{"title":"EVALUASI BOTTOM HOLE ASSEMBLY TERHADAP PEMBORAN TRAYEK 9-7/8” PADA LAPANGAN PANAS BUMI KAMOJANG & SUNGAI PENUH","authors":"Amrina Rosyada Putri","doi":"10.25105/jek.v1i2.10799","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i2.10799","url":null,"abstract":"Pemboran berarah adalah suatu teknik pemboran dimana arah pemboran dibelokkan mengikuti lintasan yang telah direncanakan agar mencapai target yang diinginkan. Dalam pengaplikasiannya, pemboran panas bumi kini lebih mengutamakan metode pemboran berarah dibandingkan pemboran vertikal karena kemampuannya menjangkau daerah-daerah yang sulit untuk diproduksikan menggunakan pemboran vertikal. Penelitian ini membahas tentang kinerja bottom hole assembly yang digunakan pada pemboran trayek produksi di dua lapangan dengan litologi yang berbeda serta dampaknya terhadap lubang yang dihasilkan. Pada lapangan Kamojang, BHA yang digunakan merupakan tipe rotary assembly serta pada lapangan Sungai Penuh BHA yang digunakan ialah tipe slick steerable assembly. Dalam pelaksanaan pemboran, terdapat permasalahan yang sama dimana liner tidak dapat didudukkan hingga kedalaman akhir lubang sehingga harus melaksanakan pemboran trayek produksi tambahan. Batasan masalah penelitian adalah asumsi hole cleaning yang sudah maksimal dan kinerja drag sudah optimal, sehingga dapat menganalisa drilling parameter serta dapat menghitung dogleg severity menggunakan metode minimum of curvature. Dari penelitian ini didapatkan hasil pengamatan berupa apakah tipe BHA yang digunakan sudah tepat atau belum dan dapat diberikan saran-saran agar pengunaan BHA pada pemboran panas bumi di lapangan-lapangan tersebut lebih optimal. Kata kunci: panas bumi, teknik pemboran, pemboran berarah, bottom hole assembly, teknologi pemboran","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127762647","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI KEBUTUHAN ALAT BOR UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI PELEDAKAN PT BUMA JOBSITE ADARO","authors":"Muhammad Rizki Adhitya","doi":"10.25105/jek.v1i2.10690","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i2.10690","url":null,"abstract":"Sebelum dilakukan kegiatan peledakan terlebih dahulu dilakukan kegiatan pemboran untuk membuat lubang ledak pada material overburden agar dapat diisi dengan bahan peledak. PT BUMA meggunakan 2 (dua) ukuran diameter batang bor, yaitu 6¾ inch dan 7⁷/₈ inch. Dalam kegiatan pemborannya, PT BUMA memiliki target 60 m/jam. Pada prakteknya dilapangan sering terjadi kegiatan pemboran yang overtime dikarenakan tidak tercapainya target produktivitas alat bor. Produktivitas yang tidak tercapai mengakibatkan tidak tercapainya target produksi hasil peledakan overburden, sehingga banyaknya jumlah aktual material terbongkar masih sering tidak sesuai dengan target yang sudah ditentukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dimana data-data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui pengambilan data langsung di lapangan. Data yang dimaksud adalah waktu edar (cycle time) alat bor. Pada batang bor diameter 6¾ inch didapat nilai produktivitas sebesar 58,94 m/jam dan pada batang bor diameter 7⁷/₈ inch sebesar 56,26 m/jam. Produksi hasil peledakan didapat 2.875.227,6 m3/bulan dari target produksi 3.528.620 m3/bulan. Setelah itu dilakukan reduce dari cycle time, dan diapat nilai produktivitas yg baru sebesar 60 m/jam untuk diameter 6¾ inch dan 60,37 m/jam untuk diameter 7⁷/₈ inch. Didapat produksi hasil peledakan sebesar 3.014.745 m3/bulan belum mencapai target. Setelah dilakukan penambahan alat bor dengan diameter yang dipilih berdasarkan kebutuhannya didapat produksi hasil peledakan sebesar 3.782.754,1 m3/bulan.","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129830548","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"RANCANGAN TAHAPAN PENAMBANGAN BATUBARA PIT 3 BULAN JANUARI & FEBRUARI 2019 PT DIZAMATRA POWERINDO LAHAT, SUMATERA SELATAN","authors":"I. Setyawan","doi":"10.25105/jek.v1i2.10701","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i2.10701","url":null,"abstract":"Pit 3 merupakan salah satu pit yang berada di PT Dizamatra Powerindo. Kondisi front penambangan dan curah hujan yang tinggi di pit 3 pada saat akhir tahun mempengaruhi kegiatan operasional penambangan, sehingga diperlukan