{"title":"RELASI MAKNA LEKSIKAL LIRIK LAGU KESENIAN RODAD SEKARWANGI BOYOLALI","authors":"Diah Iskafatmawati Saputri, Wihadi Admojo","doi":"10.26499/loa.v16i2.2694","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/loa.v16i2.2694","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini membahas mengenai relasi makna leksikal lirik lagu pada kesenian rodad sekarwangi yang terletak di desa Kendelban, Kecamatam Kemusu Kabupaten Boyolali. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori dari I Dewa Putu Wijana dan Josh Daniel Parera. Pengumpulan data diperoleh dari dokumentasi dan diperkuat dengan wawancara serta observasi. Analisis data dilakukan dengan (1) mengumpulkan data dari lirik lagu kesenian rodad, (2) melakukan klasifikasi dari data yang termasuk ke dalam bagian relasi makna leksikal, (3) menyajikan data dalam bentuk tabel dan analisis, kemudian (4) menyimpulkan temuan data. Hasil penelitian menunjukkan, dalam lirik lagu kesenian rodad terdapat relasi makna leksikal berupa, antonimi 12 data, sinonimi 32 data makna denotasi sebanyak 72 data dan konotasi 13 data. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa makna denotasi dominan guna mengetahu makna secara kongkrit sehingga merepresentasikan budaya masyarakat, agama masyarakat, kondisi bahasa, proses pembentukan kata dan penuturan yang berbeda. Kata kunci: semantik, relasi makna, rodad AbstractThis study discusses the relation of the lexical meaning of song lyrics in the Sekarwangi rodad art located in Kendelban village, Kemamatu Kemusu, Boyolali Regency. The type of research used is descriptive qualitative. The theory used is the theory of I Dewa Putu Wijana and Josh Daniel Parera. Data collection was obtained from documentation and strengthened by interviews and observations. Data analysis was performed by (1) collecting data from the lyrics of the rodad song, (2) classifying data included in the lexical meaning relation, (3) presenting data in tabular form and analysis, then (4) summarizing the data findings. The results showed, in the lyrics of the rodad art song there is a relation of lexical meaning in the form, antimony 12 data, synonym 32 data meaning denotation as much as 72 data and connotation of 13 data. So it can be concluded, that the meaning of the dominant denotation in order to find out the meaning concretely so that it represents the culture of the community, the religion of the people, the condition of the language, the process of word formation and different speech. Keywords: semantics, lexical relation, rodad ","PeriodicalId":410724,"journal":{"name":"LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133650113","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS FRASA ENDOSENTRIK PADA OPINI \"STOP MELODRAMA\" SURAT KABAR MEDIA INDONESIA EDISI 21 SEPTEMBER 2020","authors":"Nadia Indah Ratnafuri, Asep Purwo Yudi Utomo","doi":"10.26499/loa.v16i2.3276","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/loa.v16i2.3276","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan frasa endosentrik pada Opini \"Stop Melodrama\" Surat Kabar Elektronik Media Indonesia Edisi 21 September 2020. Pendeskripsian tersebut meliputi, bentuk frasa endosentrik, pola frasa endosentrik. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini bersumber pada Opini \"Stop Melodrama\" Surat Kabar Elektronik Media Indonesia Edisi 21 September 2020. Seluruh frasa endosentrik yang terdapat dalam Opini \"Stop Melodrama\" Surat Kabar Elektronik Media Indonesia Edisi 21 September 2020 merupakan objek penelitian dalam penelitian ini. Teknik pustaka, membaca, dan mencatat yang dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah frasa memiliki jenis yang beragam didalamnya. Dalam penelitian ini menganalisis jenis frasa endosentrik. Dan ditemukan frasa endosentrik didalamnya yaitu frasa endosentrik atributif, dan farsa endosentrik apositif. Penelitian ini bermanfaat dalam pengembangan teori sintaksis tentang frasa khususnya frasa endosentrik, dan penelitian ini menjadikan mahasiswa ataupun masyarakat biasa dapat menambah pengetahuan tentang frasa endosentrik.Kata kunci : frasa endosentrik, bentuk, pola.","PeriodicalId":410724,"journal":{"name":"LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131589264","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TOKOH NYI POHACI SANGHYANG SRI DALAM WAWACAN SULANJANA DAN CARITA PANTUN SRI SADANA: TINJAUAN INTERTEKSTUALITAS JULIA KRISTEVA","authors":"Evi Fuji Fauziyah, Ade Kosasih","doi":"10.26499/loa.v16i1.3523","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/loa.v16i1.3523","url":null,"abstract":"Penelitian