Helen Christine, Tenny Setiana Dewi, Dewi Kania Intan Permatasari
{"title":"Tatalaksana lesi oral untuk mendukung asupan nutrisi pasien toxic epidermal necrolysis","authors":"Helen Christine, Tenny Setiana Dewi, Dewi Kania Intan Permatasari","doi":"10.22146/mkgk.72005","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/mkgk.72005","url":null,"abstract":"Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) merupakan reaksi kulit yang berat akibat hipersensitifitas berupa gangguan mukokutaneus akut ditandai epidermolisis lebih dari 30% luas permukaan tubuh disertai gangguan sistemik dan dapat mengancam jiwa. Asupan nutrisi yang adekuat sangat penting untuk pemulihan dari kerusakan jaringan, terutama asupan protein. Keterlibatan mukosa rongga mulut pada TEN berupa lesi erosi pada membran mukosa yang menimbulkan kesulitan makan. Seorang wanita berusia 31 tahun dirujuk dari bagian Ilmu Kesehatan Kulitdan Kelamin dengan keluhan lecet dan gelembung berisi cairan jernih pada hampir seluruh tubuh disertai nyeri menelan sehingga pasien sulit makan sejak 2 hari yang lalu. Pasien didiagnosis TEN ec suspect fenitoin, diazepam dan asam mefenamat. Anemia defisiensi Fe, infeksi saluran kencing, drug induced liver injury, hipoalbuminemia dan hiponatremia. ditemukan dari hasil pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan ekstra oral menunjukan seluruh wajah, leher dan dada terdapat makula kecoklatan disertai daerah erosi pada bagian leher, mata anemis, sklera non ikterik, bibir atas dan bawah bengkak disertai krusta sanguinolenta. Pemeriksaan intra oral ditemukan lesi erosif eritema multipel pada hampir seluruh mukosa rongga mulut. Diagnosis kerja yaitu lesi oral terkait Toksik EpidermalNekrolisis. Terapi yang diberikan berupa kompres bibir larutan dexametason bergantian dengan NaCl 0,9% serta pemberian chlorhexidine gluconate 0,2% mouthwash. Seminggu kemudian pasien mengalami perbaikan dan dapatmakan makanan biasa. Kesimpulan dari penanganan dini yang adekuat terhadap manifestasi oral pasien TEN akan mendukung kondisi sistemik dengan meningkatnya asupan nutrisi sebagai bagian dari perawatan komprehensif.","PeriodicalId":414079,"journal":{"name":"Majalah Kedokteran Gigi Klinik","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121171604","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penatalaksanaan instrumen jarum patah di gigi molar kedua kanan bawah","authors":"M. Susilo, Irmaleny Irmaleny","doi":"10.22146/mkgk.72026","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/mkgk.72026","url":null,"abstract":"Jarum patah di dalam saluran akar dapat disebabkan oleh penggunakan instrumen jarum endodontik yang tidak tepat saat melakulan preparasi biomekanis. Beberapa hal yang dapat menyebabkan patahnya jarum adalah teknik preparasi yang tidak tepat, kekuatan fisik jarum yang sudah melebihi limit batas waktu pemakaian, akses yang tidak adekuat, anatomi saluran akar yang rumit, dan cacat pabrik. Terdapat tiga pendekatan dalam penanggulangan instrumen patah yaitu, membiarkannya di tempat (leave in situ), mengupayakan untuk melampaui fragmen (bypass), dan mengeluarkan fragmen. Seorang pasien perempuan berusia 22 tahun mengeluhkan sakit pada gigi belakang kanan bawah saat digunakan untuk mengunyah. Gigi tersebut pernah dilakukan perawatan saluran akar tetapi belum selesai. Pada pemeriksaan klinis terlihat adanya sisa tambalan sementara pada gigi 47 dengan karies mencapai pulpa di bagian distooklusal dan pada pemeriksaan radiologis terlihat gambaran radioopak pada saluran mesiobukal berupa jarum patah sepanjang 2 mm. Jarum endodontik pada gigi 47 patah diduga karena penggunaan file protaper handuse F2 yang dipaksakan pada saluran yang sempit, sehingga ujung file terjepit di dinding saluran akar danmenyebabkan jarum endodotik patah. Teknik bypass berhasil digunakan dengan cara menyusuri celah antara dentin saluran akar dengan jarum yang patah menggunakan Kfile #8-#15 dan dilanjutkan sampai file protaper Handuse F1,disertai irigasi NaOCl dan EDTA gel. Pengisian saluran akar dilakukan menggunakan guttapercha dan sealer Ahplus. Restorasi akhir berupa pasak dengan mahkota Porcelain Fuse to Metal. Teknik bypass dapat menjadi pilihan pada kasus jarum patah dan memberikan hasil perawatan yang baik.","PeriodicalId":414079,"journal":{"name":"Majalah Kedokteran Gigi Klinik","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114173036","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Infeksi virus herpes simplex tipe 1 yang tereaktivasi oleh paparan sinar matahari","authors":"Nuri