pH tanah, dan bobot kering tanaman.","PeriodicalId":425628,"journal":{"name":"Journal of Agro Plantation (JAP)","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130110762","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sopiana Sopiana, Sarwendah Ratnawati Hermanto, Eni Aprianingrum
{"title":"PERTUMBUHAN BIBIT KARET STUM MATA TIDUR PADA MEDIA GAMBUT DENGAN INTERVAL PENYIRAMAN YANG BERBEDA","authors":"Sopiana Sopiana, Sarwendah Ratnawati Hermanto, Eni Aprianingrum","doi":"10.58466/jap.v1i1.351","DOIUrl":"https://doi.org/10.58466/jap.v1i1.351","url":null,"abstract":"Karet merupakan tanaman penghasil latek yang mempunyai nilai ekonomis dalam meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pertumbuhan bibit stum mata tidur pada media gambut dengan interval penyiraman yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Politknik Negeri Ketapang, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat mulai April sampai Juni. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan 4 perlakuan dan diulang sebanyak 5 kali. K0: interval penyiraman 1 hari sekali, K1: interval penyiraman 2 hari sekali, K2: interval penyiraman 3 hari sekali, K3: interval penyiraman 4 hari sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interval penyiraman 1 hari sekali optimum untuk pertumbuhan bibit stum mata tidur karet pada media gambut.","PeriodicalId":425628,"journal":{"name":"Journal of Agro Plantation (JAP)","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130421746","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"VOLUME DAN FREKUENSI APLIKASI PGPR AKAR BAMBU TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TEBU (Saccharum officinarum L.) SINGLE BUD CHIPS","authors":"Sopiana Sopiana, Beny Setiawan, Rosmalinda Rosmalinda, Nurhayati Nurhayati","doi":"10.58466/jap.v1i1.352","DOIUrl":"https://doi.org/10.58466/jap.v1i1.352","url":null,"abstract":"Penyediaan bibit dengan metode single bud chips mempunyai manfaat yang lebih efisien dalam menekan luas area kebun pembibitan. Guna mendukung pertumbuhan bibit tebu single bud chips dipembibitan maka dilakukan pemberian PGPR akar bambu yang memudahkan unsur P larut dalam tanah sehingga mudah diserap oleh akar tanaman. Unsur P dalam tanah diperlukan tanaman dalam memenuhi nutrisi tanaman sehingga apabila keperluan unsur P terpenuhi maka tanaman akan tumbuh dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui volume, frekuensi aplikasi dan interaksi PGPR akar bambu terhadap pertumbuhan bibit tebu single bud chips. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 15 perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu volume PGPR akar bambu (K) yang terdiri dari lima taraf sebagai berikut: K0 = kontrol/tanpa pemberian PGPR, K1 = Volume PGPR 5 mL/tan, K2 = Volume PGPR 10 mL/tan, K3 = Volume PGPR 15 mL/tan, K4 = Volume PGPR 20 mL/tan. Faktor kedua adalah frekuensi aplikasi (F) yang terdiri dari tiga taraf sebagai berikut : F0 = 1 kali penyiraman, F1 = 2 kali penyiraman, F2 = 3 kali penyiraman. Volume PGPR akar bambu sebanyak 15 mL/tanaman dengan frekuensi aplikasi PGPR 2 kali penyiraman merupakan pemberian yang optimal terhadap pertumbuhan bibit tebu single bud chips. \u0000 \u0000Kata kunci: Frekuensi, Tebu, Volume","PeriodicalId":425628,"journal":{"name":"Journal of Agro Plantation (JAP)","volume":"257 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131716318","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}