ini akan membandingkan cerita, tokoh, dan peristiwa antara teks dalam naskah Wawacan Sulanjana dan teks dalam Carita Pantun Sri Sadana. Kedua teks tersebut memiliki bentuk berbeda yaitu yang satu teks tertulis dan yang satu teks yang dituturkan secara lisan. Adapun teori yang digunakan yaitu teori intertekstualitas yang dikemukakan oleh Julia Kristeva. Secara genre, Wawacan Sulanjana dan Carita Pantun Sri Sadana bisa dikategorikan sebagai puisi. Disinyalir Wawacan Sulanjana menjadi salah satu bentuk transformasi dari Carita Pantun Sri Sadana. Adapun untuk membuktikan transformasi dan hipogram maka digunakan teori intertekstualitas Julia Kristeva. Berdasarkan hasil analisis maka didapatkan kesimpulan bahwa tema dalam kedua teks tersebut memiliki satu kesamaan yaitu tentang kehidupan masyarakat agraris di tanah Sunda. Adapun yang menjadi objek cerita yaitu seorang tokoh bernama Nyi Pohaci Sanghyang Sri. Setelah dibandingkan, ada sedikit perbedaan urutan peristiwa dalam cerita dan adanya tokoh-tokoh lain yang menyertai cerita di dalam teks Carita Pantun Sri Sadana, tidak disertakan dalam cerita Wawacan Sulanjana. AbstractThis research will compare the stories, chadacters, and events in the text between the Wawacan Sulanjana manuscript and the text in the Carita Pantun Sri Sadana. The two texts have different forms, one is a written text and one is oral text. The theory used is the intertextuality theory proposed by Julia Kristeva. In genre, Wawacan Sulanjana and Carita Pantun Sri Sadana can be categorized as poetry. It is pointed out that Wawacan Sulanjana is a form of transformation of Carita Pantun Sri Sadana. As for proving the transformation and hypogram, Julia Kristeva's theory of intertextuality is used. Based on the results of the analysis, it can be concluded that the themes in the two texts have one thing in common, namely about the life of agrarian communities in Sundanese land. The story is based on one of the character, namely Nyi Pohaci Sanghyang Sri. After comparison, there is a slight different in the sequence of the events, and there are several characters who told in the Carita Pantun Sri Sadana were not involved in the Wawacan Sulanjana.","PeriodicalId":410724,"journal":{"name":"LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan","volume":"105 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126467806","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FRASA DAN KLAUSA PEMBANGUN DALAM NOVEL DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1991 KARYA PIDI BAIQ","authors":"Moh. Syaiful Huda","doi":"10.26499/loa.v16i1.2658","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/loa.v16i1.2658","url":null,"abstract":"Abstrak Penggunaan bahasa Indonesia menjadi sangat populer di era sekarang ini. Berbagai majalah, koran, surat kabar, buku, artikel maupun jurnal ilmiah tidak lepas dari penggunaan bahasa Indonesia. Banyaknya penggunaan bahasa Indonesia diberbagai media tersebut tentunya sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk lebih mengenal bahasa Indonesia. Mengenalkan bahasa Indonesia yang baik dan benar tentunya juga menjadi keharusan agar masyarakat tidak salah menafsirkan informasi di dalamnya. Memahami struktur bahasa tentunya mempermudah pembaca memahami makna yang ingin disampaikan dari setiap kalimatnya. Frasa dan klausa merupakan salah satu struktur pembangun kalimat. Penggunaan frasa dan klausa tidak bisa dipisahkan dalam tatanan bahasa yang baik dan benar. Novel saat ini sangat diminati oleh banyak masyarakat di Indonesia, selain karena ceritanya yang sering membawa kita dalam imajinasi penulis, penggunaan bahasa dalam novel juga cendrung menarik. Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji frasa dan klausa yang terdapat dalam novel Dia Adalah Dilanku Tahun 1991 Karya Pidi Baiq.Keyword: Bahasa Indonesia, Frasa dan klausa, Novel. AbstractThe use of Indonesian has become very popular in this era. Various magazines, newspapers, newspapers, books, articles and scientific journals can not be separated from the use of Indonesian. The many uses of Indonesian in various media are certainly very beneficial for the public to get to know Indonesian better. Introducing good and correct Indonesian language is certainly also a must so that people do not misinterpret the information in it. Understanding the structure of language certainly makes it easier for readers to understand the meaning to be conveyed from each sentence. Phrases and clauses are one of the structure of sentence builders. The use of phrases and clauses cannot be separated in a good and correct language order. The novel