perancangan area front kerja yang optimal serta desain tahapan penambangan yang efektif dan efisien agar target produksi dapat tercapai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sequence penambangan serta mengetahui estimasi tonase batubara dan volume tanah penutup (overburden) berdasarkan sequence penambangan periode bulan Januari – Februari 2019. Pada penelitian ini dibutuhkan data-data sekunder dari perusahaan seperti peta topografi, model geologi, rekomendasi lereng, batas pit limit, target produktivitas alat gali-muat, waktu kerja efektif, jenis dan jumlah alat mekanis. Analisis data dan rancangan tahapan penambangan pada penelitian ini menggunakan software Minescape 5.7 dan Xpac 7.14 Dimensi stripe dan block penambangan menggunakan ukuran 52m x29m x4m. Rancangan geometri jenjang untuk pit pada bagian low wall atau dinding tambang pada sisi terdangkal dengan tinggi jenjang 10 m, lebar jenjang 15 m dan slope 20°, pada sisi high wall atau dinding tambang pada sisi kimiringan batubara terdalam dengan tinggi jenjang 10 m, lebar jenjang, 5 m dan slope 50°. Rencana jalan, lebar jalan pada kondisi lurus minimum 19 m, lebar jalan angkut pada tikungan 22,3 meter dan grade maksimum 10%. Rancangan bulan Januari 2019 dengan target elevasi pada RL 66, RL 42, dan RL 38, batubara tertambang 286.989,48 ton dan volume batuan penutup 475.173,98 bcm, dengan nisbah pengupasan 1,66 : 1. Rancangan bulan Februari 2019 dengan target elevasi pada RL 35 dan RL 25, batubara tertambang 249.944,20 ton, volume batuan penutup 360.687,74 bcm, dengan nisbah pengupasan 1,44 : 1. Total cadangan batubara tertambang 536.933,70 ton dan total volume pengupasan lapisan tanah penutup adalah 835.861,70 bcm.","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125358011","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KESERASIAN ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA TAMBANG BAWAH TANAH KENCANA, PT NUSA HALMAHERA MINERALS","authors":"Sri H Y Mayaut","doi":"10.25105/jek.v1i2.10723","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i2.10723","url":null,"abstract":"Dalam suatu kegiatan penambangan, peralatan mekanis mutlak dibutuhkan dimana untuk menunjang kegiatan penambangan itu sendiri. Untuk dilakukan penggalian dan pemuatan material setelah dilakukan pemberaian pada tambang bawah tanah Kencana PT Nusa Halmahera Minerals menggunakan peralatan mekanis yaitu LHD (Load Haul Dump) 514 Sandvik sebagai alat gali muat, yang memuat ore dari heading point ke stockpile kemudian ore akan dimuat oleh LHD ke ADT (articulated dump truck) untuk diangkut ke area rompad. ADT yang digunakan pada tambang bawah tanah Kencana adalah Hitachi AH400. Kombinasi alat mekanis pada kegiatan penambangan ore di tambang bawah tanah Kencana PT. Nusa Halmahera Minerals, Berdasarkan pengamatan aktual di lapangan, target produksi tidak tercapai. Salah satu factor yang mempengaruhi tidak tercapainya target produksi adalah karena jumlah alat yang digunakan tidak serasi sehingga diperlukan evaluasi terhadap jumlah alat gali muat dan alat angkut. Penelitian dilakukan pada 2 lokasi yang berbeda berdasarkan jarak tempuh ke rompad. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka perlu dilakukan penambahan alat angkut pada ke 2 lokasi tersebut.","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"32 10","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133753970","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERANCANGAN DESAIN LUMPUR PEMBORAN DIRECTIONAL DRILLING PADA TIPE SUMUR DEVELOMENT","authors":"Agung Annafi Putra","doi":"10.25105/jek.v1i2.10798","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i2.10798","url":null,"abstract":"Operasi pemboran sumur AN-11 pada formasi cisubuh untuk trayek 17 ½ “ diawali pemboran dengan tipe lumpur yang sesuai dengan perencanaan awal yaitu menggunakan Low PH Desco + 3% KCL Polymer. Pada trayek ini adanya permasalahan seperti tidak stabilnya lubang dan menyebabkan pembelokan trajektory. