{"title":"IMPLEMENTASI PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN PGF (POWER, GAS AND FACILITIES) AREA PULAU PABELOKAN CNOOC SES LTD","authors":"M. Hilman, Cecep Priyatna","doi":"10.25157/jig.v4i1.3010","DOIUrl":"https://doi.org/10.25157/jig.v4i1.3010","url":null,"abstract":"Data ILO (2012) menunjukan bahwa dalam rentan waktu rata-rata per tahun terdapat 99.000 kasus kecelakaan kerja dan 70% di antaranya berakibat fatal yaitu kematian dan cacat seumur hidup. Berkaitan dengan data tersebut, hasil pengamatan penulis pada CNOOC SES Ltd. yaitu perusahaan minyak dan gas yang beroperasi di wilayah lepas pantai Tenggara (Southeast) Sumatera, dewasa ini perusahaan tersebut selalu terus berupaya untuk menurunkan dan meminimalkan tingkat dan besarnya kecelakaan kerja, stress, serta berupaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan kerja para pekerjanya, karena dengan demikian perusahaan akan menjadi semakin efektif. Peningkatan-peningkatan terhadap upaya tersebut diyakini akan semakin meningkatkan tingkat produktivitas kerja yang tinggi, karena menurunnya hari kerja yang hilang, meningkatnya efisiensi dan kualitas kerja, menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi, serta pengajuan klaim. \u0000Hasil penelitian menunjukan, kontribusi yang diterima variabel produktivitas kerja karyawan dari variabel program keselamatan dan kesehatan kerja yang diteliti dan dari variabel implisit exogenous adalah sebesar 1, artinya seluruh kontribusi adalah 100 %. Kontribusi dari keselamatan dan kesehatan kerja secara keseluruhan (simultan) adalah sebesar 87.5 %, dimana kontribusi dari implementasi kondisi kerja yang aman sebesar 14.2 %, kontribusi dari implementasi pendidikan & pelatihan K3 sebesar 12.1 %, kontribusi dari implementasi penciptaan lingkungan kerja yang sehat sebesar 18.8 %, kontribusi dari implementasi pelayanan terhadap kebutuhan karyawan sebesar 15.5 %, serta kontribusi dari implementasi pelayanan kesehatan sebesar 26.9 %, dan dan sisanya sebesar 12.5 % adalah kontribusi dari dari implisit exogenous.","PeriodicalId":407311,"journal":{"name":"Jurnal Industrial Galuh","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116225608","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"USULAN PERBAIKAN ISOLATING COCK MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL DAN FAULT TREE ANALYSIS PADA PT XYZ","authors":"Wahyu Hidayat","doi":"10.25157/jig.v3i01.2996","DOIUrl":"https://doi.org/10.25157/jig.v3i01.2996","url":null,"abstract":"PT XYZ memproduksi barang-barang industri yang diperlukan untuk keperluan di dalam negeri maupun ekspor salah satunya adalah Isolating Cock. Pada tahun 2018 sampai tahun 2019 bulan November – Oktober produk Isolating Cock yang dihasilkan sebanyak 12000 unit. Permasalahan yang sedang dihadapi saat ini adalah ada beberapa faktor produk mengalami kecacatan yaitu Bocor dan korosi, Pada penelitian ini metode yang digunakan yaitu Statistical Process Control (SPC) dan Failure Tree Analysis (FTA). Metode tersebut digunakan untuk mengetahui penyebab cacat produk pada Isolating Cock dan mengetahui usulan perbaikan untuk mencegah terjadinya kecacatan produk Isolating Cock. Di dalamnya terdiri dari peta kendali p, diagram pareto,diagram sebab akibat, pohon diagram. Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui diagram Pareto jenis cacat yang paling dominan adalah cacat Bocor sebesar 58 dan selanjutnya adalah cacat Korosi sebesar 53 .penyebab terjadinya kecacatan bocor adalah faktor lingkungan metode kerja manusia dan dimensi produk. Usulan perbaikan yang sebaiknya dilakukan adalah kordinasi yang baik, memilih bahan yang berkualitas, melakukan pengawasan, dan juga pemasangan mesin suhu udara.","PeriodicalId":407311,"journal":{"name":"Jurnal Industrial Galuh","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130368246","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PRODUK BAKUL GUNA MEMINIMALISIR KECACATAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC) PADA IKM ANYAMAN BAMBU GUNUNG TAJEM DI SALEM BREBES JAWA TENGAH","authors":"Nugraha Kusuma Ningrat, Mas Yahmet Dwi Yatma","doi":"10.25157/jig.v4i1.3013","DOIUrl":"https://doi.org/10.25157/jig.v4i1.3013","url":null,"abstract":"IKM Anyaman Bambu Gunung tajem merupakan industri kecil menengah produsen anyaman bambu yang