is currently in great demand by many people in Indonesia, aside from the story that often brings us into the imagination of the writer, the use of language in the novel is also likely to be interesting. Therefore, this study examines the phrases and clauses contained in the novel He Is My Self in 1991 by Pidi Baiq.Keyword: Indonesia Languange, Frase and Klause, Novel.","PeriodicalId":410724,"journal":{"name":"LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130532980","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMANFAATAN APLIKASI WHATSAPP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMK TUNAS BANGSA TAWANGSARI DENGAN METODE DARING","authors":"Dafit Exfarudin, Putri Ramadaningrum, Suparmin Suparmin, Sarwini Sarwini","doi":"10.26499/loa.v16i1.3087","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/loa.v16i1.3087","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan whatsapp pada pembelajaran bahasa indonesia di smk tunas bangsa tawangsari dengan metode daring . Kegiatan mengajar biasanya dilakukan secara tatap muka, namun setelah terjadi pandemi ini, Sekolah Menengah Kejuruan Tunas Bangsa Tawangsari melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan menggunakan aplikasi WhatsApp. Dalam artikel ini penulis menggunakan strategi subjektif yang berbeda. Dengan memanfaatkan strategi grafis subjektif dalam eksplorasi ini, objek objektif fundamental yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Tunas Bangsa Tawangsari. Sehingga menghasilkan fakta bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) di SMK Tunas Bangsa Tawangsari dengan menggunakan aplikasi WhatsApp sangat efektif dan efisien untuk pembelajaran secara online. Seorang guru dapat menyampaikan materi melalui berbagai fitur yang disediakan oleh WhatsApp dengan berbagai fungsi dalam satu aplikasi.","PeriodicalId":410724,"journal":{"name":"LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126218042","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA PADA ANAK USIA 4 TAHUN DALAM TAHAPAN PENGEMBANGAN SINTAKSIS","authors":"Dantia Ayu Ningtiyas","doi":"10.26499/loa.v16i1.3477","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/loa.v16i1.3477","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan pemerolehan bahasa pertama pada anak melalui apa yang ia simak. Tujuan dari penelitian ini yaitu menjelaskan bagaimana pemerolehan bahasa pertama dan bagaimana anak usia 4 tahun sudah dalam tahap pengembangan sintaksis. Dalam penelitian ini menggunakan survey dengan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan dan mendeskripsikan pemerolehan bahasa pertama melalui pengembangan sintaksis pada usia 4 tahun. Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan hasil dari observasi lapangan dan wawancara dengan seorang anak laki-laki yang bernama Rizki Ramadhani yang tinggal di Klaten, Jawa Tengah. Usianya sudah menginjak 4 tahun yang berarti Rizki dalam tahapan banyak kata dan dalam tataran kebahasaan Rizki dalam tahap pemerolehan sintaksis. Hasil dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada Rizki, anak usia 4 tahun mampu membuat kalimat-kalimat sederhana, kalimat tanya, dan kalimat suruh.","PeriodicalId":410724,"journal":{"name":"LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124972163","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TEMA DAN NILAI MORAL DALAM EMPAT CERITA PENDEK TERBITAN SURAT KABAR MANUNTUNG DI KALIMANTAN TIMUR","authors":"Y. Herawati","doi":"10.26499/loa.v16i1.3591","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/loa.v16i1.3591","url":null,"abstract":"AbstrakTujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan struktur cerita dalam empat cerpen terbitan surat kabar harian Manuntung periode 1988 terkait dengan tema dan nilai moral. Masalah dalam penelitian ini meliputi (1) bagaimana bentuk indentifikasi cerita dalam keempat cerpen yang terbit di Manuntung, (2) bagaimanakah tema dalam keempat cerpen yang terbit di Manuntung, dan (3) bagaimana pula nilai-nilai moral dalam keempat cerpen yang terbit di Manuntung. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan memanfaatkan teknik deskripsi, sedangkan teori yang digunakan adalah pendekatan intrinsik. Teknik analitik juga digunakan untuk menentukan makna isi cerita dalam cerpen-cerpen tersebut sebagai objek penelitian. Hasil penelitin ini menunjukkan bahwa tema dalam keempat cerita pendek terbitan surat kabar Manuntung periode 1988 di Kalimantan Timur memiliki perwatakan dan karakteristik penceritaan yang berbeda, sedangkan nilai moral dalam cerpen-cerpen itu sebagai cerminan kehidupan yang dialami masyarakat dengan latar, waktu, dan lingkungan tertentu yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa di lingkungan sosial dan budaya di Kalimantan Timur. Kata kunci: intrinsik, nilai, moral, sosial, budaya AbstractThe purpose of this study was to describe the structure of the story in the four short stories published by the 1988 Manuntung daily newspaper related to moral themes and values. The problems in this study include (1) what are the forms of story identification in the four short stories published in Manuntung, (2) what are the themes in the four short stories published in Manuntung, and (3) what are the moral values in the four short stories published in Manuntung. This research is qualitative by utilizing descriptive techniques, while the theory used is an intrinsic approach. Analytical techniques are also used to determine the meaning of the story content in the short stories as the object of research. The results of this study indicate that the themes in the four short stories published by the Manuntung newspaper in the 1988 period in East Kalimantan have different narrative characteristics and characteristics, while the moral values in the short stories reflect the life experienced by the community with a certain background, time and environment the background for the occurrence of events in the social and cultural environment of East Kalimantan. Key words: intrinsic, value, moral, social, culture","PeriodicalId":410724,"journal":{"name":"LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan","volume":"24 16","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132835985","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Layla Lusia Ningrum, Suparmin Suparmin, Titik Sudiatmi, Ita Retnowati
{"title":"KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI GOOGLE CLASSROOM DI MASA PANDEMI","authors":"Layla Lusia Ningrum, Suparmin Suparmin, Titik Sudiatmi, Ita Retnowati","doi":"10.26499/loa.v16i1.3082","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/loa.v16i1.3082","url":null,"abstract":"During the covid 19 pandemic, all students ranging from elementary school to student level are required to do learning through online. This policy provided by the Ministry of Education is intended to keep students learning safely at home in the midst of the Covid-19 pandemic and to ensure students continue to receive lessons during the pandemic. One application that is widely used during online learning today is google classroom. the author wants to research the effectiveness of Indonesian language learning through google classroom during the pandemic. If viewed through data, it can be concluded that there is an increase in student attendance and learning outcomes. With this can also be concluded that online learning through google classroom has effectiveness and can be used as an alternative learning during the pandemic.","PeriodicalId":410724,"journal":{"name":"LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan","volume":"316 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122431265","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MELACAK JAKARTA DARI 1950-AN SAMPAI DENGAN 1970-AN DALAM KARYA SASTRA","authors":"Erli Yetti, Erlis Nur Mujiningsih","doi":"10.26499/loa.v16i1.3562","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/loa.v16i1.3562","url":null,"abstract":"AbstrakArtikel ini ditulis dengan tujuan melakukan pelacakan wilayah Jakarta dalam karya Bukan Pasar Malam, Keajaiban di Pasar Senen, Matias Akankari, dan Ali Topan Anak Jalanan. Pelacakan wilayah di dalam karya sastra ini menjadi penting untuk melengkapi pembuatan peta yang dilakukan oleh kartograf. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teori yang digunakan adalah sosiologi sastra dan kartografi. Hasil penelitian yang didapatkan adalah wilayah-wilayah yang digambarkan dalam 4 karya sastra yang dibahas pada tahun 1950-an sampai 1960-an adalah wilayah Jakarta Pusat. Wilayah ini digambarkan sebagai sebuah tempat yang padat penduduknya, juga pusat peradaban atau pusat kebudayaan, secara khusus Pasar Senen. Jakarta pada masa itu merupakan kota yang ramai dan sudah penuh dengan debu, tetapi masih dikelilingi oleh dusun dan wilayah persawahan. Pada tahun 1970-an kondisi Jakarta sudah mulai berubah. Kota satelit Kebayoran Baru dikenal sebagai wilayah orang “gedongan”. Beberapa tempat wisata juga sudah ada yakni Bina Ria dan Taman Ria Senayan. Namun, ada yang menarik sejak tahun 1950-an sampai 1970-an kehidupan malam di kota Jakarta sudah ramai.Kata kunci: Jakarta, Kartografi, Jakarta Pusat, Kebayoran Baru AbstractIt aims to track literary works of