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dilakukan upgrade pada lumpur pemboran menjadi 7-8% KCL Polymer dan permasalahan tersebut berhasil dihindarkan pada sumur AN-11.Sedangkan untuk sumur AN-12 ketika melakukan operasi pemboran pada formasi yang sama dengan AN-11 yaitu formasi cisubuh tipe lumpur 7-8% KCL Polymer tidak dapat menstabilkan lubang bor yang membuat perubahan sudut inklinasi berubah. Dimulainya pada kedalaman 1822’ inklinasi sudut baru yang tebentuk sebesar 54.30 deg dan azimuth sebesar 296.10 deg. Sedangkan untuk trajectory original (sebelumnya) membentuk sudut inklinasi sebesar 55.07 deg dan azimuth sebesar 295.78 deg.Menandakan bahwa lumpur tipe ini belum dapat menstabilkan lubang bor maka dilakukan upgrade lumpur pemboran menggunakan HPWBM yang dapat menstabilkan lubang bor. Sehingga untuk formasi cisubuh dengan kriteria lunak seperti pada sumur AN ini lebih baik menggunakan tipe lumpur HPWBM berdasarkan dari hasil evaluasi operasi pemboran sumur tersebut. Kata kunci : Lumpur pemboran, KCL Polymer, HPWBM, LPHD","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117060056","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KAJIAN KESTABILAN LERENG DENGAN METODE KESETIMBANGAN BATAS PADA TAMBANG BATUBARA DI PT DIZAMATRA POWERINDO, LAHAT, SUMATERA SELATAN","authors":"Rio Reynaldy","doi":"10.25105/jek.v1i2.10671","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i2.10671","url":null,"abstract":"PT Dizamatra Powerindo yang bergerak pada bidang pertambangan batubara melakukan studi geoteknik sebagai rencana dan monitoring. Dalam kegiatan ini, lereng-lereng tambang harus stabil. Maka dari itu, kestabilan lereng perlu dianalisis. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan kestabilan lereng pada lokasi penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan dengan analisis kuantitatif. Metode analisis kestabilan lereng berupa metode kesetimbangan batas yang disertai metode bishop untuk mendapatkan nilai faktor keamanan (Fk).","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126616374","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI KEBERHASILAN PEMBORAN AERASI METODE GUO-GHALAMBOR PADA TRAYEK 9 ⅞” SUMUR GEOTHERMAL DVL-28","authors":"Bagus Ario Bimo Ardiwinata","doi":"10.25105/jek.v1i2.10631","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i2.10631","url":null,"abstract":"Struktur batuan pada lapangan panas bumi yang biasanya berupa batuan beku memiliki banyak rekahan menyebabkan terjadinya permasalahan hilang sirkulasi. Permasalahan hilang sirkulasi ini juga terjadi pada trayek 9 ⅞” sumur panas bumi DVL-28 yang berada di lapangan Trident. Tujuan dari penelitian kali ini adalah untuk mengetahui efektifitas pembersihan lubang bor dengan menyusun profil densitas dan profil kecepatan annular dari fluida aerasi.Penelitian dilakukan dengan melakukan analisis secara kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui efektifitas pembersihan lubang bor berdasarkan parameter-parameter densitas fluida aerasi, kecepatan annular dari fluida aerasi dan jendela operasi dengan metode Guo-Ghalambor.Dari analisis yang dilakukan, diketahui bahwa terjadi total loss circulation pada sepanjang trayek 9 ⅞”, didapatkan hasil ECD rata-rata pada 6,80 ppg, nilai EMW rata-rata 4,29 ppg. Berdasarkan hasil perhitungan profil kecepatan diketahui kecepatan annular rata-rata 270,23 ft/min, dimana kecepatan minimum sebesar 193,25 ft/min. Kata kunci: Densitas, kecepatan annular, pembersihan lubang, jendela operasi, Guo-Ghalambor","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128158451","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT DI PT SAPTAINDRA SEJATI JOB SITE PT ADARO KABUPATEN TABALONG, KALIMANTAN SELATAN","authors":"Doddy Setiawan","doi":"10.25105/jek.v1i2.10724","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i2.10724","url":null,"abstract":"Kegiatan Pengupasan Lapisan Tanah Penutup merupakan suatu proses pemindahan lapisan tanah penutup yang bertujuan mengambil bahan galian yang berada di bawahnya. Untuk melaksanakan kegiatan produksi pengupasan lapisan tanah penutup diperlukan alat mekanis seperti alat gali muat dan alat angkut. Untuk mengetahui alat muat dan alat angkut bekerja maksimal maka diperlukan perhitungan produktivitas masing-masing alat.Untuk mengetahui produktivitas suatu alat diperlukannya beberapa data diantaranya data waktu siklus, spesifikasi alat yang digunakan. Penelitian dilakukan dengan metode observasi lapangan dan wawancara dengan objek studi kegiatan pengupasan dan pengangkutan di pit OB2 PT Sapta Indra Sejati job site PT Adaro indonesia. Kalimantan Selatan. Dari hasil pengamatan