Fitriasari, R. Setiadhi","doi":"10.22146/mkgk.65358","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/mkgk.65358","url":null,"abstract":"Virus herpes simplex tipe 1 termasuk ke dalam famili Herpesviridae dan subfamili Alphaherpesvirus dengan manusia sebagai reservoir alami virus herpes. Virus herpes simplex tipe 1 bermanifestasi pada oral dan perioral. Setelah terjadi infeksi primer, subkeluarga alphaherpesvirinae akan laten pada saraf ganglia dan dapat reaktivasi. Terjadinya reaktivasi alpha herpesvirinae salah satunya dikarenakan paparan sinar matahari. Laporan kasus ini memaparkan tentang infeksi virus herpes simplex tipe 1 yang tereaktivasi oleh paparan sinar matahari. Pasien laki-laki berusia 37 tahun berobat ke Poliklinik Ilmu Penyakit Mulut RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung didiagnosa intraoral herpes rekuren dan kandidiasis pseudomembran akut. Pasien mengeluhkan sudah 1 bulan ini terdapat banyak sariawan pada lidah, gusi dan tenggorokan terasa nyeri sehingga sulit untuk makan dan minum dan lama kelamaan timbul warna putih pada lidah. Ada riwayat demam pada awal terjadi sariawan, riwayat alergi disangkal, pernah sariawan sebelumnya tetapi tidak separah seperti saat ini serta bekerja di kebun dalam satu bulan terakhir. Sudah berobat ke beberapa dokter gigi tetapi tidak ada perbaikan. Penanganan yang dilakukan meliputi, anamnesis, pemeriksaan ekstra oral danintral oral, pemeriksaan laboratorium imunoserologi dan mikrobiologi, tatalaksana farmakologi dan non farmakologi. Pasien menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam pengobatan 3 minggu. Artikel ini memaparkan paparan sinarmatahari dapat menyebabkan reaktivasi infeksi virus herpes simplex tipe 1.","PeriodicalId":414079,"journal":{"name":"Majalah Kedokteran Gigi Klinik","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126210054","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Andina Widyastuti, P. Santosa, Heribertus Dedy Kusuma Yulianto, M. Rinastiti, Raras Ajeng Enggardipta, Noviary Sulistyo
{"title":"Pengaruh pasta gigi fluorida dan low-abrasive fluoridated terhadap kekasaran permukaan gigi pasca home bleaching karbamid peroksida 20%","authors":"Andina Widyastuti, P. Santosa, Heribertus Dedy Kusuma Yulianto, M. Rinastiti, Raras Ajeng Enggardipta, Noviary Sulistyo","doi":"10.22146/mkgk.77047","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/mkgk.77047","url":null,"abstract":"Bleaching merupakan prosedur pemutihan gigi yang pada saat ini banyak diminati oleh masyarakat. Salah satu efek bleaching adalah terjadinya peningkatan porusitas email sehingga gigi lebih rentan terhadap terjadinya karies. Remineralisasi diperlukan untuk meningkatkan kekerasan email, salah satunya dengan pemberian pasta gigi. Terdapat beberapa jenis pasta gigi yang beredar di pasaran, namun belum diketahui pasta gigi manakah yang terbaikuntuk digunakan pada pasien pasca bleaching. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pasta gigi fluorida dan pasta gigi low-abrasive fluoridated terhadap karakteristik permukaan gigi pasca aplikasi home bleaching menggunakan karbamid peroksida 20%. Penelitian ini menggunakan spesimen berupa 20 gigi premolar rahang atas yang sudah dilakukan ekstraksi, kemudian diberi perlakuan penyikatan dengan akuades, pasta giginonfluorida, pasta gigi fluorida, dan pasta gigi low-abrasive fluoridated. Uji kekasaran permukaan dilakukan sebelum bleaching, setelah bleaching, serta penyikatan setelah bleaching. Hasil uji ANAVA dua jalur menunjukkan nilai p < 0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok perlakuan penyikatan gigi dan kelompok waktu pengujian kekasaran permukaan. Uji post-hoc multiple comparison test LSD menghasilkan terdapat perbedaaan kekasaran permukaan gigi yang bermakna antara kelompok penyikatan gigi dengan pasta gigi fluorida dan pastagigi low-abrasive fluoridated. Proses bleaching pada penelitian ini menunjukkan peningkatan kekasaran permukaan email gigi secara signifikan. Perlakuan penyikatan gigi menurunkan kekasaran permukaan email secara bermakna. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa proses penyikatan dengan pasta gigi pasca bleaching dapat mengembalikan kondisi kekasaran permukaan email yang mendekati saat sebelum dilakukan bleaching.Penggunaan pasta gigi fluorida dan pasta gigi low-abrasive fluoridated direkomendasikan untuk digunakan pada pasien pasca perawatan bleaching.","PeriodicalId":414079,"journal":{"name":"Majalah Kedokteran Gigi Klinik","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131380165","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}