Bukan Pasar Malam, Keajaiban di Pasar Senen, Matias Akankari, And Ali Topan Anak Jalanan in Jakarta. This tracing is important in order to complete the map-making by cartographers. It is qualitative research. The theories used are sociology of literature and cartography. The result reveals that Central Jakarta was the areas described in those four literary works in the 1950s to the 1960s. It was described as a densely populated place, as well as a center of civilization or cultural center, especially Pasar Senen. Jakarta at that time was a busy city and full of dust, but it was still surrounded by villages and rice fields. In the 1970s Jakarta had begun to change. The satellite city of Kebayoran Baru was known as the area of “gedongan” people. There were several tourist attractions, namely Bina Ria and Taman Ria Senayan. There was an interesting fact about the busy night life in Jakarta since the 1950s to the 1970s.Keywords: Jakarta, cartography, Central Jakarta, Kebayoran Baru.","PeriodicalId":410724,"journal":{"name":"LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116410726","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"RELASI MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BAHASA TONYOOI RELATIONSHIPS IN THE MEANING OF INTERKLAUSA IN A ADVANCED SENTENCE TONYOOI LANGUAGE","authors":"Nurul Masfufah","doi":"10.26499/loa.v16i1.3495","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/loa.v16i1.3495","url":null,"abstract":"AbstrakKajian terhadap bahasa Tonyooi sampai saat ini masih tergolong minim, khususnya kajian mikrolinguistiknya. Pada tataran sintaksis, termasuk di dalamnya relasi makna antarklausa belum banyak disentuh oleh para peneliti dan pemerhati bahasa Tonyooi. Oleh karena itu, tulisan ini akan mengkaji atau mendeskripsikan relasi makna antarklausa dalam kalimat majemuk bahasa Tonyooi. Kajian ini menggunakan metode deskriptif. Sumber data berasal dari wacana tulis dan lisan yang menggunakan kalimat majemuk. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi (studi pustaka) dan wawancara dengan teknik simak dan catat. Sementara itu, teknik analisis data yang digunakan, yaitu teknik analisis deskriptif. Berdasarkan hasil kajian, diperoleh beberapa simpulan, yaitu Berdasarkan relasi antarklausanya, kalimat majemuk bahasa Tonyooi dibedakan atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Dalam kalimat majemuk setara ditemukan tiga relasi makna, yaitu makna penjumlahan, pemilihan, dan pertentangan. Sementara itu, dalam kalimat majemuk bertingkat setidaknya memiliki sepuluh relasi makna antarklausa, yaitu makna kesyaratan, tujuan, penyebaban, hasil atau akibat, perbandingan, sangkalan, cara, alat, kewaktuan, dan atributif. Konjungtor yang digunakan untuk menjalin hubungan antarklausa cukup variatif. Namun, jumlahnya tidak sebanyak dalam bahasa Melayu Kutai ataupun dalam bahasa Indonesia.Kata kunci: relasi makna, klausa, kalimat majemuk, bahasa Tonyooi AbstractThe study of the Tonyooi language is still relatively minimal, especially its microlinguistic studies. At the syntactic level, including the meaning relation between clauses, has not been touched by many researchers and observers of the Tonyooi language. Therefore, this paper will examine or describe the meaning relations between clauses in compound sentences in Tonyooi. This study uses a descriptive method. Sources of data come from written and oral discourses that use compound sentences. The data was collected using the documentation method (literature study) and interviews with the observation and note-taking technique. Meanwhile, the data analysis technique used is descriptive analysis technique. Based on the results of the study, several conclusions were obtained, namely based on the relation between the clauses, the Tonyooi language compound sentences are differentiated into equivalent compound sentences and multilevel compound sentences. In an equivalent compound sentence, three meaning relations are found, namely the meaning of addition, selection, and contradiction. Meanwhile, in multilevel compound sentences there are at least ten interlausal meaning relations, namely the meaning of requirements, goals, causes, results or consequences, comparisons, denials, means, tools, timing, and attributes. The conjunctor used to establish the relationship between clauses is quite varied. However, the numbers are not as high as in Kutai Malay or in Indonesian.Key words: meaning relation, cla","PeriodicalId":410724,"journal":{"name":"LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125067478","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}