berlokasi di Desa Gunung Tajem Kecamatan Salem Brebes, Jawa Tengah. Jenis produk yang diproduksi pada IKM ini yaitu anyaman bambu yang disebut dengan boboko (Bakul Nasi). Jenis produk dan kegiatan produksi dijalankan setiap hari dikarenakan untuk memenuhi setiap pesanan dan target di IKM. Pada IKM ini terdapat suatu permasalahan pada proses dan output produksi dikarenakan kinerja karyawan yang belum efektif dan belum adanya pengendalian kualitas produk dengan baik. Sehingga dapat mempengaruhi pada kualitas produk. Masalah yang dipecahkan dalam penelitian ini yaitu Bagaimana Pengendalian Kualitas Produk Bakul Guna Meminimalisir Kecacatan Menggunakan Metode Quality Control circle (QCC) di IKM Anyaman Bambu Gunung Tajem. Berdasarkan hasil penelitian, di dapat hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode QCC. Hasil penelitian diperoleh bahwa data jenis ketidaksesuaian produk cacat diambil sampel sebanyak 180 dengan 24 kali pengambilan, sehingga dapat dihitung jumlah produk cacat sebanyak 294, Faktor dominan penyebab produk rusak yaitu dari jenis retak pada produk, dan kecacatan yang disebabkan oleh retak sebesar 27,90%, sedangkan kecacatan karena rapuh 24,52%, kecatatan karena berkarat dan kusam sebesar 24,11% dan 23,47% masing-masingnya. Faktor penyebab terjadinya kecacatan pada produk bakul terjadi dari faktor manusia, lingkungan, dan mesin","PeriodicalId":407311,"journal":{"name":"Jurnal Industrial Galuh","volume":"117 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123053741","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE SHORTEST PROCCESING TIME UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA UKM SARTIKA DMS KUJANGSARI DI KOTA BANJAR","authors":"Nanang Nazarudin, Tegar Putramas","doi":"10.25157/jig.v4i1.3012","DOIUrl":"https://doi.org/10.25157/jig.v4i1.3012","url":null,"abstract":"UKM Sartika DMS adalah usaha kecil menengah yang terletak didaerah sagaran kujangsari kota banjar jawa barat, UKM ini memproduksi produk opak oven,jenis produknya ada 2 macam yaitu opak lonjong dan opak bulat, proses produksi dilakukan setiap harinya agar dapat memenuhi permintaan pelanggan dalam melakukan produksinya pada umkm terdapat suatu masalah dimana pesanan pelanggan mengalami keterlambatan sehingga membuat kepuasan konsumen kurang terpenuhi,penjadwalan produksi merupakan hal yang penting bagi setiap industri agar perusahaan dapat meminimkan ongkos produksi serta mempercepat waktu produksi agar dapat mencapai efisiensi dan efektivitas kegiatan produksi serta tercapainya target produksi. pada penelitian kali ini peneliti ingin memecahkan masalah pada UKM ini dengan analisis penjadwalan produksi menggunakan metode shortest processing time, dengan adanya penjadwalan produksi UKM dapat mengurangi keterlambatan pesanan. Berdasarkan hasil penelitian, didapat perbandingan penjadwalan menggunakan metode Shortest Procesing Time menghasilkan waktu penyelesaian total sebanyak 24 Hari dan Utilitas sebesar 60% jumlah keterlambatan pun 0, Sedangkan jika menggunakan metode FCFS menghasilkan waktu penyelesaian total sebanyak 28 Hari dan Utilitas sebesar 52 % dan rata rata jumlah keterlambatan 1 hari. Hasil tersebut menunjukan bahwa penjadwalan produksi menggunakan metode Shortest Procesing Time mampu meminimumkan keterlambatan pesanan dan juga memaksimalkan sumber daya yang ada UKM Sartika DMS Kujangsari","PeriodicalId":407311,"journal":{"name":"Jurnal Industrial Galuh","volume":"64 245 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125959179","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENENTUAN INDIKATOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT CORRUPTION INDEX SUATU NEGARA","authors":"Devi Dwi Orshella","doi":"10.25157/jig.v3i01.3006","DOIUrl":"https://doi.org/10.25157/jig.v3i01.3006","url":null,"abstract":"Corruption Index (CI) merupakan peringkat berdasarkan tingkat korupsi pada suatu negara. Principal Component Analysis (PCA) digunakan untuk mengurangi dimensi data dengan melakukan analisis kovarians antar faktor. Penggunaan PCA dapat mengetahui tingginya tingkat Corruption Index di suatu negara berdasarkan beberapa data yang tersedia. Sehingga selanjutnya dapat dilakukan analisis perbaikan untuk masing-masing indikator yang berpengaruh dalam rangka meminimkan tingkat Corruption Index di suatu