yang dilakukan didaptakan spesifikasi tiap alat dimana alat yang diamati ialah Shovel PC 4000 dengan pasangannya Komatsu HD 1500, dengan kapasitas Bucket shovel PC 4000 ialah 24 Lcm sedangkan Vessel Komatsu HD 1500 kapasitas 60 Bcm. Serta data waktu siklus shovel PC 4000 ialah 0.49 menit sedangkan Komatsu HD 1500 ialah 49.01 menit. Produktivitas aktual alat muat shovel adalah 1154.65 Bcm/Jam dengan target 1440 Bcm/Jam tidak tercapai, dan untuk alat angkut Komatsu HD 1500 ialah 55.29 Bcm/Jam degan target 62 Bcm/Jam tidak tercapai, Sehingga dilakukan perbaikan pada faktor faktor yang membuat produktivitas tidak tercapai diataranya perbaikan pada waktu waktu delay yang terjadi di minimalkan sehingga effesiensi kerja tiap alat meningkat, dimana effesiensi aktual Shovel sebesar 73% setelah perbaikan menjadi 92% sedangkan Komatsu HD 1500 sebesar 88% menjadi 95%, dengan perbaikan didapatkan hasil waktu siklus alat muat shovel PC4000 ialah 0.49 menit tetapi tidak adanya waktu delay sehingga effesiensi kerja pada shovel meningkat, sedangkan pada alat angkut komatsu HD 1500 ialah 46.88 menit.Dari hasil perbaikan produktivitas semula yang tidak tercapai menjadi tercapai dengan hasil produktivitas shovel PC 4000 ialah 1449.11 Bcm/Jam dan HD komatsu 1500 ialah 62.19 Bcm/Jam.","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130754929","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGAPLIKASIAN HASIL ANALISA PRESSURE BUILD UP TEST UNTUK PERAMALAN PRODUKSI","authors":"R. Gunawan","doi":"10.25105/jek.v1i1.7882","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i1.7882","url":null,"abstract":"Lapangan AA sumur RR merupakan salah satu sumur explorasi yang terletak di cekungan Jawa Barat Utara. Pemboran sumur RR pertama kali dilakukan pada tanggal 22 Maret 2011. Pemboran sumur RR menembus Lapisan CSB Sand Stone yang terdapat pada formasi parigi dan lapisan ini pertama kali diperforasi pada tanggal 19 Agustus 2011. Setelah diperforasi selanjutnya dilakukan pengujian sumur dengan pressure build up test. Selain dilakukan pressure build up test, pada sumur RR dilakukan pengujian deliverabilitas dengan metode modified isochronal test sehingga didapatkan nilai absolute open flow potential, yaitu sebesar 8.214MMscf/d dengan mengunakan simulator saphir.Selanjutnya sumur RR ini dapat dilakukan perhitungan volume gas awal ditempat dengan menggunakan metode volumetric, yaitu sebesar 458,355 MMscf. Dengan mendapatkan nilai volume gas awal ditempat selanjutnya dapat membuat peramalan produksi pada sumur RR dengan menggunakan simulator Mbal. Peramalan produksi dilakukan untuk mendapatkan perencanaan pengembangan lapangan yang paling optimum dengan mempertimbangkan besar recovery factor nya ,yaitu dilakukan dengan memproduksikan gas melalui satu sumur dan mengaplikasikan compressor pada sumur tersebut.","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129086488","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI ALTERASI HIDROTERMAL BERDASARKAN ANALISIS X-RAY DIFFRACTION DAERAH CISOLOK, KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT","authors":"Andri Irawan","doi":"10.25105/jek.v1i1.7877","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i1.7877","url":null,"abstract":"Indonesia adalah wilayah yang memiliki potensi panasbumi yang besar, yaitu sekitar 40% dari total cadangan panasbumi dunia. Untuk dapat memanfaatkan potensi tersebut secara maksimal maka diperlukan eksplorasi awal untuk mempelajari karakteristik sistem panasbumi suatu daerah, salah satunya adalah dengan melakukan studi alterasi hidrotermal yang dapat dilakukan dengan menggunakan analisis X-Ray Diffraction dan petrografi. Analisis dilakukan pada 16 sampel batuan dari 77 lokasi pengamatan. Daerah penelitian terletak di Cisolok dan sekitarnya dengan posisi geografis 106° 26' 9.60\" E - 106° 27' 48.60\" E dan 6° 55' 1.20\" S - 6° 56' 40.20\" S, dan secara administratif termasuk kedalam daerah Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi,Provinsi Jawa Barat. Dari hasil analisis yang dilakukan pada daerah penelitian dibagi menjadi 2 zona alterasi hidrotermal yaitu zona epidot-klorit-illit-smektit-kuarsa-kalsit dan zona smektit-illit-kaolinit-kalsit.","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114320601","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}