negara. Pengolahan data PCA menggunakan serangkaian data yang tersedia dari 47 negara. Hasilnya menunjukkan bahwa indikator yang mempengaruhi besarnya Corruption Index adalah Uncertainty Avoidance (UAI), Purchasing Power Parity per Capita (PPP), Irreligion (IRR), Unemployment Rate (UR), Power Distance Index (PDI), Individualism (IDV) dan Masculinity (MAS)","PeriodicalId":407311,"journal":{"name":"Jurnal Industrial Galuh","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132453728","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI PENGENDALIAN WAKTU PADA ROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS","authors":"Atep Maskur","doi":"10.25157/jig.v3i01.3000","DOIUrl":"https://doi.org/10.25157/jig.v3i01.3000","url":null,"abstract":"Tujuan penulisan ini yaitu menganalisa pengendalian waktu dengan metode Earned Value Analysis. Metode yang digunakan adalah menggunakan metode analisis deskriptif dengan mengumpulkan data untuk menguji hipotesis yang berkaitan dengan Analisa waktu. Studi kasus ini menghasilkan, bahwa proyek Pembangunan Pelayanan Obstreti Neonatus Essensial Dasar PUSKESMAS Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran tidak mengalami keterlambatan atau sesuai jadwal rencana awal, meskipun pada minggu ke-2 secara perhitungan komulatif menggunakan metode Earned Value Analysis mengalami keterlambatan. Keterlambatan tersebut dapat diketahui dari perhitungan komulatif berdasarkan minggu ke-2 bahwa jumlah SV bernilai negatif yaitu Rp. -7.075.011,79 dan SPI bernilai kurang dari 1 yaitu 0,932 sehingga dapat diketahui perkiraan waktu penyelesaian proyek akan bertambah sebanyak 9 hari kalender atau menjadi 144 hari kalender dari jadwal rencana awal proyek. Mengatasi hal tersebut, pihak kontraktor pada minggu ke-17 mengambil keputusan untuk melakukan penambahan sistem pekerjaan berupa sistem lembur kerja selama 1 minggu dengan dimulai bekerja dari jam 16:00 WIB, kemudian istirahat pada pukul 18:00 hingga 19:00 dan berlanjut lembur kerja hingga pukul 22:00 WIB, sehingga proyek berhasil diselesaikan tepat waktu.","PeriodicalId":407311,"journal":{"name":"Jurnal Industrial Galuh","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132330044","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENJADWALAN PRODUKSI KERAJINAN TAS BAMBU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SORTEST PROCESSING TIME (SPT) PADA UKM KREASI BAMBU DI LEUWISARI TASIKMALAYA","authors":"Yusup Kurnia, D. Ramdani","doi":"10.25157/jig.v4i2.3016","DOIUrl":"https://doi.org/10.25157/jig.v4i2.3016","url":null,"abstract":"UKM Kreasi Bambu adalah Perusahaan yang bergerak di bidang kerajinan bambu yang memproduksi aneka kerajinan terutama tas bambu sistem penjadwalan di UKM saat ini masih belum ada penjadwalan. Dalam hal ini perusahaan sering mengalami kesulitan untuk memenuhi permintaan konsumen secara tepat waktu.. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan penelitian ini untuk mengoptimalkan proses produksi dengan menggunakan metode sortest prosesing time (SPT). metode ini membandingkan hasil perhitungan rata-rata waktu penyelsaian pesanan dan total waktu keterlambatan. Hasil dari penelitian ini ternyata metode SPT merupakan metode yang optimal dengan nilai waktu penyelsaian 254,53 menit total keterlambatan 0 menit dan mempunyai utilits 55% di minggu pertama. upaya yang dapat dilakukan oleh UKM Kreasi Bambu untuk membuat penjadwalan produksi yang optimal dapat menggunakan metode spt karna selain terbukti mempunyai nilai yang lebih baik dari metode sebelumnya, metode ini juga sangat sesuai dengan UKM Kreasi Bambu yang menerapkan make to order dimana penyesuain pesanan pelanggan sesuai dengan lead time yang ada.","PeriodicalId":407311,"journal":{"name":"Jurnal Industrial Galuh","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123082304","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TINJAUAN KUALITAS BETON MENGGUNAKAN ABU BATU LIMBAH STONE CRUSHER SEBAGAI SUBTITUSI PARSIAL AGREGAT HALUS","authors":"S. Satriani, Mochamad Bastomi","doi":"10.25157/jig.v3i01.3003","DOIUrl":"https://doi.org/10.25157/jig.v3i01.3003","url":null,"abstract":"Banyaknya jumlah limbah stone crusher mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai kualitas beton jika material limbah tersebut digunakan sebagai bahan konstruksi yakni sebagai subtitusi parsial agregat halus. Selain sebagai alternatif daur ulang, penggunaan material tersebut khususnya untuk pekerjaan-pekerjaan konstruksi di dekat lokasi quarry juga tentunya lebih murah. Pada pengujian ini diperoleh bahwa penambahan abu batu (chipping) limbah stone crusher sebagai substitusi parsial agregat halus dapat mengurangi kuat tekan beton, kuat lentur, kuat Tarik belah modulus elastisitas dan kerapatan air beton","PeriodicalId":407311,"journal":{"name":"Jurnal Industrial Galuh","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132865794","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS DESAIN RANCANG BANGUN ALAT PENUKAR KALOR TIPE DOUBLE PIPE ALIRAN COCURRENT DAN COUNTER FLOW","authors":"Irna Sari Maulani, H. Firdaus","doi":"10.25157/jig.v3i01.3004","DOIUrl":"https://doi.org/10.25157/jig.v3i01.3004","url":null,"abstract":"Alat penukar kalor merupakan alat yang digunakan untuk pertukaran kalor antara dua fluida yang memiliki temperatur berbeda. Jenis alat penukar kalor ang digunakan pada penelitian ini adalah double pipe (pipa ganda). Jenis ini dipilih karena mempunyai desain yang cukup simple dan perhitungan analisis termal yang cukup mudah. Jenis aliran fluida yang digunakan adalah aliran searah (cocurrent flow) dan aliran berlawanan arah (counter flow). Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui karakteristik perpindahan kalor jenis aliran fluida searah (concurrent flow) dan aliran berlawanan arah (counter flow). Metode perhitungan yang digunakan menggunakan perhitungan LMTD (Log Mean Temperatur Difference) yaitu rata rata logaritmik dari perbedaan temperature aliran fluida panas dan aliran fluida dingin. Hail yang diperoleh dari perhitungan LMTD kedua jenis aliran fluida yaitu, aliran searah (concurrent flow) sebesar sebesar 173,056 °K dan untuk aliran berlawanan arah (counter flow) diperoleh nilai sebesar 173,057 °K. Selisih yang diperoleh dari perhitungan LMTD kedua jenis fluida mempunyai nilai yang tidak signifikan, hal ini dikarenakan temperatur masuk dan temperature keluar dari alat penukar kalor mempunyai selisih yang relative kecil, sehingga memengaruhi terhadap perhitungan LMTD. Beban kalor yang diperoleh dari kedua jenis aliran fluida yaitu aliran searah (concurrent) sebesar 11,512. 58 W dan untuk jenis aliran berlawanan arah (counter flow) sebesar 11,512. 59 W.","PeriodicalId":407311,"journal":{"name":"Jurnal Industrial Galuh","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116969142","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS PADA KONVEKSI CV. JASA KARYA NUSANTARA BANJARSARI","authors":"Eky Aristriyana, Deky Ferdian","doi":"10.25157/jig.v4i1.3008","DOIUrl":"https://doi.org/10.25157/jig.v4i1.3008","url":null,"abstract":"Penyebab dasar terjadinya kecelakaan kerja adalah tidak adanya manajemen yang baik untuk menangani risiko-risiko bahaya kerja. Manajemen risiko keselamatan kerja merupakan suatu upaya untuk mengatasi masalah pada pengerjaan mesin, dimana manajemen risiko merupakan upaya pengelolaan dalam upaya mencegah risiko yang dapat terjadi. Pemilihan Job Safety Analysis merupakan salah satu teknik untuk mengidentifikasi risiko sebelum risiko tersebut terjadi pada suatu kegiatan yang sedang berjalan. JSA dapat digunakan untuk menghilangkan atau mencegah bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan ditempat kerja, membuat metode kerja yang lebih efektif. \u0000Penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan utama. Pertama, memilih jenis pekerjaan yang akan dianalisis, tahap kedua adalah menguraikan suatu pekerjaan. Tahap ketiga, mengidentifikasi potensi bahaya pada pekerjaan tersebut. Pada Bagian akhir adalah memberikan tindakan pencegahan atau upaya pengendalian kecelakaan kerja. \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi bahaya di setiap proses kerja pada CV. Jasa Karya Nusantara Banjarsari serta mengevaluasi proses kerja yang berpotensi terjadinya kecelakaan kerja. Hasil akhir penelitian ini adalah untuk mendapatkan rekomendasi proses pengambilan keputusan berdasar prioritas pengendalian risiko untuk mewujudkan zero accident pada bagian produksi.","PeriodicalId":407311,"journal":{"name":"Jurnal Industrial Galuh","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122233486","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}